Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar ahli madya kesehatan
Disusun Oleh :
21063
Menyetujui,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Ketua
H.Kamsul SST.,M.Kes ( )
NIP.196492021984031001
Anggota 1
Hanna Derita L Damaik , SKM..M.K.M ( )
NIP.197904122002122003
Anggota 2
Sukarjo S.S.os.,M.Kes ( )
NIP.196203021988031006
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITA
Karya Tulis Ilmiah
ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah
saya nyatakan dengan benar.
NIM : 21063
Tanda Tangan :
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH/LAPORAN TUGAS
AKHIR/SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Poltekkes Kemenkes Palembang berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
Dibuat di : Palembang
Pada tanggal : Juni 2021
Yang menyatakan
v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Bismillah,dengan seizin Allah SWT atas segala kebesarannya ,rahmat dan
nikmat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik karya
tulis ilmiah ini ku persembahkan kepada Kedua orang tua,Mama tersayang
(Eliyana) yang selalui menemani langkah ini. Terima kasih atas doa,dukungan
materi,moril dan semangat serta kasih sayangnya. Untuk Alm.Papa ( Erwani )
yang sempat menemani setengah perjalnan pendidikan ku. Terima kasih atas
doa,dukungan walau sekarang papa sudah berada di surga-Nya Allah
SWT.Saudara-saudaraku dan keluarga besar ku atas doa, dukungan materil, moril,
serta selalu menberi motivasi dan semangat yang tidak pernah henti.
Motto:
“Orang Yang Mampu Belajar Dari Kesalahan Adalah Orang
Yang Berani Untuk Sukses “
vi
EFEKTIFITAS SERBUK KULIT PISANG NANGKA DALAM
MENURUNKAN KEKERUHAN AIR SUMUR GALI DI RT 30
KELURAHAN TALANG KERAMAT TAHUN 2021
ABSTRAK
Latar belakang : Sumber air yang biasa digunakan oleh masyarakat diantaranya
adalah PAM, sumur gali dan sungai. Air sumur gali merupakan salah satu sarana
yang paling umum digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air minum dan air
bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu air yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari harus memenuhi persyaratan yang diatur dalam
Permenkes RI No. 32 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiene sanitasi.
Kenyataannya sumber air yang biasa digunakan masyarakat khususnya sumur gali
secara fisik masih belum memenuhi persyaratan salah satunya yaitu kekeruhan.
Kekeruhan air disebabkan oleh partikel-partikel yang terdispensi di dalam air
seperti tanah liat, pasir dan lumpur (Maliandra dkk, 2014). Tujuan: Untuk
mengetahui dosis yang paling efekttif dari kulit pisang nangka untuk menurunkan
kekeruhan pada air sumur gali di RT 30 Kelurahan Talang Keramat Kecamatan
Talang Kelapa.Metode penelitian :Jenis penelitian ini pra eksperimen ,dengan
rancangan one group and posttest design .Analisa data yang di gunakan yaitu uji
one way anova dan sampel yang digunakan adalah air Sumur gali.Hasil:
menunjukan bahwa serbuk kulit pisang nangka mampu menurunkan kekeruhan air
sumur gali sampai di bawah nilai baku mutu. Dalam menurunkan kekeruhan pada
air sumur gali dengan kekeruhan awal air sumur gali 150 NTU ,pada dosis 6 gram
di dapatkan nilai 21,067 NTU , dosis 7 gram di dapatkan nilai 17,167 NTU , dosis
8 gram di dapatkan nilai 12,367 NTU.Kesimpulan: Tingkat efektif dalam
penelitan ini di dapatkan dengan berat dosis 6 gram.Di sarankan bagi penelitian
selanjutnya bisa menggunkan sampel lebih dari satu.
Kata Kunci : Kekeruhan , Kulit Pisang Nangka ,Air Sumur Gali, Dosis
Kepustakaan : 24 (2007-2017)
vii
THE EFFECTIVENESS OF JACKFRUIT BANANA PEELSIN REDUCING
THE TURBIDITY OF DUG WELL WATER IN RT 30 KELURAHAN
TALANG KERAMAT IN 2021
ABSTRACT
Background: Water sources commonly used by the community include PAM,
dug wells and rivers. Dug well water is one of the most common facilities used by
the community as a source of drinking water and clean water for daily needs.
