Anda di halaman 1dari 18

BIOSTATISTIK

“PEMUSATAN DAN PENYEBARAN DATA”

DOSEN PENGAMPU :

Ns.Ari Rahmat Aziz, M. Kep

DISUSUN OLEH :

Nadia Aufa (180101147)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes AL INSYIRAH PEKANBARU

TA.2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Statistik Pendidikan dengan judul “Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data”. Dengan
membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengerti materi ini.

Kami sadar, sebagai seorang Mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Pekanbaru , Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian Penyajian Data.........................................................................................2


B. Ukuran Pemusatan Data.............................................................................................2
C. Ukuran Letak Data.....................................................................................................5
D. Ukuran Penyebaran Data............................................................................................8
E. Hubungan Antara Mean, Median, dan Modus...........................................................11

BAB III PENUTUP.............................................................................................................14

A. Kesimpulan................................................................................................................14
B. Saran…………………………………………………………………………………14

Daftar Pustaka......................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Statistika dapat didefenisikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara mengumpulkan fakta/data, pengelolaan data, kemudian menganalisis data tersebut
sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan/keputusan. Penggunaan istilah statistika berakar
dari istilah-istilah dalam bahasa latin “modern statisticum collegiums(dewan negara)” dan
bahasa italia “statista (negarawan atau politikus)”. Pada abad ke-19 dan awal abad ke 20
statistika mulai banyak menggunakan bidang-biadng dalam matematika, terutama peluang.
Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telahmenyentuh semua bidang ilmu
pengetahuan, mulai dari astronomi hingga linguistika. Meskipun ada pihak yang menganggap
statistika sebagai cabang dari matematika tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika
sebaga bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya.
Dalam statistika terdapat juga pemusatan, letak dan penyebaran data, yang akan dibahas lebih
lanjut dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan penyajian data?
2. Bagaimana ukuran pemusatan data?
3. Bagaimana dengan ukuran letak data?
4. Bagaimana dengan ukuran penyebaran data?
5. Bagaimana hubungan antara mean, median, dan modus?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penyajian data
2. Untuk mengetahui ukuran pemusatan data
3. Untuk mengetahui ukuran letak data
4. Untuk mengetahui ukuran penyebaran data
5. Untuk mengetahui tentang hubungan antara mean, median dan modus

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyajian Data

Suatu data statistik dapat diperoleh dimana saja, bergantung pada maksud dan tujuan
penelitian yang dilakukan. Hendaknya, data yang dikumpulkan adalah data yang akurat, terkini
(up to date), komprehensif (menyeluruh), dan memiliki kaitan dengan persoalan yang diteliti.
Untuk itu, seorang peneliti hendakanya memiliki perencanaan yang baik, agar memperoleh
hasil seperti yang diharapkan jika seorang peneliti ingin mengumpulkan data yang diperlukan,
ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkannya, antara lain dengan wawancara,
angket atau kuesioner, dan pengamatan atau observasi.

Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan
ogive.menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta
penafsirannya. Menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data serta
penafsirannya. Sajian data dalam bentuk diagram garis, diagram lingkaran, dan diagram batang
mengidentifikasi nilai suatu data yang ditmpilkan pada tabel dari diagram ukuran pemusatan
rataan, modus, median. Ukuran penyebaran, jangkauan, simpangan kuartil, variansi, dan
simpangan baku. Data dalam bentuk diagram batang, garis, lingkaran, dan ogive serta
penafsirannya ukuran letak, kuartil, desil, persentil, jangkauan, simpangan kuartil, variansi, dan
simpangan baku.

