JOKO SUSILO
P201501330
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................5
C. Tujuan Penelitian.....................................................................5
D. Manfaat Penelitian......................................................... 5
E. Keaslian Penelitian...................................................................6
A. Dasar Penelitian.......................................................................31
B. Kerangka Konsep.....................................................................32
C. Variabel Penelitian...................................................................32
E. Hipotesis Penelitian..................................................................33
vi
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian...................................................34
F. Etika Penelitian.........................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang baik untuk kuat menghadapi setiap masalah yang dihadapi. Dalam
mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat
tuntutan, dan tantangan dalam dunia modern ini, menjadi tekanan dan beban
marah, dan tidak bisa tidur. Acevedo dan Ekkekakis (2006) menyatakan
1
dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti kondisi dan situasi tempat tinggal
tingkat frustasi, depresi dan stres yang tinggi hingga menimbulkan masalah
kesehatan jiwa.
Dunia (WHO), jumlah penderita gangguan jiwa di dunia pada 2001 adalah
450 juta jiwa. Dengan mengacu data tersebut, kini jumlah itu diperkirakan
sudah meningkat. Diperkirakan dari sekitar 220 juta penduduk Indonesia, ada
dari populasi orang dewasa di Indonesia yang mencapai 150 juta jiwa, sekitar
11,6 persen atau 17,4 juta jiwa mengalami gangguan mental emosional atau
gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan kecemasan dan depresi. Dari data
jiwa pasien gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien gangguan jiwa ringan di
Indonesia.
instruksi yang kompleks, waktu yang sempit dan kesulitan yang cukup tinggi
2
Perubahan tempat tinggal, Dari yang tinggal bersama orang tua menjadi
prioritas kebutuhannya secara tepat, (3) Pergantian teman sebagai akibat dari
dan norma-norma yang berlaku, (5) Penyesuaian dengan jurusan yang dipilih.
Bagi yang menyukai pilihannya dan merasa cocok serta tidak kesulitan dalam
yang besar, (6) Mulai memikirkan dan mempersiapkan karier yang ingin
ditempuh dan mencari pekerjaan setelah lulus nanti. Stresor yang ada dapat
3
hipnoterapi adalah salah satu berbentuk hal gaib, berhubungan dengan
kuasa kegelapan, magic, dan ilmu sesat berbentuk gendam dan sejenisnya
untuk memengaruhi orang lain, dan orang yang ingin dipengaruhi bertindak
dianggap sebagai subjek. Jadi klien sebagai perencana dan penentu dalam
proses hipnoterapi. Akan tetapi untuk bisa mengerti apa itu hipnoterapi,
sangat terbuka dan reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnotis dan
bidan keahlian, tepat waktu (4 tahun/8 semester bagi program S1/D-IV dan
4
stikes mandala waluya kendari agar terwujud lulusan atau sarjana yang unggul
mahasiswa merasa lelah, mudah tersinggung, marah, selain itu juga tampak
mengalami stres. Stres adalah suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis
akibat adanya tuntutan dalam diri dan lingkungan. Pernyataan tersebut berarti
mengalami suatu kondisi adanya tekanan dalam diri akibat tuntutan yang
semangat dan motivasi itu seperti menurun seiring dengan hambatan ataupun
kesulitan yang di alami penyusunan skripsi. Hal ini karena belum adanya cara
untuk mengatasi stres pada mahasiswa yang lagi menjalani pembuatan skripsi.
5
B. Rumusan masalah
Waluya.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
keperawatan
D. Manfaat menelitian
1. Manfaat Teoritas
6
7
b. Bagi Penulis
Waluya Kendari.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Propesi
stres.
