Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERALATAN INDUSTRI PROSES

Bubble Column ( Kolom Gelembung)

PEMBINA :

Ir. Mustain Z, M.Si

KELOMPOK 2 :

Agus Andriansah (0615 3040 0318)


Try Yuliarti (0615 3040 0339)
Yunia Sari Fransiska (0615 3040 1017)

Kelas :3KB

PROGRAM DIII TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2016 -2017
KOLOM GELEMBUNG( BUBBLE COLUM )

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kolom bubble (gelembung) banyak digunakan dalam industri kimia, antara
lain sebagai absorber, fermentor dan reaktor dimana terjadi reaksi antara gas dan
liquida yang dalam proses tersebut sangat memerlukan daerah kontak yang besar
antara kedua phase tersebut. Kolom bubble adalah peralatan yang sederhana dan
tidak mahal. Kolom bubble merupakan alat kontak dimana gas yang masuk
berupa bubble bergerak secara relatif terhadap fase liquida kontinyu. Gas masuk
melalui sparger pada dasar kolom, begitu gas masuk kedalam kolom maka liquida
akan mengembang. Dalam kolom, gas terdispersi ke dalam fase liquid dalam
bentuk gelembung-gelembung kecil yang berakibat luas kontaknya menjadi besar.
Perpindahan massa terjadi selama pembentukan gelembung dan juga selama
gelembung naik ke permukaan. Dalam paper ini akan dibuat suatu model yang
dikembangkan untuk memprediksi profil konsentrasi oxygen yang melarutsecara
axial dalam kolom vertikal. Profil yang terbentuk dipengaruhi oleh beberapa
faktor, misalnya oleh koeffisien perpindahan massa gas-liquida secara
keseluruhan, oleh koeffisiendispersi axial dan radial fase
liquida,danperbedaangeometrik, hydrodynamic dan sifat-sifat operasional kolom
gelembung tersebut. Model yang dikembangkan ini akan memungkinkan untuk
membuat prediksi oxygen terlarut dalam berbagai arah axial dalam kolom
gelembung.
Beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian ini antara lain Blazej at al
(2003), yangmenggunakan persamaan continuity dan persamaan momentum
untuk campuran dalam kolom bergelembung yang membandingkan antara hasil
simulasi dengan eksperimen untuk menentukan gas holdup. Cook at al (2001),
telah meneliti secara simulasi numerik dan membandingkannya dengan hasil dari
eksperimen yang menggambarkan gerakan gelembung terhadap aliran gas yang
naik secara bertahap. Krishna at al (2003), meneliti kolom bergelembung baik
secara flow regime homogen ataupun heterogen menggunakan model
computational fluid dynamic (CFD) untuk menggambarkan hydrodinamika dan
perpindahan massa dari kolom bergelembung tersebut. Romanainen at al (1994),
menggunakan penyelesaian secara numerik berdasar pada diskretisasi beda-hingga
dan orthogonal collocation pada model reaktor kolom gelembung steady-state;
ternyata dasar collocation memberikan hasil yang lebih teliti.

1.2 Tujuan
Menjelaskan definisi dari Bubble Column.
Menjelaskan skema proses dariBubble Column.
Menjelaskan bagian-bagian pada Bubble Column.
Menjelaskan aplikasi pada Bubble Column.

1.3 Manfaat
Memahamiskema proses dariBubble Column.
Mengetahui bagian-bagian pada Bubble Column.
Mengetahui aplikasi-aplikasi dari Bubble Column.

1.4 Ruang Lingkup Permasalahan


Apa saja fungsi dari setiap bagian-bagian dari Bubble Column?
Apakah fungsi Bubble cap berdasarkan ukurannya ?
Apakah di setiap destilasi, rektifikasi dan fraksionasi terdapat Bubble
Column?
Kendala apa saja yang menghambat pada proses Bubble Column?
Jelaskan tentang diameter pada Bubble Column!
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bubble Column


Kolom gelembung adalah peralatan tempat terjadinya proses perpindahan
massa, dimana gas akan berkontak dengan liquida. Gas akan terdispersi ke dalam
phase liquida yang kontinyu dalam bentuk gelembung.Kolom gelembung (bubble
coloum) dapat berupa piringan dengan sejumlah lubang yang di las pada
risersatau chimney, dimana uap akan lewat melintasi dari bagian bawah kolom.
Tiap risers dipenuhi oleh sejumlah cap berbentuk bell (genta) untuk mempercepat
uap melalui risers tersebut.

