Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN TUGAS KHUSUS

KERJA PRAKTEK
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk. (Cilacap Plant)

JUDUL:
Perhitungan Neraca Massa dan Neraca Panas Pada Raw Mill

Disusun Oleh:
M. Wahab Abdi
D500150149

Dosen Pembimbing:
Rois Fathoni, ST, M.Sc, Ph.D
NIDN. 0603027401

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Efisiensi energi pada masa sekarang mutlak diperlukan dalam menghadapi
perkembangan industri yang hemat energi dan ramah lingkungan. Industri
yang tidak memerhatikan efisiensi energi dalam prosesnya akan mengalami
kesulitan dalam menghadapi persaingan usaha dan menjaga kelangsungan
industri tersebut. Efisiensi energi dalam lingkungan industri dapat mencakup
penggunaan bahan bakar atau penggunaan energi listrik pada suatu alat.
Semen merupakan salah satu kebutuhan yang pokok dalam bidang
pembangunan dalam suatu negara. Permintaan akan semen terus meningkat
seiring makin pesatnya pembangunan. Dalam pembuatan semen dibutuhkan
bahan baku yang terdiri dari bahan baku utama, bahan korektif, dan bahan
aditif. Raw Mill merupakan alat yang berfungsi untuk size reduction
(pengurangan dimensi) dari material bahan baku berupa campuran lime stone,
silica stone, clay dan iron sand agar dihasilkan rawmix yang lebih halus.
Raw Grinding Mill merupakan peralatan untuk menggiling dan
mengeringkan bahan mentah semen. Pada proses produksi semen, posisi Raw
Grinding Mill diberikan pada diagram dibawah ini, dimana pengeringan dan
penggilingan merupakan tahap kedua dari tahapan proses produksi secara
umum Material yang digiling dengan mesin Raw Grinding Mill ini yaitu
limestone, clay, silika sand dan iron sand. Ukuran material yang dikecilkan (
kecuali iron sand ) dari ukuran panjang 5 – 7 cm menjadi partikel debu
sampai dengan 0 – 9 mikron serta mengurangi kelembaban dari material
tersebut dengan cara dikeringkan. Mesin ini bekerja selama 24 jam sehari
secara terus menerus.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 89
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

1.2 Rumusan Masalah


a. Pada tugas khusus ini akan membahas mengenai budaya kerja dipabrik
holcim Indonesia.
b. Pada tugas khusus ini akan membahas mengenai Neraca Massa dan
Neraca Panas Raw mill

1.3 Tujuan
Analisis input (feed) dan output (produk) untuk menentukan Neraca
Massa dan Neraca Panas di Raw mill.
1.4 Manfaat
Mengetahui Nilai Total Neraca Massa dan Neraca Panas pada Raw mill

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 90
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Raw mill


Raw Mill merupakan alat yang berfungsi untuk size reduction dari
material bahan baku semen agar dihasilkan raw meal yang lebih halus. Raw
mill tidak seperti raw mill lainya yang alat separator dan dryer-nya terpisah
dari mill nya. Raw mill memiliki fungsi sebagai sepator dan mixdryer dalam
satu alat sekaligus, maka dari itu Raw mill juga disebut drying-grinding roller
mill.
2.2 Prinsip Kerja Raw mill
Pada Raw mill material mengalami empat proses yaitu penggilingan
(grinding), pengeringan (drying), pemisahan (separating) dan transportasi
(transporting). Material digiling karena adanya gaya tekan antara roller dan
material di meja penggiling yang berputar, pengeringan material karena
adanya udara panas dari preheater fan, pemisahan material terjadi karena
adanya separator dalam Raw millyang memisahkan material berdasarkan
ukurannya sedangkan proses transportasi terjadi saat material terhisap oleh
mill fan kemudain material yang lolos sparasi naik ke atas lalu dialirkan ke
cyclone.
Cara kerja roller mill ini terdiri dari 4 roller yang memiliki bentuk
roller grinding yang dapat menghasilkan kehalusan yang baik dan pada
bagian atasnya terdapat classifying part dari baling-baling berputar tipe
separator dengan bagian dalam berbentuk kerucut. Material yang akan
digiling sekali melewati roller mill akan dibawa oleh gaya sentrifugal yang
dihasilkan dari putaran table dan digiling, dikeringkan dan dibawa oleh aliran

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 91
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

gas yang naik dari nozzle diluar table sehingga dapat memasuki separator pada
mill bagian dalam.

