Anda di halaman 1dari 3

Parameter Kimia Organik

Oksigen Terlarut / Dissolved Oxygen (DO)


         Oksigen terlarut dalam air sangat menentukan kehidupan biota air,contohnya ikan. Bila
kadar oksigen rendah dapat berpengaruh terhadap fungsi biologis dan lambatnya
pertumbuhan, bahkan dapat mengakibatkan kematian ikan. Konsentrasi oksigen terlarut
dalam perairan mengalami fluktuasi selama sehari semalam (24 jam). Konsentrasi terendah
terjadi pada waktu subuh (dini hari), kemudian meningkat pada siang hari lalu menurun lagi
pada malam hari. Perbedaan konsentrasi oksigen terlarut tertinggi terdapat pada perairan yang
mempunyai kepadatan plankton yang tinggi dan sebaliknya,  oksigen terlarut terendah
terdapat pada perairan yang mempunyai kepadatan plankton yang rendah.
         Kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu, kadar garam
(salinitas) perairan, pergerakan air dipermukaan, luas daerah permukaan perairan yang
terbuka, tekanan atmosfer, dan persentase oksigen sekelilingnya. Bila pada suhu yang sam
konsentrasi oksige terlarut sama dengan jumlah kelarutan oksigen yang ada dalam air, maka
air tersebut dapat dikatakan sudah jenuh dengan oksigen terlarut. Bila air mengandung lebih
banyak oksigen terlarut daripada yang semestinya pada suhu tertentu, artinya oksigen dalam
air tersebut sudah terlalu jenuh (super saturasi).
Oksigen terlarut dapat diukur dengan DO meter dan metode modifikasi azida di laboratorium.
Kisaran DO yang  baik minimal 3 ppm dan optimal 4-7 ppm

BOD
BOD singkatan dari Biochemical Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen biologi untuk
memecah (mendegradasi) bahan buangan didalam air limbah oleh mikroorganisme. Dalam
hal ini bungan organik akan dioksidasi oleh mikroorganisme didalam air limbah, proses ini
adalah alamiah yang mudah terjadi apabila air lingkungan mengandung oksigen yang cukup.
Biological Oxygen Demand (BOD) atau Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) adalah suatu
analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang
benar-benar terjadi di dalam air Sedangkan angka BOD adalah jumlah oksigen yang
dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan (mengoksidasikan) hampir semua zat organik
yang terlarut dan sebagian zat-zat organik yang tersuspensi dalam air.  Melalui kedua cara
tersebut dapat ditentukan tingkat pencemaran air lingkungan (Habib, 2011).

COD
COD (Chemical Oxygen Demand) atau oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan
buangan didalam air, dalam hal ini bahan buangan organik akan dioksidasi oleh bahan kimia
yang digunakan sebagai sumber oksigen oxidizing agent (Habib. 2011).
COD (Chemical Oxygen Demand = Kebutuhan Oksigen Kimia) adalah jumlah oksigen (mg
O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organic yang ada dalam sampel air, dimana
pengoksidasi K2 Cr2 O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent). Angka COD
merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat
dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen
terlarut dalam air (Anonim, 2011).

TOC
Total Organic Carbon (TOC) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pengukuran
kontaminan organik (berbasis karbon)dalam sistem perairan.. Kontaminasi organik dapat
berasal dari beragam sumber, karena "organik" adalah senyawa seperti gula, sukrosa, alkohol,
minyak tanah, PVC, semen, derivat berbasis plastik, dll.

Umumnya, senyawa organik bersifat non-ionik dan oleh karena itu tidak terdeteksi oleh
pengukuran konduktivitas standar. Oleh karena itu, pengukuran dengan resistivitas tinggi
(konduktivitas rendah) dalam sistem perairan ultra-murni tidak dapat membedakan tingginya
kadar TOC dari tingginya tingkat kontaminasi. Tingginya kadar TOC dapat:

 Menurunkan kualitas sistem pemurnian air


 Mengurangi produktivitas semikonduktor.
 Mengontaminasi batch farmasetik.
 Merusak peralatan pembangkit listrik tenaga uap.

TOC digunakan untuk memonitor kualitas dan efisiensi peralatan dalam berbagai proses
pemurnian air. TOC digunakan dalam berbagai industri dan aplikasi seperti :

 Industri semikonduktor
 Industri Farmasi
 Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Minyak dan Lemak


Komposisi Asam Lemak Minyak atau lemak terdiri dari dua komponen utama, yaitu asam
lemak dan gliserol. Masing-masing jenis minyak mempunyai komposisi asam lemak yang
berbeda-beda

Deterjen
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan
dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air.
Deterjen umumnya terdiri atas tiga komponen utama yaitu surfaktan sebagai bahan
dasar deterjen, bahan builders yaitu senyawa fosfat, dan bahan aditif yaitu bahan pemutih dan
pewangi. Komponen terbesar dalam deterjen adalah bulders berkisar 70-80%, surfaktan 20-
30%, dan bahan aditif sedikit sekitar 2-8%

Fenol

Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau


khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
berikatan dengan cincin fenil.

Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat
yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.
Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam
air.

Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan


dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan
yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan
pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang
mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya

Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi


rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis
yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami
sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah
eugenol yang merupakan minyak pada cengkih

Anda mungkin juga menyukai