Anda di halaman 1dari 58

MASS EXCHANGER:

DESAIN ABSORBER
DAN STRIPPER

Transportasi Pengolahan Minyak (TPM)


TEKNIK PERMINYAKAN FT UIR
2020

1
SILABUS
Materi CPL Pustaka ebook
1.Difusi Molekuler dan Difusivitas, Difusi 1 Geankoplis, Chap. 6.
Olakan
2.Transfer massa antar fase satu film dan 1 Geankoplis, Chap. 7.
koefisien transfer massa
3.Transfer massa antar fase dua film, 1 Geankoplis, Chap. 7.
koefisien tranfer massa lokal dan
keseluruhan
4. Absorpsi dan Stripping 2 Geankoplis (1995), Chap. 10.

5. Humidifikasi (Drying, cooling tower) 2 Geankoplis (1995), Chap.9: Drying.


Chap. 10: cooling tower.

2
Tujuan Kuliah: mahasiswa mampu memilih, merancang,
dan mengevaluasi alat -alat pengolahan minyak; seperti
absorber, stripper, distilator, scrubber, etc.

Chemical Engineering Tools

3
OUTLINE

1.Pengantar operasi absorpsi dan stripping


2.Menentukan jumlah stage menara kontak
bertingkat
3.Menentukan tinggi menara kontak
kontinyu

4
1. Pengantar operasi absorpsi dan stripping

5
Absorbsi: transfer solut dari gas ke cairan

6
Cair  Gas
NA

Gas  cair
NA

7
8
ALAT KONTAK PEMISAHAN
MENURUT DASAR OPERASI
DIFUSIONAL
Kontak fase umpan dengan separating agent perlu
diusahakan sebaik mungkin, agar proses pemisahan dapat
berlangsung sempurna, sehingga diperoleh efisiensi
pemisahan yang tinggi.
Operasi perpindahan massa umumnya dilakukan dalam
menara yang dirancang untuk menyediakan kontak yang
cukup di antara kedua fase itu.

9
Alat transfer massa
berdasarkan cara kontak kedua
fase
dibagi menjadi 2 yaitu:
Stage wise contactor. Continuous contactor.
Tray tower Packed tower, spray tower,
bubble column.
1.discrete / finite contactor / stage wise.
• Proses dianggap sebagai terdiri dari susunan unit-unit, dimana dalam setiap
unit kedua fase dikontakkan, kemudian dipisahkan. Di setiap unit, arus-arus
yang keluar dari unit itu dianggap dalam keadaan keseimbangan.
• Contoh menara dengan plate (tray).

10
Menara kontak
bertingkat setiap unit kedua fase
=stage wise= dikontakkan, kemudian
tray column dipisahkan.
 plat berlubang-lubang. 11
2. Continuous contactor (Menara kontak kontinyu)

12
13
Tujuan Kuliah OTM: mahasiswa mampu desain alat
transfer massa, yaitu absorber, stripper, humidifikasi
(pengering dan menara pendingin air).

Chemical Engineering Tools:


 Neraca Massa,
 Neraca Panas,
 Proses transfer (massa), hukum Ficks
 Keseimbangan fase.  di batas fase (interface)
14
2. Menentukan jumlah stage
menara kontak Bertingkat

15
DESAIN ABSORBER/STRIPPER
STAGE WISE
Tujuan desain:
1. Menentukan jumlah stage ideal.
2. Menentukan kecepatan aliran penyerap (solven) minimal.
3. Menentukan jumlah stage aktual.

16
1. Menentukan jumlah stage
ideal.

17
Konsep stage wise:
setelah kedua fase kontak di sebuah stage,
arus-arus yang keluar dalam keadaan
berkeseimbangan.
sebuah stage setara dengan sebuah kondisi
keseimbangan  stage ideal = stage teoritis.

