Disusun oleh :
Nayla Afina Husna (26)
1
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini. Dalam
proses
penyusunan tugas ini penyusun menemui beberapa hambatan, namun berkat dukungan materil dari
berbagai pihak, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik.
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada
semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penyusun semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi
penyusun dan bagi pembaca lain pada umumnya.
Bekasi, September
2017
Penyusun Makalah
2
Kata Pengantar................................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................................... 3
BAB I........................................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang........................................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................................ 4
C. Tujuan.............................................................................................................................................................. 4
BAB II................................................................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN................................................................................................................................................ 5
2.2.2. Median ........................................................................................................................................... 8
2.2.3. Modus ................................................................................................................................................... 11
2.3. Hubungan Antara Rata-rata Hitung (Mean), Median dan Modus..................................................................13
2.4.1. Kuartil................................................................................................................................................ 14
2.4.2. Desil................................................................................................................................................... 17
2.4.3. Persentil.............................................................................................................................................. 19
BAB III............................................................................................................................................................................. 25
PENUTUP....................................................................................................................................................... 25
3.1. Simpulan.................................................................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................. 26
3
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Persentil sama-sama merupakan ukuran
pemusatan data yang termasuk kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data.
Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu diketahui
terlebih dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis
Statistika deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga
memberikan informasi yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan
informasi penting yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana
yang pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin,
1989). Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran
pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median), modus, dan median. Sedangkan ukuran
penyebaran data meliputi ragam (variance) dan simpangan baku (standard deviation).
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam penulisan makalah
ini kami mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
“Apa yang dimaksud dengan Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil beserta
contohnya?
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil beserta contoh.
4
Ukuran pemusatan data merupakan salah satu pengukuran data dalam statistika.
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara mpenyusunan data, penyajian
data, dan
penarikan kesimpulan mengenai suatu keseluruhan berdasarkan data yang ada pada bagian dari
keseluruhan tadi. Yang termasuk dalam ukuran pemusatan data adalah rataan (Mean), Median,
Modus . Untuk memudahkan anda dalam memahami materi ini, dibawah ini akan kita uraikan
penjelasan dibawah ini.
Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah sekelompok data
dibagi dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan x.
Keterangan:
ẋ = mean
n = banyaknya data
xi = nilai data ke-i
5
Contoh rataan data tunggal
Jawab:
Keterangan:
xi = nilai tengah data ke-
i fi = frekuesni data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
6
Contoh Rataan Data Kelompok
Nilai Frekuensi
11 - 15 4
16 - 20 5
21 - 25 7
26 - 30 8
31 - 35 4
36 – 40 2
Jumlah 27
Jawab:
Cara I:
Nilai Xi Fi FiXi
11 – 15 13 4 52
16 – 20 18 5 90
21 – 25 23 7 161
26 – 30 28 8 224
31 – 35 33 4 132
36 – 40 38 2 76
Jumlah 30 735
Penyelesaian:
7
Cara II:
Nilai Fi Xi di fidi
21 – 25 8 23 -5 -35
26 – 30 8 28 0 0
31 - 35 4 33 5 20
36 - 40 2 38 10 20
Jumlah 30 -105
Penyelesaian:
2.2.2. Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan
demikian, median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai tengah)
disimbolkan dengan Me.
8
1. Median untuk Data Tunggal
Nilai 3,4,5,6,7,8,9
Frekuensi2,5,7,8,10,5,4
Jawab:
1. Data diurutkan : 3 4 5 5 6 7 8 8 8 8 9 10
N= 12 (genap)
Jadi, mediannya adlah 7,5
2. n = 41 (ganjil)
9
2.Median untuk data bergolong
Keterangan:
Me = median
Tb = tepi bawah kelas median
p = panjang
kelas n = banyak
data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Data Frekuensi
11-20 5 Jawab:
21-30 3
Karena banyaknya data adalah 36 maka
31-40 8
median terletak diantara data ke-18 dan data
41-50 7 ke-19 sehingga diperoleh kelas yang
51-60 4 mengandung median adalah 4-40. Dengan
10
Data F Fk
11-20 5 5 Penyelesaian:
21-30 3 8
31-40 8 16
41-50 7 23
51-60 4 27
61-70 9 36
2.2.3. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi.
Modus dilambnagnkan dengan Mo.
Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Jawab:
Data diurutkan: 3,4,4,4,5,5,6,6,7,7,7,7,8,8,8,9,10.
Nilai 7 muncul paling banyak, yaitu 4 kali.
