NIM: PO71330180031
SOAL II
21. suatu alat atau mesin untuk membakar sampah yang mengunakan teknologi pembakaran
yang di design sedemikian rupa dengan temperatur tertentu sehingga sisa pembakaran
sangat minim, disebut ?
a. tungku
b. incinerator
c. biogas
d. Kompor
e. Pembakar
Jawaban : B. incinerator
22. Incinerator untuk pembakaran sampah dari rumah, hotel, tempat tinggal, mess karyawan,
dll, dimana sampahnya adalah sampah biasa atau sampah organik dan sampah plastik.
Disebut?
a. domestik waste
b. medical waste
c. industrial waste
d. home waste
e. general waste
jawaban : A. domestik waste
23. Membangun Incinerator memerlukan lahan yang memadai untuk menampung bahan
sampah juga menampung sisa hasil pembakaran. Sementara incinerator memerlukan
bangunan tertutup atap pelindung, mengapa?
a. supaya mesin dan bahan yang akan dibakar tidak terkena hujan atau basah
b. terhindar dari proses korosif
c. terlindung dari cuaca
d. supaya teduh
e. menghindari sinar matahari yang terlalu panas
Jawaban : A. supaya mesin dan bahan yang akan dibakar tidak terkena hujan atau basah
24. pada prinsipnya cara kerja dari incinerator tak jauh beda dengan tungku di rumah kita.
Karena?
a. keduanya berfungsi sebagai alat pembakaran
b. sama-sama panas
c. keduanya memerlukan bahan bakar
d. sama-sama membakar secara maksimal
e. keduanya sama-sama menghasilkan abu
Jawaban : A. keduanya berfungsi sebagai alat pembakaran
25. Ruang bakar utama dimana semua limbah atau sampah yang akan kita bakar dimasukkan ke
dalamnya, disebut ?
a. Primary Chamber
b. Primary burner
c. Excess air supply
d. Auxiliary burner
e. Gas vortex
Jawaban : A. Primary Chamber
27. Keuntungan dari Incinerator dalam mengurangi volume sampah atau limbah kecuali
a. minimnya pengguanaan lahan,
b. fleksibel,
c. tidak terpengaruh iklim,
d. dapat menghilangkan bahan-bahan organik dan bebas dari gangguan kesehatan lingkungan,
e. panas (kalor) dapat dijadikan sumber arus listrik, uap dapat mengeringkan lumpur pada
penggolongan limbah (sludge).
Jawaban : A. minimnya pengguanaan lahan
29. Incinerator di beberapa negara maju sudah tidak digunakan hal ini tercantum dalam
a. Konvensi internasional telah memuat problematika incinerator. 3 prinsip dalam konvensi
internasional, yaitu kehati-hatian dini (precaution), pencegahan (prevention) dan
pembatasan efek-efek antar kawasan menjadi alasan dilarangnya incinerator
b. Konvensi Bamako dengan tegas menjelaskan bahwa incineratormerupakan pilihan yang
tidak sesuai dengan praktek pencegahan dan Produksi Bersih.
c. Konvensi London, OSPAR juga memberlakukan larangan atas penggunaan incineratordi laut
dan di perairan domestik.
d. Konvensi Stockholm, meski tidak mencantumkan pelarangan terhadap penggunaan
incinerator namun membatasi dalam penggunaannya. Empat dari 12 senyawa kimia yang
tercantum dalam Konvensi Stockholm merupakan produk sampingan incinerator, dan
Konvensi menyerukan untuk pengurangan dan penghapusannya.
e. Pertemuan internasioal di jepang yang meminta incinerator di hapuskan
Jawaban : D. Konvensi Stockholm, meski tidak mencantumkan pelarangan terhadap
penggunaan incinerator namun membatasi dalam penggunaannya. Empat dari 12 senyawa
kimia yang tercantum dalam Konvensi Stockholm merupakan produk sampingan incinerator,
dan Konvensi menyerukan untuk pengurangan dan penghapusannya.
30. berfungsi untuk pembakar pada ruangan yang kedua ( atas ) disebut ?
a. Primary Chamber :
b. Primary burner :
c. Excess air supply :
d. Auxiliary burner :
e. Gas vortex :
Jawaban : D. Auxiliary burner :
31. Upaya pengelolaan sampah yang paling dasar yang dilakukan di tingkat rumah tangga
adalah :
a. Pembakaran sampah
b. Pengumpulan sampah
c. Pemilahan sampah
d. Pembuangan sampah
e. Penanganan sampah
Jawaban : C. Pemilahan sampah
33. bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun alam yang
belum memiliki nilai ekonomis disebut
a. bahan daur ulang
b. Sampah
c. Sisa
d. Limbah
e. Kotoran
Jawaban : D. Limbah
34. salah satu proses dalam pengolahan sampah; yaitu dengan memisahkan menjadi kelompok
sampah tertentu. Kelompok sampah ini biasanya berupa sampah organik dan anorganik
atau sampah basah dan sampah kering, disebut
a. Pemilahan sampah
b. Pengelompokan sampah
c. Penanganan sampah
d. Pendistribusian sampah
e. Pengolahan sampah
Jawaban : A. Pemilahan sampah
35. sampah yang mudah membusuk atau bahannya mudah terurai kembali ke alam. Sampah
organik berasal dari tumbuhan atau hewan seperti sisa makanan, sisa bahan dapur, sampah
kebun, dan kotoran hewan, Disebut
a. Sampah lunak
b. Sampah organik
c. Sampah anorganik
d. Limbah buangan
e. Limbah rumah tangga
Jawaban : B. Sampah organik
36. sampah yang tidak membusuk dan bahannya membutuhkan waktu lama untuk terurai
kembali ke alam, sebagian bahkan tidak bisa terurai kembali sama sekali, misalnya sampah
plastik, botol, gabus polystyrene (StyrofoamTM) kemasan makanan, dan kaleng, disebut