Gambar 1. Bagian – bagian Raw mill

Raw Material masuk dari bagian samping Raw mill, material yang
masuk akan turun ke bawah dan melalui proses penggilingan karena adanya
gaya tekan antara roller dan material di meja penggiling yang berputar
sehingga menjadi halus (granular) lalu terbawa keatas dengan memanfaatkan
sisa gas panas dari preheater, gas panas juga berfungsi untuk menghilangkan
kadar air yang ada didalam raw material. Dibagian atas Raw mill terdapat
classifier yang berfungsi untuk memisahkan material, material yang sudah
halus akan lolos dan terbawa menjadi umpan proses selanjutnya bersama gas
panas, sedangan material yang tidak lolos akan turun kembali ke bawah untuk
dan digiling kembali dalam roller. Material yang besar terpental keluar dari

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 92
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

table dan turun menuju reject bin kemudian di transportasikan menggunakan


belt conveyor dan bucket elevator untuk diumpankan kembali menuju Raw
mill.

Gambar. 2 Sketsa Prose Kerja Raw mill

2.3 Neraca Massa


Perhitungan neraca massa merupakan perhitungan untuk mencari
kesetimbangan antara massa yang masuk dan keluar Raw Grinding Mill.
Dibawah ini diberikan contoh komposisi dan laju alir dari material atau bahan
baku yang masuk ke Raw Grinding Mill. Secara umum neraca massa
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Neraca massa overall

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 93
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

Merupakan neraca masa dimana semua komponen bahan masuk dan keluar
dihitung dari proses awal hingga akhir.
2. Neraca massa komponen
Merupakan neraca massa yang perhitunganya berdasarkan atas satu komponen
bahan yang masuk saja. Dimana berlaku persamaan:

Komponen bahan masuk = Komponen bahan keluar

Pada perhitungan neraca massa perlu diperhatikan beberapa hal berikut :


1. System
Bagian dari keseluruhan proses yang dituju dan dibatasi untuk memisahkan
antara sistem dan bagian luar sistem. Diluar sistem tersebut surrounding
(lingkungan), sedangkan system+surrounding disebut universe.
2. Proses
Proses merupakan suatu peristiwa bahan mengalami perubahan fisis maupun
kimia ataupun keduanya. Contoh perubahan fisis adalah pengerinagn,
distilasi, screening, dan lain-lain. Adapun perubahan kimia merupakan
peruabahn yang disertai dengan reaksi kimia, seperti adsorpsi, absorpsi,
peristiwa reduksi atau oksidasi.
Proses yang disertai dengan perubahan kimia ataupun perubahan fisis
dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Proses steady state (stabil)
Steady state adalah proses dimana variabel yang ditinjau, baik untuk
keseluruhan sistem maupun pada suatu bagian dalam sistem tidak berubah.
b. Proses unsteady state (tidak stabil)
Unsteady state adalah proses yang tidak stabil dimana semua variable proses
secara keseluruhan sistem atau bagian dalam sistem berubah terhadap waktu.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 94
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

Variabel proses tersebut bisa berupa tekanan, suhu, konsentrasi, kecepatan


aliran, konversi, dan lain sebagainya.

Input –Output+Generation-Consumption=Accumulation

Akumulasi untuk proses steady state = 0, sedangkan untuk proses


unsteadystate akumulasi harus ada. Sedangkan untuk proses kimia unsteady
state untuk input yang bereaksi = ouput produk yang dihasilkan.

