Anda di halaman 1dari 36

ATMOSFER d PENCEMARAN UDARA

 Karakteristik Udara Bersih


 Lapisan Atmosfer
 ---
 Pengertian Pencemaran Udara
 Sumber & Jenis Pencemar
 Dampak Pencemaran Udara
0 14
Terhadap Kesehatan ber 2
pte m
1 S e
is, 1
Kam
MAHARSO /JKL / D-3 / PENC.UDARA 1
Komposisi Udara Bersih
(Tresna S, A.T, 1991)
Macam gas Macam gas
Nitrogen, N2 78,09
Oksigen, O2 20,94
Argon, Ar 0,934
Karbon dioksida, CO2 0,031
Helium, He 5,24 x 10-4
Neon, Ne 1,82 x 10-3
Metana, CH4 2,00 x 10-4
1,40 x 10-4
Kripton, Kr
8,70 x 10-5
Xenon, Xe
sedikit sekali
Lain-lain, Karbon Monoksida (CO), Amoniak (NH3),
Nitrat oksida (N2O), Hidrogen Sulfida(H2S)

MAHARSO /JKL / D-3 / PENC.UDARA 2


Lapisan Atmosfer

Atmosfer adalah selubung udara yang menyelimuti


bumi akibat gravitasi bumi dengan berbagai
macam proses didalamnya meliputi proses kimia,
gerakan-gerakan dinamis maupun proses-proses
fisika.

Atmosfer terbentang dari permukaan daratan


maupun lautan dipermukaan bumi sampai
ketinggian tak terhingga (relatif), kerapatannya
mendekati kecil tak terhingga pada ruang angkasa
bebas
MAHARSO /JKL / D-3 / PENC.UDARA 3
Atmosfer tersusun dari lapisan yang mempunyai karakteristik
berbeda-beda. Lapisan itu adalah : Troposfer, Stratosfer,
Mesosfer, Thermosfer, Ionosfer,dan Eksosfer.

MAHARSO /JKL / D-3 / PENC.UDARA 4


Lapisan yang paling “menderita” karena polutan adalah :
………………….
Meskipun lapisan troposfer paling tipis, akan tetapi berisi
sekitar 75% massa atmosfer (jauh lebih padat dibanding
lapisan lainnya).
ekososphere

thermosphere
KM
80 mesopause
mesosphere
60 stratopause
stratosphere
tropopause
12 troposphere
-90 0 +90
0
C

MAHARSO /JKL / D-3 / PENC.UDARA 5


Alami :
 Pada lapisan troposphere (+ 12 km diatas
permukaan); makin keatas makin dingin
 Penurunan suhu udara turun dengan besaran
tertentu yang disebut adiabatic lapse rate
o Naik 1.000 ft, suhu turun 5,4 0F : normal
(adiabatic)
o Naik 1.000 ft, suhu turun > 5,4 0F : super adiabatic
o Naik 1.000 ft, suhu turun < 5,4 0F : sub adiabatic

MAHARSO /JKL / D-3 / PENC.UDARA 6


Pencemaran
Pengertian-Pengertian
Pencemaran lingkungan
UU RI No.23/1997,
“pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan dan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya”
Pencemaran Udara :

Masuknya/dimasukkannya zat, energi


dan/atau komponen lain ke dalam udara
ambien oleh KEGIATAN MANUSIA sehingga
mutu udara ambien turun sampai ke
tingkat tertentu yg menyebabkan udara
ambien tidak dapat memenuhi fungsinya
(PP No. 41 tahun 1999)
Udara Ambien :
Udara bebas di permukaan bumi pada lapisan
troposfer yg berada di dalam wilayah
yurisdiksi RI yg dibutuhkan dan
mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk
hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.
(PP No. 41 tahun 1999)
PROSES PENCEMARAN UDARA
Pencemaran primer :
apabila baru keluar dari sumbernya dan menyebar
ke dalam atmosfer dalam bentuk semula.
Contoh : NH3, CO2
Pencemaran sekunder :
apabila pencemar bercampur dengan senyawa lain
(berubah dari aslinya).
Contoh : SO2 + H2O H2SO4
Major Air Pollution
1. Carbon Monoxide (CO) 5. Particulate matter
2. Nitrogen Oxides ( NO x ) 6. Hidrokarbon
3. Photochemical Oxidant (Smog) 7. Lead (Pb)
4. Sulfates (reaksi atmosfer dari SO2 ) 8. SO2
10
SUMBER PENCEMAR

