OLEH
KELOMPOK VIII
INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerana berkat rahmat-Nya,
makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Jiwa pada Klien dengan Defisit
Perawatan Diri” dapat diselesaikan pada waktunya.
Makalah ini tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimah
kasih kepada :
1. Ibu Yuldensia Avelina, S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai dosen mata kuliah dan
dosen pembimbing pambuatan makalah ini.
2. Teman-teman seangkatan mahasiswa lintas jalur fakultas ilmu-ilmu kesehatan
universitas nusa nipa angkatan 2022 yang sudah mendukung penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini banyak terdapat kekurangan. Penulis tetap
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari makalah ini sangat diharapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan makalah selanjutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................... 3
C. TUJUAN PENULISAN............................................................................ 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 4
A. KONSEP DASAR TEORI....................................................................... 4
1. Pengertian............................................................................................ 4
2. Penyebab.............................................................................................. 4
3. Tanda dan Gejala................................................................................ 6
4. Klasifikasi............................................................................................. 8
5. Proses terjadinya................................................................................... 8
6. Rentang Respon……………………………………………………… 9
7. Penatalaksanaan................................................................................... 10
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN.................................. 10
1. Pengkajian............................................................................................ 10
2. Pohon Masalah..................................................................................... 17
3. Diagnosa Keperawatan....................................................................... 17
4. Rencana Keperawatan........................................................................ 18
5. Implementasi Keperawatan................................................................ 23
6. Evaluasi................................................................................................ 38
BAB III. PENUTUP.............................................................................................. 39
A. KESIMPULAN......................................................................................... 39
B. SARAN....................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Pengertian
Herdman (2018) mengatakan bahwa deficit perawatan diri
sebagai suatu gangguan didalam melakukan perawatan diri
(kebersihan diri,berhias,makan,toileting).Sedangkan perawatan diri
adalah kemampuan dasar manusia untuk memenuhi kebutuhannya
untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya( Nurhalimah,2016).
Defist perawatn diri merupakan suatu keadaan dimana
seseorang mengalami hambatan ataupun ganggguan dalam
kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktifitas
perawatan diri seperti mandi, berpakaian, makan, dan eliminasi untuk
dirinya sendiri ( Tumanduk, Messakh, & sukardi,2018 ).
2. Penyebab
a. Faktor Predisposisi ( Nurhalimah,2016 ).
1).Biologis, dimana deficit perawat diri disebabkan oleh
adanya penyakit fisik dan mental yang disebabkan klien
tidak mampu melakukan perawatan diri dan
dikerenakan adanya factor herediter dimana terdapat
anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
2).Psikologis, adanya factor perkembangan yang
memegang peranan yang tidak kalah penting, hal ini
dikerenakan keluarga terlalu melindungi dan
memanjakan individu tersebut sehingga perkembangan
inisiatif menjadi terganggu. Klien yang mengalami
deficit perawatan diri dikerenakan kemampuan realitas
yang kurang yang menyebabkan klien tidak peduli
terhadap diri dan lingkungannya termasuk perawatan
diri.
3).Sosial, kurangnya dukungan sosial dan situasi
lingkungan yang mengakibatkan penurunan
kemampuan dalam merawat diri.
b. Faktor Presipitasi
Factor presipitasi yang menyebabkan deficit perawatan diri
yaitu penurunan motivasi, kerusakan kognitif / persepsi,
cemas, lelah, lemah yang menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri. Menurut Rochmawati
(2013 ), factor - factor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah :
a. . Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli dengan kebersihan dirinya.
b. . Praktik Sosial
Pada anak - anak yang selalu dimanja dalam
kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi
perubahan pola personal hygiene.
c. . Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi
semuanya yang memerlukan uang untuk
menyediakannya.
d. . Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan. Misalnya pada klien dengan DM dia
harus menjaga kebersihan kakinya..
e. . Budaya
f. . Kebiasaan seseorang
5. Proses terjadinya
Data yang biasa ditemukan dalam Defisit Perawatan Diri
( Hastuti,2018) adalah:
a. Data Subyektif
1) Klien merasa lemah
2) Malas untuk beraktifitas
3) Merasa tidak berdaya
b. Data Obyektif
1) Rambut kotor, acak – acakan
2) Badan dan pakaian kotor dan bau
3) Mulut dan gigi bau
4) Kulit kusam dan kotor
5) Kuku panjang dan tidak terawatt
6. Rentang respon
Menurut Keliat ( 2004 ), rentang respon perawatan diri pada klien
adalah sebagai berikut :
Adaptif Maladaptif
Keterangan :
a. Pola perawatan dari seimbang , saat klien mendapat
stressor dan mampu untuk berperilaku adaptif maka
pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien
masih melakukan perawatan diri.
b. Kadang perawatan kadang tidak, saat klien
mendapatkan sressor kadang – kadang klien tidak
memperhatikan perawatan dirinya.
c. Tidak melakukan perawatan diri, klien mengatakan
dia tidak peduli dan tidak bisa melakukan perawatan
saat stressor.
