SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H.)
Oleh :
M. Kurnia Putra
NIM: 11140440000040
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana rangkaian upacara pernikahan adat
Melayu Bengkalis serta apa saja nilai-nilai keislaman yang terkandung di dalamnya, selain itu
juga untuk memahami bagaimana relasi Islam pada setiap prosesi perkawinan serta makna
yang terkandung di dalamnya.
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field research), dan merupakan jenis
penelitian kualitatif. Sumber data yang didapatkan berupa data primer dan sekunder, metode
penulisan yang digunakan pada penelitian ini ialah deskriptif kualitatif yaitu penelitian untuk
memberikan gambaran tentang suatu keadaan masyarakat tertentu. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu melalui observasi, wawancara secara mendalam, dan studi pustaka.
Metode analisis data pada penelitian ini dengan metode induktif yaitu melakukan
pengembangan teori melalui pengungkapan fakta, dan deduktif yaitu menarik fakta atau
kesimpulan yang bersifat umum untuk dijadikan fakta atau kesimpulan umum yang bersifat
khusus.
Hasi penelitian ini menjelaskan bahwa dari berbagai prosesi upacara adat perkawinan Melayu
Bengkalis tidak semuanya berlandaskan perintah agama Islam, namun hanya mengikuti
kebiasaan yang sudah dilaksanakan oleh turun-temurun masyarakat Melayu dari zaman
dahulu. Diantara upacara adat yang berlaku berdasarkan atas perintah Islam ialah merisik,
meminang, antar belanja, Ijab kabul, khatam kaji, berarak. Adapun sebaliknya, upacara
pernikahan yang tidak didasari oleh aturan agama Islam ialah menggantung, berinai curi,
berandam, tepung tawar, bersanding, makan berhadap, mandi kumbo taman. Berbagai
upacara di atas hanya mengikuti kebiasaan adat yang telah lama dicontohkan oleh sesepuh
adat Melayu dari dahulu hingga saat ini, namun secara keseluruhan dari semua prosesi
pernikahan adat Melayu Bengkalis mempunyai makna dan nilai tersendiri sehingga masih
menjadi pedoman masyarakat Melayu untuk dilaksanakan dalam prosesi perkawinan.
Kata Kunci : Interaksi Islam dan Adat Pernikahan Budaya Melayu Bengkalis
Daftar Pustaka :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat dan hidayah serta
inayah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Shalawat serta salam
semoga selalu dilimpahkan Allah SWT kepada Rasul-Nya, yakni Nabi Muhammad SAW
serta seluruh keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih atas
keterlibatan semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA. Dekan Fakultas Syaariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta beserta Wakil Dekan I, II, dan III
fakultas Syariah dan Hukum.
2. Dr. H. Abdul Halim, M.Ag. Ketua Progam Studi Hukum Keluarga beserta
Sekretaris Prodi Hukum Keluarga, Indra Rahmatullah, SHI.,MH yang senantiasa
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam mengerjakan skripsi
ini.
3. Dr. H. Abdul Halim, M.Ag., dosen pembimbing skripsi penulis, yang telah sabar
dan terus memberikan arahannya untuk membimbing penulis dalam proses
penyusunan skripsi ini.
4. Hj. Mesraini selaku dosen penasihat akademik penulis, yang telah sabar
mendampingi hingga akhir semester dan memberikan arahan kepada penulis
terkait desain judul skripsi ini dan untuk seluruh Dosen Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan membimbing
penulis selama masa perkuliahan, yang tidak bisa penulis sebut semuanya tanpa
mengurangi rasa hormat penulis.
5. Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Staf Perpustakaan
Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah memberikan pelayanan kepada penulis
serta memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan guna
menyelesaikan skripsi ini.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………..ii
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………..iii
ABSTRAK………………………………………………………………….iv
KATA PENGANTAR………………………………………………………v
PEDOMAN LITERASI…………………………………………………….vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………….vii
BAB I PENDAHULUAN
E. Metode Penelitian………………………………………...…...7
F. Sistematika Penulisan………………………………………...11
HUKUM ISLAM
A. Pengertian Perkawinan……………………………………….12
KABUPATEN BENGKALIS
BAB V PENUTUP
A. Simpulan……………………………………………………..92
B. Saran…………………………………………………………93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
dan penghidupan, keceriaan ruh dan rasa, kedamaian laki-laki dan perempuan,
sangat disenangi oleh setiap pribadi manusia dan merupakan hal yang fitrah
masyarakat kecil dalam bentuk keluarga dan dari sana pula akan lahir
kental sampai pada saat ini. Sebuah pepatah mengatakan “biar mati anak asal
jangan mati adat” dari pepatah di atas menunjukkan bahwa begitu besar dan
1
Butsainan As-Sayyid Al-Iraqy, Rahasia Pernikahan Yang Bahagia, (Jakarta: pustaka
Azza, 1997), cet.1, h. 19.
2
Syaikh Abdul Aziz Bin Abdurrahman Al Musnad, Perkawinan dan Masalahnya,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1993), cet.1, h.14.
1
2
adat perkawinan orang Melayu Bengkalis dimulai dengan merisik dan diakhiri
Riau.3
diwariskan oleh nenek moyang kepada anak cucunya untuk dilakukan pada
saat acara perkawinan. Tradisi atau adat istiadat perkawinan semua adatnya
memiliki makna dan kaidah atau aturan yang harus ditaati, apabila dilanggar
3
Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan Pusat Pengajian
Bahasa dan Kebudayaan Melayu, (Universitas Riau, 2003), h. 12.
4
Budi Santoso, Masyarakat Melayu Riau dan Kebudayaannya, (Pekanbaru: Pemerintah
Propinsi Daerah Tingkat 1 Riau, 1987), cet.1, h. 142.
5
Ediruslan Amarzia, Senarai Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau, (Pekanbaru: UNRI
Press, 2000), cet. 1, h. 15.
3
seutuh pada zaman dahulu.Realitas ini menjadi bukti kelekatan mereka kepada
memiliki rangkaian acara yang panjang dan meriah, ritual acara digelar kurang
lebih 4 hari, baik di rumah pengantin laki-laki maupun perempuan. Selama itu,
kesenian Melayu seperti tari zapin, tradisi berzanji, dan burdah digelar untuk
mengenai tata cara yang berbeda, misalnya untuk golongan raja, bangsawan
atau orang biasa, seperti terlihat dalam pembuatan pelamin yang bertingkat. 7
Salah satu cakupan ajaran Islam yang berisi tentang hubungan manusia
6
Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan Pusat Pengajian
Bahasa dan Kebudayaan Melayu, (Universitas Riau, 2003), h. 12.
7
(Tim pusat Pengajian Bahasa dan kebudayaan Melayu Universitas Riau (P2BKM-
UNRI), 2003; MS. Suwardi, 1991)
8
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press),
I:19 Wawasan Islam, (Jakarta: C.V. Rajawali, 1986), cet.1, h.21.
4
pertalian yang legal untuk mengikatkan hubungan antara dua insan yang
berlainan jenis kelamin. Sebap, dengan cara inilah diharapkan prosesi manusia
di muka bumi ini akan terus berlanjut dan berkesinambungan. Hal ini sesuai
dipraktekkan oleh masyarakat tersebut. Dalam kasus seperti ini, Islam telah
menetapkan kualifikasi adat istiadat yang bisa diakomodasi oleh Islam antara
lain: adat istiadat itu harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat
dalam Al-Qur’an, as-Sunnah, Ijma’ dan Qiyas10. Sebaliknya hukum adat yang
tidak sesuai dengan dalil-dalil Syar’I maka tidak diterima oleh hukum Islam.
dari awal hingga akhir, seperti adat mencari jodoh yang tepat, meminang,
9
Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan, (Undang-
undang No. 1 Tahun 1974, tentang perkawinan), (Yogyakarta : Liberti, 1999), cet.4, h. 57.
10
Ibn Najim, Zain al-Abidin bin Ibrahim, al-Asybah wa an-Nazair, (Beirut: Dar al-Kutub
al-Imiah, 1413 H / 1993M), h. 93.
11
Selamet Abidin dan H. Aminuddin, Fiqh Munakahat 1, (Bandung: CV Pustaka Setia,
1999), 1, h. 11.
5
1. Pembatasan masalah
sistematis pada pembahasan yang menjadi titik sentral, maka perlu penulis
pembatasan masalah.
2. Rumusan Masalah
shahih (sesuai dengan pemahaman para salafu shalih). Karena itu sudah
dengan berbagai macam adat dan budaya yang berbeda. Adapun yang
Kabupaten Bengkalis?
6
Kabupaten Bengkalis?
1. Tujuan Penelitian
Melayu Bengkalis.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara akademis, penelitian ini dapat dijadikan salah satu rujukan atau
b. Secara praktis, hasil penelitian ini dipandang berguna bagi pemuka adat
menelaah literatur yang sudah membahas tentang judul yang akan penulis
Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau. Hanya
saja skripsi ini membahas salah satu dari rangkaian pernikahan adat
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
dari penelitian ini adalah deskriptif, yaitu mendeskripsikan data yang ada
tolak pada data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek
efektifitas hukum.13
2. Sumber Data
benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa atau gejala baik secara
a. Data Primer
secara langsung sebagai sumber data pada penelitian ini, yaitu berupa
12
Etta Mamang Sangaji dan Sopiah, Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis dalam
Penelitian, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), cet.1, h. 28.
13
Yayan Sopyan, PengantarMetodePenelitian, h. 32
.