b. Bagi Pendidikan
E. Keaslian Penelitian
8
Cinta Pada Design) Masalah Cinta
Siswa Kelas Saja, Tetapi Jiga
X Di Smk Bisa Dilakukan
Muhammadiy Untuk Sekedar
ah 1 Kediri Relaksasi Pada
Siswa Yang Lain
2 Aehmad Pengaruh Eksperimen Variabel Nilai Rata-Rata
Setya Hipnoterapi One Group Independen : Intensitas
Roswendi, Terhadap Pre And Hipnoterapi Dismenore
Dkk, 2015 Nyeri Haid Post Test Dependen: Sebelum
Pada Without Nyeri Haid Hipnoterapi Adalah
Mahasiswi D Control 5,9 Termasuk
III Kategori Nyeri
KEBIDANA Sedang Dan
N STIKES Bivariat
A.YANI Menjelaskan
CIMAHI Bahwa Terdapat
Pengaruh
Hipnoterapi
Terhadap Nyeri
3 Dhini Pengaruh Variabel Variabel Merupakan
Rama Stres Kerja, Bebas Idenpenden : Penelitian
Dhania, Beban Kerja Stres Kerjs Lapangan Yang
dkk, 2010 Terhadap Dependen : Bersifat Kuantitatif
Kepuasan Beban Kerja Dengan
Kerja (STUDI Terhadap Mengumpulkan
PADA Kepuasan Data Melalui Skala
MEDICAL Kerja
REPRESENT
ATIF DI
KOTA
KUDUS )
4 Ady Pengaruh Quasy Variabel Masukan Alternatif
Irianto, Hipnoterapi Experiment Idenpenden : Dalam Upaya
Dkk, 2010 Terhadap Dengan Hipnoterapi Meningkatkan Dan
Penurunan Teknik One Dependen : Perkembangan
Tingkat Group Penurunan Ilmu Keperawatan
Kecemasan Pretest Dan Tingkat Dan Hipnoterapi
Pada Pasien Posttest Kecemasan Dapat Menjadi
Yang Design Dependen : Intervensi Dalam
Menjalani Menurunkan Menurunkan
Komoterapi Kecemasan Kecemasan Pada
DI RS Pada Pasien Pasien Yang
TELOGOREJ Komotrapi Menjalani
O Komotrapi
SEMARANG
9
5 Nadi efektifitas Pra Variabel didapatkan
Aprilyadi, hypnotherapi Eksperimen Independen : pengaruh yang
dkk 2018 terhadap Dengan Hipnoterapi signifikan
penurunan Pendekatan Dependen : Hipnoterapi
nyeri One Goup menurunkan terhadap penurunan
dismenorea Pretest- nyeri intensitas nyeri
pada siswi Posttest dismenorea dismenore (ƥ value
sma Design pada siswi 0,000). Hipnoterapi
sma disarankan untuk
digunakan dalam
penerapan asuhan
keperawatan nyeri
khususnya guna
mengurangi
intensitas nyeri
dismenore.
6 Vilaseeni, Gambaran Deskritif Dependen : Dari 100
Dkk, 2012 Tingkat Stres Cross Stres Pada Mahasiswa
Pada Sectional Mahasiswa Kedokteran Usu,
Mahasiswa Fakultas Sebanyak 35 Orang
Fakultas Kedokteran (35%) Mengalami
Kedokteran Stres Tingkat
Universitas Rendah, 61 Orang
Sumatera (61%) Mengalami
Utara Tingkat Sederhana
Semester Dan 4 Orang (4%)
Ganjil Tahun Mengalami Stres
Akademik Tingkat Tinggi
2012/2013
7 Kuswantor Metode Eksperimen Variabel Kesimpulan dari
o Rusca keperawatan Untuk Independen: penelitian ini
Putra komplementer Penelitian Berfikir adalah
, Dkk, hipnoterapi Ini Pre-Test Positif metodekeperawata
2012 untuk Post-Test Dependen : n komplementer
menurunkan Control Menurunkan dengan hipnoterapi
efek stress Group Stres sangat efektif untuk
pasca trauma Design Psikologi menurunkan stress
tingkat sedang tingkat sedang pada
pada fase stress pasca trauma.
rehabilitasi Melalui tahap-
sistem tahap hipnoterapi,
penanggulang klien yang
an mengalami stress
kegawatdarur pasca trauma
atan terpadu tingkat sedang akan
(SPGDT) menurun dan klien
10
dapat menjalani
kehidupan
lanjutnya dengan
lebih baik. Stress
pasca trauma
umumnya terjadi
selama 6 bulan.
