Anda di halaman 1dari 123

NILAI FILOSOFIS PADA AJARAN ORGANISASI

PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI


TERATE (PSHT)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Agama (S. Ag)

Oleh:

Muta’ali

11150331000003

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021 M/ 1443 H
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Nilai Filosofis pada Ajaran Organisasi Pencak Silat
Persaudaraan Setia Hati Terate” telah di ujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Ushuluddin Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 23 Agustus 2021.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana
Agama (S.Ag) Strata satu (S1) pada program studi Aqidah dan Filsafat Islam.
Jakarta, 23 Agustus 2021

Sidang munaqasyah

Ketua merangkap anggota Sekertaris merangkap anggota

Dr. Tien, Rohmatin, MA Dra. Banun Binaningrum, M.Pd

NIP:196808031994032002 NIP:196806181999032001

Penguji 1 Penguji 2

Drs. Agus Darmaj, M. fils Rosmaria S.W., SS.M.Si

NIP:196108271993031002 NIP:197104091998032003

Pembimbing

Kusen Ph.D

iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

iv
ABSTRAK

Muta’ali (nim:11150331000003) nilai filosofis pada ajaran organisasi


pencak silat persaudaraan setia hati terate (psht) di bawah bimbingan
Kusen Ph,D.
Bila filsafat adalah studi tentang pencarian akan esensi kebenaran
melalui apa yang dilakukan secara mendalam, sistematis,dan universal, maka
secara sederhana filsafat nilai adalah pencarian tentang kebenaran mengenai
esensi nilai dan makna yang dilakukan secara mendalam, sistematis dan
universal. Dan Secara filosofis makna dari hidup adalah “nilai” sebagai hakikat
harga diri dan keberlangsungan duniawi yang sejati. Hal ini yang akan di cari dan
dikaji menggunakan konsep teori dan pengertian makna “nilai filosofi” dalam
ajaran dan kandungan-kandungan nilai yang ada di Organisasi Pencak Silat
Persaudaraan Setia Hati Terate.
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui bagaimana nilai-nilai filosofis
yang ada dalam Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate, mulai
dari ajaran-ajaran dasar tujuan yang ada dalam organisasi PSHT.dan Adapun
metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif, yaitu informan atau sumber data ditentukan dengan kriteria yang
sesuai dengan tujuan penelitian. Informan penelitian ini terdiri dari sesepuh
yang ada dalam Oragnisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate yang
dapat dijangkau oleh penulis, dan beberapa pelatih yang masih aktif untuk
melatih dalam oraganisasi.

Berdasarkan temuan dan analisis dapat disimpulkan bahwa nila filosofis


yang ada pada ajaran Organisasi Pencak Silat Perasaudaraan Setia Hati Terate.
Sangat baik dan luhur secara ajaran, proses pengajaran atau proses penempahan
untuk menjadi anggota tetap dalam PSHT. Banyak manfaat baik yang dapat
diperoleh dari proses pengajaran dan penempempahan yang ada dalam PSHT.
Dan ajaran-ajaran yang ada didalamnya sangat keterkaitan dengan Al-quran dan
hadist mulai dari dasar ajaran dasar tujuan proses pendidikannya. Adapun yang
menjai faktor pedukungnya adalah proses penyampaian ajaran dasar yang
benar-benar luhur dan tidak melenceng yang sesuai dengan konsep pendidikan
yang di ajarkan oleh pendiri PSHT yaitu “ki hajar harjo oetomo” pada tahun
1922 di desa pilang bagau, kabupaten madiun. Namun ada beberapa dari
anggota yang terkadang masih dangkal memahami konsep ajarannya sehingga
hal tersebut menjadi faktor penghambat untuk benar-benar mendalami ajaran-
ajaran yang dalam PSHT itu sendiri.

Kata kunci: nilai filosofis pada ajaran oragnisasi pencak silat


persaudaraan setia hati terate.

v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
hidayah, taufiq serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“nilai filosofis pada ajaran organisasi pencak silat persaudaraan setia hati terate
(PSHT)”.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW,


keluarganya, para sahabatnya, para pengembann risalahnya dan kita selaku umatnya
hingga akhir zaman.

Pada penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan
kemampuan penulis. Oleh karena itu dengan hati terbuka penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun sehingga penulis dapat mengembangkan pengetahuan dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dikemudian hari.

Adapun dalam penyusunan penelitian ini tidak semata-mata hasil kerja sendiri,
melainkan juga berkat bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang telah membantu,
baik secara materi maupun secara spiritual. Untuk itu dalam kesempatan kali ini dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih terutama
kepada kedua orang tua penulis Ayah Surono dan Ibu Darwati yang telah mengantarkan
penulis sampai pada titik ini. Selain itu penulis juga sangat berterimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian ini yang diantaranya:

1. Bapak kusen Ph.D. Selaku dosen pembimbing skripsi.


2. Ibu Dra. Tien Rohmatin, MA. Selaku ketua prodi Aqidah Filsafat Islam.
3. Ibu Dra. Banun Bina Ningrum, M.Pd. Selaku sekretaris prodi Aqidah Filsafat
Islam.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin terutama dosen-dosen prodi Aqidah
Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama
menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

vi
5. Kepada keluarga besar Wasiat Jakarta, Formala Jabodetabek, Mayadah
Tangsel, Ansor Banser Tangsel, dan PSHT Komisariat UIN Jakarta yang telah
bersama-sama mengarungi suka dan duka selama di perantauan.
6. Kepada saudari Riya Nafisah yang selalu memberikan perhatian, suport dan
semangatnya yang tulus, saran dan doanya.
7. Terima kasih kepada seluruh kelurarga besar AFI UIN Jakarta untuk dukungan
dan doanya kepada penulis semoga silaturrahmi dan persahabatan yang kita
jalani selama ini terus terjaga dengan baik.
8. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu tanpa
mengurangi rasa horman, penulis mengucapkan terima kasih.

Semoga semua bantuan dan perhatian yang tercurah mendapat balasan pahala
berlipat ganda dari Allah SWT. Selain itu semoga apa yang menjadi cita-cita dan
impian kita semua terwujud di masa depan serta mendapat ridho dan keberkahan dari
Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Namun penulis berharap adanya masukan, kritik, dan saran yang
membangun supaya menjadi acuan pembelajaran yang baik bagi penulis. Akhir kata
semoga skripsi ini dapat menjadi manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
menjadi bahan perhatian dan pembelajaran bagi penulis khususnya.

Ciputat, 30 Maret 2021

Muta’ali

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL……………………………………………………………………………….i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................................... 5
E. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 7
F. Metode Penelitian ........................................................................................... 8
1. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 8
2. Pengamatan atau Observasi ............................................................................ 9
3. Wawancara ................................................................................................... 10
4. Metode Pembahasan ..................................................................................... 10
5. Metode Penulisan ......................................................................................... 11
G. Sistematika penulisan ................................................................................... 11
BAB II ........................................................................................................................ 13
NILAI FILOSOFIS ................................................................................................... 13
A. Nilai Filosofis. .............................................................................................. 13
1. Pengertian Nilai ............................................................................................ 13
2. Pengertian filosofis ....................................................................................... 16
3. Pengertian Nilai filosofis .............................................................................. 18
B. Jenis-jenis nilai ............................................................................................. 19

viii
C. Hubungan nilai dengan filosofis................................................................... 23
BAB III ....................................................................................................................... 25
ORGANISASI PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 25
A. Sejarah Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate ................. 25
B. Filosofi Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate ............................................. 40
C. Visi dan misi ................................................................................................. 45
D. Tujuan dasar ................................................................................................. 47
E. Struktur organisasi ........................................................................................ 47
F. Prosedur Latihan dan program kegiatan Persaudaraan Setia Hati Terate .... 53
G. Prestasi PSHT ............................................................................................... 57
BAB IV ....................................................................................................................... 59
HASIL ANALISIS NILAI FILOSOFIS PADA AJARAN ORGANISASI
PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE ........................... 59
A. Pengertian warga dan siswa dalam PSHT .................................................... 60
A. Hak dan kewajiaban warga ........................................................................... 61
B. Larangan Warga ........................................................................................... 63
C. Sanksi Pelanggaran Warga ........................................................................... 64
B. Panca dasar ................................................................................................... 67
C. Tujuan Dasar dan Falsafah dalam PSHT...................................................... 76
D. Dasar dan landasan ajaran PSHT dengan Al-qur’an dan hadist ................... 84
BAB V......................................................................................................................... 94
PENUTUP .................................................................................................................. 94
A. Kesimpulan ................................................................................................... 94
B. Saran ............................................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 97
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 101

ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah salah satu aliran pencak silat

yang didirikan oleh Ki Hajar Harjo Oetomo di Kota Madiun tepatnya di Desa

Pilang Bango Kota Madiun Jawa Timur pada tahun 1922. PSHT sendiri memiliki

banyak tradisi dan nilai- nilai filosofi yang terkandung dalam ajaran organisasi

pencak silat tersebut, pada zaman dahulu bangsa indonesia masih dalam masa

penjajahan itulah salah satu penyebab didirikannya perguruan ini, yang dahulu

masih memiliki nama Pemuda Super Club dengan singkatan PSC, kemudian pada

tahun 1922 di sahkan menjadi PSHT atau persaudaraan setia hati terate.1

PSHT memiliki banyak tradisi adat dan ketentuan-ketentuan yang harus

dijalani sebagai anggota PSHT, bahkan sering dikatakan ketika seseorang masuk

PSHT dan sudah mampu menguasainya, orang tersebut bisa dibilang memiliki

ilmu hidup atau ilmu kehidupan. Karena ajaran yang ada dalam PSHT tersebut

memiliki makna dan pengertian yang luhur dan dalam.2

Organisasi PSHT ini sendiri juga mempunyai peran yang sangat besar

dalam perkembangan nilai fiolosofis, mental, kebudayaan dan ilmu pengetahuan

yang dalam.bahkan juga islam dan kebudayaan khususnya di masyarakat jawa

1
Andi c. Sudin, Guru Sejati Bunga Rampai Telaah Ajaran Setia Hati, (Madiun: Tabloid Lawu Pos,
2009), hal 10.
2
Mulyana Agus, Pencak Silat Setia Hati Sejarah, Filosofis dan Adat Istiadat. (Bandung : Tulus
pustaka, 2016), hal 9.

1
2

waktu itu. Hal ini bisa dilihat dari budaya-budaya yang ada di masyarakat Jawa,

seperti wayang, tarian-tarian, pencak silat, dan lain-lain.3 Serta nilai filosofis yang

terkandung dalam ajaran PSHT persaudaraan setia hati terate.kalau digali secara

mendalam dari ajaran fiosofis PSHT memiliki makna yang sangat dalam hal ini

belum seberapa diketahui oleh anggota psht secara khusus hanya difahami secara

tekstual dan sekilas.

Adapun ajaran filosofis yang ada di dalam PSHT ini sering disebut dengan

materi Ke-Sh an atau kesetia Hati an. karena dalam PSHT itu ada materi-materi

yang lain seperti sabung persaudaraan dan olah gerak, sedangkan kalau materi Ke-

Sh an adalah materi tentang apa yang akan di jadikan pedoman dan landasan bagi

seseorang yang mengikuti latihan dalam pencak silat ini, dan sebagai wawasan,

biasanya kalau pas waktu latihan materi ke SH-an ini diberikan pada waktu

istirahat ditengah-tengah latihan.

Adapun materi ke-SH an yang di berikan dan yang diajarkan dalam PSHT

adalah sebagai berikut: arti persaudaraan, arti Setia Hati , arti bet lambang, arti

dan makna-makna jurus, senam dan lain sebagainya hal tersebut penulis analisis

sebagai ajaran filosofis yang memilik arti dan penjabaran sangat dalam,

karenanya sampai para sesepuh pendiri mendirikan dengan berdasarkan makna

dan pengetahuan yang benar dan luas.4

3
Simuh, Sufisme J awa: Transformasi Tasawuf Islam ke Mistik Jawa (Yogyakarta: Yayasan bentang
budaya, 1995), hlm 9.
4
Tarmadji Harsono Budi. Sejarah SH TERATE & Persaudaraan Sejati. Yayasan Setia Hati Terate
Pusat Madiun 2013. Hal 49-67
3

Dari beberapa falsafah materi ke SH-an tersebut terkandung maksud

bahwa sebagai orang atau Warga Persaudaraan Setia Hati Terate bila berjuang

harus sampai tuntas, supaya ilmu yang didapat tidak setengah-setengah. tidak

akan menyerah kalah sebelum maksudnya tercapai dan akan mengaku kalah

apabila sudah kembali kepada ibu pertiwi. Begitu pula dalam pepatah Jawa

mengatakan: apabila kita berjuang, “madep karep mantep, cilik ingloro gedening

pati wani nglakoni dan kita yakin serta selalu memohon petunjuk dari Tuhan

Yang Maha Esa, maka yakinlah bahwa Tuhan yang Maha Esa pasti meridhoinya

(pasti ngijabahi)”. Sebab Tuhan yang Maha Esa itu sifatnya selalu Rahman dan

Rahim, apapun yang menjadi kehendak manusia bila memohonnya dengan

sungguh-sungguh dan berusaha pasti akan dikabulkan. Sebagai wujud nyata dari

pengalaman falsafah tersebut diatas, maka kita dapat mengambil hikmah atau

makna beberapa pepatah dalam bahasa Jawa dikatakan : “Sak apik-apike wong

yen akeh pitulungan kanthi dedhemitantan ono kang wruh”. Ini dikandung

maksud bahwa kita sebagai warga SH Terate harus mempunyai sifat bila kita

memberikan pertolongan kepada orang lain, tidak perlu kita pamerkan dan harus

dengan hati yang tulus ikhlas, tidak mengharapkan imbalan dari pemberiannya

tersebut. Yang penting kita yakin bahwa Tuhan yang Maha Esa pasti

mengetahuinya.5

5
Mat Sholeh, Setia Hati Terate, (Madiun: Tabloid Lawu Pos, 2009), hlm 39.
4

Dalam islam dijelaskan dengan salah satu ayat al-Qur’an yang berisikan

tentang keimanan yang tumbuh indah di dalam hati yang akan menjauhkan dari

perbuatan-perbuatan fasik yaitu Surat Al-Hujarat Ayat 7-8:

َ ‫س ْو َل الله قلي لَ ْوي ُِط ْيعُ ُك ْم فِ ْي َك ِثي ٍْر ِمنَ اْالَ ْم ِرلَ َعنِت ُّ ْم َو َل ِك َّن اللهَ َحب‬
‫َّب اِلَ ْي ُك ُم‬ ُ ‫َوا ْع َل ُم ْوا ا َ َّن فِ ْي ُك ْم َر‬
)7( َ‫الرا ِشد ُْون‬ َّ ‫صياَنَ قلياُولَئِكَ ُه ُم‬ ْ ‫س ْوقَ َواْل ِع‬ ُ ُ‫اْ ِال ْي َما َن َوزَ يَّنَهُ ِف ْي قُلُ ْو ِب ُك ْم َوك ََّرهَ اِلَ ْي ُك ُم اْل ُك ْف َر َواْلف‬
)8( ‫فَض ََْل ِمنَ الله َونِ ْع َمةً قلي َواللهُ َع ِل ْي ٌم َح ِك ْي ٌم‬
Yang artinya:

Dan ketahuilah olehmu bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah.


Kalau dia menuruti (kemauan) kamu dalam banyak hal pasti kamu akan
mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan
dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci
kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang
mengikuti jalan lurus. (7) Sebagai karunia dan nikmat dari Allah Maha
Mengetahui, Maha Bijaksana. (8)
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk membahas soal nilai filosofis

organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate. Oleh sebab itu penulis

menggambil judul Nilai filosofis pada ajaran Organisasi pencak silat

persaudaraan setia hati terate. Karena pada penelitian ini penulis ingin

menganalisis nilai filosofis seperti apa yang ada di PSHT, disisi lain PSHT

adalah organisasi pencak silat yang sangat berwibawa dan disegani, dan

memiliki anggota sampai ke pelosok penjuru dunia. Penulis berharap semoga

penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum khususnya

bagi penulis.

B. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis memberikan batasan masalah yang akan

dipaparkan. masalah-masalah yang telah diidentifikasi diatas, nampak bahwa


5

masalah-masalah tersebut sangat penting untuk dijawab. Namun, permasalahan

tersebut masih sangat luas, maka perlu adanya pembatasan. Masalah-masalah itu

dibatasi pada niilai filosofis pada ajaran organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia

Hati Terate.

C. Rumusan Masalah

Adapun pembahasan penulisan ini dirumuskan kedalam pertanyaan

sebagai berikut:

a. Bagaimana nilai filosofis organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia

Hati Terate?

b. Bagaimana Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman dan

penerapan nilai filosofis pada ajaran organisasi pencak silat Persaudaraan

Setia Hati Terate, diataranya:

a. Untuk mengetahui sejarah berdiri dan berkembangnya organisasi pencak

silat Persaudaraan Setia Hati Terate.

b. Untuk mengetahui ajaran nilai filosofis yang terkandung dalam pada

organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate.

c. Untuk mengetahui penerapan nilai filosofis yang terkandung pada

organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate.

2. Adapun manfaat dari penelitian ini:


6

a. Manfaat secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan informasi

pengetahuan sehingga dalam lingkungan sosial warga memiliki pedoman

atau petunjuk dalam rangka menambah wawasan tentang nilai filosofis

yang ada dalam ajaran PSHT.

b. Manfaat secara praktis, penelitian ini dapat menambah wawasan tentang

implementasi nilai filosofis serta memilah-memilih hal yang terlihat

bertentangan dengan ketentuan moral dan bertindak setelah memahami

secara benar ketentuan ajaran falsafah dalam lingkungan sosial.

c. Manfaat bagi para akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah pengetahuan

sebagai sarana dalam menambah wawasan tentang implementasi nilai

filosofis pada ajaran yang ada di kalangan mahasiswa yang lebih luas.

d. Manfaat bagi Warga, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat

meningkatkan wawasan penerapan nilai filosofis terhadap kegiatan

sehari-hari serta pengarahan moral dalam lingkungan sosial ke arah yang

lebih baik.

e. Manfaat bagi pihak organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate

(PSHT) hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan

lebih mengenai adanya ketentuan di lingkungan sosial serta penerapan

nilai filosofis yang mendalam dalam organisasi pencak silat persaudaraan

setia hati terate.


7

E. Tinjauan Pustaka

Telaah pustaka ini dimaksudkan sebagai salah satu kebutuhan ilmiah yang

berguna untuk memberikan kejelasan dan batasan pemahaman informasi yang

digunakan dan diteliti. Hal ini dilakukan melalui khasanah pustaka dan seputar

jangkauan yang didapatkan untuk memperoleh kepastian orisinalitas dari tema

yang akan dibahas. Dalam Pencak Silat terdapat aspek olahraga, bela diri kesenian

dan pendidikan kerohanian yang lebih dikenal dengan istilah berbudi pekerti luhur.

Melalui pendidikan-pendidikan yang diajarjan dalam pencak silat, khususnya budi

pekerti luhur inilah akan menjadikan roh sebagai seorang pesilat. Hal ini

dikarenakan jika seorang pesilat tidak mempunyai budi pekerti yang luhur (baik)

maka tidak sepenuhnya dia dikatakan pesilat.

Penelitian tentang Nilai filosofis pada Ajaran pencak silat persaudaraan

setia hati terate ini belum ada yang membahas, kalaupun ada juga ada perbedaan.

Maka dari itu penulis dapat menelaah beberapa literature penelitian yang ada,

dalam beberapa kajian terdahulu, penulis merujuk pada pada beberapa jurnal dan

Skripsi hasil penelitian yan telah dilakukan, antara lain adalah:

Tinjauan yang utama penulis telusuri dari skripsi yang berjudul: Estetika

Erak Pembukaan pada Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate

(PSHT) yang disusun oleh Kholid Ubaidillah. Adapun persamaan dalam karya

tulis ini adalah, sama-sama menganalisis ajaran yang terkandung dalam PSHT,

dan perbedaannya karya tulis ini dengan tinjauan pustaka tersebut adalah, kalau

karya tulis ini mengkaji tentang Nilai Filosofis yang terkandung dalam PSHT.

Kalau Tinjauan pustaka tersebut mengkaji tentang nilai Estetika Gerak Pembukaan
8

pada PSHT. 6 Tinjauan yang ke dua penulis telusuri dari skripsi yang berjudul:

Nilai-Nilai Filosofis yang Terkandung dalam Gerak Seni Pencak Silat

Persaudaraan Setia Hati Terate yang di susun oleh Muhammad Singgit Budi

Handoko. Adapun persamaan dalam karya tulis ini adalah sama-sama

menganalisis tentang nilai filosofis yang ada di PSHT, dan perbedaanya dengan

karya tulis ini adalalah kalau tinjauan pustaka ini meneliti tentang nilai filosofi

yang ada digerakannya saja sedangkan karya tulis ini mengkaji nilai filosofi yang

ada di ajarannya (ke Sh-an) bukan olah gerak.7

F. Metode Penelitian

1. Metode Pengumpulan Data


a. Data Primer

Penelitian ini dibantu dengan buku-buku dan karya dari murid Ki

Hajar Harjo Oetomo sebagai data primer yaitu, Relasi Murid Guru

dalam Pencak Silat, yang diterbitkan oleh Komunitas Ilmuwan

Spiritualis.

b. Data Sekunder

Adapun buku-buku sekunder yang dipakai oleh penulis

diantaranya: Buku Pedoman Bidang Teknik Pencak Silat (PSHT) yang

diterbitkan oleh PSHT pusat Madiun. Buku Metodologi Penelitian

(Teori-Aplikasi) yang diterbitkan oleh PT Bumi Aksara. Buku Tasawuf

6
Ubaidillah Kholid, Estetika Pencak Silat dalam Gerak Pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate,
Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga, Yogyakarta. 2018.
7
Singgit Muhammad, Nilai-nilai yang Terkandung dalam Gerakan Seni Pencak Silat Persaudaraan
Setia Hati Terate. Universitas Negeri PGRI Kediri 2018.
9

Untuk Kita Semua Menapaki Bukit-bukit Zamrud Kalbu Melalui Istilah-

istilah dalam Praktik Sufisme yang diterbitkan oleh Republika. Buku Al-

Hikam Induk Hikamh Syaikh Ibn ‘Athaa’illah as-Sakandari yang

diterbitkan oleh Pustaka Firdaus.

Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses dimana peneliti

terlibat langsung didalam objek penelitian. Pengamatan dapat dilakukan

secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam

pengamatan ini adalah lembar pengamatan, ceklist, cacatan, kejadian,

dan lain-lain. Observasi ini adalah pencatatan dan pengamatan dengan

sistematis terhadap ajaran filosofis yang ada di PSHT yang diselidiki.8

Penulis mengamati dalam penelitian ini keberadaan tempat, bentuk

kegiatan dan para anggota mulai dari siswa sampai menjadi anggota,

dari yang muda sampai yang sudah sepuh atau yang lebih tua.

2. Pengamatan atau Observasi

Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses dimana peneliti

terlibat langsung didalam objek penelitian. Pengamatan dapat dilakukan

secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan ini

adalah lembar pengamatan, ceklist, cacatan, kejadian, dan lain-lain. Observasi

ini adalah pencatatan dan pengamatan dengan sistematis terhadap ajaran

filosofis yang ada di PSHT yang diselidiki.9

8
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 146
9
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 146
10

Penulis mengamati dalam penelitian ini keberadaan tempat, bentuk

kegiatan dan para anggota mulai dari siswa sampai menjadi anggota, dari yang

muda sampai yang sudah sepuh atau yang lebih tua.

3. Wawancara

Wawancara adalah teknik penelitian yang paling sosiologis sifatnya,

karena bentuknya berasal dari komunikasi verbal antara peneliti dan

responden. 10 Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam para subjek

penelitian dan wawancara juga bertujuan untuk menguatkan data yang

sebelumnya telah didapat dan diperoleh. Penulis melakukan wawancara

dengan pengurus yang pertama yaitu Ketua atau yang mewakili di kelompok

pencak silat persaudaraan setia hati terate (PSHT). kedua pelatih sekaligus

pembimbing serta tiga dari anggota kelompok pencak silat persaudaraan setia

hati terate PSHT atau yang di tuakan yang dijadikan panutan anggota,

persaudaraan setia hati terate (PSHT).

4. Metode Pembahasan

Adapun pembahasannya, penulis menggunakan metode kualitatif

dengan pendekatan dreskriptif analitis yaitu pendekatan dengan cara

mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

kemudian dideskriptifkan secara aktual, akurat dan sistematik untuk

10
Sanafiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi, Rajawali Pers, Jakarta,
1995, hlm. 39
11

memperoleh kejelasan masalah yang diteliti dan dapat menjawab

permasalahan-permasalahan tersebut serta menganalisisnya.

5. Metode Penulisan

Adapun panduan penulisan skripsi ini berdasarkan pada buku

Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2015/2016, yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Akademik

dan Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ushuluddin

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan buku Metodologi Penelitian Teori-

Aplikasi yang diterbikan oleh PT Bumi Aksara.

G. Sistematika penulisan

Dalam penulisan skripsi diperlukan sistematika penulisan yang baik dan

benar melalui aturan atau tata cara penulisan, untuk dijadikan sebagai bahan acuan.

Maka penulis memasukkan sistematika penulisan ke dalam bahasan. Adapun

sitematika penulisannya sebagai berikut:

Bab satu berisi pendahuluan, yang merupakan bab awal yang menguraikan

latar belakang, batasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan kajian pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab dua berisi tentang nilai filosofis yang ada di dalam ajaran Persaudaraan

Setia Hati Terate, seperti Definisi Nilai filosofis. Pengertian Nilai, pengertian

filosofis dan pengertian nilai filosofis.


12

Bab tiga berisi tentang gambaran umum organisasi pencak silat

persaudaraan setia hati terate meliputi sejarah singkat berdirinya, visi dan misi,

tujuan dasar, kegiatan latihan, prosedur latihan, struktur kepengurusan, sarana

prasarana dan menjelaskan tentang pemahaman dan penerapan nilai falsafah

idealisme dalam persaudaraan setia hati terate..

Bab empat adalah inti dari skripsi ini yang berisi data dan temuan penelitian

yang meliputi deskripsi informan mengenai pengurus, pelatih dan siswa di

organisasi pencak silat persaudaraan setia hati terate. kemudian deskripsi data

mengenai proses dan hasil dari mempelajari nilai filosofis yang ada di

Persaudaraan Setia Hati Terate dengan merujukkan kepada al-Qur’an dan al-

Hadist serta penerapannya pada organisasi pencak silat persaudaraan setia hati

terate khususnya dan menjadi bahan referensi dan bacaan oleh masyarakat luas

umumnya.

Bab lima berupa penutup sebagaimana lazimnya dalam sebuah laporan

hasil penelitian, dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan dari rumusan masalah

yang di ajukan pada bab pertama dan saran yang mudah-mudahan dapat

bermanfaat bagi penulis.


BAB II

NILAI FILOSOFIS
A. Nilai Filosofis.

1. Pengertian Nilai

Nilai dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah harga,(dalam arti

taksiran harga) sebenarnya tidak ada ukuran yang pasti untuk menentukan nilai

intan. harga uang (dibandingkan dengan harga uang yang lain) nilai rupiah terus

menurun.1Secara etimologi, nilai berasal dari kata value (inggris) yang berasal

dari kata valere (latin) yang artinya: kuat, baik, berharga yang berguna untuk

menilai baik buruknya suatu perilaku. 2

Nilai secara terminologi alat yang menunjukan alasan dasar bahwa cara

pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial

dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai

memuat elemen-elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu

mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diiginkan. Nilai itu tidak menopang

dirinya sendiri, namun memiliki keberadaan yang bersifat parasitis, nilai

senantiasa nampak pada pengemban. Dan pengemban inj bersifat riel seperti

batu, kanvas, kayu dll.

Kemudian menurut Scheler nilai itu merupakan kualitas yang tidak

tergantung pada benda, benda adalah sesuatu yang bernilai. Ketergantungan ini

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1994, hal. 117
2
Frondizi Risieri, Pengantar Filsafat Nilai, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2011 Mei, hal. 2

13
14

mencakup setiap bentuk empiris, nilai adalah kualitas a priori. Ketidak

ketergantungan ini tidak hanya mengacu pada objek yang ada di dunia, seperti

lukisan, patung, dan lain sebagainya, tapi juga reaksi kita terhadap benda dan

nilai. 3 Menurut pemikiran filosofis Sutan Takdir alisjahbanah adalah filsafat

nilai sebagaimana terungkap dalam karyanya yang utama. Menurut beliau

manusia dibedakan dengan binatang karena manusia dapat memberikan

penilaian sedangkan binatang tidak dapat memberikan penilaian, binatang

adalah satu dari perilakunya, apa yang dipilih dan dilakukan dari binatang

adalah melalui isting dan nalurinya berbeda dengan manusia kalau manusia

menggunakan penilaian, apa yang kiranya tepat untuk dilakukannya dengan

menggunakan budi pekerti dan akal. Oleh karena itu kemampuan untuk menilai

mengandalkan sekaligus merealisasikan kebebebasan manusia, hanya karena

wawasan manusia secara hakiki tidak terbatas, manusia dapat menilai sesuatu

dan tidak harus langsung bereaksi berbeda halnya dengan kelakuan binatang.

Kebebasan manusia tersebut memungkinkan manusia mengambil sikap kritis

atas apa yang akan dilakukannya dan apa kira-kira yang baik dan buruk untuk

dirinya sendiri tanggung jawab atas dirinya sendiritermasuk keyakinan filosofis

yang mendasar tentang apa nilai-nilai yang paling penting baginya, manusia

adalah mahluk bebas yang berorentasi dengan apa yang kiranya bernilai

baginya, karena itu filsafat nilai merupakan inti usaha filosofis sutan takdir

3
Frondizi Risieri . Pengantar Filsafat Nilai, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2011, hal. 114
15

alisjahbanah untuk mengonsepsikan manusia sebagai manusia utuh dengan


4
berbagai syarat nilai seperti budi akhlak dan fikiran.

Adapun definisi nilai yang di rumuskan oleh para ahli adalah sebagai

berikut:

a. Pengertian yang dikemukakan oleh Rudolf carnap (lahir tahun

1891) beliau adalah sebagai tokoh pemimpin empirisme logis,

disebabkan oleh sumbangannya, pertama-tama di Eropa, kemudian

di Amerika Serikat, dan pengaruhnya di Universitas Wina, Praha

dan Chicago. Bagi Carnap pengertian nilai adalah merupakan

bentuk norma dan dan imperaf yang tersembunyi. Karena diantara

pertimbangan nilai adalah “jahat untuk membunuh” dan imperatif

“kamu jangan membunuh” tidak ada perbedaan dalam isi, hanya

suatu perumusan.

b. Pengertian yang dikemukakan oleh Alfred Ayer dari Universitas

London. Dia serupa dengan empirisme logis dengan pernyataan

yang disampaikan dalam apa yang disebut juga dengan

pertimbangan nilai. Khususnya untuk pertimbangan etis dan esteti,

yang tidak benar ataupun salah karena pernyataan tersebut tidak

menegaskan sesuatu, melainkan hanya mengungkapkan sentimen

oreng yang membuat pertimbangan nilai semata-mata hanya

mengungkapkan.

4
Suseno Magnis Franz. Pijar-pijar filsafat, Kanisius . Yogyakarta 2005, hal. 133-134
16

c. Pengertian yang dikemukakan oleh Bertrand Russell (lahir tahun

1872) beliau adalah salah seorang pribadi yang cemerlang di dunia

filsafat kontenporer. Russell berpendapat bahwa persoalan yang

mengacu pada pada nilai berada diluar bidang ilmu, bukan karena

persoalan tersebut bersentuhan dengan filsafat, melainkan karena

“persoalan nilai sama sekali tidak terletak pada ranah pengetahuan.5

2. Pengertian filosofis

Untuk mengetahui definisi dari filosofis mari kita coba untuk

mengetahui bagaimana para filsuf pemikir atau ahli filsafat mendefinisikannya

bagaimanakah filsafat itu, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Plato (427-347 SM) filsafat tiak lain adalah pengetahuan tentang

segala hal.

2. Aristoteles (384-322) filsafat itu menyelidiki sebab dan asas segala

benda.

3. Al kindi (800-870) kegiatan manusia yang bertingkatan yang

paling tinggi adalah filsafat yang merupakan penegetahuan benar

mengenai hakikat segala yang ada bagi manusia, dan filsafat yang

paling utama adalah pengetahuan kebenaran yang pertama yang

merupakan sebab dari segala kebenaran.

5
Frondizi Risieri. Pengantar Filsafat Nilai, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2011, hal. 73-85
17

4. Al farabi filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud

dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

5. Ianuel kant (1724-1804) filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala

pengetahuan yang didalamnya mencakup empat persoalan berikut.

a. Apakah dapat kita ketahui? Dijawa oleh metafisika.

b. Apakah yang boleh kita kerjakan? Dijawab oleh etika sampai

dimanakah pengharapan kita? Dijawab oleh agama.

c. Apakah yang dinamakan manusia? Dijawab oleh antropologi.6

Dari beberapa pendapat para filsuf diatas sepertinya bisa kita fahami

bahwa filsafat adalah ilmu yang mencakup semua hal apapapun itu yang

bersifat mendalam ( radikal).

Secara etimologis, kata “filsafat” berasal dari gabungan dua kata:

philein yang berarti mencintai. dan sophos yang berarti kearifan atau

kebijaksanaan. Jadi dilihat dari asal katanya, berarti filsafat itu adalah mencintai

kebijaksanaan. Karena itu kata yang sering muncul adalah: apakah suatu yang

bijaksana itu? apakah kebijaksanaan yang kita kejar sesungguhnya?

Dalam praktik penggunaan istilah filsafat digunakan dalam banyak hal

untuk menyebut suatu watak yang terdiri ari banyak kategori pula. Misalnya,

6
Sayomukti Nurani, Pengantar Filsafat Umum. Ar-ruzz Media, jl. Anggrek 126 sambilegi,
maguwoharjo, Depok Sleman, Jogjakarta, hal. 99-100
18

ada teman kita yang yang bilang : wah filsafatmu kacau sekali ada juga yang

menggunakan kata saya jijik dengan filsafat politik para poloitisi kita.

Maka kalau dalam konteks seperti itu, filsafat dimengerti untuk

menunjuk gaya berfikir, kepribadian, dan tindakan yang dianggap sebagai

akibat dari filsafat yang dipegang oleh seseorang. Jadi dalam hal ini filsafat

adalah pandangan umum manusia tentang hidupnya,cita-cita dan nilai-nilainya.

Filsafat merupakan interpestasi atau evaluasi terhadap apa yang penting dan

berarti bagi hidup. Misalnya kalau orang lebih mementingkan mengejar

kekayaan, kita mengatakan ia memegang filsafat materialisme atau hedonisme.

Jadi dalam pengertian ini, filsafat difahami sebagai apa yang ada dalam pikiran

seseorang yang membuatnya menganggap apa yang penting sebagai nilai

hidupnya. Penegertian mengenai filsafat sangatlah kompleks. Setiap manusia

pada dasarnya dianggap memiliki filsafat atau berfilsafat (entah filsafatnya

benar atau salah) jadi, penegertian filsafat jadi dinamis.7

3. Pengertian Nilai filosofis

Dari beberapa penjelasan diatas sepertinya bisa kita tarik kesimpulan

bagaimanakah pengertian nilai filosofis itu. Bila filsafat adalah studi tentang

pencarian akan esensi kebenaran melalui apa yang dilakukan secara mendalam,

sistematis,dan universal, maka secara sederhana filsafat nilai adalah pencarian

tentang kebenaran mengenai esensi nilai dan makna yang dilakukan secara

7
Sayomukti Nurani, Pengantar Pilsafat Umum, Ar-ruzz Media, Jl. Anggrek 126 sambilegi,
maguwoharjo, depok sleman, Yogjakarta, hal. 101-102.
19

mendalam, sistematis dan universal. Secara filosofis makna dari hidup adalah

“nilai” sebagi hakikat harga diri dan keberlangsungan duniawi yang sejati.

Makna nilai secara filosofis adalah hakikat dari semua kehendak tuhan

yang secerca kehendaknya telah tercurah kepada jiwa manusia karenanya, nilai

dipandang sebagai sesuatu yang bermakna, baik secara personal atau sosial.

Karenaitu pula ada pandangan lain yang mengatakan bahwa makna adalah teori

nilai yang merupakan bagian dari aksiologi dalam filsafat. Teori nilai tersebut

berkaitan erat dengan dengan fungsi dan manfaat ilmu pengetahuan yang

merupakan tujuan akhir dari semua oencarian ilmu pengetahuan.

Dalam islam pencarian ilmu pengetahuan merupakan kewajiban

personal bagi setiap muslim. Karenanya, sekali lagi dalam islam, sedemikian

berharganya ilmu pengetahuan.8

B. Jenis-jenis nilai

Dilihat dari jenisnya secara umum, setidaknya terdapat dua hal yang

menjadi bagian dari telaah aksiologis, yaitu:

1. Nilai Etika

Conny R. Semiawan dalam Rizal Mustasyir dan misnal

Munir menjelaskan tentang etika itu sebagai the study of the nature

of morality and judment, yakni kajian tentang hakikat moral dan

pertimbangan. Karenanya, dari sisi ini, studi tentang etika itu

8
Nasution Hasnah, Nilai Perspektif Filsafat. Perdana Publishing, Medan. hal 10-11.
20

melibatkan aktivitas atau kegiatan menilai. Selanjutnya etika sebagai

prinsip atau sttandar perilaku manusia, kadang-kadang juga disebut

sebagai moral.

Nilai itu objektif atau subjektif itu tergantung dari hasil

pandangan yang mucul dari filsafat nilai akan menjadi subjektif

apabila subjek sangat berperan dalam segala hal, kesadaran manusia

menjadi totok dari tolak ukur segalanya, maknanya dan validasinya

tergantung pada subjek yang melakukan penilaian tanpa

mempertimbangkan apakah ini menggunakan fisik atau psikis.

Dengan demikian nilai subjektif akan selalu memperhatikan berbagai

pandangan akal budi manusia, seperti perasaan, intelektualitas, dan

hasil subjektif akan selalu mengarah kepada suka tau tidak suka,

senang atau tidak senang. Misalnya ketika seseorang melihat

matahari terbenam di sore hari, akibat yang dimunculkanya

menimbulkan adalah rasa senang karena melihat betapa indahnya

matahari waktu sore itu saat terbenam.

Makna etika dipakai dalam dua bentuk arti. Pertama etika

sebagai kumpulan ilmu pengetahuan mengenai penilaian terhadap

perbuatan-perbuatan manusia, seperti “saya pernah belajar etika”

kedua, etika merupakan suatu predikat yang dipakai untuk

membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan manusia-manusia yang

lain, seperti ungkapan ia bersifat etis atau ia seseorang yang jujuratau

pembunuhan adalah suatu yang tidak susila.


21

Dapat dikatakan bahwa objek formal etika adalah norma-

norma kesusilaan manusia, dan dapat dikatakan pula bahwa etika

juga mempelajari tingkah laku manusia yang ditinjau dari segi baik

dan tidak baik didalam suatu kondisi yang normatif yaitu suatu

kondisi yang melibatkan norma-norma.

2. Nilai Estetika

Mengenai estetika, semiawan menjelaskan sebagai the study

of nature of beauty in the fine art, yaitu studi yang mempelajari

tentang hakikat keindahan didalam seni. Estetika merupakan cabang

filsafat yang mengkaji tentang indah tau buruk. Estetika membantu

mengarahkan dalam membentuk suatu persepsi yang baik dari suatu

pengetahuan ilmiah agar ia dapat difahami oleh khalayak luas.

Estetika juga berkaitan dengan kualitas dan pembentukan mode-

mode yang estetis dari suatu pengetahuan ilmiah.

Estetika dapat dibedakan kepada estetika deskriptif dan

estetika normatif, estetika deskriptif mengambarkan gejala-gejala

pengalaman keindahan. Sedangkan estetika normatifmencari dasar

pengalaman itu. Misalnya, ditanyakan apakah keindahan itu akhirnya

sesuatu yang objektif (terletak dalam lukisan) atau justru subjektif

(terletak dalam mata manusia sendiri).9

9
Surajiyo, Pengantar Ilmu Filsafat, PT Bumi Aksara, Jakarta 2007, hal. 101
22

Perbedaan lain dari estetika adalah estetis filsafati dengan

estetis ilmiah. Melihat bahwa definisi estetika merupakan suatu

persoalan filsafat yang sejak dari dulu sampai sekarang cukup

diperbincangkan oleh para filsuf dan diberikan jawaban yang

berbeda-beda. Perbedaan itu terlihat dari berlainannya sasaran yang

dikemukakan. The Liang Gie merumuskan sasaran-sasaran itu adalah

sebagai berikut:

a. Keindahan.

b. Keindahan dalam aliran seni.

c. Keindahan khusus pada seni.

d. Keindahan ditambah seni.

e. Seni (segi penciptaan dan kritik seni serta hubungan dan peranan

seni).

f. Citarasa.

g. Ukuran nilai baku.

h. Keindahan dan kejelekan.

i. Nilai non moral (nilai estetis).

j. Benda estetis.

k. Pengalaman estetis.10

Estetis filsafati adalah estetis yang menelaah sasarannya

secara filsafati dan sering disebut estetis tradisional. Estetis filsafati

10
The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu. Logoz Publishing, Bandung, hal. 20-21
23

ada yang menyebut estetis analitis, kareana hanya mengurai. Hal ini

dibedakan estetis yang empiris atau estetis yang dipelajari secara

ilmiah. Jadi estetika adalah estetis yang menelaah estetis dengan

metode-metode yang ilmiah, yang tidak lagi merupakan cabang

filsafat. Esteia membantu mengarahkan dalam membentuk suatu

persepsi yang baik dari suatu pengetahuan ilmiah agar ia dapat

dengan mudah difahami oleh masyarakat umum atau kahlayak luas

dengan bijaksana dan terarah.

C. Hubungan nilai dengan filosofis

Kata nilai merupakan istilah baru dalam dunia filsafat, aksiologi, cabang

filsafat yang mempelajarinya, muncul pertama kali pada paroh ke 2 abad 19

masehi. Sejak saat itu, dari perspektif ini, aksilologi sering kali dimaknai

dengan ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang hakekat nilai secara umum.
11

Sebelum masa Rudolf H. Lotze (1817-1881) para filsuf hanya kadang-

kadang saja membicarakan tentang nilai. Sehubungan dengan nilai,

sesungguhnya filsafat selalu bergelut dan sangat berhubungan dengan nilai

tetapi dibawah aspek baik dan kebaikannya (bonum et bonitas). Filsafat nilai

pada zaman modern (Max scheler) yang bermula dari Lotze membuat

perbedaan tajam antar nilai dan kebaikan. Karena nilai dalam arti ini dipikirkan

11
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, alih bahasa soejono sumargono, Tiara
wacana, Yogyakarta, 1996, hal. 327.
24

sebagai ide-ide dari dunia lain yang dapat diperkenalkan kepada dunia nyata

dengan perantara manusia, pandangan ini pantas jika dikatakan dengan teori

idealisme nilai. Lawan dari idealisme adalah realisme nilai atau lebih baik,

metafisika nilai, yang mengalami pemisahan nilai dari yang ada (al-mawujud).
BAB III

ORGANISASI PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

A. Sejarah Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate

Pencak adalah gerak-bela-serang yang teratur menurut sistem, waktu,

tempat, dan iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara

kesatria, tidak mau melukai perasaan. Jadi pencak lebih menunjuk pada segi

lahiriah. Silat adalak gerak-bela-serang yang erat hungungannya dengan rohani,

sehingga menghidup suburkan naluri, menggerakkan hati nurani manusia,

langsung menyerah kepada Tuhan yang Maha Esa.1

Pencak silat selain sebagai sarana olah raga yang digunakan untuk

meningkatkan kualitas fisik sekaligus psikis serta psikomotorik. Namun pencak

silat juga sebagai juga merupakan sarana olah rasa yang dipakai sebagai sarana

untuk mencapai spiritualitas yang lebih mendekatkan diri kepada sang illahi.

