Sebelum membicarakan lebih mendalami tentang penilaian status gizi, ada baiknya
terlebih dahulu memahami beberapa istilah yang berhubungan dengan satatus gizi.
Keracunan pengertian istilah tersebut akan mengakibatkan interpretasi yang berbeda
tentang berbagai hal mengenai penilaian status gizi.
Berbagai macam istilah tersebut meliputi: gizi, keadaan gizi, status gizi, dan malnutrisi.
Istilah-istilah ini secara prinsip mempunyai pengertian yang berbeda, tetapi saling terkait
satu dengan lainnya.
1. Gizi(Nutrition)
2. Keadaan Gizi
Keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan
penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya
zat gizi dalam seluler tubuh.
Kurang Energi Protein(KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau
gangguan penyakit tertentu. Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang
dari 80% indeks berat badan menurtu umur(BB/U) baku WHO-NCHS. KEP
merupakan defisiensi gizi(energi dan protein) yang paling berat dan meluas
terutama pada Balita. Pada umumnya penderita KEP berasal darikeluarga yang
berpenghasilan rendah.
B. PENILAIAN STATUS GIZI SECARA LANGSUNG
Penilaian stattus gizi secara langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu:
antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Masiing-masing penilaian tersebut akan
dibahas secara umum sebagai berikut :
1. Antropometri
a. Pengertian
b. Penggunaan
2. Klinis
a. Pengertian
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status
gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahn yang terjadi
yang dihubungkan dengan ketidak cukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada
jaringan epitel(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut, dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh
seperti kelenjar tiroid.
b. Penggunaan
3. Biokimia
a. Pengertian
b. Penggunaan
4. Biofisik
a. Pengertian
penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi
dengan melihat kemampuan fungsi(khususnya jaringan) dan melihat
perubahan struktur dan jaringan.
b. Penggunaan
Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja
epidemik(epidemic of nigth blindnes). Cara yang digunakan adalah tes
adaptasi gelap.
C. PENILAIAN STATUS GIZI SECARA TIDAK LAGSUNG
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi 3 yaitu: surveu konsumsi
makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Pengertian dan penggunaan metode ini
akan diuraikan sebagai berikut:
a. Pengertian
survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak
langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.
b. Penggunaan
2. Statisik Vital
a. Pengertian
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data
beberapa statistik kesehatan seeprti angka kematian berdasarkan umur, angka
kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang
berhubungan dengan gizi.
b. Penggunaan
3. Faktor Ekologi
a. Pengertian
b. Penggunaan
bagan 2-1. Metode Penilaian Status Gizi(Sumber: Disarikan dari Jelliffe D. B. Dan
Jelliffe E.F. Partice. 1989. Community nutrition assessment, Oxfird University Press).
Setiap metodde penilaian status gizi mempunnyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan
kelemahanmasing-masing meode akan dibicarakan pada seiap Bab yang membahas secara
khusus penilaian status gizi yaitu mulai Bab 3 sampai Bab 9 dalam buku ini.
Berbagai contoh prnggunaan penilaian status gizi, seperti antropometri, digunakan untuk
mengukur karakteristik fisik seseorang dan zat gizi yang penting untuk pertumbuhan.
Pemeriksaan klinis dan biokimia biasanya dlakukan untuk melihat atau mengukur satu
aspek dari status gizi seperti kadar mineral dan atau vitamin.
D. FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGAKN DALAM MEMILIH METODE
PENILAIAN STATUS GIZI
Hal mendasar yang perlu diingat bahwa setiap metode penilaian status gizi
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dengan menyadari
kelebihandan kelemahan tiap-tiap metode, maka akan menentukan diagnosis suatu
penyakit perlu digunakan beberapa jenis metode. Penggunaan satu metode akan
memberikan gambaran yang kurang komperhensif tentang suatu keadaan.
1. Tujuan
Pemilihan metode penilaian status gizi sangat tergantung pula dari jenis
informasi yang diberikan. Jenis informasi itu antara lain: intake makanan, berat
dan tinggi badan, tingkat haemoglobin dan situasi sosial ekonomi. Apabila
menginginkan informasi tentang intake makanan, maka metode yang digunakan
adalah survei konsumsi. Dilain pihak apabila ingin mengetahui tingkat
haemoglobin maka metode yang digunakan adalah biokimia. Membutuhkan
inforamsi tentang keadaan fisik seperti berat badan dan tinggi badan, sebaiknya
menggunakan metode antropometri. Begitu pula apabila membutuhkan informasi
tentang situasi sosail ekonomi sebaiknya menggunakan pengukuran faktor
ekologi.
Berbagai jenis fasilitas dan peralatan ang dibutuhkan dalam penilaian status gizi.
Fasilitas tersebut ada yang mudah didapat dan ada pula yang sangat sulit
diperoleh.pada umumnya fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam
penilaian status gizi secara antropometri relatif lebih mudah didapt dibanding
dengan peralatan penentuan status gizi dan biokimia.
Pengadaan fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan, ada yang dimport dari luar
negeri dan ada yang didapat dari luar negeri. Umunya peralatan yang diimport
lebih mahal dibandingkan dengan yang produksi dalam negeri.
6. Tenaga
Penilaian status gizi secara biokimia memerlukan tenaga ahli kimia atau analis
kimia, karena manyangkut berbagai jenis badan dan reaksi kimia yang harus
dikuasai. Berbeda dengan penilaian status gizi secara antropometri, tidak
memerlukan tenaga ahli, tetapi tenaga tersebut cukup dilatih beberapa hari saja
sudah dapat melaksanakan tugasnya. Kader gizi di Posyandu adalah tenaga gizi
yang tidak ahli, tetapi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, walaupun
disana-sini masih ada kekurangannya. Tugas utama kader gizi adalah melakukan
pengukuran antropometri, seperti tinggi badan dan berat badan serta umur anak.
Setelah mendapat data, mereka dapat memauskkan pada KMS dan langsung
dapat menginterpretasi data tersebut.
7. Waktu
8. Dana
Masalah dana sangat mempengaruhi jenis metode yang akan digunakan untuk
menilai status gizi. Umumnya penggunaan metode biokimia relatif mahal
dibanding dengan metode lainnya. Penggunaaan metode disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai dalam penilaian status gizi.
Jadi, pemilihan metode penilaian status gizi harus selalu mempertimbangkan faktor
tersebut di atas. Faktor-faktor itu tidak bisa brdiri sendiri, tetapi selalu saling mangait. Oleh
karena itu, untuk menentukan metode penilaian status gizi, harus memperhatikan secara
keselruhan dan mencermati kelebihan dan kekurangan tiap-tiap metode itu.