TINJAUAN PUSTAKA
Ruang lain yang menunjang stasiun kereta api Gedung Kegiatan Jasa terdiri atas:
a) Ruang tunggu penumpang
b) Bongkar muat barang
c) Gudang
d) Parkiran
e) Penitipan barang
f) ATM
g) Ruang lain yang menunjang stasiun kereta api.
B. Persyaratan Teknis Bangunan
Persyaratan teknis bangunan stasiun kereta api berdasarkan Peraturan Menteri
Perhubungan No. 29 Tahun 2011:
1. Konstruksi, material, disain, ukuran dan kapasitas bangunan sesuai dengan
standar kelayakan, keselamanan dan keamanan serta kelancaran sehingga
seluruh bangunan stasiun dapat berfungsi secara handal.
2. Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan gedung dari bahaya banjir,
bahaya petir, bahaya kelistrikan dan bahaya kekuatan konstruksi.
3. Instalasi pendukung gedung sesuai dengan peraturan perundang undangan
tentang bangunan, mekanikal elektrik, dan pemipaan gedung (plumbing)
bangunan yang berlaku.
4. Menjamin bangunan stasiun dapat berfungsi secara optimal dari segi tata letak
ruang gedung stasiun, sehingga pengoperasian sarana perkeretaapian dapat
dilakukan secara nyaman.
Komponen gedung meliputi:
a. gedung atau ruangan;
b. media informasi (papan informasi atau audio);
c. fasilitas umum, terdiri dari:
d. ruang ibadah;
e. toilet;
f. tempat sampah; dan
g. ruang ibu menyusui.
h. fasilitas keselamatan dan keamanan;
i. fasilitas penyandang cacat atau lansia;
j. fasilitas kesehatan.
k.
C. Komponen Sanitasi Stasiun Kereta Api
Persyaratan yang harus dipenuhi berkaitan dengan sanitasi stasiun kereta api, antara
lain :
1. Bagian luar (lingkungan)
a. Tempat parkir
Terdapat tempat parkir kendaraan yang bersih
b. Penghijauan
Terdapat minimal satu pohon perindang, tanaman perdu, semak, dan
rumput.
2. Bagian dalam
a. Ruang tunggu
Ruangan bersih
Tempat duduk bersih
Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mudah dibersihkan
b. Peron
c. Kantor administrasi
d. Ruang ibadah
e. Ruangan ibu menyusui
f. Ruangan Bebas Merokok
g. Pertokoan
3. Sarana sanitasi
a. Toilet/WC
Digunakan jamban tipe leher angsa
Jamban untuk pria harus terpisah dengan jamban untuk wanita
Jumlah jamban 1 buah untuk setiap 1 – 250 pengunjung pada suatu saat,
dengan jumlah minimal 2 buah
Stasiun dengan kapasitas minimal 250 pengunjung harus memiliki 1
urinoir
Tempat cuci tangan
Tersedia minimal 1 buah tempat cuci tangan untuk umum yang dilengkapi
dengan sabun dan serbet
b. Instalasi air bersih
Sistem air bersih dipasang dengan mempertimbangkan sumber air bersih,
kualitas air bersih, sistem distribusi dan penampungannya;
Komponen dan peralatan air bersih sesuai ketentuan di bidang gedung dan
bangunan.
c. SPAL
Memiliki sistem pembuangan yang baik, terhubung dengan saluran umum
atau septic tank tersendiri (untuk pembuangan air kotor)
d. Manajemen sampah
e. Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan kedap air
Adanya sistem pembuangan sampah oleh petugas terkait secara rutin
4. Kesehatan dan keselamatan kerja
a. Ruang kesehatan
Tersedianya ruang kesehatan beserta tenaga medis/paramedis
Kotak P3K
Tersedia minimal 1 kotak P3K yang berisi obat-obatan lengkap untuk P3K
b. Instalasi pemadam kebakaran
Tersedianya alat pemadam kebakaran yang dapat dilihat dan dicapai
dengan mudah oleh umum
Terdapat SOP penggunaan alat PMK
c. Instalasi listrik
Terdapat instalasi listrik yang tertutup dan terdapat tanda bahaya
d. Penerangan
e. Di setiap ruangan dan tempat tertentu (area parkir, pintu keluarmasuk)
harus diberi penerangan yang cukup
f. Sirkulasi udara
Terdapat sarana sirkulasi udara (alami maupun buatan)
5. Media informasi
a. Papan informasi
b. Pengeras suara
Ruang Lingkup
No Ruangan Analisa Bahaya
Kesehatan Lingkungan
I Ruang Pokok
1. Ruang tunggu a. Penyehatan udara a. Fisik : adanya debu yang
b. Pengendalian vector bertebaran, kerikil dan benda
c. Pengelolaan sampah lain yang dibawa
pengunjung dari luar stasiun.
b. Biologi : mikroorganisme
berupa bakteri,virus,
parasite,dll karena
kelembaban dan suhu udara
yang cocok untuk
pertumbuhannya.Bisa juga
berasal dari kontaminasi
droplet pengunjung yang
sakit dan tidak memakai
masker.
c. Kurangnya jumlah tempat
sampah, sehingga sampah
berserakan
d. Pengangkutan sampah yang
kurang sehingga sampah
menumpuk
e. Tidak ada pemilahan sampah
f. Tempat sampah yang tidak
tertutup sehingga
mengundang vector
(lalat,tikus)
g. Ventilasi yang kurang
sehingga tidak ada sirkulasi
udara dan pengap
h. Kebersihan tempat kurang
i. Penerangan terlalu redup
2. Ruang informasi a. Penyehatan udara a. Fisik : debu, kotoran dari
b. Penanggulangan luar ruangan
vector b. Biologi : resiko terinfeksi
c. Pengelolaan sampah bakteri legionella akibat AC
yang tidak bersih
c. Tidak tersedia tempat
sampah yang cukup
d. Kemungkinan ditemukan
vector tikus dan nyamuk dari
tumpukan kertas-kertas.
e. Konsleting listrik akibat
kabel terbuka.
f. Kebersihan kurang terjaga.
Daftar Pustaka
Deviyanti. 2015. Sanitasi Kereta Api Ekonomi Pasundan Dan Keluhan Kesehatan
Penumpang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 1, No. 1.
Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Stasiun Kereta Api.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.