Anda di halaman 1dari 30

STATISTIKA

DRS. ABDULLAH

SMK NEGERI 3 PALEMBANG


KOMPETENSI INTI
1.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”

2.1. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,


santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif
melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan,
pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”
KOMPETENSI DASAR
3.4. Menganalisis ukuran pemusatan data
tunggal dan data kelompok

4.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan


dengan ukuran pemusatan data tunggal dan
data kelompok
KEGIATAN
PEMBELAJARAN 2

UKURAN PEMUSATAN DATA


A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan siswa


dapat :
1. Menyebutkan pengertian dan kegunaan ukuran
pemusatan data.
2. Menghitung rata-rata hitung data tunggal , berbobot
dan kelompok.
3. Menentukan median data tunggal, berbobot dan
kelompok.
4. Menentukan modus data tunggal, berbobot dan
kelompok.
5. Menentukan rata-rata harmonis data tunggal,
berbobot dan kelompok.
6. Menentukan rata-rata ukur data tunggal, berbobot
dan kelompok
B. Uraian Materi
1. PENGERTIAN & KEGUNAAN UKURAN PEMUSATAN DATA.
Dalam pengamatan sehari-hari menunjukkan bahwa tiap orang
tidak menunjukkan kesamaan dalam suatu hal. Pada umumnya
kecerdasan, tinggi badan, penghasilannya dan lain sebagainya
pada setiap orang berbeda. Bila yang kita selidiki tinggi badan
orang Indonesia misalnya, maka sebagian besar dari orang kita
selidiki tingginya 160 cm. Hanya sedikit yang mempunyai tinggi
180 cm dan sedikit pula yang mempunyai tinggi 130 cm.
Salah satu tugas dari statistika adalah mencari suatu angka
disekitar mana nilai-nilai suatu distribusi memusat. Angka yang
menjadi pusat suatu penyebaran (distribusi) disebut Ukuran
Pemusatan Data / Nilai sentral ( Ukuran Tendensi Sentral).
Ada beberapa nilai sentral yang banyak digunakan ,yaitu :
1. Rata-rata. 2. Median
a. Rata-rata hitung / Mean 3. Modus
b. Rata-rata harmonis
c. Rata-rata ukur / geometri.
Walaupun setiap data mungkin mempunyai ke tiga ukuran
tersebut , namun tidak setiap ukuran pemusatan data dapat
mewakili semua jenis data. Jadi data yang mempunyai
karakteristik tertentu hanya dapat diwakili oleh ukuran pemusatan
tertentu, yaitu :
 Bila data bersifat homogen, maka akan lebih tepat digunakan
nilai rata-rata untuk mewakili data tersebut.
 Bila data bersifat heterogen dan terdapat nilai ekstrim, maka
akan lebih tepat digunakan median untuk mewakili data tersebut.
 Bila data bersifat homogen dan heterogen, maka akan lebih
tepat digunakan modus untuk mewakili data tersebut ( bila ada ).

Kegunaan dari ukuran pemusatan data akan dijumpai dalam


kehidupan sehari – hari , seperti :
1. Mengetahui jenis produk yang disukai masyarakat .
2. mengetahui rata –rata keuntungan yang diperoleh
perusahaan pertahunnya .
1.1. RATA-RATA HITUNG (MEAN )
Rata-rata hitung dari sekumpulan bilangan ialah jumlah bilangan-
bilangan dibagi banyaknya bilangan.

Jumlah bilangan - bilangan


Mean 
banyak bilangan

a. Mean data tunggal.


Jika X1, X2, X3, … , Xn adalah nilai data sebanyak n , maka rata-rata
hitungnya adalah :
X
X1  X2  X3  ...  Xn atau X
 X
n n
Keterangan : X  Rata - rata hitung/mean ( dibaca X bar atau X baris )
n = banyaknya nilai data
Contoh :
Carilah nilai rata-rata hitung dari data : 8, 3, 5, 12, 10
Jawab :

X
 X

8  3  5  12  10

38
 7,6
n 5 5
b. Mean data berbobot.
Jika x1, X2, X3, … , Xn adalah nilai data dengan frekuensi masing-
masing f1, f2, f3, … , fn, maka rata-rata hitungnya adalah :

X
f1X1  f2X2  f3X3  ...  fnXn
atau X
 fX
f1  f2  f3  ...  fn f
Contoh :
Hitunglah rata-rata hitung dari data :
70, 69, 69, 70, 45, 80, 70, 69, 69, 56, 45, 70, 69, 70, 45, 69
Jawab :
Untuk menghitung data di atas dapat disajikan dalam tabel, yaitu :
X F Fx
X
 fX

1035
 64,6
45
56
3
1
135
56
f 16
69 6 414
70 5 350
80 1 80
16 1035
c. Mean data berkelompok .
Untuk menghitung mean data berkelompok sama dengan
menghitung mean data berbobot, hanya dalam data kelompok nilai
datanya adalah nilai tengah (titik tengah) kelas interval .
Ada beberapa cara menghitung mean data berkelompok, yaitu