Pencak silat sebagai salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia yang

berkembang sesuai dengan sejarah Indonesia, dengan beraneka ragam suku,

bermacam-macam tradisi dan priodesasi perkembangan bangsa mulai dari

massa penjajahan sampai massa kemerdekaan saat ini.

Pada masa penjajahan pencak silat digunakan sebagai alat perjuangan

dimulai dengan pengusiran pasukan Portugis dari Batavia oleh pasukan Demak

di bawah pimpinan Fatahilah, tercatat puluhan ribu pasukan dari Mataram,

O’ong Maryono, Pencak Silat Merentang Waktu, Galang press, Yogyakarta 2002, hal. 5
1

25
26

Cirebon dan sekitarnya bergerak guna menghalau pasukan Portugis dari

Batavia. Belum lagi perjuangan masyarakat Banten dalam mengusir Belanda

yang menghasilkan kebudayaan Debus. Kebudayaan ini dulu di gunakan untuk

meningkatkan kepercayaan diri pasukan Banten dalam melawan pasukan

Belanda. Pertempuran antara Banten dan Belanda ini berakhir setelah Belanda

melakukan politik adu domba yang mengakibatkan ratanya istana kerajaan

Banten.

Perjuangan melawan kolonialisme tidak luput dari penggunaan silat

sebagai alat untuk membela bangsa kala itu, tercatat pertempuran yang paling

besar dalam sejarah kolonialisme Belanda adalah perang Diponegoro yang

menyebabkan kebangkrutan dari VOC. Kyai Mojo yang merupakan guru

sekaligus penasehat spiritual Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap oleh

Belanda dan di buang ke daerah Tondano di Sulawesi utara. Di Tondano ini

beliau tinggal di daerah Jaton (Jawa Tondano) beserta para pengikutnya yang

kemudian mengajarkan pelajaran agama dan bela diri pada masyarakat sekitar

yang sampai saat ini masih dilestarikan dan dikenal dengan Silat Tondano yang

sampai sekarang masih dikembangkan dengan nama ”perguruan satia kiyai

maja”

Pada masa penjajahan pencak silat sangat diawasi karena diangap

sangat membahayakan bagi keberadaan penjajah kala itu. Itelijen sangat

diperhatikan, siap saja yang bis silat dan mengajarkannya maka akan di
27

jebloska ke penjara .2 Ini sangat berpengaruh pada pola pengajaran pencak silat,

sehingga pengajaran silat bela diri mulai sembunyi-sembunyi dan biasanya di

ajarkan dalam kelompok kecil dari rumah ke rumah pada malam hari.

Dimulai dengan adanya kesadaran politik baru pada awal abad XX dan

kebijaksanaan Belanda yaitu Etische politiek, yang bertujuan meningkatkan

kesejahteraan rakyat lewat berbagai program khususnya pendidikan,

Peningkatan peranan desa dan dibentuknya polisi desa. Memiliki pengaruh

pada pola pengajaran silat pada masa itu, silat sudah mulai diajarkan di sekolah-

sekolah dasar (desascholen), bahkan kalangan yang dekat dengan Belanda

seperti priyayi, amtenaren, KNIL bahkan marechausse (pasukan khusus

Belanda) Namun meskipun demikian belanda sangat mengawasi

perkembangan Etische politiek khususnya dalam pencak silat yang memiliki

pengikut dan murid yang banyak sekali.3

Pengajaran Pencak silat sekarang sudah berkembang dengan bebas dan

memiliki karakter yang beranekaragam, namun mempunyai aspek yang sama.

Salah satu aliran pencak silat yang masih exis dan banyak diminati oleh

masyarakat baik di perdesaaan maupun di perkotaan adalah Persaudaraan Setia

Hati Terate. Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan pencak silat sekaligus

juga sebuah organisasi persaudaraan. Persaudaraan Setia Hati Terate menjadi

sebuah sistem pendidikan diluar pendidikan formal dalam bidang seni bela diri

2
O’ong Maryonoi, Pencak Silat Merentang Waktu, Galang press, Yogyakarta 2002, hal. 21
3
R. Djimat Hendro Soewarno, Pencak Silat Dalam Tiga Zaman, PSHT Winongo Tunas Muda, Madiun,
1994, hal. 4
28

pencak silat, olahraga, olah rasa dan bidang pendidikan karakter serta budi

pekerti bagi pengikutnya.

Meskipun Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan sebuah pencak

silat dan organisasi akan tetapi Persaudaraan Setia Hati Terate tidak

menyebutkan atau mencantumkan kata pencak silat maupun organisasi pada

bet, logo maupun atribut yang digunakan, hal ini dikarenakan Persaudaraan

Setia Hati Terate lebih mengutamakan rasa persaudaraan dari pada hanya

sekedar pencak silat maupun organisasi, adapun yang dimaksud dengan pencak

maupun organisasi disini adalah sebuah sarana (tali pengikat saja)4

Berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate tidak dapat dipisahkan dari

nama Ki Ageng Soerodiwirdjo dan Ki Hajar Hardjo Utomo. Ki Ageng

Soerodiwirdjo yang mempunyai nama kecil Muhammad Masdan. Lahir pada

tahun 1876 di Surabaya dia adalah putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo

(mantri cacar di ngimbang kab. Jombang). Ki Ngabei Soeromihardjo adalah

saudara sepupu RAA Soeronegoro (bupati Kediri pada saat itu). Ki Ageng

Soerodiwirdjo mempunyai garis keturunan batoro katong di Ponorogo, beliau

kawin dengan ibu sarijati umur 29 tahun di surabaya. Dari perkawinan itu

dianugrahi 3 anak laki-2 dan 2 anak perempuan namun semuanya meninggal

dunia sewaktu masih kecil. Masa muda Ki Ageng Soerodiwirjo banyak

4
Persaudaraan Setia Hati Terate Buku II , Madiun,1995, hal. 1
29

mengalami petualangan mencari banyak ilmu, baik ilmu keagamaan, politik

maupun ilmu untuk membela diri.

Pada usia 14 tahun (th 1890) beliau lulus SR yang sekarang SD,

kemudian diambil putra oleh pamannya (wedono di wonokromo) dan tahun

1891 yaitu tepat berusia 15 tahun ikut seorang kontrolir belanda di pekerjakan

sebagai juru tulis tetapi harus magang dahulu (sekarang capeg). Pada usia yang

relatif masih muda Ki Ageng Soerodiwirdjo mengaji di pondok pesantren tibu

ireng jombang dan disini lah beliau belajar pencak silat. Pada tahun 1892

pindah ke bandung, tepatnya di parahyangan. Di daerah ini beliau

berkesempatan menambah kepandaian ilmu pencak silat. Ki Ageng

Soerodiwirdjo adalah seorang yang berbakat, berkemauan keras dan dapat

berfikir cepat serta dapat menghimpun bermacam-macam gerak langkah

permainan. Pencak silat yang di ikuti antar lain Cimande, Cikalong, Cibaduyut,

Cimalaya, dan Sumedang.

Pada tahun 1893 pindah lagi ke Jakarta (dulu Betawi). di Jakarta juga

beliau tidak menyiayiakan waktunya untuk belajar permainan pencak silat,

pencak silat yang dipejarai beliu selama dijakarta antara lain Betawen,

Kwitangan, monyetan dan Toyaan.Tidak lama kemudian Ki Ageng

Soerodiwirjo pindah lagi ke Bengkulu pada tahun 1984 untuk ikut kontrolir

pindah jadi wakil Asisten Residen. Di sana beliau tidak hanya berdiam diri

hanya menjadi wakil asisten residen saja, akan tetapi belian juga lebih

meningkatkan ilmu pencak silatnya. Enam bulan kemudian belia pinda ke


30

padang (Sumatera Barat). Di padang beliau tidak hanya belajar pencak silat tapi

beliau juga belajar ilmu ke batinan, beliau mempelajari sebanyak 18 macam

permainan pencak silat dan memper dalam ilmu kebatinan, salah satu gurunya

adalah Datuk Rajo Batuah.

Pada tahun 1898 beliau melanjutkan perantauannya ke Banda Aceh.

Disini juga Ki Ageng Soerodiwirdjo tetap belajar dan mengasah pencak

silatnya. Ada beberapa permainan pencak silat yang dipejari disini antara lain :

permainan aceh pantai, permainan kucingan, permainan bengai lancam,

permainan simpangan, permainan turutung. di Banda Aceh beliau juga

mendalami tentang ilmu kebatin, guru-guru beliau antara: Tengku Achamd

mulia Ibrahim, Gusti kenongo mangga tengah dan Cik bedoyo. Pada tahun 1902

kembali ke Surabaya dan dan bekerja sebagai polisi dengan pangkat mayor

polisi. Pada tahun 1903 mendirikan atau membentuk pencak silat “sedulur

tumggal kecer” dengan permainan pencak silat yang disebut “joyo gendelo” di

daerah Tambak Gringsing Surabaya.

Tahun 1916 Ki Ageng Soerodiwirjo pindah ke Madiun sebagai pegawai

PJKA ayang pada waktu itu bernama Djawatan Kereta Api (DK). Setahun

kemudian tepatnya tahun 1917 beliau mendirikan kembali pencak silat sedulur

tunggal kecer dengan nama pencak silat Persaudaraan Setia Hati (SH) di desa

Winongo madiun, dengan tujuan agar para anggota (warga)nya mempunyai

rasa Persaudaraan dan kepribadian nasional yang kuat karena pada saat itu

Indonesia sedang dijajah oleh bangsa belanda.


31

Kata persaudaraan secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu

saudara, dengan mendaat imbuhan per- dan akhiran –an, yang mengandung arti

hal bersaudara atau cara-cara menumbuhkan ikatan lahir bathin yang kokoh dan

kuat, Ibarat yang dilahirkan dari satu kandungan (perut) maka mereka harus

dapat bersatu padu secara tulus ikhlas dan selalu ingat kepada yang melahirkan

yang pernah mengasuh dan memberikan pendidikan baginya. 5 Menurut arti

yang lain Persaudaraan adalah suatu kelompok manusia yang saling

mengadakan hubungan antara satu dengan yang lainnya karena terikat suatu

persamaan. Di desa itu juga beliau mengakhiri masa petualangannya mencari

dan mengajarkan ilmu pencak silat. Ki Ageng Soerodiwirjo meninggal pada

hari Jum‘at legi tanggal 10 November 1944 dan dimakamkan di Winongo

Madiun dalam usia enam puluh delapan tahun (68). 6

Dalam perkembangan pencak silat Persaudara Setia Hati Ki Ageng

Soerodiwirjo mempunyai murid yang sangat kinasih (disayangi) bernama Ki

Hajar Hardjo Oetomo. Beliau lahir di Madiun pada tahun 1890. Pada tahun

1905 beliau lulus dari sekolah Kls.II/HIS (setingkat SD). Setelah lulus sekolah

kemudian beliau bekerja di SS (PJKA) sebagai Leering Reambte di

Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Karena sikap beliau yang berani terhadap

atasannya dan tidak ada lagi kecocokan bekerja disitu, kemudian Ki Hajar

Hardjo Oetomo meninggalkan pekerjaannya dan pulang ke Madiun.

5
Persaudaraan Setia Hati Terate Buku I, Madiun, 1995, hal. 1
6
Buku Saku keSHan, PSHT,Madiun,1995, hal. 4
32

Setelah pulang ke Madiun Ki Hajar Hardjo Oetomo menjadi Mantri

Pasar Spoor Madiun pada tahun 1906. Empat bulan kemudian di tempatkan di

Desa Milir, Dolopo, Uteran, dan Pagotan Madiun, tetapi belum sampai satu

tahun beliau keluar dari pekerjaan itu. Sekitar tahun1916 Ki Hajar Hardjo

Oetomo diterima bekerja di Pabrik gula rejo agung Madiun. Kemudian pada

tahun 1917 beliau keluar dari pabrik gula rejo agung dan pindah bekerja

dirumah gadai. Pada tahun ini pula beliau bertemu dengan orang tua dari Tuban,

karena kebaikan dari orang tua itu Ki Hajar Hardjo Oetomo diterima bekarja di

Stasiun Kereta Api Madiun sebagai pekerja harian.

Dengan sifat Ki Hajar Hardjo Oetomo yang patrionalisme dan

nasionalisme tidak senag melihat orang lain ditindas, kemudian beliau

mendirikan perkumpulan harta jaya yang tujuan utamanya adalah memberantas

renternir yang dilakukan oleh antek–antek penjajah. Bersamaan dengan itu pula

lahirlah VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) pada tahun 1917 dan Ki Hajar

Hardjo Oetomo diangkat sebagai Hoofd Komisaris Belanda Madiun. Pada

tahun inilah beliau belajar pencak silat kepada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.

Dengan diterimanya orang-orang pekerja kereta api yang berasal dari

Belanda untuk ikut belajar pencak silat Persaudaraan Setia Hati dengan Ki

Ageng Soerodiwiryo, maka terjadilah pertentangan dengan Ki Hajar Hardjo

Oetomo. Pertentangan tersebut terjadi akibat adanya pandangan yang berbeda.

Ki Ageng Soerodiwiryo berpendapat bahwa ilmu Setia Hati tidak membedakan

Suku, Agama Maupun Ras, jadi siapapun dapat mempelajari dan


33

mendalaminya. Sementara itu Ki Hajar Hardjo Oetomo berpendapat bahwa

dengan diterimanya bangsa Belanda untuk belajar di Setia Hati merupakan hal

yang sangat beresiko karena dapat menjadi musuh dalam selimut dalam upaya

untuk mencapai kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Pertentangan diantara kedua belah pihak yang berbeda pendapat,

kemudian Ki Hajar Hardjo Oetomo sempat mengambil jalan untuk

mengundurkan diri dari Persaudaraan Setia Hati. Seiring waktu berjalan

kemudian Ki Hajar Hardjo Oetomo meminta ijin kepada Ki Ageng

Soerodiwiryo untuk mendirikan perkumpulan Pencak Silat Persaudaraan Setia

Hati Muda (PSHM). Tapi tidak dijawab oleh Ki Ageng Soeryodiwiryo

walaupun tidak dijawab oleh Ki Ageng Soerodiwiryo, Ki Hajar Hardjo oetomo

tetap mendirikan Persaudaraan Setia Hati Muda (PSHM) di Desa Pilangbango

Madiun.

Dengan didirikannya PSHM di Pilangbango Madiun oleh Ki Hajar

Hardjo Oetomo maka dicap SH Merah (Komunis) oleh Ki Ngabehi

Soerodiwiryo dan Belanda. Karena sudah dicap sebagai komunis untuk

menghindari dari hal-hal yang tidak dinginkan maka Ki Hajar Hardjo Oetomo

mengganti nama PSHM menjadi Pencak Sport Club (PSC). Akan tetapi PSC

tidak berumur panjang karena dibubarkan oleh Belanda, hal ini dikarenakan

PSC dianggap membahayakan mengingat di tempat itu banyak pribumi yang

digembleng dan dilatih pencak silat yang dikhawatirkan akan digunakan untuk

melakukan pemberontakan kepada Belanda.


34

Dengan dibubarkannya PSC oleh Belanda tidak menyurutkan semangat

Ki Hajar Hardjo Oetomo untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Semangat beliau pun tidak melemah, tetapi malah semakin berkobar-kobar,

kebenciannya terhadap penjajah terus bertambah. Memasuki tahun 1922 Ki

Hajar Hardjo Oetomo masuk Serikat Islam (SI) sekaligus menjadi pengurus.

Serikat Islam (SI) dijadikan beliau sebagai wadah perjuangan untuk melawan

dan mengusir penjajah dari Nusantara untuk mencapai Indonesia merdeka.

Maka dari itu menurut pandangan dan tujuan beliau tentang Persaudaraan Setia

Hati adalah menggalang persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, dan lewat

pencak silat dapat dipergunakan sebagai alat perjuangan mencapai

kemerdekaan.

Pada tahun 1922 juga Ki Hajar Hardjo Oetomo menggunakan siasat

politik dengan mengganti nama Pencak Sport Club menjadi Setia Hati Pemuda

Sport Club (SH PSC) di desa Pilangbangau kodya Madiun. Strategi politik ini

bertujuan semata-mata untuk mengelabuhi Belanda. Pemuda Sport Club ini

didirikan dengan harapan dapat mengembangkan ajaran Setia Hati dan juga

untuk ikut membantu Bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda.

Dalam perjalanannya Setia Hati (SH Pemuda Sport Club) banyak

mengalami rintangan dan bergonta-ganti nama, sehingga pada tahun 1922

menjadi tolak ukur dan awal berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate.

Persaudaraan Setia Hati Terate ini didirikan oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo.

Murid pertama beliau adalah Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk. Mujini,
35

Jaya Pana. Dan pada saat itu kemudian tersebar dimana-mana antara lain

Madiun, Jombang, Kertosono, Lamongan, Solo, Yogyakarta dan lain-lain.

Demikianlah, hingga bertambah hari bulan dan tahun, murid-murid Ki

Hadjar pun semakin bertambah banyak. Karena keberanian dan kebenciannya

sangat besar terhadap penjajah Belanda. Kemudian pada tahun 1925 Ki Hajar

Hardjo Oetomo mengadakan perlawanan terhadap penjajah, akan tetapi beliau

gagal dan tertangkap oleh Belanda di penjarakan di Madiun. Didalam penjara

beliau tidak putus semangatnya untuk tetap melawan penjajah. Ketika didalam

penjara Ki Hajar Hardjo Oetomo bersama teman-teman akan melakukan

pemberontakan, akan tetapi lagi-lagi penjajah sudah mengetahui rencana

tersebut. Demi tindakan pengamanan beliau dipindahkan ke penjara Cipinang

dan seterusnya dipindahkan ke penjara Padang Panjang Sumatera.7

Ki Hajar Hardjo Oetomo baru merasakan kebebasan setelah dipenjara

dan diasingkan selama lima tahun. Kemudian pada tahun 1931 Ki Hajar Hardjo

Oetomo kembali ke Pilangbango Madiun dan menetap di sana dan kembali aktif

mengajarkan dan menyebarkan pencak silat SH Sport Club, karena kegiatan

tersebut pernah sempat macet pada saat beliau dipenjara dan diasingkan oleh

pihak Belanda. Memasuki tahun 1942 bertepatan dengan datangnya Jepang ke

Indonesia, SH Pemuda Sport Club diganti nama menjadi Setia Hati Terate,

Nama ini diambil setelah Ki Hajar Hardjo Oetomo mempertimbangkan usulan

7
Hendra W Saputro (dkk), “Gerak Langkah Pendekar Pilangbangau” – sebuah catatan sejarah
Persaudaraan Setia Hati Terate, Artikel, dalam ―www.SHTerate.com‖ diakses tanggal 22 Oktober
2020.
36

dan inisiatif dari salah seorang muridnya yang bernama Soeratno Soerengpati.

Beliau merupakan seorang tokoh dari Indonesia Muda. Pada waktu SHT masih

bersifat perguruan pencak silat bukan organisasi.

Setelah kemerdekaan Indonesia mebawa perubahan besar dalam segala

aspek kehidupan dan zaman kesengsaraanpun sudah berganti. Termasuk juga

didalamnya kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. pada tahun 1948 atas

prakarsa Soetomo Mangkoedjojo, Darsono dan kawan-kawan mengadakan

konferensi di Pilangbangau (dirumah Ki Hajar Hardjo Oetomo). Hasil dari

konferensi tersebut menetapkan bahwa Setia Hati Terate yang dari dulunya

bersifat Perguruan Pencak Silat dirubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia

Hati Terate dengan diketuai oleh Soetomo Mangkoedjojo dan Darsono sebagai

wakil ketuanya.

Pada tahun 1950, karena Soetomo Mangkoedjojo pindah ke Surabaya

maka selanjutnya ketua pusat dipegang oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki

Hadjar Hardjo Oetomo pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate mendapat

pengakuan dari pemerintah sebagai pahlawan perintis kemerdekaan, karena

jasa-jasa beliau dalam perjuangan melawan penjajah belanda. Ki Hadjar Hardjo

Oetomo wafat pada tanggal 12 malam 13 april 1952 atau hari tanggal jawa hari

sabtu legi malam minggu pahing atau tanggal 17 malam 18 rojab di pilang

bango Madiun. Jenasah di semayamkan di pemakaman pilang bango.


37

Dalam perkembangannya Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

dibesarkan oleh RM Imam Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad

khadang (saudara)Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) yang merupakan

murid dari Ki hajar Hardjo Oetomo.

Anggota Persaudaraan Setia Hati Terate mulai dari tatanan Sub Rayon,

Rayon, Ranting atau komisariat, sampai Cabang tersebar dimana-mana, bukan

hanya diseluruh wilayah Indonesia bahkan sampai ke luar negeri diantaranya

ada Negara Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Korea

Selatan, Rusia, Belanda, Perancis, Belgia, Amerika Serikat dan masih banyak

lagi. Maka dari itu PSHT adalah organisasi yang besar yang ada dipenjuru

dunia.

Didalam Persaudaraan Setia Hati Terate sangat diperlukan adanya tanpa

pamrih dengan pandangan sederajat tidak ada menang-menangan dan lebih

mengutamakan saling mempercayai, saling menghargai, saling mmbutuhkan

dan saling menghormati. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan

sebuah organisasi persaudaraan yang bertujuan membentuk manusia yang

berbudi luhur tahu benar dan salah dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

dalam jalinan persaudaraan kekal abadi.10 Dengan tujuan tersebut secara tidak

langsung Persaudaraan Setia Hati Terate mendidik manusia untuk menjadi

benar.8

8
Sepuluh Windu Persaudaraaan Setia Hati Terate‖, Terate, hal.104
38

Kata Setia berarti patuh, tuhu, taat yang berisikan cinta kasih yang suci,

rasa ikhlas kepada yang dipatuhi dan sedia berkorban apapun juga. Sedangkan

kata Hati adalah sanubari, sukma abadi, rasa jati, nur ilahi, Menurt Drs.