 Berdasarkan Produsennya.
 Natural
 Artificial (Man-made)
 Berdasarkan peristiwanya.
1. Attrition (pelapukan).
Contoh : pengupasan lahan tambang, badai
gurun, dst.
2. Vaporization (penguapan dari bentuk cair / padat).
Contoh : penguapan pada terminal BBM, formalin
bebas (industri plywood), fumigasi tikus kapal,
dsb.
3. Combustion (pembakaran).
Contoh : CO2 sebagai limbah pembakaran, foging
nyamuk, smog (=smoke+fog). 11
JENIS POLLUTANT

Berdasarkan Keadaan Fisiknya.


1. Particulate.
 Grit (debu kasar), partikel padat > 500  m.
 Dust (debu), padatan berukuran 0,25 – 500  m.
 Smoke (asap), padatan berukuran < 2  m.
 Fumes (uap), padatan berukuran 1,0  m.
 Mist (embun), cairan berukuran < 2,0  m.
 Aerosol (percikan), padatan / cair < 1,0  m.

12
2. Gas.
 True gas, bentuk aslinya memang gas.
 Vapour, bentuk aslinya (pada suhu kamar) padat
atau cair.

Berdasarkan Sifat Kimianya.


1. Particulate matter (aerosol)
Contoh : gas SO2
H2S + O3 atau O2
NH3
2. Senyawa Carbon
Contoh : CH4 ; CO2 ; CO
3. Senyawa Belerang
Contoh : SO2 ; SO3 ; SO4 ; H2SO4 ; H2S
13
Berdasarkan Sifat Kimianya ….

4. Nitrogen.
Contoh : N2 (secara alami ditemukan sebanyak + 78 %
dalam udara); NH3 (amoniak); NO2 (nitrit).
5. Gas Halogen.
Contoh : Senyawa Fluor ; Chlor ; Bromine ; Iodine.
6. Aerosol dari mahluk hidup.
Contoh : virus; bakteri; jamur; ganggang; protozoa;
pollen.
• ORGANIK, bila unsur C dikombinasi dengan H,
atau unsur inorganik yang lain
Contoh : CH4 , Benzen, Ethylene
• ANORGANIK, bila unsur Carbon tidak
dikombinasi dengan Hidrogen
Contoh : CO, SO2 , CO2 , NO2
14
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
(DISPERSI) PENCEMARAN UDARA

1. ARAH DAN KECEPATAN ANGIN


• Angin darat dan angin laut

Panas
(+) Dingin (-)
SIANG

Dingin
(-)
Panas (+)
MALAM

15
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (DISPERSI) ……..

2. STABILITAS UDARA & SUHU

Alami : pada lapisan tropophere (+ 12 km diatas


permukaan); makin keatas makin dingin

thermosphere
KM
80 mesopause
mesosphere
60 stratopause
stratosphere
12
tropopause
troposphere
-90 0 +90
0
C

16
Makin naik, suhu udara turun dengan besaran tertentu :
 disebut adiabatic lapse rate
 Naik 1.000 ft, suhu turun 5,4 0F : normal (adiabatic)
 Naik 1.000 ft, suhu turun > 5,4 0F : super adiabatic
 Naik 1.000 ft, suhu turun < 5,4 0F : sub adiabatic

Lambang Visual

normal Super adiabatic Sub adiabatic

inversi
Types of stack plums

17
Super ad. looping

Sub adiabatic coning

inversi
fanning

Inversi
super ad. fumigating

Super ad.
inversi lofting

18
 Mixing depth : udara panas naik dan bercampur
dengan udara dingin diatasnya sampai mencapai
persamaan suhu

 Inversi : lap.udara dingin terkurung oleh lap.udara


panas diatasnya sehingga udara tsb.tidak dapat naik
dan bercampur dengan udara diatasnya
1) subsidence inversion : inversi yang terjadi diatas
udara dengan pemanasan adiabatik
2) ground based inversion : inversi yang terjadi dekat
permukaan tanah (malam hari permukaan bumi
lebih dingin membuat udara dekat permukaan
lebih dingin)

19
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (DISPERSI) ……..