a. Sampah lunak
b. Sampah organik
c. Sampah anorganik
d. Limbah buangan
e. Limbah rumah tangga
Jawaban : C. Sampah anorganik
37. Pembuatan kompos mandiri yang dilakukan di tiap rumah tangga dan tiap RT kampung.
Prosesnya sangat mudah, murah dan bermanfaat dapat berasal dari sampah dapur (rumah
tangga) ataupun sampah pekarangan (RT), merupakan
a. Penangan sampah sederhana
b. Penangan sampah organik
c. Penangan sampah anorganik
d. Penangan limbah rumah tangga
e. Penangan limbah septick tank
Jawaban : A. Penangan limbah rumah tangga
38. Mengumpulkan sampah plastik, logam dan kaca, serta kertas kemudian membuangnya ke
tong-tong sampah sesuai jenis sampah yang telah di sediakan. Sampah-sampah tersebut
akan di bawa ke tempat pengumpulan sampah untuk dipilih mana yang masih dapat dijual
mana yang tidak dijual. Hampir semua sampah non organik dapat dijual ke pengepul,
merupakan
a. Penangan sampah berbahaya
b. Penangan sampah organik
c. Penangan sampah anorganik
d. Penangan limbah berbahaya
e. Penangan limbah B3
Jawaban : A. Penangan limbah B3
39. salah satu cara untuk menggunakan barang bekas untuk dipakai kembali menjadi barang
yang serba bermanfaat atau bisa juga diolah menjadi barang yang dapat diperjual belikan.
Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi dan mengatasi adanya pencemaran lingkungan
akibat sampah plastik yang dibuang sembarangan, disebut
a. Pemilahan sampah
b. Pengelompokan sampah
c. Penanganan sampah
d. Daur ulang
e. Pengolahan sampah
Jawaban : D. Daur ulang
40. Melakukan daur ulang barang – barang bekas dapat mengasah ketrampilan dan jiwa seni
anda sehingga barang yang anda buat dapat menarik perhatian konsumen. Selain anda
terampil dalam mendaur ulang, alangkah baiknya jika anda juga kreatif dalam memasarkan
dan membangun relasi, hal tersebut adalah salah satu manfaat dari mendaur ulang sampah
yaitu :
a. Membuka Lapangan kerja
b. Meningkatkan pendapatan masyarakat
c. Mencegah dan mengatasi pencemaran lingkungan
d. Mencegah timbulnya penyakit
e. Meningkatkan daya kreativitas dan ketrampilan masyarakat
Jawaban : A. Membuka Lapangan kerja
ESSAY
Jawaban :
1. Untuk menentukan sebuah lokasi tempat pembuangan akhir (TPA), pemerintah daerah seharusnya
melakukan penelitian dan menentukan dua atau tiga alternatif wilayah yang layak untuk dijadikan TPA,
Dari alternatif yang diajukan, akan dinilai mana lokasi yang memenuhi syarat sebagai TPA dengan skor
paling tinggi. Sebuah lokasi tidak layak dijadikan TPA jika jarak terhadap sungai dan danau kurang dari
150 meter. Jarak yang terlalu dekat akan menyebabkan pencemaran terhadap air sungai dan danau,"
kata Alwin Darmawan, Kepala Seksi Geologi Lingkungan Perkotaan.
Demi keselamatan operasional, jarak TPA dari sesar aktif tidak boleh kurang dari 100 meter dan
berada dalam zona kerentanan gerakan tanah tinggi. TPA juga tidak bisa berada dalam daerah banjir
berkala yang periode ulangnya 25 tahun, atau lebih sering. Selain itu, jika berada di sekitar pantai, jarak
TPA dari garis pantai tidak boleh kurang dari 500 meter serta tidak boleh berada pada daerah pasang
surut. TPA juga tidak boleh berada dalam kawasan lindung agar tidak ada aktivitas pembukaan lahan di
kawasan tersebut
Selain syarat-syarat itu, Jarak TPA dengan pemukiman, jalan utama, dan jalan kereta api harus lebih dari
300 meter. Pertimbangannya adalah estetika agar tidak terjadi gangguan asap dan bau
Agar tidak ada gangguan asap terhadap penerbangan, jarak TPA dari lapangan terbang harus
lebih dari 3.000 meter. Demi terjaganya ketersediaan pangan, TPA tidak boleh ada di daerah sawah
irigasi. TPA juga tidak boleh berada di kawasan wisata. Agar tidak mudah ambruk, kemiringan lereng TPA
yang terbaik adalah nol hingga lima derajat, berada di daerah bercurah hujan nol hingga 1.000
milimeter, potensi gerakan tanahnya sangat rendah, pada lahan semak belukar, jarak terhadap sumber
air atau aliran air yang dimanfaatkan masyarakat lebih dari 2.000 meter, dan jarak terhadap muka air
tanah lebih dari 25 meter. Sebuah TPA yang bersistem sanitary landfill membutuhkan tanah lempung
yang dipadatkan untuk menutup timbunan sampah.
Penutupan ini dimaksudkan agar terjadi proses di mana sampah kembali menjadi tanah dan
menghindari masuknya air pada sampah, yang mengakibatkan pembusukan dan menambah beban
timbunan. Idealnya, sebuah TPA harus dekat dengan lahan penyedia tanah lempung sebagai penutup.
Jarak idealnya maksimal 1.000 meter. Jadi, air yang dihasilkan sampah tidak mencemari air tanah. Jarak
TPA kurang dari 30 kilometer dari sumber sampah dan dekat dengan jalan tol sehingga mempermudah
distribusi sampah.