LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA & PERPINDAHAN MASSA
DESTILASI PACKING
DISUSUN OLEH :
Pendahuluan
XF
B
XB
( B+ D ) . XF=B . XB+ D . XD
D . ( XD−XF )=B . ( XF − XB )
B .( XF−XB)
D=
XD− XF
Densitas (g/mL)
0.8 R² = 0.99
0.6
0.4
0.2
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Etanol (%)
Metodologi
BAB III
No Temperatur (OC)
Waktu (menit) Keterangan
. T0 T1 T2 T3
1 15 29 29,5 59,9 28,4
Sebelum Menetes
2 30 29 32,3 70,8 28,6
3 15 29 32,8 80,4 29,2
4 30 29,3 39,3 80,9 29,7
5 45 29,4 41,1 84,8 30,1
6 60 29,5 47,3 88,6 30,3
7 75 29,5 62,3 91,4 30,5
Sesudah Menetes
8 90 29,6 65,9 92,5 31,2
9 105 29,8 66 94 31,3
10 120 29,9 66,5 94,4 31,4
11 135 30 69,6 94,8 31,5
12 150 30,1 70,7 95,2 31,8
3.2 Pembahasan
Pada praktikum destilasi packing ini bertujuan untuk menghitung neraca massa dan
menentukan komposisi campuran hasil destilasi. Campuran etanol dan air sebanyak 500
mL didestilasi dengan menggunakan destilasi packing skala laboratorium dengan bahan
isian yang berjenis rasching rings. Rasching rings berupa polimer menyerupai kaca dengan
diameter 0,5 cm dan panjang 1 cm. Sistem destilasi ini dilengkapi dengan pemanas yang
berfungsi untuk menjaga temperatur kolom destilasi, sehingga fase uap dari bawah dapat
naik melewati kolom kemudian menuju ke kondensor dan berubah fase menjadi liquid.
Berdasarkan data pengamatan, kondensasi pertama kali terjadi pada menit ke 30
dengan temperatur atas 32,3OC dan temperatur bawah 70,8 OC. Menurut teori, etanol akan
menguap pada temperatur 78 OC. Hal ini dikarenakan, temperatur pada wadah penampung
campuran lebih tinggi, sehingga energi yang ada di udara akan diserap oleh campuran
terutama etanol yang berada di permukaan. Energi tambahan membuat molekul etanol
yang ada di permukaan bergerak semakin cepat yang mengakibatkan molekul etanol yang
ada di permukaan dapat melepaskan diri dari tarikan molekul campuran. Molekul etanol
akan lepas dan berubah fase menjadi uap kemudian menuju kolom destilasi. Proses
destilasi dihentikan pada menit ke 136 dengan temperatur atas 69,6 OC dan temperatur
bawah 94,8 OC dikarenakan tidak ada lagi cairan yang menetes ke dalam labu destilat.
Berdasarkan hasil percobaan, etanol yang diperoleh dari hasil destilasi sebesar 100
mL. Jumlah tersebut lebih kecil dari etanol yang digunakan untuk membuat campuran air
dan etanol yaitu 182,29 mL. Hal ini dikarenakan, campuran air dan etanol sudah dalam
keadaan azeotrop yaitu keadaan di mana campuran dari 2 atau lebih cairan memiliki
komposisi yang tetap atau tidak bisa dipisahkan lagi dengan cara destilasi sederhana dalam
hal ini adalah destilasi packing.
Berdasarkan hasil perhitungan, neraca massa hasil destilasi menunjukkan tidak
balance. Hal ini terlihat dari massa total umpan (F) sebesar 463,7 gram, sedangkan massa
total sisa dan hasil destilasi (B+D) sebesar 373,49 gram. Sehingga, dapat disimpulkan ada
cairan yang hilang. Hal ini dikarenakan, pada saat proses destilasi berlangsung terjadi
kebocoran pada beberapa sambungan dan pada penutup lubang yang terdapat pada wadah
penampung cairan, serta disebabkan karena masih ada uap sisa dari proses destilasi yang
tertinggal di rongga rasching rings.
Pada percobaan ini juga didapatkan komposisi campuran di destilat yaitu 94,92%
etanol dan 5,08% air, sedangkan komposisi campuran di umpan yaitu 35% etanol dan 65%
air. Komposisi etanol pada hasil destilat lebih besar dari umpan dikarenakan pada proses
destilasi ini etanol dipisahkan dari air berdasarkan perbedaan titik didih. Sehingga,
komposisi air di hasil destilat lebih sedikit.
BAB IV
Kesimpulan
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan kurva standar, diperoleh bottom sebesar 293,82 gram (11,17% etanol)
dan destilat sebesar 79,67 gram (94,92% etanol)
2. Neraca Massa Total
F=B+ D
463,7 g=293,82 g+ 79,67 g
363,7 g=373,49 g
3. Komposisi campuran :
Pada feed 35% etanol dan 65% air
Pada hasil destilasi 94,92% etanol dan 5,08% air
Pada bottom 11,17% etanol dan 88,83% air
Daftar Pustaka
Etanol 94,92%
Air 5,08%
Etanol 35%
Air 65%
Etanol 11,17%
Air 88,83%
g
F=VF × ρetanol 35 %=500 mL × 0,9274 =463,7 g
mL
g
B=VB × ρ etanol 11,17 %=300 mL ×0,9794 =293,82 g
mL
g
D=VD × ρ air 100 %=1 31 mL ×1,0185 =133,4235 g
mL
79,1612 g=28,5809 g
F × X F=D × X D+ B × X B
147,0138 g=149,5002 g
F=D+ B
226,175 g=178,0811 g
1.2
0.8
Densitas (g/mL)
0.6
0.4
0.2
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110
Etanol (%)