DOSEN PEMBIMBING:
MATA KULIAH:
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan YME, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas praktik pemeriksaan sarana IRTP yang
berpedoman pada Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Tangga Pangan (IRTP) Produksi Tahu Palembang yang merupakan tugas dari Mata
kritik dan saran yang bersifat membangun, demi penyempurnaan dalam pembuatan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan yang bermutu dan aman merupakan hak asasi manusia, tidak terkecuali
pangan yang dihasilkan oleh Industri Rumah Tangga Pangan (PIRTP). Pada pasal 111
ayat (1) menyatakan bahwa makanan dan minuman yang diperguanakan untuk
makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan,
dan atau membahayakan kesehatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran,
dicabut izin edar dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
Dalam era globalisasi sekarang ini, usaha industri dibidang pangan termasuk
IRTP berkembang cukup pesat. Diperkirkan usaha pangan akan terus berkembang
dengan laju pertumbuhan yang cukup baik. Arah dan laju perkembangan industri
pangan di Indonesia paling tidak didorong olah 3 faktor utamayang saling mendukung
yaitu :
Seiring dengan perkembangan industri pangan yang demikian pesat sering kali
masih banyak pengusaha pangan yang kurang memperhatikan dan kurang peduli
terhadap keamanan pangan yang di produksi. Masih banyak pangan yang beredar
1
dimasyarakat tidak memenuhi standar keamanan pangan bahkan cendrung
membahayakan masyarakat.
Keamanan Pangan dan Mutu Pangan. Dan ayat (2) setiap orang yang memproduksi dan
Maka dari itu Pemeriksaan hygiene sanitasi sarana IRTP sangat diperlukan karena
sarana yang meliputi fasilitas dan bangunan merupakan penunjang dari kualitas
Makanan yang rusak adalah makanan yang apabil dikonsumsi oleh manusia
menyebabkan tidak sehatterhadap tubuh. Ini disebabkan oleh zat-zat kimia, biologi, dan
enzim yang tidak bekerja secara wajar, pertumbuhan jasad renik yang dapat
menimbulkan penyakit dan serangan yang dilakukan oleh serangga, pencemaran oleh
cacing, salah mencampur atau mengaduk ramuan serta pencemaran benda-benda asing
B. Tujuan
rumah tangga.
di kelas.
2
C. Manfaat
Rumah Tangga Pangan, mahasiswa mampu melakukan penilaian terhadap IRTP dengan
berpedoman pada Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan,
Pangan IRT adalah pangan olahan hasil produksi Industri Rumah Tangga
4
Pangan IRT adalah pangan olahan hasil produksi Industri Rumah Tangga
Definisi lain yang menjelaskan tentang industri rumah tangga adalah definisi
oleh Badan Pusat Statistik (dalam Publikasi Statistik Industri Kecil dan Kerajinan
Rumah Tangga/Small Scale and Household Industry Statistics, BPS, 2005) yang
berdasarkan jumlah pekerja yang dimiliki oleh suatu usaha tanpa memperhatikan
besarnya modal yang ditanam ataupun kekuatan mesin yang digunakan. Empat
1. Hygiene
5
Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2207 Tahun 2012 Tentang
2. Sanitasi
dan berkembang biaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam makanan,
Tangga)
2015: 73)
Jadi dalam hal ini sanitasi ditujukan kepada lingkungannya, sedangkan hygiene
6
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
D. Sarana IRTP
Cara Produksi Pangan Yang Baik (CPPB) merupakan salah satu faktor
penting untuk memenuhi standar mutu atau persyaratan keamanan pangan yang
ditetapkan untuk pangan, berikut ini 14 elemen yang diperiksa dalam Pemeriksaan
(Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk
tercemar oleh bahaya fisik, biologis, dan kimia selama dalam proses
3. Peralatan Produksi
7
didisain, dikonstruksi, dan diletakkan sedemikian untuk menjamin mutu dan
Fasilitas dan kegiatan higiene dan sanitasi diperlukan untuk menjamin agar
8. Penyimpanan
baku, bahan penolong, BTP) dan produk akhir dilakukan dengan baik
8
9. Pengendalian Proses
industri rumah tangga pangan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Kemasan pangan IRT diberi label yang jelas dan informatif untuk
d. Tangga.
i. Kode produksi
j. Nomor P-IRT
9
11. Pengawasan oleh Penanggungjawab
pangan.
keamanan pangan
mengenai prinsip-prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan serta proses
10
mungkin terjadi dan bila perlu mampu memperbaiki penyimpangan yang terjadi
maka kolom ketidaksesuaian tidak diisi atau dibiarkan kosong. Jika elemen yang
dengan kalimat pernyataan negatif pada elemen yang diperiksa, maka menjadi
Hasil penilaian didasarkan atas hasil pemeriksaan keempat belas elemen yang
11
BAB III
METODE PEMERIKSAAN
A. Pelaksanaan
1. Alat
a. Alat tulis
b. Handphone
12
2. Bahan
C. Prosedur Kerja
1. Ruang Lingkup
c. Peralatan Produksi;
h. Penyimpanan;
i. Pengendalian Proses;
j. Pelabelan Pangan;
l. Penarikan Produk;
n. Pelatihan Karyawan;
2. Kategori Penilaian
Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT)
13
a. Ketidaksesuaian Minor adalah penyimpangan terhadap persyaratan
IRTP.
