Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHAN BAKAR

( PADAT, CAIR GAS )

Disusun Oleh :
1. Raka Majid Ar Rasyid ( 202072003 )
2. Reynaldi Dwi Darmawan ( 202072010 )
3. M.Iqbal Borneo ( 202072007 )
4. Athalla Rofif Nokaatmaja ( 202072009 )

INSTITUT TEKNOLOGI PLN


JAKARTA
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar belakang ................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4


A. Pengertian bahan bakar padat ...................................................................... 4
B. Jenis-jenis bahan bakar padat ....................................................................... 4
1. Kayu dan sisa tumbuhan .......................................................................... 4
2. Arang .......................................................................................................... 4
a. Arang kayu .......................................................................................... 5
b. Arang serbuk gergaji .......................................................................... 5
c. Briket arang ......................................................................................... 5
3. Batubara .................................................................................................... 6
a. Lignite coal .......................................................................................... 6
b. Sub-Bituminous coal ........................................................................... 7
c. Bituminous coal ................................................................................... 7
d. Anthracite coal .................................................................................... 7
e. Meta anthracite coal ........................................................................... 8
C. Pengertian bahan bakar cair ......................................................................... 8
1. Densitas ...................................................................................................... 8
2. Viskositas .................................................................................................. 8
D. Jenis-jenis bahan bakar cair .......................................................................... 8
1. Bensin atau gasoline atau premium ........................................................ 8
2. Kerosen ...................................................................................................... 9
3. Minyak pelumas ........................................................................................ 9
4. Solar ........................................................................................................... 9
5. Biodisel ....................................................................................................... 9
6. Bioetanol .................................................................................................... 10
7. Biogas ......................................................................................................... 10
8. Avtur .......................................................................................................... 10
9. Avgas .......................................................................................................... 10
E. Pengertian bahan bakar gas .......................................................................... 10
1. Komposisi bahan bakar gas ..................................................................... 10
F. Jenis-jenis bahan bakar gas ........................................................................... 10
G. Sifat-sifat bahan bakar gas ............................................................................ 11
H. Kelebihan dan kekurangan bahan bakar padat, cair dan gas ................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan Bakar adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembakaran
sehari-hari. Bahan bakar juga sudah menjadi kebutuhan bagi manusia, sedangkan bahan
bakar di Indonesia ini sudah semakin menipis persediaannya. Syarat utama proses
pembakaran adalah tersedia bahan-bakar yang bercampur dengan baik dengan udara
dan tercapainya suhu pembakaran. Bahan bakar yang di pergunakan dapat di
klasifikasikan dalam tiga kelompok yakni bahan bakar berbentuk cair, gas dan padat.
Bahan bakar gas sering digunakan di tempat tempat yang banyak menghasilkan gas
yang ekonomis dipakai pada motor, yakni gas alam, gas dapur kokas, gas dapur tinggi,
dan gas dari pabrik gas. Bahan bakar cair diperoleh dari minyak bumi yang dalam
kelompok ini ialah bensin dan minyak bakar, kemudian kerosin dan bahan bakar padat.
Beberapa sifat utama bahan bakar menurut Naif Fuhaid (2011), yang perlu
diperhatikan, bahan bakar adalah zat yang dapat dibakar dengan cepat bersama udara
dan akan menghasilkan daya dorong yang akan mengerakan kapal. Sifat utama bahan
bakar sebagai berikut:
1. Mempunyai nilai bakar tinggi.
2. Mempunyai kesanggupan menguap pada suhu rendah.
3. Uap bahan bakar dapat dinyatakan dan terbakar seger dalam campuran dengan
perbandingan yang cocok terhadap oksigen.
4. Bahan bakar dan hasil pembakarannya tidak beracun atau membahayakan
kesehatan.
5. Harus dapat diangkut dan disimpan dengan aman dan mudah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Bakar Padat

Bahan bakar pada dasarnya yaitu sesuatu yang dapat digunakan sebagai sumber
energi untuk menghasilkan kerja. Jadi bahan bakar padat adalah bahan bakar yang
memiliki sifat keras dan strukturnya sangat rapat. Bahan bakar padat tersusun dari
komponen-komponen yang dapat terbakar, yaitu komponen yang mengandung unsur
C, H, dan S. Ketiga unsur ini apabila terbakar akan membentuk gas, biasa disebut
dengan VCM (Volatile Combustible Matter).

B. Jenis Bahan Bakar Padat


Bahan bakar padat memiliki beberapa jenis, antara lain:
1. Kayu dan sisa tumbuhan
Kayu dan sisa tumbuhan memiliki spesifikasi yaitu kadar abu yang rendah dan
kadar air yang relatif tinggi. Contoh dari sisa tumbuhan yang sering digunakan
sebagai sumber energi antara lain batang tebu, kulit buat, sekam, dan jerami.