14
Sukandar rumidi, MetodePenelitian, (Yogyakarta, Gadjah University Press, 2004)
9
b. Data Sekunder
sumber data yang lain yang relevan dan berhubungan dengan penelitian
ini.
maksimal:
b. Wawancara
Yaitu suatu metode pengumpulan data yang melalui proses dialog dan
Tanya jawab (langsung dan lisan) yang dilakukan oleh penulis kepada
15
Burhan Bugin, penelitian kualitatif: Ekonomi, Kebijakan Public, (Jakarta: Kencana,
2011), Ed. 1 cet 1, h, 14
10
informasi yang jelas dan akurat yang berkaitan dengan hal yang diteliti.
c. Studi Keperpustakaan
penelitian ini.
Bengkalis16.
16
Etta Mamang Sangaji dan Sopiah, Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis dalam
Penelitian, h. 19.
17
Sutrisno Hadi, Metodelogi Resreach, (Jakarta: PT. Moyo Segoro Agung, 2007), h.26.
11
F. Sistematika Penulisan
sistematika yang terbagi dalam lima bab. Masing-masing bab terdiri atas
beberapa sub bab sesuai pembahasan dan materi yang diteliti. Adapun
agama.
A. Pengertian Perkawinan
tumbuhan. Ia adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah Swt sebagai jalan bagi
kata yaitu nikah ( )نكحdan zawaj ()زواج. Kedua kata ini yang terpakai dalam
kehidupan sehari-hari orang Arab dan banyak terdapat dalam Al-Quran dan
Hadist Nabi.2 Kata na-ka-ha banyak terdapat dalam Al-Quran dalam arti
12
13
pengertian hal ini para ulama mengartikan dengan makna suatu hubungan
biologis. Dewasa ini kerap kali dibedakan antara perkawinan dan pernikahan,
akan tetapi pada perinsipnya perkawinan dan pernikahan hanya berbeda dalam
adalah pernikahan, yaitu akad yang kuat atau mitsaqan ghalizan untuk mentaati
3
Wahbah Al-Zuhaili, al-fiqh al-Islami wa adillatuhu, Juz Vll, (Damasyq; Dar al-fikr,
1989), h.29
4
Sudarsono. Hukum Keluarga Nasional. (Jakarta : Rineka Cipta , 1997), h. 62.
14
yaitu:5
dengan menggunakan lafaz nikah dan zauj yang artinya dengan pernikahan
batin antara seorang pria dan wanita masing-masing menjadi suami istri dalam
sinaran ilahi.
5
Selamet Abidin dan H. Aminuddin, Fiqh Munakahat 1, (Bandung: CV Pustaka Setia,
1999), cet.1, h. 10-11.
15
Perkawinan menurut syarak ialah akad serah terima antara laki-laki dan
perempuan yang bertujuan untuk memberikan kepuasan antara satu sama lain
dan untuk membentuk suatu kehidupan berumah tangga yang bahagia serta
masyarakat yang sejahtera. Zawwaj atau nikah adalah akad yang secara
sendi yang utama bagi pembentukan negara dan bangsa. Kesejahteraan dan
masyarakat dan negara, sebaliknya rusak dan kacaunya hidup bersama akan
tata tertib dan kaidah-kaidah yang mengatur hidup bersama ini. Peraturan-
bersama dari seorang laki-laki dan seorang perempuan yang memenuhi syarat-
bentuk konkritnya disebut hukum perkawinan atau istilah lain yang sama
6
Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat: kajian Fikih Nikah Lengkap, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2009). h.8.
7
Soedaryo Soimin, Hukum Orang dan Hukum Keluarga, (Jakarta: Sinar Grafika). h. 3
16
Tata tertib dan kaidah-kaidah ini pula telah yang telah dirumuskan
Tahun 1974 berbunyi: Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria
dan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha Esa.
oleh syara‟ yang sekaligus merupakan sunnah Rasulullah saw. Pada hakikatnya
hukum asal dari perkwainan adalah boleh atau mubah8. Jika dilihat dari
sifatnya sebagai sunnah Allah dan Sunnah Rasul, tentu tidak semata-mata
secara jelas didalam Al-Qur‟an dan hadist Nabi saw. Sebagaimana dalam
firman Allah;
8
Mubah: suatu perbuatan yang dibolehkan mengerjakannya, tidak diwajibkan dan tidak
pula diharamkan
9
Amir Syarifuddin, Hukum perkawinan Islam di Indnonesia, Antara Fiqih dan Undang-
undang Perkawinan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), h. 43.
17
karena apabila berubah illah suatu hukum, maka hukum yang lahirpun akan
berubah pula.10
1) Wajib, bagi orang yang telah mempunyai kemauan dan kesanggupan untuk
10
Ahmad Sudirman Abbas, Pengantar Pernikahan, Analisa Perbandingan Antar Mazhab,
(Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006), h. 7.
11
Kamal Muchtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan (Jakarta : Bulan Bintang
1988). h. 23
12
suatu yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan oleh mukallaf dengan tuntutan yang
tidak mengikat, apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak dikerjakan tidak mendapat
dosa.
18
tetapi apabila tidak melakukannya tidak khawatir akan berbuat zina dan
(ibadah) yang menentukan sah atau tidak dan ada atau tidaknya perbuatan
13
Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, (Jakarta: 1974), h. 50
14
Sesuatu yang apabila dikerjakan kurang baik, tetapi apabila ditiggalkan akan
mendapatkan pahala.
15
Kamal Muchtar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan. h. 24
16
Abd. Rahman Ghazali, Fiqih Munakahat, h. 18-20
19
Syarat ialah sesuatu yang mesti ada dalam suatu pekerjaan dan
akan menentukan sah atau tidaknya suatu pekerjaan (ibadah) tetapi sesuatu
aurat pada saat shalat atau keharusan beragama islam bagi calon pengantin
memenuhi rukun dan syarat, maka pekerjaan itu bisa dikatakan sah.18
silang pendapat mengenai apa yang termasuk rukun dan mana yang
termasuk rukun, temasuk yang menentukan mana yang rukun dan mana
yang syarat.20
menyangkut sighat, wali calon suami dan isteri dan juga shuhud. Adapun
mengenai dengan rukunnya bagi mereka ada lima syarat yaitu calon suami-
17
Iqbal Dawami. Kamus Istilah Islam, (Jakarta: Qudsi Media 2012). cet.1, h. 111.
18
Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Prenada Media, 2003), cet.1, h. 45-
46.
19
Bentuk jamak dari faqih, mereka yang sangat alim dalam ilmu fikih dan yang
berhubungan dengan perkara itu.
20
Kama Rusdiana dan Jaenal Arifin, Perbandingan Hukum Perdata, (Jakarta: 2007).
cet.1, h. 4.
20
mahar, calon suami-isteri, dan sigaht. Dari sini terlihat jelas bahwa para
ulama tidak saja berbeda pendapat pada ditelnya, syafi‟i menjadikan dua
sebagai rukun.
a. Beragama Islam
b. Laki-laki
c. Jelas orangnya
b. Perempun
c. Jelas orangnya
21
Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia. Studi
kritis perkembangan hukun islam dari fikih, UU No 1/1974 sampai KHI. (Jakarta : Kencana 2004).
cet.1, h. 63
21
a. Laki-laki
b. Dewasa
Wali yang dimaksud di dalam rukun nikah adalah wali nasab, yaitu
bapak, dan lain-lain. Dalam keadaan tertentu wali nasab dapat digantikan
oleh wali hakim, yaitu penguasa atau wakil penguasa yang berwenang
nikah, jika wali nasab itu tidak ada atau tidak ditemukan. Jika wali nasab itu
Wali nasab terbagi menjadi dua. Pertama wali mujbir, yaitu wali
perempuan itu mesti kawin. Kedua wali nasab biasa, yaitu wali yang tidak
harus menikah. Seperti saudara laki-laki kandung atau sebapak, paman yaitu
22
Sayuti Thalib, Hukum Kekeluargaan Indonesia, (Jakarta: 1974), h. 65
23
Hassan Saleh dkk, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008), cet.1, h. 300.
22
saudara laki-laki kandung atau sebapak, dari bapak dan seterusnya anggota
4. Saksi nikah
a. Minimal dua orang saksi
d. Islam
e. Dewarsa
kemaslahatan bagi kedua belah pihak dan masyarakat. Hal ini mengingat
jika terjadi pengingkaran oleh salah seorang dari pasangan maka hal itu
dapat dikuatkan dengan adanya dua orang saksi, juga misalnya ada
orang saksi itu dapat menjadi pembela terhadap adanya akad pernikahan
dari sepasang suami istri itu. Menyangkut pula keturunan apakah benar yang
lahir adalah dari pernikahan suami istri tersebut, kedua saksi itu dapat
memberikan kesaksiannya. 24
tersebut
24
Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Prenada Media, 2003), cet.1, h. 65.
23
f. Orang yang terkait dengan ijab qabul tidak sedang ihram haji atau
umrah
g. Majlis ijab dan qabul itu harus dihadiri minimum empat orang yaitu
calon mempelai atau wakilnya, wali dari mempelai wanita dan dua
orang saksi.
dilakukan di dalam satu majlis dan tidak boleh ada jarak yang lama antara
ijab dan kabul karena akan merusak kesatuan akad dan kelangsungan akad,
masing-masing ijab dan kabul juga harus dapat didengar dengan baik oleh
kedua belah pihak dan dua orang saksi.25 Pelaksanaan ijab kabul harus
25
Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, h. 57.
