Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA

“CYCLONE DAN SCRUBBER”

DISUSUN OLEH :

PARALEL E

KELOMPOK 12 :

1. VIKA DWI WULANDARI ( 18031010174 )


2. ADHI KAMANJAYA ( 18031010209 )
3. FRISKY INDRA IRIANTO ( 18031010211 )

DOSEN PENGAMPU :

IR.DWI HERY ASTUTI,MT.

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR

1
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Cyclone dan Scrubber” dengan baik.

Adapun makalah ini kami penyusun semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penyusun
tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada Ir.Dwi Hery Astuti,MT. selaku dosen
pengampu mata kuliah Alat Industri Kimia serta pihak-pihak lain yang membantu
menyelesaikan makalah ini.

Penyusun berharap semoga apa yang di sajikan dalam makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya sehingga dapat memberikan edukasi terhadap pembaca.

Surabaya, 20 Sepetember 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran udara mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, terjadi setiap detik. Dari
asap kendaraan bermotor. Pencemaran udara tidak hanya dari aktivitas kendaraan bermotor,
debu debu yang dihasilkan dari aktivitas industri mempunyai peranan penting dalam
pencemaran udara. Berbagai cara dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut, termasuk
dalam kasus pengendalian udara emisi. Salah satunya dengan memakai alat pemisah debu
yaitu cyclone separator. Siklon (cyclone) karena karakteristiknya sering digunakan sebagai
alat pemisah partikel dengan gas. Penggunaan siklon sering dijumpai sebagai alat pengontrol
polusi udara dari pengotor debu. Alasan utama penggunaan siklon dalah harganya yang
murah, tidak mempunyai bagian yang bergerak dan mampu bertahan pada kondisi operasi
yang berat.
Scrubber merupakan suatu variasi peralatan yang besar untuk pemisahan zat padat atau
cairan dari gas dengan menggunakan air untuk menggosok partikel dari gas itu.
Pengendalian pada sumber pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena hal
tersebut mengurangi keseluruhan limbah gas yang akan diproses dan dibuang ke lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian cyclone dan scrubber
2. Jenis dan fungsi dari cyclone dan scrubber
3. Prinsip kerja dari cyclone dan scrubber

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu cyclone dan scrubber
2. Untuk mengetahui jenis – jenis dari cyclone dan scrubber
3. Untuk mengetahui fungsi dari cyclone dan scrubber
4. Untuk mengetahui prinsip kerja dari cyclone dan scrubber

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Cyclone Separator

2.1.1 Pengertian Cyclone Separator

Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan
tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan
perbedaan massa jenis, bentuk dan ukuran.

Cyclone separator berfungsi untuk memisahkan partikel dari gas. Alat ini
menggunakan gaya sentrifugal sebagai driving force pemisahan debu dari gas yang akan
dihasilkan kegiatan pertambangan. Alat ini memiliki biaya instalasi dan operasi yang
rendah, serta memiliki dimensi yang relatif kecil untuk mendukung efisiensinya.
Keuntungan tersebut membuat siklon banyak digunakan industri pertambangan untuk
mengumpulkan partikel debu yang akan menimbulkan pencemaran udara. Siklon yang
berdiameter kecil akan memberikan gaya sentrifugal sampai 2500 kali dibandingkan
dengan gaya gravitasi pada settling chamber. Efisiensi siklon dapat ditingkatkan dengan
pengurangan diameter, penambahan panjang siklon, dan penambahan rasio siklon
terhadap diameter keluaran gas. Contoh industri yang menggunakan siklon ini adalah
Ampol Lytton, industri petroleum refinery di Brisbane, Queensland, dan Alcoa, industri
refinery bauksit di Kwinana, Western Australia.

2.1.2 Prinsip kerja Cyclone Separator

1. Prinsip kerja dari siklon adalah terdapatnya kumpulan


partikel dan gas yang masuk dalam arah tangensial kedalam
siklon pada bagian puncaknya.
2. Kumpulan gas dan partikel ditekan ke bawah secara spiral
karena bentuk dari siklon. Gaya sentrifugal dan gaya inersia
menyebabkan partikel terlempar ke arah luar, membentur
dinding dan kemudian bergerak turun ke dasar siklon.
3. Dekat dengan bagian dasar siklon, gas bergerak membalik
dan bergerak ke atas dalam bentuk spiral yang lebih kecil.
4. Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh
ke sisi kerucut menuju tempat pengeluaran.
5. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil
keluar melalui bagian atas dari cyclone melalui pusat yang
bertekanan rendah
6. Gas yang bersih keluar dari bagian puncak siklon
sedangkan partikel keluar dari dasar siklon.