Therefore, the water used to meet daily needs must meet the requirements
stipulated in the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 32 of 2017
concerning environmental health quality standards and water health requirements
for sanitation hygiene purposes. In fact, the water sources commonly used by the
community, especially dug wells, physically still do not meet the requirements,
one of which is turbidity. Water turbidity is caused by suspended particles in the
water such as clay, sand and mud (Maliandra et al., 2014). Objective: To
determine the most effective dose of jackfruit banana peel to reduce turbidity in
dug well water in RT 30 Talang Keramat Village, Talang Kelapa District.
Research method: This type of research was pre-experimental, with a one-group
and posttest design. use the one way ANOVA test and the sample used is dug well
water. Result: shows that jackfruit banana peel powder is able to reduce the
turbidity of dug well water to below the quality standard value. In reducing
turbidity in dug well water with initial turbidity of dug well water 150 NTU, at a
dose of 6 grams the value is 21.067 NTU, a dose of 7 grams is obtained a value of
17.167 NTU, a dose of 8 grams is 12.367 NTU. Conclusion: Effective level In
this study, it was obtained with a dose of 6 grams. It can be suggested for further
research to use more than one sample.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya tulis lmiah. Penulisan
Proposal ini dalam rangkan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai Ahli
Madya Kesehatan pada Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkkes Kemenkes Palembang. KTI ini
terwujud atas bimbingan ,pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Muhammad Taswin S.Si.,Apt.,M.M.,M.Kes Selaku direktur poltekkes
kemenkes Palembang.
2. Diah Navianti S.Pd.,M.Kes selaku ketua jurusan Kesehatan lingkungan
Palembang.
3. H.Kamsul SST.,M.Kes selaku pembimbing I serta pembimbing Akademik
yang telah bersedia meluangkan waktu,memberi bimbingan , arahan serta
motivasi selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah tersebut.
4. Ir. KA. Ridwan, MT selaku Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktunya, memberi bimbingan, arahan serta motivasi selama
penyusunan Karya Tulis Ilmiah tersebut.
5. Seluruh dosen dan staff tata usaha Jurusan Kesehatan Lingkungan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang.
6. Orang tua dan keluarga yang sudah memberikan dukungan materi dan
moral.
7. Teman teman seangkatan yang telah memberi motivasi sehingga dapat
selesai tepat waktu.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ilmiah ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL LUAR ................................................................................... i
SAMPUL DALAM ................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................. viii
ABSTRACT ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................ xii
DAFTAR BAGAN ................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Air Bersih .................................................................................... 8
B. Sumur Gali .................................................................................. 19
C. Kulit Pisang ................................................................................ 24
D. Kekeruhan .................................................................................. 27
E. Uji Jar Test ................................................................................. 29
F. Kerangkan Teori.......................................................................... 33
G. Hipotesis...................................................................................... 34
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep ........................................................................ 35
B. Jenis Penelitian ............................................................................ 35
C. Waktu Dan Tempat Penelitian .................................................... 37
D. Populasi Dan Sampel .................................................................. 37
E. Cara Pengumpulan Data .............................................................. 37
F. Alat Pengumpulan Data .............................................................. 38
G. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 38
H. Variabel ....................................................................................... 45
I. Definisi Operasional.................................................................... 45
J. Kerangka Operasional ................................................................. 47
K. Cara Pengelolaan Dan Analisis Data .......................................... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ............................................................................................ 51
B. Pembahasan ................................................................................ 54
BAB V PENUTUP
x
A. Kesimpulan ................................................................................ 58
B. Saran ........................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR BAGAN
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah air yang di gunakan untuk keperluan sehari hari yang memenuhi
kimia ,mikrobiologi, dan radioaktif. Air bersih juga merupakan air yang jernih
,tidak berwarna , tidak berbau , tidak berasa , dan tidak mengandung mineral
Dalam penyajian data penyediaan air bersih secara regional oleh WHO
2016 di dalam penelitian Dian Ayu ,terdapat sepuluh wilayah. Tiga wilayah
, dan Asia barat sebesar 91%. Sedangkan tiga wilayah yang memiliki
persentase cakupan persediaan air bersih terendah adalah Oceania sebesar 50%
, Afrika Sahara sebesar 56 % , dan Asia Timur sebesar 78%. Asia tenggara
Selain itu WHO 2016 juga menyajikan data penyediian air bersih secara
penyediaan air bersih tertinggi adalah Singapore yaitu sebesar 100%, Malaysia
1
2
sebesar 99%, dan Thailan sebesar 98%. Untuk Indonesia sendiri ada di urutan
PAM, sumur gali dan sungai. Air sumur gali merupakan salah satu sarana yang
paling umum digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air minum dan air
bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu air yang digunakan untuk
dalam Permenkes RI No. 32 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan
sumur gali secara fisik masih belum memenuhi persyaratan salah satunya yaitu
dalam air seperti tanah liat, pasir dan lumpur (Maliandra dkk, 2014).