2.2 Skema Proses pada Bubble Column

Bubble Cap
Pada skema di atas , umpan yang masuk berupa fluida ( cair atau gas ) akan
melewati bubble cap. Bubble cap di sini berfungsi sebagai tempat terjadi kontak
antara fluida dan gas lalu masuknya uap panas melalui chimney. Uap panas dari
boiler akan naik keatas sehingga akan terjadi kontak dengan fluida di bubble cap
dan membentuk gelembung- gelembung. Di dalam fractionation column terjadi
proses destilasi yang memisahkan dua zat yang berbeda. Gelembung- gelembung
tersebut naik ke atas sedangkan sisa antara kontak fluida dan uap panas akan turun
ke bawah. Gelembung-gelembung tadi akan di rektifikasi dimana akan dilakukan
kondensasi berulang-ulang, setelah itu uap dikondensasi dan kondensat di
tampung menjadi produk.

2.3 Bagian-bagian pada Bubble Column


Peralatan pada kolom gelembung antara lain :
Kolom piring gelmbung yang terbagi menjadi 2, yaitu :
Dengan tanggul dan saluran limpah yang bundar .
Piring aliran melintang yang menunjukkan jalan masuk dan jalan keluar
tanggul .
Bubble cap (pelat genta).
Kolom destilasi dan refraksi .

Kolom Piring Gelembung

Dengan Tanggul dan saluran limpah

Kolom Piring gelembung, seperti yang terlihat pada gambar merupakan


salah satu alat yang digunakan pada kontak antar fase dan pemisah fase
dimana bentuk pemisahannya dilakukan dengan cara destilasi. Alat ini terdiri
dari tanggul (weir) dan pipa saluran limpah (downcomers).
Piring aliran melintang yang menunjukkan jalan masuk dan jalan keluar
tanggul

Pada gambar dapat dilihat sebuah piring yang melintang dimana aliran
pada alat ini akan mengalir melintang diatas piring. Alat ini digunakan untuk
cairan dimana cairan masuk melewati piring menuju ke piring berikut
dibawahnya.
Bubble Cap (Pelat Genta)

Bubble cap adalah suatu piringan yang dilengkapi dengan sebuah lubang
yang menuju suatu pipa yang sesuai yaitu chimney yang dilewati oleh uap
dari bagian bawah piringan.

Kolom Destilasi dan Rektifikasi

Destilasi dan rektifikasi adalah proses pemisahan termal yang digunakan


secara luas dibidang teknik untuk memisahkan campuran dalam jumlah yang
besar .

Contoh :

Destilasi atau penyulingan larutan, untuk mengurangi volumenya, untuk


meningkatkan kosentrasi zat terlarut atau untuk mengkristalkan bahan
padat yang terlarut
Destilasi produk antara atau produk akhir yang diperoleh pada reaksi
kimia
Rektifikasi pelarut organik yang telah tercemar, agar diperoleh cairan
murni yang dapat digunakan kembali
Dalam kolom destilasi harus terjadi perpindaha massa dan panas antara
uap yang naik dan cairan yang mengalir turun. Pada umumnya kontak
yang intensif diantara kedua fase dapat dicapai dengan adanya
perlengkapan. Perlengkapan didalam kolom, yaitu berupa pelat, benda
pengisi (filling material) atau benda jejal.

Destilasi berulang-ulang seperti ini tidak hanya memerlukan banyak waktu


dan peralatan, melainkan juga pemanasan pada setiap tahap penguapan. Panas
kemudian harus dikeluarkan pada kondensasi. Akan lebih menguntungkan,
jika pengumpan dan kondensasi berulang-ulang itu dilaksanakan dalam
sebuah alat tunggal yang terdiri atas tahap-tahap yang disusun satu diatas
yang lain. Panas dari kondensasi dari sebuah tahap digunakan untuk
menguapkan cairan pada tahap berikutnya. Prinsip ini di terapkan pada
rektifikasi.
Rektifikasi berarti memisahkan komponen-komponen yang mudah
menguap dari suatu campuran cairan dengan cara penguapan dan kondensasi
berulang-ulang, dengan perpindahan massa serta panas melalui refluks yang
terkendali. Setelah itu uap dikondensasi dan kondensat ditampung.

Kelebihan Destilasi :

1. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi.