2.4 Neraca Panas


Neraca panas merupakan perhitungan panas yang masuk dan yang
dihasilkan dalam suatu proses dengan panas yang dibawa keluar dan yang
dipakai.
a. Faktor yang mempengaruhi panas :
1. Komposisi umpan
Bila umpan memiliki komposisi kimia yang baik dan merata maka proses
pembakaran akan berjalan dengan sempurna. Sebaliknya bila bahan baku
kurang homogen maka berakibat proses pembakaran kurang sempurna atau
terak (clinker) yang dihasilkan kurang baik kualitasnya.
2. Kadar air
Bila kadar air yang terkandung dalam umpan teralalu besar maka panas yang
dihasilkan untuk penguapan air akan semakin besar.
b. Macam –macam perubahan entalpi (panas) :
1. Sensible (panas yang dirasakan perubahan suhunya)
Panas yang dapat diserap dan dilepas dengan kenaikan atau penuruna suhu
tanpa perubahan fase.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 95
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

Kapasitas panas (Cp) = Banyak panas yang dibutuhkan untuk menaikan suhu
setiap satuan massa tiap satuan suhu.
Untuk padatan gas, (Cp) merupakan fungsi suhu.

Rumus : Qs = m. Cp. Dt (Tekanan tetap)

Dimana : Qs = Panas Sensible (kkal)


m = mol bahan (kgmol)
Cp = kapasitas panas tekanan
dT = perubahan suhu (K)

Kapasitas panas (Cp) pada tekanan tetap dapat dihitung dari:


Persamaan fungsi suhu
Cp = a + bT + cT2
Dimana : a,b,c = konstanta yang ditentukan
T = suhu mutlak (K)
2. Laten (panas perubahan fase dengan suhu tetap)
 Panas peleburan (dari fase padat menjadi fase cair)
 Panas sublimasi (dari fase padat menjadi fase gas)
 Panas kondensasi(dari fase gas menjadi fase cair)
 Panas penguapan(dari fase cair menjadi fase gas)
 Panas laten transisi(dari fase uap ke fase jenuh)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 96
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

BAB III
METODOLOGI

3.1 Metode Pengumpulan Data


Metode atau langkah – langkah pada pelaksanaan pengambilan data
untuk tugas khusus adalah sebagai berikut:
- Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan menanyakan langsung kepada narasumber
(Staff control room, pembimbing, staff laboratorium dalam mendapatkan
data)
- Metode Studi Pustaka (Studi Literatur)
Metode ini dilakukan dengan mencarai buku-buku referensi sebagai dasar
analisis pembuatan laporan.
3.2 Metode Pengolahan Data
Data-data yang telah diperoleh kemudian digunakan untuk
mengevaluasi kinerja Raw mill berdasarkan perhitungan neraca massa dan
neraca panas. Tahapan perhitungan meliputi :
1. Neraca Massa
a. Menghitung Produk keluar Raw mill
b. Menghitung H2O yang Teruapkan
2. Neraca Panas
a. Panas Masuk
- Panas fresh feed
- Panas gas dari preheater dan panas dust return
b. Panas Keluar
- Panas Produk
-Panas gas keluar dan dust return dari Raw mill

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 97
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

- Panas penguapan H2O


- Panas konveksi

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 98
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PERHITUNGAN