berbagai macam sumber air bersih, Kelurahan Talang Keramat sendiri terdiri
sebagai satu satu nya sumber air bersih, seluruh masyarakatnya menggunakan
sumur gali yang memiliki masalah yang hampir sama , yaitu kualitas air secara
fisik yang tidak memenuhi syarat yaitu air sumur gali tersebut keruh , berkarat
dan bau sehingga air harus diolah terlebih dahulu. Mayarakat di perumahan
kualitas air pada air sumur gali tersebut yang dapat mempengaruhi kesehatan
Dan dari hasil laboratrium didapatkan bahwa kekeruhan air sumur gali di
RT 30 yaitu 100,4 NTU dapat di lihat pada lampiran 2 surat hasil laboratorium
BTKL PP Palembang.
tinggi atau sederhana seperti pemberian bahan kimia atau yang biasa dikenal
bagi kehidupan manusia. Selain tidak mencemari lingkungan dan aman bagi
teknologi alternatif yang dapat digunakan sebagai perjernihan air secara alami
kekeruhan pada air sumur gali. Penggunaan dosis 40 ppm kulit pisang kapok
dapat menurunkan kekeruhan sekitar 262,94 NTU, pada dosis 50 ppm dapat
menurunkan sekitar 275,05 NTU dan pada dosis 60 ppm dapat menurunkan
kulit pisang raja dapat menurunkan kekeruhan pada air, sebelum diberikan
dosis 10 ppm dapat menurunkan 47 NTU dan perlakuan dengan dosis 15 ppm
yang cukup tinggi. Komposisi kulit pisang mentah berdasarkan analisis dinding
sel (% berat kering) yaitu: 37,52% hemiselulosa, 12,06% selulosa, dan 7,04%
bahwa kulit pisang dapat dibuat menjadi bioasorben. Karena zat pektin yang
terkandung pada kulit pisang yang tua jauh lebih banyak. Pektin merupakan
polimer yang mempunyai kemampuan untuk mengikat ion logam di dalam air
sehingga unsur pencemar dalam air dapat dihilangkan dan berguna menjadi
pencernih air .
raja untuk menurunkan kekeruhan pada air sumur sedangkan pada penelitian
maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Efektivitas sebuk kulit pisang
nangka untuk menurunkan kekeruhan pada air sumur gali di Perumhan Griya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui dosis yang paling efekttif dari kulit pisang nangka untuk
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
2. Bagi masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Air Bersih
1. Pengertian
dalam buku Suyono dan Budiman (2012) bahwa air bersih adalah air
adalah air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan harus
kimia yang dapat mencemari air bersih tersebut. Air merupakan zat yang
mutlak bagi setiap mahluk hidup dan kebersihan air adalah syarat utama
Berdasarkan siklus air ada empat sumber air yaitu diantaranya air
hujan, air permukaan, air tanah dan mata air (Sumantri, 2014).
a. Air Hujan
Air hujan adalah sumber air yang tertentu akibat proses penguapan
air di permukaan bumi oleh panas sinar matahari. Uap air ini naik ke
8
9
gas. Air hujan merupakan penyublinan awan atau uap air menjadi air
murni yang ketika turun dan melalui udara akan melarutkan benda-
b. Air Permukaan
merupakan salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Faktor-
faktor yang harus diperhatikan yaitu mutu atau kualitas air, jumalah
lain, air permukaan merupakan sumber air yang paling tercemar akibat
c. Air Tanah
Air tanah adalah air yang tersimpan di dalam tanah. Air tanah ini
tidak kedap air atau tersimpan dalam lapisan tanah. Air tanah ada dua
10
jenis yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal
ini terletak antara lapisan batuan kedap air dengan permukaan tanah.