B. Ukuran Pemusatan Data


Merupakan nilai tunggal yang mewakili semua data atau kumpulan pengamatan dimana
nilai tersebut menunjukan pusat data. Yang termasuk ukuran pemusasan :
1. Rata-rata hitung (Mean)
Mean dari sekelompok angka adalah jumlah dari keseluruhan angka yang ada, dibagi
dengan banyaknya angka tersebut.
Rumus umumnya :
Jumlah semua nilai data
Rata−rata hitung =
Banyaknya nilai data

2
a. Untuk data tunggal
X 1 + X 2 +.. .+ X n ∑X
X̄ = =
n n
b. Untuk data kelompok
f 1 X 1 +f 2 X 2 +. ..+ f n X n ∑ fX
X̄ = =
f 1 + f 2 +. . .+ f n ∑f
Contoh :

Interval kelas Nilai Tengah Frekuensi fX


(X)
9-21 15 3 45
22-34 28 4 112
35-47 41 4 164
48-60 54 8 432
61-73 67 12 804
74-86 80 23 1840
87-99 93 6 558
f = 60 fX = 3955

2. Median
Median adalah suatu nilai atau suatu angka yang membagi suatu distribusi data ke dalam
dua bagian yang sama besar.
Untuk data berkelompok :

n
Med=L0 +c
2
−F
f ( )
Lo= Batas bawah kelas median
F = Jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas yang mengandung median
f = frekuensi median

Interval Kelas Frekuensi


9-21 3
22-34 4
35-47 4
48-60 8
61-73 12

3
74-86 23
87-99 6
f = 60

Letak median ada pada data ke 30, yaitu pada interval 61-73, sehingga :

L0 = 60,5
F = 19

60
Med=60,5+13
2
12 ( )
−19
=72,42

3. Modus
Modus adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak, dengan kata
lain, skor atau nilai yang memiliki frekuensi maksimal dalam distribusi data.
Untuk data berkelompok :
b1
Mod=L0 +c
( b1 + b2 )
L0= batas bawah kelas modus
b1= selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi tepat satu kelas sebelum kelas modus
b2 = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi tepat satu kelas sesudah kelas
modus

Interval Kelas Frekuensi


9-21 3
22-34 4
35-47 4
48-60 8
61-73 12
74-86 23
87-99 6
f = 60

Data yang paling sering muncul adalah pada interval 74-86, sehingga :

L0= 73,5

4
b1= 23-12 = 11
b2 = 23-6 = 17

Mod=73 , 5+13 (1111+17 )=78 , 61


Ada 3 kemungkinan kesimetrian kurva distribusi data :
1) Jika nilai ketiganya hampir sama maka kurva mendekati simetri
2) Jika Mod<Med<rata-rata hitung, maka kurva miring ke kanan
3) Jika rata-rata hitung<Med<Mod, maka kurva miring ke kiri.

Jika distribusi data tidak simetri, maka terdapat hubungan :

Rata-rata Hitung-Modus = 3 (Rata-rata hitung median)

X̄ −Mod=3( X̄−Med )

C. Kuartil, Desil, Persentil


1. Kuartil
Dalam dunia statistik, yang dmaksud dengan kuartil ialah titik atau skor atau nilai yang
membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam empat bagian yang sama besar, yaitu masing-

1
N
masing sebesar 4 . Ada tiga buah kuartil, yaitu kuartil pertama (Q 1), kuartil kedua (Q2),
dan kuartil ketiga (Q3). Untuk mencari Q1, Q2, Q3 , digunakan rumus sebagai berikut :
a. Untuk data tunggal :
i(n+1 )
Qi=nilai ke - , i = 1, 2, 3
4
b. Untuk data kelompokkan :

in
Qi=l0 +c
4
( )
−F
f
, i = 1. 2. 3

L0 = batas bawah kelas kuartil


F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas kuartil Qi
f = frekuensi kelas kuartil Qi

5
Interval Kelas Nilai Tengah (X) Frekuensi
9-21 15 3
22-34 28 4
35-47 41 4
48-60 54 8
61-73 67 12
74-86 80 23
87-99 93 6
Σf = 60

 Q1 membagi data menjadi 25 %


 Q2 membagi data menjadi 50 %
 Q3 membagi data menjadi 75 %

Sehingga :

 Q1 terletak pada 48-60


 Q2 terletak pada 61-73
 Q3 terletak pada 74-86

Untuk Q1, maka :

1.60
Q1 = 47,5+13( )
4
8
- 11
= 54

Untuk Q2, maka :

2.60
Q2= 60,5+13 ( )
12
4
- 19
= 72,42

Untuk Q3, maka :

