Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAHAN LIMBAH CAIR


(WC JONGKOK)

Disusun oleh kelompok 1 2D3B :


1. Dika Nurfaizi
2. Humaidah Hastanti
3. Irene Dian
4. Miftah Roosy
5. Rizqi Aditya
6. Salma Dhiffah

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Jalan Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120


Tlp.021-7397641, 7397643 Fax. 62 (021)739776
A. DASAR TEORI
Toilet, Kakus, Kloset, Jamban atau WC (bahasa Inggris: water closet) adalah
perlengkapan rumah yang kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan
kotoran , yaitu urin dan feses.
Dalam penggunaan sehari-hari di Indonesia, istilah toilet maupun WC lebih
sering digunakan untuk mengacu pada ruangan tempat perlengkapan tersebut
berada, meskipun dapat pula mengacu pada perlengkapan tersebut. Istilah lain,
yaitu kamar kecil bisa digunakan dalam bahasa
Indonesia untuk memperhalus penyebutan, dan hanya digunakan untuk ruangan
perlengkapan tersebut. Sedangkan istilah kloset, kakus, jamban sendiri secara
khusus digunakan untuk perangkatnya saja.
Kloset jongkok (kloset yang digunakan dengan cara berjongkok di atasnya
untuk buang air besar) cukup lazim di Asia Tenggara, Asia Timur (Republik
Rakyat Tiongkok dan Jepang), India, serta masih dapat dijumpai pada toilet
umum di Eropa selatan dan timur (termasuk sebagian Prancis, Yunani, Italia,
negara-negara Balkan, dan negara bekas Uni Soviet).
Parit-parit di Mohenjodaro dan kloset peradaban Romawi kuno dianggap
sebagai model kloset pertama di dunia. Kemudian di London, karena padatnya
penduduk maka banyak orang yang tinggal di rumah susun. Oleh karena itu
mereka buang air besar dan buang air kecil menggunakan pispot. Isi pispot
kemudian dibuang ke parit atau karena repot harus naik turun tangga untuk
membuang kotoran, mereka akhirnya membuang isi pispot lewat jendela.
Lingkungan yang kotor tersebut menyebabkan mereka terserang wabah
penyakit.
Kloset diciptakan oleh orang Ingris bernama Sir John Harrington,diciptakan
pada tahun 1460,akan tetapi masih dalam keadaan yang primitif karna keadaan
nya yang belum lengkap, Kloset ini telah menggunakan bejana penampung tinja
dan tangki air untuk menyiram, tetapi jenis kloset ini masih menimbulkan
masalah bau tak sedap, lalu orang lain menerskan idenya. Mr. Cummings pada
tahun 1775 menemukan kloset bilas tak berbau yang disebut Valve Closet.
Rahasianya adalah dengan menggunakan saluran pembuangan leher angsa atau
mirip huruf S. Bentuk ini membuat air menggenang di leher angsa tersebut, dan
menghalangi keluarnya bau kotoran. Kemudian tahun 1889, Bostell membuat
kloset bilas yang disebut Wash Down dan mirip seperti yang ada sekarang
Kloset jongkok mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :

 Sulit untuk tertular kuman dan bakteri.


 Melatih otot untuk menahan berat badan.
 Melatih kekuatan kaki dan otot kaki.
 Melatih otot dasar panggul dan membuat pantat lebih seksi.
 Posisi jongkok membantu kotoran lebih mudah keluar karena otot-otot
dinding perut kontraksinya lebih bagus.
 Untuk perempuan jika selesai buang air kecil, cebok dari saluran kencing ke
depan atau ke atas. Jika BAB lakukan dari depan ke belakang. Teknik ini
dimaksudkan untuk menghindari kuman masuk ke dalam saluran kencing.
Pada kloset duduk, jika ada kuman akan menempel pada pinggiran kloset.
Usahakan sebelum menggunakan kloset duduk pada toilet umum, pinggiran
kloset harus bersih. Jika keadaan terpaksa, usahakan pantat tidak menyentuh
dudukan kloset. Hal ini untuk menghindari kuman, jika ada yang menempel.

Namun ada kekurangan dari kloset jongkok, yaitu :

 Tidak bisa digunakan oleh orang tua lanjut usia, orang cacat, atau pengidap
obesitas.
 Memicu timbulnya atritis.
 Meningkatkan tekanan pada lutut. (Hal ini dapat dicegah dengan meletakkan
sepenuhnya kedua telapak kaki di lantai dan postur tubuh yang tepat.)

B. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Meteran
 Kursi jongkok
 Waterpass
 Ember

Bahan :
 Bata
 Paralon
 Jamban jongkok
 Air
 Kertas
C. CARA KERJA
 Langkah awal adalah mempersiapkan seluruh alat dan bahan,serta
mempersiapkan lubang pengeluaran atau saluran feset ke arah sepic
tank. Gunakan pipa PVC atau sejenisnya dengan ukuran 3-4 inch
 Hal penting yang harus diperhtikan adalah posisi pipa pada bagian
kloset harus lebih tinggi dari septic tank,atau dibuat miring 5%
sehingga kotoran cepat mengalir ke tempat peresapan nya.
 Sebaiknya letakkan kloset sebelah kiri bak penampungan air,sehingga
mudah ketika melakukan BAB/BAK. Sediakan ruangan minimal
80cm persegi untuk menaruh kloset duduk
 Pemsangan kloset duduk dapat dilakukan setelah pemasangan
keramiik lantai kamar mandi atau sebelumnya
 Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian bawah kloset.
Pemasangan dan penyusunan batu bata harus rata. Gunakan waterpas
untuk memastikan apakah posisi sudah rata atau tidaknya batu bata
yang sudh disusun
 Posisi lubang pipa dapat diletakkan dibawah atau di depan kloset,atau
belakang. Semua arah dapat digunakkan
 Lakukan uji coba pembangan tinja dengan membuang kertas yang
sudah di remas menjadi bulat ke dalam lubang kloset jongkok
tersebut,lalu siram dengan air yang sudah di ambil di dalam ember
 Lalu, amati apakah pengaliran tinja sudah tepat atau belum

D. HASIL/DOKUMENTASI
E. KESIMPULAN
Pemasangan kloset haarus sesuai dengan kaidah yang berlaku terutama
dalam pemasangan pipa dengan ketinggian maupun kemiringan yang sesuai
sehingga pengaliran tinja tepat sesuai standar ketentuan.

Anda mungkin juga menyukai