A. Budaya Kerja
Budaya kerja di PT. Holcim Indonesia yang akan dibahas diantaranya:
1. Keselamatan dalam bekerja
Setiap karyawan harus berperan dalam keslamatan dan kesehatan
dalam bekerja. Maka dari itu PT Holcim Indonesia menciptakan
kerangka kerja dan kebijakan keslamatan, agar kegiatan operasional
berjalan tanpa bahaya bagi siapaapun. Kebijakan yang dilakukan
diantaranya:
 Melakukan tes induksi untuk seluruh karyawan tetap, karyawan
kontraktor, dan anak magang atau PKL.
 Wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang lengkap saat
memasuki wilayah pabrik khususnya untuk tenaga kontraktor.
 Melakukan pelatihan keslamatan kerja untuk karyawan tetap maupun
karyawan kontraktor.
 Menyusun pedoman standar keamanan kerja yang bersifat praktis
maupun organisisasional agar implementasi budaya aman tercapai.
 Memasukkan aspek keamanan dalam penilaian kinerja tahunan
karyawan.
2. Pembagian Jam Kerja
Pembagian jam kerja untuk karyawan tetap maupun karyawan
kontraktor adalah sebagai berikut:

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 99
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

Tabel 4.1 Pembagian Waktu Kerja Non Shift


Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at
Masuk 07.30 07.30 07.30 07.30 07.30
Istirahat 12.00- 12.00- 12.00- 12.00- 11.30-

13.00 13.00 13.00 13.00 13.00


Pulang 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00
Tabel 4.2 Pembagian Waktu Kerja Shift
No. Nama Shift Waktu Kerja
1. Shift Pagi 07.30 – 15.30
2. Shift Sore 15.30 – 23.30
3. Shift Malam 23.30 – 07.30
Tabel 4.3 Pembagian Jadwal Shift

Shift
A B C D
Hari
Senin Pagi Sore Malam Libur

Selasa Pagi Sore Libur Malam

Rabu Pagi Libur Sore Malam

Kamis Libur Pagi Sore Malam

Jum’at Malam Pagi Sore Libur

Sabtu Malam Pagi Libur Sore


Minggu Malam Libur Pagi Sore

Senin Libur Malam Pagi Sore

Selasa Sore Malam Pagi Libur

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 100
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

Rabu Sore Malam Libur Pagi

Kamis Sore Libur Malam Pagi

Jum’at Libur Sore Malam Pagi

2. Peraturan Cuti
Untuk cuti dan libur telah diatur oleh UU Ketenagakerjaan Nomor 13
tahun 2003 mengatur cuti yang meliputi:
 Cuti Tahunan
Pasal 79 Ayat 2 (c) menyatakan bahwa cuti tahunan diberikan kepada
pekerja yang telah bekerja selama 12 bulan secara terus menerus.
Lama cuti tahunan ini minimal 12 hari kerja.
 Cuti Sakit
Pekerja diperbolehkan mengambil cuti sesuai jumlah hari yang
disarankan oleh dokter.
 Cuti Melahirkan
Pekerja perempuan berhak atas cuti melahirkan selama 45 hari
sebelum melahirkan dan 45 hari setelah melahirkan.
 Cuti Bersama
Pelaksanaan cuti bersama yang umumnya ditetapkan menjelang hari
raya besar keagamaan atau hari besar nasional, menurut aturan jika
karyawan mengambil libur pada hari cuti bersama maka cuti
tahunannya akan berkurang.
 Cuti Penting
Pasal 93 Ayat 2 dan 4 tentang hak cuti karena alas an penting bagi
pekerja dengan ketentuan sebagai berikut:
- Menikah dengan waktu cuti 3 hari.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 101
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

- Menikahkan anaknya dengan waktu cuti 2 hari.


- Istri melahirkan dengan waktu cuti 2 hari.
- Anggota keluuarga dekat dengan waktu cuti 2hari.
3. Pemberdayaan Masyarakat
Holcim membentuk program posdaya (Pos Pemberdayaan
Keluarga). Posdaya ini akan didirikan ditiingkat desa atau kecamatan.
Program Posdaya yang diselenggaraka Holcim diantaranya:
 Pendidikan: beasiswa,pendidikan anak usia dini, pelatihan dan
kualifikasi pengelasan, Taman Pendidikan Al-Quran, Program Eve,
English for Fun.
 Ekonomi: Pelatihan/sistem pendukung untuk memuai usaha produk
local, termasuk jamur tiram, keripik, abon ikan, kerajinan batik,dll.
 Lingkungan: menanam tanaman obat rumahan, penanganan sampah
organik.
 Kesehatan: Posyandu (Pos Pelayanan Masyarakat), seminar
kesehatan,seminar kehamilan.
 Komunitas: Pengajian.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 102
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