3. Radiasi (energi panas) matahari


 Radiasi : pemindahan panas / cahaya melaluI
gelombang energi
 Konduksi : pemindahan panas melalui kontak antara
tanah yang panas dengan molekul udara diatasnya
 Konveksi : pemindahan panas melalui pergerakan /
aliran udara (angin darat/laut; lembah; heat island
pada malam hari)

cool
The heat island = siang
warm hari, bangunan di kota-
kota menyerap panas.
cool Pada malam hari udara
dekat gedung > panas
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (DISPERSI) ……..

4. Downwash mechanism
S3
a angin
b S2
S1

a = countour zone height, approximately 2,5 h


b = cavity height, 1,3 - 2 h

21
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (DISPERSI) ……..

5. Kecepatan angin

Degree of inversion
h
he
h

Ground level Conc. = Pollution conc.in emission


( he )2 ( wind velocity)

22
DAMPAK / MEKANISME GANGGUAN KESEHATAN
OLEH PENCEMAR UDARA
1. Irritant.
Bersifat korosif, menyebabkan radang pada
mukosa.
A. Iritasi saluran pernapasan bagian atas
contoh : aldehyde, amoniak, uap asam
B. Iritasi saluran pernapasan atas + paru-paru
contoh : Chlorine, Bromine, Ozone
C. Iritasi pada broncheoli, alveoli
contoh : NO2 , Arsen trichloride
2. Asphyxiant.
Bersifat mengganggu / menghambat proses
oksidasi di dalam jaringan.

23
a. Mengganggu pengikatan O2 dg cara mengencerkan
O2 dalam atmosfer untuk pernapasan
Contoh : H2 , CH4 , N2
b. Berlomba dengan O2 untuk mengikat Hb.
Contoh : CO
c. Mengganggu pemanfaatan O2 dengan cara meracuni
sel-sel metabolisme
Contoh : HCN

3. Systemic Poisons.
Bersifat merusak organ-organ tertentu
- Carbon tetra chloride menyebabkan kerusakan hati
dan ginjal
- Pb, Mercury, menyebabkan kerusakan susunan
syaraf 24
4. Anaesthetic & Narcotic.
Mempunyai pengaruh sebagai penghilang kesadaran
dalam batas ringan.
Contoh : ethylene, acethylene

5. Carcinogen.
Bersifat merangsang jaringan tumor
Contoh : Polynuclear, aromatic HC.

25
Dampak &Tingkat Berbahaya
CONTA- UN- THRESHOLD
MINANT CONTAMINATED LIMIT VALUE

CO 0,03 ppm 35 ppm


NO2 4 ppb 3 ppm
NO 2 ppb 25 ppm
SO2 < 0,002 ppm 2 ppm
O3 0,01 - 0,05 ppm 0,1 ppm

Natural source
Sumber pencemar (menurut produsen)
Man made

26
CARBON MONOKSIDA
• Menurunkan kondisi badan melalui pengikatan 1
molekul Hb oleh setiap 4 molekul CO
• Ikatan COHb = 245 x lebih tinggi dibanding O2Hb,
keadaan ini dapat digambarkan dengan persamaan

% COHb = 245 proporsi gas CO di udara


% O Hb proporsi gas O2 di udara

CO diserap melalui paru-paru


• Mengurangi kapasitas darah utk mengedarkan oksigen
• Mengurangi kemampuan bereaksi
• Gangguan mental
• Efek kematian

27
( STERN, 1977, VOL.II, p.524 )

