Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Suryani (P07133318001)
2. Apriliani Nur Haniifa (P07133318007)
3. Siti Afia Hilmy Fawwaz (P07133318008)
4. Andy Putra hermawan (P07133318013)
5. Laila Novi Kusuma Wati (P07133318021)
B. Kajian Pustaka
Sanitasi pangan adalah semua tindakan yang dilakukan untuk mencegah
tercemarnya makanan selama penanganan, pengolahan, penyimpanan dan
distribusi.Sanitasi pangan bertujuan melindungi kesehatan masyarakat melalui
pengurangan ataupun penghilangan cemaran dalam bahan makanan. Bagi
industri, sanitasi juga dapat mengurangi kerugian ekonomi yang disebabkan
oleh kebusukan atau komplain konsumen karena adanya bahan-bahan yang
tidak seharusnya ada dalam makanan.
Kontaminasi yang disebabkan oleh pekerja dapat berlangsung selama jam
kerja dari para pekerja menangani makanan. Setiap kali tangan pekerja yang
tidak higienis dan bersih kontak dengan bahan pangan, maka mikroorganisme
yang ada di tangan dapat berpindah ke makanan dan akan mencemari makanan
(Puspitasari, 2004:14).
Salah satu sumber kontaminasi makanan yang potensial adalah dari
pekerja karena kandungan mikroorganisme patogen dari manusia dapat
menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan. Kondisi sanitasi
pekerja dalam pengolahan bahan pangan sangat perlu diperhatikan guna
mencegah terjadinya kontaminasi makanan.Manusia yang sehat merupakan
sumber potensial untuk mikroba seperti Salmonella, Staphylococcus aureus,
dan satafilokoki.Mikroorganisme ini umumnya banyak terdapat di kulit,
hidung, mulut, dan tenggorokan sehingga dapat dengan mudah ditularkan pada
makanan.
Sanitasi dalam pengolahan pangan ditentukan oleh tingkat kebersihan dan
kesehatan pekerja yang melakukan pengolahan; karena tangan, kuku, kulit,
rambut, saluran pernafasan, maupun pakaian yang kotor dan tidak terawat
dapat menyebabkan kontaminasi pada bahan pangan yang diolahnya.
Kebiasaan pribdi (personal habit) pada pekerja dan konsumen dalam mengelola
bahan pangan juga merupakan sumber yang penting dari kontaminan sekunder,
salah satunya adalah cara cuci tangan pada pekerja.
Uji sanitasi pekerja dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu
melakukan uji kebersihan. Uji kebersihan tangan akan dilakukan terhadap
tangan yang dicuci dengan air mengalir, tangan yang dicuci dengan sabun,
tangan yang dicuci dengan menggunakan cairan antiseptic.
D. Cara Kerja
1. Pembuatan Media
Menimbang Na, TBX sesuai dengan ukuran menggunakan
timbangan.
Memasukkan Na dan TBX ke dalam masing- masing Erlenmeyer
kemudian menambahkan 200 ml aquadest pada masing-masing
media.
Aduk rata menggunakan batang pengaduk kemudian tutup
Erlenmeyer dengan menggunakan kapas.
Panaskan air didalam panci dengan menggunakan kompor gas,
setelah air di dalam panci mendidih masukkan Na dan TBX untuk
dipanaskan dalam waktu 30 menit.
Setelah 30 menit biarkan NA dan TBX agak mendingin dan tuang
kedalam 12 petridish untuk Na, 12 petridish untuk TBX dengan
keadaan steril.
Diamkan Na dan TBX tersebut sampai dingin, kemudian lakukan
pengambilan sampel.
2. Pengambilan sampel
Keempat jari kiri ditempelkan pada media Na dan TBX selang
empat detik kemudian tutup kembali media.
Lakukan hal yang sama pada tangan kanan.
Semua cawan petri di inkubasi pada suhu 30-32 0c
Lakukan uji kebersihan tangan dengan perlakuan terhadap
a. Sampel 1 tangan yang di cuci dengan air mengalir (Pre-Post)
b. Sampel 2 tangan yang di cuci dengan sabun dan dibilas dengan
menggunakan air mengalir (Pre-Post)
c. Sampel 3 tangan yang menggunakan cairan antiseptic (Pre-Post)
Diamati adanya pertumbuhan mikroorganisme
a. Media Na : Pertumbuhan mikroorganisme
b. Media TBX : Pertumbuhan Grup koliform dengan warna
hijau kebiruan
1. Sampel 1
Na Pre Sampel 1 Na Post Sampel 1
Pre Kiri : 30 Post Kiri : 20
Pre Kanan : 11 Post Kanan : 57
2. Sampel 2
H. Daftar Pustaka