7. Penatalaksanaan
a. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
b. Membimbing dan menolong klien merawat diri.
c. Ciptakan lingkungan yang mendukung.
1. Pengkajian
Deficit perawatan diri pada klien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
proses piker sehingga kemampuan untuk melakukan perawatan diri
tampak dari ketidakmampuan merawat kebersiahan diri , makan
minum, mandi, berhias diri, secara mandiri dan eliminasi
( BAB/BAK) secara mandiri ( Hastuti, 2018).
a. Data diri
Terdiri dari : nama klien, umur, jenis kelamin, alamat,
agama, pekerjaan, tangagl masuk, nomor rekam
medic, keluarga yang dapat dihubungi.
b. Alasan masuk
Merupakan penyebab klien atau keluarga dating atau
dirawat di Rumah Sakit. Biasanya masalah yang
dialami klien yaitu senang menyendiri, tidak mau
banyak berbicara dengan orang lain, terlihat murung,
penampilan acak – acakan, tidak peduli dengan diri
sendiri dan mulai mengganggu orang lain.
c. Factor predisposisi
1) Pada umumnya klien pernah mengalami
gangguan jiwa dimasa lalu
2) Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak
mampu mealakukan perawatan diri.
3) Pengobatan sebelumnya kurang berhasi
4) Harga diri rendah, klien tidak mempunyai
motivasi untuk merawat diri.
5) Pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina,
dianiaya, dan saksi penganiayaan.
6) Ada anggota keluarga yang pernah mengalami
gangguan jiwa.
7) Pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan yaitu kegagalan yang dapat
menimbulkan frustasi.
d. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan TTV, pemeriksaan head to toe yang
merupakan penampilan klien yang kotor, dan acak -
acakan.
e. Psikososial
1) Genogram
Menggambarkan klien dan anggota keluarga
klien yang mengalami gangguan jiwa, dilihat
dari pola komunikasi pengambilan keputusan
dan pola asuh.
2) Konsep Diri
a) Citra tubuh
Persepsi klien mengenai tubuhnya,
bagian tubuh yang disukai maupun
tidak disukai.
b) Identitas diri
Kaji status dan posisi klien sebelum
dirawat, kepuasan pasien terhadap
status dan posisinya, kepuasan klien
sebagai laki-laki atau perempuan
c) Peran diri
Meliputi tugas atau peran klien didalam
keluarga/pekerjaan, kelompok maupun
masyarakat.kemampuan klien didalam
melaksanakan fungsi ataupun
peranya ,perubahan yang terjadi disaat
klien sakit maupun dirawat, apa yang
dirasakanklien akibat perubahan yang
terjadi.
d) Ideal diri
Berisi harapan klien akan keadaan
tubuhnya yang ideal, posisi, tugas,
peran dalam keluarga,
pekerjaan/sekolah, harapan klien akan
lingkungan sekitar dan penyakitnya.
e) Harga diri
Kaji klien tentang hubungan dengan
orang lain sesuai dengan kondisi,
dampak pada klien yang berhubungan
dengan orang lain, fungsi peran yang
tidak sesuai dengan harapan, penilaian
klien tentang pandangan atau
penghargaan orang lain.
f) Hubungan sosial
Hubungan klien dengan orang lain akan
sangat terganggu karena penampilan
klien yang kotor yang mengakibatkan
orang sekitar menjauh dan menghindari
klien.terdapat hambatan dalam
berhubungan dengan orang lain
g) Spiritual
Nilai dan keyakinan serta kegiatan
ibadah klien terganggu dikerenakan
klien mengalami gangguan jiwa.
h) Status mental
i. Penampilan
Penampilan klien sangat tidak
rapi, tidak mengetahui caranya
berpakaian dan penggunaan
pakaian tidak sesuai.
ii. Cara bicara/pembicaraan
Cara bicara klien yang lambat,
gagap, sering terhenti/bloking,
apatis, serta tidak mampu
memulai pembicaraan
iii. Aktifitas motorik
Biasanya klien tampak lesu,
gelisah, tremor dan kompulsif.
iv. Alam perasaan
Klien tampak sedih, putus asa,
merasa tidak berdaya, rendah
diri, dan merasa dihina.
v. Afek
Klien tampak datar, tumpul,
emosi klien berubah-
ubah,kesepian, apatis, depresi
dan cemas.
vi. Interaksi saat wawancara
Respon klien saat wawancara
tidak kooperatif, mudah
tersinggung, kontak kurang
serta curiga yang menunjukan
sikap atau peran tidak percaya
kepada pewawancara / orang
lain.
vii. Persepsi
Klien berhalusinasi mengenai
ketakutan terhadap hal-hal
kebersihan diri halusinasi
pendengaran, penglihatan dan
perabaan yang membuat klien
tidak ingin membersihkan diri
dan klien mengalami
depersonalisasi.