 Meningkatnya COHb sampai 3,4 %, merupakan faktor


yg sufficient terhadap keamanan berkendaraan
(Wright)
• Exp. Lain menyebutkan sampai 6 % tidak menimbulkan
kesulitan thd. Kemampuan menyetir (Mc.Farland)
Kemampuan menyetir dipengaruhi banyak
faktor, seperti kebiasaan merokok,
alkoholism, pengalaman menyopir, dsb
Pada usia < 45 tahun; normal 0,89 % CO Hb
perokok < 10 batang/hari = 3,8 % COHb
perokok > 10 batang/hari =6,0 - 6,7%
COHb

Regresi %COHb = 0,21 + 0,19 (CO) gas buang perokok


28
(Anderson)
PAJANAN KADAR C0 GEJALA
Angina pectoris (sakit dada)
4 jam 50 - 100 ppm rata-rata naik 1,5%
(58 mg/m3 ) ( 1,4% - 2,9% COHb )
100 ppm rata-rata naik 2,9%
(115 mg/m3 ) ( 1,6% - 4,5% COHb )
78 menit 38 ppm ( naik 1,6% - 2,6 % )

TLV = 50 ppm / 8 jam


Pada kelinci = 11 %COHb menimbulkan arteriosclerosis

MAHARSO /JKL / D-3 / PENC.UDARA 29


KADAR COHb vs. TOXISITAS

KADAR GEJALA KLINIS


0-10 % Tanpa keluhan dan gejala
10-20 % Sakit kepala sakit ringan, terasa berat, pelebaran
pembuluh darah kulit
20-30 % Sakit kepala (daerah pelipis) yang hebat
30-40 % SaKep.hebat, lemah, pusing, mata kabur, mual,
muntah dan pingsan (collaps)
40-50 % sda + denyut nadi dan frekuensi meningkat
50-60 % Pingsan, nadi & napas meningkat, koma, kejang
(intermittent)
60-70 % Koma, kejang, depresi jantung & pernapasan,
kemungkinan meninggal
70-80 % Denyut nadi melemah, napas pelan, pasien
meninggal dalam beberapa jam
80-90 % Kematian terjadi kurang dari 1 jam
90-100% Kematian terjadi dalam beberapa menit

30
PARTIKEL TERSUSPENSI (DEBU)

• Efek racun atau gangguan dari bahan polutan


• Gangguan asthma dan pernapasan lainnya
• Meningkatkan insiden batuk dan sesak napas
• Meningkatkan angka kematian

Stern,1977. Air Pollution vol.I, p.312.


Academic Press, London.

31
100

80 Tertahan di
Saluran
60 Pernapasan
Atas
40 ( % )

20
Deposition vs.
0 Particle Size
0 1 2 3 4 5 6 7 8
(µm)

32
Deposition
vs.
Particle Size
100

80
Tertahan di
60 Alveoli
(%)
40

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
(µm)

33
PENCEMARAN DEBU :
 Debu ukuran 0,1 - 10 mikron dapat terhirup
pernapasan
 5 - 10 mikron tertahan dan tertimbun di saluran
napas bagian atas, tetapi bisa juga sampai ke alveoli
 1 - 3 mikron disebut debu RESPIRABLE dan paling
berbahaya, karena tertimbun mulai dari bronkhiolus
terminal sampai alveoli (referensi lain menetapkan
cutoff diameter pada 5 mikron)
 0,1 - 1 mikron tidak menempel pada permukaan
alveoli tetapi mengikuti gerakan Brown dan berada
pada bentuk suspensi.

34
 Tidak ada debu yang benar-benar INERT (TIDAK
MERUSAK PARU-PARU), semua debu bersifat
merangsang dan menimbulkan reaksi produksi
lendir berlebihan
 Debu febrogenik dapat menimbulkan reaksi
menimbulkan jaringan parut (fibrosis) pada paru-
paru. Hal itu terjadi apabila debu yang sampai di
alveoli dan tidak larut dalam cairan sistem kapiler
alveoli, tetapi masuk dalam saluran Lymphe
Peribronchial (L P). Bila debu terlalu banyak “L P”
tidak mampu memfagositer.
 Termasuk debu fibrogenik a.l. : debu silika bebas,
batu bara, dan asbes, penyakitnya disebut
PNEUMOKONIOSIS - KOLAGEN

35
TUGAS….
Buat soal sesuai template uji kompetensi

36

Anda mungkin juga menyukai