Skripsi
Oleh
KHOIRUNNISA
NIM. 11160520000006
i
Dengan Gangguan Jiwa, keinginannya menurun untuk mengikuti
kegiatan, dan materi yang diulang-ulang membuat bosan dan
monoton.
ii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain puji dan rasa syukur
kepada Allah SWT, shalawat serta salam tak lupa pula penulis
haturkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta
seluruh keluarga dan para sahabat. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pemahaman Keagamaan ODGJ (Orang Dengan Gangguan
Jiwa) Pasca Menerima Bimbingan Agama di Pusat
Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten”.
iii
Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Abdul Azis, M.Psi. Selaku dosen pembimbing dalam
penulisan skripsi ini, yang telah bersedia meluangkan
waktunya, bersabar memberikan ilmu dan
bimbingannya, memotivasi, memberi areahan kepada
penulis dengan ikhlas demi keberhasilan penulis.
4. Seluruh Civitas Akademik UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Terkhusus doen-dosen Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
5. Kedua orangtua yaitu Bapak Alm. Suyoto dan Ibu
Maftupah tersayang, yang sudah membesarkan,
mendidik, membimbing, membina, mendoakan dan
mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan selalu sabar
untuk menghadapi anaknya. Terimakasih banyak
untuk segala pengorbanannya, dan selalu memberikan
motivasi penulis dalam mencari ilmu.
6. Seluruh Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Banten
(HMB) Jakarta, terimakasih telah membantu penulis
dalam penyelesaian skripsi.
7. Seluruh Staf Yayasan Dhira Suman Tritoha dan
Narasumber, terimakasih telah membantu penulis
mendapatkan pengalaman baru.
8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa
sebutkan satu persatu, khususnya rekan-rekan yang
meberikan motivasi kepada penulis.
iv
DAFTAR ISI
vi
2. Tingkatan dalam Pemahaman....................................... 20
3. Evaluasi Pemahaman .................................................... 22
B. Gangguan Jiwa ................................................................. 25
1. Pengertian Gangguan Jiwa ........................................... 25
2. Penyebab Gangguan Jiwa ............................................. 27
3. Klafisikasi Gangguan Jiwa ........................................... 30
C. Bimbingan Agama ........................................................... 32
1. Pengertian Bimbingan .................................................. 32
2. Pengertian Agama ........................................................ 36
3. Fungsi Agama............... Error! Bookmark not defined.
BAB III GAMBARAN UMUM PUSAT REHABILITASI
YAYASAN DHIRA SUMAN TRITOHA SERANG BANTEN 42
A. Latar Belakang Lembaga ................................................. 42
B. Visi dan Misi Lembaga .................................................... 44
C. Sasaran ............................................................................. 45
D. Tenaga Pelayanan............................................................. 45
E. Sarana dan Prasarana........................................................ 45
F. Proses Penerimaan Pasien ................................................ 47
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ...................... 55
A. Deskripsi Informan........................................................... 55
B. Deskripsi Informan Pembimbing ..................................... 56
C. Temuan Penelitian ............................................................ 60
BAB V PEMBAHASAN ........................................................... 70
A. Pemahaman Keagamaan Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) Pasca Menerima Bimbingan Agama di Pusat
Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten .... 70
vii
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Orang Dengan
Gangguan Jiwa dalam Menerima Bimbingan Agama di Pusat
Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten ........................ 77
1. Faktor Pendukung......................................................... 77
2. Faktor Penghambat ....................................................... 78
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................. 80
A. Simpulan .......................................................................... 80
B. Implikasi ........................................................................... 80
C. Saran ................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 83
LAMPIRAN ................................................................................ 88
viii
DAFTAR TABEL
ix
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi..........................................89
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
Odelan, Hak Pelayanan Dan Rehabilitasi Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Terlantar Menurut UU No. 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Jiwa (Studi Kasus Upt Wanita Tuna Susila Dan Tuna Laras Berastagi) (vol.7
no.1, 2017)
1
2
4. Berpuasa
5. Dzikir malam3
ِ يَا أَيُّها َ النا َّ سُ قَ ْد جا َ َء ْت ُك ْم َمىْ ِعظَةٌ ِم ْن َربِّ ُك ْم َو ِشفا َ ُء لِما َ فِي الصُّ ُد
ور
ََوهُدًي َو َرحْ َمة لِ ْل ُمؤ ِمنِين
3
https://lampung.kemenag.go.id/artikel/38911/agama-sebagai-
psikoterapi-religius-dan-implikasinya-bagi-pendidikan-agama (diakses pukul
10.32 pada tanggal 28 Februari 2021).