Tingkatan stress
yang sesuai untuk
hipnoterapi ini
adalah pada tingkat
sedang karena pada
stress tingkat ini
klien bisa
bekerjasama dan
keluhan yang
dirasakan tidak
akan banyak
mempengaruhi
fokus klien saat
dilakukan terapi
sehingga
hipnoterapi yang
dilakukan akan
lebih efektif. Klien
bisa melakukan
hipnoterapi sendiri
di rumah, yaitu self
hypnotis.
Disarankan untuk
dilakukan
pengkajian lebih
lanjut terkait
faktor-faktor lain
yang
mempengaruhi
hasilterapi pada
hipnoterapi ini.
8 Mahargyan Studi Variabel Variabel Bahwa Musik
tari, Dkk, Metaanalisi : Bebas Independen : Dapat
2009 Musik Untuk Musik Meningkatkan
Menurunkan Dependen : Perasaan Relaksasi
Stres Menurunkan Terhadap Situasi
Stres Yang
Menimbulkan Stres
9 Musradinur Stres Dan Deskritif Variabel Berbagai
11
, dkk, 2012 Cara Cross Independen : Alternatif, Baik
Mengatasinya Sectional Stres Terhadap Stresnya
Dalam Dependen : Sendiri Maupun
Perspektif Mengatasi Dampak Yang Di
Psikologi Dalam Timbulkan
Perspektif
Psikologi
10 Retno Yuli Pengaruh Variabel Bahwa Mahasiswa
Hastuti, Terapi Pra Independen : Yang
dkk, 2015 Hipnotis Lima Eksperimen Hipnotis Diberikan Hipnotis,
Jari Untuk Dengan Lima Jari Gelombang
Menurunkan Pendekatan Dependen: Pikirannya Masuk
Kecemasan Rancangan Menurunkan Ke Gelombang
Pada Penelitian Kecemasan Alfa Frekuensinya
Mahasiswa One Group Pada 7-14 Hertz Atau
Yang Sedang Pre Test- Mahasiswa Lebih Dalam Lagi
Menyusun Post Test Ke Gelombang
Skripsi Di Theta Frekuensinya
Stikes 4-7 Hertz
Muhammadiy
ah Klaten
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Fatmanadia,2012)
Menurut raillon dalam syarbaini (2009), perguruan tinggi adalah sebuah alat
dari campur tangan penguasa. Perguruan tinggi juga merupakan agen utama
pemerindah orde baru tahun 1970-an di mana peran nyata yang telah
(fatmanadia,2012)
13
Menurut barnet (1992), ada empat pengertian atau konsep tentang hakikat
perguruan tinggi:
nilai atau harga (value) dalam pasaran kerja, dan keberhasilan itu di ukur
staf. Ukuran masukan dan pengeluran di hitung dengan jumblah staf yang
publikasi ilmiah yang di terbitkan dalam majalah ilmiah yang di akui oleh
perguruan tinggi.
14
menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan
kota kendari. Stikes mandala waluya kendari terdiri dari beberapa program
dari lulusan SMA/sederajat dan jalur Non reguler yang di terima dari
1. Definisi Hipnoterapi
15
psikologis atau dapat pula digunakan untuk mengubah pikiran, perilaku,
(hipnoterapis).
induksi dengan apa yang ditransfer oleh hipnoterapis. Hal tersebut berarti
(yang dihypnosis) itu sendiri dan hypnosis memiliki strategi dan taktik
16
2. Sejarah Hipnoterapi
ilmiah di Negara barat. Penelitian ini diawali oleh seorang dokter yang
kekuatan pikiran bawah sadar yang luar biasa. Dengan kekuatan hipnosis
17
(Asosiasi Psikologi Amerika) mengakui terapi tersebut sahih sebagai
Afriani, 2015).
