PENCUCIAN ALAT
DISUSUN OLEH:
TAHUN 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Penyusun menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
mengingat waktu dan kemampuan yang penyusun miliki. Karena itu kepada para
pembaca, penyusun harapkan kritik dan sarannya demi sempurnanya makalah ini
dimasa yang akan datang. Untuk itu penyusun ucapkan terimakasih.
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penyusun, mendapat imbalan
dari Allah swt. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi peyusun
dan umumnya bagi para pembaca. Jika ternyata ada yang benar dalam makalah ini
maka itu semata-mata karunia dari Allah, dan jika ada kesalahan maka itu tidak lain
dari diri penyusun sendiri. Penyusun berharap kepada para pembaca agar bersedia
memberikan masukan atas apa yang dibacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB IV PENUTUP.........................................................................................14
4.1 Kesimpulan...........................................................................................14
4.2 Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang tidak kontak langsung dengan makanan seperti meja kerja, meja saji, rak-rak
penyimpanan, harus selalu bersih dan segera dibilas setelah digunakan. Kain basah
tersebut harus diletakkan/direndam dalam larutan bahan sanitaiser apabila tidak
sedang digunakan.
1.2 Tujuan
a. Agara Mahasiswa mengetahui cara mencuci alat dengan benar
b. Agar mahasiswa mengetahui tujuan pencucian alat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Dapat juga diperhatikan kebersihan dalam pembuatan makanan :
4
2.4. Makanan Sebagai Media Perantara Penularan Penyakit
5
BAB III
PEMBAHASAN
Teknik pencucian alat yang benar akan memberikan hasil akhir pencucian
yang sehat dan aman. Oleh sebab itu, perlu diikuti tahapan-tahapan pencucian
sebagai berikut:
1. Scraping
Memisahkan segala kotoran dan sisa-sisa makanan yang terdapat pada
peralatan yang akan dicuci seperti sisa makanan diatas piring, panci, sendok, dan
lain-lain
2. Flushing dan Soaking
Mengguyur air diatas peralatan yang akan dicuci sehingga bersih dari noda
sisa seluruh permukaan peralatan. Perendaman (soaking) dimaksud untuk memberi
kesempatan peresapan air ke dalam sisa makanan yang menempel atau mengeras,
sehingga menjadi mudah untuk dibersihkan dari permukaan alat. Waktu
perendaman tergantung dari kondisi peralatan,. Penggunaan perendaman dengan
air panas (60°C) akan lebih cepat daripada air. Minimal waktu perendaman adalah
30-60 menit.
3. Washing
Mencuci peralatan dengan cara menggosok dan melarutkan sisa makanan
dengan zat pencuci, seperti deterjen cait atau bubuk, yang mudah larut dalam air
sehingga sedikit kemungkinan membekas pada alat yang dicuci. Pada tahap ini
dapat digunakan sabut, tapas, atau zat penhilang bau yang dipergunakan, seperti
abu gosok, arang, atau air jeruk nipis.
Penggunaan sabun biasa sebaiknya dihindari, karena sabun biasa tidak dapat
melarutkan lemak. Akibatnya, pembersihan lemak tidak sempurna dan
kemungkinan bau. Sabun biasanya agak sulit larut dalam air dan bila nempel
6
dalam peralatan makan akan menimbulkan bekas (noda) bila peralatan sudah
kering.
Pada tahap penggosokan ini perlu diperhatikan bagian-bagian peralatan yang
perlu dibersihkan lebih cermat, yaitu:
Bagian peralatan yang terkena makanan (permukaan tempat makanan)
Bagian peralatan yang kontak dengan tubuh (bibir gelas, ujung sendok)
Bagian yang tidak rata (bergerigi, berukir, dan berpori)
4. Rinsing
Mencuci peralatan yang telah digosok detergen sampai bersih dengan cara
dibilas dengan air bersih. Pada tahap ini, penggunaan air harus banyak yang
mengalir dan selalu bertukar. Setiap alat yang dibersihkan dibilas dengan cara
menggosok-gosok dengan tangan atau sampai terasa kesat (tidak licin).
Pembilasan sebaiknya dilakukan dengan tekanan air yang cukup sehingga dapat
melarutkan sisa kotoran atau sisa bahan pencuci. Tekanan air yang digunakan
dianjurkan dengan tekan 15 psi (pons per square inchi) atau tekanan air yang
digunakan sama dengan 1,2 kg/cm2.
