1807111385
Teknik Lingkungan 18’A
Partikulat yang dihasilkan bisa berupa dust, ash, smoke, dan fume. Sedangkan
gas buang yang dihasilkan bisa berupa O2, CO, NOx, SO2, PCDD’s/PCDF’s
(Dioksin dan Furan) dll.
Dalam peraturan PP 70 tahun 2016, parameter baku mutu emisi yang
termasuk dalam kategori partikulat hanya total partikulat. Sedangkan parameter
lain masuk kategori gas, termasuk PCDD’s/PCDF’s (Dioksin dan Furan). Namun
untuk parameter merkuri bisa berupa partikulat atau uap. Untuk proses
pengolahan sampah non-termokimia, parameter emisi dominan sebagai kriteria
identifikasi adalah uap organik dan CO2, serta beberapa gas yang masuk kategori
gangguan kebauan yaitu NH3, H2S dan senyawa kelompok Merkaptan. Luaran
gas pada emisi merupakan ukuran ketidaksempurnaan proses penangkapan gas
maupun ketidaksempurnaan proses biologis yang terjadi.
Terdapat berbagai potensi dampak negatif dari suatu fasilitas WtE yang
harus diidentifikasi, dimonitor dan dikendalikan. Potensi dampak negatif
tersebut bisa saja diakibatkan adanya pencemar berupa partikulat dan gas
buang. Sebagai tindakan pertama, identifikasi emisi menjadi penting untuk
dilakukan. Partikulat yang dihasilkan bisa berupa dust, ash, smoke, dan fume.
Sedangkan gas buang yang dihasilkan bisa berupa O2, CO, NOx, SO2,
PCDD’s/PCDF’s (Dioksin dan Furan) dll. Klasifikasi ini untuk selanjutnya
digunakan untuk membedakan teknik pengambilan sampel. Lebih lanjut, hasil
analisis akan digunakan sebagai dasar penentuan fasa pembentukan senyawa
buangan-buangan udara yang akan digunakan untuk mengevaluasi efisiensi
proses termal yang terkait pengolahan sampah.