viii. Proses pikir
Bentuk piker klien yang otistik,
dereistik,sirkumtansial,
terkadang tangensial,
kehilangan asosiasi,
pembicaraan meloncat dari
topik dan terkadang
pewmbicaraan berhenti tiba-
tiba.
core problem
Defisit Perawatan Diri
Isolasi Sosial
cause
9. Diagosis Keperawatan
1) Deficit perawatan diri
2) Isolasi sosial
3) Harga diri rendah
10. Rencana Keperawatan
diperhatikan adekuat
l)
TUK 2 Dalam interaksi klien SP 2 Agar klien dapat
Klien menyebutkan frekuensi Diskusikan cara melakukan
mengetahui menjaga perawatan diri : praktek perawatan perawatan diri
cara-cara 1. Frekuensi mandi diri yang baik dan dengan baik dan
melakukan 2. Frekuensi goosok gigi benar : benar.
perawatan diri 3. Frekuensi keramas 1. Mandi
4. Frekuensi ganti pakaian 2. Gosok gigi
5. Frekuensi berhias 3. Keramas
6. Frekuensi gunting kuku 4. Ganti pakaian
5. Berhias
6. Gunting kuku
2) Fase kerja
Mengidentifikasi apakah klien sudah melakukan
perawatan diri
Mengidentifikasi manfaat dari melakukan perawatan diri
Menjelaskan tentang alat yang harus dipersiapakan
sebelum melakukan perwatan diri
Melatih pasien cara melakukan perawatan
diri : :mandi,cuci rambut,sikat gigi,dan potong kuku
3) Fase Terminasi
Evaluasi perasaan (subjektif)
Evaluasi kemampuan klien (objektif)
Rencana Latihan pasien.
Latihan cara menyiapkan perlengkapan sebelum
mealakukan kebersihan diri
Latihan cara melakukan kebersiahan diri yang baik dan
benar mandi 2x sehari,sikat gigi 2x sehari,cuci rambut 2x
perminggu,potong kuku 1x perminggu
SP 2 : latihan cara berdandan setelah kebersiahan diri
1) Fase orientasi
Salam
Evaluasi perasaan / masalah yang dirasakan
Kontak waktu dan tempat
Evaluasi tanda dan gejala defisit perawatan diri
Validasi kemampuan pasien berdandan, beri pujian
Topik / tindakan yang akan dilakukan
Tujuan pertemuan
2) Fase kerja
Menjelaskan cara dan alat yang disiapkan untuk berdandan
Melatih cara berdandan setelah kebersihan diri : sisiran, rias
muka untuk perempuan; cukuran untuk pria
3) Fase terminasi
Evaluasi perasaan (subjektif)
Evaluasi kemampuan klien (objektif)
Rencana Latihan pasien
Latihan cara dan menyiapkan alat sebelum berdandan
seperti sisir,cermin,minyak,bedak
Latihan cara berdandan 2 x perhari setelah mandi
SP 3 : Latihan cara makan dan minum yang baik
1) Fase Orientasi
Salam
Evaluasi perasaan dan masalah yang dirasakan
Kontrak waktu dan tempat
Evaluasi tanda dan gejala defisit perawatan diri
Validasi kebutuhan dan cara makan pasien , beri pujian
Topik / tindakan yang akan dilakukan
Tujuan pertemuan
2) Fase kerja
Menjelaskan kepada pasien tentang kebutuhan makan
minum
Menjelaskan kepada pasien cara makan dan minum
Menjelaskan tentang peralatan yang di perlukan dalam
makan dan minum
Melatih cara menggunakan peralatan makan dan minum
3) Fase Terminasi
Evaluasi perasaan (subjektif)
Evaluasi kemampuan pasien (objektif)
Rencana Latihan pasien
2) Fase Kerja
Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik
Melatih BAB dan BAK yang baik
Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
Melatih cara membersihkan kamar mandi setelah BAB dan
BAK
3) Fase Terminasi
Evaluasi perasaan (subjektif)
Evaluasi kemampuan pasien (objektif)
Rencana Latihan pasien
Latihan cara BAB dan BAK yang benar
Latihan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
Latihan cara membersihkan kamar mandi setelah BAB
dan BAK
Orientasi :
“Selamat pagi Tina, bagaimana perasaannya hari ini ? Apakah Tina sudah
mandi? Bagaimana kalau saat ini kita mendiskusikan tentang kebersihan diri,
berapa lama kita bicara tina? Baiklah 30 menit yah, tempatnya mau dimana?
Kerja :
Masalah kebersihan diri
Tina, “Berapa kali Tina mandi dalam sehari? Menurut Tina apa kegunaannya
mandi ?Apa alasan Tina sehingga tidak bisa merawat diri ? Menurut Tina apa
manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang
yang merawat diri dengan baik seperti apa? Kalau kita tidak teratur menjaga
kebersihan diri masalah apa menurut Tina yang bisa muncul ?” Sekarang apa
saja alat untuk menjaga kebersihan diri, seperti kalau kita mau mandi , cuci
rambut, gosok gigi apa saja yang perlu dipersiapkan? Benar sekali..Tina perlu
menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir.