Syahminan Zaini dalam bukunya, Arti Anak Bagi Seorang Muslim menyatakan

bahwa Qalb atau hati ditinjau dari pengertian secara lahir adalah daging yang

berbentuk bulat panjang yang terletak didalam dada sebelah kiri yang didalam

Bahasa Indonesia disebut jantung. Sedangkan Qalb atau hati ditinjau dari

pengertian secara batin adalah halus, ketuhanan dan kerohanian. Dialah hakekat

manusia, dialah yang merasa, yang mengetahui dan mengenal manusia. Ada

pula yang menyatakan bahwa Qalb atau hati adalah kekuatan pengendali atau

pemutus dan perasa dari manusia yang bersemayam di jantung.9

Nama Terate ini diambil sesuai dengan azas dan tujuan dari

Persaudaraan Setia Hati Terate itu sendiri. Hal ini dikarenakan Terate

merupakan bunga yang mempunyai gaya atau ke-khasan sendiri diantara

bunga-bunga yang lain karena kecantikan, keindahan, kemolekannya, dan juga

nilai manfaatnya. Dengan berkaca pada Bunga Terate diharapkan nantinya

warga Persaudaraan Setia Hati Terate dapat bemanfaat bagi organisasi maupun

pada masyarakat secara luas.

Oleh karena itu waga Persaudaraan Setia Hati Terate dituntut untuk

mempunyai pola pikir yang mendasar secara nalar yaitu memadukan antara

9
Syahminan Zaini, Arti Anak Bagi Seorang Muslim, Al-ikhlas, Surabaya, 1982, hal. 22-23
39

sifat manusia, perilaku dan alam semesta. Dengan kata lain, sebagai manusia

agar bertindak dan berperilaku dengan penuh kesadaran dan penuh kehati-

hatian, sehingga dapat menjadi manusia yang diliputi suatu kewibawaan,

kearifan, kebijaksanaan, kejujuran, keadilan, dan mengayomi terhadap

sesamanya tanpa memandang apapun (suku, agama dan ras)10.

Dalam mencapai tujuan Persaudaraan Setia Hati Terate yang mendidik

manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah, maka perlu peningkatan kwalitas

warga dan calon warga baik fisik maupun mental spiritual. Usaha peningkatan

kualitas itu harus tetap berpegang pada mukadimah Anggaran Dasar atau

Anggaran Rumah Tangga Persaudaraan Setia Hati Terate. Didalam mukadimah

tersebut tertulis bahwa sesungguhnya hakikat hidup itu berkembang menurut

kodrat irodatnya masing-masing menuju kesempurnaan sebagai makhluk

Tuhan sesuai dengan tingkatantingkatannya.

Dalam Persaudaraan Setia Hati Terate berkeyakinan bahwa gerak kehidupan

setiap insan itu mempunyai tujuan diantaranya:

1. Mempertahankan diri pribadi dari segala hal gangguan.

2. Mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin.

3. Kembali kepada yang utama, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

10
Bambang Tunggul Wulung Judhyasmara, Sejarah Singkat Dan Perkembangannya Persaudaraan
Setia Hati Terate, Persaudaraan Setia Hati Terate, Semarang, hal.2-3
40

B. Filosofi Dasar Persaudaraan Setia Hati Terate

Pencak silat merupakan seni budaya Indonesia warisan dari leluhur yang

harus senantiasa dilestarikan, dijaga dan kembangkan. Dalam Persaudaraan

Setia Hati Terate tidak hanya diajarkan pencak silat semata, akan tetapi banyak

terkandung unsur-unsur olah raga, seni, bela diri dan tidak lupa juga ajaran

kebatinan atau kerohanian untuk mendekatkan diri ke pada sang Ilahi. Didalam

Persaudaraan Setia Hati Terate juga siswa-siswa didiknya dan anggotannya

dibekali dengan akhlak dan budi pekerti. Hal ini tercermin dari prinsip-prinsip

dasar akhlak dan budi pekerti yang dituangkan kedalam pelajaran dan pesan

agar senantiasa bisa dilaksanakan pada perilaku yang dalam kehidupan baik

secara individu mapun bermasyarakat, atau yang biasa dikenal dengan ajaran

berbudi luhur.

Menurut pandangan Persaudaraan Setia Hati Terate, setiap manusia atau

anggota PSHT yang berbudi luhur akan mengetahui mana yang benar mana

yang salah. Manusia yang berbudi luhur adalah manusia yang baik,

kehadirannya mampu menciptakan ketentraman, keamanan, kedamaian serta

kebahagiaan lahir batin. Yang lemah merasa terlindungi yang kuat tidak terasa

tersaingi. Budi pekerti juga bisa mempengaruhi nilai martabat manusia.

Dalam ajaran PSHT berbudi luhur dapat dibedakan menjadi beberapa

macam antara lain : Berbudi Luhur Kepada Tuhan, Berbudi Luhur Kepada
41

Orang Tua dan Guru, Berbudi Luhur Kepada Diri Sendiri, dan Berbudi Luhur

Kepada Semua Makhluk. 11

1. Berbudi Luhur Kepada Tuhan

Maksud dari Berbudi Luhur Kepada Tuhan adalah kita harus

meyakini bahwa Tuhan yang menciptakan manusia lewat perantara

kedua orang tuanya. Tuhan menaruh embrio manusia kedalam

kandungan ibunya, kemudian melahirkan kealam dunia lalu

membesarkan dan memberikan nikmat yang tak terhitung nilainya.

Tuhan pula yang akan mematikan dan membangkitkan kita pada hari

kiamat.

Tuhan memberikan karuniyah, inayah dan hidayah yang

diturunkan melalui ilham yang mengandung pencerahan, untuk

membuka kesakralan diri sejati manusia yang sebenarnya.

Karuniyah, inayah dan hidayah tersebut merupakan cahaya

pencerahan hidup yang menyinarkan pancaran kasih sayang sebagai

sumber kebahagiaan, kebaikan, ilmu kebenaran dan sumber dari

segala sesuatu berasal. Hal tersebut didapatkan tidak dari guru atau

orang sakti akan tetapi hanya didapat dengan cara mendekatkan diri

kepada Tuhan.

11
Persaudaraan Setia Hati Terate Buku I, hal. 8-15
42

Oleh karena itu agar kita bisa berbudi luhur kepada Tuhan,

kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui

menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Memenuhi hak-hak dan kewajiban kepada tuhan sebagai hamba,

Tuhan Maha Pemurah membuka karuniyah, inayah dan hidayah bagi

setiap hamba yang meminta dan dikehendaki. Hal ini akan didapat

jika manusia senantiasa beribadah.

2. Berbudi Luhur kepada orang tua dan guru

Manusia lahir ke dunia ini merupakan karuniyah, inayah dan

hidayah akan tetapi lewat perantara ibunya masing-masing. Selama

berbulan-bulan (umumnya Sembilan bulan lebih sedikit) ibu kita

mengandung dan membawa kemana-mana sesuai dengan yang

dikerjakannya. Membawa kita dalam bekerja, memasak, mengurusi

pekerjaan yang ada dirumah dan lain sebagainya. Ketika ibu

melahirkan kita kedunia dia bertaruh nyawa untuk kita bisa lahir.

Ketika kita sudah lahir kedunia, ibu tidak hanya membiarkan kita

begitu saja, dia akan senantiasa merawat kita dari bayi hingga kita

dewasa dan mempunyai istri atau bersuami.

Melihat itu semua alangkah besarnya jasa dan pengorbanan

seorang ibu demi anak-anaknya. Ibu tidak meminta imbaan

sedikitpun atas apa yang diberikannya, dia hanya ingin melihat anak-

anaknya sehat, bahagia dan sukses. Oleh karena itu kita sebagai anak

tidak boleh membangkang atau bahkan durhaka kepada orang tua


43

kita. Kita harus hormat, santun dan patuh kepada orang tua kita. Yang

perlu kita hormati tidak hanya seorang ibu semata, akan tetapi bapak

juga perlu kita hormatai karena bapak yang mencarika nafkah untuk

kebutuhan keluarganya.

Dalam sebuah hadist Rasullah SAW juga menjelaskan bahwa

yang perlu kita hormati yaitu pertama ibu, kedua ibu, ketiga ibu dan

keempat bapak. Dalam Islam dijelaskan bahwa surga ada ditelapak

kaki ibu. Maksudnya ketika kita ingin mengerjakan sesuatu alangkah

baiknya kita minta doa pangestu kepada ibu insyaallah Allah akan

mengabulkannya. Tidak hanya ibu dan bapak saja yang perlu kita

hormati dan berterimakasih, akan tetapi guru-guru kita juga harus

dihormati dan berterimakasih. Setelah kita sudah cukup umur kita

akan diberikan kepada guru. Lewat gurulah kita akan diajar

bagaimana kita bisa membmaca, bagaimana kita bisa menulis, lewat

gurulah apa yang belum diajarkan oleh kedua orang tua kita akan

diajrkan guru kepada kita. Oleh sebab itu kita wajib menghormati

guru setelah menghormati kedua orang kita. Kita harus bisa berbudi

luhur kepada orang tua kita dan guru.

3. Berbudi luhur pada diri sendiri

Diri kita adalah tempat dimana Tuhan memberikan

kelengkapan yang lebih dari pada makhluk Tuhan yang lain. Yang

paling membedakan antara diri kita (manusia) dengan makhluk

Tuhan yang lain adalah manusia diberi akal untuk berfikir dan juga
44

diberi hati untuk merasa, sedangkan makhluk yang lain tidak

dilengkapi itu semua. Maka dari itu kita sebagai manusia sebaiknya

bersyukur dan menjaga diri (tubuh) kita dengan baik. Dengan cara

memenuhi hak-hak yang ada pada diri kita, baik hak jasmani maupun

hak rohani.

Memenuhi hak jasmani dapat dilakukan dengan cara menjaga

kesehatan rajin berolahraga, makan-makanan yang baik dan halal,

menghindari makanan yang haram, tidak minum-minuman keras

atau obat-obatan terlarang yang merusak saraf otak. Memenuhi hak

rohani dengan cara beribadah kepada Tuhan sesuai dengan agama

dan kepercayaan yang dianut masing-masing orang.

4. Berbudi luhur kepada semua mahluk

Kita hidup didunia ini tidak sendirian melainkan membutuhkan

orang lain bahkan makhluk lain yang ada didunia (tumbuhan, hewan

dan alam). Oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk sosial

yang saling membutuhkan satu sama lain. Manusia membutuhkan

orang lain, membutuhkan alam, membutuhkan hewan dan

membutuhkan tumbuhan yang gunanya untuk mencukupi kebutuhan

sehari-hari dari manusia tersebut. Maka dari itu kita harus bersikap

baik pada semua makhluk Tuhan, kita harus selalu berdampingan.

Berbudi luhur kepada manusia dengan cara jika seseorang

mempunyai kebijaksanaan dalam dirinya, maka orang tersebut akan

selalu menjaga martabat dan kehormatannya, memosisikan diri pada


45

tatanan sosialnya, tidak membedah bedakan apa bangsa, suku dan

rasnya. Maka kalaupun harus terjadi tindak kekerasan tidak dapat di

hindari, haruslah di sadari bahwa pendekar sejati tidak akan

berangan-angan untuk menciderai tubuh maupun hati lawan.

Kekerasan tadi hanyalah sekedar untuk memberi peringatan saja agar

memiliki kesempatan bertaubat. Untuk itulah dalam Persaudaraan

Setia Hati Terate mengajarkan kripen atau teknik kuncian agar dapat

mengalahkan lawan tanpa harus melukai apalagi sampai membunuh.

Tidak terkecuali kepada binatang dan tumbuh-tumbuhan. Kita

harus berbudi luhur kepda mereka Salah satu contoh berbudi luhur

kepada binatang adalah bila menyembelih harus memakai pisau yang

tajam untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat proses

kematian. Dan juga seperti kita mempunyai sebuah hewan rawatan

kita harus sebaik mungkin memperlakukan hewan rawatan kita itu

supaya bermanfaat untuk keberlangsungan perekonomian dan juga

bisa dibilang sebagai ibadah. sedangkan berbudi luhur kepada alam

atau tumbuhan kita tidak boleh merusak alam atau tumbuhan. Bila

nenebang pohon di hutan harus di adakan reboisasi atau penanaman

kembali.

C. Visi dan misi

Visi dan misi adalah suatu aspek penting dalam berjalannya suatu

organisasi, setiap langkah yang diterapkan mengacu pada pencapaian visi dan
46

misi. Hal ini karena perlunya bimbingan yang terarah dalam latihan pencak

silat Persaudaraan Setia Hati Terate. Dalam rangka pencapaian tujuan

tersebut.

1. Visi

“Jaya, berprestasi, berjiwa pancasila, berbasis

persaudaraan yang bersifat kekal tanpa melihat latar belakang,

pandai menjalani kehidupan sosial, menjadi mansusia yang

berbudi pekerti luhur, tahu benar dan salah, memayu hayuning

bawono dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”

2. Misi

a. Mempertebal iman dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa

b. Menjunjung tinggi cinta kasih terhadap sesama umat manusia

c. Menjalin hubungan persaudaraan dengan seluruh anggota SH

d. Meningkatkan fisik dan mental spiritual melalui kegiatan

pencak silat

e. Menghasilkan atlit-atlit pencak silat PSHT yang berprestasi,

berkualitas, profesioanl dan berjiwa Pancasila.12

12
BAB IV (Tujuan) Pada Pasal 5, Dalam Anggaran Dasar (AD) Persaudaraan Setia Hati Terate,
Parapatan Luhur 2016, Madiun, 2016, hal. 6
47

D. Tujuan dasar

Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai setelah melakukan suatu hal.

Adapun tujuan dasar yang diberikan Persaudaraan Setia Hati Terate mengarah

pada tujuan yang tertera pada AD/ART yaitu:

1. Mempertebal rasa ketuhanan YME

2. Mempertinggi seni budaya pencak silat dengan pedoman pada

wasiat Persaudaraan Setia Hati Terate

3. Mempertebal rasa cinta kasih terhadap sesama

4. Menanamkan jiwa kesatria, cinta tanah air dan bangsa Indonesia

5. Mempertebal mental spiritual dan fisik bangsa Indonesia pada

umumnya dan Persaudaraan Setia Hati Terate pada khususnya

6. Mempertebal kepercayaan pada diri sendiri bagi setiap anggota

Persaudaraan Setia Hati Terate atas dasar kebenaran.

7. Ikut serta mendidik manusia agar berbudi luhur, tahu benar dan

salah serta berjiwa pancasila.13

E. Struktur organisasi

Struktur kepengurusan organisasi merupakan suatu susunan dan

hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan

di inginkan. Di mana struktur itu adalah sebuah mekanisme yang

13
BAB IV (Tujuan) Pada Pasal 6, Dalam Anggaran Dasar (AD) Persaudaraan Setia Hati Terate,
Parapatan Luhur, Madiun, 2016, hal. 6
48

menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan satu dengan yang lainnya dan

juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur

organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate menjelaskan bahwa

hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada

siapa, jadi terdapat suatu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan untuk

mencapai tujuan bersama dan bekerja sama dalam organisasi sehingga tercapai

apa yang menjadi cita-cita bersama untuk berkembangnya roda struktur dan

untuk kecepatan berkembangnya organisasi tersebut.

a) Majelis Luhur

No Jabatan Nama Anggota

1 Ketua Ir. R.B. Wiyono

2 Sekretaris T. Willis Gerilyanto SH, MH. M.Mar

3 Anggota Ir. Eddy Asmanto

4 Anggota Ir. Bambang Kartono, MBA, MTh

5 Anggota KRT Tjiptardjo Mudji Nugroho

6 Anggota C.Dayad, S.Sos

7 Anggota Ir. Suryono

8 Anggota Drs. Simun Sofyan, S.Sos

9 Anggota Temon Suparlan Hadi Prayitno

b) Dewan Harkat Martabat


49

No Jabatan Nama Anggota

1 Ketua H. Adi Prayitno Spd

2 Wakil Ketua Brigjen Pol (Purn) Lanjar Sutarno SE

3 Sekretaris AKBP Pol (Purn) Suparmin SH

4 Anggota Kol. AL.(Purn) Bambang Subagijo

5 Anggota Drs. Muchlas MM

6 Anggota Drs. Nur Ali, MBA

7 Anggota Tri joko Santoso SH

c) Pengurus Pusat

No Jabatan Nama Anggota

1 Ketua Umum DR.Ir.H.Muhammad


Taufiq,SH.M.Sc.

2 Ketua Bidang Teknik Ir. Harun Sunarso, M.Sc

3 Ketua Bidang Kerohanian Drs. Djimun

4 Ketua Bidang Organisasi Bambang Hernux Sugiharto, SE

5 Ketua Bidang Pengabdian drh. Subono Widoyoko


masyarakat

6 Sekretaris Umum Ir. Purwanto Budi Santoso

Sekretaris I Drs. Sri Harijanto

Sekretaris II Kol. Pur. Susiani, SH.

7 Bendahara Umum H.Heru Priyatno, SH, M.Si

Bendahara Untung Tri Wahyudi


50

Bendahara II Irul Trishima Atias, S.Or

8 Biro Umum Diyono, SPd

Ali Junaidi, ST, M.Hum

Ribut Giyono, Spd, MM

Yovi Devitra

Lilik Supanto

Johanes Iwan A, S.Kom

9 Biro Hubungan Masyarakat H. Agus Subagyo, SH

Dra. Ec. Eva K. Sundari, MA,


MDE

Kombes Pol. Puja Laksana

Syarif Prasetyo, S.Si., M.Si

Johanes Iwan A, S.Kom

10 Biro Hukum DR. Maryano, SH, MH,CN

Suprijadi, SH, MH

Bambang Suprianta, SH

Runik Erwanto, SH

Aribowo, SH

11 Departemen Teknik Pencak Silat Mandiono


Tradisi
Sipit Trisusilo Haryono

Sugito, R.H.

Senan
51

M. Hervin

Martstalinta

Rebi

Syaeful Hakim

12 Departemen Teknik Pencak Silat Sunarno, SH


Prestasi
DR. Awan Haryono

Katmudjiono Sumoprawiro

Edi Suhartono

Pandji Santoso

Endang Sawiri Margono

Ahmad Naim

Murod

Suratno

Moh. Subchan, SE

13 Departemen Pencak Silat Bela dr. Kun Sriwibowo, S.Pb.Finac


Diri Praktis
Dr. Gunawan

Brigjen TNI Totok Imam Santoso

Suwardi

Pramono

Robi Radiastanto Satya

Bayu Hadisaputro

14 Departemen Pengajaran Budi DR.H.Djoko


Luhur Hartono,S.Ag,M.Ag,MM
52

Drs. Andreas Trisanyoto CS. MM

Ahmad Rohim

Drs. Arif Hudayanto

15 Departemen Pembinaan Brigjen Pol. Drs. Syamsul Sidiq


Organisasi
Darminto, SE

M. Agus Susilo, SH, M.Si

Kolonel Chb, Mardika,


SH,MM,MSc

Fahmi Wardi

16 Departemen Hubungan Gambiyanto Suryo


Kelembagaan
H.Malik

M.Asrori, SE

Aji Antoko Margono

Drs. Puji Santoso

17 Departemen Pemberdayaan Drs. Maulana Cholid


Anggota
Ir.Moch Noor Sudrajat

Drs. Yugianto

Ir.Zaki Ibnu Fajrie, MM

Ir.Hermawan Sutanto

Diman

18 Departemen Pengabdian Dr. Sugiyono


Masyarakat
Dr. Anung Soleh

Dr. Dwi Priyono


53

Joko Broto, SE, MM

dr. Sigit Nurfianto, SpOG

19 Ketua Departemen Pemberdayaan Dr. Sulandjari Rahardjo


Perempuan
Dr. Eni Sri Rahayuningsih

Sri Handayani

Nia Arfianty

Eka Ardiana

20 Departemen Bina Ajaran dan KH. Hasyim Ashari


Kajian Setia Hati
Dr. Suryo Ediyono, M.Hum.

Totok Turisbianto, M.Si

Dr. Catur Hendrarto

F. Prosedur Latihan dan program kegiatan Persaudaraan Setia Hati Terate

Ada beberapa prosedur latihan dan program kegiatan secara umum yang

dilakukan di pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate terhadap para siswa

sesuai dengan tingkatan-tingkatannya, antara lain: pertama, Pra latihan di awali

salaman (berjabat tangan dengan semua saudara), penghormatan kepada kakak


54

warga atau pelatih kemudian berdo’a bersama. Sebagai wujud sikap sosial agar

para siswa belajar untuk bersikap ramah dan mudah bersosialisasi, menempah

sikap supaya menghargai kepada yang lebih tua dan mengajarkan keberagaman

agar para siswa terbiasa berdo’a sebelum melakukan aktifitas apapun.

Kedua, latihan inti yang terdiri dari latihan fisik, latihan teknik, dan

latihan taktik. Dari ketiga latihan tersebut membimbing jasmani, yakni

supayabadan terasa segar, sehat dan ringan, daya tahan tubuh baik, gerakan

badan ringan dan lincah. Selain membingan kejiwaan agar para siswa

menguasai keterampilan membela diri sehingga menumbuhkan sikap

pemberani dan percaya diri, supaya dapat menerapkan jurus-jurus dan pasangan

dalam sambung (separing) sehingga melatih keberanian mengambil keputusan,

optimis, bertanggung jawab, stabil emosinya, sportif dan tegas. Selain fisik juga

membimbing sikap sosial dan keberagaman agar siswa berusaha menjadi

manusia berbudi luhur yang tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan

yang Maha Esa.

Ketiga, latihan penutup di akhiri dengan do’a bersama kemudian

salaman (berjabat tangan dengan semua saudara) disitulah Penanaman

keberagaman agar para siswa tidak lupa untuk selalu berdo’a sebelum dan

setelah melakukan setiap kegiatan. 14 Disisi lain juga sering ada kegiatan

14
Observasi diberbagai tempat latihan Persaudaraan Setia Hati Terate, 12 Agustus 2020 – 23 oktober
2020
55

kemasyarakatan atau sosial seperti kerja bakti umum, seperti di desa setempat

ataupun tempat-tempat yang biasa dipakai ntuk berlatih.

Adapun tahap tiap tingkatan siswa dalam berlatih adalah sebagai

berikut:

1. Ban polos (hitam)

Lama waktu latihan 4 bulan dengan jumlah latihan maksimal 32 pertemuan

sampai tidak ditentukan tergantung dengan kesiapan siswa tersebut dan

minimal 30 pertemuan juga mengikuti perkembangan siswa tersebut.