4
Q.S. Yunus:57.
4
5
Zakiah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan (Jakarta:
Gunung Agung, 1995), hlm. 52.
6
Faizah dan Lalu Muchsin, Psikologi Dakwah (Jakarta: Kencana,
2006) , hlm. 212.
7
Faizah dan Lalu Muchsin, Psikologi Dakwah (Jakarta: Kencana,
2006) , hlm. 214.
5
8
Hamruni, Pembinaan Agama Islam di Pesantren Muntasirul Ulum
MAN Yogyakarta III (Tinjauan Psikologi Humanistik dan Religius) (vol.13
no.1, 2016) .
6
9
Zakiah Darajat, Kesehatan Mental (Jakarta:PT. Gunung Agung,
1998), hlm. 11.
10
Hasil wawancara dengan pak Dery, Perawat, di Pusat Yayasan
Dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal 24 Februari 2021.
7
1. Batasan Masalah
Untuk membatasi pembahasan dalam skripsi ini, maka
penulis perlu memberikan batasan-batasan yang akan diteliti.
Untuk itu penulis membatasi pada Pemahaman Pasien ODGJ
(Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pasca Menerima Bimbingan
Agama di Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha
Serang Banten. Subjek penelitian ini adalah beberapa pasien
ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).
2. Rumusan Masalah
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode
penelitian kualitatif. Penggunaan pendekatan ini disesuaikan
9
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
data premier dan data sekunder.
a. Data Premier
b. Data Sekunder
11
Mariana, Anna,.Profil Kompetensi Profesional Guru Slip: Studi
Kasus Terhadap Kinerja Guru di SLTP Negeri 50 Bandung, (Universitas
Pendidikan Indonesia, 2013).
10
a. Observasi
b. Wawancara
12
Haryanto dan Sukandarrumidi, Dasar-Dasar Penulisan Proposal
Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014), hlm. 35.
11
c. Dokumentasi
13
Kartiko Widi, Asas metodologi Penelitian (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2010), hlm. 241.
14
Djaman Santori, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2013), hlm. 148.
15
Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar (Jakarta: Bina
Aksara, 1989), hlm. 91.
16
Surasmi, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2016), hlm.
26.
12
b. Objek Penelitian
17
Surasmi, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar (Jakarta: Bina
Aksara, 1989), hlm. 59.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Bandung : CV
Alfabeta, 2016), hlm. 240.
13
E. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini diadakan tinjauan pustaka
terhadap beberapa skripsi yang memiliki kemiripan judul untuk
menghindari plagiat.
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Bandung : CV
Alfabeta, 2018), hlm. 337-345.
15
F. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini sistematika dibagi kedalam enam bab
yangmengacu kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis, dan Disertasi) oleh UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2017.
17
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PEMBAHASAN
A. Pemahaman Keagamaan
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti
mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses
pembuatan cara memahami (Zul, Fajri & Senja, 2008: 607-608).
