PEMBAHASAN
C. Kandungan logam Fe
Pada umumnya, besi yang ada di dalam air bersifat terlarut sebagai Fe2+
(ferro) atau Fe3+ (ferri), tersuspensi sebagai butiran koloidal (diameter
Pada dasarnya pengolahan dapat dilakukan dengan salah satu dari 3 jenis
metode yang ada atau kombinasi beberapa metode. Proses pengolahan dengan 3
cara yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengolahan secara fisika, adalah pengolahan air yang terjadi tanpa adanya
reaksi kimia seperti filtrasi, sedimentasi, pengapungan dan pencampuran.
2) Pengolahan secara kimia, yaitu pengolahan air dengan menggunakan
bahan kimia atau alami untuk membantu peroses penggumpalan partikel
yang terlarut seperti koagulasi atau flokulasi.
3) Pengolahan secara biologi, adalah pengolahan air yang dilakukan dengan
menggunakan mikroorganisme yang dapat mereduksi kandungan pengotor
yang terdapat pada air baku dengan sistem metabolisme yang ada pada
mikroorganisme tersebut.
Ahli pengolahan air membagi adsorpsi menjadi tiga langkah, yaitu (1)
makrotransport: perpindahan zat pencemar, disebut juga adsorbat (zat yang
diadsorpsi), di dalam air menuju permukaan adsorban; (2) mikrotransport:
perpindahan adsorbat menuju pori-pori di dalam adsorban; (3) sorpsi: pelekatan
zat adsorbat ke dinding pori-pori atau jaringan pembuluh kapiler mikroskopis.
Proses adsorpsi makin baik jika temperaturnya makin rendah; (3) jenis
adsorbat, bergantung pada bangun molekul zat, kelarutan zat (makin mudah larut,
makin sulit diadsorpsi), taraf ionisasi (zat organik yang tidak terionisasi lebih
mudah diadsorpsi). Berdasarkan jenis adsorbatnya, tingkat adsorpsi digolongkan
menjadi tiga, yaitu lemah (weak), terjadi pada zat anorganik kecuali golongan
halogen (salah satunya adalah klor). Adsorpsi menengah (medium), terjadi pada
zat organik alifatik dan adsorpsi kuat (strong) terjadi pada senyawa aromatik (zat
organik yang berbau (aroma) dengan struktur benzena, C6H6).
Salah satu adsorban yang biasa diterapkan dalam pengolahan air minum
(juga air limbah) adalah karbon aktif atau arang aktif. Arang ini digunakan untuk
menghilangkan bau, warna, dan rasa air termasuk ion-ion logam berat. Karena
merupakan fenomena permukaan maka semakin luas permukaan kontaknya makin
tinggilah efisiensi pengolahannya. Syarat ini dapat dipenuhi oleh arang yang
sudah diaktifkan sehingga menjadi porus dan kaya saluran kapiler. Yang belum
aktif, ruang kapilernya masih ditutupi oleh pengotor berupa zat organik dan
anorganik.
Relatif mudah membuat filter arang aktif ini. Penjual filter skala rumah
tangga di kota dan desa sudah biasa membuatnya bahkan tanpa berlatar
pendidikan teknik. Hanya perlu keterampilan dan tahu sedikit tentang fungsi
arang aktif dan kapan harus diganti. Bahkan penjual filter ini bisa memiliki
pelanggan setia untuk reparasi dan perawatan filter yang dibeli oleh warga. Selain
menggunakan arang butir (granular) berdiameter 0,3 - 0,5 mm atau 1 – 2 mm,
arang bubuk, serbuk atau tepung (powder) pun dapat diterapkan.