Wah bagus sekali, Tina bisa menyebutkan dengan benar .
Masalah berdandan untuk pasien wanita
“Apa yang Tina lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja Tina
menyisir rambut ? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan
sisiran dan berdandan ?”Jadi bisakah Tina sebutkan alat yang digunakan
untuk berdandan? Betul, sisir, bedak, lipstik dll. Ya Bagus sekali
Identifikasi masalah berdandan untuk pasien laki-laki
“Berapa kali Tono cukuran dalam seminggu? Kapan Tono cukuran terakhir?
Apa gunanya cukuran? Wah luar biasa yah Tono bisa menyebutkan dengan
benar.
Identifikasi masalah Makan/minum
“Berapa kali makan sehari?Iya makan tiga kali per hari. Kalau minum sehari
berapa gelas? Betul, minum minimal 10 gelas per hari. Apa saja persiapan
makan? Di mana tempat Tina makan? Bagaimana cara makan yang baik? Apa
yang dilakukan sebelum makan ? Apa pula yang dilakukan setelah makan?”
Identifikasi masalah BAB dan BAK
“Berapa kali Tina BAB per hari? Kalau BAK berapa kali? Di mana biasanya
Tina buang air besar/buang air kecil? Bagaimana membersihkannya?”
Terminasi :
“Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri, manfaat dan alat serta cara melakukan kebersihan dirii ?
Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi ?apa saja alat
untuk menjaga kebersihan diri , bagaimana cara menjaga kebersihan diri. ?
Bagus sekali yah tina sudah menjawabnya dengan benar. Bagaimana
perasaannya setelah mandi? Coba lihat dicermin, lebih bersih dan segar ya?
Nanti jangan lupa yah , Tina melakukan mandi, keramas, gosok gigi dan
gunting kuku sesuai dengan jadwal yang Tina sudah tulis , mandi sehari 2
kali, , sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong
kuku (satu kali per minggu) .Kapan kita ketemu lagi Tina? Bagaimana kalo
hari Jumat? Karena saya datang kerumah Tina seminggu dua kali , yaitu
selasa dan jumat, Kita akan bicara tentang cara berdandan. Tempatnya
dimana Tina? Baiklah dirumah Tina hari jumat, selamat pagi Tina.
Kerja
“Sebelum berdandan, alat apa saja yang harus disiapkan? Yah benar sekali
sisir, bedak dan kalau ada lipstick. Bagaimana cara Tina berdandan ? Apakah
menyisir rambut dulu? Bagaimana cara Tina menyisir ? Sekarang menyisir
rambut.. ya.. Bagus sekali ” Coba lihat di kaca, sudah rapi? “Apa kebiasaan
Tina dalam berdandan ?” “Apakah Tina biasa memakai bedak ?”
.., lanjutkan dengan merias muka. Ya bagus. Tina tampak cantik..” mau pakai
lipstik? Iya buat tipis saja, coba lihat di kaca, cantik ya.
“Bagaimana rasanya setelah berdandan tina..Lebih cantik dan rapi yah. Tina
kita sudah latihan berdandan sekarang apa yang sudah kita lakukan, kita
masukkan kedalam jadwal , berapa kali akan Tina lakukan ? Dua hari sekali
yah, sehabis mandi yah? Jadi Tina bisa tulis dijadwal harian setiap habis
mandi , Tina bisa langsung berdandan.
Terminasi:
“Bagaimana perasaan Tina setelah belajar cara berdandan. “
“Bisa Tina sebutkan lagi, apa saja alat yang diperlukan untuk berdandan ? yah
bagus sekali, sekarang coba sebutkan caranya bagaimana ?”Wah Tina
memang hebat.
“Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah tina Mandi 2x
sehari ini dilakukan sendiri yah, gosok gigi 2x sehari juga, keramas sudah 2x
seminggu mandiri yah Tina, gunting kuku seminggu 1x, ganti baju dan
berdandan sehabis mandi. selasa kita akan ketemu lagi untuk membicarakan
tentang kebutuhan dan latihan cara makan dan minum yang benar. Saya akan
datang jam 9 pagi”.Baiklah Tina bersedia, Baiklah sekarang saya permisi
dulu, selamat pagi
Kerja
““Apakah Tono suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ?”Alatnya apa
saja Tono? Yah bagus sekali Tono sudah menyebutkan dengan baik.
“ Mari latihan bercukur pak? Benar sekali jadi langkah-langkah untuk
bercukur : Siapkan alat cukur yang aman , Siapkan krim cukur (atau busa
sabun mandi), Sekarang oleskan krim pada kumis/jenggot yang akan dicukur
secara merata.,Cukur perlahan-lahan dari atas ke bawah, atau ke arah samping
sampai bersih.Bersihkan tempat yang telah dicukur menggunakan handuk
/kain bersih atau tissue. Iya bagus sekali. Nah, alat-alat dibersihkan dengan
kain bersih atau tissue. Yah bagus sekali. Bagaimana rasanya sudah
bercukur ?Lebih bersih, Tono kita sudah latihan bercukur sekarang apa yang
sudah kita lakukan, kita masukkan kedalam jadwal, berapa hari sekali Tono
bercukur ? Dua hari sekali yah, harinya apa saja Tono? Selasa dan jumat.