B. PERHITUNGAN NERACA MASSA RAW MILL

Dust Lost SP

Umpan Kering
Umpan RM Keluar
Kering
RAW MILL

H2O Terkandung Gas Panas


Keluar

False Air Gas Panas


SP

 Data diketahui:
 Feed Raw mill
Umpan masuk Raw Mill : 632000 kg/jam
% Dust lost SP (Suspension Preheater ) masuk RM : 0,05
Kiln feed : 334000 kg/jam
Dust lost Sp masuk RM : 16700 kg/jam
1. Laju Alir Massa Raw Material masuk RM
component %BERAT BERAT (Kg)
LIMESTONE 79,68 503577,6
CLAY 8,96 56627,2
SILICA 9,99 63136,8
IRON SAND 1,37 8658,4
TOTAL 100 632000

 Kompesisi % raw material masuk RM


% kompossi
KOMPONEN LIMESTONE CLAY SILICA SAND IRON SAND
CaCO3 56,9447 26,151 5,89 9,58
SiO2 1,8 43,04 84,9 33,54

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 103
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

Al2O3 1,03 13,46 5,61 6,63


Fe2O3 0,52 8,26 3,1 48,95
MgCO3 0,0053 0,189 0,5 0,6
LOI 39,7 8,9 0,0 0,7
TOTAL 100 100 100 100


Komposisi massa raw material masuk RM
kompossi (kg/jam)
KOMPONEN
LIMESTONE CLAY SILICA SAND IRON SAND TOTAL
CaCO3 286760,8 14808,6 3718,8 829,5 306117,6
SiO2 9064,4 24372,3 53603,1 2904,0 89943,9
Al2O3 5186,8 7622,0 3542,0 574,1 16924,9
Fe2O3 2618,6 4677,4 1957,2 4238,3 13491,5
MgCO3 26,7 107,0 315,7 52,0 501,3
LOI 199920,3 5039,8 0,0 60,6 205020,7
TOTAL 503577,6 56627,2 63136,8 8658,4 632000

 Laju alir massa raw material masuk RM


KOMPONEN MASSA(Kg/jam)
CaCO3 306117,6
SiO3 89943,9
Al2O3 16924,9
Fe2O3 13491,5
MgCO3 501,3
LOI 205020,7
TOTAL 632000

 Kandungan H2O
Air yang terkandung : 10% = 0,1
Kandungan H2O = 0,1 x 632000
= 63200 kg/jam

 Komposisi gas panas masuk RM


Volume gas masuk RM (V) = 1085977 m3/jam
Temperature masuk (T) = 374 oC + 273 = 647 K
R = 0,08206 atm.m3/kmol.K
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta 104
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

Tekanan (P) = 1,004934269 atm


𝑃 𝑥 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎
MOL (n) = 𝑅𝑥𝑇
1,004934269 𝑎𝑡𝑚 𝑥 1085977 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
= 3
0,08206 𝑎𝑡𝑚 𝑚 ⁄𝑘𝑚𝑜𝑙 𝐾 𝑥 647 𝐾
= 20555,237 kmol/jam

MOL
KOMPONEN Mr %MOL MASSA(kg/jam)
(kmol/jam)
O2 32 1,7 349,4 11.182
N2 28 55,2 11346,5 317.702
CO2 44 33 6783,2 298.462
SO2 64 0,1 20,6 1.316
H2O 18 10 2055,5 36.999
TOTAL 100 20555,2 665660,8