18
Gas
Cairan YA
YAi
XAi Saat meninggalkan stage
XA
Cairan Gas
YAi YA
Saat kontak
XA XAi

Saat kondisi seimbang tercapai:


YA = f ( XA; hubungan keseimbangan).
Misal: YA = H XA.
19
HUBUNGAN KESEIMBANGAN CAIR-GAS
Contoh ekperimen menentukan data keseimbangan:
Sistem SO2 - udara - air.
Fase I = udara, fase II = air, sedangkan solut = SO2.
SO2, udara, air dimasukkan dalam tempat tertutup, digoyang pada P, T tertentu
sampai keadaan seimbang tercapai. Keadaan seimbang ditandai dengan tidak
adanya perubahan konsentrasi terhadap waktu.
Jadi keadaan keseimbangan tercapai setelah kefua fase dikontakkan untuk
waktu yang cukup lama. Kemudian dianalisis SO2 di udara (pA) dan SO2 di
dalam air (XA). Hubungan keseimbangan:
 

20
Prediksi nilai H
1. Nilai H yang ditabulasikan

• Geankoplis

2. Untuk kondisi ideal, mengikuti hukum Roult dan Dalton:


 

 
21
Ditinjau sebuah absorber countercurrent:
Gas D membawa A (solut), dan A larut dalam pelarut cair S.
Skema neraca massa B:
Asumsi:
Pelarut
1. Gas D (G) dan pelarut S (L) tidak saling larut,
2. pelarut S adalah komponen non volatil,
3. Operasi isothermal, isobaris, dan adiabatis.
4. di setiap stage keadaan seimbang telah tercapai.

L= kecepatan arus cairan bebas solut.


G= kecepatan arus gas bebas solut.
mol A mol A
X Y
mol S mol D
Umpan
22
Jika data yang tersedia adalah fraksi mol atau fraksi massa, maka data itu harus
dirubah menjadi rasio mol atau rasio massa.

y x
Y X
1 y 1 x
 

Mol total cairan masuk ≠ mol total cairan keluar.


Mol total gas masuk ≠ mol total gas keluar.
23
Data diketahui ABSORBER:
Kondisi umpan: G, YN+1, Y1, dan
Kondisi pelarut yang diumpankan: L, Xo.
Ingin dicari: jumlah stage ideal (N)

Penyelesaian:
a. Skema dan penyesuaian satuan.
 kecepatan L & G dinyatakan dalam
bebas solut.
 Konsentrasi dinyatakan dalam rasio.

24
b. Hubungan arus-arus di sekitar menara (external balance).
Gas D membawa A (solut), dan B larut dalam pelarut cair S.
Neraca massa solut di sekitar menara:

G L
X0
Kec. solut masuk = kec. solut keluar
Y1
1
L. Xo + G. YN+1 = L. XN + G. Y1 (1)
j
       

Yj+1 Xj
 
 
N

G
L
YN+1
XN
25
c. Hubungan arus-arus di dalam menara.

Hubungan Xo dengan Y1?


Hubungan X1 dengan Y2?
Hubungan X1 dengan Y1?
Hubungan Xj dengan Yj+1?

26
c.1 Hubungan arus-arus di antara stage yang berurutan (persamaan garis
operasi)  Yj+1 =f (Xj).

 dinyatakan dengan neraca massa solut di sekitar stage ke j sampai bagian


atas menara (loop B) atau sampai bagian atas menara (loop C).

Neraca massa solut (A) di loop B:

G. Yj+1 + L.Xo = G . Y1 + L. Xj

L L
Yj1  Xj  ( Y1  Xo )
G G

 persamaan garis operasi absorber.


27
c.2. Hubungan arus-arus keluar dari setiap stage dinyatakan dengan
hubungan keseimbangan solut, yaitu :
Y1 = f (X1, fungsi keseimbangan)
Yj = f (Xj, fungsi keseimbangan)
Nilai j= 0 sampai dengan N.

 Asumsi yang diambil: setelah kontak, arus-arus


meninggalkan plat dalam keadaan
berkeseimbangan.

28
d. Perhitungan jumlah stage ideal

 J=0  Xo
Hitung Y1 =f (Xo, garis operasi).

 j=1  X1 berkeseimbangan dengan Y1.


Hitung X1 = f(Y1; fungsi keseimbangan).
Hitung Y2 = f (X1 ; garis operasi).

 Demikian seterusnya.

29
Stage by stage

Grafis analitis
McCabe-Thiele
(kurva Y-X)

30
Stage by stage menggunakan kurva McCabe-Thiele.
 Plotting ke kurva Y-X untuk:
1. Persamaan keseimbangan solut di kedua fase.
2. Persamaan garis operasi:
L L
Y j1  Xj  ( Y1  Xo )
G G