24
a. Syarat intern
b. Syarat eksterm
sipil (KCS).
juga sebagai syarat subjektif. Syarat formil ialah tata cara atau prosedur
26
Kama Rusdiana dan Jaenal, Perbandingan Hukum Perdata,(Jakarta 2007), cet.1, h. 8.
BAB III
Bengkalis terdiri dari pulau dan daratan serta memiliki kawasan pesisir
dan laut dengan garis pantai sepanjang 446 Km yang berbatasan dengan1 :
1
Geografi Kabupaten Bengkalis
25
26
Minang, suku Jawa, suku Bugis, suku Batak, etnis Tionghoa dan
sebagainya.
Kota Terubuk karena daerah ini adalah penghasil telur ikan terubuk yang
sangat disukai masyarakat karena rasanya yang amat lezat dan tentu saja
menyebapkan harga telur ikan terubuk menjadi amat mahal. Kota lainnya
rata sekitar 2-6,1 m dari pemukaan laut. Sebagian besar merupakan tanah
daerah ini juga terdapat beberapa sungai, tasik (danau) serta 2 pulau besar
dan kecil. Beberapa pulau besar itu adalah Pulau Rupat (1.524,84 km²) dan
2
Topografi Kabupaten Bengkalis
27
laut dengan temperatur 26ºC – 32ºC. Musim hujan biasa terjadi sekitar
yaitu laut dan darat, dengan jarak tempuh 6 jam perjalanan. Jalur lau
3
Iklim Kabupaten Bengkalis
28
Tabel II.1
bahwa banyak anak banyak pula rezki, secara tidak langsung menjadi
sebanyaknya.4
agama, dan lainnya. Dari jumlah tersebut dapat diketahui menurut data
tercatat sebanyak 543.786 jiwa yang terdiri 281.253 jiwa laki-laki dan
adalah Kecamatan Mandau yaitu 239.361 jiwa dan kecamatan yang paling
4
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Kabupaten Bengkalis
30
sebesar 3,61%.
berusaha lebih baik akan menjadi daya tarik yang kuat bagi penduduk luar
baik bersifat fisik maupun mental, maka didirikan berbagai sekolah di setiap
Negeri atau swasta, dengan adanya fasilitas ini akan dapat meningkatkan
ekonmi masyarakat.
terpenuhinya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang sudah ada dari
berikut :
TABEL III. 3
JUMLAH
NO. JENIS PENDIDIKAN
NEGERI SWASTA
1 PAUD
KB - 142
SPS - 17
TPA - 6
RA - 35
TK 4 164
4 364
JUMLAH
368
2 DIKDAS
32
SD 305 32
MI 1 20
SMP 75 23
384 125
JUMLAH
509
SEKOLAH MENENGAH
3
ATAS
SMA 40 12
SMK 9 8
MA 4 41
53 61
JUMLAH
114
4 PERGURUAN TINGGI
POLITEKNIK 1
STIE 1
STAIN 1
AKADEMI KOMUNITAS 1
3 1
JUMLAH
4
dilakukan secara terpadu oleh pemerintah dan swasta. Dengan ekonomi yang
dimiliki daerah ini maka setiap keputusan atau kebijakan dalam menangkap
nelayan dan bertani, ini dikarenakan kondisi alam yang mendukung terutama
dalam sumberdaya hasil laut yang cukup melimpah. Mata pencaharian yang
lainnya seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), POLRI, buruh atau jasa,
rendah, sedang dan tinggi. Begitu pula yang dialami oleh masyarakat
Kabupaten Bengkalis. Hal ini terlihat dari kehidupan mereka yang masih
usaha yang tergolong kecil dan terencar. Dengan begitu mereka sulit untuk
pemasaran.
oleh masyarakat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain : skala usaha yang
tergolong kecil dan dijalankan tidak sesuai dengan menejemen usaha yang
efisien, baik tahap produksi hingga pemasaran. Selain itu, alasan dari ketidak
keanekaragaman adat istiadat, dan berbagai macam suku bangsa. Tidak jauh
Bengkalis yang memiliki berbagai suku dan agama yaitu: Melayu, Minang,
Jawa. Pada umumnya mayoritas suku masyarakat desa senggoro ialah Melayu,
juga dengan agama, di desa Senggoro terdapat berbagai agama yang dianut
dalam bersikap, hal ini terlihat dari penilaian yang dilontarkan oleh beberapa
pendatang musiman mauman maupun yang telah menetap lama di wilayah ini.
saling kenal sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh budaya mereka yang
mengarah kepada unsur keagamaan terkhusus ketika hari besar Islam. Setiap
pesantren kilat setiap hari minggu pagi ba’da subuh, dimana kegiatan ini
dikhususkan bagi anak-anak TK hingga SD. Kegiatan yang sangat positif yang
bertujuan untuk melatih dan membina anak-anak untuk berani tampil maju
kedepan dengan berbagai praktek seperti Sholat, azan, hafalan surat pendek
Masjid atau Mushalla yang ada di lingkungan desa, sehingga semua kalangan
diperlombakan.
anatar beda agama atau suku yang menyebabkan perpecahan antara satu
manifestasi adat yang masih berlangsung sampai saat ini. Jika ditilik satu persatu
dari setiap rentetan prosesi adat perkawinan, maka terdapat hikmah di balik tradisi
Sumber adat yang digunakan di Bengkalis adalah berasal dari Bukit Batu,
tata cara mengenai aturan pernikahan adat Melayu di Riau ini berbeda-beda.
negeri ini pernah dipimpin oleh beberapa kerajaan seperti Siak, Rambah, Rokan,
dipimpin oleh Sultan (Raja) yang bertahta, mempunyai mentri dan orang-orang
besar serta datuk-datuk yang membantu mengatur negeri dan adat istiadat di
Riau, sumber adatnya adalah Siak dan Bukit Batu. Karena Bengkalis dulunya
berada di bawah kerajaan Bukit Batu, maka adat yang digunakan adalah adat
pengaruh besar bagi masyarakat tempatan, ada Pergeseran yang terjadi pada
1
Mahyudin Al Mudra, Redefinisi Melayu, Upaya Menjembatani Perbedaan Konsep
Kemelayuan Bangsa Serumpun, (Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu,
2008), cet. 1, h. 10.
2
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 37-40.
36
37
aturan tetap diantaranya saat prosesi tepuk tepung tawar di Bukit Batu. Pada
Pernikahan antara bujang4 dan dara5 itu sendiri baru dapat melalui proses
menyampaikan maksudnya kepada ayah bundanya bahwa dia ingin memikat anak
musyawarah dengan sanak saudara untuk mengirim orang yang bijak dan pandai
yang menjadi landasan dan sandaran kehidupan batiniah dan lahiriah masyarakat
Melayu.6
3
Menurut KBBI, tepak adalah kotak kecil bertutup, dibuat dari pandan atau kayu dan lain
sebagainya untuk tempat sirih, tembakau, rokok dan lain-lain.
4
Bujang, sebutan untuk pemuda yang masih perjaka atau belum menikah di suku Melayu.
5
Dara, sebutan untuk gadis yang masih perawan atau belum menikah di suku Melayu.
6
Budi Santoso, Masyarakat Melayu Riau dan Kebudayaannya, (Pekanbaru: Pemerintah
Propinsi Daerah Tingkat 1 Riau, 1987), cet.1, h. 497
38
a. Merisik
oleh pihak laki-laki kepada seorang gadis atau anak dara yang menjadi
idamannya. 8
oleh keluarga dekatnya untuk mencari tahu tentang diri dan keadaan
dimaksud sudah menjadi milik seseorang atau belum, jika belum dipinang
orang lain maka akan dilanjutkan dengan proses peminangan dimana pihak
bahasa yang sopan dan halus, seperti dengan menanyakan apakah kembang
7
Ediruslan Pe Amarzia, Senarai Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau, (Pekanbaru:
UNRI Press, 2000), cet. 1, h. 15
.
8
Tara, Mak Andam di Kecamatan Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 20 Juli 2018.
9
Suyud, Mantan Kepala Desa Senggoro dan Tokoh Adat Melayu Bengkalis, Interview
Pribadi, Bengkalis, 2 Juli 2018.
39
itu sudah ada yang menjaga? Kalau belum punya saya ada kumbang.10 Atau
bunga, dan apabila dijawab oleh si pemilik rumah bahwa di rumah kami
tidak ada menanam bunga atau jika ditanya mau bunga apa, barulah
menjawab bahwa yang dicari bukan bungan yang ade di sekeliling rumah,
Hal seperti ini juga akan terjadi serupa pada pihak perempuan, yaitu
apakah dia seorang perjaka belum belum beristri, ada pekerjaan, sopan dan
b. Meminang
dijadikan isteri atau bisa juga disebut melamar seseorang. Jika telah ada
tanggal yang sudah disepakati tadi. Oleh karena sudah ada pemberitahuan,
10
Rizal, selaku budayawan dan MC Adat di Kec.Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis,
29 Juni 2018.
11
Syaukani Al Karim, Budayawan dan Anggota DPRD Bengkalis, Interview Pribadi,
Bengkalis 5 Juli 2018.
12
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, (Pekanbaru: CV Suka Bina, 2008)
Cet. 1, h. 11.
40
Untuk tata cara Melayu sendiri, cara meminang dilakukan dalam bentuk
sederhana. Utusan dari pihak laki-laki yang datang hanya beberapa orang
saja, namun ada juga orang tua pihak laki-laki yang hadir secara langsung di
13
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, h. 12-13.
14
Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan Pusat
Pengajian Bahasa dan Kebudayaan Melayu, (Universitas Riau, 2003), h. 17.