 Laju alir massa dust lost dari SP (suspension Preheater) masuk


RM Persen (%) komponen dust lost

KOMPONEN %
SiO2 7,03
Al2O3 3,27
Fe2O3 1,77
CaO 47,57
MgO 0,58
LOI 39,78
TOTAL 100

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 105
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

 Komposisi dust lost


KOMPONEN %
SiO2 1652,05
Al2O3 768,45
Fe2O3 415,95
CaO 11178,95
MgO 136,3
LOI 9348,3
TOTAL 23500

 Komposisi false air


False air : 21%= 0,21
False air = false air * total gas panas masuk RM
= 0,21 * 665660,8

= 139788,7675 kg/ jam

2. Laju alir raw material keluar raw mill


Kandungan H2O keluar RM
Air yang terkandung : 0,50% = 0,005
Kandungan H2O keluar RM = 0,005 x 655500,0
= 3277,5 kg/ jam

KOMPONEN MASSA (kg/jam)


CaCO3 306117,6
SiO2 89943,9
Al2O3 16924,9
Fe2O3 13491,5
MgCO3 501,3
LOI 205020,7
DUST LOST 23500,0
TOTAL 655500,0

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 106
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

 H2O teruapkan
H2O teruapkan =Kandungan H2O masuk -Kandungan H2O keluar
= 63200 kg/ jam - 3277,5 kg/ jam
= 59922,5 kg/jam

 Laju alir gas panas keluar RM


KOMPONEN MASSA (kg/jam)
CaCO3 306117,6
SiO2 89943,9
Al2O3 16924,9
Fe2O3 13491,5
MgCO3 501,3
LOI 205020,7
DUST LOST 23500,0
TOTAL 595577,5

Neraca Massa Total


INPUT OUTPUT
UMPAN RM UMPAN KERING
KERING 568800 39% KELUAR 595.578 41%
DUST LOST SP 23500 2% GAS PANAS 865372,1 59%
GAS PANAS SP 628661 43%
H2O
TERKANDUNG 100199 7%
FALSE AIR 139789 10%
100% 100%
1460949,5 kg/ kg/
TOTAL 65 jam 1460949,565 jam
Error 0,0

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 107
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

B. PERHITUNGAN NERACA PANAS RAW MILL

Dust Lost SP Panas Latent Panas Radiasi

Umpan Kering
Umpan RM Keluar
Kering
RAW MILL

H2O Terkandung Gas Panas


Keluar

False Air Gas Panas


SP

 INPUT
1. Panas Masuk RM
 Panas dari Raw material masuk
Massa : 568.800 kg/ jam
Temperature (T) : 27oC
T referensi : 20oC
Cp raw material : 0,825 Kj/ Kg x 0,24 kkal / Kj = 0,198 kkal/ kg. oC
Q = m x Cp x ∆T
Q = 568.800 kg/ jam x 0,198 kkal /kg .oC x (27-20) oC
= 788,357 kkal /jam
 Gas panas masuk RM dari SP ( Suspension Preheater )
Massa : 628661,3709 Kg/ jam
Temperature (T) : 374 oC
T referensi : 20 oC
𝐾𝑗 𝑘𝑘𝑎𝑙
( 1,315 𝑥 0,24 )
𝑁𝑚3 ℃ 𝐾𝑗
Cp udara = 𝐾𝑔
1,295
𝑁𝑚3
= 0,243707 kkal / Kg oC
Q = m x Cp x ∆T
Q = 628661,3709 kg/ jam x 0,243707 kkal /kg .oC x (374-20) oC
= 54.235.951 kkal /jam
 Panas Dust Lost Masuk

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 108
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