5
Cyclone membuat suatu gaya sentrifugal yang berfungsi untuk memisahkan partikulat
dari udara kotor. Gaya sentrifugal timbul saat partikulat di dalam udara masuk ke puncak
kolektor silindris pada suatu sudut dan diputar dengan cepat mengarah ke bawah seperti
pusaran air. Aliran udara mengalir secara melingkar dan partikulat yang lebih berat
mengarah ke bawah setelah menabrak ke arah dinding cyclone dan meluncur ke bawah.

Siklon sering digambarkan sebagai peralatan dengan efisiensi rendah. Namun dalam
perkembangannya, tercatat, siklon mampu menghasilkan efisiensi 98% bahkan lebih untuk
partikel yang lebih besar dari 5 microns . Efisiensi lebih dari 98% juga tercatat pada siklon
untuk partikel yang diameternya lebih dari 346 microns.

6
2.1.3 Bentuk-bentuk Cyclone

1. Dua bentuk utama dari cyclone adalah axial dan tangensial cyclone.

2. Pada dasarnya, keduanya beroperasi dengan prinsip kerja yang sama.

3. Namun, pada axial flow cyclones materi masuk melalui bagian atas cyclone dan
dipaksa untuk bergerak membentuk sudut pada bagian atas.

4. Pada tangential cyclones, materi masuk dari celah pada sisi yang berada pada posisi
menyudut dengan badan cyclone.

5. Axial flow cyclones lebih banyak digunakan.

Parameter terpenting dari sebuah cyclone dalam pemisahan berbagai jenis materi
adalah efisiensi pengumpulannya dan penurunan tekanan melalui unitnya.

2.1.4 Efisiensi cyclone

Efisiensi Cyclone tergantung pada:

1. Ukuran partikel

Semakin besar ukuran partikel, maka efisiensi cyclone akan semakin

meningkat karena berdasarkan Hukum Stokes, diameter partikel berbanding

lurus dengan terminal settling velocity.


7
2. Diamater dari cyclone

Berdasarkan gaya sentrifugal, diameter cyclone berbanding terbalik dengan

gayanya, sehingga semakin kecil diameter cyclone maka semakin besar

efisiensinya.

3. Viskositas dari gas

Berdasarkan Hukum Stokes, semakin besar viskositas maka efisiensi cyclone

semakin kecil.

4. Temperatur gas buang

Temperatur gas buang akan mempengaruhi sifat dari fluida.

5. Densitas partikel

Semakin besar densitas partikel maka akan semakin besar efisiensi cyclone.

6. Dust loading

Semakin banyak dust loading maka akan semakin baik efisiensi karena

memungkinkan terjadinya tumbukan antar partikel semakin besar.

7. Inlet velocity

Semakin besar inlet velocity maka akan semakin besar efisiensi cyclone.

2.1.5 Jenis-Jenis Cyclone

Adapun beberapa jenis cyclone diantaranya adalah:


1. Hydrocyclone
Hydrocyclone adalah suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan padatan
atau gas dari cairan berdasarkan perbedaan gravitasi setiap komponen. Pada

8
proses di Industri pengolahan batubara alat ini lah yang digunakan.

 Cara kerja hyrdocyclone:


Hydrocyclone bekerja dengan cara memutar zat yang dimasukan di dalam ruang
dalam yang berkontur. Material yang lebih berat dialirkan ke bawah melalui jalur spiral di
sepanjang dinding ruangan, sementara material yang lebih ringan diarahkan ke ruang
penampungan di bagian atas.
 Keunggulan dari hydrocyclone
a. Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah
b. Tidak memerlukan sumber energi yang terpisah
c. Biaya perawatan yang murah
d. Mudah diterapkan dalam berbagai dunia industri
e. Pemasangan yang cepat
f. Kemungkinan kesalahan dalam pemasangan relatif kecil.
2. Multicyclone
Ketika harus menangani volume gas dalam jumlah besar dan efisiensi tinggi maka
digunakan beberapa cyclone dengan diameter kecil yang biasanya dipasang bersama
membentuk multicyclone.

9
 Kelebihan dan Kekurangan Multicyclone
a. Kelebihan:
Lebih efisien daripada single-cyclone separator (90-95%).
b. Kekurangan:
Cenderung terjadi penyumbatan karena diameter yang kecildan memakai tempat yang
lebih besar dibanding single-cyclone.

2.1.6 Faktor-faktor yang dapat mengurangi performa dari suatu cyclone antara lain:

1. Kerusakan mekanik dari cyclone

2. Penyumbatan unit disebabkan endapan debu

3. Penggunaan yang berlebihan, biasanya disebabkan oleh abrasi.

2.2 SCRUBBER

2.2.1 Pengertian Scrubber

Scrubber dapat di definisikan sebagai alat pemisahan suatu partikel solid (debu) yang ada
di gas atau udara dengan menggunakan cairan sebagai alat bantu. Air adalah cairan yang pada
umumnya digunakan dalam proses scrubbing, meskipun dapat juga digunakan cairan lainnya
(seperti : asam sulfat, dll).
Pada umumnya, scrubber mampu menghasilkan partikel dengan ukuran 5 µ diameter.
Namun ada yang lebih spesifik yaitu mampu menghasilkan partikel dengan ukuran 1 µ - 2µ
diameter.

