TENTANG
RATA RATA HITUNG MEDIAN DAN MODUS
Dosen Pengampu : Siti Qomariyah, S.Pd.,M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini. Dalam
proses penyusunan tugas ini penyusun menemui beberapa hambatan, namun berkat dukungan
materil dari berbagai pihak, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup
baik.
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada
semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penyusun semoga tugas ini bermanfaat khususnya
bagi penyusun dan bagi pembaca lain pada umumnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1. Penjelasan Ukuran Pemusatan Data.........................................................................................2
2.2. Ukuran Pemusatan Data...........................................................................................................2
2.2.1. Rataan (Mean).......................................................................................................................2
2.2.2. Median...................................................................................................................................6
2.2.3. Modus....................................................................................................................................8
2.3. Hubungan Antara Rata-rata Hitung (Mean), Median dan Modus.........................................10
2.4. Kuartil, Desil dan Parsial........................................................................................................11
2.4.1. Kuartil..................................................................................................................................11
2.4.2. Desil.....................................................................................................................................14
2.4.3. Persentil...............................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Persentil sama-sama merupakan ukuran
pemusatan data yang termasuk kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data.
Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu diketahui
terlebih dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis
Statistika deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga
memberikan informasi yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan
informasi penting yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana
yang pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin,
1989).
Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran
pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median), modus, dan median. Sedangkan ukuran
penyebaran data meliputi ragam (variance) dan simpangan baku (standard deviation).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam penulisan makalah
ini kami mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
“Apa yang dimaksud dengan Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil beserta
contohnya?
C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil beserta contoh.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah sekelompok data
dibagi dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan x.
Tunggal Keterangan:
ẋ = mean
n = banyaknya data
xi = nilai data ke-i
2
Jawab:
Keterangan:
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuesni data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
3
Contoh Rataan Data Kelompok
Tentukan rata-rata dari data berikut.
Nilai Frekuansi
11-15 4
16-20 5
21-25 7
26-30 8
31-35 4
36–40 2
Jumlah 27
Jawab:
Cara I:
Nilai Xi Fi FiXi
11–15 13 4 52
16–20 18 5 90
21–25 23 7 161
26–30 28 8 224
31–35 33 4 132
36–40 38 2 76
Jumlah 30 735
Penyelesaian:
4
Cara II:
Nilai Fi Xi di fidi
21–25 8 23 -5 -35
26–30 8 28 0 0
31-35 4 33 5 20
36-40 2 38 10 20
Jumlah 30 -105
Penyelesaian:
2.2.2. Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan
demikian, median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai tengah)
disimbolkan dengan Me.
1. Jika banyaknya data n ganjil maka median: 2. Jika banyaknya n genap maka median:
1. Data diurutkan : 3 4 5 5 6 7 8 8 8 8 9 10
N= 12 (genap)
Jadi, mediannya adlah 7,5
2. n = 41 (ganjil)
2.Median untuk data bergolong
Keterangan:
Me = median
Tb = tepi bawah kelas
median p = panjang kelas n =
banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
Contoh Median Data Bergolong
Jawab:
Data Frekuensi
Karena banyaknya data adalah 36 maka
11-20 5 median terletak diantara data ke-18 dan data
21-30 3 ke-19 sehingga diperoleh kelas yang
mengandung median adalah 4-40. Dengan
31-40 8
demikian , Tb = 41-0,5 = 40,5; p=10 (11-
41-50 7 20); f =7; F= 16.
51-60 4
61-70 9
Jumlah 36
Data F Fk Penyelesaian:
11-20 5 5
21-30 3 8
31-40 8 16
41-50 7 23
51-60 4 27
Jadi, mediannya adlah 43,36
61-70 9 36
2.2.3. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi.
Modus dilambnagnkan dengan Mo.
Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Jawab:
Data diurutkan: 3,4,4,4,5,5,6,6,7,7,7,7,8,8,8,9,10.
Nilai 7 muncul paling banyak, yaitu 4 kali.
Mo : modus
Tb : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan
kelas sebelumnya
Contoh Modus Data Bergolong
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan
Data Frekuensi
11-20 5
Jawab:
21-30 3
61-70 4
Penyelesaian:
Jumlah 36
4. Jika kurva distribusi frekuensi tidak simetris (menceng ke kiri atau ke kanan), maka
biasanya akan berlaku hubungan antara rata-rata median dan modus sebagai berikut.
Rata-rata – Modus = 3 (Rata-rata – Median)
2.4.1. Kuartil
Kuartil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data menjadi empat
kelompok yang sama besar. Dengan kata lain kwartil merupakan nilai yang membagi tiap-
tiap 25% frekuensi dalam distribusi. Kuartil ada 3:
Kuartil pertama (K1) yaitu suatu nilai yang membatasi 25% frekuensi bagian
bawah dengan 75% frekuensi bagian atas.
Kuartil kedua (K2) yaitu suatu nilai yang membatasi 50% frekuensi bagian
bawah dengan 50% frekuensi bagian atas.
Kuartil kedua (K3) yaitu suatu nilai yang membatasi 75% frekuensi bagian
bawah dengan 25% frekuensi bagian atas.
