OLEH
PIUS NASUTION MAU
NIM : 011221092
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan karena atas
bimbingan dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaian penulisan makalah yang
berjudul “Tendensi Sentral, mean, median, modus” sebagai salah satu tugas mata
kuliah biostatistik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bimbingan, bantuan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini. Untuk itu perkenankan penulis menyampaikan
terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Yohanis Paulus Pati Rangga, S.K.M.,M.P.H sebagai Dosen mata kuliah
biostatistik yang telah membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan dalam
penyelesaian makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dan kelemahan baik dari segi penulisan maupun materi.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun sehingga menjadi lebih baik dalam perkembangan ilmu pengetahuan
terutama tentang metodelogi penelitian. Akhirnya penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………...…….……………………………i
KATA PENGANTAR………………………………….………………..………….ii
DAFTAR ISI………………………….......................................................................iii
BAB I PENDAHULAN………………………………….…………………………..1
A. Latar Belakang………..................................................................................1
B. Rumusan Masalah……………………….…………………………………1
C. Tujuan Penulisan…………….......................................................................2
1. Tujuan Umum………………………….………………………………2
2. Tujuan Khusus……………………........………………………………2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………….…………………3
A. UKURAN PEMUSATAN DATA………………….…..………………….3
1. Pengertian……………………………………….………..………….…3
2. Jenis – Jenis Ukuran Pemusatan Data…………………...………..……3
B. HUBUNGAN ANTARA RATA-RATA HITUNG (MEAN),
MEDIAN DAN MODUS…………………………………….…………..11
C. KUARTIL, DESIL DAN PARSIAL……………………………………..12
1. Kuartil.…………………………………………………………..……12
2. Desil.……………………………………………………………….…15
3. Parsial…………………………………..……………….…………….17
BAB III PENUTUP…………………………………………..…………………….22
A. Kesimpulan………………………………………………………..……...22
B. Saran……………………………………………………………….……..22
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Persentil sama-sama
merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk kedalam analisis statistika
deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data. Untuk tahu
kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu
diketahui terlebih dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan
ukuran pemusatan data.
Analisis Statistika deskriptif merupakan metode yang berkaitan
dengan penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna.
Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi penting
yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan
sederhana yang pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan
dan penafsiran (Aunudin, 1989).
Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan
penyebaran data. Ukuran pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median),
modus, dan median. Sedangkan ukuran
penyebaran data meliputi ragam (variance) dan simpangan baku (standard
deviation).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka perumusan
masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : “Apa yang
dimaksud dengan Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil
beserta contohnya?.
1
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu menguraikan Mean, Modus, Median, Quartil, Desil
dan Presentil beserta contohnya.
.
2. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu menguraikan pengertian Mean, Modus, Median,
Quartil, Desil dan Presentil.
2) Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara perhitungan Mean, Modus,
Median, Quartil, Desil dan Presentil beserta contohnya.
.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jadi, nilai rata-ratanya adalah 6,8.
2) Rata-Rata untuk Data Bergolong (Berkelompok)
Keterangan:
Nilai Frekuensi
10 – 15 4
16 – 20 5
21 – 25 7
26 – 30 8
31 – 35 4
36 - 40 2
Jumlah 27
Jawab :
Cara I :
Nilai Fi Xi Di fidi
10 – 15 4 13 -15 -60
16 – 20 5 18 -10 -50
21 – 25 8 23 -5 -35
26 – 30 8 28 0 0
31 – 35 4 33 5 20
36 - 40 2 38 10 20
Jumlah 30 -105
4
Penyelesaian:
Cara II :
Nilai Fi Xi Di fidi
21-25 8 23 -5 -35
26-30 8 28 0 0
31-35 4 33 5 20
36-40 2 38 10 20
Jumlah 30 -105
Penyelesaian :
5
b. Median.
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data
diurutkan. Dengan demikian, median membagi data menjadi dua
bagian yang sama besar. Median (nilai tengah) disimbolkan dengan
Me.
Nilai 2,3,4,5,6,7,8,9
Frekuensi 2,5,7,8,10,5,4
Jawab:
I. Data diurutkan : 3 4 5 5 6 7 8 8 8 8 9 10
N= 12 (genap)
Jadi, mediannya adlah 7,5
II. n = 41 (ganjil)
6
2) Median untuk data bergolong
Keterangan:
Me = median
Tb = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Contoh Median Data Bergolong
Tentukan median dari data berikut :
Data Frekuensi
11- 20 5
21 – 30 3
31 – 40 8
41 – 50 7
51 – 60 4
61 - 70 9
Jumlah 36
Jawab:
Karena banyaknya data adalah 36, maka median terletak diantara
data ke-18 dan data ke-19 sehingga diperoleh kelas yang
mengandung median adalah 4-40. Dengan demikian , Tb = 41-0,5
= 40,5; p=10 (11-20); f =7; F= 16.
