KELOMPOK 4
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
I
DAFTAR ISI
II
KATA PENGANTAR
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Syaparuddin,- A. Nujul, Islam dan Ketahanan Pangan (Yogakarta: TrustMedia Publishing, 2021), 25.
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012.
3
https://unnes.ac.id/pakar/strategi-mewujudkan-ketahanan-pangan, accesed on February 24, 2023.
1
Pada saat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak bulan
Maret mengganggu banyak sekali sektor-sektor yang menyokong kehidupan
masyarakat, termasuk diantaranya sektor pertanian. Sektor pertanian
menjadi sorotan karena memiliki kaitan erat dengan ketahanan pangan
nasional. Tentunya pada masa pandemi yang sulit seperti sekarang ini
ketahanan pangan menjadi sesuatu yang harus diupayakan untuk
menghindar dari krisis pangan yang seakan menghantui Indonesia4.
Petani selaku kunci dari pangan Indonesia selama masa pandemi ini
diharapkan dapat tetap sehat dan bekerja dengan maksimal.
Permasalahannya adalah sekarang ini jumlah petani di Indonesia banyak
yang tergolong masuk ke usia tua, minim sekali jumlah petani yang berasal
dari kalangan milenial. Hal ini dapat berpengaruh pada produktivitas
pangan. Mirisnya, penggusuran dan kriminalisasi terhadap petani juga kerap
terjadi, bahkan pada masa-masa pandemi seperti ini yang diharapkan
masyarakat dapat saling berempati satu sama lain. Permasalahan lain yang
berkaitan dengan pangan adalah ketersediaan lahan. Lahan pertanian kerap
kali dialihfungsikan untuk keperluan tambang dan yang lainnya. Akibatnya,
lahan untuk bertani menjadi semakin sempit bahkan lahan pertanian menjadi
rusak tercemar oleh limbah-limbah dari tambang maupun pabrik5.
4
https://www.umy.ac.id/ketahanan-pangan-indonesia-di-masa-pandemi. Accesed on February 24, 2023.
5
https://www.umy.ac.id/ketahanan-pangan-indonesia-di-masa-pandemi. Accesed on February 24, 2023.
6
https://id.wikipedia.org. accesed on February 24, 2023.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pemanfaatan pangan ini merupakan salah satu pilar 'ketahanan pangan' yang
mengacu kepada penggunaan pangan oleh rumah tangga dan kemampuan tubuh
seseorang untuk menyerap dan menggunakan zat gizi dari dalam bahan pangan,
sehingga diharapkan dengan pemanfaatan pangan yang baik dapat mencapai
ketahanan pangan di setiap keluarga yang menunjukkan kondisi terpenuhinya
pangan baik dari jumlah, mutu, keberagaman, zat gizi, dan keterjangkauannya
supaya setiap keluarga dapat hidup sehat, bergizi, aktif, dan produktif. Sedangkan
pengolahan pangan yang dilakukan dari awal bahan mentah hingga siap dimakan
diharapkan dapat meningkatkan cita rasa dan kecernaan bahan, serta menambah
pengetahuan keluarga tentang variasi olahan makanan yang dapat dibuat dari
berbagai bahan pangan lokal dan manfaat kesehatan di dalamnya.
4
Pemanfaatan pangan merupakan muara dari suatu sistem ketahanan pangan karena
akan menentukan kualitas perseorangan untuk dapat hidup sehat, aktif dan
produktif. Karena itu, strategi pemanfaatan pangan tidak kalah pentingnya dengan
dua strategi sebelumnya dalam sistem ketahanan pangan. Strategi pemanfaatan
pangan terdiri dari: (1) mempromosikan diversifikasi konsumsi pangan
berdasarkan potensi sumber daya pangan lokal, keragaman makanan daerah, dan
kearifan lokal, dengan acuan pola konsumsi pangan; (2) memperbaiki status gizi
masyarakat melalui pengayaan atau fortifikasi untuk zat gizi tertentu pada pangan
yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat, seperti beras, minyak goreng, dan
garam dan; (3) mengupayakan agar tercipta kemampuan untuk menjamin pangan
yang diedarkan atau diperdagangkan kepada masyarakat mempunyai karakteristik
aman, higienis, berkualitas, bergizi, dan tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan dan budaya masyarakat8.