Air tanah dangkal tersebar pada lapisan tanah lempung atau tanah
poreus ber pasir. Air tanah dangkal dapat diambil langsung melalui
penggalian atau sumur gali (dug well). Air tanah dalam muka airnya
lebih dari 10 meter, jenis sumurnya dinamakan air sumur dalam (deep
menangkap air tanah, terdiri dari aquifer bebas dan aquifer tertekan.
lain. Air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu
d. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar ke permukaan bumi, mata air
tidak memancar ke atas seperti artesis. Ada dua macam mata air yaitu
mata air (PMA), penampung air hujan (PAH) dan system perpipaan (PP).
a. Sumur Gali
Jenis sumur gali ada beberapa antara lain sumur gali dengan
Sumber air harus ada mata air, bukan pada saluran air yang berasal
Talang air harus yang masuk ke bak PAH harus dapat dipindahkan/
dialihkan, agar air hujan pada 5 menit pertama tidak masuk ke dalam
bak.
d. Sistem perpipaan
didistribusikan.
a. Syarat Fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak
berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu
1) Bau
Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai
oleh masyarakat. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila
dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk
(Puspitasari, 2013).
2) Warna
2016). Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang
3) Rasa
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa
2013).
4) Kekeruhan
5) Suhu
sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25°C dan apabila
(Hasrianti, 2016).
disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloid yang tidak
b. Syarat Kimia
Dari segi parameter kimia, air yang baik adalah air yang
2) Besi (Fe)
1 ppm.
3) Klorida
yang banya klor (CI) akan menimbulkan rasa asin, korosi pada
4) Mangan (Mn)
debu dan uap logam. Nilai ambang batas kadar magan dalam air
5) Seng (Zn)
6) Tembaga (Cu)
Ambang batas kadar tembaga Cu) dalam air adalah 1,0 ppm.
c. Syarat Bakteriologis
merupakan sumber alam yang lain dari pada yang lain dalam arti
B. Sumur Gali
1. Pengertian
Sumur gali merupakan salah satu sumber penyediaan air bersih bagi
yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah,
oleh karena itu mudah terkena kontaminasi melalui rembesan yang berasal
tangga. Sumur gali sebagai sumber air bersih harus ditunjang dengan
20
syarat konstruksi syarat lokasi untuk dibangunnya sebuah sumur gali, hal
ini diperlukan agar kualitas air sumur gali aman sesuai dengan aturan yang
a. Persyaratan Lokasi
b. Persyaratan Konstruksi
dari lantai, terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air untuk
sekeliling sumur 1,5 m dari tepi bibir sumur, agar air permukaan
berikut
terdiri dari bibir sumur, dinding sumur, lantai sumur, saluran air
1) Faktor Teknis
a) Jumlah penduduk
mempengauhi kualitas.
c) Keadaan daerah
yang tersedia.
2) Faktor Sosial
3) Faktor Administrasi
C. Kulit Pisang
1. Pengertian
Pisang adalah pohon jenis terna (pohon dengan batang yang lunak
dan tidak berkayu) dari suku Musaceace, yang tingginya mencapai 6 meter
dengan batang yang kuat dan daun-daun yang besar memanjang berwarna
hijau tua.Buah pohon ini Nampak dalam bentuk sisir-sisir, yang tiap
dari buah, batang, daun kulit dan bongolnya. Tanaman pisang merupakan
Tanaman pisang sangat menyukai daerah yang beriklim tropis panas dan
buah pisang kulitnya dibuang begitu saja. Seringkali kulit pisang dianggap
sebagai barang tidak berguna atau tidak bermanfaat. Didalam kulit pisang
(Wulandari 2013).
cukup banyak jumlahnya, yaitu 1/3 dari buah pisang yang belum dikupas.
25
dinding sel yaitu 37,52% hemiselulosa, 12,06% selulosa dan 7,04% lignin
a. Selulosa
ikatan glikosidik β-(1,4). Selulosa banyak terdapat pada dinding sel dan
dalam air juga tidak dalam pelarut organik. Bentuk selulosa yang lurus
b. Hemiselulosa
26
pendek, tersusun dari senyawa karbon yang terdiri dari 5-6 atom. Rantai
larutan larutan alkali encer dan lebih mudah dihidrolisis oleh basa
c. Lignin
erat satu sama lain, mengandung karbon, hidrogen dan oksigen namun
Dengan demikian selulosa dan hemiselulosa lebih kuat menjerap zat yang
bersifat polar dari pada zat yang kurang polar. Mekanisme jerapan yang
terjadi antara gugus OH yang terkait pada permukaan dengan ion logam
(Maliandra, 2014).