Data F Fk
11- 20 5 5
21 – 30 3 8
31 – 40 8 16
41 – 50 7 23
51 – 60 4 27
61 - 70 9 36
Penyelesaian:
7
Jadi, mediannya adlah 43,36
c. Modus.
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki
frekuensi tertinggi.
Modus dilambnagnkan dengan Mo.
1) Modus untuk data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Contoh Modus Data Tunggal :
Tentukan modus dari data : 7,6,5,8,3,7,9,4,6,4,8,4,10,7,5,7,dan 8.
Jawab:
Data diurutkan: 3,4,4,4,5,5,6,6,7,7,7,7,8,8,8,9,10.
Nilai 7 muncul paling banyak, yaitu 4 kali.
Jadi, modusnya adalah 7.
2) Modus untuk data bergolong
Keterangan :
Mo : modus
Tb : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
Contoh Modus Data Bergolong :
Tentukan modus dari data berikut :
Data Frekuensi
11- 20 5
21 – 30 3
31 – 40 8
41 – 50 7
51 – 60 4
8
61 - 70 9
Jumlah 36
Jawab:
Karena kelas dengan frekuensi terbanyak 9 maka modus terletak
diantara kelas 51-60; tb=51-0,5=50,5; p=10(11-20); di=9-4=5;
F=16.
Penyelesaian:
9
memiliki nilai yang sama, maka nilai
rata-rata, median dan modus akan
terletak pada satu titik dalam kurva
distribusi frekuensi. Kurva distribusi
frekuensi tersebut akan terbentuk
simetris.
10
C. KUARTIL, DESIL DAN PARSIAL
1. Kuartil
Kuartil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data
menjadi empat kelompok yang sama besar. Dengan kata lain kwartil
merupakan nilai yang membagi tiap-tiap 25% frekuensi dalam distribusi.
Kuartil ada 3 :
1) Kuartil pertama (K1) yaitu suatu nilai yang membatasi 25% frekuensi
bagian bawah dengan 75% frekuensi bagian atas.
2) Kuartil kedua (K2) yaitu suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi
bagian bawah dengan 50% frekuensi bagian atas.
3) Kuartil kedua (K3) yaitu suatu nilai yang membatasi 75% frekuensi
bagian bawah dengan 25% frekuensi bagian atas.
Rumus menghitung kuartil :
a. Kuartil Data Tunggal
t(n + 1)
Letak kuartil Q1 =
4
Contoh :
Tentukan Q1 dari data berikut : 5, 6, 3, 7, 10, 12, 7, 8, 9, 6, 8
Q1 = (11 + 1) = 3
Kuartil ke 1 ada di data ke – 3
b. Kuartil group data
Keterangan :
11
Kn = Kuartil ke n.
Bb = Batas bawah interval kelas yang mengandung kuartil ke n.
fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di bawah interval kelas yang
mengandung kuartil ke n.
fd = frekuensi interval kelas yang mengandung kuartil ke n.
i = lebar interval kelas.
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
Contoh :
Carilah nilai yang membatasi 25 orang yang mempunyai nilai ujian
statistik paling tinggi pada tabel berikut ini:
Tabel distribusi frekuensi nilai ujian statistik mahasiswa
No Interval kelas f Fk
1 90 – 99 2 100
2 80 – 89 6 98
3 70 – 79 10 92
4 60 – 69 14 82
5 50 – 59 20 68
6 40 – 49 18 48
7 30 – 39 16 30
8 20 – 29 10 14
9 10 – 9 2 4
10 0–9 2 2
∑ 100
12
i = 10
N = 100
Masuka kedalam rumus kuartil :
Jadi nilai yang membagi 25 orang dengan nilai ujian tertinggi dan 75
orang dengan nilai ujian yang rendah adalah 64,5
2. Desil
Desil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data menjadi
sepuluh kelompok yang sama besar. Dengan kata lain desil merupakan
nilai yang membagi tiap-tiap 10% frekuensi dalam distribusi. Desil ada 9,
yaitu D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9.
1) Desil pertama (D1) adalah suatu nilai yang membatasi 10% frekuensi
bagian bawah dengan 90% frekuensi bagian atas.
2) Desil keenam (D6) yaitu suatu nilai yang membatasi 60% frekuensi
bagian bawah dengan 40% frekuensi bagian atas.
3) Desil kedelapan (D8) yaitu suatu nilai yang membatasi 80%
frekuensi bagian bawah dengan 20% frekuensi bagian atas.
Rumus menghitung desil :
a) Desil Data Tunggal
i(n+1)
Dn =
10
Keterangan :
Dn = Desil ke n
I = Desil yang dicari
n = Jumlah data
13
b) Desil data Kelompok
n / 10 N – fkb
Dn = Bb + i
Fd
Keterangan :
Dn = Desil ke n.
Bb = Batas bawah interval kelas yang mengandung desil ke n.
fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di bawah interval kelas
yang mengandung desil ke n.
fd = frekuensi interval kelas yang mengandung desil ke n.