2. Ban Jambon (merah)

Lama waktu latihan 6 bulan dengan jumlah latihan maksimal 48 pertemuan

sampai waktu yang tidak ditentukan tergantung dengan kesiapan siswa

tersebut dan mnimal 40 pertemuan juga mengikuti perkembangan siswa

tersebut.

3. Ban Hijau (hijau)

Lama waktu latihan 6 bulan dengan jumlah latihan maksimal 48 pertemuan

sampai waktu yang tidak ditentukan tergantung siswa yang dilatih tersebut

dan minimal 44 kali pertemuan juga mengikuti perkembangan siswa

tersebut.

4. Ban putih
56

Lama waktu latihan 8 bulan dengan jumlah latihan maksimal 64 pertemuan

dan minimal 55 kali pertemuan.15

Dalam latihan PSHT itu sendiri meskipun sudah ditentukan batas

maksimal dan minimal tapi untuk mendidik dan benar-benar memiliki anggota

yang mampu mengemban ajaran dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya dan

kode etik dalam PSHT seringkali siswa yang belum mampu atau belum cukup

usia biasaya akan di pending atau tidak cepat-cepat di sah kan menjadi anggota

resmi dari organisasi pencak silat persaudaraan setia hati terate.

Biasanya angota PSHT siswa atau Warga (pelatih) juga melakukan

latihan tambahan seperti TC, untuk mengikuti event-event pertandingan pencak

silat mulai dari antar rayon antar ranting juga bahkan sampai event Nasional,

dalam latihan Tc atau atlit sendiri agak berbeda peraturannya dengan latihan-

latihan umum pada waktu latihan atau latihan ajaran budaya di PSHT itu

sendiri, mulai dari polah tendangan, cara mendaptkan point yang banyak, polah

langka polah ketahanan dan lain sebagainya sedikit berbeda. Sampai tidak

jarang juga banyak atlet-atlet dari PSHT menjadi atlet indonesia atau bahkan

juara internasional seperti Puspa arum sari, Denny aprisani, Aji bangkit

pamungkas dan masih banyak yang lain.16

15
Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun “Rapat kerja nasional tahun 2016”
16
Observasi dalam Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate. Satu tahun terakhir.
57

G. Prestasi PSHT

Prestasi dalam Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate,

ketika berbicara tentang prestasi yang telah dicapai tentunya akan sangat

banyak, prestasi PSHT bisa disebut juga degan pencapaian apa saja yang diraih

oleh anggota PSHT itu sendiri, entah itu prestasi dalam bidang politik, prestasi

dalam bidang pertandingan dan pencapaian-pencapaian yang lain. Oleh sebab

itu maka lebih mudahnya pengertian prestasi dalam PSHT dibahas secara

umum saja.

PSHT dimulai dari pengajaran atau pendidikan, kedisplinan, kerohanian

mental dan lain sebagainya tidak jarang ketika anggota-anggota PSHT memiliki

kualitas atau SDM yang unggul serta berdaya saing dalam era globalisasi yang

sedemikian rupa.

Dalam event-event pertandingan PSHT sering kali menjadi perwakilan

indonesia seperti pertandingan pencak silat, seni, tunggal, ganda serta kategori

seni. PSHT telah banyak menyumbangkan medali-medali mulai dari

perunggu,perak, emas bahkan juara umum.

Prestasi dalam ranah-ranah politik tentu saja PSHT memiliki kekuatan

dan power yang besar, anggotanya sudah sangat banyak, karena PSHT adalah

salah satu organisasi yang memiliki usia yang sudah hampi seabad lamanya,

tidak jarang mulai dari kepada daerah, gubernur, bupati, bahkan presiden yang
58

sekarang menjabat di indonesia bapak Ir. Joko widodo adalah salah satu

anggota sah dari PSHT.

Dalam konsep nilai filosofis yang tertanam dalam PSHT ternyata sangat

berpengaruh dalam pendidikan SDM manusia yang unggul mulai dari cara

penempahan saat waktu latihan penanaman karakter, keseungguhan, keikhlasan

dan sabar akan menjadikan seseorang memiliki kualitas yang siap bertarung

dalam setiap hal dalam era globalisasi ini.

Seperti dalam salah satu semboyan PSHT adalah “ sepiro gedhene

sengsoro yen tinompo amung dadi cubo” (yang artinya seberapapun besar

cobaan ketika kita mampu menerima dan ikhlas itu hanya akan menjadi

cobaan) bisa disimpulkan bahwa setia cobaan disini akan berlalu dan akan
17
menjadikan seseorang semakin terdidik dan matang secara lahir dan bathin.

17
Wawancara pribadi dengan sesepuh PSHT pak sakti tamat tingkat II, murid dari putra pendiri PSHT.
Juga pendiri PSHT cabang Bandung. Juga pendiri PSHT cabang Belanda di venlo, Di rumah beliau
di. Jl.cipulir permai. RT.15/RW.9. kebayoran lama, kota Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Maret 2020.
BAB IV

HASIL ANALISIS NILAI FILOSOFIS PADA AJARAN ORGANISASI


PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
Dalam bab ini penulis akan menarasikan hasil temuan dari penelitian penulis

yang berjudul “Nilai filosofis pada ajaran organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia

Hati Terate” Dari bab-bab diatas dan teori-teori yang sudah penulis paparkan, penulis

akan mencoba memaparkan apa yang penulis temukan dan semoga tidak melebar dari

bab-bab yang ada diatas dan teori-teori yang ada diatas. Nilai filosofis ketika kita

kaitkan dan kaji dengan ajaran-ajaran yang ada di organisasi Pencak Silat Persaudaraan

Setia Hati Terate ternyata memiliki hubungan-hubungan yang sepertinya akan bisa

menjadikan sebuah pengetahuan dan semoga juga bisa menjadi literasi-literasi untuk

dikaji beberapa waktu kedepan.

Dalam Ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate tidak hanya mengajarkan

olahraga saja tapi juga mengajarkan olah rasa. Setia Hati sadar dan meyakini tentang

hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para anggotanya menyingkap tabir atau tirai

selubung hati nurani di mana sang mutiara hidup bertahta. Pencak Silat salah satu

ajaran Setia Hati dalam tingkat pertama berintikan seni olahraga yang mengandung

unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan, keselamatan, dan

kebahagiaan dari kebenaran terhadap setiap siapapun yang menganggu, pada saat itu

setia hati sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka

serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan, makhluk atau

59
60

kekuatan yang ada di luar dirinya, oleh karena itu pencak silat hanyalah syarat untuk

mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi.1

Dalam ajaran Organisasi Pencak Silat Persaudaraaan Setia Hati Terate dari

setiap bentuk gerak, tradisi, adat, seni dan budaya yang ada dalam PSHT memilki

makna-makna yang sangat dalam, memiliki mukadimah yang ketika kita mau mengkaji

hal tersebut akan menjadi suatu ilmu pengetahuan yang tertulis dan ilmiah, dan lebih-

lebih bisa menjadi rujukan literatur untuk peneliti-peneliti selanjutmya.

A. Pengertian warga dan siswa dalam PSHT

1. Warga

Dalam organisasi pencak silat Persaudaran Setia Hati Terate ada dua

jenis anggota, yaitu anggota tetap dan anggota tidak tetap. Anggota tetap ini

adalah anggota yang telah di sahkan atau anggota yang telah di kukuhkan atau

sering disebut “sedulur tunggal kecer”. Anggota tetap ini biasanya di sebut

pengurus dan pelatih. Jadi semua anggota yang telah disahkan dalam PSHT

otomatis mereka bisa di sebut sebagai pelatih, atau bisa memberi materi-materi

untuk siswa atau angota tidak tetap.

Warga dalam PSHT ini untuk bisa mendaptakan predikat anggota tetap

harus di sah kan terlebih dahulu atau bahasa yang sering dipakai dalam PSHT

dalah dikecer yangmana sebutan untuk saudara di PSHT adalah sedulur tunggal

kecer.2

1
Muqadimah, Dalam Anggaran Dasar (AD) Persaudaraan Setia Hati Terate, Prapatan Luhur, PSHT,
Madiun, 2016) hlm. 9
2
Dikecer adalah suatu proses sakral yang ada dalam psht dan hanya dilakukan dalam bulan syuro.
61

Adapun ketentuan-ketentuan secara rinci yang harus dijalani sehingga

bisa sampai menjadi warga dalam PSHT adalah sebagai berikut:

a. Anggota yang sudah mencapai jurus serendah-rendahnya 35. Telah

memenuhi syarat dengan melalui testing yang ada dalam tradisi

PSHT sehigga dapat disahkan menjadi warga.

b. Apabila warga yang disahkan baru mencapai minimal 17 maka wajib

menjadi asisten pelatih atau bahasanya untuk melengkapi jurus-jurus

yang ada dalam PSHT, peraturan ini biasanya teruntuk siswa privat

atau yang dicepatkan dan sudah memiliki usia lanjut.

c. Pengesahan menjadi warga dilakukan oleh dewan pengesahan yang

dibentuk oleh pengurus pusat.

d. Untuk bisa menjadi warga PSHT harus berumur 16 tahun ke atas.

e. Setelah mendapatkan pengesahan sebagai warga, diwajibkan

membunyai piagam atau kartu tanda warga. Dan melaksanakan

ajaran, wasiat serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga

Persaudaraan Setia Hati Terate dengan setia hati dan taat.

A. Hak dan kewajiaban warga

1. Menerima piagam penghagaan dan kartu tanda warga

2. Memiliki nomer induk warga sesuai tingkatnnya.


62

3. Mengikuti latihan atau menjadi asisten warga untuk warga yang

disahkan dan baru mendapatkan jurus sampai 17 sehingga bisa full

sampai 36.

4. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi

seperti pertemuan atau sarasehan, rapat, syukuran dan lain

sebagainya.

5. Menjadi fungsionaris organisasi atau pelatih ketika ditunjuk dan

mendapatkan keputusan tugas.

6. Mengikuti perapatan atau rapat ketika menjadi fungsionaris atau

sebagai pengurus organisasi.

7. Mengikuti testing peningkatan jenjang kewargaan yang lebih tinggi.

yang diselenggarakan oleh pengurus pusat.

8. Menjadi atlet atau pesilat untuk mewakili daerah, ranting, juga rayon

setelah mengikuti seleksi yang diadakan oleh pengurus.

9. Mendirikan tempat latihan atau rayon atau ranting atau komisariat

atau cabang. Sesuai dengan petunjuk dan ketentuan organisasi.

10. Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa. Berbakti kepada kedua orang

tua. Guru dan pelatih dengan sungguh-sungguh sepenuh hati.

11. Saling menghormati, saling menghargai dan saling mengingatkan

kepada sesama siswa atau warga secara mencerminkan kehidupan

guyub rukun secara latih bathin, penuh rasa persaudaraan yang tulus

serta adanya saling pengertian dan bertanggung jawab.


63

12. Memegang teguh dan mengamalkan semua ajaran dan wasiat yang

ada dalam PSHT.

13. Dalam situasi kondisi apapun lebih mengutamakan dan

mementingkan ketentuan organisasi dan tugas yang diberikan oleh

pengurus.

14. Mematuhi dan melaksanakan semua ketentuan organisasi dengan

menjaga nama baik dan citra organisasi.

15. Mengembangkan serta mengamalkan ilmu-ilmu yang ada dalam

PSHT dengan bijak.

16. Senantiasa menjadi contoh yang baik bagi siswa juga bahkan bagi

masyarakat, dengan sikap yang arif bijaksana dan berbudi pekerti

luhur.

17. Mendukung dan mengamankan serta melaksanakan semua program

kerja yang ada dalam PSHT dengan penuh kesadaran yang tinggi dan

penuh tangung jawab demi tetap tegaknya serta kelangsungan hidup

organisasi diperada bumi tercinta.

B. Larangan Warga

1. Tidak mematuhi dan melaksanakan point 1-17.

2. Melanggar ajaran, wasiat dan pepacuh yang ada dalam PSHT.

3. Membawa atau menggunakan nama oraganisasi untuk kepentingan

pribadi dan kira-kira yang akan merusak citra nama baik organisasi.

4. Menggunakan identitas PSHT untuk berbuat yang tidak baik.


64

5. Melakukukan suatu ucapan atau apapun yang tidak baik. Sehingga

dapat merusak citra nama baik organisasi.

C. Sanksi Pelanggaran Warga

1. Diberitahu peringatan secara lisan 1 (satu) kali teguran.

2. Diberi peringatan secara tertulis 1 (satu) kali dengan ancaman

skorsing.

3. Dijatuhkan skorsing dengan batas waktu tertentu melalui surat

keputusan pengurus pusat.

4. Dijatuhkan skorsing untuk waktu yang tidak ditentukan, melalui surat

keputusan pengurus pusat (peringatan terakhir).

5. Pemberhentian atau pencabutan hak sebagai warga melalui surat

keputusan pusat. 3

2. Siswa

Anggota tidak tetap adalah anggota yang masih mengikuti proses

latihan dan lain-lain. Mereka belum di sahkan dan belum di kukuhkan menjadi

anggota tetap. Anggota tidak tetap ini di dalam PSHT biasanya di sebut dengan

siswa. 4 Dalam kategori ini siswa yang mengikuti latihan dan tidak sampai

selesai mengikuti latihan siswa tersebut masih dibilang siswa dan tidak berhak

menggunakan atribut atau embel-embel yang menjadi hak paten dalam PSHT

seperti kaos, baju bahkan jurus-jurus, dan ketika siswa tersebut yang sudah

3
Persaudaraan Setia Hati Terate. Rapat kerja Nasional tahun 2016, hal. 30-31
4
Persaudaraan Setia Hati Terate. Rapat kerja Nasional tahun 2016, hal 29
65

menyatakan mundur atau tidak kuat mengikuti latihan ketika ketahuan pelatih-

pelatih PSHT atau warga PSHT akan dikenakan sangsi atau juga bahkan akan

mendapatkan teguran keras, karena dalam perjanjian awal sudah jelas kalau

siswa tidak sampai lulus atau di sahkan dia tidak berhak sama sekali untuk

menggerakkan atau menggunakan embel-embel yang menjadi budaya PSHT.

1. Persyaratan calon siswa

a. Warga Negara Indonesia

1. Berusia minimal 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak mendaftarkan

diri sebagai calon siswa.

2. Mengajukan surat permohonan menjadi siswa secara tertulis

kepada pengurus PSHT setempat rayon atau ranting atau cabang.

3. Membuat atau mengisi surat pernyataan kesanggupan menjadi

siswa dan siap ditempah atau dilatih saudara-saudara tuanya.

4. Membuat surat izin kepada kedua orang tua.

5. Melampirkan surat keterangan baik dari pihak yang berwenang.

6. Melampirkan pas foto ukuran 3x4 cm sebanyak 3 lembar dan

mendapatkan buku induk siswa.

7. Membayar biaya pendaftaran.

b. Warganegara asing (luar negeri)

1. Berusia minimal 17 tahun terhitung sejak mengikuti latihan. Atau

menjadi calon siswa.

2. Mengajukan surat permohonan menjadi siswa secara tertulis

kepada pimpinan pusat PSHT.


66

3. Melampirkan surat rekomendasi dari pelatih atau pengurus

ranting atau rayon terdekat.

4. Membuat atau mengisi surat penyataan siap menjadi siswa dalam

PSHT.

5. Melampirkan surat rekomendasi dari kedutaan besar atau konsulat

republik indonesia yang ada dinegara tersebut.

6. Melampirkan pas foto 3x4 cm sebanyak tiga lembar dan

mendapatkan buku induk siswa.

7. Membayar biaya pendaftaran.5

2. Larangan Siswa

a. Tidak mentaati peraturan yang telah menjadi hak paten organisasi.

b. Membawa atau menggunakan nama oraganisasi untuk kepentingan

pribadi dan kira-kira yang akan merusak citra nama baik organisasi.

c. Tidak boleh menggunaka atribut PSHT kecuali pada event-event

tertentu, seperti pertunjukan pas waktu latihan..

d. Tidak boleh berkata jelek didalam atau diluar latihan.

e. Taat kepada tuhan yang maha esa patuh dan taat kepada kedua orang

tua, guru dan pelatih.6

Beberapa poin diatas bisa kita sebut sebagi hal-hal yang menjadikan

bagaimana PSHT bisa berkembang dengan segala peraturan-peraturan

5
Perasuadaraan Setia Hati Terate. rapat kerja nasional tahun 2016, hal. 36
6
R.M Tarmadji Boedi, Persaudaraan Setia Hati Terate Pusat Madiun, Rapat Kerja Nasional 2016,
hal. 37
67

mulai dari warga sampai siswa-siswanya, bisa berkembang sesuai kaidah

yang telah ditentukan dengan bentukan-bentukan oleh beberapa peraturan

yang sangat wajib difahami dan diaplikasikan supaya menjadi organisasi

Pencak silat yang memiliki nilai dan filosofis yang dalam dan terarah.

B. Panca dasar

Dalam PSHT materi dasar Ke SH an (wejangan) yang pertama kali

diberikan atau dikenalkan kepada siswa PSHT adalah pengertian panca dasar, yang

pertama kali disampaikan kepada siswa adapun ajaran dasar tersebut juga tidak

hanya dipelajari dan dikaji siswa saja warga juga di haruskan lebih memahami

panca dasar tersebut supaya ketika menyampaikan kepada siswa yang masih baru

mengikuti latihan supaya bisa menyampaikan dan dengan bahasa-bahasa yang

mudah dan bisa diterima, sehingga bisa tercapainya tujuan dari organisasi yaitu

mendidik manusia berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertakwa kepada

tuhan yang maha esa, adapun panca dasar tersebut harus disampaikan dengan

berurutan dan dengan bahasa yang baku dan kira-kira dengan bahasa apa, kalau

yang menjadi sasaran seperti mahasiswa juga harus menyamakan dengan bahasa-

bahasa yang logis, kalau yang diajarkan masyarakat umum juga harus disampaikan

dengan bahasa yang sekiranya mudah diterima oleh berbagai siswa yang berbeda-

beda polah fikir.supaya tidak berbeda atau kesalahfahaman siswa yang diberikan

wejangan atau ke- SH an, adapun panca dasar sebagai berikut:

1. Persaudaraan
68

Persaudaraan adalah hubungan batin yang erat antara seorang dengan

orang lain, dalam hal ini antara warga dengan warga atau antara warga dengan

segenap manusia pada umumnya. Persaudaraan ditanamkan sejak pertama

kali siswa mengenyam pelajaran di SH. Dengan persaudaraan, manusia

diperlakukan dan diakui sesuai dengan harkat dan martabatnya ysng sama

derajatnya, sama haknya, dan kewajiban-kewajibannya, tanpa membedakan

suku, keturunan, agama (kepercayaan), jenis kelamin, kedudukan sosial dan

lain sebagainya.7

Persaudaraan yang diyakini dan dianut oleh PSHT adalah persaudaraan

yang luhur, didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan

bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa

kamu, juga tidak memandang hegemoni keduniawian, seperti derajat, pangkat

dan martabat, juga tidak dibatasi oleh suku ras budaya dan agama dan antar

golongan. Oleh sebab itu organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dikenal

sebagai organisasi yang memiliki persaudaraan dan persatuan yang kuat. 8

Dalam prinsip dasar persaudaraan setidaknya ada 5 yang harus dijaga

dan di jadikan pedoman

1. Iman dan taqwa.

2. Ikhlas karena Allah.

7
Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Surabaya, hal 27
8
Wawancara pribadi dengan sesepuh PSHT pak sakti tamat tingkat II, murid dari putra pendiri PSHT.
Juga pendiri PSHT Cabang Bandung. Juga pendiri PSHT cabang Belanda di venlo, Di rumah beliau
di. Jl.cipulir permai. RT.15/RW.9. kebayoran lama, kota Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Maret 2020.
69

3. Terikat janji dan sumpah.

4. Saling memberi nasehat.

5. Setia dalam segala hal. 9

Berdasarkan inilah modal KI Ageng Suryo duwiryo dahulunya

memberikan pelajaran dan asas-asas dasar ilmu Setia Hati. Dengan berbagai

asas dan pendalam-pendalaman tersebut ilmu Setia Hati bisa berkembang

sampai ke penjuru dunia sampai sekarang, sampai dengan waktu yang tidak

ditentukan.

2. Olahraga

Pengertian olahraga dalam pencak silat adalah mengolahraga dengan

gerakan-gerakan pencak silat yang ada pada Persaudaraan Setia Hati Terate.

Di dunia olahraga ada kata yang cukup terkenal ialah ”mensana in corpore

sano” Ungkapan tersebut mengatakan, dalam badan yang sehat terdapat jiwa

yang kuat. Dalam ungkapan itu dapat memberi petunjuk bahwa untuk

mendapatkan ketentraman, kebahagiaan batin atau rohani berawal dari kondisi

lahiriah atau jasmaniah. Pendidikan olahraga atau jasmani merupakan sarana

yang baik dan tepat untuk menjaga kestabilan kesehatan tubuh dengan

berolahraga secara teratur. 10

Dalam pencak silat PSHT itu sendiri tidak bisa lepas dari yang namanya

olahraga, bahkan sampai sekarang terkenal dalam PSHT memiliki kualitas

fisik yang sangat memadahi karena dengan demikian akan menghasilkan olah

9
Mulyana Agus. Pencak Silat Setia Hati. Tulus Pustaka, Bandung 2016, hal. 182.-183
10
Ending Randan BA (dkk), Olahraga dan Kesehatan, Angkasa, Bandung, 1983, hal. 51.
70

gerak yang bagus kuat dan tahan pukul. Dalam PSHT materi fisik atau

olaharaga sering di sebut “oshdower” Dan kira-kira untuk akhirnya akan

menjadikan mental fisik dan mental ajaran dalam PSHT akan meresap dan

mendarah daging.