2. Produk yang dihasilkan benar-benar murni.

KekuranganDestilasi :

1. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang
besar.
2. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.
Perawatan peralatan distilasi
Kolom distilasi harus dirawat agar kebersihan dan penggunaannya dapat
seoptimal mungkin, dilakukan sebagai berikut :

1. Pengaruh panas kolom pada unit kolom distilasi terbatas pada kondensor dan
pendidih ulang (reboiler), karena, pada umumnya, kolom tersebut diisolasi,
sehingga kehilangan kalor sepanjang kolom relatif kecil

2. Untuk umpan yang berupa zat cair pada titik gelembungnya (q = 1) yaitu cairan
jenuh, kalor yang diberikan pada pendidih ulang sama dengan yang dikeluarkan
pada kondensor. Untuk umpan yang berwujud selain cairan jenuh kebutuhan
kukus, pemanas dihitung dengan neraca panas (neraca entalpi).

2.4 Aplikasi Bubble Column dalam skala industri

Destilasi dalam Skala Industri


Secara umum proses destilasi dalam skala industri dilakukan dalam menara.Oleh
karena itu unit proses dari destilasi ini sering disebut sebagai menara destilasi
(MD).
Menara destilasi

Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur)
sampai dengan suhu 370C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut
kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya
berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan
tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom
dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang
titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang
terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali
komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen
yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian
selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang
pada suhu kamar berupa gas.
Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan
disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).Fraksi minyak mentah yang tidak
menguap menjadi residu.Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan
aspal.Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20.

Rangkaian destilasi di pabrik

Aplikasi Destilasi
Pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan
khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll.
Pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil
fermentasi untuk menghasilkan minuman suling.
Pemisahan minyak kemiri dari biji kemiri
Jet Bubble Column

Rangkaian alat kolom gelembung pancaran (Jet Bubble Column) merupakan


perpaduan antara proses absorpsi dan adsorpsi untuk mereduksi kandungan gas
CO2. Kolom gelembung pancaran merupakan salah satu alat yang berfungsi
sebagai media perpindahan massa antara fasa gas dan fasa cair. Aplikasi alat ini
guna membantu menurunkan emisi gas CO2 ke lingkungan sekitar.Penelitian ini
mempelajari studihidrodinamika dan laju reaksi penyerapan. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan kondisi operasioptimum pada serangkaian alat
tersebut melalui studi hidrodinamika dan menentukan kapasitas daya
serapabsorber dan adsorber gas CO2 melalui studi laju reaksi penyerapan. Alat
yang dipergunakan berupa kolomadsorber dan serangkain kolom absorber (Jet
Bubble Column) dengan masing-masing tinggi kolom sebesar100cm dan diameter
kolom sebesar 11cm. Kolom adsorber berisi karbon aktif berukuran sekitar 100
meshsebanyak 1000 gram, sedangkan kolom absorber berisi larutan KOH 0,05M
sebanyak 8 liter. Sampel yangdipakai berupa gas CO2 dari dry ice. Pada
eksperimen gas CO2 dialirkan ke dalam kolom adsorpsi. Sebelummasuk ke kolom
adsorpsi dan sesudah melewati kolom adsorpsi, sampel gas CO2 diambil dengan
syringe.Gas CO2 keluaran dari kolom tersebut dialirkan ke kolom absorber. Gas
CO2 dalam udara akan terhisapmelalui kepala nozzle dan masuk kedalam kolom
Jet Bubble Column. Untuk pengukuran perubahankonsentrasi larutan KOH
didalam kolom dilakukan dengan pengamatan terhadap perubahan warna.
Sampelgas CO2 keluaran dari kolom absorber diambil juga dengan syringe.
Sampel gas CO2 tersebut lalu dianalisadengan Kromatograpi Gas(GC).
BAB III
PEMBAHASAN

Setelah dilakukan tinjauan pustaka maka pada makalah ini akan dibahas
mengenai:

3.1 Fungsi dari bagian-bagian Bubble Column

Kolom piring gelmbung yang terbagi menjadi 2, yaitu :


Dengan tanggul dan saluran limpah yang bundar .
Tempat terjadi perpindahan massa dan panas antara uap yang naik dan cairan
yang mengalir turun.
Piring aliran melintang yang menunjukkan jalan masuk dan jalan
keluar tanggul .
Alat ini mempunyai cairan yang dapat menahan pada piring yang lebih
rendah untuk mencegah uap air mengalir dari atas aalt ini.

Bubble cap (pelat genta)


Fungsi dari Bubble cap untuk mempertemukan fluida dan uap panas sehingga
dapat terjadi pengontakan dan membentuk gelembung-gelembung.