3. Teknik Hipnoterapi
digabung satu sama lain sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan
a. Ideonomotor Response
Ini adalah cara untuk mendapat jawaban “ya”, “tidak”, atau “tidak
tahu” dari klien dengan cara menggerakkan salah satu jari tangan.
harus bersifat tertutup atau dalam format “ya” atau “tidak”. Kedua,
18
a. Hypnotic Regresion
c. Systematic Desensitization
d. Implosive Desensitization
masalahnya keluar dari tubuh klien dan mengambil suatu bentuk yang
mewakili masalahnya tersebut, teknik ini hanya bagus pada klien yang
19
g. Gestalt Therapy
peran atau role play. Dalam teknik ini, diminta klien memainkan
kondisi trance (rileks yang dalam). Teknik ini hanya efektif apabila
dan verbalizing.
k. Verbalizing
20
l. Direct Sugesstion
n. Inner Guide
bagian dari diri klien yang bijak sana. Dalam teknik ini klien dibantu
o. Part Therapy
p. Dream Therapy
untuk analisis dan terapi adalah mimpi yang terjadi selama lebih
4. Manfaat Hipnoterapi
21
merasa nyaman, mampu mengatasi penyakit somatik berupa trauma
begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari hipnoterapi mulai dari
ta’aladua pikiran yaitu pikiran sadar atau rasional dan pikiran bawah
sadar atau irasional. Seseorang yang berpikir terus menerus tentang suatu
hal di pikiran sadar lama-lama akan tersimpan dalam alam bawah sadar.
22
Pikiran bawah sadar adalah tempat emosi dan pikiran yang mencipta, jika
hasil yang positif, namun kalau negative maka akan menuai hasil yang
negatif. Serta sifat pikiran bawah sadar adalah tidak pernah memilih
milih, dan tidak pernah menolak apa yang ditanamkan, sekali seseorang
menerima maka hal itu akan diwujudkan. Pikiran sadar manusia adalah
alam bawah sadar maka terlebih dahulu melalui seleksi alam sadarnya
suyet) akan mengikuti perintah secara otomatis menurut arti kata demi
kata. Biasanya Hypnosis sangat efektif pada saat situasi yang sangat
6. Tahap Hipnoterapi
1. Pre-Induction (Interview)
23
kepercayaan klien, menghilangkan rasa takut terhadap hypnosis atau
2. Suggestibility Test
sugesti atau tidak. Selain itu, uji sugestibilitas juga berfungsi sebagai
3. Induction
yang dikenal dengan Critical Area. Saat tubuh rileks, pikiran juga
akan turun dari Beta, Alpha, lalu Theta. Semakin turun gelombang
otak, klien akan menjadi semakin rileks, sehingga klien berada dalam
24
kondisi trance. Inilah yang dinamakan dengan kondisi terhipnosis.
5. Suggestions / Sugesti
yaitu sugesti yang diberikan kepada klien pada saat proses hipnotis
6. Termination
sepenuhnya sadar.
1. Pengertian Mahasiswa
ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu
25
bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi,
kbbi.web.id).
individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri
maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.
dalam berpikir dan kerencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak
dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri
18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir
sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkembangan, tugas
pertama yang melibatkan perubahan dan kemungkinan stres, begitu pula masa
transisi dari sekolah menengah atas menuju universitas. Dalam banyak hal,
terdapat perubahan yang sama dalam dua transisi itu. Transisi ini melibatkan
gerakan menuju satu struktur sekolah yang lebih besar dan tidak bersifat
26
pribadi, seperti interaksi dengan kelompok sebaya dari daerah yang lebih
2002: 74)
kurikulum yang menawarkan wawasan dan cara berpikir baru seperti; terhadap
mahasiswa lain yang berbeda dalam soal pandangan dan nilai, dan terhadap
anggota fakultas yang memberikan model baru. Pilihan perguruan tinggi dapat
mewakili pengejaran terhadap hasrat yang menggebu atau awal dari karir masa
129-131):
tertentu tidak lagi mengganggu dan sedikit demi sedikit mulai menerima
keadaannya.