D. Kekeruhan
1. Pengertian
(Ramdysari, 2014).
2016).
28
mengukur kadar kualitas air yang berhubungan dengan sifat fisik air. Salah
satu parameter fisika yang biasa digunakan untuk menentukan kualitas air
adalah kekeruhan. Air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak
merupakan sifat optis dari suatu larutan, yaitu hamburan dan absorpsi
a. Penyebab kekeruhan
dan anorganik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan
1) Penyaringan (Filtrasi)
29
2) Pengendapan (Sedimentasi)
1. Pemgertian
menentukan kondisi operasi optimum pada proses pengolahan air dan air
menyebabkan masalah kekeruhan, bau dan rasa (Nuryani 2016). Jar test
dari koagulan yang digunakan pada proses pengolahan air bersih (Hanun,
2012). Jar test adalah suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukan
Berikut ini merupakan manfaat dari uji jar test (Amalia, 2016) :
a. Dapat memilih koagulan dan flokulan yang sesuai dengan koloid yang
terdapat di air.
kondisi.
koagulan dari bahan alam seperti biji kelor, biji asam jawa, biji kecipir
Biji kelor merupakan bahan koagulan alami yang berasal dari alam
dapat digunakan untuk proses penurunan kekeruhan pada air sumur gali.
kelor dengan metode jar test, dapat menurunkan hingga 73%. Dari
variasi dosis yang digunakan 10-80 ppm, dosis yang paling banyak
perlakuan menggunakan serbuk biji kelor dengan metode jar test pada
adalah polimer yang membawa muatan positif atau negatif dari gugus
yang terionisasi. Pada pelarut yang polar seperti air, gugus ini dapat
biji asam jawa dengan metode jar test, dapat menurunkan sekitar 79%.
penambahan serbuk biji asam jawa, kadar kekeruhan 27,87 NTU dan
F. Kerangkan teori
Fisik Warna
a
Rasa
Bau
Dosis kulit pisang nangka 6 gr
Kekeruhan
Dosis kulit pisang nangka 7 gr
Penjernihan
Dosis kulit pisang nangka 8 gr
BAGAN 2.1
KERANGKA TEORI EFEKTIFITAS SERBUK KULIT PISANG NANGKA DALAM MENURUNKAN
KEKERUHAN AIR
34
G. Hipotesis
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Efektifitas
Dosis serbuk
kulit pisang penurnan
.
nangka. kekeruhan pada air
sumur gali
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
B. Jenis Penelitian
kemudian efek dari intervensi tersebut diukur dan dianalisis (Dharma, 2011).
eksperimen one group pre and posttest design yaitu rancangan penelitian
35
36
nangka terhadap air sumur gali dengan dosis yang berbeda untuk
menurunkan kekeruhan.
Tabel 3.1
Rancangan Prosedur Penelitian Efektifitas Kulit Pisang Nangka
Dalam Menurunkan Kekeruhan Air
Pretest Perlakuan Posttest
Kelompok 01 X (6) 02
eksperimen a
Kelompok 01 X (7) 02
eksperimen b
Kelompok 01 X (8) 02
eksperimen c
Keterangan :
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
suatu penelitian (Saryono, 2013). Populasi pada penelitian ini adalah semua
(Saryono, 2013). Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah air sumur
gali dengan karakteristik air sumur gali yang berwarna kecoklatan, air sumur
gali yang ada partikel-partikel halus dan kriteria sumur gali belum memenuhi
syarat. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel air sumur gali adalah milik
air sumur gali dan dilakukan replikasi atau pengulangan sebanyak 3 kali.
1. Data Primer
terhadap objek yang diteliti yaitu kadar kekeruhan air sumur gali sebelum
2. Data Sekunder
38
penelitian terdahulu, hasil studi pustaka, laporan, jurnal dan skripsi yang
magnetik, pH meter , turbiditu meter , ayakan, oven ,neraca analitik dan alat-
yang ditentukan oleh peneliti (Dharma, 2011). Dalam hal ini sampel air
yang diambil adalah air sumur gali milik bapak mesjan dengan
pertimbangan air sumur gali berwarna kecoklatan, air sumur gali yang
syarat.
