Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri memegang peranan penting didalam perekonomian indonesia karena
kemampuannya untuk menghasilkan produk yang dapat diperdagangkan dan
membuka lapangan kerja (silalahi, 2014),Salah satunya adalah industri semen.
Industri semen merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi di
indonesia. Perannya sebagai salah satu komponen utama dalam pembangunan
infrastrukturdan konstruksi menjadikan Industri semen sebagai salah satu tulang
punggung kemajuan negara (BUMN,2014).Disamping perannya yang begitu
penting, ternyata industri semen tidak terlepas dari berbagai masalah, termasuk
permasalahan klasifikasi besar material hasil produk, jadi hasil produk semenyang
sudah melalui proses hinggaball mill ini harus di klasifikasikan sebelum memasuki
proses selanjutnya, maka dari itu dibutuhkan alat yang mampu memisahkan antara
material yang sesuai untuk melalui tahapan selanjutnya dan material yang tidak
sesuai yang akan di proses kembali, alat itu adalah cyclone separator.Cyclone
separator merupakan alat untuk memisahkan partikulat dari aliran udara, gas atau
cairan tanpa menggunakan filter, melalui pemisahan vortex.Efek rotasi dan
gravitasi digunakan untuk memisahkan campuran zat
padat(AJER,2016:130).Disamping itu, pemakaian separator memang harus
memakai bentuk cyclone karena bentuk cyclone akan memberikan efek putaran
angin yang membentuk seperti topan yang dimana angin topan mempunyai aliran
angin pada pusat yang berputar ke atas, dimana aliran angin itu dipakai untuk
memisahkan material yang akan di pakai sedangkan material yang tidak terpakai
akan mengarah kebawah karena adanya efek gravitasi dan material itu akan di
proses kembali.Untuk pemilihan kapasitas 30 ton/jam .
B . Tujuan Penulisan
1. Untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Menggambar Teknik

1
2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan dari perkuliahan baik teori
maupun praktek
3. Mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi mahasiswa.
4. Mampu merancang alat cyclone

C. Manfaat Penulisan

Manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan proposal ini adalah sebagai
bahan untuk pelatihan dalam pembuatan dan pendesaianan peralatan yang biasanya
digunakan dalam industry dengan standart yang berlaku. Cyclone sebagai alat yang
penting yang digunakan sebagai sarana terjadinya suatu reaksi kimia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cyclone
Pencemaran udara mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, terjadi setiap detik.
Dari asap kendaraan bermotor. Berbagai zat pencemar yang dihasilkan, gas beracun
dan bebahaya. Pencemaran udara tidak hanya dari aktivitas kendaraan bermotor,
debu-debu yang dihasilkan dari aktivitas industri mempunyai peranan penting
dalam pencemaran udara.
Berbagai cara dilakukan dalam mengatasi masalah tersebut, termasuk dalam
kasus pengendalian udara emisi. Salah satunya dengan memakai alat pemisah debu
yaitu cyclone separator
Siklon (cyclone) karena karakteristiknya sering digunakan sebagai alat
pemisah partikel dengan gas. Penggunaan siklon sering dijumpai sebagai alat
pengontrol polusi udara dari pengotor debu. Siklon juga dijumpai pada proses
pembakaran untuk peralatan umpan bahan bakar padat (pulverized) pada boiler.
Alasan utama penggunaan siklon dalah harganya yang murah, tidak mempunyai
bagian yang bergerak dan mampu bertahan pada kondisi operasi yang berat.
Sementara itu siklon juga mempunyai beberapa kelemahan dalam hal efisiensinya
yang rendah (khususnya pada partikel yang sangat kecil) dan biaya operasi yang
tinggi. Tingginya biaya operasi dikarenakan siklon perlu daya yang besar untuk
mengatasi penurunan tekanan (pressure drop).
Cyclone separator adalah alat yang menggunakan prinsip gaya sentrifugal
dan tekanan rendah karena adanya perputaran untuk memisahkan materi
berdasarkan perbedaan massa jenis.

3
.

Siklon sering digambarkan sebagai peralatan dengan efisiensi rendah.