27
fungsi-fungsi lain sehingga lebih stabil dan lebih terkendali. Dia mampu
pribadi, tokoh identifikasi sering kali menjadi faktor penting, tanpa tokoh
baiknya.
ingin dicapai.
f) Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma; nilai pribadi
28
adakalanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai umum (positif) yang
berlaku dilingkungannya.
1. Definisi Stres
yang berat tetapi orang tersebut dapat mengatasi tugas yang di bebankan
itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas
2. Psikologi stres
reaksi stres dalam 3 pase, yaitu fase sinyal (alarm) pase perlawanan
29
Gambar 1. Fase reaksi stres
A B C
ketegangan otot naik, dan seterusnya, jika penyebab stress terus aktif, GAS
30
panjang dan terus menerus mungkin akhirnya menaikkan penggunaan
darah.
5. Musik mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak serta
koordinasi tubuh.
31
3.Mekanisme Terjadinya Stres
dari stressor melebihi daya tahan yang kita punyauntuk menghadapi tekanan
tersebut bertambah besar (baik dari stressor yang sama atau dari stressor
32
1) Sikap lingkungan, seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan itu
tersebut.
yang baru, tuntutan tersebut juga terjadi karena rasa malu yang tinggi
dicapai.
c) Pikiran
33
harus selalu berlaku positif sesuai denganpandangan masyarakat di
lingkungan tersebut.
Menurut Kozier & Erb, dikutip Keliat B.A dampak stressor dipengaruhioleh
pada individu tersebut, membuat dampak stress yang terjadi pada setiap
individu berbeda-beda.
perilaku yang tidak baik. Misalnya marah pada hal-hal yang kecil.
yang sama. Semakin sering individu mengalami hal yang sama maka
34
5) Tingkat perkembangan, artinya tiap individu memiliki tingkat
5. Jenis-jenis Stres
a) Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau
rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus
listrik.
6.Tahapan Stres
tidak jelas kapan timbulnya dan serin kali kita tidak menyadari. Namun
35
bersangkutan, hal mana bergunabagi seseorang dalam rangka mengenal
a. Stres tingkat I
Tahapan ini merupakan tingkat stres yang paling ringan dan bisa disertai
1. Semangat besar.
b. Stres tingkat II
sebagai berikut:
36
5. Perasaan tegang pada otot-otot punggung dan tengkuk( belakang
leher).
Pada tahap ini keluhan keletihan semakin nampak disertai dengan gejala-
gejala:
belakang)
4. Gangguan tidur (suka tidur, sering terbangun di malam hari dan suka
pingsan).
d. Stres IV
Tahapan ini sudah menunjukkan keadaan yang lebih buruk yang ditandai
37
5. Perasaan negativistik.
mengapa.
e. Stres tingkat V
atas, yaitu:
3. Gangguan sistem pencernaan (sakit maag dan usus) lebih sering, suka
buang air besar atau sebaliknya feses cair dan sering ke belakang.
f. Stres tingkat VI
1. Debar jantung terasa amat keras, hal ini disebabkan zat adrenalin yang
darah.
atau collaps
38
E. Hubungan Hipnoterapi Dengan Penurunan Stress
Hipnoterapi adalah salah satu metode yang terbukti dan sangat efektif
untuk mengatasi stress. Memang ada beberapa metode yang selain hipnoterapi
yang digunakan untuk mengatasi stress tapi kurang efektif dan butuh waktu
yang lama untuk bisa merasakan perubahan yang signifikan. Karena metode
yang lain tidak menyentuh akar permasalahan dan hanya bermain di level
pikiran sadar. Padahal sumber stress pada seseorang itu tersimpan di pikiran
bawah sadar. Dengan Hipnoterapi pikiran bawah sadar bisa ditembus dan
nantinya tidak berpengaruh negatif terhadap kehidupan mulai saat ini dan
seterusnya.
