Anda di halaman 1dari 14

1

MAKALAH ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN


DOSEN PEMBIMBING :
Nizwardi Azkha, SKM, MPPM, M.Pd, M.Si

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI JALUN PAJANAN


Disusun oleh:
Kelompok 3
Asmelya Eka Putri

(1311211022)

Stefani andri

(131121106)

Fatimah Jannah

(131121084)

Annisa Alhusna

(1311212059)

Richa Desvisari

(1311211012)

Kharisma Muhammad

(1311211122)

Anisa Akila

(131121100)

Jombang Alfisyahri

(1210332017)

2
Srimita

(13112110)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2015

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya kelompok dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul
Identifikasi dan evaluasi jalur pemajanan
Kelompok menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kelompok dengan hati terbuka mengharapkan saransaran dan kritikan-kritikan yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan
datang.
Selanjutnya dalam kesempatan ini kelompok tidak lupa untuk menyampaikan
ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan dan bantuan.
Akhir kata, kelompok berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
memerlukannya. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
bagi para pembaca.
Padang, 23 Agustus 2015

Kelompok

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................5
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................6
2.1 Pengertian...........................................................................................................6
2.2 Identifikasi dan Evaluasi Jalur Pajanan..............................................................6
2.3 Sumber Pencemar...............................................................................................6
2.4 Media Lingkungan dan Transportasi..................................................................7
2.5 Tranportasi dan Mekanisme transport................................................................7
2.6 Model Transportasi Lingkungan.........................................................................9
2.7 Titik Pemajanan................................................................................................10
2.8 Cara Pemajanan................................................................................................10
2.9 Populasi Reseptor..............................................................................................11
2.10 Jalur Pemajanan RIIL dan Potensial...............................................................11
2.11 Perkiraan Dampak...........................................................................................11
BAB 3 : PENUTUP....................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................13

3.2 Saran.................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan pada hakekatnya merupakan proses perubahan terencana
sistematik dan berkesinambungan,kualitas sumber daya manusia merupakan
salah satu faktor dalam upaya kesejahteraan kedudukan bangsa dan
negara.untuk menjamin kualitas sumber daya manusia dalam perlindungan
kesehatan perlu diperhatikan faktor kesehatan masyarakatnya.
Untuk menjaga perubahan-perubahan lingkungan agar tidak berisiko
terhadap kesehatan masyarakat maka perlu adanya analisis resiko kesehatan
lingkungan dan analisis dampak kesehatan lingkungan yang digunakan untuk
pemantauan wilayah setempat
Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan merupakan
implementasi dari undang-undang no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
Undang-Undang no .24 tahun1994 tentang penataan ruang dan Undang
Undang no. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup serta sebagai
tindak lanjut dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 872
3

tahun 1997 tentang teknis analisis dampak kesehatan lingkungan baik dari
kontek rencana usaha atau kegiatan , maupun pemantauan dan pengelolaan
program kesehatan wajib menerapkan analisis dampak lingkungan / analisis
resiko dampak lingkungan .

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa Pengertian Pajanan ?
2. Jelaskan Identifikasi dan Evaluasi Jalur Pajanan ?
3. Jelaskna macam-macam sumber pencemar ?
4. Jelaskan media lingkungan dan transportasi ?
5. Jelaskan transpormasi dan mekanisme transpor?
6. Jelaskan model transportasi lingkungan?
7. Jelaskan mengenai titik pemajanan?
8. Jelaskan cara pemajanan?
9. Jelaskan mengenai populasi reseptor?
10. Jelaskan tetang pemajanan rill dan potensial?

1.3 Tujuan Penelitian


Penulisan ini bertujuan agar mahasiswa dapat lebih memahami mengenai
Identifikasi dan Evaluasi Jalur Pemajanan dan untuk memenuhi tugas
pembelajaran.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Pajanan adalah terjadinya kontak antara manusia dan agent penyebab
potensial. Kemungkinan terpajan merujuk pada peluang terjadinya kontak antara
substansi

dan

manusia

atau

reseptor

lingkungan.

Untuk

menentukan

kemungkinannya adalah penting untuk mengidentifikasi jalan potensial terjadinya


kontak dan jalur pajanannya pencernaan, pernafasan dan kulit..

2.2 Identifikasi dan Evaluasi Jalur Pajanan


Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam identifikasi dan evaluasi :
(1) mengindentifikasi tiap 5 (lima) dalam identifikasi dan elemen jalur
pemajanan
(2) menentukan apakah elemen-elemen tersebut saling berhubungan dan
membentuk jalur pemajanan
(3) mengkategorikan suatu jalur pemajanan sebagai jalur pemajanan riel
atau jalur pemajanan potensial; dan
(4) menentukan apakah jalur pemajanan bisa diabaikan atau perlu dibahas
lebih lanjut.
.