Kolom destilasi dan refraksi


Fungsi dari destilasi dan refraksi untuk memisahkan campuran- campuran
dalam jumlah yang besar.

3.2 Perusahaan yang menggunakan Bubble Column


Perusahaan yang menggunakan Bubble Column bisa juga di bidang industri,
perusahaan di bidang fuel and gases dan masih banyak lagi perusahaan yang
menggunakan Bubble Column.
3.3 Fungsi Bubble Cap berdasarkan ukurannya
Bubble cap mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Bubble cap tersebut
digunakan sesuai dengan perusahaan yang akan menghasilkan produk sesuai
dengan standar perusahaan tersebut. Dengan adanya Bubble cap yang berbeda-
beda ukuran, perusahaan dapat memaksimalkan ke efektifan pada alat dan produk
yang di hasilkan.

3.4 Letak destilasi, rektifikasi dan fraksionasi pada Bubble Column


Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan
atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap
ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum
Dalton.
Rektifikasi berarti memisahkan komponen-komponen yang mudah menguap
dari suatu campuran cairan dengan cara penguapan dan kondensasi berulang-
ulang, dengan perpindahan massa serta panas melalui refluks yang terkendali.
Setelah itu uap dikondensasi dan kondensat ditampung.
Fraksionasi merupakan suatu metode pemisahan zat berdasarkan perbedaan
titik didih yang bedekatan. Prinsip kerja dari pemisahan dengan destilasi
fraksionasi yaitu pemisahan suatu campuran dimana komponen-komponennya
diuapkan dan diembunkan secara bertingkat. Pada tahapan pemisahannya,
destilasi ini menggunakan kolom vigreux. Pada percobaan ini kita menggunakan
sampel berupa bensin, dimana dalam pemisahannya dibagi menjadi dua
fraksi.Maka diperoleh destilat pada fraksi 40 60 C, bensin terdiri atas
komponen dichlorometane dan acetone.Sedangakan pada fraksi 61 80 C,
bensin terdiri atas komponen berupa chloroform, methanol, heksane,carbon
tetrachloride, ethylacetate, ethanol, dan benzene. Adapun salah satu kelebihan
destilasi fraksionasi yaitu hasil yang didapatkan lebih murni, karena proses
pemisahannya dilakukan secara bertingkat dan berulang-ulang.Jadi letak dari
destilasi, rektifikasi, dan fraksionasi berada satu kesatuan dalam Bubble Column.

3.5 Kendala yang menghambat pada proses Bubble Column


Pada setiap proses pasti akan mengalami kendala-kendala yang mungkin
terjadi. Pada Bubble Column kendala yang mungkin terjadi adalah kondisi dari
alat tersebut apakah terdapat variabel-variabel pengotor dalam alat. Hal ini bisa di
atasi dengan mengecek alat tersebut secara berkala mungkin 1 minggu dua kali di
lakukan pengecekan. Kendala lain bisa juga dari umur alat yang membuat kinerja
dari alat tersebut mulai mengalami penurunan performa. Hal ini bisa di atasi
dengan menggati alat yang sudah tua dengan yang baru.

3.6 Diameter pada Bubble Column


Diameter Bubble Coloum dapat ditentukan dengan prosedur
kelebihankapasitas. Beban uap ini berbeda di beberapa tempat sehingga
menyebabkan cross sectional area nya harus dijustifikasi.Daerah aktif pada piring
pada bubble cap:

Diameter kolom, m Diameter tutup, mm Daerah (area) aktif


pada bubble cap

0,9 75 0,60

1,2 100 0,57

1,8 100 0,66

2,4 100 0,70

13,0 150 0,74


Pada tabel di atas merupakan saat dimana diameter tertentu terdapat daerah
aktif pada bubble cap.
BAB IV
KESIMPULAN

Kolom gelembung ( Bubble Column) adalah peralatan tempat terjadinya


proses perpindahan massa, dimana gas akan berkontak dengan liquida.
Aplikasi alat pada Bubble column adalah Jet Bubble Column.
Destilasi, rektifikasi dan fraksionasi merupakan satu kesatuan pada Bubble
Column.
Kendala yang dapat di atasi pada Bubble Column adalah dengan melakukan
pengecekan alat secara berkala dan mengganti alat tersebut jika sudah
berumur tua.
Dengan adanya bubble cap yang berbeda-beda ukuran, perusahaan dapat
memaksimalkan ke efektifan pada alat dan produk yang di hasilkan.

Anda mungkin juga menyukai