Rumus menghitung kuartil :
Kuartil Data Tunggal Contoh :
Tentukan Q1 dari data berikut :
5, 6, 3, 7, 10, 12, 7, 8, 9, 6, 8
Q1=1(11+1)= 3
Kuartil ke 1 ada di data ke - 3
Kn = Kuartil ke n.
Bb = Batas bawah interval kelas yang mengandung kuartil ke n.
fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di bawah interval kelas yang mengandung kuartil
ke n.
fd = frekuensi interval kelas yang mengandung kuartil ke n.
i = lebar interval kelas.
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
Contoh :
Carilah nilai yang membatasi 25 orang yang mempunyai nilai ujian statistik paling tinggi
pada tabel berikut ini:
Bb = 59,5
fkb = 68
fd = 14
i = 10
N = 100 Jadi nilai yang membagi 25 orang dengan nilai
ujian tertinggi dan 75 orang dengan nilai ujian
yang rendah adalah 64,5
2.4.2. Desil
Desil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data menjadi sepuluh
kelompok yang sama besar. Dengan kata lain desil merupakan nilai yang membagi tiap-tiap
10% frekuensi dalam distribusi. Desil ada 9, yaitu D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9.
Desil pertama (D1) adalah suatu nilai yang membatasi 10% frekuensi bagian bawah
dengan 90% frekuensi bagian atas.
Desil keenam (D6) yaitu suatu nilai yang membatasi 60% frekuensi bagian
bawah dengan 40% frekuensi bagian atas.
Desil kedelapan (D8) yaitu suatu nilai yang membatasi 80% frekuensi bagian
bawah dengan 20% frekuensi bagian atas.
Dn = Desil ke n.
n = Jumlah data
Dn = Desil ke n.
Bb = Batas bawah interval kelas yang
mengandung desil ke n.
fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di
bawah interval kelas yang mengandung
desil ke n.
fd = frekuensi interval kelas yang
mengandung desil ke n.
i = lebar interval kelas.
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
Contoh:
Carilah nilai yang membatasi 40 orang yang mempunyai nilai ujian statistik paling
rendah pada tabel berikut ini:
Jadi nilai yang membagi 40 orang dengan nilai ujian tertinggi dan 60
orang dengan nilai ujian yang rendah adalah 45,05.
2.4.3. Persentil
Persentil merupakan nilai yang membagi frekuensi distribusi data menjadi seratus
kelompok yang sama besar. Dengan kata lain persentil merupakan nilai yang membagi tiap-
tiap 1% frekuensi dalam distribusi. Persentil ada 99, yaitu P1 - P99.
Persentil pertama (P1) adalah suatu nilai yang membatasi 1% frekuensi bagian
bawah dengan 99% frekuensi bagian atas.
Persentil ketigapuluhtujuh (P37) yaitu suatu nilai yang membatasi 37%
frekuensi bagian bawah dengan 63% frekuensi bagian atas.
Persentil kedelapanpuluh enam (P86) yaitu suatu nilai yang membatasi 86%
frekuensi bagian bawah dengan 14% frekuensi bagian atas.
Pi = Persentil ke – i
i = Persentil yang di cari.
n = banyaknya data
Pn = Persentil ke n.
Bb = Batas bawah interval kelas yang mengandung persentil ke n.
fkb = frekuensi kumulatif interval kelas di bawah interval kelas yang mengandung
persentil ke n.
fd = frekuensi interval kelas yang mengandung persentil ke n.
i = lebar interval kelas.
N = jumlah frekuensi dalam distribusi.
Contoh:
Carilah nilai yang membatasi 67 orang yang mempunyai nilai ujian statistik
paling rendah pada tabel berikut ini:
Jadi nilai yang membagi 67 orang dengan nilai ujian tertinggi dan 33 orang dengan nilai
ujian yang rendah adalah 59.
Jenjang Persentil
Jenjang persentil (JP) adalah bilangan yang menunjukkan frekuensi dalam persen (%)
yang terdapat pada suatu bilangan tertentu dan dibawahnya.
Rumus Jenjang Persentil :
Dari tabel di atas, berapa orangkah yang mendapat nilai ujian 73 ke bawah?
Jawab:
Mencari interval kelas yang mengandung nilai 73 → 70 - 79
3.1. Simpulan
Metode ukuran penempatan (median, kuartil, desil dan persentil) dan ukuran gejala pusat
(rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonic dan modus),sangat berpengaruh terhadap
kehidupan, karena metode-metode tersebut dapat mengklasifikasikan dan menyajikan data yang
mudah dipahami sehingga persoalan-persoalan yang berkaitan dengan statistika bisa teratasi.
Namun, metode-metode ini tidak dapat dipakai apabila tidak terdapat data-data yang bisa
digunakan atau data tersebut tidak valid.
DAFTAR PUSTAKA
Dergibson Siagian & Sugiarto. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, halaman 4-6".
2002. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Ronald E.Walpole. Pengantar Statistika, halaman 2-5". 1993. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Oktarezi, Eriq. Kenali Pengertian dan Perbedaan Statistik dan Statistika.