2.3 Sumber Pencemar


Konsentrasi pencemar perlu dipelajari pada titik pelepasan yang dicurigai,
kemudian dilanjutkan dengan membandingkannya terhadap :
(1) konsentrasi latar belakang melalui sampling media lingkungan dari
bagian hulu aliran air, udara, atau daerah yang lebih tinggi dan
(2) sampling media yang dikumpulkan dari hilir aliran air, udara, atau daerah
yang lebih rendah atau aliran air tanah
Perbandingan ini membantu dalam memutuskan apakah titik pelepasan
yang dicurigai bisa dikategorikan sebagai sumber pencemaran. Bila
konsentrasi pencemar menurun menurut jarak ke hilir dari suatu titik
pelepasan dan tidak meningkat pada arah yang berlawanan, titik atau area
pelepasan yang dicurigai itu dapat dikategorikan sebagai sumber pencemaran.

2.4 Media Lingkungan dan Transportasi


Identifikasi media lingkungan dan transport mencakup identifikasi
semua media lingkungan yang bertindak sebagai pembawa pencemar dari
sumbernya ke suatu titik pemajanan. Bila media telah ditetapkan, maka
perhatian dipusatkan pada transport dan mekanisme transformasi. Sampling
media dan tindakan remedial, serta kegiatan lain perlu dicermati karena dapat
mempengaruhi konsentrasi pencemar dalam media lingkungan. Bila proses
transport telah dianalisis dan kemungkinan luas persebaran telah ditentukan,
maka siap untuk menentukan titik pemajanan yang berkaitan.
2.5 Tranportasi dan Mekanisme transport
Analisis transformasi pencemar dan transport dalam media lingkungan
dapat diarahkan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. pada kecepatan berapa pencemar memasuki media (kecepatan emisi)
2. kemana pencemar itu pergi dan seberapa cepat mereka migrasi (konveksi)
3. bagaimana pencemar menyebar dalam media (dispersi)
4. bagaimana tingkat penyangga atau degradasi dari pencemar ketika
mereka migrasi (attenuasi)
6

5. Bagaimana pemajanan masa lalu dan masa depan


Faktor kimiawi spesifik
1. Kelarutan dalam air
2. Tekanan uap
3. Konstanta hukum Henry II (berat molekul, kelarutan, daya penguapan
suatu bahan)
4. Koefisien partisi karbon organik (tendensi senyawa organik diadsorbsi
oleh tanah & endapan)
5. Koefisien partisi air/oktanol (potensi bahan kimia yg terakumulasi
dlm jaringan lemak hewan)

Faktor lokasi spesifik


1. Curah hujan tahunan
2. Suhu
3. Arah dan kecepatan angin
4. Kondisi musiman dan harian
5. Sifat geomorfologi
6. Sifat hidrologik
7. Saluran air permukaan
8. Sifat tanah
9. Penutup permukaan tanah
10. Hewan & tumbuhan
11. Obyek buatan manusia

Faktor Representasi & kecukupan sampling


1. Air permukaan
2. Air tanah
3. Udara
4. Endapan & lumpur
5. Biota

2.6 Model Transportasi Lingkungan


Model transport lingkungan dapat digunakan untuk analisis kualitatif
maupun kuantitatif transport pencemar di likasi. Ada beberapa kondisi yang
mengharuskan penggunaan model untuk membantu dalam konsepsualisasi
mekanisme transport dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa
penggunaan khusus dari model lingkungan antara lain untuk :
a. Evaluasi dan rekomendasi lokasi sampling
b. Identifikasi kesenjangan data dan informasi
c. Menjelaskan trend temporal dan spasial konsentrasi pencemar pada suatu
titik pemajanan

d. Memperkirakan durasi (dalam hal ini)

dari pemajanan, dan

memperkirakan konsentrasi pencemar pada titik pemajanan di masa lalu


atau dimasa datang bila tidak tersedia data pemantauan.

2.7 Titik Pemajanan


Kemungkinan titik pemajanan untuk tiap media lingkungan mencakup:
a. air tanah

: penggunaan sumur untuk kebutuhan domestik, industri dan

pertanian, kegiatan rekreasi air.


b. Air permukaan : irigasi dan penyediaan air untuk masyarakat umum dan
industri
c. Tanah

: titik pemajanan bagi pekerja di lokasi; tanah di bawah

permukaan menjadi titik pemajanan bagi pekerja pengeboran dan


penggalian; permukaan tanah di permukiman merupakan titik pemajanan
bagi penduduk.
d. Udara: melibatkan pencemar yang mudah menguap atau terabsorbsi oleh
partikel airbone dan bisa terjadi secara indoor

atau outdoor.