14
BAB IV
A. Hasil
Nomor P-IRT
Minuman.
No Jumlah Ketidaksesuaian MI MA SE KR
15
4 Jumlah Ketidaksesuaian Minor 1
Total : 3
Level IRTP : II
Nomor P-IRT -
Gunadi
Minuman.
No Jumlah Ketidaksesuaian MI MA SE KR
16
1 Jumlah Ketidaksesuaian Kritis 10
Total : 25
Level IRTP : IV
B. Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, setelah data dilakukan pengolahan berupa
penilaian dan evaluasi. Maka Industri Rumah Tangga (IRTP) Produksi tahu I termasuk
kedalam level II, dalam hal ini dikarenakan jumlah penyimpangan (maksimal) yang
didapat seusai penilaian yaitu Kritis-0, Serius-0, Mayor-3, dan Minor-1. Dari ke-14
elemen yang dinilai terdapat 3 point kategori yang termasuk kedalam jumalah
produk pangan IRTP, dan pada point kategori ke-27 dan 30 termasuk kedalam
termasuk kedalam level IV, karena jumlah penyimpangan (maksimal) yang didapat
seusai penilaian yaitu, Kritis-10, Serius-13, Mayor-2, dan Minor-1. Dari ke-14 elemen
yang dinilai terdapat 25 point kategori yang termasuk kedalam jumlah penyimpangan
17
(maksimal), yaitu pada point kategori ke-13 termasuk kedalam penyimpangan minor
point ke-5 dan 23 termasuk kedalam penyimpangan mayor yang dimana penyimpangan
ke- 1, 3, 4. 8, 10, 12, 16, 22, 26, 27, 36 dan 37 termasuk kedalam penyimpangan serius
yang mempunyai potensi mempengaruhi keamanan produk pangan IRTP, dan pada
point ke- 6, 7, 11, 15, 20, 24, 29, 30, 31 dan 35 termasuk kedalam penyimpangan kritis
Perbandingan dari kedua hasil penilaian tersebut bahwa Industri Rumah Tangga
(maksimal) daripada Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) Produksi Tahu II. Dalam
hal ini dapat dilihat dari selisih jumlah penyimpangan dari masing-masing IRTP
Produksi tahu I dan II, dari 37 point kategori yang ada IRTP I 3 point dan IRTP II 25
18
BAB V
A. Kesimpulan
mendapatkan audit internal dengan frekuensi minimal satu kali dalam satu bulan.
Sedangkan pada IRTP II seharusnya mendapatkan audit internal dengan frekuensi setiap
hari.
Maka apabila akan dievaluasi dan diperbaiki akan lebih banyak pada IRTP II,
apabila dinilai dari Hygiene Sanitasi Sarananya yang lebih berpotensi membahayakan
B. Saran
Setelah dilakukan Pemeriksaan dan Penilaian, saran yang dapat diberikan kepada
IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan) Tahu I dan II, Penggunaan pengemas yang
pangan yang dikemas serta melindungi produk terhadap pengaruh dari luar seperti:
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan atau
perubahannya; dan peraturan lainnya tentang label dan iklan pangan. Label pangan
sekurang-kurangnya memuat :
1 Nama produk sesuai dengan jenis pangan IRT yang ada di Peraturan
19
3 Berat bersih atau isi bersih
6 Kode produksi
7 Nomor P-IRT
Lantai sebaiknya dibuat dari bahan kedap air, rata, halus tetapi tidak licin,
kuat, memudahkan pembuangan atau pengaliran air, air tidak tergenang. Dinding
atau pemisah ruangan seharusnya selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir, dan
Lubang angin atau ventilasi seharusnya dilengkapi dengan kasa untuk mencegah
seharusnya :
1. Diletakkan di dekat ruang produksi, dilengkapi air bersih dan sabun cuci
tangan
2. Dilengkapi dengan alat pengering tangan seperti handuk, lap atau kertas
baik
20
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan yang Baik
untuk Industri Rumah Tangga.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.04.12.2207 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga.
21
LAMPIRAN GAMBAR
22
Gambar 1.3 Limbah yang dihasilkan oleh IRTP II
23