2.2.2.Fungsi Scrubber

Fungsi utama scrubber adalah untuk menghilangkan air yang masih terdapat dalam
gas.Air ini apabila yang masuk kedalam compressor akan merusak sudu compressor yang
berputar dalam kecepatan yang tinggi.Selain itu,Fungsi scrubber adalah untuk mendinginkan
gas dan mengeluarkan SO2 dan partikel abu.Aktifitas tersebut dapat dicapai dengan cara
kontak langsung antara gas dan cair sebelum mencapai dasar dari scrubber gas harus
didinginkan dengan cara melewatkan pada suatu pancaran air atau gelembung air.

2.2.3.Mekanisme Kerja Scrubber

1. Impingement (pengontakan)
Suatu campuran gas – debu masuk dengan cepat melalui inlet lalu di kontakkan dengan
cairan yang ada di dalam scrubber sehingga partikel debu akan tersangkut dalam cairan.

10
2. Difusi
Partikel – partikel debu tersebut di aliri oleh gas yang kemudian menyebabkan partikel
tersebut berupa tetesan – tetesan yang tersimpan melalui proses difusi.
3. Humidifikasi
Tetesan debu tersebut lalu diflotasikan dengan cara humidifikasi, yaitu mengubah
permukaan tetesan – tetesan tersebut menjadi elektrostatis. Lalu, memisahkan berdasarkan
ukuran tetes ( besar dan kecil ) secara mekanik. Cara seperti ini biasanya digunakan untuk debu
berkonsentrat tinggi dan tergantung pada kondisi spesifik debu dan gas – gas lain yang terlibat.
4. Kondensasi
Apabila tetesan – tetesan itu telah mencapai dew point (titik embun), maka akan terjadi
peristiwa pengembunan ( yang mana tetesan – tetesan berukuran kecil akan menjadi nukleus
pengembunan ). Proses yang dilakukan secara mekanik ini akan mengembunkan tetesan namun
lebih efektif dan ukurannya lebih seragam atau uniform. Mekanisme ini penting untuk gas panas
dengan konsentrasi debu yang kecil. Untuk konsentrasi yang lebih besar, perlu di tambahkan
dengan jumlah proses kondensasi tersebut.
5. Wetting (pembasahan)
Proses ini sebenarnya tidak berperan penting dalam scrubber. Ini dilakukan agar tidak
terjadi naiknya partikel debu setelah menjadi tetesan ( proses pembasahan dilakukan agar
partikel – partikel yang yang telah menjadi tetesan tidak ikut keluar bersama gas lagi ).
6. Partisi gas
Jika pada suatu gas di lewatkan cairan atau busa, gas akan di pecah menjadi elemn –
elemen yang kecil dimana jarak antara partikel yang tersuspensi dan cairan yang melingkupinya
relatif kecil. Dalam beberapa proses terjadi pemisahan yang di akibatkan gaya gravitasi dan
gerakan brown dalam elemen, dalam hal ini cairan bertindak sebagai awal pemisahan.
7. Dust disposal
Dalam beberapa scrubber, cairan tidak dipisahkan oleh gas tetapi mengalir sebagai
pengisi di atas permukaan. Terkecuali dari efek humidifikasi dan wetting ( pembasahan ), kerja
cairan yang demikian adalah untuk membersihkan permukaan dan mencegah debu naik kembali
ke atas, hasil yang nyata terjadi juga karena melibatkan tindakan mekanik yang spesifik.
8. Elektronik precipitation
Faktor ini juga berperan dalam proses
scrubbing, namun mekanismenya sulit dipahami
dan hanya untuk kondisi yang amat penting serta
hanya terjadi dalam beberapa proses.