Menurut Poesprojo (1987: 52-53) bahwa pemahaman bukan
kegiatan berfikir semata, melainkan memindakan letak dari dalam
berdiri disituasi atau dunia orang lain mengalami kembali situasi
yang dijumpai pribadi lain di dalam erlebnis (sumber
pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman
pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan
suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya
dalam orang lain.21
21
Marcelinus, Pemahaman dan Penerimaan Mahasiswa Universitas
Immanuel Yogyakarta Terhadap Pluralitas Agama (Universitas Sanata
Dharma, 2019).
19
20
22
Nana Sudjana, Peniliaian Hasil Proses Belajar Mengajar
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995) hlm. 24.
21
3. Evaluasi Pemahaman
Pembelajaran sebagai salah satu upaya yang dilakukan
untuk membuat individu belajar, tentu adanya evaluasi. Penilaian
yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
(pemahaman) dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam
pembelajaran. Agar penilaian tidak hanya berorientasi pada hasil,
maka evaluasi hasil belajar memiliki sasaran ranah yang
terkandung dalam tujuan yang diklasifikasikan menjadi tiga
ranah, yaitu:
23
Mujiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1999), hlm. 201.
23
4. Pengertian Keagamaan
25
Jalaludin, Psikologi Agama. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2012),
hlm. 317.
25
B. Gangguan Jiwa
26
Allan Menzies, Sejarah Agama-Agama, (Yogyakarta: Forum,
2014) , hlm. 11.
27
Keliat., Akemant., Perawatan Kesehatan Jiwa Komunitas,CMHN,
(Jakarta: 2012), hlm 135.
28
Yosep., dan Sutini, Buku Ajar Keperawatan Jiwa dan Advance
Mental Healt Nursing, (Bandung: Refiika Aditama), hlm. 264.
29
Nasir., Abdul Muhith, Metodologi Penelitian Kesehatan,
(Yogyakarta: Mulia Medika, 2011), hlm. 164
26
a. Sedih berkepanjangan.
b. Tidak semangat dan cenderung malas.
c. Marah tanpa sebab.
d. Mengurung diri.
e. Tidak mengenali orang.
f. Biacara kacau.
g. Bisacar sendiri.
h. Tidak mampu merawat diri.32
30
Kartono Kartini, Patologi Sosial Jilid 1, (Jakarta: Rajawali Pers,
2015), hlm. 269.
31
Syamsyudin Amir, Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor
5571 oleh Menteri Hukum dan hak Asasi Manusia (Jakarta: 2014)
32
Akemat, dkk., Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN
(Basic Course), (Jakarta: EGC), hlm. 324.
27
a. Faktor Biologis
b. Faktor Psikologis
c. Faktor Sosiokultural
33
Paisol, Patologi Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hlm. 68-71.
31
C. Bimbingan Agama
1. Pengertian Bimbingan
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan
dari bahasa inggris “guidance” kata “guidance” adalah kata
dalam bentuk mashdar (kata benda) yang berasal dari kata kerja
“to guide” artinya menunjukkan, membimbing, atau menuntun
orang kejalan yang benar. Jadi, kata “guidance” berarti
pemberian petunjuk, pemberian bimbingan atau tuntunan kepada
orang lain yang membutuhkan.
34
Erlina, Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan
Pasien Gangguan Jiwa Dalam Mengkonsumsi Obat di puskesmas Rejoso
Kabupaten Nganjuk. (Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang, 2019).
33
35
Samsul Amin, Bimbingan dan Konseling Islam (Jakarta: Amzah,
2010), hlm. 3-6.
36
Efli & Rifa., Bimbingan dan konseling islami di sekolah dasar
(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 53.
34
37
Samsul Amin, Bimbingan dan Konseling Islam (Jakarta: Amzah,
2010), hlm. 7-8.
36
2. Pengertian Agama
Agama berasal dari bahasa sansekerta yang diartikan
dengan haluan, peraturan, jalan, atau kebaktian kepada Tuhan.
Agama itu terdiri dari 2 kata, “A” dan “Gama” berarti kacau
balau, tidak teratur.39 Adapun menurut istilah ajaran sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) peribadatan kepada Tuhan
serta tata kaidah-kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia serta lingkungannya.