15
Basrah, Kepala Desa Senggoro, Interview Pribadi, Bengkalis, 10 Juli 2018.
41
duduk berhadapan antara kedua belah pihak, maka langkah pertama dari
tuan rumah menyorongkan tepak tanda penerimaan tamu dengan tulus hati.
perlengkapannya, kemudian hal yang sama dilakukan oleh tamu yaitu pihak
seremonial serah menyerah tepak sirih dari kedua belah pihak, maka
Pihak Perempuan :
Kelapa pandan airnya wangi,
bersama diminum tuan puteri,
ketibaan tuan kami junjung tinggi,
apa hajat datang ke rumah kami.
Pihak Laki-laki :
Kelapa puan pohonnya tinggi,
Daunnya ramai sangatlah rindang,
Dari jauh kami datang kemari,
Menyampaikan pesan amanat orang.
Pihak perempuan :
Kalau belayar mengarungi laut,
bintang di langit harus dipahami,
sebelum menyampai pesan amanat,
silahkan jamah sirih dan pinang kami.
16
Ediruslan Amarzia, Senarai Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau, (Pekanbaru:
UNRI Press, 2000), cet. 1, h. 26.
42
Pihak laki-laki :
Jauh berjalan ke negeri Kelakap,
menyebrang sungai membawa setanggi,
sirih dan pinang sudah disantap,
jamah pulalah sirih pinang kami.
c. Menggantung
langit-langit dari kain berwarna merah, kuning dan hijau. Mengganti dan
memasang langsi tingkap, memasang dan menghias tempat tidur baru yang
lengkap untuk pengantin baru, dan hal-hal lainnya yang diperlukan untuk
handai taulan. Prosesi menggantung ini dipimpin oleh Mak Andam18 yang
dibantu oleh anak-anak muda laki-laki dan anak muda perempuan serta
ini dikerjakan 5 hari atau 7 hari sebelum acara akad nikah dan upacara
laki-laki.
17
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, h. 33
18
Tukang rias sekaligus pelindung ke dua calon pengantin dari berbagai gangguan
penyakit dan gangguan yang dating secara gaib.
19
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 29.
43
beberapa tingkat, biasanya pada masa dahulu jumlah tingkatan gerai besar
tingkat, untuk anak datuk dan anak orang besar kerajaan memiliki 5 tingkat
sedangkan orang biasa hanya 3 tingkat. Gerai ini berfungsi sebagai tempat
kegiatan ini akan terlihat kekompakan dan rasa kasih mengasih antara ahli
bait, saudara dan masyarakat setempat. Para saudara atau masyarakat tidak
hanya rela berkorban tenaga akan tetapi juga rela berkorban uang seperti
d. Berinai Curi
dengan memberikan inai pada telapak tangan, kuku, jari tangan dan kaki
pengantin. Inai ini sendiri terbuat dari daun inai yang telah ditumbuk halus
20
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, h. 33.
21
Rizal, selaku Budayawan dan MC Adat di Kec.Bengkalis, Interview Pribadi,
Bengkalis, 29 Juni 2018.
44
kasur. Setelah selesai menempelkan inai dengan rapi dijari pengantin maka
dibiarkan beberapa waktu, lalu jika sudah cukup inai pun dilepaskan.23
Pada prosesi ini jika dilakukan sesuai dengan adat terdahulu maka
banyak terdapat syarat atau aturannya, seperti cara mengantarkan inai dari
keluarga dan pada prosesinya diiringi dengan nyanyian rebana oleh ibu-
ibu.25
e. Berandam
22
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 51
23
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 65.
24
Elinawati, selaku Mak Andam di Kecamatan Bengkalis yang juga berprofesi sebagai
guru, Interview Pribadi, Bengkalis 18 Juli 2018.
25
Tara, Selaku Mak Andam di Kecamatan Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 20
Juli 2018.
45
roma pada bagian dahi, pelipis, alis, tengkuk, bulu tangan dan bagian kaki.26
upacara berinai curi. Di dalam berandam ada prosesi tepung tawarnya yang
dihadiri oleh sanak keluarga dan besar kecilnya acara berandam ini tidak
akan menggunakan biaya karena tidak ada pestanya dan tidak ada makan-
Berandam dipimpin oleh Mak Andam yang ahli di bidang ini, semua
bulu roma dicukur bersih menggunakan pisau cukur yang tajam. Bulu alis
mata dirapikan dan dibentuk taji ayam lalu bulu mata dilentikkan dan
26
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 56.
27
Ediruslan Amarzia, Senarai Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau, cet ke-1
(Pekanbaru: UNRI Press, 2000), h. 43
28
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, h. 61
46
berwarna putih ke alis mata pengantin yang dibentuk seperti bulan sabit,
pengantin sebagai pemerah bibir sekaligus diberi bacaan doa oleh Mak
sirih pemanis.30
f. Antar Belanja
29
Yong Syarif, Selaku Budayawan dan Tokoh Masyarakat Bengkalis, Interview Pribadi,
Bengkalis, 3 juli 2018.
30
Suyud, Tokoh Adat Melayu Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis 2 Juli 2018.
31
Budi Santoso, Masyarakat Melayu Riau dan Kebudayaannya, (Pekanbaru: Pemerintah
Propinsi Daerah Tingkat 1 Riau, 1987), cet.1, h. 121.
47
tenda dan upacara-upacara lainnya seperti berinai, akad nikah dan upacara
sirih, uang hantaran sesuai dengan jumlah yang telah disepakati saat
kali lipat dan jika dari pihak laki-laki yang mungingkari janji maka semua
selesainya proses antar belanja. Bahkan ini sudah menjadi tradisi yang
32
Suyud, Tokoh Adat Melayu Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis 2 Juli 2018.
33
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 59.
34
Pipin, selaku Mak Andam di Kecamatan Rupat, Interview Pribadi, Rupat, 20 juli 2018.
48
Akad nikah adalah suatu upacara agama yang sangat sakral dan
yang sangat ditunggu oleh pihak keluarga.35 Menjadi sebuah kenangan yang
Pada saat ijab kabul berlangsung, sesuai dengan adat melayu bahwa
cukup pihak laki-laki, wali dan saksi saja. Menurut adat yang berada di
Prosesi ijab kabul biasanya setelah magrib atau setelah isya. Pada
35
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 72.
36
Syaukani Al Karim, selaku Budayawan dan Anggota DPRD Bengkalis, Interview
Pribadi, Bengkalis, 5 Juli 2018.
37
Suyud, Tokoh Adat Melayu Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis 2 Juli 2018.
49
bersimpuh kepada kedua orang tua dan saudara terdekatnya untuk meminta
maaf sekaligus meminta doa restu agar selamat menghadapi kehidupan baru
permohonan izin dan doa restu dihadapan orang tua dan para saksi nikah.
bilik khusus yang sudah disediakan. Pada malam ini kedua mempelai belum
besoknya ada acara khusus buat mereka disandingkan.40 Jadi selesai prosesi
ini pengantin laki-laki langsung kembali ke rumah orang tuanya atau jika
38
Istiqomah, Selaku Mak Andam di Kec. Bukit Batu, Interview Pribadi, Bengkalis, 1
Agustus 2018.
39
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 76
40
Abdul Hamid Basir, Budaya Tradisional Bukit Batu, h. 56-59.
50
selesai.41
a. Tepung Tawar
dan tidak dapat dipisahkan dari budaya Melayu, hal ini mengandung makna
Mak Andam dari dalam bilik tadi menuju pelaminan untuk melaksanakan
Perlengkapan alat tepung tawar ini terdiri dari bedak sejuk (air bedak), beras
41
Suyud, Selaku Tokoh Adat Melayu Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 2 Juli
2018.
42
Budi Santoso, Masyarakat Melayu Riau dan Kebudayaannya, (Pekanbaru: Pemerintah
Propinsi Daerah Tingkat 1 Riau, 1987), cet.1, h. 89.
43
Zainudin, selaku Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis. Interview Pribadi,
Bengkalis, 30 Juni 2018.
51
kunyit, beras basuh, bunga rampai dan inai colek (daun inai yang sudah
setawar dan daun sedingin diikatkan dengan daun ribu-ribu untuk perenjis.
Alat alat ini dimasukkan ke dalam mangkuk khusus yang sudah disediakan.
Bedak tepung tawar melambangkan penyejuk hati dan peneduh kalbu yang
kemurahan rezeki. Daun inai yang digiling halus dan diberikan sedikit air
berdua sampai mereka sudah prosesi bersanding, jadi dalam berinai lebai itu
bingkisan terhadap orang menepung tawari berupa telur merah, nasi kuning
dan kue berkatnya. Kenapa harus telur merah dan nasi kuning karena telur
44
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 81.
52
pelaminan. Setelah itu orang tua yang dihormati atau sesepuh masyarakat
sekitar diikuti orang tua pengantin dan kerabat melakukan tepuk tepung
tawar. Jumlah orang tua yang menepuk tawari pengantin biasanya berjumlah
berjumlah genap, hal itu justru mengakibatkan sesuatu yang kurang baik
bagi pengantin. Prosesi ini diiringi dengan suara kompang yang dimainkan
oleh group kompang dengan nyanyian syair islami hingga selesai. Setelah
upacara berinai lebai ini selesai maka dilanjutkan dengan pembacaan doa
secara terpimpin oleh sesepuh adat, menunjukkan acara telah usai dan
setelah itu para tamu undangan menyantap hidangan yang telah disediakan
45
.Zainudin, Selaku Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis, Interview Pribadi,
Bengkalis, 30 Juni 2018.