Dalam mempelajari permainan pencak silat, selain memperoleh

kemampuan pencak silat dengan baik juga raga atau tubuh kita sendiri

mendapatkan manfaat dengan olahraga, antara lain adalah:

a. Peningkatan kadar norepinefrin

Para ahli tidak dapat menjelaskan dengan tepat mengapa atau

bagaimana olahraga menyebabkan hal ini, beberapa penelitian

menganggap bahwa hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan kadar

niropinerfrin (suatu hormon yang penting untuk penghantar pesan

otak melalui syaraf-syaraf tertentu di tubuh) didalam otak. Perbedaan

ini jelas terlihat paa suatu kelainan kejiwaan yang disebut psikosis

manik depresif, dimana suasana hati pasien berubah-ubah diantara

bahagia dan sedih.

b. Peningkatan suplai darah ke otak.

Dengan olahraga suplai darah ke otak akan meningkat. Dengan

demikian maka otak akan menerima lebih banyak oksigen. Orang-

orang yang sudah berlanjut usia sering kali diberikan oksigen

sehingga meraka bisa berfikir lebih dengan lebih jelas dan suasana

hati membaik.
71

c. Mengurangi gangguan jiwa.

Tidak hanya orang sehat yang memperoleh keuntungan dari

program olahraga yang teratur, tetapi menurut para ahli penyakit jiwa

orang dengan melakukan olahragapun memiliki manfaat baik.

d. Membantu kinerja jantung.

Olahraga memperbesar arteri koronaria yang memberi makan

jantung.

e. Tidak memperbesar dan memperburuk otot.

Dalam olahraga yang ada dipencak silat tidak akan memperbesar

otot karena setelah melakukan aktifitas latihan dianjurkan untuk

pelemasan. Sehingga bisa membuat aliran darah lancar tapi tetap

memiliki otot yang kuat meskipun tidak terbentuk.11

3. Kesenian

Kesenian merupakan aspek yang juga tidak bisa terlepas dari PSHT karena

dari keindahan gerak langkah jurus dan materi-materi yang ada sangat pantas

jika disebut seni, atau kata yang sering kita dengar dalah kesenian pencak silat

yang sangat kental atau sebagai ciri khas budaya rakyat ndonesia, dari sini kita

bisa melihat kemanfaatan yang akan kita dapat dalam belajar pencak silat kita

bisa bertarung, melindungi diri dari lawan kita juga bisa mendapatkan

kesenian atau bisa juga belajar kesenian melalui pencak silat.

11
Persaudaraan setia hati terate cabang Surabaya, hal 28
72

Bahkan juga kesenian pencak silat kini sering dilombakan dai event-event

daerah, Nasional bahkan sampai Internasional, seperti Sea games, Asian

games, dengan krikteria seni ganda, tunggal sampai beregu. dan masih banyak

juga yang lain, kesenian tersebut dimulai dengan keindahan gerak, kelenturan

gerak, dan dibarengi dengan kesinambungan irama-irama yang menjadi

pengantar gerak tersebut.12

Seni adalah keindahan. Ia dapat tampil dalam beragam bentuk dan cara.

Apa pun bentuk dan caranya, selama arah yang ditujunya mengantar manusia

ke nilai-nilai luhur, maka ia adalah seni islami. Karena itu, Islam dapat

menerima aneka ekspresi keindahan selama tidak bertentangan dengan nilai-

nilai al-Khair dan al-Ma’ruf, yakni nilai-nilai universal yang diajarkan Islam

serta nilai lokal dan temporal yang sejalan dengan budaya masyarakat selama

tidak bertentangan dengan al-Khair tersebut. “Allah Maha-indah

menyukai keindahan,” sabda Rasul saw. Dia menganugerahi manusia fitrah

menyenangi keindahan. Karena itu, mustahil seni dilarang-Nya, kecuali jika

ada unsur luar yang menyertai seni itu. Siapa yang tidak tergerak hatinya di

musim bunga dengan kembang-kembangnya atau oleh alat musik dengan

getaran nadanya, maka fitrahnya telah mengidap penyakit parah yang sulit

diobati. Demikian kata Al-Ghazaly.13

4. Beladiri

12
Persaudaraan setia hati terate cabang surabaya hal. 33
13
Wawancara pribadi dengan Mas Sukisno warga TK II di psht. Pengurus cab. Tangerang. Dirumah
beliau, Pamulang permai blok N6/4 Rt 06/05 Pamulang Barat Tangerang Selatan.
73

Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mengajarkan seni beladiri lainnya

kecuali Pencak Silat, karena pencak silat adalah seni membela diri asli dari

bangsa Indonesia yang mutunya tidak kalah dengan beladiri yang lain. Dengan

demikian PSHT juga memperhatikan dan ikut serta mempertahankan dan

mengembangkan kepribadian Bangsa Indonesia lewat Pencak Silat.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Pencak silat berasal dari dua kata

pencak dan silat. Pencak adalah permainan (keahlian) untuk mempertahankan

diri dengan kepandaian menangkis, mengelak, dan sebagainya 14. Sedangkan

Silat merupakan olahraga (permainan) yang didasarkan pada ketangkasan

menyerang dan membela diri, baik dengan menggunakan senjata maupun

tidak.15

Pengertian pencak silat memiliki dua penafsiran, yakni pengertian lahiriah

dan pengertian rohaniah, dalam pengertian lahiriah pencak silat adalah

gerakan-gerakan yang dapat ditiru, ditulis, digambar dan lain sebagainya, ada

jurus olah gerak, langkah-langkah dalam olah gerak, itu semua disebut pencak

silat secara lahiriah.

Sedangkan pengertian pencak silat dari sudut pandang rohania, secara

umum dapat disimpulkan sebagai “berpencak silat tanpa pencak silat “

maksudnya dengan menggunakan jasad, gerak lahir luluh dengan gerak

bathin, gerak bathin tercermin oleh gerak lahir. Berarti dengan demikian

14
Silat dalam ,https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pencak. diakses tanggal 21 September 2019.
15
Wawancara pribadi dengan mas sukisno warga TK II di psht. Pengurus cab. Tangerang. Dirumah
beliua, Pamulang permai blok N6/4 Rt 06/05 Pamulang Barat Tangerang Selatan.
74

pencak adalah segala bentuk tingkah laku manusia yang bisa dilihat dan

rasakan secara nyata.16

Seorang pendekar pencak silat apalagi orang PSHT ketika sudah semakin

mendalami ilmu pencak silat dia akan semakin tawadhu’ sabar tau diri dan

bertakwa kepada tuhan yang maha esa. Jadi ketika kita melihat orang pencak

tapi tidak memiliki hal yang disebutkan diatas tadi berarti dia belum

sepenuhnya berhasil mempelajari pencak silat secara lahir bathin. Karena

pada dasarnya munculnya pencak silat itu untuk mengusir penjajah, sudah

pasti untuk memperjuangkan kebenaran dan hak-hak kita yang dirampas,

untuk berjaga diri, untuk membantu orang-orang yang terindas, atau orang-

orang yang lebih lemah dari kita, bukan untuk bekelahi dijalan dan gegayaan

atau untuk sombong itu tidak ada dalam ajaran pencak silat Setia Hati Terate.

5. Kerohanian

Sebelum mendapatkan materi kerohanian ini anggota PSHT akan di

kenalkan dan diajarkan terlebih dahulu materi-materi yang diatas, dan kira-

kira bagaimana dasar dan landasan materi kerohanian ini, seperti yang

disampaikan sesepuh-sesepuh PSHT atau juga pelatih-pelatih dalam PSHT,

materi ini didasarkan oleh kata Setia Hati (setia pada hati nurani, setia pada

kebenaran, serta bertakwa kepada tuhan yang maha esa). Bisa kita contohkan

setia hati nurani adalah, ketika kita dalam keadaan sepi dan kita melihat suatu

barang atau hal yang kira-kira bisa kita ambil atau curi tapi kita tidak mau

16
Mulyana agus, Pencak silat setia hati, Tulus Pustaka, Bandung, 2016, hal. 142
75

mencurinya, itu dalam PSHT di sebut setia hati, dan dalam islam bisa kita

sebut iman yang kuat.

Adapun juga sebagai pengembangan yang sudah dipelajari oleh pelatih-

pelatih dalam PSHT seperti meditasi, puasa menyepi, dan lain sebagainya

adalah hal yang juga masuk dalam ilmu kerohanian dalam PSHT, dengan

dasaran Setia Hati setia pada hati nurani ilmu kerohanian dalam PSHT itu

memiliki pencabangan atau pengembangan yang kira-kira bisa disebut juga

sebagai ilmu karomah, dengan dasaran dan tujuannya pasti sama yaitu

medekatkan diri kepada tuhan yang maha esa.17

Mental kerohanian atau ke-SH an adalah suber azaz ketuhanan yang maha

esa. Kita harus sadar bahwa sesungguhnya manusia sebagai individu itu tidak

hidup dengan sendirinya tanpa adanya yang menghidupkan atau juga dapat

dikatakan bahwa manusia sebagai individu itu sesungguhnya hanyalah suatu

objek dari suatu subjek mutlak, yaitu tuhan yang Maha Esa.

Materi terakhir dalam ajaran dasar PSHT kerohanian (ke-SH-an). Materi

inilah yang harus dipelajari dan diamalkan oleh seorang calon warga secara

mendalam dan dengan pikiran yang jernih. Ke-SH-an inilah tujuan akhir

dalam Persaudaraan Setia Hati Terate yang membina karakter seseorang yang

berpedoman pada mengenal diri sendiri lewat pancaran hati. Tujuan dari

17
Observasi lapangan penulis setahun terakhir, dalam Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati
Terate.
76

pelajaran kerohanian PSHT adalah mendidik manusia dalam menempuh

kehidupan untuk memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan dunia akhirat.18

Tanpa memberikan materi mental kerohanian atau ke-SH-an ibaratnya

hanya mencetak tukang pukul, dan ini adalah suatu hal yang keliru dan

menyimpang dari ajaran agama dan azaz dalam PSHT itu sendiri, perlu diingat

bahwa sebenarnya pencak silat hanya merupakan sebuah sarana atau pelajaran

sampingan, dan yang paling diutamakan adalah membentuk manusia Setia

Hati yang berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertakwa kepada tuhan

yang maha esa.19

Dari beberapa poin-poin diatas bisa kita simpulkan ternyata dalam setiap

ajaran atau pendidikan yang ada dalam PSHT pada dasarnya memilki nilai dan

filosofis yang tinggi, tidak terlepas dari teori-teori yang ada dalam bab II

tentang apa pengertian nilai apa pengertian filosofis sepertinya cukup banyak

dan luas tapi karena ketika kita mengkaitkan semuanya sepertinya akan terlalu

banyak.

C. Tujuan Dasar dan Falsafah dalam PSHT.

1. Mendidik manusia berbudi luhur tau benar dan salah serta bertakwa

kepada Tuhan yang maha Esa.

18
Wawancara pribadi dengan sesepuh PSHT pak sakti tamat tingkat II, murid dari putra pendiri PSHT.
Juga pendiri PSHT cabang Bandung. Juga pendiri PSHT cabang Belanda di venlo, Di rumah beliau
di. Jl.cipulir permai. RT.15/RW.9. kebayoran lama, kota Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Maret 2020
19
Wawancara pribadi dengan mas Ali zuhdan . Warga tingkat 1 yang aktif melatih dari tahun 2010
sampai sekarang, sekalipun aktivis PSHT dan juga wasit juri provinsi Dki.. Dikediaman beliau di. Jl.
Al-Barkah, rt 02/10 no 19 , sawah lama, kec ciputat. Tangsel. Pada hari senin 7 Desember 2020.
77

Tujuan dasar PSHT secara umum yang sering disampaikan oleh

seorang pelatih kepada para siswa-siswanya dan juga yang termaktub

dalam AD ART adalah, “mendidik manusia berbudi luhur tahu benar

dan salah, (bersetia Hati) serta bertaqwa kepada tuhan yang maha

esa” dari sini penulis akan mencoba menarasikan bagaimana ajaran serta

pendidikan yang ada dalam Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia

Hati Terate. Dan kira-kira apa saja materinya sehingga sedemikian agung

tujuan yang ada dalam organisasi tersebut.

Penulis akan mencoba mengkorelasikan asas dasar tujuan dan sifat

anggota PSHT yang seharusnya benar-benar difahami dan dikaji secara

mendalam dan diaplikasikan kepada kehidupan bermasyarakat, yang

berhubungan dengan sesama hak adami, dan juga hubungan kepada sang

khalik (sang pencipta). 20

Anggota PSHT diharuskan mempunyai watak yang agung dan

bijaksana dimanapun, dengan siapapun, dan kapanpun sehingga bisa

menempuh dan lulus dalam ajaran dasar PSHT untuk mendidik manusia

berbudi luhur tahu benr dan salah, serta bertaqwa kepada tuhan yang

maha esa. Adapun watak-watak tersebut adalah sebagai berikut

a. Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.

20
Observasi lapangan penulis tentang nilai-nilai yang ada dalam Organisasi Pencak Silat Persaudaraa
Setia Hati Terate. Dalam jangka waktu satu tahun terakhir.
78

b. Pemberani dan tidak takut mati, percaya bahwa ketika berbuat

kebenaran tuhan yang maha Esa pun akan selalu ikut serta menjaga.

c. Ketika menghadapi persoalan kecil berani mengalah, dan ketika

menghadapi persoalan besar berpedoman dengan prinsip baru yaitu

berfikir dan bertindak.

d. Sederhana dan apa adanya.

e. Memayu hayuning bawono (upaya melindungi keselamatan dunia baik

secara lahir ataupun bathin). 21

Pada dasarnya inti ajaran falsafah persaudaraan Setia Hati Terate

adalah pedidikan budi pekerti yang luhur yang dihayati oleh warganya,

berdasarkan warisan leluhur bangsa indonesia yang biasanya dituangkan

dalam kalimat bersayap, dalam bahasa dan istilah simbolik dan penuh arti.

Pandangan hidup atau biasanya dengan istilah falsafah Setia Hati

bukan suatu ajaran atau ilmu klenik, akan tetapi suatu upaya batiniah yang

sangat diperlukan untuk membentuk manusia yang berwatak dan

berkepribadian kuat dan luhur, serta berdasarkan nilai-nilai budaya yang

telah teruji kebebnarannya dan tidak bertentangan dengan kaidah agama

yang diakui oleh pemerintah.

21
Persaudaraan Setia Hati Terate cabang Surabaya, hal 51
79

Apabila sesuatu telah berhasil dipraktikan dengan pengetahuan dan

berhasil dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari, maka ajaran atau tujuan

dari PSHT bukan lagi hanya sekedar falsafah yang hanya enak didengar,

tetapi sudah menjelma sebagai way of life yang mendarah daging dalam

tubuh anggota PSHT. 22

Para saudara tua PSHT berpendapat pandangan hidup Setia Hati

bukan merupakan penemuan Persaudaraan Setia Hati Terate, tapi

sebagian kecil saja dari warisan budaya leluhur, yang didasari dalam

pengalaman hidup bermasyarakat selama ratusan ribu tahun. Mereka

mengungkapkan “kami hanya berusaha memelihara kelestariannya

dengan menghayati dan mencoba mengamalkan dengan sepenuh hati

untuk dikembangkan dan diteruskan untuk generasi mendatang.

Adapun beberapa wejangan yang penulis dapatkan dari saudara tua

PSHT yang masih sugeng adalah sebagai berikut:

1. Sesungguhnya manusia dan semua yang terdapat dalam alam

semesta ini, ada yang menciptakan yaitu Tuhan yang maha

kuasa.

2. Bahwa manusia sejak dalam kandungan ibunya, kemudian lahir,

hidup, menjadi dewasa, memiliki ilmu pengetahuan serta

22
Wawancara pribadi dengan mas sukisno warga TK II di psht. Pengurus cab. Tangerang. Dirumah
beliua, pamulang permai blok N6/4 Rt 06/05 Pamulang Barat Tangerang Selatan.
80

kepandaian, menikmati kehidupan dunia sampai meningal dunia

adalah karena pertolongan orang lain juga dengan kemurahan

Tuhan yang maha Esa.

3. Bahwa yang berbudi luhur dan berkeprimanusiaan adalah yang

tahu menghargai kebaikan dan bantuan orang lain, rajin berbuat

kebajikan dan mendahulukan kepentingan masyarakat sebagai

balas budi dan rasa terima kasih kepada sesama manusia dan

juga amal bakti kepada tuhan yang maha esa.

4. Bahwa bakti terbaik dalam mengabdi kepada tuhan dan

masyarakat ialah mengamalkan hidup rukun dalam cinta kasih

persaudaraan yang nyata, mengutamakan keselamatan bersama

serta kesanggupan berkorban seikhlas-ikhlasnya.

5. Salah satu menjadi manusia susila yang utuh, berbudi pekerti

luhur dan berkeprimanusiaan yang selalu berpihak kepada

kebenaran ialah dengan cara terus menerus melatih dan menggali

supaya diri menjadi Setia Hati kepada kesucian atau kebersiha

hati nurani dan memelihara kekuatan lahir bathin, dengan

memahami pandangan hidup dan ajaran-ajaran utuh yang ada

dalam PSHT.23

23
Wawancara pribadi dengan sesepuh PSHT pak sakti tamat tingkat II, murid dari putra pendiri PSHT.
Juga pendiri PSHT cabang Bandung. Juga pendiri PSHT cabang Belanda di venlo, di rumah beliau
di. Jl.cipulir permai. RT.15 RW.9. kebayoran lama, kota Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Maret 2020
81

1. Pendidik

Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab

memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam

perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai

kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk

Allah, khalifah di permukaan bumi, sebagai makhluk sosial dan

sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.24

Pendidik, menurut Noeng Muhadjir, adalah seseorang yang

mempribadi (personifikasi pendidik), yaitu mempribadinya

keseluruhan yang diajarkan, bukan hanya isinya, tapi juga nilainya.

Pendidikan dalam Islam memperoleh tempat dan posisi yang

sangat tinggi, karena melalui pendidikan orang dapat memperoleh

ilmu dan dengan ilmu orang dapat mengenal Tuhanya, mencapai

ma‟arifatullah. “Pendidikan Islam dalam hal ini, merupakan salah

satu wujud upaya untuk menanamkan dan mengembangkan ajaran

Islam, sehingga perkembangan jasmani tercapai berbagai

kematangan khususnya dalam keimanan dan ketakwaan dalam arti

luas.25

24
Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung, Pustaka Setia, Cet. III, 2007),
hal. 93
25
Kutbudin Aibak, Dimanika Pndidikan Islam (Studi Krisis Tantangan dan Peran Pendidikan Islam
dalam Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)”dalam Jurnal Dinamika Penelitian Pendidikan,
vol. 5, no.2. Oktober, 2003, hal. 120-121
82

Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki

tanggung jawab untuk mendidik. Sementara secara khusus, pendidik

dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang

bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan

mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik

potensi afektif, kognitif, maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-

nilai ajaran Islam.26

2. Berbudi luhur

Budi Luhur terdiri dari dua kata, yaitu “Budi” dan “Luhur”.

Budi merupakan sikap mental yang dapat dilihat dari ucapan, sifat,

tingkah laku dan perbuatannya. Sedangkan Luhur merupakan

ukuran sikap mental yang berarti tinggi sekali yang tidak ada yang

melebihi tingginya. Menanamkan sikap berbudi luhur sangat

diperlukan agar dapat diterima dan menerima orang lain, karena

pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial, dimana setiap

individu akan saling berhubungan satu sama lain.

Sikap berbudi luhur dilihat dari bagaimana sikap atau

Bahasa tubuh kita dan perbuatan kita terhadap orang lain, baik itu

cara berjalan, ekspresi wajah, gerakan tubuh dan gaya bicara kita.

26
Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat Pers, Jakarta, 2005,hal. 41
83

Selain itu, perbuatan yang kita lakukan juga harus membuat senang

bagi kedua belah pihak baik itu yang memberi ataupun

menerimanya.27

“Budi Luhur” menurut istilah Jawa berasal dari kata “budi”

berarti perilaku, dan “luhur” berarti tingkat tinggi. Makna budiluhur

dalam ajaran Islam disebut akhlaq karimah. Sedangkan dalam Serat

Wedhatama karya Mangkunagara IV, budi luhur sebagai ajaran

utama (ngelmu luhung) untuk intern keluarga Mangkunagaran

dalam mendidik anak yang dituangkan lewat gubahan bahasa yang

indah agar dapat menarik anak didiknya.28

3. Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa

Pengertian taqwa secara dasar adalah menjalankan

perintahnya dan menjauhi larangannya dilanjut dengan kata kepada

siapa? yaitu taqwa kepada Allah SWT. Kelihatan kata-kata itu

sering di ucapkan tapi pada praktik dan faktanya sangat sulit

dilakukan.

Pengertian Taqwa secara Etimologi adalah Taqwa berasal

dari kata waqa yaqi wiqayah yang artinya menjaga diri,

menghindari dan menjauhi. Sedangkan pengertian Taqwa secara

27
http://naturalcteam.blogspot.com/2015/05/budi-luhur-hai-guys-kali-ini-natural.html
28
W.E. Soetomo Siswokartono,Sri Mangkunagar, Sebagai Penguasa dan Pujangga, Aneka Ilmu,
Semarang 2006, hal. 367-373
84

Terminologi adalah Taqwa adalah takut kepada Allah berdasarkan

kesadaran dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan tidak

melanggar dengan menjauhi segala larangan-Nya serta takut

terjerumus dalam perbuatan dosa. Taqwa terulang dalam Al-Qur’an

sebanyak 259 kali dengan segala derivasinya mengandung makna

yang cukup beragam, diantaranya: memelihara, menghindari,

menjauhi, menutupi, dan menyembunyikan.29

D. Dasar dan landasan ajaran PSHT dengan Al-qur’an dan hadist

Dalam ajaran PSHT mulai dari cara-cara dan konsep pendidikannya

tentu akan sangat berhubungan ketika di hubungkan dengan Al-qur’an dan

Hadist, dalam beberapa bab diatas mulai dari nilai tujuan berdirinya, landasan

dasarnya seperti persaudaraan, olahraga, kesenian, beladiri, kerohanian juga

mendidik manusia berbudi luhur serta bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa,

semuanya adalah tentang nilai dan filosofis yang ketika di hubungkan dengan

ayat-ayat Al-qur’an dan Hadist akan sangat erat hubungannya satu sama lain.