5. Sanitizing
7
Uap panas (steam) yang biasa terdapat pada mesin cuci piring (dish wasing
machine)
6. Toweling
Mengeringkan dengan kain atau handul (towel) dengan maksud
menghilangkan sisa-sisa kotoran yang mungkin masih menempel sebagian akibat
proses pencucian, seperti nota detergen, noda CHLOL. Prinsip penggunaan lap
pada alat yang sudah dicuci bersih sebenarnya tidak boleh karena akan terjadi
pencemaran sekunder (terkontaminasi). Toweling ini dapat digunakan dengan
syarat bahwa towel yang digunakan harus steril serta diganti untuk sejumlah
penggunaan. Yang paling baik adalah sekali pakai (single usage). Dalam
pembersihan peralatan yang digunakan tindakan sanitasi kering (sinar atau oven),
penggunaan towel sebaiknya tidak digunakan.
8
pelaksanaan service di masing-masing perusahaan. Cara pembersih yang umum
dilakukan di hotel atau restoran dibedakan menjadi dua yaitu :
Washing dalam hal ini diartikan sebagai suatu proses “pencucian”. Tidak
terbatas hanya pada salah satu jenis alat, tetapi semua jenis alat yang
dipergunakan direstoran unutk keperluan tamu yang makan dan minum.
Merupakan keharusan bahwasetiap alat yang kotor harus dicuci lebih dulu
sebelum digunakan sesuai dengan kebutuhan dan dengan memperhatikan tiga
prinsip pokok dalam melaksanakan proses tersebut, antara lain: cepat dan tepat;
bersih (bebas dari sisa makanan, debu, dan lain-lain); dan sanitasi (bebas dari
kuman)
a) Washing by Mechine
Semua jenis alat yang digunakan, direstoran, bar, room service, dan outlet
yang lain dicuci dengan mesin. Dihotel besar (100 kamar ke atas) umunya
menggunakan 2 jenis mesin
9
Dishwashing machine dibagi menjadi dua, yaitu :
10
b) Washing by hand
Alasan metode ini adalah :
a. Harga dishwashing machine yang cukup mahal, terutama untuk hotel /
restoran kecil tidak efisien
b. Penggunaan system ini lebih murah
c. Jumlah tamu yang sedikit
1. Soaking(merendam)
2. Rubbing / brushing yaitu menggosok atau menyikat
3. Rinsing (pembilasan) merupakan akhir pencucian
11
Metode pengerjaannya adalah sebagai berikut :
1. Polishing silverware
Kelompokkan silverware sesuai dengan jenisnya
Siapkan air panas yang sudah diberikan air jeruk nipis dalam tempat stainless
Celupkan silverware ke dalam air panas
12
Ambil silverware satu per satu dengan menggunakan napkin hingga mengkilat
2. Polishing Chinaware
Kelompokkan chinaware sesuai dengan jenisnya
Siapkan air panas yang sudah diberikan air jeruk nipis dalam baskom stainless
Celupkan sebagian chinaware ke dalam air panas
Gosokkan menggunakan napkin hingga mengkilat
3. Polishing Glassware
Kelompokkan glassware sesuai dengan jenisnya
Siapkan air panas yang sudah diberikan air jeruk nipis dalam baskom stainless
Uapi glassware dengan uap air panas
Gosokkan menggunakan napkin hingga mengkilat
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Teknik pencucian alat yang benar akan memberikan hasil akhir pencucian
yang sehat dan aman. Tahapan pencucian piring meliputi scraping, flushing
dan soaking, washing, rinsing, sanitizing dan toweling
b. Tujuan pencucian alat adalah sebagai berikut :
1. Menghilngkan kotoran kotoran kasar
2. Menghilangkan lemak dan minyak
3. Menghilangkan bau (bau ikan, bau amis, dsb)
4. Menghilangkan hama dan penyakit (mikroba dan desinfektan)
5. Mengeringkan alat yang telah dicuci
3.2 Saran
Karena setiap proses pencucian piring merupkan tahapan yang penting, maka
harus diperhatikan dalam setiap mencuci peralatan makanan. Mengapa hal ini perlu
diperhatikan? Karena peralatan makan merupkan peralatan yang sangat penting bagi
kita. Apabila peralatan makan yang digunakan tidaklah bersih dan higienis maka
dikhawatirkan kotoran pada peralatan makan tersebut akan menempel pada makanan
dan terbawa masuk ke dalam tubuh kita maka hal ini lah yang akan membahayakan
diri kita.
14
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas; Konsep dan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.
15