46
Ijal Seleb, Selaku Budayawan dan juga salah satu guru di MAN 1 Bengkalis, Interview
Pribadi, bengkalis, 18 Juli 2018.
53
b. Khatam Al-Qur‟an
satu rentetan acara yang harus dilalui oleh calon penganten peremuan.
bagi calon pengantin perempuan karena hal iini menunjukkan bahwa calon
perempuan akan menjadi ibu bagi anak-anak suaminya dan seorang ibulah
yang kelak akan mengajari anak-anaknya untuk menjadi anak yang sholeh
dan sholihah, maka dari itu seorang ibu harus bisa membaca Al-Qur‟an
Tak hanya itu saja, melalui khatam kaji ini juga menunjukkan
perempuan yang akan dinikahkan dia harus sudah khatam Al-Qur‟an dan
tuhannya.
Acara khatam qur‟an ini dihadiri oleh para ulama dan kaum
hadapan pelaminan. Pada pelaksanaan acara ini disediakan nasi kunyit dan
47
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 79
48
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 64.
54
telur-telur sebagai berkat untuk dibawa pulang bagi yang menghadiri acara
lain-lain.
tempat yang salah satu programnya ialah bermain rebana, membca berzanji
menghadap khatam.50
bagi masyarakat Bengkalis sudah menjadi sebuah tradisi yang kuat dan
umumnya banyak dilaksanakan di pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB, Ini
waktu yang paling efektif untuk diadakan khatam qur‟an sambil mengisi
49
Abdul Hamid Basir, Budaya Tradisional Bukit Batu, h. 64.
50
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 79.
51
Tara, Selaku Mak Andam di Kecamatan Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 20
Juli 2018.
55
c. Berarak
dengan adat bahwa pengantin laki-laki akan digendong oleh pak cik atau
namun pada umumnya hal ini sudah jarang sekali diperaktekkan pada
salah seorang dari warganya telah sah menjadi pasangan suami istri.
karena keluarga yang datang dari jauh dan para tamu undangan penasaran
undangan yang hadir menunda untuk beranjak dari rumah demi bisa melihat
52
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 85
53
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, h. 59
54
Zainudin selaku ketua Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis, Interview Pribadi,
Bengkalis, 30 Juni 2018.
56
berbentuk tiga macam, yaitu permainan pancak silat, bertukar tepak induk,
dan berbalas pantun pembuka pintu. Makna yang terkandung pada kegiatan
pancak silat ialah pengantin laki-laki sebagai calon kepala rumah tangga
kegiatan perang beras kunyit antara pihak pengantin laki-laki dengan pihak
yang menyambutnya.
melambangkan rasa tulus hati dalam menyambut tamu dan juga sebagai
55
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu, h. 30.
57
lambang persaudaraan. Isi dalam tepak berupa daun sirih, kapur, gambir,
pinang dan tembakau. Kegiatan ini dapat dilakukan di dalam maupun di luar
sebelum shalat Asar, karena adat melayu itu sendiri harus sejalan dengan
setelah matahari mulai menurun sekitar pukul 14.00 WIB, ditengah antara
Namun saat ini berarak pada umumnya sering dilaksanakan pas ketika
masih ramai berdatangan dan bisa disaksikan oleh banyak orang. Jika
diadakannya tepat pukul 14.00 sesuai dengan anjuran adat, maka tidak akan
56
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu, h. 69.
57
Kety, Selaku Mak Andam dan juga berprofesi sebagai guru di Bengkalis, Interview
Pribadi, Bengkalis, 15 Juli 2018.
58
Tara, Selaku Mak Andam di Kecamatan Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 20
Juli 2018.
58
didampingi oleh kedua orang tuanya. Hal ini dikarenakan dipandang kurang
pantas seorang anak dihantarkan kedua orang tuanya, jadi ketika berarak
cukup diantarkan dengan pak usu, mak usu, pak ngah, mak ngah dll. Namun
ada pergeseran budaya saat prosesi berarak, dimana orang tua yang
rumah lalu menunggu kedua pasangan tersebut sekarang malah ikut arak-
arakan.60
d. Bersanding
dengan disaksikan oleh seluruh keluarga, sahabat dan jemputan. Upacara ini
termasuk sebuah acara puncak dari seluruh acara perkawinan, dengan tujuan
agar semua tamu undangan yang hadir bisa mengetahui dan melihat secara
59
Abdul Hamid Basir, Budaya Tradisional Bukit Batu, h. 64.
60
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 91.
61
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, h. 81
59
sudah sejak tadi duduk di atas pelaminan. Sebelum pengantin laki-laki tiba,
atas pelaminan dengan tabir tertutup. Setelah itu Mak Andam segera
tertunduk malu dengan mata terpejam dengan ucapan mak andam tersebut.
Hal ini yang menjadi aturan adat yang tak boleh dilanggar oleh pengantin.
Andam di hadapan orang tua perempuan jemputan dan orang tua dari pihak
62
Suyud, Selaku Tokoh Adat Melayu Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 2 Juli
2018.
63
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu, h.
31.
64
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, h. 88
60
disebut makan beradab. Pada dasarnya makan beradab ini tidaklah makan
adat.65
dibawa turun dari pelaminan dan dibawa ke atas tikar permadani yang telah
disediakan hidangan makan berhadap. Nasi serta lauk pauk untuk kedua
mempelai telah disediakan oleh Mak Andam, kemudian disusul oleh sanak
famili untuk ikut bersama makan berhadap atau makan hadap-hadapan ini.
pengabdian dan kasih sayang istri kepada suami yang disaksikan oleh
65
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, h. 66.
66
Abdul Hamid Basir, Budaya Tradisional Bukit Batu, h. 69.
61
sembari memohon doa dan restu akan pernikahan yang telah dilaksanakan,
dengan dibimbing oleh Mak Andam. Pertama menyembah kepada orang tua
Maksud dari upacara memohon restu ini ialah untuk memohon ampun
kepada kedua orang tua pengantin dan memohonkan doa agar perkawinan
mereka itu berlangsung dengan sejahtera dan membawa kepada masa depan
Upacara ini sangat mengharukan bagi kedua pengantin dan orang tua
pengantin serta sanak saudara, karena terbayanglah rasa kasih sayang kedua
orang tua. Sekarang dengan adanya perkawinan ini, kasih sayang sudah
67
Tara, Selaku Mak Andam di Kec. Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 20 Juli
2018.
68
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 97.
69
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 83.
62
terbagi antara kedua orang tua, suami dan isteri. Cucuran air mata tidak
masing-masing.70
kedua mempelai siapa-siapa saja yang menjadi sanak saudaranya, siapa mak
cik, pak cik, anak kemanak, tante dan lain sebagainya. Diacara menyembah
ini pula kedua orang tua memberi nasehat sekaligus mendoakan anaknya
setelah akad nikah, karena sudah bisa dipastikan bahwa pada saat akad
berkumpul.
kepada kedua orang tua, tidak akan kondusif jika dilaksankaan setelah
bersnding, karena ketika itu pengantin dan pihak keluarga masih sibuk
menyambut tamu undangan. Soal waktu tidak ada ketentuan khusus namun
keluarga yang menentukan sesuai dengan situasi dan kondisi yang baik. 72
70
Rizal, selaku budayawan dan MC Adat di Kec.Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis,
29 Juni 2018
71
Syaukani Al Karim, Selaku Budayawan dan Anggota DPRD Bengkalis, Wawancara
Pribadi, Bengkalis, 5 Juli 2018.
72
Istiqomah, Selaku Mak Andam di Kec. Bukit Batu. Interview Pribadi, Bengkalis, 1
Agustus 2018.
63
pernikahan adat Melayu Bengkalis yang hingga saat ini masih terus
dilestarikan. Pada prosesi ini pula disediakan bubur sumsum oleh pihak
sebagai bentuk tasyakuran bahwa acara resepsi telah selesai dengan lancar,
didalamnya yang bertujuan membersihkan diri dari segala noda yang telah
dilakukan semasa remaja.74 Selain itu upaya permohonan doa agar bahtera
yang baru dibina kekal dan bahagia dena dikaruniakan keturunan yang soleh
dan solehah. Hal ini tercermin pada peralatan mandi kumbo taman seperti
seperangkat alat tepuk tepung tawar yang terdiri dari air bedak sejuk disertai
daun penepuk yakni daun setawar sedingin, ganda rusa, daun nilam yang
kumbo taman menurut adat adalah jam 4 sore. Dalam upacara adat ini kedua
73
Ijal Seleb, selaku Budayawan Bengkalis dan juga sebagai salah satu guru di MAN 1
Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 18 Juli 2018.
74
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu, h.
93.
64
dalam hidup berumah tangga. Sebelum acara ini dimulai, pengantin laki-laki
dan perempuan ditepuk tepung tawar terlebih dahulu, setelah itu kain putih
dalam acara resepsi pernikahan kebanyakan adat Melayu. Secara umum, adat
perkawinan orang Melayu Bengkalis dimulai dengan merisik dan diakhiri dengan
75
Syaukani Al Karim, Selaku Budayawan dan Anggota DPRD Bengkalis, Interview
Pribadi, Bengkalis, 5 Juli 2018.
76
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu, h. 85.
77
Aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia
dengan tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia dan mengatur hubungan dengan alam
semesta.
65
nilai luhur keislaman yang menjadi landasan dan sandaran kehidupan batiniah dan
Bengkalis.
a. Merisik
terlebih dahulu yang disebut dengan istilah taarufan, baik dari segi bentuk
pengantin, sehingga ketika telah menjadi sepasang suami istri nanti tidak
78
Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam tentang Perkawinan, (Jakarta: PT Bulan
Bintang, 1993), cet.3, h. 37.