39
diketahui oleh masyarakat di Indonesia.Sejak tahun 1958, hipnosis telah
Eropa dan Amerika, konsep hipnosis sudah berubah sama sekali dan telah
Dr. James Braid, Freud, Jung, Dr. Milton H. Erickson, Dr. Dave Elman dan
atau disebut sebagai trance merupakan suatu keadaan dimana manusia sangat
fokus pada suatu tindakan atau aktivitas yang sedang dilakukan dengan
terapi piikiran, terminasi, dan swa-hipnosis. Pada tahap induksi inilah klien
dibawa masuk ke pikiran bawah sadarnya, kemudian pada tahap terapi pikiran
stress pasca trauma tingkat sedang akan menurun dan klien dapat menjalani
yaitu: pikiran, hati, dan jiwa.Ketika seseorang berada dalam kondisi ini, dan
40
dengan frekuensi 8 – 12 silkus perdetik. Situasi yang akan dicapai seseorang
dalam keadaan sangat tenang. Ini tak lain karena Hipnoterapi tidak saja
41
BAB III
KERANGKAH KONSEP
Hipnosis berasal dari kata “hypnos” yang artinya adalah dewa tidur orang
yunani. Kata hipnosis adalah kependekan dari istilah yang biasa digunakan
syaraf”. Dalam diri manusia terdiri dari fikiran sadar (concius) bahwa sadar /
sadari terkontrol. Sementara pada pikiran bawah sadar memiliki area lebih
besar dibandingkan dengan alam sadar dan tersimpan potensi internal yang
kreatifitas, keyakinan dan nilai, memori jangka panjang dan fungsi otomatis
Hipnoterapi merupakan salah satu metode yang terbukti dan sangat efektif
untuk mengatasi stress. Memang ada beberapa metode yang selain hipnoterapi
yang digunakan untuk mengatasi stress tapi kurang efektif dan butuh yang
lama untuk bisa merasakan perubahan yang signifikan. Kurang efektif karena
metode yang lain tidak menyentuh akar permasalahan dan hanya bermain
42
dilevel pikiran sadar. Padahal sumber stress pada seseorang itu tersimpan
B. KerangkahKonsep
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
:Ada Pengaruh
C. Variabel Penelitian
1. Hipnoterapi
43
seseorang. Dalam penelitian ini hipnoterapi dijadikan sebagai perlakuan
2. Tingkat Stress
2: Sering
E. Hipotesis Penelitian
STIKES-MW.
STIKES-MW.
44
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen dimana bentuk desain yang di
pakai one group pretest-posttest design. Dimana dalam rancangan ini ada
1. Lokasi Penelitian
Kendari.
2. waktu penelitian
1. Populasi
45
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang
2. Sampel
objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi dimana jumlah
N
n=
N.d2+1
Dimana:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
D2 = presisi
Presisi yang ditetapakan 20%, maka:
N
n=
N.d2+1
129
=
129.(0.2)2+1
129
=
5,16+1
46
129
=
6.16
=20,9415584 =21
proportional:
Ni
ni= .n
N
Dimana:
43
Kelas q1 = .21 =7
129
42
Kelas q2 = .21 =7
129
44
Kelas q3 = .21 =7
129
47
ditemui dengan memenuhi kreteria pemelihan, sampai jumlah sampel
terpenuhi (Nirsalam, 2013) ada pun kriteria sampel yang di gunakan pada
a. Kriteria inklusi
Kompren
b. Kriteria Ekslusi
masing - masing kelas dilakukan secara acak dengan teknik undian dengan
sedikit lubang.
48
2. Mengocok gelas dan mengeluarkan satu gulungan kertas. Setiap nomor
D. Instrumen Penelitian
peneliti.
1. Sumber Data
a. Data primer
Sumber data pada penelitian ini berupa data primer yang didapatkan
dari hasil observasi pada responden atau subjek yang diteliti. Responden
b. Data Sekunder
49
Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
pemberian hipnoterapi.