1. Persaudaraan

Persaudaraan yang diyakini dan dianut oleh PSHT adalah

persaudaraan yang luhur, didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat

menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak

29
Nurjaman Rudi Asep. Pendidikan Agama Islam, PT Bumi Angkasa, Jakarta Timur, 2020, hal. 98
85

memandang siapa aku dan siapa kamu, juga tidak memandang hegemoni

keduniawian, seperti derajat, pangkat dan martabat, juga tidak dibatasi oleh

suku ras budaya dan agama dan antar golongan. Oleh sebab itu organisasi

Persaudaraan Setia Hati Terate dikenal sebagai organisasi yang memiliki

persaudaraan dan persatuan yang kuat.30

Pemahaman yang dikemukakan M. Quraish Shihab kelihatannya

dapat dibenarkan dan perlu dimasyarakatkan, karena dalam pandangan Al-

Qur’an sendiri ditemukan banyak macam persaudaraan yang bersifat

Islami. Demikian pula dalam hadis-hadis ditemukan banyak jenis

persaudaraan, seperti persaudaraan yang dibangun oleh Nabi Muhammad

saw ketika membangun negara Madinah, ada yang disebut persaudaraan

kemasyarakatan, kebangsaan, persaudaraan antara muslim dan muslim

serta selainnya. Jenis-jenis persaudaraan ini akan diuraikan lebih lanjut

dalam pembahasan mendatang setelah diurai redaksi ayat-ayat tentang

ukhuwah dalam Al-Qur’an.31

Ayat Al-qur’an Al-Hujarat ayat 10.

ْ َ ‫اِنَّ َما ا ْل ُمؤْ ِمنُ ْونَ ا ِْخ َوةٌ فَا‬


َ‫ص ِل ُح ْوا بَ ْينَ ا َ َخ َو ْي ُك ْم َواتَّقُوا اللّٰهَ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُْر َح ُم ْون‬

Yang artinya:

30
Wawancara pribadi dengan sesepuh PSHT pak sakti tamat tingkat II, murid dari putra pendiri PSHT.
Juga pendiri PSHT cabang Bandung. Juga pendiri PSHT cabang Belanda di venlo, Di rumah beliau
di. Jl.cipulir permai. RT.15/RW.9. kebayoran lama, kota Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Maret 2020.
31
Nurcholis Madjid, Islam Agama Kemanusiaan, membangun tradisi dan visi baru islam Indonesia,
paramadina Jakarta,1995, hal. 144
86

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu


damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

Adapun juga hadist yang menganjurkan untuk memperkuat

persaudaraan atau menjaga persaudaraan adalah sebagai berikut:

Enam hak dan kewajiban muslim atas muslim lainnya ini

berdasarkan hadits Shahih Muslim. Rasulullah Saw bersabda:

ِ َ ‫ع ْنأ‬
‫ب ِِىُ َري َْرةَقَا َل‬ َ : ‫وُلللَّ ِو‬
ُ ‫س‬ُ ‫س ِل ِمسِتّ ِّ “ قَالَ َر‬ ْ ‫ َحقُّا ْل ُم‬: ‫إذَا‬
ْ ‫س ِل ِم َعلَىا ْل ُم‬

‫و ِإذَا‬،
َ ‫صحَكفَا ْنصَحْ ُو‬ ْ ‫و ِإذَاا‬،
َ ‫ست َ ْن‬ َ ‫س ْلّ ْم َعلَ ْي ِو‬
َ ‫و ِإذَا َدعَاك َفأ َ ِجب ُْو‬، َ َ‫ْتوف‬
ُ ‫لَ ِقي‬

َ ُ‫ض َفعُ ْده‬


‫و ِإذاَماَتَفاتبَ ْعو‬، َ ‫و ِإذا َ َم ِر‬، َ َ‫سفَح َِمدَال َّل َوف‬
َ ‫س ّْمتْ ُو‬ َ ‫ع َط‬
َ ”. )ُ‫َرواه‬

( ‫سلََِ ِمبرقم‬
َّ ‫س ِل ِم َردُّال‬ ْ ‫بَابُ ِم ْن َح ّْقا ْل ُم‬،‫ُمسل ٌم‬
ْ ‫س ِل ِم ِل ْل ُم‬

Artinya:

"Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya ada enam: (1) Jika
engkau bertemu dengannya, maka ucapkan salam, dan (2) jika dia
mengundangmu maka datangilah, (3) jika dia minta nasihat kepadamu
berilah nasihat, (4) jika dia bersin dan mengucapkan hamdalah maka
balaslah (dengan doa Yarhamukallah), (5) jika dia sakit maka kunjungilah,
dan (6) jika dia meninggal maka antarkanlah (jenazahnya ke kuburan).”
(H.R. Muslim)

2. Olahraga

Dalam pencak silat PSHT itu sendiri tidak bisa lepas dari yang

namanya olahraga, bahkan sampai sekarang terkenal dalam PSHT

memiliki kualitas fisik yang sangat memadahi karena dengan demikian

akan menghasilkan olah gerak yang bagus kuat dan tahan pukul. Dalam

PSHT materi fisik atau olahraga sering di sebut “oshdower” dan kira-kira

untuk akhirnya akan menjadikan mental fisik dan mental ajaran dalam

PSHT akan meresap dan mendarah daging.


87

Hubungan olahraga dalam islam utamanya dalam ajaran yang

berhubungan dengan Al-qur’an Dalam islam juga di anjurkan untuk

berolahraga bahkan olahragapun menjadi suatu kegemaran rasulullah

SAW. Bahkan olahraga beladiripun sangat dianjurkan oleh Rasulullah

SAW. Karena bada zaman beliau olahraga bela diri sangat dibutuhkan

untuk menyebarkan agama islam. Seperti pada saat waktu peperangan.

karena bisa dipastikan seseorang yang mau berolahraga akan memiliki fisik

dan tubuh yang kuat juga gagah, sehingga bisa menjadi pemimpin yang

gagah. Hal ini juga ada dalam Al-qur’an (QS Al-baqarah 247)

‫ق‬ َ ُ‫ث لَ ُك ْم َطالُوتَ َم ِلكًا ۚ قَالُ ٓو ۟ا أَنَّ ٰى يَكُونُ لَهُ ٱ ْل ُم ْلك‬


ُّ ‫علَ ْينَا َونَحْ نُ أ َ َح‬ َ َ‫َوقَا َل لَ ُه ْم نَبِيُّ ُه ْم إِنَّ ٱللَّهَ قَ ْد بَع‬

ْ ‫س َطةً فِى ٱ ْل ِع ْل ِم َوٱ ْل ِج‬


ۖ ‫س ِم‬ ْ َ‫علَ ْي ُك ْم َو َزا َدهُۥ ب‬ ْ ‫سعَةً ِ ّمنَ ٱ ْل َما ِل ۚ قَا َل ِإنَّ ٱللَّهَ ٱ‬
َ ُ‫ص َطفَ ٰىه‬ َ َ‫بِٱ ْل ُم ْل ِك ِم ْنهُ َولَ ْم يُؤْ ت‬

ٌٌ‫ع ِليم‬ ِ ‫شا ٓ ُء ۚ َوٱللَّهُ ٰ َو‬


َ ‫س ٌع‬ َ ‫َوٱللَّهُ يُؤْ ِتى ُم ْل َك ۥهُ َمن َي‬

Yang artinya:

Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah


telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab:
"Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak
mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi
kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya
Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan
tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha
Mengetahui. (Q.S. Al-baqarah:247).
Dari ayat Al-qur’an diatas bisa kita simpulkan bahwa kesehatan

jasmani sangat dianjurkan, selain juga sangat berpengaruh juga dalam

kesehatan rohaniah.
88

Ada juga hadist Rasulullah yang mengatakan mukmin yang kuat itu

lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang lemah, dan

dalam segala hal kebaikan. (HR. Muslim).

ُ ‫ قا َ َل َر‬:َ‫ع َْن أَبِ ْي ه َُري َْرةَ رضي الله عنه قاَل‬


ُّ ‫ “ا َ ْل ُمؤْ ِمنُ ا َ ْلقَ ِو‬: ‫س ْو ُل اللَّ ِه صلى الله عليه و سلم‬
‫ي‬

‫ست َ ِع ْن بِاللَّ ِه‬


ْ ‫ َوا‬، َ‫َلى ما َ يَ ْنفَعُك‬
َ ‫صع‬ْ ‫ اِحْ ِر‬،‫ َوفِ ْي ُك ٍّ ّل َخي ٍّْر‬،‫ْف‬ َّ ‫لى اللَّ ِه ِمنَ ا ْل ُمؤْ ِم ِن ال‬
ِ ‫ض ِعي‬ ُّ ‫َخي ٌْر َوأَح‬
َ ِ‫َب إ‬

‫ قَد ََّر اللَّهُ َوما َ شَا َء‬:ْ‫ َولَ ِك ْن قُل‬،‫ َوإِ ْن أَصَابَكَ ش َْي ٌء فَالَ تَقُ ْل لَ ْو أ َ ِنّ ْي فَ َع ْلتُ كَانَ َكذَا َو َكذَا‬،‫َوُلَ ت َ ْع ِج ْز‬

ْ ‫” أ َ ْخ َر َجهُ ُم‬.‫ان‬
ٌٌ‫س ِلم‬ ِ ‫ش ْي َط‬ َ ‫ فَ ِإنَّ لَ ْو تَـ ْفتَـ ُح‬،َ‫ فَ َعل‬.
َّ ‫ع َم َل ال‬

Yang artinya:

Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah


Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda: “Orang mukmin yang kuat itu lebih
baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah,
namun pada masing-masing (dari keduanya) ada kebaikan.
Bersemangatlah terhadap hal-hal yang berguna bagimu, mohonlah
pertolongan kepada Allah, dan jangan menjadi lemah. Jika kamu ditimpa
sesuatu, jangan berkata seandainya aku berbuat begini, maka akan begini
dan begitu, tetapi katakanlah Allah telah menakdirkan, dan kehendak oleh
Allah pasti dilakukan. Sebab kata ‘seandainya’ itu dapat membuka
perbuatan setan.” [HR. Muslim].

3. Kesenian

Kesenian merupakan aspek yang tidak bisa terlepas dari PSHT

karena dari keindahan gerak langkah jurus dan materi-materi yang ada

sangat pantas jika disebut seni, atau kata yang sering kita dengar dalah

kesenian pencak silat yang sangat kental atau sebagai ciri khas budaya

rakyat Indonesia, dari sini kita bisa melihat kemanfaatan yang akan kita

dapat dalam belajar pencak silat kita bisa bertarung, melindungi diri dari
89

lawan kita juga bisa mendapatkan kesenian atau bisa juga belajar kesenian

melalui pencak silat.32

Seni Islami menuntut seniman untuk memandang alam ini tidak

terbatas pada sisi materialnya atau hanya di sini dan sekarang, tetapi jauh

ke sana, bersama “ruh kehidupan” yang menyertainya kendati sesuatu itu

tidak bernyawa lalu pada akhirnya bergerak mengarah dan bertemu dengan

Sang Pencipta. Langit dan bumi serta segala isinya dalam pandangan kitab

suci Al-Qur’an amat indah, seimbang, dan serasi serta hidup, bahkan

bertasbih memuji dan mengarah kepada-Nya. Dalam Al-qur’an (QS.Al-

isra’ 44)

‫سبِّ ُح بِ َح ْم ِدِۦه َو ٰلَ ِكن َُّل‬


َ ُ‫يهنَّ ۚ َوإِن ِ ّمن ش َْىءٍّ إِ َُّل ي‬ ُ ‫س ْب ُع َو ْٱْل َ ْر‬
ِ ِ‫ض َو َمن ف‬ َّ ‫س ٰ َم ٰ َوتُ ٱل‬
َّ ‫سبِّ ُح لَهُ ٱل‬
َ ُ‫ت‬

َ ‫س ِبي َح ُه ْم ۗ ِإنَّ ۥهُ كَانَ َح ِلي ًما‬


ً ُ‫غف‬
‫ورا‬ ْ َ ‫ت َ ْفقَ ُهونَ ت‬

Yang artinya:

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya


bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”(QS.
al-Isra’ 44).33

Dari ayat diatas bisa kita tafsirkan atau simpulkan bahwa semuanya

jenis kesenian, apapun itu yang ada didunia akan menjadi diperbolehkan

kalau kita sandarkan kepada ke Esa an Allah SWT.

32
Wawancara pribadi dengan mas sukisno warga TK II di psht. Pengurus cab. Tangerang. Dirumah
beliua, pamulang permai blok N6/4 Rt 06/05 pamulang barat Tangerang Selatan.
33
Seni dalam Islam. http://quraishshihab.com/akhlak/islam-dan-seni/. Di akses tangal 7 Desember. Pukul
12:42. 2020.
90

4. Beladiri

Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mengajarkan seni beladiri

lainnya kecuali Pencak Silat, karena pencak silat adalah seni membela diri

asli dari bangsa Indonesia yang mutunya tidak kalah dengan bela diri yang

lain. Dengan demikian PSHT juga memperhatikan dan ikut serta

mempertahankan dan mengembangkan kepribadian Bangsa Indonesia

lewat Pencak Silat.

Pada dasarnya hukum beladiri dalam islam adalah mubah. Tapi bisa

jadi sunnah ketika dalam beladiri tersebut berniat ntuk olahraga atau untuk

menjaga ketahanan tubuh supaya kuat dan sehat. Dan juga bisa menjadi

wajib ketika beladiri tersebut dibuat alat untuk berjihad, dalam

mempertahankan agama Allah SWT. Seperti dalam firmannya dalam al-

qur’an.

َ ‫اط ا ْل َخ ْي ِل ت ُْر ِهبُونَ ِب ِه‬


َ ‫عد َُّو اللَّ ِه َو‬
‫عد َُّو ُك ْم‬ ْ ‫َوأ َ ِعدُّوا لَ ُه ْم َما ا‬
ِ َ‫ست َ َط ْعت ُ ْم ِم ْن قُ َّو ٍّة َو ِم ْن ِرب‬

Yang artinya:

Persiapkanlah untuk menghadapi mereka, segala kekuatan yang


kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang
dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu
(QS. al-Anfal: 60).

Beladiri pada dasarnya hanyalah sebuah sarana, dan jika beladiri

dijadikan saran loyalitas kepada suatu kelompok dan memusuhi kelompok

lain maka hal tersebut tidak diperbolehkan, karena dalam sebuah literatur

loyalitas yang seperti ini dikenal juga dengan loyalitas masyarakat

jahiliyah.
91

Adapun hadist yang menjelaskan

ٌ‫ص ِب َّيةً فَ ِقتْلَةٌ جَا ِه ِل َّية‬


َ ‫ع‬ ُ ‫ص ِب َّيةً أ َ ْو َي ْن‬
َ ‫ص ُر‬ َ ‫َم ْن قُ ِت َل تَحْ تَ َرا َي ٍّة ِع ِ ّم َّي ٍّة َي ْدعُو‬
َ ‫ع‬

Yang artinya:

Siapa yang terbunuh karena latar belakang yang tidak jelas


menghidupkan semangat kesukuan atau membela kelompok, maka dia mati
dalam kondisi jahiliyah. (HR. Muslim ).

5. Kerohanian

Kerohanian dalam ajaran 5 (lima) panca dasar PSHT juga bisa kita

kaitkan dengan ajaran agama islam, diantara diutusnya Rasulullah dalam

memperbaiki akhlak dan perilaku manusia melalui takziyatunnafs

(membentuk jiwa yang suci) sebagaimana firman Allah SWT.

ِ ‫علَي ِْه ْم َءا ٰيَتِ ِۦه َويُ َز ِ ّك‬


‫يه ْم‬ ۟ ُ‫وُل ِ ّم ْن ُه ْم يَتْل‬
َ ‫وا‬ ً ‫س‬ُ ‫ث ِفى ْٱْل ُ ِ ّم ّيِۦنَ َر‬
َ َ‫ه َُو ٱلَّذِى بَع‬

‫ض ٰلَ ٍّل ُّم ِبين‬ َ َ ‫َويُعَ ِلّ ُم ُه ُم ٱ ْل ِك ٰت‬


۟ ُ‫ب َوٱ ْل ِح ْك َمةَ َوإِن كَان‬
َ ‫وا ِمن قَ ْب ُل لَ ِفى‬

Yang artinya:

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul
di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As
Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata,(Q.S. al jum’ah : 2).

Dengan petunjuk-petunjuk yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW.

Sebagai amirul mu’minin atau sebagai utusan penyempurna akhlak dan

agama manusia dan mengenalkan kepada tuhannya Allah SWT. disini bisa

kita tarik kesimpulan bahwa dasar-dasar kerohanian itu sangat penting dan

harus benar-benar dipelajari dan dijaga dengan benar. Bahkan dalam ayat

Al-qur’an diatas di sebutkan dengan jelas untuk mensucikan jiwa mereka

(umat manusia).
92

6. Berbudi pekerti luhur

Sikap berbudi luhur dilihat dari bagaimana sikap atau Bahasa

tubuh kita dan perbuatan kita terhadap orang lain, baik itu cara berjalan,

ekspresi wajah, gerakan tubuh dan gaya bicara kita. Selain itu, perbuatan

yang kita lakukan juga harus membuat senang bagi kedua belah pihak baik

itu yang memberi ataupun menerimanya.34

Budi Luhur menurut istilah Jawa berasal dari kata “budi” berarti

perilaku, dan “luhur” berarti tingkat tinggi. Makna budiluhur dalam ajaran

Islam disebut akhlaq karimah. Sedangkan dalam Serat Wedhatama karya

Mangkunagara IV, budi luhur sebagai ajaran utama (ngelmu luhung) untuk

intern keluarga Mangkunagaran dalam mendidik anak yang dituangkan

lewat gubahan bahasa yang indah agar dapat menarik anak didiknya.35

Dalam pandangan islam budi luhur masuknya adalah akhlak

ketakwaan yang sangat luhur atau tinggi hal ini sangat dianjurkan dalam

agama islam hal ini juga seperti yang termaktub dalam Al-qur’an (QS. Al-

hujarah,13)

‫ارفُوا ۚ إِنَّ أَك َْر َم ُك ْم‬ ُ ‫يَا أَيُّهَا ال َّن‬


ُ ‫اس إِنَّا َخلَ ْق َنا ُك ْم ِم ْن ذَك ٍَّر َوأ ُ ْنث َ ٰى َو َجعَ ْلنَا ُك ْم‬
َ َ‫شعُو ًبا َوقَ َبائِ َل ِلتَع‬

َ َ‫ِع ْن َد اللَّ ِه أَتْقَا ُك ْم ۚ إِنَّ اللَّه‬


ٌ ‫ع ِلي ٌم َخ ِب‬
‫ير‬

Yang artinya:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

34
http://naturalcteam.blogspot.com/2015/05/budi-luhur-hai-guys-kali-ini-natural.html
35
W.E. Soetomo Siswokartono,sri mangkunagar, sebagai penguasa dan pujangga, Aneka Ilmu ,
Semarang 2006, hal. 367-373
93

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)
Hubungan berbudi luhur dalam hadist rasul juga disebutkan sebagai

berikut:

َ ْ‫أكم ُل ا ْل ُمؤْ ِمنِ ْينَ ِإ ْي َمانًا أَح‬


‫سنُ ُه ْم ُخلُقًا‬

(‫)رواه أحمد‬

Yang artinya:

Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang


paling baik budi pekertinya (HR. Ahmad).
Dalam pengertian-pengertian diatas sepertinya sudah cukup untuk menjelaskan

bagaimana hubungan ajaran yang ada dalam PSHT degan Al-qur’an dan Hadits.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang nilai filosofis yang ada dalam

ajaran organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate, dan telah

dikemukakan dalam Bab IV maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam organisasi Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate memiliki

ajaran-ajaran dan nilai yang sangat luhur, bahkan ketika dikaji dengan

berbagai ilmu pengetahuan, mulai dari ilmu agama, al-qur’an, sosial,

prestasi dan banyak lagi lainnya. Oleh karena itu sudah selayaknya

didukung dan dilestarikan sebagai budaya indonesia, juga sebagai bahan

bimbingan spritual sehat kuat secara jasmani dan rohani juga sebagai

pencetak manusia-manusia yang berbudi luhur, seperti yang ada dalam

tujuan dari PSHT itu sendiri.

2. Hasil dari Nilai filosofis filosofis yang ada dalam organisasi Pencak Silat

Persaudaraan Setia Hati Terate, biasanya sering disebut Ke-SH-an,

dikalangan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate, merupakan materi

pelajaran mengenai budi pekerti yang luhur (wejangan) yang diberikan oleh

pelatih kepada para siswa yang dididik dalam PSHT. Sebagai bekal

kiprahnya dalam kehidupan sosial, lingkungan, dan diri pribadi masing-

masing.

3. Faktor pendukung dalam penyampaian Ke-SH-an atau pendidikan secara

filosofis dan mendalam, bahwa secara materi sudah cukup baik dalam

94
95

penyampaian nilai ajaran tersebut, dengan berdasarkan literasi-literasi yang

ada mulai dari masa pendirian sampai sekarang dengan dipermudahkannya

dunia globalisasi yang seperti sekarang rasanya akan sangat mudah ketika

benar-benar mencari dan menggali ajaran yang ada dalam organisasi

tersebut. Namun disisi lain dengan latar belakang manusianya yang

berbeda-beda sering kali terjadinya penyelewengan ajaran dan hal ini

menjadi faktor penghambatnya.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini penulis hanya dapat memberikan beberapa

saran, mengenai nilai-nilai filosofis yang ada dalam organisasi Pencak Silat

Persaudaraan Setia Hati Terate. Adapun saran yang dapat penulis ajukan yaitu:

1. Kepada para pelatih, warga, serta pengurus harus lebih lagi dalam

memperhatikan kemampuan dan kesiapan siswa-siswa yang ada

dalam PSHT supaya ajaran atau wejangan yang disampaikan bisa

benar-benar masuk dan bisa diamalkan oleh siswa juga semua

anggota PSHT tanpa terkecuali. Mengingat begitu penting dan

mendalamnya ajaran ilmu Ke-SH-an yang ada dalam organisasi

seperti makna persaudaraan yang sepertinya sudah mulai

dihilangkan makna dasarnya, seperti makna lima panca dasar, juga

seperti tujuan berdirinya PSHT itu sendiri.