79
Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Alih Bahasa
Ahmad Tirmidzi dkk, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2014), Cet. 2, h. 408.
66
untuk meminang atau melamar wanita yang sudah dilamar oleh orang lain.
Oleh karena itu pada upacara merisik ini juga bertujuan untuk memastikan
apakah perempuan tersebut sudah dipinang oleh orang lain atau belum, jika
sudah dipinang orang maka tidak boleh bagi lelaki tersebut untuk
اَّلل عهله ْي يه هو هس َّ هَّل َأ ْن يهبيي هع ب ه ْعضُ ُ ُْك عه هَّل ب ه ْيع ي ب ه ْع ٍض هو هَل ه َْي ُط هب َّالر ُج ُل عه هَّل يخ ْط هب ية َأ يخي يه هح ََّّت
ُ َّ َنه هى النَّ ي ُِّب هص ََّّل
هاط ُب هاط ُب قه ْب ه َُل َأ ْو يهأْ هذ هن ه َُل الْخ يي ه ْْتُكه الْخ ي
“Nabi Muhammad saw telah melarang sebagian kalian untuk berjual beli
atas jual beli saudaranya. Dan janganlah seseorang meminang atas
pinangan yang lain hingga peminang sebelumnya meninggalkannya, atau
ia telah diijinkan peminang sebelumnya.” ( HR Bukhari, no : 4746 )81
memandang, atau menliti. Adapun dari sudut fiqih nazhor ialah perbuatan
melihat, merisik dan meneliti oleh seorang yang sudah berazam untuk
Hukum dari merisik ini ialah sunnah.82 Hadits Nabi Saw yang secara jelas
80
Zainudin selaku ketua Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis, Interview Pribadi,
Bengkalis, 30 Juni 2018.
81
Al-Imām Al-Hāfiẓ Abī „Abdillah Muhammad Bin Ismā‟īl, Al-Bukhārī, Ṣahīh Al-
Bukhārī, (Yordania: Bait Al-Afkār), : 600, hadis no. 5142, “Kitab An-Nikāh” “Bāb Lā Yahkṭubu
„Alā Khiṭbati Akhīhi Hattā Yankiha „Au Yada‟ ”, Diriwayatkan dari Makkiy Bin Ibrāhīm, Dari
Ibn Juraij dari Rasulullah.
82
Al-Hamdani, Risalah Nikah, alih bahasa Agus Salim, (Jakarta: Pustaka Amani, 1989),
cet.3, h. 15.
67
Artinya: Lihat dulu calon istrimu, karena itu akan lebih bisa membuat
kalian saling mencintai. (Ahmad 18154, Turmudzi 1110 dan dishahihkan
Syuaib al-Arnauth).83
b. Meminang
setelah melalui proses merisik, artinya kedua orang tersebut sudah sama-
Tidak hanya mengetahui orang yang akan dinikahi saja, namun telah
83
Hadits Shahih: Diriwayatkan oleh At-Tarmidzi (no. 1087), An-Nasa-I (VI/69-70), Ad-
Darimi (II/134) dan laiinnya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Bani Rahimahullah dalam shahih Sunan
Ibni Majah (no. 1511).
84
Zainudin Ali, Hukum Persata Islam di Indonesia.(Jakarta : Sinar Grafika 2007), cet. 2,
h. 9.
85
Meminang atau melamar, yakni pernyataan seorang laki-laki untuk
mengawini/memnikahi seorang perempuan.
68
dinikahi, adat melayu mempunyai dasar atau teori yang sama dengan apa
menikah dan kedua belah pihak akan menjadi lebih yakin untuk hidup
pasangan hidupnya.
86
Kamal Muchtar, Asas-Asas Hukum Islam tentang Perkawinan, (Jakarta: PT Bulan
Bintang, 1993), cet. 3, h. 64.
87
Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), cet.1. 5.
69
ayat 235:
Artinya: Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu
dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini
mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-
nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin
dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada
mereka) perkataan yang ma'ruf. dan janganlah kamu ber'azam (bertetap
hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan ketahuilah
bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka takutlah
kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyantun.” (QS. Al-Baqarah 235)
masing-masing calon pengantin. Pada tahap ini penting sekali untuk benar-
sampai membahas perjanjian jika salah satu dari kedua pihak ada yang
Bagi orang Melayu jarang sekali terjadi ingkar janji jika memang
sudah melakukan adat merisik tadi karena orang melayu mengutamakan tata
70
krama, tidak mempermalukan orang lain dan tidak menyakiti orang yang
c. Menggantung
upacara perkawinan.
pelaminan serta tabir yang berwarna merah, kuning dan hijau, membuat
tempat berlindung yang nyaman untuk diri sendiri maupun bagi para tamu.
d. Berinai Curi
88
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 45.
89
Budi Santoso, Masyarakat Melayu Riau dan Kebudayaannya, (Pekanbaru: Pemerintah
Propinsi Daerah Tingkat 1 Riau, 1987), cet.1, h. 119.
71
terhadap calon mempelai perempuan diletakkan inai selain pada jari jemari
kedua calon mempelai bahwa mereka adalah pengantin baru yang telah
sah, dan sebegai bentuk upaya agar mereka lebih bisa menjaga diri dengan
baik. Biasanya acara dihadiri oleh pihak keluarga pengantin dan kerabat
90
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 94.
91
Zainudin, Selaku Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis, Interview Pribadi,
Bengkalis, 30 Juni 2018.
92
https://muslimah.or.id/3779-boleh-berhias-tapi-etika-berhias-wanita-muslimah.html
93
Abdul Hamid Basir, Budaya Tradisional Bukit Batu, h. 56.
72
e. Berandam
roma pada bagian dahi, pelipis, alis, tengkuk, bulu tangan dan bagian kaki.94
bahwa keindahan pada diri seseorang tidak saja terletak pada yang
dengan ajaran Islam. Namun ketika berhias itu dilakukan secara tidak
94
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan P2BKM
UNRI, Budaya Tradisional Bengkalis, h. 76.
95
Nizami Jamil dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, h. 71.
73
berikut;
segelas besar susu. Rasulullah Saw meminumnya, lalu memberikan susu itu
merasa malu. Asma berkata; aku menyeru kepada 'Aisyah, "Terimalah dari
tangan Nabi Saw." Asma berkata lagi; "Lalu ia ('Aisyah) menerima susu itu
Salah satu tujuan pada prosesi ini ialah untuk mempercantik diri,
alis dan lain-lain sehingga terlihat rapi dan menawan . hal ini selaran dengan
suaminya.96
96
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu, h.
42.
74
lebihan sampai merubah ciptaan Allah SWT. Meskipun setiap orang pasti
memiliki dorongan dalam hal keindahan, karena dorongan itu adalah naluri
wanita yang mentato atau minta ditato, dan wanita yang mencabut atau
saja dan tidak sampai mencukur habis, namun masih banyak ditemukan
habis alis matanya. Mencukur habis alis mata sama artinya dengan tidak
97
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran, (Bandung: Mizan, 2013), Cet.2, h. 507.
98
Al-Imām Al-Hāfiẓ Abī Dāwud Sulaimān bin Al-Asy„aṡ As-Sijistānī, Sunan Abī
Dāwud, (Yordania: Dār Al-A„lām), : 576, hadis no. 0774, “Kitāb At-Tarojjul” “Bāb 5”,
Diriwayatkan dari Ibn Sarḥ, dari Ibn Wahb, dari Usāmah, dari Abān bin Ṣāliḥ, dari Mujāhid bin
Jabr, dari Ibn Abbās, dari Rasulullah.
75
ciptaan Allah itu adalah bentuk bujuk rayu syaitan berupa angan-angan
f. Antar Belanja
Mahar dalam Islam adalah tanda cinta, ia juga merupkan tanda simbol
tersebut telah siap dan mampu secara lahir batin dalam membentuk
keluarga, hal ini juga menandakan sebuah kerjasama yang kompak dalam
suatu hal. Merupakan kewajiban bagi mempelai laki-laki dan hak bagi
99
Budi Santoso, Masyarakat Melayu Riau dan Kebudayaannya, (Pekanbaru: Pemerintah
Propinsi Daerah Tingkat 1 Riau, 1987), cet.1, h. 271
100
Ediruslan Amarzia, Senarai Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau, (Pekanbaru:
UNRI Press, 2000), cet.1, h. 74.
101
Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Perceraian Keluarga Muslim,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), cet.1, h. 52.
102
Ali Yusuf As-Subki, Fiqih keluarga, Pedoman Berkeluarga Dalam Islam, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2010), cet. 1, h. 143.
76
mempunyai rasa saling tolon menolong dan saling membantu dalam hal
pernikahan.103
faktor gengsi yang disebabkan ingin lebih tinggi dari antaran belanjanya anak
saudara atau anak teman. Hal ini berlandaskan firman Allah SWT :
103
Rizal, selaku Budayawan dan MC Adat di Kec.Bengkalis, Interview Pribadi,
Bengkalis, 29 Juni 2018.
104
QS. Al-Baqarah (2) : 185.
77
dalam arti luas maupun kesukaran yang sebenarnya masih dapat dilakukan
oleh manusia, hanya saja dapat menyebabkan pelaku tadi berada dalam
kesulitan yang berat. Adapun kategori kesukaran pada antaran belanja ini
Ijab yaitu lafazd yang diucapkan oleh wali atau yang menggantikan
engkau dengan si fulanah) atau “ankahtuka fulanah”. Qabul ialah lafadz yang
terima pernikahan ini).106 Dalam ijab dan qabul dipakai lafadz inkah dan tazwij
karena dua lafadz ini yang datang dalam Al-Qur‟an. Seperti firman Allah;
105
Dahlan Tamrin, Kaidah-kaidah Hukum Islam (Kulliyah Al-khamsah), hlm. 138-139.