6
3.60
Q3 = 73,5+13
23
4
( )
- 31
= 81,41

2. Desil
Desil adalah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari data

1
N
yang kita selidiki ke dalam 10 bagian yang sama besar, yang masing-masing sebesar 10 .
Untuk data tunggal :
i ( n+1 )
Di= nilai ke- , i = 1,2,3, . .. ,9
10
Untuk data kelompok :

in
Di= L0+c
10
( )
−F
f
, i = 1,2,3,...,9

L0 = batas bawah kelas desil Di


F = jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas desil Di
f = frekuensi kelas desil Di
Interval Kelas Nilai Tengah (X) Frekuensi
9-21 15 3
22-34 28 4
35-47 41 4
48-60 54 8
61-73 67 12
74-86 80 23
87-99 93 6
Σf = 60

 D3 membagi data 30%

7
 D7 membagi data 70%
Sehingga :
 D3 berada pada 48-60
 D7 berada pada 74-86

3.60
D3 = 47,5+13
10
8( )
- 11
= 58,875

7.60
D7 = 73,5+13
10
23 ( )
- 31
= 79,72

3. Persentil
Persentil adalah titik atau nilai yang membagi suatu distribusi data menjadi seratus bagian
yang sama besar.
Untuk data tunggal :
i ( n+1 )
Pi= nilai ke- , i = 1,2,3, .. . ,99
100
Untuk data berkelompok :

in
Pi= L0+c ( )
100
f
-F
, i = 1,2,3,...,99

D. Ukuran Penyebaran Data


Selain ukuran pemusatan data dan ukuran letak data, ada juga yang disebut ukuran penyebaran
data. Adapun ukuran penyebaran data meliputi: Jangkauan (Range), Simpangan Rata-rata
(Deviasi rata-rata), dan simpangan baku (Deviasi Standar)

1. Jangkauan (Range)

8
Jangkauan (range) adalah salah satu ukuran statistik yang menunjukan jarak penyebaran
antara skor (nilai) yang terendah sampai skor yang tertinggi.
Rumus :
R=H-L
R = range
H = nilai tertinggi
L = nilai terendah
2. Simpangan Rata-rata (Deviasi rata-rata)
Simpangan rata-rata adalah nilai rata-rata dari selisih setiap data dengan nilai rataan hitung.
Untuk data tunggal :
1
SR= ∑ |x i− x̄|
n
Keterangan :
SR = simpangan rata-rata
N = banyak data
Xi = data ke-i
x̄=rataan hitung

Untuk data kelompok :

SR=
∑ f i|x i− x̄|
∑fi
Keterangan :
SR = simpangan rata-rata
fi = frekuensi ke-i
Xi = nilai titik tengah kelas ke-i
x̄=rataan hitung
3. Simpangan Baku (Deviasi Standar)
Simpangan baku adalah akar dari jumlah kuadrat deviasi dibagi banyaknya data.
Untuk data tunggal :

∑ ( x i− x̄ )2
s=

Keterangan :
(n−1 )

9
s = simpangan baku
n = banyak data
xi = data ke-i
x̄=rataan hitung

Untuk data berkelompok :

∑ f i ( xi − x̄ )2
s=

Keterangan :
n

s = simpangan baku
n = banyak data
fi= frekuensi ke-i
xi= nilai titik tengah kelas ke-i
x̄=rataan hitung

4. Kemiringan Data
Kemiringan adalah derajat atau ukuran dari ketidaksimetrisan suatu distribusi data.
Pengukuran suatu distribusi data dapat diketahui dengan beberapa cara, antara lain :
a. Memperhatikan hubungan antara rata-rata hitung, median, dan modus
b. Menggunakan koefisien pearson
c. Menggunakan momen ketiga
d. Menggunakan kotak diagram garis

Rumus untuk menghitung dereajat kemiringan distribusi data :