2. Arang
Arang merupakan merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85%-95%
karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan
pada suhu tinggi. Arang yang hitam, ringan, dan mudah hancur terdiri dari 85%-
98% karbon dan sisanya adalah abu atau bahan kimia lain.

4
Arang memiliki beberapa jenis, antara lain:
a. Arang kayu
Arang kayu dibuat dari bahan baku kayu, arang jenis ini sering digunakan untuk
memasak selain itu juga sering sebagai penjernih air. Kayu yang digunakan
adalah kayu yang masih sehat dan belum membusuk.

b. Arang Serbuk Gergaji


Terbuat dari serbuk gergaji yang dibakar. Arang jenis ini harganya relatif murah
karena bahan baku dapat diperoleh dari tempat penggergajian kayu yang
merupakan bahan sisa produksi yang jarang dimanfaatkan lagi oleh pemiliknya.
Arang serbuk gergaji biasanya digunakan sebagai bahan bakar, sebagai
campuran pupuk dan dapat diolah menjadi briket arang.

c. Briket Arang
Briket arang adalah arang yang terbuat dari jenis arang lain yang dihaluskan
terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dan diberi tambahan tepung
kanji. Tujuan pembuatan briket adalah untuk memperpanjang waktu bakar dan
juga untuk menghemat biaya. Arang-arang yang ukurannya terlalu kecil apabila
langsung dibakar akan cepat habis maka dari itu biasanya diubah menjadi briket
arang.

5
3. Batubara
Yaitu batuan sedimen yang berasal dari material organik, dapat dibakar dan
memiliki kandungan C, H, dan O. Batubara mengendap di dalam lapisan tanah
selama ratusan tahun.

Berdasarkan asal dan umur geologisnya, batubara dibedakan menjadi 5 macam,


yaitu:
a. Lignite coal
Terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami karbonisasi atau perkayaan
kandungan karbon di bawah lapisan tanah dalam jangka waktu yang lama.
Kadar N, O, S, VCM, dan air pada batubara jenis ini tinggi serta memiliki nilai
kalor bawah sekitar 1500-4500 kkal/kg.

6
b. Sub-Bitumious Coal
Batubara jenis ini terletak diantara batubara lignite dan batubara bitominous.
Kandungan karbon pada batu bara ini sangat sedikit dan lebih banyak
mengadung air. Batubara jenis ini kurang efisien apabila dijadikan sumber
panas karena memiliki kandungan air yang relatif banyak.

c. Bituminous Coal
Terbentuk pada periode geologi carboniferous dari tumbuh-tumbuhan yang
mengalami karbonisasi. Batubara jenis ini yang paling sering digunakan,
bituminous coal memiliki karakteristik yaitu memiliki lapisan yang tebal, dan
berwarna hitam mengkilat atau berwarna cokelat tua. Memiliki kandungan
karbon sekitar 68%-86% dari beratnya dan sisanya terdiri dari abu dan sulfur.

d. Anthracite
Batubara anthracite terjadi pada umur geologi yang paling tua. Batubara ini
berbentuk padat, berwarna hitam metalik, mengandung sekitar 86%-98%
karbon dari total beratnya sehingga kandungan abu dan air pada batubara jenis
ini sangat sedikit, memiliki sifat yang lambat terbakar, apabila dibakar hampir
seluruhnya habis terbakar tanpa timbul nyala api, apabila dibakar akan
menimbulkan sedikit asap, kandungan VCM rendah, memiliki nilai kalor atas
8300 kkal/kg.

7
e. Meta Anthracite
Adalah batubara yang memiliki kualitas dan mutu yang paling baik. Jenis batu
bara ini memiliki kandungan fixed carbon hingga 98% serta memiliki
kandungan volatile matter sekitar <2% dalam keadaan kering.