SLOP intersep

3. Selanjutnya perhitungan stage by stage.


31
Absorber: solute di gas dipisahkan dengan pelarut cair.
Jika cairan pelarut yang diumpankan murni, maka Xo=0.

32
Stripper: solute di cairan dipisahkan dengan pelarut gas.
Jika gas pelarut yang diumpankan murni, maka YJ+1 = 0.

33
latihan

Suatu arus gas dengan kecepatan 1 mol/jam berisi 90% mol N2 dan
10% mol CO2. Diinginkan menyerap CO2 menggunakan air. Air murni
pada suhu 50C diumpankan. Menara penyerap dirancang isotermal
dan tekanan operasi pada 10 atm. Jika digunakan air dengan
kecepatan 90 + (2 digit terakhir NIM anda) mol/jam, berapa jumlah
stage ideal yang dibutuhkan untuk menyerap 90% CO2.
Keseimbangan CO2 di kedua fase mengikuti hukum Henry. Konstanta
Henry untuk CO2 di N2-air (Perry) pada suhu 5 oC ; 10 atm:
H = 876 atm/fraksi mol

34
Langkah-langkah penentuan jumlah
stage (metode McCabe Thiele):
1. sket diagram alir sistem yang dilengkapi asumsi.
2. Penyesuaian data dan satuan sesuai yang dibutuhkan.
3. susun NM solute disekitar alat,
4. susun pers GOP,
5. susun pers. keseimbangan solute di kedua fase,
6. plotting semua persamaan di kurva McCabe-Thiele
7. tentukan jumlah stage ideal (stage by stage),

35
Tugas (in a group, @ 3 students)

1. Buatlah rangkuman berbagai jenis tray dalam alat


transfer massa.
2. Kasus stripper:

36
TUGAS (in a group, @ 3 students)
Solut Q dalam arus minyak akan diserap menggunakan udara di dalam kolom
stripper. Umpan cairan 100 mol/j terdiri atas 20% mol Q dan 80% minyak.
Arus umpan udara tidak mengandung Q dan kecepatannya (100+2 digit
terakhir NIM anda) mol/j.
Diketahui pada kondisi alat itu (60oC; 1 atm) hubungan keseimbangan Q
adalah:
(fraksi mol Q di dalam gas) = 1,5. (fraksi mol Q di fase cair).
Atau, y = 1,5 x
Diinginkan konsentrasi Q dalam minyak mennjadi 1% mol Q.
A. Tentukan jumlah stage ideal yang dibutuhkan.
B. Bagaimana pengaruh kecepatan gas penyerap terhadap jumlah stage (N)
ideal?
37
2. Menentukan kecepatan aliran penyerap (solven)
minimal.

 Pengaruh kecepatan arus


pelarut terhadap jumlah stage ideal

38
Pengaruh kecepatan arus pelarut:
 Pelarut semakin besar  N sedikit, tetapi biaya pelarut semakin
mahal.
 Pelarut semakin kecil  jumlah stage semakin banyak.
 Kecepatan pelarut minimum ditandai dengan jumlah stage tak
berhingga  tidak boleh bekerja dengan kondisi ini.

Kecepatan pelarut optimum =


1,2 – 1,5 x Kec pelarut minimum.

39
Menentukan kecepatan pelarut minimum
ABSORBER.
L L
Y j1  Xj  ( Y1  Xo )
pelarut G G

Y
0.14 Garis operasi:
L semakin kecil,
0.12 Slope semakin kecil
0.1
o
YN+1
0.08

0.06
gan
n
ba
0.04
e im
umpan (X0, Y1)o kes
0.02 a ris
G
0 X
0 0 0 0 0 0 0 0
40
Menentukan kecepatan pelarut minimum
ABSORBER.
L L
pelarut Y j1  Xj  ( Y1  Xo )
G G

Y
0.14
N = tak berhingga
0.12

0.1
o
YN+1
i m um
0.08 min
ga nL
OP den
0.06 G

0.04
umpan (X0, Y1)o
0.02

Xo*
0 X
0 0 0 0 0 0 0 0
41
• Jika slope “garis operasi dengan pelarut minimum”
diketahui, maka kecepatan pelarut minimum dapat
dievaluasi.
P
L GO n L
G nga um
X0 e
d im
Y1 n
YN+1 mi
1
Umpan absorber
j
GOP dengan
G minimum
Yj+1 Xj
gan
ban
m
N e sei
(X0, Y1) k

G
L Xo
YN+1
XN
(XN, YN+1)
Umpan stripper
42
Stage by stage secara analitis
 dengan memanipulasi persamaan
 program computer,

43
3. Menentukan jumlah stage aktual.