Waktunya pagi, pagi atau sore? Jam berapa Tono? Jadi Tono bisa tulis
dijadwal harian setiap selasa dan jumat jam 8 pagi Tono bercukur.
Terminasi
“Bagaimana perasaan Tono setelah kita latihan cara bercukur”.
“Coba Tono, sebutkan cara bercukur, Bagus sekali, Tono sudah menyebutkan
dengan baik “Selanjutnya jangan lupaTono pak untuk melakukan sesuai
jadwal yah , Mandi 2x sehari ini dilakukan sendiri yah, gosok gigi 2x sehari
juga, keramas sudah 1x per minggu mandiri yah Tono, gunting kuku
seminggu 1x per minggu, ganti baju dan menyisir rambut sehabis mandi ,
bercukur berapa kali seminggu Tono? Yah benar sekali, dua kali seminggu
Tono harus bercukur.
“Minggu depan hari selasa kita akan ketemu lagi untuk membicarakan dan
kebutuhan dan latihan cara makan dan minum yang benar. Saya akan datang
jam 9 pagi”.Baiklah Tono, sekarang saya permisi dulu, selamat pagi
Latihan 3 untuk pasien : melatih cara makan dan minum yang baik
Evaluasi tanda dan gejala defisit perawatan diri, validasi kemampuan pasien
melakukan perawatan kebersihan diri dan berdandan. Jelaskan kebutuhan dan
cara makan dan minum, melatih cara makan dan minum yang baik dan
memasukkan dalam jadwal kegiatan.
Orientasi
“Selamat pagi Tina, bagaimana perasaannya hari ini ? Hari ini saya lihat Tina
sudah bersih yah,rambut juga sudah disisir rapi , pakai bedak, kukunya sudah
digunting. Bajunya juga cantik. Bagus sekali, kalau gosok giginya
bagaimana? bagus sekali yah ternyata sudah dilakukan sama Tina . Coba
suster lihat jadwalnya? bagus sekali yah ternyata sudah dilakukan sama
Tina.Mandi 2x sehari ini dilakukan sendiri yah, gosok gigi 2x sehari juga,
keramas sudah 2x per minggu mandiri yah Tina, gunting kuku juga sudah 1x
per minggu ya, dan sudah dilakukan sendiri yah Tina, jadi Tina sudah bagus
sekali tentang kebersihan dirinya, kalau berdandan dilakukan sama siapa
Tina? Oh sudah sendiri, bagus sekali, setiap habis mandi , dilakukan sendiri
atau dibantu ibu Tina? Oh dilakukan sendiri tetapi kadang-kadang masih suka
lupa yah , jadi masih diingatkan sama ibu.kalau berpakaiannya bagaimana?
Dilakukan sendiri, bagus sekali.Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari
ini? “Hari ini kita akan bicara tentang kebutuhan makan dan minum, cara
makan dan minum, Berapa lama nih tina? 45 menit mau dimana tempatnya.
Baiklah di ruang tamu ini?
Kerja
“Tina sekarang kita akan diskusi tentang kebutuhan makan pada orang
dewasa seperti Tina dalam satu hari . kebutuhan makan perhari dewasa untuk
perempuan antara 2000-2200 kalori dan untuk laki-laki antara 2400-2800
kalori setiap hari. Biasanya pada orang dewasa membutuhkan semua itu
didapat dari makanan seperti makanan pokok untuk memberi rasa kenyang :
nasi, jagung, ubi jalar, singkong, dll selain itu perlu juga lauk seperti : lauk
hewani berupa daging ayam, ikan dll, serta lauk nabati seperti kacang-
kacangan, hasil olahan tahu, tempe. Sayur diberikan untuk memberi rasa
segar dan melancarkan proses menelan makanan, karena biasanya
dihidangkan dalam bentuk berkuah : sayur dan umbian, kacang-kacangan ,
buah dan susu sebagai pelengkap, akan sempurna ditinjau dari kecukupan
gizi serta minum 8-10 gelas (2500ml) sehari. Bagaimana Tina apakah sudah
mengerti? Kalau kita mau makan alatnya apa saja Tina? Jadi harus ada piring,
gelas dan sendok yah, sekarang piring gunanya untuk apa? Ya benar sekali,
untuk menaruh makanan, selanjutnya sendok untuk apa? Kalau gelas
disiapkan untuk apa? Bagus sekali , Tina sudah bisa menjawab dengan benar.
Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan ? Makan di meja
makan, ya. “Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari
kita praktekkan ! “Bagus ! Setelah itu kita duduk dan ambil makanan.
Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan Tina yang pimpin !. Bagus..
“Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan
pelan-pelan. Ya, mari kita makan”..
“Setelah makan kita bereskan piring, gelas yang kotor. Ya betul.. dan kita
akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus”!
Kalau yang membersihkan piring , gelas dan sendok siapa? Ibu? Bagaimana
kalau Tina? kita coba membersihkannya.Sekarang kita coba memasukkan nya
dalam jadwal. Coba Tina tulis disini, jam berapa saja Tina makan, yah jadi
ada tiga kali yah kalau pagi jam berapa Tina? Pagi? Sore? Bagus yah Tina
sudah bisa mengisi jadwalnya.
Terminasi
“Bagaimana perasaan Tina setelah kita belajar cara makan dan minum”.
“Alat apa saja yang digunakan untuk makan? Setelah makan apa yang
sebaiknya kita lakukan ?”
“Bagus sekali,Tina bisa mengingat dengan baik apa yang harus kita lakukan
dan jangan lupa untuk melakukan sesuai dengan jadwal. Tina melakukan
mandi, keramas, gosok gigi dan gunting kuku sesuai dengan jadwal yang
Tina sudah tulis , mandi sehari 2 kali, , sikat gigi (2 kali per hari), cuci
rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per minggu), Berdandan
dan mengganti pakaian dua kali sehari sehabis mandi pagi dan sore Hari
jumat saya datang lagi yah Tina untuk membicarakan cara BAB dan BAK,
jamnya seperti biasa yah jam 9 saya dirumah Tina. Selamat pagi Tina
Orientasi
“Selamat pagi Tina, bagaimana perasaaannya hari ini ? Hari ini saya lihat
Tina sudah bersih yah,rambut juga sudah disisir rapi , pakai bedak, kukunya
sudah digunting. Bajunya juga cantik. Bagus sekali, kalau gosok giginya
bagaimana? bagus sekali yah ternyata sudah dilakukan sama Tina .
Bagaimana dengan makan dan minum pagi ini ? Jam berapa ? jam 8 yah?
Bisa suster lihat jadwalnya? bagus sekali yah ternyata sudah dilakukan sama
Tina.Mandi 2x sehari ini dilakukan sendiri yah, gosok gigi 2x sehari juga,
keramas sudah 1x per minggu mandiri yah Tina, gunting kuku juga sudah 1x
per minggu , dan sudah dilakukan sendiri yah Tina, jadi Tina sudah bagus
sekali tentang kebersihan dirinya, kalau berdandan dilakukan sama siapa
Tina? Oh sudah sendiri, bagus sekali, berpakaian juga yah. Bagus sudah
dilakukan setiap habis mandi , dilakukan sendiri atau dibantu ibu ,Tina? Oh
dilakukan sendiri tetapi kadang-kadang masih suka lupa yah , jadi masih
diingatkan sama ibu. Kalau makan dan minum sepertinya masih dibantu yah
Tina.Besok harus sudah melakukannya sendiri yah, Tina bisa khan? Yah Tina
pasti bisa karena Tina hebat.”
Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini? “Hari ini kita akan bicara
tentang cara BAB dan BAK, Berapa lama nih Tina? 30 menit, mau dimana
tempatnya. Baiklah di ruang tamu ini saja yah ?
Kerja
Untuk pasien wanita:
Tina, BAB dan BAK di kamar mandi dan di WC ya. Hati hati pakaian jangan
sampai kena ya. Lalu jongkok di WC. “Cara cebok yang bersih setelah Tina
BAB dan BAK yaitu dengan menyiramkan air dari arah depan ke belakang.
Jangan terbalik ya, …… Cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya
kotoran/tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan kita”
Setelah Tina selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di
kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air
secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tina
membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tina ikut mencegah
menyebarnya kuman berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Setelah selesai membersihan tinja/air kencing, Tina perlu merapihkan
kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan
resleting telah tertutup rapi” . Sekarang mari kita lihat kamar mandi dan WC
(jelaskan tempat dan cara memakai dan membersihkannya).
Sekarang coba dimasukkan ke dalam jadwal, kalau BAB biasanya kapan?
Kalau BAK gak pasti kapan yah?
Terminasi
“Bagaimana perasaan Tina, setelah kita membicarakan tentang cara BAB dan
BAK yang baik?”
“Apa saja yang harus dilakukan saat BAB dan BAK ? Bagus sekali Tina
sudah menyebutkan dengan benar. Nah, coba sebutkan 4 cara perawatan diri
yang telah dipelajari dan dilatih. Bagus sekali. ”Tina mandi, keramas, gosok
gigi dan gunting kuku sesuai dengan jadwal yang Tina sudah tulis , mandi
sehari 2 kali, , sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per minggu),
potong kuku (satu kali per minggu), Berdandan dan mengganti pakaian dua
kali sehari sehabis mandi pagi dan sore, makan 3 kali sekali dan minum 8-10
gelas sehari. BAB dan BAK ditempatnya. Bagaimana Tina, bisa dilakukan
sesuai dengan jadwal? Bagus sekali Tina akan mencoba melakukannya.