38
Mulawarman, Eem Munawaroh,. Psikologi Konseling: Sebuah
Pengantar bagi Konselor Pendidikan, (Universitas Negeri Semarang:2018).
39
Abudin Nata. Metodologi Studi sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2009), hlm. 9.
37
40
Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 9.
41
Darajat Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005),
hlm. 10.
42
Dadang Kahmad. Sosiologi Agama, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 13.
38
43
Bakhtiar Amsal, Filsafat Agama (Wisata Pemikiran dan
kepercayaan Manusia), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 2.
44
Bustanuddin. Agama dalam Kehidupan Manusia: Pengantar
Antropologi Agama. (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2006), hlm. 33.
45
Dadang Kahmad. Soiologi Agama, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 13.
39
3. Fungsi Agama
a. Fungsi Edukasi
46
Sururin. Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004), hlm. 4.
40
b. Fungsi Penyelamatan
e. Fungsi Trasformatif
41
47
Sururin. Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004), hlm. 12`
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSAT REHABILITASI YAYASAN
DHIRA SUMAN TRITOHA SERANG BANTEN
48
Data dari Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha, pada
tanggal 24 Februari 2021.
42
43
Misi
1. Melaksanakan kegiatan rehabilitasi, baik secara medis
maupun secara sosial bagi gangguan Kejiwaan serta
penyalahgunaan dan pecandu Napza.
2. Meningkatkan program rehabilitasi supaya lebih
efektif.
45
C. Sasaran
Usia pasien berumur 17-60 tahun.
D. Tenaga Pelayanan
No Gedung/Bangunan Jumlah
1. Ruang isolasi 2 unit
2. Ruang konsultasi 1 unit
3. Ruang tidur kelas 2 2 unit (@4 tempat tidur)
4. Ruang administrasi 1 unit
3. Ruang tidur kelas 3 2 unit (@15 tempat tidur)
4. Kamar mandi 4 unit
5. Ruang aula 1 unit
6. Ruang dapur 1 unit
7. Lapangan 1 unit
8. Ruang apotek 1 unit
Jumlah 16 unit
Table 2.3
Pembiayaan:
49
Data dari Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang
Banten, 24 Februari 2021.
50
1. Shalat subuh
2. Mandi pagi
3. Sarapan
4. Olahraga
5. Istirahat
6. Games education
7. Ishoma
8. Terapi musik
Senin 05.00-20.00 WIB
9. Bimbingan agama
10. Shalat ashar
11. Mandi sore
12. Makan sore
13. Istirahat
14. Shalat magrib
15. Shalat isya
16. Tidur malam
1. Shalat subuh
2. Mandi pagi
3. Sarapan
4. Olahraga
5. Istirahat
Selasa 05.00-20.00 WIB
6. Games education
7. Ishoma
8. Group counseling
9. Bimbingan agama
10. Shalat ashar
51
5. Istirahat
6. Sharing session
7. Ishoma
8. Seni tari
9. Bimbingan agama
10. Shalat ashar
11. Mandi sore
12. Makan sore
13. Istirahat
14. Shalat magrib
15. Shalat isya
16. Tidur malam
1. Shalat subuh
2. Mandi pagi
3. Sarapan
4. Cleaning room
5. Istirahat
6. Psycho terapi
7. Ishoma
Jumat 05.00-20.00 WIB
8. Terapi musik
9. Seni peran
10. Shalat ashar
11. Mandi sore
12. Makan sore
13. Istirahat
14. Shalat magrib
53
1. Shalat subuh
2. Mandi pagi
3. Sarapan
4. Olahraga
Minggu 05.00-20.00 WIB
5. Istirahat
6. Art therapy
7. Ishoma
8. Art therapy
54
9. Bimbingan agama
10. Shalat ashar
11. Mandi sore
12. Makan sore
13. Istirahat
14. Shalat magrib
15. Shalat isya
16. Tidur malam
Table 3.3
50
Hasil wawancara dengan Pak Dery, Amd. Kep, Perawat,
Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten, Pada tanggal 22
Februari 2021.