C. Pengertian Bahan Bakar Cair


Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat, jika
dibandingkan dengan bahan bakar padat molekulnya dapat bergerak bebas. Bahan
bakar cair seperti minyak tungku/ furnace oil dan LSHS (low sulphur heavy stock)
terutama digunakan dalam penggunaan industri. Berbagai sifat bahan bakar cair
diberikan dibawah ini.
1. Densitas
Densitas didefinisikan sebagai perbandingan massa bahan bakar terhadap
volume bahan bakar pada suhu acuan 15°C. Densitas diukur dengan suatu alat
yang disebut hydrometer. Pengetahuan mengenai densitas ini berguna untuk
penghitungan kuantitatif dan pengkajian kualitas penyalaan. Satuan densitas
adalah kg/m3.
2. Viskositas
Viskositas suatu fluida merupakan ukuran resistansi bahan terhadap aliran.
Viskositas tergantung pada suhu dan berkurang dengan naiknya suhu.
Viskositas diukur dengan Stokes atau Centistokes. Kadang-kadang viskositas
juga diukur dalam Engler, Saybolt atau Redwood. Tiap jenis minyak bakar
memiliki hubungan suhu viskositas tersendiri. Pengukuran viskositas dilakukan
dengan suatu alat yang disebut Viskometer. Viskositas merupakan sifat yang
sangat penting dalam penyimpanan dan penggunaan bahan bakar minyak.
Viskositas mempengaruhi derajat pemanasan awal yang diperlukan untuk
handling, penyimpanan dan atomisasi yang memuaskan. Jika minyak terlalu
kental,maka akan menyulitkan dalam pemompaan, sulit untuk menyalakan
burner, dan sulit dialirkan. Atomisasi yang jelek akam mengakibatkan
terjadinya pembentukan endapan karbon pada ujung burner atau pada dinding-
dinding. Oleh karena itu pemanasan awal penting untuk atomisasi yang tepat.

D. Jenis-jenis bahan bakar cair


1. Bensin atau gasoline atau premium
Bensin disebut juga dengan kata lain Petrol atau Gasoline yaitu campuran
berbagai hidrokarbon yang diperoleh melalui proses destilasi/pengilangan dari
minyak mentah (Crude Oil). Kwalitet dari bensin dinyatakan dengan angka
oktannya (Octane Number). Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat
berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat

8
pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk
bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda
motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor
gasoline atau petrol. Gasolin dibuat menurut kebutuhan mesin, seperti avgas
(aviation gasoline), premium dan gasolin biasa, terdiri dari C4 sampai C12. Sifat
yang terpenting pada gasolin adalah “angka oktana”. Angka oktana adalah
angka yang menyatakan besarnya kadar isooktana dalam campurannya dengan
normal heptana. Isooktana mempunyai angka oktana = 100, sedang - normal
heptana mempunyai angka oktana = 0. Makin tinggi angka oktana gasolin
semakin baik unjuk kerjanya.
2. Kerosen
Minyak bakar, biasa dipakai untuk dapur rumah tangga, bahan bakar kapal laut,
dan penerangan lampu kereta api di masa lalu.
Mutu kerosen tergantung pada sifatnya dalam uji lampu (lamp test) dan uji
bakar, seperti timbulnya asap dan kabut putih. Asap disebabkan oleh
hidrokarbon aromatik sedang kabut putih oleh disulfida.
3. Minyak pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua
benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai
lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan.
Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah
satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada
mesin pembakaran dalam. Kegunaan minyak pelumas diantaranya mencegah
karat dan mengurangi gesekan.
4. Solar (bahan bakar diesel)
Bahan bakar diesel atau minyak diesel dipakai untuk mengoperasikan mesin
diesel atau “compression ignition engine”. Mutunya ditentukan oleh angka
cetana. Makin tinggi angka cetana, makin tinggi unjuk kerja yang diberikan oleh
bahan bakar diesel. Angka cetana adalah besarnya kadar volume cetana dalam
campurannya dengan metilnaphtalen. Cetan murni mempunyai angka cetana =
100, sedang aromatik mempunyai angka cetana = 0. Unjuk kerja adalah
persentase rata-rata daya yang dapat diperoleh dari mesin dengan bahan bakar
tertentu dibandingkan dengan daya yang diperoleh dari bahan bakar yang
mempunyai angka cetana = 100.
5. Biodiesel
Biodiesel dari Minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit dan jarak pagar.
Digunakan untuk pengganti solar. Biodiesel merupakan bahan bakar yang
terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang
dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari
sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Sebuah proses dari
transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester
yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini,
tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang
mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya
dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah

9
untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra
rendah belerang yang rendah pelumas.
6. Bioetanol
Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan
bahan baku nabati.Bioetanol dari tanaman yang mengandung pati / gula, seperti
sagu, singkong, tebu dan sogum. Digunakan untuk pengganti bensin. Bioetanol
(C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber
karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Proses pembuatan
bioetanol dibedakan menjadi tiga berdasarkan bahan bakunya yaitu bahan baku
sumber gula, pati dan serat. Proses pembuatan bioetanol meliputi aspek
fermentasi dan destilasinya.
7. Biogas
Biogas dari limbah cair dan limbah kotoran ternak. Digunakan untuk pengganti
minyak tanah. Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau
fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia
dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap
limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama
dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Biogas dapat digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.
8. Avtur (Aviation Turbine)
Bahan Bakar Minyak ini merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari
fraksi minyak bumi. Avtur didisain untuk bahan bakar pesawat udara dengan
tipe mesin turbin (external combution). performa atau nilai mutu jenis bahan
bakar avtur ditentukan oleh karakteristik kemurnian bahan bakar, model
pembakaran turbin dan daya tahan struktur pada suhu yang rendah.
9. Avgas (Aviation Gasoline)
Bahan Bakar Minyak ini merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari
fraksi minyak bumi. Avgas didisain untuk bahan bakar pesawat udara dengan
tipe mesin sistem pembakaran dalam (internal combution), mesin piston dengan
sistem pengapian. Performa BBM ini ditentukan dengan nilai octane number
antara nilai dibawah 100 dan juga diatas nilai 100. Nilai octane jenis Avgas yang
beredar di Indonesia memiliki nilai 100/130.