Pemeriksaan Kekeruhan
39
1) Botol
2) Ember
3) Alat tulis
4) Kertas label
dicuci.
2) Oven
3) Pisau
4) Saringan 2 mm dan 1 mm
5) Ember
6) Blender
nangka dingin.
saringan
3. Jar test
42
Adapun alat-alat yang digunakan untuk uji jart test yaitu sebagai
berikut atau bisa di lihat pada lampiran 3 gambar 6 contoh alat jar test
d) Tempat sampel.
liter.
baku
kekeruhan air.
a. Turbidity Meter
sebagai berikut :
1) Turbidity meter
2) Sampel air
rata.
45
H. Variable
1. Variable dependent
2. Variable independent
penelitian ini yang menjadi varilabel bebas adalah dosis serbuk kulit
pisang nangka.
I. Definisi Operasional
Tabel 3.2
Definisi Operasional Pemanfaatan Sebuk Kulit Pisang Nangka Dalam
Menurnkan Kekeruhan Air
Definisi Alat Cara ukur Hasil
No Variabel Skala
Operasional Ukur Ukur
1. Kekeruhan Salah satu Laboratorium
air sumur parameter fisika
Turbidity
gali yang digunakan NTU Rasio
Meter
untuk menentukan
kualitas air.
2. Dosis kulit Jumlah serbuk kulit Laboratorium
pisang pisang nangka yang
Nangka digunakan untuk
Neraca Gram Rasio
menurunkan
kekeruhan air
sumur gali.
47
J. Kerangka Operasional
Populasi
Seluruh sumur gali yang berada di Perumahan Griya Swadaya
Sampel
Air sumur gali sebanyak 12liter
Desain Penelitian
Jenis rancangan pra eksperimen dengan one group pre and
posttest design
Pengumpulan Data
Uji Laboratorium
Pengolahan Data
Editing, entry data, tabulating
Analisis Data
Uji Anova dengan menggunakan sofwereSPSS
Hasil Penelitian
Bagan 3.2
Kerangka Operasional Penelitian Efektifitas Serbuk Kulit Pisang
Nangka Dalam Menurunkan Kekruhan Air
1. Pengelolaan Data
diantaranya:
c. Tabulating
dalam tabel.
d. Penyajian data
2. Analisis Data
49
a. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui
spss dengan uji one way anova dan disajikan dalam bentuk tabel.
Uji one way anova adalah salah satu uji komparatif yang
berikut :
Kelapa.
BAB IV
gram,8 gram dengan perbandingan air 1000 ml.Dan di lakukan dengan 3 kali
pengulangan dalam setiap dosis.Untuk hasil dapat di lihat pada hasil laboratorium
pada lampiran 4.
1. Analisis Univariat
Table 4.1
Hasil Penurunan Kadar Kekeruhan Dengan Mean Maximum Dan
Minumum
No Dosis Mean Minimum Maximum
51
52
Table 4.2
Uji Normalitas Data
Dosis Sig
6 Gram 0.463
7 Gram 0.843
8 Gram 0.637
masing dosis > α 0,05 yang artinya data berdistribusi normal sehingga
b. Uji Homogenitas
value homogenitas dosis > α = 0.05 yang berarti variasi setiap sampel
uji one way anova. Dapat di lihat hasil homogenitas pada lampiran 5.