1. Pengolahan Data
kegiatan yang dilakukan ialah mengisi daftar kode yang disediakan pada
yang mana sesuai dengan tujuan penelitian ini. Tabel yang digunakan
2. Analisa Data
50
Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul yang dimulai dari
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
mandala waluya. Jika distribusi data normal (p-value> (0,05), maka uji
statistik yang digunakan adalah yaitu Paired Sampel t-Test dengan rumus
sebagai berikut :
d
t hitung =
S /√ n
Keterangan :
d = selisih nilai rata-rata sampel
S = simpangan baku
n = besarnya sampel
51
Pengambilan kesimpulan dari pengujian hipotesis dengan tingkat
1) Jika nilai thitung> ttabel atau p-value ≤ α (0,05) maka H0 ditolak dan Ha
diterima
2) Jika nilai thitung< ttabel atau p-value ≥ α (0,05) maka H0 diterima dan Ha
ditolak
Namun, jika data tidak berdistribusi normal, maka uji statistik yang
3. Penyajian Data
variabel yang diteliti dan dijabarkan dalam bentuk tabel dan distribusi serta
G. Etika Penelitian
1. Informed Concent
52
maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika subyek bersedia
tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
53
Standart Operational Procedure (SOP)
TERAPI KOMPLEMENTER
HIPNOTERAPI
55
harus memisahkan stimulus (pemicu objek) dari respons
emosional pasien, mengenali dan memahami kronologis
stimulus (pemicu objek), dan melakukan “updating”
atau menginformasikan ulang pikiran dengan hal yang
lebih baru dan lebih realistis untuk direspon oleh
subyek (pasien). Tahapan yang perlu dilakukan saat pre
induction adalah:
b. Deepening
Deepening merupakan kelanjutan dari induksi yang
merupakan suatu teknik yang bertujuan membawa
subjek memasuki kondisi hipnosis yang lebih dalam lagi
dengan memberikan suatu sentuhan imajinasi agar
pasien lebih dapat menerima sugesti yang diberikan
oleh terapis. Konsep dasar dari deepening ini adalah
membimbing subyek pasien untuk berimajinasi
melakukan sesuatu kegiatan atau berada di suatu
tempat yang mudah dirasakan oleh subyek. Rasa
mengalami secara dalam ini akan membimbing subyek
memasuki trance level lebih dalam.
c. Suggestion
Suggestion merupakan suatu kalimat-kalimat saran
yang disampaikan oleh hipnotis ke bawah sadar pasien.
Dalam hal ini, sugesti tersebutlah yang menjadi tujuan
kegiatan hipnosis. Terapis akan mulai memberikan
terapi untuk permasalahan yang dihadapi pasien
dengan menanamkan sugesti pascahipnotis sesuai
kesepakatan dalam kontrak dengan pasien. Sugesti
pascahipnotis tersebut berupa kalimat terapeutik yang
berfungsi menghilangkan gejala dan keluhan pasien,
menghilangkan akar masalah dan penyebab gangguan,
serta kaitannya dengan aspek-aspek yang lain. Misalnya
“Setelah terapi, saat Anda membuka mata dan
terbangun nanti, Anda akan merasa kecemasan dan
masalah Anda hilang dan hidup Anda menjadi lebih
bahagia.”
d. Termination
Termination merupakan tahap pengakhiran untuk
mengembalikan subyek pada keadaan semula. Sebuah
58
terminasi dilakukan dengan memberikan kalimat
lanjutan setelah kalimat-kalimat sugesti. Misalnya, “Sesi
hipnoterapi ini akan segera berakhir. Sekarang, hiruplah
napas yang dalam, dan hembuskan. Sekali lagi, hirup
napas yang dalam, dan hembuskan. Hirup napas yang
dalam, dan hembuskan. Sebentar lagi, Anda akan
terbangun dan membuka mata Anda dalam hitungan
mundur yang saya ucapkan. Anda akan membuka mata
Anda dan terbangun dan menjalani hidup Anda dengan
lebih bahagia karena beban, kecemasan, dan masalah
Anda telah hilang. Tiga, dua, satu, dan Anda terbangun
dari tidur Anda dan membuka mata Anda kembali”.
59
Lampiran 1
Nim : P201501330
JOKO SUSILO
1
Lampiran 2
Nim : P201501330
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Mengetahui
Peneliti Responden