Massa : 23500 Kg/ Jam


Temperature ( T) : 374 oC
T referensi : 20 oC
𝐾𝑗 𝑘𝑘𝑎𝑙
( 1,3 𝑥 0,24 )
𝑁𝑚3 ℃ 𝐾𝑗
Cp Dust Lost = 𝐾𝑔
1,295
𝑁𝑚3
= 0,2455598 kkal / Kg oC
Q = m x Cp x ∆T
Q = 23500 kg/ jam x 0,2455598 kkal /kg .oC x (374-20) oC
= 2.042.812 kkal /jam
 Panas H2O masuk
Massa : 100.199 Kg/ Jam
Temperature ( T) : 27 oC
T referensi : 20 oC
𝐾𝑗 𝑘𝑘𝑎𝑙
( 1,5 𝑥 0,24 )
𝑁𝑚3 ℃ 𝐾𝑗
Cp air = 𝐾𝑔
1,295
𝑁𝑚3
= 0,277992 kkal / Kg oC
Q = m x Cp x ∆T
Q = 100.199 kg/ jam x 0,277992 kkal /kg .oC x (27-20) oC
= 194.983 kkal /jam
 Panas false air
Massa : 139788,7675 Kg/ Jam
Temperature ( T) : 27 oC
T referensi : 20 oC
𝐾𝑗 𝑘𝑘𝑎𝑙
( 1,295 𝑥 0,24 )
𝑁𝑚3 ℃ 𝐾𝑗
Cp udara = 𝐾𝑔
1,295
𝑁𝑚3
= 0,24 kkal / Kg oC
Q = m x Cp x ∆T
Q = 139788,7675 kg/ jam x 0,24 kkal /kg .oC x (27-20) oC
= 234.845 kkal /jam
2. Output
 Panas Raw Material Keluar RM (masuk Cyclone )
Massa : 595577,5 Kg/ Jam
Temperature ( T) : 90 oC
T referensi : 20 oC
Cp Raw material = 0,89 Kj/ Kg x 0,24 kkal / Kj
= 0,2136kkal / Kg oC
Q = m x Cp x ∆T
Q = 595577,5 kg/ jam x 0,2136 kkal /kg .oC x (374-20) oC
= 8. 905.075 kkal /jam
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta 109
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

 Panas gas keluar RM


Massa : 805449,5652 Kg/ Jam
Temperature ( T) : 90 oC
T referensi : 20 oC
𝐾𝑗 𝑘𝑘𝑎𝑙
( 1,32 𝑥 0,24 )
𝑁𝑚3 ℃ 𝐾𝑗
Cp udara = 𝐾𝑔
1,295
𝑁𝑚3
= 0,24371 kkal / Kg oC
Q = m x Cp x ∆T
Q = 805449,5652 kg/ jam x 0,24371 kkal /kg .oC x (90-20) oC
= 13.740.534 kkal /jam


Panas H2O teruapkan
Massa : 59922,5 kg/ jam
  Kj/ Kg x 0,24 kkal /Kj =542,4 kkal / Kg
Q = massa x 
= 59922,5 kg/jam x 542,4 kkal / kg
=32.501.964 kkal / jam
 Panas sensible
Q = m x Cp x ∆T
Q = 59922,5 kg/ jam x 0,24556 kkal /kg .oC x (90-20) oC
= 1.030.019,189 kkal /jam
 Panas akibat radiasi
Q = A(T14-T24)
A =  D.L
= 3,1428 . 8 m . 11 m
= 276,571 m2
Q = A(T14-T24)
= 0,00000005669 W/m2. K4 x 276,571 m2 x 0,7061812 (300 K4 – 363
K4) x 0,85985 kkal/ W. jam
=88.188 kkal/ jam
NERACA PANAS TOTAL
INPUT OUTPUT
UMPAN RM UMPAN KERING 16
KERING 788. 357 1% KELUAR 8.905.075 %
26
DUST LOST SP 2.042.812 4% GAS PANAS 14.770.553 %
94 H2O teruapkan 57
GAS PANAS SP 54.235.951 % (laten) 32.501.964 %

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 110
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