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Informan
Dalam penelitian ini yang menjadi informan berjumlah lima
orang, yaitu, Ust. Ace selaku pembimbing agama, Dery,
Amd.Kep selaku perawat, KW, FB, SL selaku Orang Dengan
Gangguan Jiwa. Berikut data dan profil informan dalam
penelitian pemahaman keagamaan pasca menerima bimbingan
agama di Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha
Serang Banten.
55
Profil Informan Pembimbinga Agama, Perawat dan Orang
Dengan Gangguan Jiwa
56
ceramah di masjid atau majlis taklim di sekitar rumah beliau.
Ustadz Ace selaku pembimbing agama satu-satunya di yayasan
dengan pembawaan materi yang menarik dan humoris membuat
para pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa maupun Narkoba
setiap harinya mereka bersemangat mengikuti kegiatan tersebut,
tak banyak juga para pasien yang setiap harinya ada yang kambuh
dan tidak bisa mengikuti kegiatan.51
51
Hasil wawancara dengan Ust. Ace, Pembimbing Agama, Yayasan
Dhira Suman Tritoha Serang Banten, Pada tanggal 21 Februari 2021.
52
Hasil wawancara dengan Pak Dery, Amd. Kep, Perawat,
Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten, Pada tanggal 21
Februari 2021.
57
Data Jenis Kelamin ODGJ di Pusat Rehabilitasi Yayasan
Dhira Suman tritoha Serang Banten
Tabel 5.4
a. Stres berkepanjangan
Dalam hal ini informan terdiri dari satu laki-laki dan dua
peremuan, berumur 20-30 tahun. Pemilihan ketiga informan
tersebut berdasarkan pemahaman dalam mengikuti kegiatan
bimbingan agama. Mereka sering mengikuti kegiatan bimbingan
agama dan memahami apa yang disampaikan oleh pembimbing
agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari sehingga
kesehatan mental mereka mulai stabil. Adapun terbimbing yang
telah peneliti wawancara diantaranya:
58
56
a. KW (inisial nama)
b. FB (inisial nama)
53
Hasil wawancara dengan KW, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehablitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal
9 April 2021.
57
c. SL (inisial nama)
C. Temuan Penelitian
54
Hasil wawancara dengan FB, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehabilitasi Yayasan dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal
15 April 2021.
55
Hasil wawancara dengan SL, Orang Dengan Gangguan Jiwa, Pusat
Rehabilitasi Yayasan dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal 11
April 2021.
58
56
Hasil wawancara dengan ustadz Ace, Pembimbing Agama, Pusat
Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal 21
Desember 2021
60
57
Hasil wawancara langsung dengan pak Dery, Perawat, Pusat
Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal 21
Desember 2021
58
Hasil wawancara dengan KW, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehabilitasi Yayasan dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal
9 Februari 2021
61
59
Hasil wawancara dengan FB, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehabilitasi Yayasan dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal
15 Februari 2021
60
Hasil wawancara dengan SL, Orang Dengan Gangguan Jiwa, Pusat
Rehabilitasi Yayasan dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal
11Februari 2021.
62
61
Hasil wawancara dengan ustadz Ace, Pembimbing Agama, Pusat
Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal 21
Februari 2021.
64
62
Hasil wawancara dengan KW, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehabilitasi Yayasan dhira Suman Tritoha Serang Banten, pada tanggal
9 April 2021.
63
Hasil wawancara dengan FB, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha, pada tanggal 15 April 2021.
64
Hasil wawancara dengan SL, Orang Dengan Gangguan Jiwa, Pusat
Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha, pada tanggal 11 April 2021.