Namun dalam perkembangannya, tercatat, siklon mampu menghasilkan efisiensi
98% bahkan lebih untuk partikel yang lebih besar dari 5 microns (Cooper, et al.,
1986). Efisiensi lebih dari 98% juga tercatat pada siklon untuk partikel yang
diameternya lebih dari 346 microns (Funk, P.A., et al., 2000).

2.2 Bentuk-bentuk Cyclone

 Dua bentuk utama dari cyclone adalah axial dan tangensial cyclone.
 Pada dasarnya, keduanya beroperasi dengan prinsip kerja yang sama.
 Namun, pada axial flow cyclones materi masuk melalui bagian atas
cyclone dan dipaksa untuk bergerak membentuk sudut pada bagian atas.
 Pada tangential cyclones, materi masuk dari celah pada sisi yang berada
pada posisi menyudut dengan badan cyclone.
 Axial flow cyclones lebih banyak digunakan.

Parameter terpenting dari sebuah cyclone dalam pemisahan berbagai jenis


materi adalah efisiensi pengumpulannya dan penurunan tekanan melalui unitnya.

4
Efisiensi pengumpulan cyclone dapat ditentukan melalui kemampuannya
untuk menangkap dan menahan partikel debu dimana penurunan tekanan adalah
kekuatan yang diperlukan unit tersebut agar fungsi ini dapat berjalan.
Faktor-faktor yang dapat mengurangi performa dari suatu cyclone antara lain:

1. Kerusakan mekanik dari cyclone


2. Penyumbatan unit disebabkan endapan debu
3. Penggunaan yang berlebihan, biasanya disebabkan oleh abrasi.

2.3 Fungsi Cyclone

Fungsi utama cyclone adalah sebagai sparator yang memisahkan antara


debu dan udara. Dengan penggunaan teori perbedaan berat jenis suatu partikel
diudara debu dan udara bersih dapat dipisahkan. Umumnya perusahaan kayu
banyak menggunakan cyclone sebagai pencegah terjadinya polusi udara. Polusi
udara hasil pemotongan material kayu diruang produksi disedot dan dimasukkan
kedalam cyclone melalui lubang inlet yang berada disamping dinding cyclone.
Didalam cyclone terdapat pipa yang berdiameter sama dengan leher dan panjang
pipa hampir sama dengan panjang atau tinggi dinding cyclone. Dengan adanya
pipa dalam tersebut menyebabkan aliran udara yang masuk cyclone menjadi aliran
turbulence sehingga partikel yang memiliki berat jenis lebih tinggi akan terlempar
kebawah dan udara yang memiliki berat jenis ringan akan keluar dari atas cyclone.
Berikut ini skema proses aliran didalam cyclone.

5
Cyclone sering diaplikasin untuk polusi debu dengan material debu yang
lebih kasar, karena apabila debu terlalu halus dan banyak terkadang polusi masih
belum dapat dihilangkan 100%. Untuk mencegah polusi yang over, cyclone ini
dapat dikombinasi dengan air dust filter atau bag filter agar udara yang disaring
lebih bersih.

Selain untuk memisahkan debu dari proses produksi cyclone juga dapat
duganakan sebagai pemisah antara asap dan abu pembakaran. System seperti ini
dapat dijumpai pada boiler berbahan bakar padat. Kayu yang dibakar untuk
membuat uap menghasilkan asap dan debu. Apabila debu tidak dipisah dengan
asap dapat menyebabkan polusi udara yang berlebih disekitar cerobong asap.

2.4 Komponen dan Desain Cyclone

Cyclone terdiri dari

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PRINSIP KERJA CYCLONE

Cara kerja Cyclone adalah gaya sentrifugal yang diciptakan sehingga


membuat massa lebih besar terlempar keluar dan akan mendesak kebawah dimana
massa lebih kecil akan terdesak ke tengah dan naik karena tekanan rendah yang
tercipta saat berputar.

Bentuk kerucut akan membantu tingkat separasi dari massa dan ukuran
besar saat diujung maka gaya gravitasi akan menangkap ukuran tersebut.