106
Abd Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, h. 83..
78
calon mempelai laki-laki atau raja sehari bersama rombongan tiba dirumah
calon mempeai perempuan untuk melakukan ijab dan qobul. Diruangan tengah
perempuan yang disebut wali, dua orang saksi dan Tuan Qadi, serta sanak
keluarga dan para undangan, kesemuanya berpakaian baju kurung melayu. 108
Adat Melayu Bengkalis mengajarkan ijab qabul persis dengan apa yang
di jeaskan oleh hukum Islam, dengan rukun dan syarat yang telah ditetapkan.
107
Butsainan As-Sayyid Al-Iraqy, Rahasia Pernikahan Yang Bahagia, (Jakarta: pustaka
Azza, 1997), cet.1, h. 73.
108
Basrah, Kepala Desa Senggoro, Interview Pribadi, Bengkalis, 10 Juli 2018.
79
Seperti adanya wali, saksi dan lain-lain.“Tidak ada nikah kecuali dengan
Para ulama 4 mazhab sepakat ijab qabul harus dilakukan dalam satu
majlis akad, sehingga andaikan wali mengatakan, “saya nikahkan kamu dengan
putri ku” lalu mereka berpisah sebelum suami mengatakan “aku terima”
kemudian di majlis yang lain atau di tempat lain ia baru menyatakan menerima,
a. Tepung Tawar
menggunakan daun setawar dan daun sedingin yang diikat dengan daun
telapak tangan kedua mempelai lalu menaburkan beras kunyit dan bunga
109
Ediruslan Amarzia, Senarai Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau, (Pekanbaru:
UNRI Press, 2000), cet. 1, h. 68.
80
membuang banyak beras kunyit. Atau bahkan jika memang bisa, bagaimana
supaya beras yang sudah ditabur tadi bisa dikumpulkan kembali. Hal ini
b. Khatam Al Qur‟an
diperintahkan oleh agama Islam, namun hanya untuk memenuhi tradisi adat
perempuan.111
dalam upacara adat Melayu Bengkalis. Hal ini menunjukkan bahwa orang
110
Ediruslan Amarzia, Senarai Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau, (Pekanbaru:
UNRI Press, 2000), cet. 1, h. 61.
111
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 84.
112
Tara, Selaku Mak Andam di Kecamatan Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 20
Juli 2018.
81
Oleh karena itu, orang-orang yang mahir membaca qur‟an atau biasa
keberadaannya. Hampir disetiap desa pasti ada guru ngaji dan setiap orang
Artinya: “Dari Ibnu Mas‟ud ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang
siapa membaca satu huruf dari Quran, dia akan memperoleh satu kebaikan.
Dan kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif
lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu
huruf." (HR Tirimizy dan Baihaqi)
c. Berarak
iringan atau arak-arakan dari rumah pengantin laki-laki atau rumah orang
tertentu jika pengantin laki-laki tersebut berasal dari luar pulau Bengkalis
i‟lan atau pemberitahuan namun juga memiliki perbedaan. Jika pada saat
berinai dilakukan dirumah dan tidak diketahui banyak orang, akan tetapi
pengantin itu pudar. Berbeda halnya dengan berarak yang berada diluar
113
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 68.
82
perempuan.114
d. Bersanding
menjalani prosesi ini tak lepas dari pro dan kontra para ulama, Namun,
masyarakat yang biasa menjalaninya patut bernafas lega karena tidak semua
114
Elinawati, selaku Mak Andam di Kecamatan Bengkalis yang juga berprofesi sebagai
guru, Wawancara Pribadi, Bengkalis 18 Juli 2018.
115
Moch. Abȋ Isȃ bin Surah, at-Tirmizi, Sunan at-Tirmizi, (Beirut Lebanon: Dar El-
Marefah), II: 276, hadis no. 1095, “Kitab An-Nikāh” “Maa Ja‟a Fi I„lān An-Nikāh”, Hadis hasan
garib, riwayat dari „Aisyah.
116
Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Bengkalis bekerjasama dengan Pusat
Pengajian Bahasa dan Kebudayaan Melayu, (Universitas Riau, 2003), h. 35.
83
saling berpegangan dan bahkan saling cium seperti yang selama ini
penyandingan.
e. Makan Beradab
Hal ini disimbolkan dalam prosesi adat makan beradab, makan hadap-
hadapan dan makan nasi damai. Ketiga prosesi ini berbeda pengertian antara
satu dengan lainnya dan waktu pelaksanaan juga tidak sama. Akan tetapi
maksud dan tujuan ketiga prosesi ini hampir sama, yaitu sebagai ajang
perintah sekaligus larangan yang ada pada Surah Al-Hujurāt ayat 10 dan 11.
117
Zainudin, selaku Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis. Interview Pribadi,
Bengkalis, 30 Juni 2018.
118
Yahya Gulita dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008), h. 96.
119
Istiqomah, Selaku Mak Andam di Kec. Bukit Batu, Interview Pribadi, Bengkalis, 1
Agustus 2018.
84
segala macam sikap lahir batin yang dapat mengeruhkan hubungan antara
mukmin.
buruk. Dengan demikian, makan bersama ini sejalan dengan ajaran agama
Islam.120
masing-masing keluarga.121
Pada saat ini pula kedua orang tua memberikan nasehat sekaligus
Kedua upacara adat ini merupakan sarana untuk saling kenal antara satu
120
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran, h. 651-652.
121
Abdul Hamid Basir, Budaya Tradisional Bukit Batu, h. 55.
85
baik.122
telah selesai. Karna itu terkadang tidak hanya kedua mempelai saja yang
Pada prosesi ini pula keluarga membuat makanan yaitu bubur sumsum
dengan tujuan mensucikan dan mendoakan agar dijauhi dari kesialan hidup
ّ
والكن هللا يذىبو ، وما منّا ّإال، ثالثا، الطيزة شزك، الطيزة شزك،الطيزة شزك
125
بالتّو ّكل
122
Sarah, selaku Mak Andam di Kec. Bengkalis, Interview Pribadi, Bengkalis, 15 Juli
2018.
123
Ediruslan Amarzia, Senarai Upacara Adat Perkawinan Melayu Riau, (Pekanbaru:
UNRI Press, 2000), cet. 1, h. 49.
124
Elinawati, selaku Mak Andam di Kecamatan Bengkalis yang juga berprofesi sebagai
guru, Interview Pribadi, Bengkalis 18 Juli 2018.
125
Al-Imām Al-Hāfiẓ Abī Dāwud Sulaimān bin Al-Asy„aṡ As-Sijistānī, Sunan Abī
Dāwud, (Yordania: Dār Al-A„lām), : 636, hadis no. 3910, “Kitāb Aṭ-Ṭibb” “Bāb Fi aṭ-Ṭiyarah”,
86
Artinya: thiyarah itu sirik, thiyarah itu sirik, thiayarah itu sirik, tidak
ada seorangpun dari antara kita kecuali (telah terjadi dalam hatinya sesuatu
dari hal ini), hanya saja Allah bisa menghilangkannya dengan tawakkal
kepada-Nya. (HR. Abu Daud)
126
ال عدوى وال طيزة وال صفز وال ىامت
kesialan itu adalah syirik, bahkan dalam hal ini Rasulullah mengulang kata-
terhadap penyakit menular, gerak-gerik burung dan burung hantu adalah tidak
benar, begitu juga dengan anggapan bahwa bulan ṣafar adalah bulan sial.
Diriwayatkan dari Muhammad bin kaṡīr, dari Sufyān, dari Salamah bin Kuhail, dari „īsā bin „āṣim,
dari Zirr bin Ḥubaisy, dari Abdillah bin Mas„ūd, dari Rasulullah SAW.
126
Al-Imām Al-Hāfiẓ Abī Dāwud Sulaimān bin Al-Asy„aṡ As-Sijistānī, Sunan Abī
Dāwud, (Yordania: Dār Al-A„lām), h. 637, hadis no. 3911-, “Kitāb Aṭ-Ṭibb” “Bāb Fi aṭ-Ṭiyarah”,
Diriwayatkan dari Muhammad bin Mutawakkil Al-„asqalāny dan Hasan ibn „Ᾱliy, dari Abdur
Razzāq, dari Ma„mar, dari Abī Salamah, dari Abī Ḥurairah.
127
Moch. Abȋ Isȃ bin Surah, at-Tirmizi, Sunan at-Tirmizi, (Beirut Lebanon: Dar El-
Marefah), : 535, hadis no. 2794, “Kitab al-Adab” “Maa Ja‟a Fī Ḥifẓil „Aurah”, Diriwayatkan dari
Aḥmad bin Manī‟, dari Mu‟āż bin Mu‟āż dan Yazīd bin Hārūn, dari Rasulullah.
87
pernikahan adat melayu Bengkalis, baik itu sebelum maupun sesudah akad
yang bisa dianalisa dengan Hukum Islam, yaitu dengan meninjau bahasa
pakaian yang digunakan dalam upacara adat dan alat musik yang digunakan
secara langsung oleh seorang pria terhadap wanita yang diinginkan dan
128
Zainudin, selaku Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis. Interview Pribadi,
Bengkalis, 30 Juni 2018.