8
Achmad Suryana,”Menuju Ketahanan Pangan Indonesia Berkelanjutan 2025: Tantangan dan Penangannya”.
Forum Peneletian Agro Ekonomi. Vol. 32 No. 2, Desember 2014,133.
5
dilakukan pada suhu di bawah suhu normal (suhu ruang), misalnya
pendinginan dan pembekuan. Pengolahan pangan yang bertujuan
mengubah komposisi kimiawi dari bahan baku menjadi bahan pangan
yang memiliki komposisi sesuai d-ngan yang dikehendaki dapat dilakukan
dengan cara fermentasi. Ada juga pengolahan pangan dengan cara aplikasi
teknologi menggunakan prinsip fisiko kimia, misalnya ekstrusi,
pembuatan roti (bread\ vacuum frying, dan freeze drying. Hal yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan proses pengolahan, yaitu komposisi
kimia bahan pangan itu sendiri
Prinsip Pengolahan pangan terdapat 6 (enam) prinsip hygiene
sanitasi makanan dan minuman untuk menghasilkan makanan sehat dan
aman9. Enam prinsip tersebut adalah
1) pemilihan bahan makanan,
2) penyimpanan bahan makanan,
3) pengolahan makanan,
4) penyimpanan makanan jadi,
5) pengankutan makanan, dan
6) penyajian makanan.
Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan
mutunya dalam hal bentuk, warna, kesegaran, bau dan lainnya. Bahan makanan
yang baik terbebas dari kerusakan dan pencemaran baik cemarn fisik, kimia
termasuk pestisida, biologis dan radioaktif. Bahan makanan yang digunakan
dalam proses produksi makanan baik sebagai bahan baku maupun tambahan dan
penolong, harus disimpan dengan cara yang baik. Karena kesalahan dalam cara
penyimpanan bahan dapat menurunkan mutu dan keamanan makanan. Tujuan
penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak mudah rusak dan
kehilangan nilai gizinya.
6
jumlah yang sangat besar dari produk pangan lokal tersebut, sangat potensi dalam
mewujudkan kemandirian pangan nasional. Terwujudnya kemandirian pangan
suatu daerah atau negara, akan mempercepat tercapainya ketahanan pangan
nasional10.
10
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/95971/Teknologi-Pengolahan-Pangan-Lokal. Acced on February
25, 2023
7
aspek fisik dan ekonomi oleh seluruh masyarakat, serta (iii) pemanfaatan pangan
atau konsumsi pangan dan gizi untuk hidup sehat, aktif, dan produktif11.
11
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012.
12
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
8
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Pemanfaatan dan pengolahan pangan ini merupakan salah satu pilar ketahanan
pangan yang mengacu kepada penggunaan pangan oleh rumah tangga dan
kemampuan tubuh seseorang untuk menyerap dan menggunakan zat gizi dari
dalam bahan pangan, sehingga diharapkan dengan pemanfaatan pangan yang baik
dapat mencapai ketahanan pangan di setiap keluarga yang menunjukkan kondisi
terpenuhinya pangan baik dari jumlah, mutu, keberagaman, zat gizi, dan
keterjangkauannya supaya setiap keluarga dapat hidup sehat, bergizi, aktif, dan
produktif.
B. SARAN
9
BAB IV
PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
https://unnes.ac.id/pakar/strategi-mewujudkan-ketahanan-pangan.
https://www.umy.ac.id/ketahanan-pangan-indonesia-di-masa-pandemi
https://id.wikipedia.org.
https://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detail/pangan-makanan-aman-sehat-6-
langkah-higiene-sanitasi.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/95971/Teknologi-Pengolahan-
Pangan-Lokal
11