“Hari selasa saya datang lagi yah Tina untuk mengevaluasi semua kegiatan
dan latihan perawatan diri yang sudah kita diskusikan, jamnya seperti biasa
yah jam 9 saya dirumah Tina. Selamat pagi Tina
Tindakan keperawatan
1) Mendiskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien defisit
perawatan diri
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya defisit
perawatan diri dan mengambil keputusan merawat pasien
3) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
4) Latih keluarga cara merawat dan membimbing kebersihan diri, berdandan,
makan dan minum, BAB dan BAK pasien
5) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung perawatan diri pasien
6) Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan
segera ke fasilitas kesehatan.
7) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
Kerja :
Bu sebelumnya saya mau tanya masalah apa yang dirasakan dalam merawat
Tina? Kalau terkait dengan kebersihan dirinya bagaimana bu? Oh susah ya,
untuk memotivasi Tina untuk mandi? Harus sering diingatkan yah bu. Bu,
saya bisa bertemu dengan Tina? (setelah selesai sp kebersihan diri dengan
pasien, kembali lagi ke keluarga)
Sekarang apa yang ibu dan keluarga harus lakukan? Selama ini apa yang
sudah ibu lakukan? Bagus sekali ibu sudah selalu mengingatkan untuk itu
tetapi bisa saya tambahkan cara untuk melakukan kebersihan diri adalah
mengajarkan Tina cara membersihkan diri dan berdandan , mulai dari alat
sampai caranya bu?kalau mau mandi alat yang harus ada apa bu? Benar
sekali alat untuk menjaga kebersihan diri, seperti kalau kita mau mandi , cuci
rambut, gosok gigi apa saja yang perlu dipersiapkan? juga perlu menyiapkan
pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo dan sabun. Bagaimana bu bisa ibu
bantu Tina untuk melakukannya jadwalnya sudah ada di Tina yah bu.
Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri, alat serta cara melakukan kebersihan diri ? Sekarang coba ibu
jelaskan lagi kalau cara membimbing Tina merawat diri? Bagus sekali ibu
masih ingat , nanti jangan lupa ibu ingatkan Tina, ibu lihat dijadwal kegiatan.
Tina harus melakukan mandi, keramas, gosok gigi dan gunting kuku sesuai
dengan jadwal yang Tina sudah tulis , mandi sehari 2 kali, , sikat gigi (2 kali
per hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per
minggu), Ganti pakaian dua kali sehari sehabis mandi pagi dan sore. Kapan
kita ketemu lagi Bu? Bagaimana kalo hari Jumat? Karena saya datang
kerumah Tina seminggu dua kali , yaitu selasa dan jumat Kita akan bicara
tentang membimbing berdandan. Kita bicara dirumah ibu yah. Baiklah Bu
kita ketemu lagi hari jumat, selamat pagi bu Ani
Orientasi :
“Selamat pagi Ibu Ani, bagaimana perasaannya hari ini ?Bu , bagaimana
dengan kebersihan diri Tina ? apa latihan yang sudah ibu lakukan untuk
menjaga kebersihan diri Tina? Bagus sekali, ibu sudah melatih Tina sesuai
dengan jadwal. Hari ini saya lihat Tina sudah bersih yah, pakaian dan
rambutnya sudah rapi. Bagus sekali, kalau gosok giginya bagaimana? bagus
sekali yah ternyata sudah dilakukan sama Tina . Bagaimana dengan
kemampuan Tina, bu Ani? Mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas
sudah 2x per minggu yah, gunting kuku juga sudah 1x per minggu. Oh
dilakukan sendiri tetapi kadang-kadang masih suka lupa , jadi masih
diingatkan sama ibu Ani. Baiklah bu, masih ingat apa yang akan dibicarakan
pada hari ini bu? Ya, tentang cara merawat dan membimbing Tina berdandan.
berapa lama kita bicara bu? Baiklah 30 menit yah, tempatnya mau dimana?
Kerja :
Bu tadi saya sudah membimbing Tina berdandan. Jadi mohon ibu bantu
sediakan alat untuk berdandan: sisir, bedak dan lipstik. Bimbing Tina
melakukannya setelah selesai mandi. Tadi sudah dimasukkan dalam
jadualnya, mohon ibu ingatkan dan berikan pujian jika Tina dapat lakukan.
Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita mendiskusikan tentang cara
membimbing Tina berdandan? Apa saja alat-alat yang perlu disediakan?
Bagus sekali ibu masih ingat , nanti jangan lupa ibu ingatkan Tina, ibu lihat
dijadwal kegiatan dan berikan pujian. Kapan kita ketemu lagi Bu?