11
2. Modus untuk data bergolong
Keterangan :
Mo : modus
Tb : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan
kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan
kelas sesudahnya
41-50 7 Penyelesaian:
51-60 9
61-70 4
Jumlah 36
12
Rata-rata hitung (mean), median dan modus adalah nilai yang digunakan untuk
mewakili seperangkat data. Ketiga nilai tersebut sering juga disebut dengan ukuran
kecenderungan terpusat (measure of central tendency). Sebab kecenderungan dari nilai-nilai
tersebut memusat pada bagian tengah suatu perangkat data.
Pada analisis data biasanya fokus perhatian tidak terletak pada keseluruhan data, tetapi
terletak hanya dimana data tersebut memusat. Oleh karena itulah nilai-nilai rata-rata, median
dan modus sering digunakan untuk mewakili seperangkat data dalam analisis statistik.
Pada suatu distribusi frekuensi, hubungan antara rata-rata, median dan modus adalah
sebagai berikut.
1. Jika rata-rata, median dan modus
memiliki nilai yang sama, maka
nilai rata-rata, median dan modus
akan terletak pada satu titik dalam
kurva distribusi frekuensi. Kurva
distribusi frekuensi
tersebut akan terbentuk
simetris.
13
3. Jika rata-rata lebih kecil dari
median, dan median lebih kecil dari modus, maka pada kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di seb
kiri atau kemiringan negatif .
4.Jika kurva distribusi frekuensi tidak simetris (menceng ke kiri atau ke kanan), maka
biasanya akan berlaku hubungan antara rata-rata median dan modus sebagai berikut.
Rata-rata – Modus = 3 (Rata-rata – Median)
Kuartil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data menjadi empat
kelompok yang sama besar. Dengan kata lain kwartil merupakan nilai yang membagi tiap-tiap 25% frekuensi dalam dis
• Kuartil pertama (K1) yaitu suatu nilai yang membatasi 25% frekuensi bagian
bawah dengan 75% frekuensi bagian atas.
• Kuartil kedua (K2) yaitu suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi bagian
bawah dengan 50% frekuensi bagian atas.
• Kuartil kedua (K3) yaitu suatu nilai yang membatasi 75% frekuensi bagian
bawah dengan 25% frekuensi bagian atas.
14
Rumus menghitung kuartil :
5, 6, 3, 7, 10, 12, 7, 8, 9, 6, 8
Q1 = 1 (11 + 1) = 3
Kn = Kuartil ke n.
Bb = Batas bawah interval kelas yang mengandung kuartil ke n.
fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di bawah interval kelas yang mengandung
kuartil ke n.
fd = frekuensi interval kelas yang mengandung kuartil ke
n. i = lebar interval kelas.
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
15
Contoh :
Carilah nilai yang membatasi 25 orang yang mempunyai nilai ujian statistik paling tinggi
pada tabel berikut ini:
Bb = 59,5
fkb = 68
fd = 14
i = 10
N = 100
Jadi nilai yang membagi 25 orang dengan
nilai ujian tertinggi dan 75 orang dengan nilai
ujian yang rendah adalah 64,5
16
Desil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data menjadi sepuluh
kelompok yang sama besar. Dengan kata lain desil merupakan nilai yang membagi tiap-tiap
10% frekuensi dalam distribusi. Desil ada 9, yaitu D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9.
• Desil pertama (D1) adalah suatu nilai yang membatasi 10% frekuensi bagian
bawah dengan 90% frekuensi bagian atas.
• Desil keenam (D6) yaitu suatu nilai yang membatasi 60 % frekuensi bagian bawah
dengan 40% frekuensi bagian atas.
• Desil kedelapan (D8) yaitu suatu nilai yang membatasi 80% frekuensi bagian
bawah dengan 20% frekuensi bagian atas.
Dn = Desil ke n.
n = Jumlah data
Dn = Desil ke n.
Bb = Batas bawah interval kelas yang
mengandung desil ke n.
fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di
bawah interval kelas yang mengandung
desil ke n.
fd = frekuensi interval kelas yang
mengandung desil ke n.
i = lebar interval kelas.
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
17
Contoh:
Carilah nilai yang membatasi 40 orang yang mempunyai nilai ujian statistik paling
rendah pada tabel berikut ini:
18
Masukkan ke dalam rumus desil:
Jadi nilai yang membagi 40 orang dengan nilai ujian tertinggi dan 60 orang
dengan nilai ujian yang rendah adalah 45,05.
Persentil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data menjadi seratus
kelompok yang sama besar. Dengan kata lain persentil merupakan nilai yang membagi tiap-
tiap 1% frekuensi dalam distribusi. Persentil ada 99, yaitu P1 - P99.