Semakin besar pressure drop yang tercipta maka akan linier dengan tingkat
effisiensi penangkapan.

Sangat banyak model cyclone dengan beberapa pendekatan baik dalam


memprediksi effisiensi maupun pressure drop dalam bentuk persamaan maupun

7
grafik namun awal pengembangannya harus menggunakan pendekatan kecepatan
yang terbagi menjadi tangential, rotation, dan axial velocity hal ini menjadi penting
salah satunya untuk menentukan tingkat abrasive yang muncul.

Gambar diatas adalah multi cyclone, sepertinya namanya yaitu cyclone


dengan jumlah lebih dari 1. Objectivenya adalah meningkatkan effisiensi dengan
mendapatkan nilai pressure drop yang rendah.

Untuk inlet tangential dapat menggunakan guide plate, biasanya casting


FC20 sedangkan axial inlet mempunyai luas dan rectangular, hal ini tergantung
ketersediaan space di project.

Penggunaan cyclone dapat dikategorikan pada solid fuel boiler. karena pada
kondisi solid fuel ada games.

Efisiensi cyclone tergantung pada

 Ukuran partikel

Semakin besar ukuran partikel, maka efisiensi cyclone akan semakin meningkat
karena berdasarkan Hukum Stokes, diameter partikel berbanding lurus dengan
terminal settling velocity.

8
 Diamater dari cyclone

Berdasarkan gaya sentrifugal, diameter cyclone berbanding terbalik dengan


gayanya, sehingga semakin kecil diameter cyclone maka semakin besar
efisiensinya.

 Viskositas dari gas

Berdasarkan Hukum Stokes, semakin besar viskositas maka efisiensi cyclone


semakin kecil.

 Temperatur gas buang

Temperatur gas buang akan mempengaruhi sifat dari fluida.

 Densitas partikel

Semakin besar densitas partikel maka akan semakin besar efisiensi cyclone.

 Dust loading

Semakin banyak dust loading maka akan semakin baik efisiensi karena
memungkinkan terjadinya tumbukan antar partikel semakin besar.

 Inlet velocity

Semakin besar inlet velocity maka akan semakin besar efisiensi cyclone.

9
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, et al., 1986. Cyclone Separator.

Funk, P.A., et al., 2000. Cyclone Separator.

https://helmidadang.wordpress.com/2017/07/31/penjelasan-umum-cyclone/

10
LAMPIRAN

Pada tulisan ini akan dibahas pengaruh kecepatan dan dimensi terhadap
persentase pemisahan partikel cyclone separator dengan menggunakan CFD.
Persamaan yang digunakan dalam CFD adalah persamaan kepsilon RNG. Variasi
kecepatan 7, 10, 15, 20, dan 30m/s dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap persentase pemisahan partikel. Variasi lebar inlet 0,2 dan 0.25m serta
diameter outlet 0.4 dan 0.5m juga dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap cyclone separator. Persentase pemisahan partikel didapat dengan simulasi
Particle Track. Dimana pada penelitian didapat jumlah partikel yang Escaped
ataupun Trapped. Escaped adalah jumlah partikel yang ikut keluar bersama udara
bersih, sedangkan Trapped adalah partikel yang telah disisihkan dari udara bersih
dan masuk kedalam chopper. Pada simulasi ini juga didapat kontur tekanan dan
kecepatan dari cyclone separator tersebut. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa
variasi kecepatan cukup berpengaruh terhadap persentase pemisahan partikel,
dimana semakin tinggi kecepatan inlet maka persentase partikel yang escaped
semakin sedikit dan yang trapped semakin bertambah. Dari 4 tipe cyclone
separator yang disimulasikan, cyclone separator dengan diameter outlet 0.4m dan
lebar inlet 0.25m menghasilkan persentase pemisahan yang paling tinggi, untuk
kecepatan 20m/s , hanya 4.54% partikel yang keluar bersama udara bersih. Tapi
cyclone separator ini menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dibandingkan
cyclone separator tipe lainnya.

11

Anda mungkin juga menyukai