E. Pengertian Bahan Bakar Gas


Bahan Bakar Gas (BBG) adalah gas bumi yang telah dimurnikan dan aman, bersih
murah, dipakai sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (bemo).
1. Komposisi BBG
Sebagian besar terdiri dari gas metana dan etana kurang lebih 90% dan
selebihnya adalah gas propana, butana, pentana, nitrogen dan karbon dioksida.

F. Jenis-jenis bahan bakar gas


1. LPG (liquid petroleum gas)
Adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam,
dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya gas berubah menjadi cair.
Dalam kondidi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk
cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama, karena

10
itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan.
Elpiji cair, jika menguap membentuk gas dengan volume seitar 250 kali.
a. Sifat LPG
- Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
- Gas tidak beracun tidak memiliki warna dan biasanya berbau menyengat
- Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat
- Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati
daerah yang rendah.
b. Bahaya LPG
- Terjadinya kebocoran pada instalasi gas
2. LNG (liquid natural gas)
Adalah gas alam yang dicairkan, yang komposisi kimia terbanyaknya adalah
methana, lalu sedikit ethana, propana, butana dan sedikit sekali pentana dan
nitrogen. LNG biasanya dipakai di industri sebagai bahan bakar, LNG
merupakan gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian
dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekanan
atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160 derajat celcius.
3. CNG (compressed natural gas)
Adalah gas alam yang terkompresi, bahan bakar ini dianggap lebih bersih bila
dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena emisi gas buangnya yang
ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana yang di
ekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan didistribusikan dalam bejana tekan,
biasanya berbentuk silinder. CNG kadang-kadang dianggap sama dengan LNG,
walaupun keduanya sama-sama gas alam, perbedaan utamanya adalah CNG
adalah gas terkompresi sedangkan LNG adalah gas dalam bentuk cair. CNG
secara ekonomis lebih murah dalam produksi dan penyimpanan dibandingkan
LNG yang membutuhkan pendinginan dan tanki kriogenik yang mahal. Akan
tetapi CNG membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar untuk
sejumlah massa gas alam yang sama serta perlu tekanan yang sangat tinggi.

G. Sifat-sifat bahan bakar gas


Karena hampir semua peralatan pembakaran gas tidak dapat menggunakan
kandungan panas dari uap air, maka perhatian terhadap nilai kalor kotor (ACV)
menjadi kurang. Bahan bakar harus dibandingkan berdasarkan nilai kalor netto
(NCV). Hal ini benar terutama untuk gas alam, dimana kandungan hidrogen akan
meningkat tinggi karena adanya reaksi pembentukan air selama pembakaran.

H. Kelebihan bahan bakar padat, cair dan gas

1. Padat
a. Kelebihan
- Murah
- Energi atau panas yang dihasilkan besar
- Distribusi lebih mudah
- Tidak menimbulkan green house effect pada uranium

11
b. Kekurangan
- Menimbulkan polusi lebih besar
- Memerlukan kontrol lebih besar untuk tidak terjadi kecelakaan produksi
- Bersifat radioaktif dan biaya pembangunan infrastruktur yang mahal.

2. Cair
a. Kelebihan
- Pembakaran sangat optimal dan efisien
- Kebersihan dari hasil pembakaran
- Penggunaan lebih mudah
- Titik nyala sangat rendah
b. Kekurangan
- Mudah terbakar
- Mudah menguap
- Diperlukan kendaraan khusus untuk pendistribusiannya

3. Gas
a. Kelebihan
- Pembakaran sangat efisien
- Emisi yang ditimbulkan lebih rendah
- Aman dalam penggunaan
- Lebih ekonomis
b. Kekurangan
- Lebih mudah menguap
- Perlu wadah/tempat khusus untuk mendistribusikannya
- Biasanya dikirim dalam bentuk cairan yang bertekanan
- Rawan kebocoran pada instalasi sambungan

12

Anda mungkin juga menyukai