66
70
tahu arah tujuan hidup. Maka dari itu, agama sangat penting
untuk mengatur kehidupan manusia. Menurut KW Orang
Dengan Gangguan Jiwa di Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira
Suman Tritoha Serang Banten, beliau menjelaskan bagaimana
memahami materi bimbingan agama yang didapat yaitu:
65
Hasil wawancara dengan KW, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha, pada tanggal 9 April 2021.
66
Hasil wawancara dengan FB, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha, pada tanggal 15 April 2021.
71
71
72
67
Hasil wawancara dengan SL, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha, pada tanggal 11 April 2021.
68
Hasil wawancara dengan KW, Orang Dengan Gangguan Jiwa,
Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha, pada tanggal 9 April 2021
73
1. Shalat
Shalat adalah tiang agama umat Islam bagi kehidupan
manusia, Orang Dengan Gangguan Jiwa mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan
arahan atau pengetahuan oleh pembimbing agama tentang
tata cara shalat beserta artinya.
74
2. Surat Al-Fatihah
Surat Al-fatihah adalah surat yang pertama kali
diturunkan di kota makkiyah. Surat ini terdiri dari tujuh
ayat yang dimana sebelum membaca ayat suci Al-qur’an
biasanya surat Al-Fatihah terlebih dahulu yang dibaca
karena mempunyai arti mendalam. Orang Dengan
gangguan Jiwa ini tidak hanya membaca ayatnya saja
tetapi juga dipelajari memahami secara perlahan arti surat
Al-Fatihah.
3. Fiqh (Jenis-jenis Air)
Air adalah sumber kehidupan bagi umat manusia, air suci
untuk bersuci seperti wudhu, mandi besar dan lainnya.
Ada 4 jenis air untuk bersuci diantaranya:
a. Air suci dan menyucikan
Air suci dan menyucikan dzat air tersebut suci dan
bisa digunakan untuk bersuci. Ada 7 air yang bisa
dipakai untuk berwudhu; air hujan, air salju, air laut,
air sumur, air sumber, air embun dan air sungai.
b. Air musyammas adalah air suci menyucikan, tetapi
makruh untuk digunakan. Jenis air ini dipanaskan di
bawah terik matahari dengan menggunakan wadah
yang terbuat dari logam selain emas dan perak, seperti
besi atau tembaga.
c. Air suci tapi tidak menyucikan, air ini dzatnya suci
tetapi tidak dipakai untuk bersuci, baik untuk bersuci
hadast maupun najis. Ada dua macam jenis air yang
suci namun tidak bisa digunakan untuk bersuci, yaitu:
75
1. Faktor Pendukung
a. Terdapat sarana dan prasarana yang cukup memadai pada
kegiatan bimbingan spiritual ini. Sarana dan pra-sarana
tersebut antara lain tersedianya ruang indoor yang dapat
menampung semua pasien dan difasilitasi dengan sound
system, mikrofon, Al-quran untuk membaca bersama-
sama dan meja untuk Pembimbing Agama.
b. Kerjasama yang baik antara pembimbing agama dengan
perawat.
Kerjasama yang ditunujukan saling membantu satu sama
lain menjadi salah satu faktor pendukung lainnya.
c. Keinginan yang tinggi dari para ODGJ untuk mengikuiti
bimbingan spiritual dapat memudahkan pembimbing
agama untuk memberikan materi sehingga ODGJ paham
apa yang disampaikan.