1) Rumus pearson
1 3
α= ( X̄ mod ) α= X̄ ( med )
S atau S

2) Rumus Momen

10
Data berkelompok :
1
α 3= fi m − x̄ )3
3∑ ( i
nS
Data tunggal :
1
α 3= X − x̄ )3
3 ∑( i
nS

Keterangan : Ketentuan :
α3 = Derajat
α 3 = 0 distribusi data
kemiringan simetris
Xi = nilai data ke-i α 3 < 0 distribusi data
x̄ = nilai rata-rata miring ke kiri
hitung
α 3 > 0 distribusi data
fi = frekuensi kelas ke-i
mi = nilai titik tengah miring ke kanan
kelas ke-i
S = simpangan baku
n = banyaknya data

3) Rumus bowley :
Rumus ini menggunakan nilai kuartil
Q 3 +Q 1−2 Q 2
α 3=
Q 3 −Q 1

5. Keruncingan Distribusi Data


Keruncingan distribusi data adalah derajat atau ukuran tinggi rendahnya puncak suatu
distribusi data terhadap distribusi normalnya data. Keruncingan distribusi data disebut juga
kurtosis.
Ada tiga derajat keruncingan :
a. Leptokurtis : distribusi data yang puncaknya relatif tinggi
b. Mesokurtis : distribusi data yang puncaknya normal
c. Platikuris : distribusi data yang puncaknya terlalu rendah dan terlalu mendatar

11
Derajat keruncingan distribusi data α 4 dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :

 Data berkelompok :
1
α 4= f (mi X̄ )4
4∑ i
nS
 Data tunggal :
1
α 4= 4(
¿ X i X )4
nS

Keterangan : Ketentuan :
α4 = Derajat α4 = 3 distribusi
keruncingan keruncingan data disebut
Xi = nilai data ke-i mesokurtis
fi = frekuensi kelas ke-i α4 > 3 distribusi
mi = nilai titik tengah keruncingan data disebut
kelas ke-i leptokurtis
S = simpangan baku α4 <
n = banyaknya data 3 distribusi
keruncingan data disebut
platikurtis

6. Hubungan Antara Rata-rata, Median, dan Modus


a. jika rata-rata, median dan modus memeiliki nilai yang sama, maka nilai rata-rata, median
dan modus akan terletk pada satu titik dalam kurva distribusi frekuensi. Kurva distribusi
frekuensi tersebut akan terbentuk simetris.

12
b. Jika rata-rata lebih besar dari median, dan meedian lebih besar dari modus, maka pada
kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak disebelah kanan, sedangkan median
terletak di tengahnya dan modus di sebelah kiri. Kurva distribusi frekuensi yang terbentuk
adalah menceng kanan atau kemencengan positif.

c. Jika rata-rata lebih kecil dari median, dan median lebih kecil dari modus, maka pada
kurva distribusi frekuensi, nilai rata-rata akan terletak di sebelah kiri, sedangkan median
terletak ditengahnya dna modus disebelah kanan. Kurva distribusi frekuensi yang terbentuk
adalah menceng kiri atau kemencengan negatif.

d. Jika kurva distribusi frekuensi tidak simetris (menceng ke kiri atau ke kanan), maka
biasanya akan berlaku hubungan antara rata-rata median dan modus, sebagai berikut :
Rata-rata – Modus = 3 (Rata-rata-Median)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jika suatu kesimpulan data sudah dihimpun, pada statistika deskriptif kita hendak
menyimpulkan data itu dalam beberapa hal. Pertama kita hendak membuat tabel, misalnya tabel
frekuensi, tabel frekuensi kumulatif dan lain-lain yang mengatur data kasar itu. Juga kita akan
melihat diagram atau grafik yang dapat memberi gambaran mengenai keseluruhan data itu,
misalnya diagram lambang (piktogram), diagram batang, diagram lingkaran, histogram, ogive,
poligon, dan lain-lain. Kemudian kita hendak menghitung karakteristik data yang dapat
mencakup semua data itu, misalnya rata-rata, median, modus, dan lain-lain.
B. Saran

Diharapkan bagi pembaca makalah ini dapat menambah pengetahuan dan diharapkan untuk
menambahkan hal-hal yang kurang dari makalah ini

14
DAFTAR PUSTAKA

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

15

Anda mungkin juga menyukai