88
Islam.
dalam hal apapun, karena itu pada prosesi ini dipandu oleh Mak
orang lain. Dalam Islam dianjurkan untuk mengias diri, namun tidak
berlebihan.
badan.
yaitu dilaksanakannya ijab qabul antara kedua belah pihak yang akan
rukun dan syarat yang disyariatkan agama Islam, hanya saja diawali
namun sudah menjadi budaya yang kuat bagi adat Melayu sehinggah
harus dilaksanakan.
pengantin yang juga diikuti oleh keluarga dari kedua belah pihak,
memohon doa restu kepada kedua orang tuanya dan mertua dalam
cara yang baik pula dan tidak berlebihan. Pada prosesi ini hanya
kotoran atau kelelahan. Jika pengantin beranggapan lain lebih dari itu,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan sesudah akad nikah. Dari bermacam prosesi upacara adat perkawinan
antar belanja, Ijab Kabul, khatam kaji, berarak. Dari berbagai upacara adat
berbeda.
atas hanya mengikuti kebiasaan adat yang telah lama dicontohkan oleh
sesepuh adat Melayu dari dahulu hingga saat ini, namun secara
2. Dalam upacara adat Melayu tersebut, ada yang boleh dan ada yang tidak
kepercayaan akan kesialan pada saat mandi kumbo taman adalah syirik.
B. Saran-Saran
Dari penjelasan yang telah peneliti paparkan dan dari fakta temuan saat
diantaranya:
Lembaga Adat Melayu, mak andam ataupun kepada orang Melayu asli
3. Kepada tokoh pemuka adat dan para alim ulama, hendaknya pengantin
laki-laki pada prosesi khatam kaji juga ikut membaca qur’an seperti
Ahmad Yahya Sulaiman, Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, Alih Bahasa
Ahmad Tirmidzi dkk, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2014.
Gulita Yahya dkk, Upacara Adat Pernikahan Masyarakat Kecamatan Bukit Batu,
Bengkalis: Lembaga Adat Melayu Bukit Batu, 2008.
Hadi Sutrisno, Metodelogi Resreach, Jakarta: PT. Moyo Segoro Agung, 2007.
Interview Pribadi dengan Suyud, Tokoh Adat Melayu Bengkalis, Bengkalis, 2 Juli
2018.
1
Interview Pribadi dengan Rizal, selaku budayawan dan MC Adat di
Kec.Bengkalis, Bengkalis, 29 Juni 2018.
Interview Pribadi dengan Basrah, Kepala Desa Senggoro, Bengkalis, 10 Juli 2018.
Interview Pribadi dengan Yong Syarif, Selaku Budayawan dan Tokoh Masyarakat
Bengkalis, Bengkalis, 3 juli 2018.
Intrview Pribadi dengan Istiqomah, Selaku Mak Andam di Kec. Bukit Batu,
Bengkalis, 1 Agustus 2018.
Interview Pribadi dengan .Zainudin, Selaku Ketua Lembaga Adat Melayu Riau
Bengkalis, Bengkalis, 30 Juni 2018.
Jamil Nizami dkk, Adat Perkawinan Melayu Riau, Pekanbaru: CV Suka Bina,
2008.
Nasution Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: C.V. Rajawali,
1986
Sohari Tihami, Fikih Munakahat: kajian Fikih Nikah Lengkap, Jakarta: Rajawali
Pers, 2009.
Soimin Soedaryo, Hukum Orang dan Hukum Keluarga, Jakarta: Sinar Grafika,
Saleh Hasan dkk, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 200
Tim pusat Pengajian Bahasa dan kebudayaan Melayu Universitas Riau P2BKM-
UNRI, 2003
.
PEDOMAN WAWANCARA
Informan:
1. Menurut anda bagaimana upaya Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis dalam
melestarikan adat di Masyarakat?
pernikahan?
3. Apakah ada pergeseran adat yang terjadi pada zaman dahulu dengan yang
saat ini?
Melayu di Bengkalis?
ini?
1
2
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Menurut anda bagaimana upaya Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis
dalam melestarikan adat di Masyarakat?
Jawaban : Melihat perkembangan saat ini, selaku pengurus LAMR Bengkalis kami
melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, yaitu menjaga kelestarian
adat Melayu Bengkalis sebisa mungkin. Adapun mengenai agenda besar
jarang kami lakukan karena harus ada dukungan dari pemerintah daerah,
namu agenda rutin adat Melayu setiap tahunnya tetap terlaksana seperti
acara ulang tahun Bengkalis.
Pertanyaan : Apakah saja pergeseran adat yang terjadi pada zaman dahulu dengan
yang berlangsung saat ini?
Jawaban : Mengenai pergeseran adat sudah dipastikan terjadi pada saat sekarang
ini, dikarenakan berbagai faktor sesuai dengan daerang masing-masing.
Pertanyaan: Apa penyebap terjadinya perubahan pada salah satu prosesi pernikahan
Melayu saat ini?
Jawaban : Terjadinya perubahan pelaksanaan adat Melayu dikarenakan kebiasaan
masyarakat pada umumnya, seperti pada prosesi menyembah mertua.
Jika mengikuti adat Melayu terdahulu maka dilaksankan setelah berarak,
namun saat ini lebih efektif diadakannya ketika setelah akad nikah.
upacara menyembah mertua, yaitu atas dasar perintah agama untuk taat
dan santun kepada kedua orang tua.
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Menurut anda bagaimana upaya Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis
dalam melestarikan adat di Masyarakat?
Jawaban : Menurut saya pengurus lembaga adat Melayu Riau Kab. Bengkalis harus
mempunyai banyak program kebudayaan di tengah masyarakat, karena
melihat kondisi saat ini pengurus LAMR belum ada kebijakan yang
serius demi melestarikan budaya Melayu khususnya di pernikahan.
Pertanyaan: Apa saja pergeseran adat yang terjadi pada zaman dahulu dengan yang
berlangsung saat ini?
Jawaban : Pergeseran yang terjadi pada masyarakat terdahulu dengan yang
berlangsung saat ini ialah mandi kumbo taman. dahulu prosesi ini
menjadi sebagai keharusan untuk dilaksanakan secara beramai, namun
saat ini hanya menjadi formalitas saja dan dilakukan secara sendiri.
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Menurut bapak bagaimana upaya Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis
dalam melestarikan adat di Masyarakat?
Jawaban : Masyarkat saat ini sangat menyayangkan dengan keadaan budaya ada di
Bengkalis. Negeri yang berlambangkan budaya Melayu, namun pada
realitanya tidak ada kebijakan bersifat kemelayuan yang menjadi
program LAM Bengkalis. Hal ini menunjukkan lemahnya upaya dalam
melestarikan adat Melayu terhadap masyarakat.
Pertanyaan: Apakah saja pergeseran adat yang tejadi pada zaman dahulu dengan yang
berlangsung saat ini?
Jawaban : Ada pergseran adat pada prosesi yang berbeda, diantaranya yaitu pada
acara berarak. Jika diikutkan sesuai adat masyarakat dahulu, waktu
pelaksanaannya lebih baik pada pukul 14.00 keatas ketika suasana
sedang teduh dan matahari mulai condong ke barat. Namun saat ini
waktu pelaksanaannya dipercepat, bahkan ketika matahari sedang terik
panas.
maka melalui berarak inilah sebagai bentuk cara yang lebih efektif untuk
mengumumkan pernikahan ke masyarakat luas.
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Menurut bapak bagaimana upaya Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis
dalam melestarikan adat di Masyarakat?
Jawaban : Menurut saya pengurus LAM Bengkalis sudah mwmpunyai program-
program untuk menjaga keutuhan adat Melayu, namun karna tidak
adanya keseriusan dalam hal ini maka kegiatan LAM Bengkalis
tergolong fakum bahkan tidak berjalan sama sekali.
Pertanyaan: Apa saja pergeseran adat yang terjadi pada zaman dahulu dengan yang
berlangsung saat ini.
Jawaban : Pergeseran yang terjadi diantaranya ialah pada upacara tepuk tepung
tawar. Sesuai dengan aturan adat Melayu,bagi yang menepuktawri
pengantin tu hanyalah pihak kelauarga atau sesepuh laki-laki, namun saat
ini juga dilakukan oleh orang tua atau keluarga perempuan.
Jawaban : Sesama umat Islam haruslah saling mendoakan dalam hal kebaikan baik
secara berjamaah ataupun sebaliknya. Mengenai prosesi inilah
menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya terdapat makna yang
mendasar yaitu mengenai harapan baik terhadap sesama muslim dengan
tulus dan ikhlas.
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Menurut anda bagaimana upaya Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis
dalam melestarikan adat di Masyarakat?
Jawaban : Kondisi saat ini LAM tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tembul
sebuah kekeliruan yang diherankan oleh masyarakat akan kefakuman
LAM Bengkalis. Sama sekali tidak ada upaya untuk mensosialisasikan
budaya Melayu di masyarakat, karena keterbatasan mereka untuk
berbuat.
Jawaban : Pernikahan di Bengkalis pada umumnya tak terlepas dari adat Melayu,
karena sudah menjadi budaya yang mengakar dari zaman dahulu.
Pertanyaan: Apa saja pergeseran adat yang terjadi pada zaman dahulu dengan yang
berlangsung saat ini?
Jawaban : Pergeseran adat Melayu yang terjadi pada zman dahulu dengan yang
sekarang diantaranya ialah pada prosesi berinai curi bagi pengantin laki-
laki. Jika mengikuti adat melayu orang tua terhadulu maka banyak
tahapan upacara yang dilakukan sebelum itu, namun saat ini dipersingkat
dengan menguangi frekuensi adatnya.