• Persentil pertama (P1) adalah suatu nilai yang membatasi 1% frekuensi bagian
bawah dengan 99% frekuensi bagian atas.
• Persentil ketigapuluhtujuh (P37) yaitu suatu nilai yang membatasi 37% frekuensi
bagian bawah dengan 63% frekuensi bagian atas.
• Persentil kedelapanpuluh enam (P86) yaitu suatu nilai yang membatasi 86% frekuensi
bagian bawah dengan 14% frekuensi bagian atas.
Pi = Persentil ke – i
i = Persentil yang di cari.
n = banyaknya data
19
Pn = Persentil ke n.
Bb = Batas bawah interval kelas yang mengandung persentil ke n.
fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di bawah interval kelas yang mengandung
persentil ke n.
fd = frekuensi interval kelas yang mengandung persentil ke
n. i = lebar interval kelas.
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
Contoh:
Carilah nilai yang membatasi 67 orang yang mempunyai nilai ujian statistik
paling rendah pada tabel berikut ini:
20
Mencari interval kelas yang mengandung P67 → 67/100 x 100 = 67 → 50 - 59
Dari tabel diketahui :
Bb = 49,5
Fkb = 48
fd = 20
i = 10
N = 100
Jadi nilai yang membagi 67 orang dengan nilai ujian tertinggi dan 33 orang dengan nilai ujian
yang rendah adalah 59.
Jenjang Persentil
Jenjang persentil (JP) adalah bilangan yang menunjukkan frekuensi dalam persen (%)
yang terdapat pada suatu bilangan tertentu dan dibawahnya.
Rumus Jenjang Persentil :
21
Contoh :
Dari tabel di atas, berapa orangkah yang mendapat nilai ujian 73 ke bawah?
Jawab:
Mencari interval kelas yang mengandung nilai 73 → 70 - 79
22
2.5 Kumpulan soal tentang mean, median, dan modus
1. Soal pertama
Senin kemarin, Pak Hasan mendata tinggi badan siswa kelas V SD Negeri Jaya. Hasil yang didapat termuat
dalam tabel di bawah ini:
Pembahasan:
Contoh soal mean median modus kelas 12 dalam bentuk tabel tersebut menanyakan nilai rata-rata dari data
kelompok yang berupa tinggi badan siswa.
Penghitungannya harus memakai rumus mean data kelompok yakni dengan membagi jumlah semua nilai
dengan banyaknya jumlah data, yakni:
Jadi, rata-rata (mean) tinggi badan siswa kelas V SD N Jaya adalah 164,78 cm.
23
2. Soal kedua
Setelah melakukan penelitian sederhana, Naya berhasil memperoleh data dengan urutan sebagai berikut
89,89,89,89,90,90,91,91,92,93,93,94,94,96,96,98,98,100.
Pembahasan:
Sudah bisa ditebak bahwa soal tersebut adalah contoh soal mean median modus kelas 12 data tunggal yang
menanyakan mean alias rata-rata kelompok data.
Penghitungan mean pada data tunggal lebih simple dibandingkan pada data kelompok. Kamu hanya perlu
mencari total semua nilai (x) dan menghitung banyaknya data (n).
Data tunggal tersebut sudah urut dari yang terkecil hingga terbesar sehingga tinggal dijumlahkan saja
seluruhnya, menjadi:
Sedangkan n dari data tunggal tersebut sebanyak 18. Lalu, masuk ke rumus mean data tunggal:
24
Metode ukuran penempatan (median, kuartil, desil dan persentil) dan ukuran gejala pusat
(rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonic dan modus),sangat berpengaruh terhadap
kehidupan, karena metode-metode tersebut dapat mengklasifikasikan dan menyajikan data yang
mudah dipahami sehingga persoalan-persoalan yang berkaitan dengan statistika bisa teratasi.
Namun, metode-metode ini tidak dapat dipakai apabila tidak terdapat data-data yang bisa
digunakan atau data tersebut tidak valid.
25
DAFTAR PUSTAKA
Dergibson Siagian & Sugiarto. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, halaman 4-6". 2002.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Ronald E.Walpole. Pengantar Statistika, halaman 2-5". 1993. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Oktarezi, Eriq. Kenali Pengertian dan Perbedaan Statistik dan Statistika.
https://www.rumusstatistik.com/2013/08/hubungan-rata-rata-median-dan-modus.html
http://www.pelajaran.co.id/2016/12/ukuran-pemusatan-data-mean-median-modus-rumus-dan- contoh-soal.html
26