Table 4.3
Tingkat Rata Rata Dan Hasil Persentase Penurunan Kadar Kekeruahn Air
Sumur Gali Dengan Serbuk Kulit Pisang Nangka
kekeruhan pada air sumur gali menggunakan serbuk kulit pisang nangka
kekeruhan air sumur gali yaitu 6 gram karena pada dosis tersebut angka
Table 4.4
Uji One Way Anova
Perlakuan N Rerata p
(Dosis)
6 gram 3 21,067 0,000
7 gram 3 17,167 0,000
8 gram 3 12,,367 0,000
Sumber:data pengelolaan SPSS,2021
kekeruhan pada air sumur gali terhadap perlakuan yang diberikan yaitu
dosis 6 gram , dosis 7 gram dan dosis 8 gram . Karena hasilnya adalah
Test, dari hasil uji post hoc test dapat di lihat pada lampiran bahwa ada
penurunan yang siknifikan antar setiap dosis serbuk kulit pisang dalam
B. Pembahasan
kekeruhan pada air sumur gali sebesar 150 NTU. Penurunan rata-rata kadar
kekeruhan sesudah penambahan serbuk biji semangka dengan dosis 6 gram adalah
21,067 NTU,dosis 7 gram dengan rata-rata penurunan sebesar 17,167 NTU dan
dosis 8 gram dengan rata-rata penurunan sebesar 12,367 NTU. Dengan demikian
55
dosis koagulan serbuk biji kulit pisang nangla yang paling baik digunakan adalah
statistic menggunakan one way anova. Sebelum dilakukan uji statistik one way
anova terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data menggunakan Shapiro wilk
normal atau tidak. Hasil uji normalitas penurunan kadar kekeruhan didapatkan
Pvalue> 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan
dengan uji statistik one way anova untuk mengetahui beda antara kadar kekeruhan
pada tiga perlakuan tersebut.Hasil uji statistik dengan one way anova didapatkan
bahwa pada tes homogeneity variances Pvalue 0,737 > 0,05 yang berarti bahwa
data tersebut homogen/varian sama, dengan demikian syarat untuk dilakukan uji
one way anova terpenuhi. Dari hasil uji statistik one way anova, didapat Pvalue
0,000 < 0,05 yang berarti ada beda yang signifikan antara penambahan serbuk
kulit pisang nangka yang digunakan dalam menurunkan kadar kekeruhan dalam
Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. Setelah dilakukan uji statistik one way
anova dan ada beda yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test
untuk mengetahui pengaruh penambahan serbuk kulit pisang nangka yang paling
signigfikan dalam menurunkan kadar kekeruhan. Berdasarkan uji post hoc test
penurunan kekeruhan air sumur gali dengan penambahan serbuk kulit pisang
nangka.
menurunkan kekeruhan air sumur gali walaupun jenis kulit pisang, dosis dan cara
dengan dosis 40 gr, 50 gr dan 60 gr dapat menurunkan kekeruhan pada air sumur
gali. Penurunan kadar kekeruhan pada air sumur gali pada dosis 40 gr memiliki
sebesar 49,36% dan pada dosis 60gr memiliki tingkat penurunan sebesar 54,22%.
terjadinya sifat polar pada adsorbat. Dengan demikian selulosa dan hemiselulosa
lebih kuat menyerap zat yang bersifat polar dari pada zat yang kurang polar.
Mekanisme serapan yang terjadi antara gugus OH yang terikat pada permukaan
kulit pisang tampak menurunkan kekeruhan pada air sumur gali dengan dosis 5 gr
dan waktu tinggal selama 5 jam. Penurunan sebesar 83% ditunjukkan pada
perlakuan dosis dan lama tinggal terhadap kadar kekeruhan awal. Hasil tersebut
telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Menurut Pandia (2015) dalam
57
membentuk flok yang relatif besar. Jadi penelitian ini diketahui bahwa
penggunaan dosis dan waktu lama tinggal dapat menurunkan kadar kekeruhan
pada air sumur gali. Hal ini disebabkan oleh banyaknya gugus OH yang terikat,
kekeruhan.
Presentase penurunan kadar kekeruhan pada air sumur gali sebelum dan
kulit pisang nangka dalam proses menurunkan kekeruhan air sumur gali. Uji
nangka sebelum dan sesudah perlakuan dengan dosis yang berbeda. Serbuk kulit
pisang nangka terbukti dapat menurunkan kekeruhan pada air sumur gali.
Sehingga serbuk kulit pisang nangka dapat digunakan oleh masyarakat untuk
menurunkan kekeruhan pada air sumur gali. Efektivitas serbuk kulit pisang
nangka terhadap penurunan kekeruhan pada air sumur gali dipengaruhi oleh
banyaknya dosis yang digunakan. Pada penelitian ini serbuk kulit pisang nangka
dilakukan dalam skala uji laboratorium. Tapi serbuk kulit pisang nangka dapat di
rancang dengan skala besar dan dikembangkan agar mudah diaplikasikan oleh
masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2. Bagi masyarakat
58
1. Disarankan untuk penelitian selanjutnya bisa dilanjutkan dengan
Keramat.
