Anda di halaman 1dari 2

Winda Afrilia Putri

1807111385
Teknik Lingkungan 18’A

Soal Latihan BAB 2

1. Sebutkan pencemar yang dihasilkan dari proses pengolahan dengan


infrastruktur Waste to Energy dan bagaimana karakteristiknya
dibandingkan dengan baku mutu?

Partikulat yang dihasilkan bisa berupa dust, ash, smoke, dan fume. Sedangkan
gas buang yang dihasilkan bisa berupa O2, CO, NOx, SO2, PCDD’s/PCDF’s
(Dioksin dan Furan) dll.
Dalam peraturan PP 70 tahun 2016, parameter baku mutu emisi yang
termasuk dalam kategori partikulat hanya total partikulat. Sedangkan parameter
lain masuk kategori gas, termasuk PCDD’s/PCDF’s (Dioksin dan Furan). Namun
untuk parameter merkuri bisa berupa partikulat atau uap. Untuk proses
pengolahan sampah non-termokimia, parameter emisi dominan sebagai kriteria
identifikasi adalah uap organik dan CO2, serta beberapa gas yang masuk kategori
gangguan kebauan yaitu NH3, H2S dan senyawa kelompok Merkaptan. Luaran
gas pada emisi merupakan ukuran ketidaksempurnaan proses penangkapan gas
maupun ketidaksempurnaan proses biologis yang terjadi.

2. Sebutkan dan mengapa pengidentifikasian emisi dan parikulat dirasa


penting dalam pengolahan sampah dengan infrastrktur Waste to Energy!

Terdapat berbagai potensi dampak negatif dari suatu fasilitas WtE yang
harus diidentifikasi, dimonitor dan dikendalikan. Potensi dampak negatif
tersebut bisa saja diakibatkan adanya pencemar berupa partikulat dan gas
buang. Sebagai tindakan pertama, identifikasi emisi menjadi penting untuk
dilakukan. Partikulat yang dihasilkan bisa berupa dust, ash, smoke, dan fume.
Sedangkan gas buang yang dihasilkan bisa berupa O2, CO, NOx, SO2,
PCDD’s/PCDF’s (Dioksin dan Furan) dll. Klasifikasi ini untuk selanjutnya
digunakan untuk membedakan teknik pengambilan sampel. Lebih lanjut, hasil
analisis akan digunakan sebagai dasar penentuan fasa pembentukan senyawa
buangan-buangan udara yang akan digunakan untuk mengevaluasi efisiensi
proses termal yang terkait pengolahan sampah.

Soal Latihan BAB 3

1. Apa arti pernyataan “Suatu unit cyclone memiliki efisiensi penyisihan


partikel 60 – 70%”?

Kontribusi gas buang sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%.


Cyclonecukup efektif untuk menyisihkan partikulat kasar dengan diameter
>10mm. Memanfaatkan gaya sentrifugal sehingga jika gaya sentrifugalnya
besar maka efisiensi penyisihan partikulat juga akan tinggi beroperasi
lebih efisien.

2. Apa implikasi terjadinya pressure drop pada rangkaian line process?


(Sebutkan 2)
 semakin tinggi kecepatan aliran air sehingga akan membuat
pressure drop meningkat, dipengaruhi oleh faktor gesekan pada
aliran pipa.
 Perubahan luas penampang, sambungan, katup-katup, belokan pipa
dalam perencanaan suatu sistem aliran. Atau line pipa yang selalu
basah. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya penurunan
pressure
3. Apa yang menyebabkan terjadinya kondensasi pada pipeline? (sebutkan 1
dari 2 jalur proses)
Top-of-the-line corrosion (TLC) terjadi pada pipeline yang
memindahkan fluida berupa gas basah. Kerena terjadi transfer panas ke
lingkungan mengakibatkan terjadinya kondensasi uap air yang terbawa gas
basah. Efek gravitasi mengakibatkan sebagian besar condensed water
mengalir ke bagian bawah (bottom) pipa.

4. Apa arti konsentrasi emisi partikulat 50 ug/m3 pada oksigen 10%?

konsentrasi partikel pada kolektor (50g/m3) dapat memicu terjadinya


kebakaran atau bahaya ledakan jika terdapat percikan api secara tidak sengaja.

Anda mungkin juga menyukai