2. Kepada para siswa hendaknya lebih aktif dan giat lagi dalam

berlatih, dan selalu berfikir positif tentang apa yang diajarkan oleh
96

warga-warganya atau pelatihnya. Dan jangan pernah

menyombongkan diri tetang apa yang diperoleh selama mengikuti

latihan dalam PSHT. harus benar-benar menelaah dan

mendengarkan dengan seksama wejangan, motivasi yang diberikan

oleh pelatih tersebut.

3. Kepada warga masyarakat hendaknya jangan langsung berfikir dan

merespon negatif terhadap latihan pencak silat yang ada di indonesia

ini, serta mencari tahu seluk beluk tentang apa kira-kira manfaat

yang bisa diambil dari adanya beladiri tersebut.

4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan supaya penelitian ini

mampu menjadi panduan dan bahan referensi dalam penulisan

karya-karya tulis selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian

ini. Serta kiranya peneliti supaya dapat melnjutkan penelitian ini

dengan konsep dan dasar-dasar yang lebih mendalam dalam jenjang

studi yang lebih tinggi lagi.


DAFTAR PUSTAKA

AD ART BAB IV (Tujuan) Pada Pasal 5, Dalam Anggaran Dasar (AD) Persaudaraan
Setia Hati Terate, Parapatan Luhur 2016, Madiun, 2016.

Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, Cet.
II, 2005.

Andi c. sudin, guru sejati bunga rampai telaah ajaran setia hati, madiun: tabloid
lawu pos, 2009.

Bambang Tunggul Wulung Judhyasmara, Sejarah Singkat Dan Perkembangannya


Persaudaraan Setia Hati Terate, Semarang: Persaudaraan Setia Hati Terate
Semarang,tt.

Buku saku keSHan, Madiun: PSHT, 1995.

Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Rosdakarya, Bandung, 2002.

Ending Randan BA (dkk), Olahraga dan Kesehatan, Bandung: Angkasa, 1983.

Frondizi risieri . pengantar filsafat nilai, pustaka pelajar, yogyakarta, 2011.

Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Pustaka Setia,
Cet. III, 2007.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1994.


98

Kutbudin Aibak, Dimanika Pndidikan Islam (Studi Krisis Tantangan dan Peran
Pendidikan Islam dalam Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)”dalam
Jurnal Dinamika Penelitian Pendidikan, vol. 5, no.2. Oktober, 2003.

Louis O. Kattsoff, pengantar filsafat, alih bahasa soejono sumargono yogyakarta:


tiara wacana, 1996.

Mat Sholeh, Setia Hati Terate, Madiun: Tabloid lawu pos, 2009.

Mulyana Agus, Pencak Silat Setia Hati Sejarah, filosofis dan Adat istiadat. Bandung
: Tulus pustaka, 2016.

Muqadimah, Dalam Anggaran Dasar (AD) Persaudaraan Setia Hati Terate, Prapatan
Luhur, Madiun: PSHT, 2016.

Nasution Hasnah, NILAI perspektif filsafat. Perdana publishing, medan.

Nurcholis Madjid, Islam agama kemanusiaan, membangun tradisi dan visi baru
islam indonesia, paramadina Jakarta, 1995.

Nurjaman rudi asep. Pendidikan agama islam, PT bumi angkasa, Jakarta Timur,
2020.

O’ong maryono. Pencak silat merentang waktu. Galang press, Yogyakarta 2002.

Persaudaraan Setia Hati Terate Buku I Madiun: PSHT, 1995.

Persaudaraan Setia Hati Terate Buku II Madiun: PSHT,1995.


99

R. Djimat Hendro Soewarno, Pusaka: Pencak Silat Dalam Tiga Zaman, PSHT
Winongo, (Madiun: PSHT Winongo Tunas Muda, 1994.

Sanafiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi,


Rajawali Pers, Jakarta, 1995.

Sayomukti Nurani, pengantar filsafat umum. Ar-ruzz media, jl. Anggrek 126
sambilegi, maguwoharjo, depok sleman, jogjakarta.

Simuh, sufisme jawa: transformasi tasawuf islam ke mistik jawa, yogyakarta: yayasan
bentang budaya, 1995.

Singgit muhammad, “judul nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan seni pencak
silat persaudaraan setia hati terate” Universitas negeri PGRI kediri 2018.

SKRIPSI. Ubaidillah Kholid, dengan judul Estetika pencak silat dalam gerak
pembukaan Persaudaraan Setia Hati Terate.Universitas Islam Negeri Sunan
Kali Jaga. Yogyakarta. 2018.

Surajiyo, pengantar ilmu filsafat. Jakarta PT bumi aksara, 2007.

Suseno Magnis Franz. Pijar-pijar filsafat, kanisius . Yogyakarta 2005.

Syahminan Zaini, Arti Anak Bagi Seorang Muslim, Surabaya: Al-Ikhlas, 1982.

Tarmadji Harsono Budi. Sejarah SH TERATE & persaudaraan sejati. Yayasan setia
hati terate pust madiun 2013.

The liang gie, pengantar filsafat ilmu. Logoz publishing, bandung.


100

Thiflul mufid, “bimbingan mental spritual remaja pada organisasi pencak silat
persaudaraan setia hati terate cabang lamongan”. Universitas Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta 2019.

W.E. Soetomo Siswokartono, sri mangkunagar, sebagai penguasa dan pujangga,


aneka ilmu Semarang 2006.

INTERNET

Hendra W Saputro (dkk), “Gerak Langkah Pendekar Pilangbangau” – sebuah


catatan sejarah Persaudaraan Setia Hati Terate, Artikel, dalam
www.SHTerate.comDiakses tanggal 22 oktober 2020.

http://naturalcteam.blogspot.com/2015/05/budi-luhur-hai-guys-kali-ini-natural.html.
Di akses tanggal 28 september 2019. 19:22.

http://naturalcteam.blogspot.com/2015/05/budi-luhur-hai-guys-kali-ini-natural.html

https://www.psht.or.id/details/susunan-pengurus. Diakses pada tanggal 23 oktober


2020. 20:40.

Seni dalam Islam. http://quraishshihab.com/akhlak/islam-dan-seni/. Di akses tangal 7


desember. Pukul 12:42. 2020.

Silat dalam, https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pencak. diakses tanggal 21


September 2019 20:30.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 1. Padepokan agung PSHT pusat Madiun.

Gambar 2. Pengurus PSHT pusat Madiun


Gambar 3. Acara halal bi halal PSHT pusat Madiun

Gambar 4. Penulis saat melakukan obserfasi ke kota Madiun kota berdirinya


PSHT
Gambar 5. Wawancara bersama mas Sakti tamat selaku sesepuh PSHT.

Gambar 6. Wawancara bersama mas sukisno, selaku sesepuh PSHT.


Gambar 7. Wawancara bersama mbak Suryani selaku mantan atlet Nasional
PSHT.

Gambar 8. Wawancara bersama mas Ali Zuhdan selaku pelatih aktif PSHT.

Gambar 9. Wawancara bersama mbak Mila Lusiana Megawati selaku mantan


atlet Nasional PSHT.
DATA INFORMAN

SAKTI TAMAT

Dilahirkan di Malang, 13 Nopember 1945 beragama islam. Ayahnya bernama

Tamat dan ibunya bernama Suparti Mursuci. Dibesarkan di Madiun dan memulai

pendidikannya di Sekolah Latihan Guru 2 di Jalan Jawa Madiun (1952 – 1958),

dilanjutkan ke SMP 1 Madiun (1958 – 1961), lalu ke SMA 1 Madiun (1961 – 1964),

kemudian meneruskan pada Jurusan Teknik Fisika di ITB Bandung (1964 – 1973), dan

juga mengikuti kursus-kursus di dalam maupun di luar negeri di bidang Teknologi

Informasi dan Telekomunikasi.

Berlatih pencak SH semenjak kelas 1 di SMA 1 Madiun di tahun 1961 dibawah

asuhan Harsono (putra Ki Hajar Harjo Utomo), namun 6 bulan kemudian pindah

latihan di Kabupaten Madiun dan digembleng oleh RM.Imam Koesupangat hingga

disahkan pada bulan Juli 1964 bersama 40 saudara, antara lain: RB.Wiyono, Gunung,

Hardi Hugiono alias Lilik, Sudirman, Parno, Ramelan. Di Madiun, ia juga dipercaya

oleh RM.Imam Koesupangat menangani latihan pencak SH yang pertama untuk siswa

wanita, diantaranya: Tinuk Astuti, Endang Mardikaniati, Riris, Juwariyah, Hari,

Bawuk Kusijam, Jujuk Juharningsih.

Pada saat kuliah di Bandung tahun 1964, meneruskan latihan PSHT di

kampusnya yang sudah dirintis sebelumnya oleh Widarto (yang saat itu Widarto belum

disahkan sebagai saudara SH). Selanjutnya, ia membangun PSHT di Bandung hingga

tahun 1973 dan ditunjuk sebagai Ketua Cabang Bandung. Sejak tahun 1964, bersama

Widarto mendapat gemblengan latihan pencak silat SH dari Muhammad Irsyad yang
saat itu bertugas di PJKA Bandung dan memperoleh latihan tehnik pernafasan, senam

dasar, jurus yang disempurnakan, dan toya.

Semenjak memimpin PSHT di Bandung, ia berhasil mengadakan pengesahan

yang pertama untuk Cabang Bandung di tahun 1968 dan juga pengesahan kedua di

tahun 1969. Tahun 1972 mendirikan IPSI Jawa Barat yang diketuai oleh Haji Sapari

dan ia dipercaya sebagai Ketua Bidang Tehnik, yang kemudian berhasil membawa

Kontingen Jawa Barat sebagai Juara Umum dalam kejuaraan nasional tingkat remaja

di Jakarta tahun 1978 dengan menyabet 19 medali emas.

Tahun 1976, ikut membantu Imam Suyitno, Imam Samiyono dan Margono

Martodarono dalam pengembangan PSHT di Jakarta dan menjadi Ketua Cabang

Jakarta sampai dengan pemekaran Cabang Jakarta menjadi lima kota yang masing2

menjadi cabang yang mandiri. Mendirikan pelatihan untuk atlet-atlet PSHT Jakarta di

Sasana Ganda Jaya, yang kemudian menjadikan PSHT menjadi Juara Umum di DKI

Jakarta. Semenjak bekerja di PT.ELNUSA Jakarta pada bidang komputer dan

elektronika dari tahun 1973 hingga pensiun tahun 1993, kemudian berwiraswasta

mendirikan perusahaan (PT.Maxindo Caraka) di Jakarta. Perhatiannya yang besar

terhadap pencak silat masih tetap konsisten dijalaninya dengan menangani IPSI Jawa

Barat dan PSHT baik di Bandung maupun di Jakarta.

Di Tahun 1978, mendirikan PSHT Cabang Belanda, di Venlo, yang sampai

sekarang berkembang menjadi beberapa cabang termasuk di beberapa kota di Belanda

dan Belgia. Kiprahnya dalam memajukan pencak silat SH khususnya di PSHT dan

perannya membantu IPSI dalam program-programnya, telah memberi dampak positif

dan mempunyai citra baik pada kualitas pencak silat secara keseluruhan. Selanjutnya
di PB.IPSI, ia dipercaya duduk sebagai Ketua Pendidikan dan Litbang (1990 – 1994),

kemudian sebagai Penyelia (1995 – 1999), sebagai Pengawas Keuangan (2000 – 2004)

dan sebagai anggota Majelis Pakar (2004 sampai sekarang). Andilnya yang sangat

besar di IPSI antara lain menghasilkan karya-karya sebagai berikut:

1. Menyusun Jurus Baku IPSI “Prasetya Pesilat”.

2. Menyusun peraturan pertandingan sistem baru dengan menggunakan body protektor

dan sarung tangan.

3. Menyusun peraturan pertandingan seni dan olah raga tanding pencak silat yang

disempurnakan.

4. Menyusun peraturan festival seni pencak silat.

Di PSHT, ia merupakan tokoh yang menyempurnakan materi Senam

Toya menjadi Jurus Toya bersama Sipit Trisusilo dan dipercaya duduk

menangani Bidang Penelitian dan Pengembangan di Pengurus Pusat PSHT

Madiun, dan setelah 30 tahun mengabdikan diri di {SHT, dipercaya menjadi

Anggota Dewan Pusat, atau lebih dikenal sebagai Nawa Pandita. Dari

perkawinannya di tahun 1977 dengan Sapti Damayanti dikaruniai dua orang

putri, yakni: Sekar Anindita dan Prasasti Intani, dan di anugerahi (4) orang cucu

SUKISNO
Dilahirkan di jakarta, 07 juni, 1978, beragama islam ia beralamatkan di

Pamulang permai Blok N6/4 Rt 06/05, Pamulang barat, tangerang selatan. Ia sekarang

berprofesi sebagai guru Di SDIT Bina cendikia Bojongsari Depok, dan menjabat

sebagai ketua Di Laziz ad daru yayasan Ar romli.

Pedidikan ia S1 Tarbiyah jurusan Kpi di STIDDI (sekolah tinggi ilmu dakwah

dan dirosat islamiah al-hikmah jakarta)

Berlatih di PSHT semenjak duduk di bangku SMA pada tahun 1994 di rayon

lebak bulus jaksel, dan ia lulus atau di syahkan menjadi anggota tetap PSHT tingkat I

pada sabtu 25 Mei tahun 1998 di bambu apus jakarta timur. Kemudian di syahkan

menjadi tingkat II kamis, 13, september, 2018.

Ia di PSHT merupakan pelatih yang bisa dicontoh suri tauladannya buat para

siswa-siswa yang ada di PSHT maupun juga pelatih-pelatih baru yang baru disyahkan.

Selain memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas ia juga salah satu anggota PSHT

yang berprestasi dan Produktif.

Adapun prestasi-prestasinya sebagai berikut.

1. Medali perak di SHT CUP 1 jaksel.

2. Medali perunggu di SHT CUP IV jaksel.

3. Medali perunggu antar cabang sejabodetabek, dan karawang, beliau juga

turun dipertandingan wiraloka.

Adapun aktivitas organisasi beliau adalah menjadi pelatih cabang jaksel tahun

2004. Menjadi biro di pencak silat di kepelatiahan seni cabang jaksel 2006-2008.

Kemudian menjadi pelatih atlet cabang 2009-2013. Pembina sekalipun pelatih di UKM

PSHT UIN syarif Hidayatullah Jakarta 1999-2010. Wasit juri tangsel 2016-sekarang.
Pendiri rayon PSHT SMKN 20 JAKARTA 2010-sekarang. Ketua III bagian

pengabdian masyarakat. Cabang tangsel 2019-2024. Pelatih tingkat II jabodetabek,

serang , pandeglang

Berstatuskan berkeluarga seagai seorang suami dan seorang ayah dengan tiga

putrinya yang tiga-tiganya mengikuti letihan dalam PSHT..

Adapun hasil karya-karyanya

1. Buku senam massal. 1-60 hal. 2010.

2. Buku senam massal 1-60 di tulis kebali pada 2016. Dan diakusisi oleh

PSHT pusat Madiun.

3. Buku silabus dan panduan pencak silat untuk SD/SMP.2017.

4. Tulisan tingkat akhir kelulusan tingkat II yang berjudul ”perspektif

spiritualisme terhadap bahan ajar Setia Hati Terate.

5. Penjabaran makna lambang PSHT.

6. Karya tulis “kepemimpinan pendekar setia hati Terate” 2019.

7. Membuat 15 jurus kerambit, 2020.

8. Buku “risalah setia Hati”. 2020.

Ali zuhdan
Dilahirkan di Pemalang, 20 juli 1987. Beragama islam, Ia beralamatkan di Jl Al-

Barkah Rt 02 Rw 10. Sawah lama ciputat tangsel.ia sekarang menjadi seorang aktifis

politik juga sebagai pelatih PSHT dan wasit juri Provinsi.

Data riwayat pendidikan:

1. MI. Al-Asy’ariyah : Gendowang - Moga - Pemalang : 1993-1999

2. MTs. Ikhsaniyah : Banyumudal - Moga - Pemalang : 1999-2002

3. PP. Darul Musthafa : Karanganyar - Solo : 2002-2007

4. PP. Al-Anwar : Sarang - Rembang : 2007-2011

5. UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta : 2011-2016

Ia disyahkan menjadi anggota tetap PSHT pada tahun 2010. Ia di PSHT

merupakan salah satu anggota PSHT yang memiliki segudang pengalaman tentang

organisasi. Tentang ilmu agamanya yang dalam, sehingga ia bisa disebut sebagai suri

tauladan untuk siswa-siswa PSHT ataupun pelatih-pelatih yang baru.

Adapun pengalaman organisasi .

1. Tim kepelatihan PSHT Komisariat UIN Jakarta : 2011-sekarang

2. Anggota Div. Litbang MATAN Cab. Ciputat : 2015-sekarang

3. Tim dokumentasi Tehnik PSHT Pusat : 2016-sekarang

4. Anggota Wasit dan Juri IPSI Provinsi DKI Jakarta : 2019-sekarang

5. Anggota FORKOM PSHT Perguruan Tinggi se- Indonesia : 2017-sekarang

6. Ketua Div. pencaksilat prestasi PSHT Tangerang Selatan : 2019-2024

7. Anggota Div. pemberdayaan alumni IKALUIN FITK : 2020-2022


Ia seorang aktivis politik dengan berbagai pegalaman yang biasanya ia sering

dimintakan saran oleh teman-teman diluar organisasi PSHT juga didalam organisasi

PSHT. Status ia saat ini masih bujang dengan segudang pengalaman dan prestasi.

Suryani

Dilahirkan di jakarta, 25 agustus 1982, beragama islam, ia beralamatkan Kp.

Rawa kalong Gang, litan Rt/004/Rw 10. No.84. kelurahan Grogol, Kecamatan Limo

Kota Depok 16533.

Riwayat pendidikan

1. SDN 03 Bangka.

2. SMPN 124.

3. SMU 55.

. Ia sekarang berkerja sebagai PNS di ASN kemenpora, ia berstatuskan

berkeluarga dengan dua orang putra.

Ia berlatih di PSHT mulai dari tahun 2003 dan di Syahkan menjadi anggota

tetap PSHT pada tahun 2006. Ia bisa dikatakan sebagai salah satu icon PSHT pada

bidang Prestasi, ia adalah salah satu atlet Nasional, dan sering mendapatkan juara

bahkan juga biasanya disebut juga dengan juara dunia. Dan untuk sekarang sering

disebut sebagai mantan atlet juara dunia dari PSHT.

Adapun prestasi beliau adalah sebagai berikut:

Kategori beregu putri.


1. PON 2004 mendapatkan medali emas (palembang).

2. PON 2008 mendapatkan medali emas (kaltim).

3. SEA GAMES 2003 mendapatkan medali perunggu (vietnam).

4. SEA GAMES 2005 mendapatkan medali emas (philipine)

5. ASIA Pacivic championship mendapatkan medali perak (philipine)

6. Kejuaraan dunia 2004 mendapatkan medali perak (malaysia)

7. Kejuaraan dunia 2006 mendapatkan medali emas (singapure)

8. Kejuaraan dunia 2007 mendapatkan medali perunggu (malaysia)

9. UK open 2006 mendapatkan medali emas (inggris)

Ia adalah salah satu mantan atlet PSHT yang sering membawa nama

harum indonesia, ia di PSHT aktif melatih dan juga memilki siswa-siswa

didikan yang disiapkan untuk calon-calon menjadi juara dunia dengan berbagai

kategori.

Adapun tempat-tempat latihan yang pernah dipegang atau menjadi

binaan ia adalah:

1. SMKN 34

2. SDN pegadengan 03.

3. SDN rawajati 07.

4. SDN pancoran 03.

5. Al azhar pamulang.

6. Ranting pancoran.

7. RPTRA tiga durian.


Adapun pengalaman organisasi ia adalah

1. Wasit juri cabang tahun 2016

2. Wasit juri DKI kelas 3 tahun 2019

3. Pengurus IPSI jakpus 2019-sekarang.

Mila lusiana megawati.

Dilahirkan dijakarta, 20 januari 1982.beragama islam, Ia beralamatkan di Jl. Bungur

VI no. 170. Kp. Rambutan Ciracas Jaktim.

Riwayat pendidikan

1. SDN duren tiga 01.

2. SMPN 182.

3. SMU 55.

4. STPI.

Beliau sekarang berkerja sebagai PNS di ASN kemenpora, ia berstatuskan

berkeluarga dengan dua orang putra.

Beliau berlatih di PSHT mulai dari tahun 2002 dan di Syahkan menjadi anggota

tetap PSHT pada tahun 2005. Ia bisa dikatakan sebagai salah satu icon PSHT pada

bidang Prestasi, beliau adalah salah satu atlet Nasional, dan sering mendapatkan juara

bahkan juga biasanya disebut juga dengan juara dunia. Dan untuk sekarang sering

disebut sebagai mantan atlet juara dunia dari PSHT.

Adapun prestasi beliau adalah sebagai berikut:


Kategori beregu putri.

1) PON 2004 mendapatkan medali emas (palembang).

2) PON 2008 mendapatkan medali emas (kaltim).

3) SEA GAMES 2003 mendapatkan medali perunggu (vietnam).

4) SEA GAMES 2005 mendapatkan medali emas (philipine)

5) ASIA Pacivic championship mendapatkan medali perak (philipine)

6) Kejuaraan dunia 2004 mendapatkan medali perak (malaysia)

7) Kejuaraan dunia 2006 mendapatkan medali emas (singapure)

8) Kejuaraan dunia 2007 mendapatkan medali perunggu (malaysia)

9) UK open 2006 mendapatkan medali emas (inggris)

Beliau adalah salah satu mantan atlet PSHT yang sering membawa

nama harum indonesia, beliau di PSHT aktif melatih dan juga memilki siswa-

siswa didikan yang disiapkan untuk calon-calon menjadi juara dunia dengan

berbagai kategori.

Adapun pengalaman organisasi beliau adalah

1) Wasit juri cabang tahun 2016

2) Wasit juri DKI kelas 3 tahun 2019

3) Pengurus IPSI jakpus 2019-sekarang.

Anda mungkin juga menyukai