78
2. Faktor Penghambat
a. Ketika kegiatan bimbingan agama berlangsung beberapa
Orang Dengan Gangguan Jiwa yang tidak mengikuti
kegiatan tersebut mengganggu ODGJ lain yang sedang
mengikuti kegiatan. Oleh karena itu, ODGJ yang sedang
mengikuti kegiatan terkadang beralih perhatiannya kepada
Orang Dengan Gangguan Jiwa yang tidak mengikuti.
b. Kondisi Orang Dengan Gangguan Jiwa yang seringkali
mengalami penurunan keaktifan atau keinginan untuk
mengikuti kegiatan bimbingan agama, terkadang jumlah
79
A. Simpulan
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang
Pemahaman Keagamaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Pasca Menerima Bimbingan Agama di Pusat Rehabilitasi
Yayasan Dhira Suman Tritoha dapat disimpulkan sebagai berikut:
80
81
B. Implikasi
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Orang Dengan
Gangguan Jiwa mampu memahami dan menjelaskan kembali
materi yang telah disampaikan oleh pembimbing agama sebagai
salah satu proses dalam penyembuhan secara kejiwaan di Pusat
Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman Tritoha Serang Banten. Hasil
penelitian ini diharapkan para Orang Dengan Gangguan Jiwa
semakin memahami tentang agama, tentunya dengan bantuan
kerjasama antara Orang Dengan gangguan Jiwa, pembimbing
agama dan perawat sehingga dapat memahami dengan baik serta
mendapat umpan balik dari apa yang telah dipelajari sebelumnya.
C. Saran
Berdasarkan kegiatan penelitian mengenai pemahaman
keagamaan Orang Dengan Gangguan Jiwa pacsa menerima
bimbingan agama di Pusat Rehabilitasi Yayasan Dhira Suman
Tritoha Serang Banten, peneliti memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid Hasan, 2006. Aplikasi Strategi dan Model
Kecerdasan Spiritualitas (QS) Rasullulah Dimasa Kini,
Yogyakarta: Bangun Tapan.
https://lampung.kemenag.go.id/artikel/38911/agama-
sebagai-psikoterapi-religius-dan-implikasinya-bagi-pendidikan-
agama (diakses pukul 10.32 WIB pada tanggal 28 Februari 2021).
86
https://www.radarbanten.co.id/631-warga-kabupaten-
serang-alami-gangguan-jiwa-padarincang-mendominasi/ (diakses
pukul 11.11 WIB pada tanggal 22 Februari 2021).
https://www.academia.edu/20127276/Definisi_agama_da
n_keagamaan (diakses pada pukul 10.13 WIB tanggal 11
Desember 2020).
LAMPIRAN
Figure 1
91
PEMAHAMAN PERTANYAAN
KEAGAMAAN
1. Apakah anda memahami
materi yang disampaikan
pak ustad terkait
bimbingan spiritual?
2. Apakah anda mengetahui
arti
bismillahirahmanirrahim?
3. Apakah anda tahu berapa
ayat dalam surat al-
fatihah?
4. Apakah anda mengetahui
Kemampuan untuk
syarat sah islam ada
memahami nilai agama
berapa?
5. Apakah anda tahu air yang
bisa digunakan untuk
berwudhu?
6. Apakah anda tahu doa
setelah wudhu?
7. Apakah anda mengetahui
bacaan sujud dan rukuk
ketika shalat?
8. Apakah anda mengetahui
97
PROSES
PEMAHAMAN PERTANYAAN
KEAGAMAAN
1. Apakah anda
memperhatikan
pembimbing agama ketika
mengikuti kegiatan
Menerjemahkan bimbingan agama?
(translation) 2. Apakah anda bisa
menjelaskan kembali
materi apa yang telah
disampaikan oleh ustadz
ketika bimbingan agama?
pembimbing agama?
2. Apa pendapat anda ketika
membaca
“bismillahirahmanirrahim”
dalam bacaan shalat?
99
CATATAN LAPANGAN
Subjek 3
Pelaksanaan Hari/tanggal: Mingggu,11 April2021
Waktu: 16. 25 WIB
Tempat: Pusat Rehabilitasi
Yayasan Dhira Suman Tritoha
Durasi: 35 menit
(Khairunnas)
shalawatan.
manggilnya pasien.
spiritual juga.
DOKUMENTASI
A. Gerbang Utama
119