59
DAFTAR PUSTAKA
Akili, Rahayu, Irni Maino, Rutler P Masalamate. 2014. Efektivitas Biji Kelor
(Moringa Olieifera) Dalam Menurunkan Kekeruhan Air Sumur Gali Di
Kelurahan Dedengan Kecamatan Tikala. Manado. Universitas Ratulangi
Manado.
Astuti, Beti Cahyaning. 2015. Kualitas Air Sumur Desa Bantaran Sungai
Bengawan Solo Berdasarkan Aspek Kemasyarakatan Dan Standart Menteri
Kesehatan. Jakarta. F-MIPA UPBJJ-UT Jakarta.
Aziz, Tamzil, Dwi Yahrinta Pratiwi, Lola Rethiana. 2013. Pengaruh Penambahan
Tawas Dan Kaporit Terhadap Karateristik Fisik Dan Kimia Air Sungai
Lambidaro. 2013. Palembang. Universitas Sriwijaya.
Dwiyanto. 2007. Analisis Kualitas Air Permukaan Untuk Keperluan Air Bersih.
Makassar. Universitas Hasanuddin.
Katiho, Angela Suryani, Woodford B.S Joseph dan Nancy S.H Malonda. 2012.
Gambaran Kondisi Fisik Sumur Gali di Tinjau dari Aspek Kesehatan
Lingkungan dan Perilaku Pengguna Sumur Gali di Kelurahan Sumompo
Kecamatan Tuminting Kota Manado. Manado. Universitas Sam Ratulangi
Manado.
Lestari, Annisa Nur Aprilia. 2014. Pemanfaatan Serbuk Kulit Pisang Nangka
Sebagai Adsorben Timbal Dalam Air. Bandung: Politeknik Kesehatan
Bandung.
Maliandra, M. Rian, Heri Shatriadi dan Zairinayati. 2014. Efektivitas Kulit Pisang
Dalam Menurunkan Kekeruhan Dan Kadar Besi (Fe) Pada Air Sumur Gali.
Palembang. Stikes Muhammadiyah Palembang.
Munfiah, Siti, Nurjazuli dan Onny Setiani. 2013. Kualitas Fisik dan Kimia Air
Sumur Gali dan Sumur Bor di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur II
Kabupaten Demak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol. 12 No. 2 /
Oktober 2013.
Ramdyasari, Intan. 2014. Pengolahan Air Sumur Menjadi Air SiapMinum Melalui
Proses Reverse Osmosis. Palembang. Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang.
Simangunsong, Doni Pandapotan, Ainun Rohanah dan Adian Rindang. 2017.
Pembuatan Arang Aktif Dari Limbah Kulit Pisang Raja (Musa textilia)
Untuk Meningkatkan Kualitas Fisik Air. Medan. Universitas Sumatra Utara
Medan.
Sumatri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan & Prespektif Islam. Jakarta: Kencana.
Widiawati. 2016. Kajian Kualitas Air Sumur Gali Sebagai Sumber Air Minum Di
Pekom Sukamarga Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat. Lampung:
Universitas Lampung.
Gambar 1
Konstruksi Sumur Gali
Gambar 2
Kulit Pisang Yang Telah Dicuci Dan Di Potong Kecil-Kecil
Gambar 3
Kulit pisang di oven
Gambar 4
Penghancuran kulit pisang yang telah di oven
Gambar 5
Penimbangan dosis serbuk kulit pisang nangka
Gambar 6
Uji jar test
Gambar 7
pemeriksaan kekeruhan
Gambar 8
Hasil pemeriksaan kekeruhan dengan dosis 6 gram
Gambar 9
Hasil pemeriksaan kekeruhan dengan dosis 7 gram
a
Gambar 10
Hasil pemeriksaan kekeruhan dengan dosis 8 gram
Lampiran 4
Tests of Normality
.321 2 6 .737
ANOVA
Penurunan kadar kekeruhan
(I) Peunurunan (J) Peunurunan Mean Difference Std. Sig. 95% Confidence Interval
kekeruhan air sumur kekeruhan air sumur (I-J) Error Lower Upper
dengan serbuk kulit dengan serbuk kulit Bound Bound
pisang nangka pisang nangka
SD Negeri 42 Palembang
SMP Muhammadiyah 4 Palembang
SMA Muhammadiyah 6 Palembang