I = lebar interval kelas.
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
Contoh:
Carilah nilai yang membatasi 40 orang yang mempunyai nilai
ujian statistik paling rendah pada tabel berikut ini:
Tabel distribusi frekuensi nilai ujian statistik mahasiswa
Interval
No Kelas f fk
1 90 – 99 2 100
2 80 – 89 6 98
3 70 – 79 10 92
4 60 – 69 14 82
5 50 – 59 20 68
6 40 – 40 18 48
7 30 – 39 16 30
8 20 – 29 10 14
14
9 10 – 19 2 4
10 0-9 2 2
∑ 100
18 18 18
3. Parsial / Persentil
Persentil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data
menjadi seratus kelompok yang sama besar. Dengan kata lain persentil
merupakan nilai yang membagi tiap- tiap 1% frekuensi dalam distribusi.
Persentil ada 99, yaitu P1 - P99.
1) Persentil pertama (P1) adalah suatu nilai yang membatasi 1%
frekuensi bagian bawah dengan 99% frekuensi bagian atas.
2) Persentil ketiga puluh tujuh (P37) yaitu suatu nilai yang membatasi
37% frekuensi bagian bawah dengan 63% frekuensi bagian atas.
3) Persentil kedelapan puluh enam (P86) yaitu suatu nilai yang
15
membatasi 86% frekuensi bagian bawah dengan 14% frekuensi
bagian atas.
Rumus menghitung persentil :
a) Persentil data tunggal
i(n+1)
Pi terletak pada data ke :
100
Keterangan :
Pi = Persentil ke – i
i = Persentil yang di cari.
n = banyaknya data
n / 100 N – fkb
Pn = Bb + i
fd
Keterangan :
Pn = Persentil ke n.
Bb = Batas bawah interval kelas yang mengandung persentil
ke n.
Fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di bawah interval
kelas yang mengandung persentil ke n.
fd = frekuensi interval kelas yang mengandung persentil ke n.
i = lebar interval kelas.
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
Contoh:
Carilah nilai yang membatasi 67 orang yang mempunyai nilai
ujian statistic paling rendah pada tabel berikut ini:
Tabel Distribusi Frekuensi nilai ujian statistik mahasiswa
16
No Interval Kelas f fk
1 90 – 99 2 100
2 80 – 89 6 98
3 70 – 79 10 92
4 60 – 69 14 82
5 50 – 59 20 68
6 40 – 40 18 48
7 30 – 39 16 30
8 20 – 29 10 14
9 10 – 19 2 4
10 0-9 2 2
∑ 100
17
Jenjang persentil (JP) adalah bilangan yang menunjukkan
frekuensi dalam persen (%) yang terdapat pada suatu
bilangan tertentu dan dibawahnya.
Rumus Jenjang Persentil :
Keterangan :
X = Suatu nilai yang diketahui.
Bb = Batas bawah interval kelas yang mengandung X.
Fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di bawah interval
kelas yang mengandung X.
Fd = frekuensi interval kelas yang mengandung X
I = lebar interval kelas .
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
Contoh : Tabel Distribusi Frekuensi nilai ujian statistik
mahasiswa
No Interval Kelas f fk
1 90 – 99 2 100
2 80 – 89 6 98
3 70 – 79 10 92
4 60 – 69 14 82
5 50 – 59 20 68
6 40 – 40 18 48
7 30 – 39 16 30
8 20 – 29 10 14
9 10 – 19 2 4
10 0-9 2 2
∑ 100
18
Dari tabel di atas, berapa orangkah yang mendapat nilai ujian
73 ke bawah? Jawab:
Mencari interval kelas yang mengandung nilai 73 → 70 - 79
Dari table diketahui:
X = 73
Bb = 69,5
Fkb = 82
fd = 10
i = 10
N = 100
Masukan kedalam rumus :
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode ukuran penempatan (median, kuartil, desil dan persentil) dan
ukuran gejala pusat (rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonic dan
modus),sangat berpengaruh terhadap kehidupan, karena metode-metode
tersebut dapat mengklasifikasikan dan menyajikan data yang mudah dipahami
sehingga persoalan-persoalan yang berkaitan dengan statistika bisa teratasi.
Namun, metode-metode ini tidak dapat dipakai apabila tidak terdapat data-
data yang bisa digunakan atau data tersebut tidak valid.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah pengetahuan tentang tedensi sentral, mean, median dan
modus.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Agar dapat digunakan sebagai wacana dan pengetahuan tentang
perkembangan ilmu terutama tentang tendensi sentral, mean, median dan
modus.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dergibson Siagian & Sugiarto. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi,
halaman 4-6". 2002. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
https://www.rumusstatistik.com/2013/08/hubungan-rata-rata-median-dan-
modus.html
http://www.pelajaran.co.id/2016/12/ukuran-pemusatan-data-mean-median-modus-
rumus-dan- contoh-soal.html
21