Bagaimana kalo hari selasa? Latihan cara membimbing Tina cara makan dan
minum. Kita bicara dirumah ibu yah. Baiklah Bu kita ketemu lagi hari jumat,
selamat pagi Bu
Kerja :
Bu, saya tadi sudah bertemu dan melatih Tina cara makan dan minum yang
baik: cuci tangan sebelum dan sesudah makan, berdoa sebelum makan, makan
di meja makan (ditempat makan keluarga), cara makan yang rapi dan bersih.
Tolong ibu bimbing dan ingatkan ya bu, serta berikan pujian. Demikian pula
jumlah makanan dan minuman yang diperlukan sehari: makan tiga kali
perhari (nasi, sayur, lauk dan buah) serta minum 8-10 gelas per hari.
Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah berdiskusi tentang cara membimbing Tina
makan dan minum? Coba ibu sebutkan lagi hal-hal yang perlu dibimbing cara
makan Tina? Bagus sekali. Jangan lupa minumnya 8-10 gelas per hari. Kapan
kita ketemu lagi Bu? Bagaimana kalo hari jumat? Kita akan bicara tentang
cara merawat dan membimbing Tina BAB dan BAK serta follow up, tanda
dan gejala kambuh dan rujukan. Kita bicara dirumah ibu yah. Baiklah Bu kita
ketemu lagi hari jumat, selamat pagi bu Ani.
Kerja :
Bu , saya sudah melatih Tina cara BAB dan BAK yang benar: dilakukan di
WC, membersihkan (cebok) yang benar, membersihkan WC yang benar, cuci
tangan pakai sabun dan merapikan pakaian kembali. Tina juga telah
memasukkannya dalam jadual kegiatannya. Tolong ibu bantu bimbing dan
berikan pujian.
Komunikasi pada kunjungan terakhir, pada saat pasien sudah mandiri
dan telah rutin ke puskesmas
Bu hari ini saya terakhir kerumah ibu nanti ibu bisa terus berobat ke
puskesmas secara teratur, dan ibu harus lihat kalau terjadi tanda-tanda
kekambuhan seperti Tina tidak mau melakukan kebersihan diri ,malas
berdandan, pakaian tidak rapi, makan dan minum diambilkan dan tidak pada
tempatnya, BAB dan BAK sembarangan atau tidak cebok dan menyiram
setelah BAB dan BAK, dan semua kebutuhan dia harus dibantu berarti ibu
harus bawa segera membawa Tina ke puskesmas.
Terminasi :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajar dan mempraktikkan bersama
Tina melakukan cara untuk merawat kebersihan diri, berdandan, makan &
minum, dan BAB&BAK . Bagaimana hasilnya pada Tina? Jangan lupa ibu
terus memotivasi dan membimbing sesuai dengan jadwal. Tina telah
melakukan jadual kegiatannya yaitu: mandi sehari 2 kali, , sikat gigi (2 kali
per hari), cuci rambut (2 kali per minggu), potong kuku (satu kali per
minggu), Berdandan dan mengganti pakaian dua kali sehari sehabis mandi
pagi dan sore , makan 3x sehari dan minum 8 gelas perhari, BAB dan BAK
ditempatnya sesuai dengan yang sudah kita latih bersama. Juga perlu ibu
ingat untuk tetap berobat secara rutin ke puskesmas dan segera bawa Tina ke
puskesmas bila ada tanda –tanda kekambuhan. Selamat pagi Bu.
12. Evaluasi
A. KESIMPULAN
Kesehatan jiwa merupakan kondisi seseorang dimana individu tersebut mampu
berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuannya sendiri dapat menagatasi tekanan, dapat bekerja secara
produktif dan individu tersebut mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya
( Pardede,2020 ). Atau dapat dikatakan bahwa individu dikatakan sehat jiwa apabila
berada dalam kondisi fisik, mental dan sosial yang terbebas dari gangguan
( penyakit ) atau tidak dalam kondisi tertekan sehingga dapat mengendalikan stress
yang timbul. Sehingga memungkinkan individu untuk hidup produktif,dan mampu
melakukan hubungan sosial yang mmuaskan ( Nurhaliamah, 2016 ).
Penyebab terjadinya deficit perawatan diri ada dua yaitu factor predisposisi
(factor resiko) dan factor presipitasi (factor pencetus). Faktor predisposisi yang
menunjang perilaku defisit perawatan diri meliputi: faktor biologis, faktor
psikologis dan faktor sosial budaya. Sedangkan Factor presipitasi yang
menyebabkan deficit perawatan diri yaitu penurunan motivasi, kerusakan kognitif /
persepsi, cemas, lelah, lemah yang menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri
B. SARAN
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai calon perawat harus memahami
secara rinci tentang gangguan jiwa terutama tentang deficit perawatan diri ,
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan secara tepat dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Fortinash, K.M. (2004). Psychiatric Mental Health Nursing. 3th ed. St. Louis: Mosby
Keliat. B.A . dkk (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (basic
Course). EGC: Jakarta
Captain, C (2008). Assessing suicide risk, Nursing made incredibly easy, Volume 6.
Philadelphia : Elsevier Mosby.