44
Menentukan jumlah stage
sesungguhnya
Selama ini, analisis matematis perhitungan jumlah
stage pada operasi alat multistages mengambil asumsi
arus-arus yang meninggalkan suatu stage dalam
keadaan berkeseimbangan.

Di praktek atau lapangan, kondisi asumsi di atas


jarang atau sulit dicapai.

45
Penyebab arus-arus keluar suatu stage tidak mencapai
keadaan seimbang antara lain:
1. Waktu kontak kurang,
2. Sistem dispersi kurang baik,
3. Alat kontak kedua fase kurang baik.

46
47
EBOOK

48
Pembandingan kondisi ideal dan aktual di suatu stage ke-n
digambarkan sebagai berikut:
ideal aktual

Idealnya, Xn berkeseimbangan dengan Yn*,


tetapi aktualnya gas keluar dari stage belum
jenuh, yaitu Yn.
49
Oleh karena itu, diperlukan faktor koreksi untuk
mencari korelasi jumlah stage aktual dengan jumlah
stage ideal.

Faktor koreksi ini kemudian disebut sebagai efisiensi


plat.

Beberapa efisiensi tray alat transfer massa yang


dikenal antara lain:
50
1. Murphree plate efficiency (1925)

Yn  Yn 1
E MV 
Yn *  Yn 1

dengan,
EMV = Vapor Murphree efficiency,
Yn* = komposisi solut di fase uap yang keluar dan seimbang dari
plate ke-n.
Yn = komposisi solut di fase uap sesungguhnya (aktual) yang
keluar dari plate ke-n.
51
Yn  Yn 1
E MV 
Yn *  Yn 1

Y
Y
A ( Xn, Yn+1 )
C ( Xn, Yn*)
B ( Xn, Yn )

B ( Xn,Yn)
C ( Xn, Yn* )

A ( Xn, Yn+1)

X X

AB
EM V 
AC
52
Jika nilai EMV diketahui, maka di setiap titik di GOP akan diperoleh
titik B.
Titik-titik B ini jika dihubungkan akan membentuk kurva
keseimbangan semu (pseudo equilibrium).
Kurva keseimbangan semu ini kemudian
digunakan untuk menghitung jumlah stage aktual.
Pseudo equilibrium

53
2. efisiensi keseluruhan (overall = Eo ).

 Untuk perancangan awal, kisaran efisiensi overall


antara 30% - 70%, biasanya diambil 50%.
 Efisiensi plat pada distilasi vakum biasanya bernilai
lebih rendah.

54
Evaluasi nilai efisiensi stage dapat diperoleh dari beberapa
cara seperti data lapangan, data laboratorium atau korelasi
O’Connell.

 lihat: Coulson & Richardson, Vol.6, p.440 atau Wankat,


1988, Chap.12 & 15.

55
Latihan
It is required to design a stripping tower to remove cyclo-hexane from a non
volatile oil (molecular weight=240). Feed 55 kmol/h is 5.5 mole% cyclo-
hexane. The lean oil leaving the bottom of the tower must not contain more
than 0.5 mole % of the solute. The stripping column should operate at 105OC
and essentially 1 atm with superheated steam as the stripping medium. The
steam rate is 1.2 times the minimum steam rate. EMV=65%. The vapour
pressure of cyclo-hexane can be calculated using the Antoine equation:
Ln pO = 10.776 –(3807/T); pO in bar, and T in K.
Calculate: 1. the minimum steam rate.
2. The number of ideal stage required.
3. The number of actual stage required.
SP must be revised

56
HOME WORK (in a group, @ 3 students)
• 

57
HOME WORK (in a group, @ 3 students)
2. Gas dengan kecepatan 1 mol/jam berisi 90% mol N2 dan 10% mol CO2.
Diinginkan menyerap 80% CO2 dalam gas umpan menggunakan air murni
bersuhu 50C. Menara plat absorber dirancang isotermal dan tekanan operasi
pada 10 atm. Jika digunakan air dengan kecepatan 1,3a kali kecepatan
minimumnya (dengan a= 1 digit terakhir NIM anda). Konstanta Henry untuk
CO2 di air (Perry) pada suhu 5 oC ; 10 atm: H = 876 atm/fraksi mol.
Efisiensi uap Murphree=75%. Tentukan:
1. Kecepatan air minimum,
2. jumlah stage ideal.
3. jumlah stage aktual.
4. Bagaimana pengaruh kecepatan air terhadap jumlah stage?
5. Write the computer program.

58

Anda mungkin juga menyukai