H2O
TERKANDUNG 194.983 0% Radiasi 88.188 0%

FALSE AIR 234.845 0% PANAS HILANG 1.231.169 2%


10 10
0% 56.265.780 0%

TOTAL 57.496.948,42 57.496.948,41

𝑄 ℎ𝑒𝑎𝑡 𝑙𝑜𝑠𝑠
% Q heat lost = x 100%
𝑄 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
𝟏.𝟐𝟑𝟏.𝟏𝟔𝟗 𝐤𝐤𝐚𝐥/𝐣𝐚𝐦
= 𝟓𝟕.𝟒𝟗𝟔.𝟗𝟒𝟖,𝟒𝟐 𝐤𝐤𝐚𝐥/𝐣𝐚𝐦 × 𝟏𝟎𝟎%

= 2,14 %

𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
% Efisiensi Panas = x 100%
𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
𝟓𝟔.𝟐𝟔𝟓.𝟕𝟖𝟎 𝐤𝐤𝐚𝐥/𝐣𝐚𝐦
= 𝟓𝟕.𝟒𝟗𝟔.𝟗𝟒𝟖,𝟒𝟐𝐤𝐤𝐚𝐥/𝐣𝐚𝐦 x 100%

=97,86 %

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 111
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Dari perhitungan neraca panas terdapat heat loss untuk vertical roller mill.
Penyebab terjadinya heat tidak terhitung pada unit raw mill dapat diakibatkan
dari beberapa aspek diantaranya.
a. Menipisnya bagian-bagian Raw Mill.
b. Kemungkinan adanya kebocoran dalam saluran udara panas raw mill
c. Feed yang masuk masih banyak mengandung senyawa alkali yang
mengakibatkan terbentuknya coating di Raw mill
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Vertical Roller Mill yang
dianalisis masih layak untuk dioperasikan, karena nilai efisiensinya masih
masuk dalam batas minmal yang disyaratkan.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 112
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Hasil perhitungan neraca massa pada unit raw mil memiliki nilai input dan
output yang seimbang yaitu sebesar 1460949,565 kg/jam
2. Hasil perhitungan neraca panas pada unit raw mill memiliki nilai input dan
output yang tidak seimbang yaitu input sebesar 57.496.948,42 kkal/jam dan
output sebesar 56.265.780 kkal/jam karena adanya heat loss sebesar
1.231.169 kkal/jam
3. Heat lost pada unit raw mill sebesar 2,14 %
4. Efisiensi Panas pada unit raw mill sebesar 97,86 %
5.2 Saran
Mengevaluasi kondisi operasi sehingga didapatkan hasil yang optimal.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 113
2019
Laporan Kerja Praktek
PT. HOLCIM INDONESIA, Tbk.
(Cilacap Plant)

DAFTAR PUSTAKA

ASTM Commitee. 2005. “ASTM Dictionary of Engineering Science & Technology”


10th Edition. West Conshohocken.
Darmanto, Prihadi Setyo. 2003. “Diktat PEMBAKARAN Sistem Kiln”. Institut Semen
dan Beton Indonesia. Bogor.
Duda, Walter H. 1985. “Cement Data Book” Vol 1 3rd Edition. Bauverlag GmbH.
Berlin.
Holcim. 2017. “Safety Induction”. Health and Safety Department. Tuban.
Perry, Robert H., Don W. Green. 2008. “Perry’s Chemical Engineerrs Handbook” 8th
Edition. Mc. Graw-Hill Book Company. New York.
Widowati, Lusy. 2003. “Diktat P EMBAKARAN
www.engineeringtoolbox.com/convectiv-heat-transfer-d_430.html
www.holcim.co.id
www.lamudi.co.id/journal/macam-jenis-semen-dan-fungsi/
www.thecivengone.blogspot.co.id/2015/06/semen-portland.html

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Muhammadiyah Surakarta 114
2019

Anda mungkin juga menyukai