2.2.4. Jenis-Jenis Scrubber

A.Wet Scrubber

Wet Scrubber dapat didefinisikan sebagai alat


pemisahan

11
suatu partikel solid (debu) yang ada di gas atau udara dengan
menggunakan cairan sebagai alat bantu. Air adalah cairan yang pada
umumnya digunakan dalam proses scrubbing, meskipun dapat juga
digunakan cairan lainnya (seperti : asam sulfat, dll).
Keterangan gambar :
1. Penghisap udara/gas
2. Inlet udara/gas
3. Kipas pemusing udara/gas
4. Motor kipas
5. Pompa sirkulasi air
6. Pipa spray cairan
7. Aliran udara/gas
8. Filter bola
9. Alat penetes embun
10. Outlet udara/gas

B. Cyclone Scrubber

Cyclone scrubber terdapat pada beberapa tipe


scrubber yang menggunakan metode siklon. Ada yang di
dalam
lubang vertical bagian tengahnya terdapat bermaca-macam
alat
penyemprot cairan. Namun, ada juga terdapat pemisahan
cairan
yang dilakukan melalui proses disintegrator (penghancur)
dengan
mengalirkan gas melalui saluran tertentu.
Fungsi dari cyclone scrubber sangat efektif untuk
menetralisir gas-gas beracun seperti belerang, chlor, dsb.
Ada juga
yang mempunyai suhu diatas 180ºF sehingga
fungsinya juga sebagai
pendingin dari gas buang industri kimia. Rentang
ukuran debu yang
dapat dipisahkan ialah antara 3 - 5 mikron.

C.Venturi Scrubber

12
Satu pengembangan terbaru dalam bidang gosokan gas
adalah venturi scrubber, yang mana telah ditemukan bermanfaat
untuk koleksi asam belerang berkabut. Metode pemisahan venturi
didasarkan atas kecepatan gas yang tinggi pada bagian yang
disempitkan dan kemudan gas akan bersentuhan dengan butir air
yang dimasukkan di daerah sempit tersebut.
Alat ini dapat memisahakan partikel hingga ukuran 0,1 mikron
dan gas yang larut di dalam air. Venturi scrubber menggunakan
tekanan rendah (sekitar 5 lb/sq. In) pada lorong venturi dengan
kecepatan gas 200-300 ft/sec. Air, produk, dan gas buang
dikumpulkan dalam mesin pemisah ( separator ) dengan metode
91
siklon yang ada pada bagian lorong venturi itu. Pressure dropnya
sebesar 15 in. Wtr dengan konsumsi air sebesar 3 gal/ mnt tiap
power 10 hp.

D. Packed Scrubber

Merupakan jenis scrubber dengan


menara yang terbuat dari
keramik, namun kurang efektif
untuk partikel berukuran 5 u
diameter
kecuali jika flokulasi debu terjadi
karena pengembunan
(kondensasi).
Yang di harapkan pada metode ini
ialah dengan menjaga debu tetap
pada ukurannya serta mencegah
debu naik kembali. Kelemahan
yang ada disini yaitu
kemungkinan terjadi
penyumbatan saluran
akibat debu.

E.Chambber Scrubber

Scrubber jenis ini memiliki pencuci udara yang konvensial


dimana gas akan di alirkan sampai ketempat penyemprotan dengan
arah aliran yang sejalan atau berlawanan. Satu set eliminator yang di

13
pasang zig zag diletakkan pada saluran keluar, serta plat-plat di
pasang dalam ruangan penyemprot.
Proses pendingin gas terjadi saat gas melalui tangki selinder
dengan penyemprot pada bagian atas. Beberapa tangko atau menara
juga memiliki sekat pada sisi yang berlawanan yang juga berfungsi
sebagai alat penyemprot. Pada proses untuk memisahkan produk

cair dan gas, pada saluran keluarnya terdapat alat pembalik gas (gas
reversel) dan juga suatu chamber (ruangan) khusus pada saluran
outlet.

2.2.5.Keuntungan dan Kelemahan

1.Keuntungan Scrubber adalah :


a. Harga terjangkau dan tidak memakan banyak tempat.
b. Dapat digunakan dalam temperatur yang tinggi.
2.Kerugian Scrubber adalah :
a. Biaya pengoperasian dan biaya pemeliharaan yang tinggi.
b. Memerlukan perawatan awal sebelum digunakan.
c. Dapat menyebabkan polusi air.

14
d. Pada percepatan tinggi, dapat menyebabkan erosi pada
dinding dalam scrubber.
e. Memerlukan perlindungan pendinginan.

15
BAB III

PENUTUP

16
DAFTAR PUSTAKA

http://tatangismail.blogspot.com/2013/05/cyclone-separator.html?m=1

https://indrawibawads.wordpress.com/tag/prinsip-kerja-cyclone/

https://tentangteknikkimia-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/tentangteknikkimia.wordpress.com/2012/04/21/cyclone-
siklon/amp/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQEKAFwAQ%3D%3D#aoh=15679527
834498&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshar
e=https%3A%2F%2Ftentangteknikkimia.wordpress.com%2F2012%2F04%2F21%2Fcyclone-
siklon%2F

http://mix-maxy.blogspot.com/2011/09/cyclone-separator.html?m=1

Edahwati,Luluk.2010.”Alat Industri Kimia.”Surabaya : UPN Veteran Jatim

17

Anda mungkin juga menyukai