Wilayah di bagian hilir aliran angin merupakan titik pemajanan udara


ambien.
e. Rantai makanan: terjadi bila seseorang mengkonsumsi tanaman, hewan,
atau produk makanan yang telah kontak dengan media tercemar.
2.8 Cara Pemajanan
Cara pemajanan atau cara pencemar masuk kedalam tubuh manusia,
meliputi:
1. Tertelannya pencemar dalam air tanah, air permukaan, tanah dan
makanan;
2. Inhalasi pencemar dalam air tanah atau air permukaan melalui uap dan
aerosol, udara, atau tanah.
3. Kontak kulit dengan pencemar dalam air, tanah, udara, makanan dan
media lain; dan
4. Adsorbsi kulit dari pencemar dalam air, tanah, udara, makanan, dan media
lain.

2.9 Populasi Reseptor


Tiap jalur pemajanan harus dikaitkan dengan populasi yang mungkin
kontak dengannya, mereka harus diidentifikasi setepat mungkin. Misalnya,
bila satu- satunya jalur pemajanan adalah melalui tanah yang tercemar di
daerah permukiman sepanjang batas sebelah selatan lokasi, maka hanya
populasi yang ada permukiman di daerah tersebut yang perlu diperhatikan
untuk jalur tersebut, bukan semua pemukim. Namun semua pemakai air yang
disediakan oleh PDAM merupakan populasi terpajan bila sumber air PDAM
tercemar. Bila sumur pribadi tercemar, maka populasi terpajan adalah hanya
penduduk yang menggunakan sumur pribadi tersebut. Bila lebih dari satu
jalur melibatkan suatu elemen reseptor, perlu dibuat perkiraan masing-masing
jalur. Bila populasi memang tidak ada hubungan dengan jalur pemajanan,
jalur pemajanan itu tidak relevan.
2.10 Jalur Pemajanan RIIL dan Potensial
Jalur pemajanan riil terjadi bila terdapat lima elemen jalur pemajanan
yang menghubungkan sumber pencemar ke populasi reseptor. Bila ada jalur
pemajanan riil pada masa lalu, kini atau masa depan, maka populasi dianggap
terpajan. Jalur pemajanan potensial adalah bila satu atau lebih dari lima
elemen itu tidak ada, atau modeling digunakan mengganti data sampling
sebenarnya ( Membuat model data air tanah menggunakan data tanah atau
data air tanah yang lain).

2.11 Perkiraan Dampak


a) Evaluasi toksikologi
1. memperkirakan potensi pemajanan
2. membandingkan perkiraan pemajanan

dengan

baku

mutu

lingkungan
3. mencatat dampak kesehatan yang berkaitan dengan pemajanan
4. mengevaluasi faktor yang mempengaruhi dampak kesehatan
5. memperkirakan dampak kesehatan oleh bahaya fisik dan bahaya
lain (kebakaran)
b) Evaluasi data outcome kesehatan

10

Data outcome kesehatan yang ada baik yang logis (secara profesional
diketahui berhubungan dengan pemajanan di lokasi) dan outcome yang
menjadi kepedulian masyarakat hendaknya dinilai dengan setepat-tepatnya.
Pertama

hendaknya

diidentifikasi

outcome

kesehatan

yang

logis

menggunakan informasi toksikologi dan lingkungan yang ada serta


penerapan kriteria-kriteria tertentu.
Pada bagian ini akan dibahas permasalahan sebagai berikut :
1. penggunaan data outcome kesehatan dalam proses analisis kesehatan
2. kriteria penilaian data outcome kesehatan
3. menggunakan data outcome kesehatan untuk mengarahkan kepedulian
kesehatan masyarakat.
4. Pedoman untuk evaluasi dan pembahasan data outcome kesehatan dalam
analisis kesehatan.
c) Evaluasi kepedulian masyarakat
Setiap kepedulian masyarakat harus memperoleh perhatian. Perlu
ditetapkan apakah outcome yang menjadi perhatian itu logis secara
biologik. Bila tidak perlu mengindentifikasi dan mengevaluasi data outcome
kesehatan (evaluasi ini dilakukan untuk membantu menjelaskan kepedulian
tertentu), bila data outcome kesehatan tidak tersedia. Perlu dijelaskan jalur
pemajanan yang relevan serta informasi toksikologi.

BAB 3 : PENUTUP

11

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan secara eksplisit harus mengkonfirmasikan hal-hal berikut:
(a)

dampak kesehatan dari lokasi,

(b)

kepedulian masyarakat

(c)

kelemahan informasi lingkungan dan kesehatan

(d)

kesimpulan lain yang berkenaan dengan upaya untuk mengarahkan


kepedulian kesehatan tertentu atau jalur pemajanan

3.2 Saran
Saran dari kelompok kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca untuk menambah wawasan tentang identifikasi dan evaluasi jalur pajanan.
DAFTAR PUSTAKA
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Teknis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan,Jakarta.2001
http://kfivepedia.blogspot.com/2009/04/identifikasi-dan-evaluasi-jalur-pajanan.html?
m=1 diakses pada tanggal 21 Agustus 2015 pukul 13.01 WIB
www.undana.ac.id diakses pada tanggal 21 Agustus pukul 13.15 WIB

12

Anda mungkin juga menyukai