Cara 1 : X 
 fX dimana :
f Xo = rata-rata sementara
(mean duga)
X = nilai tengah / titik tengah kelas

Cara 2 : X  X o 
 fd interval
d = X – Xo ( deviasi )
f U = d/c (bilangan bulat yang
berurutan …-3,-2,-1,0,1,2,3,…)

Cara 3: X  Xo 
 f.U
.C
C = panjang kelas interval
 f
Contoh :
Hitunglah rata-rata hitung tabel distribusi berikut :
Kelas Frekuensi
60 – 62 1
63 – 65 5
66 – 68 8
69 – 71 4
72 – 74 2
Jumlah 20

Jawab :
Cara 1 :

Kelas
Frekuensi
x f.x X
 fX
(f) f
60 – 62 1 61 61
1.343
63 – 65 5 64 320 
66 – 68 8 67 536 20
69 – 71 4 70 280 = 67,15
72 – 74 2 73 146
Jumlah 20 1.343
Cara 2 :
Kelas
60 – 62
f X d= x-xo f.d
X  Xo 
 fd
f
1 61 -6 -6
63 – 65 5 64 -3 -15
66 – 68 8 Xo=67 0 0 3
 67 
69 – 71 4 70 3 12 20
72 – 74 2 73 6 12
= 67,15
Jumlah 20 3

Cara 3 :

Kelas f X u f.u
X  Xo 
 f.U
.C
60 – 62
f
1 61 -2 -2
63 – 65 5 64 -1 -5
66 – 68 8 Xo =67 0 0 1
 67  (3)
69 – 71 4 70 1 4 20
72 – 74 2 73 2 4
Jumlah 20 1 = 67,15
1.2. MEDIAN ( NILAI TENGAH )
Median dari sekumpulan nilai adalah nilai yang ditengah-tengah
setelah data diurutkan, dari yang kecil ke yang besar atau
sebaliknya.

a. Median data tunggal.


n 1
Letak median ditentukan dengan rumus :
2
dimana n adalah banyaknya nilai data.

Contoh :
Tentukan median dari data berikut :
a. 4,5,8,6,13,12,10,9,7
b. 2,5,8,5,6,3,7,8,10,12
Jawab :
a. 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10, 12 , 13

n 1 9 1
Median terletak pada data ke  5
2 2
Jadi Median = 8
b. 2 , 3 , 5 , 5 , 6 , 7 , 8 , 8 , 10 , 12

n 1 10  1
Median terletak pada data ke   5,5 (antara data ke 5 & 6 )
2 2
67
Jadi Median   6,5
2
b. Median data berbobot.
Untuk menentukan median data berbobot terlebih dahulu data
diurutkan , kemudian tentukan letak median dengan rumus n  1

dan tentukan nilai mediannya. 2

Contoh :
Carilah nilai median dari data berikut :
Nilai 4 5 6 7 8
Frekuensi 2 4 5 8 4

Jawab :
Nilai F Fkum
4 2 2
5 4 6
6 5 11
Me= 7 8 19
8 4 23 (data ke 12)
n 1 23  1
Median terletak pada data ke   12
2 2
Jadi Median = 7
n
c. Median data kelompok.
2
Untuk menentukan median data kelompok tentukan terlebih dahulu
letak median (kelas median), kemudian nilai median dihitung
dengan rumus : 1
n  fk
M  L 2
.C
fmed

dimana :
L = Tepi bawah kelas median
n = Jumlah frekuensi
fk = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
fmed = Jumlah frekuensi pada kelas median
C = panjang kelas / lebar kelas interval
catatan : Median data kelompok terletak pada data ke - n/2
Contoh :
Tentukan median dari data berikut :
Nilai Frekuensi
51 – 60 4
61 – 70 8
71 – 80 10
81 – 90 6
91 – 100 2
Jumlah 30

Jawab :
Median data kelompok terletak pada data ke - n/2 = 30/
2= 15
( kelas interval : 71 – 80 )
L = 70,5 ; fk = 4+8 =12 ; f med = 10 C = 10
Jadi nilai median :
1
n  fk
1
.30  12
M  L 2
.C  70,5  2
.10  70,5  3  73,5
fmed 10
1.3. MODUS
Modus adalah nilai data yang mempunyai frekuensi tertinggi atau
nilai data yang paling sering muncul.
a. Modus data tunggal dan data berbobot.
Contoh :
Tentukan modus dari data :
a. 2,3,3,4,4,5,5,7,4,4,2,3,3,2,5,5,5,5,7
b. 7,6,5,5,6,7,9,8,8,5,9,6,4
c. 4,8,6,6,8,4,7,7
d. Nilai F
4 2
5 13
6 7
7 16
Jawab :
a. Modus = 5
b. Modus = 5 dan 6
c. Tidak ada Modus
d. Modus = 7
b. Modus data kelompok.
Untuk menentukan modus data kelompok, terlebih dahulu
tentukan kelas modus. Kelas modus adalah kelas yang memiliki
frekuensi tertinggi.
d1
Nilai Modus dihitung dengan rumus : Mo  L  .C
d1  d2
dimana :
L = Tepi bawah kelas Modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sesudahnya
C = panjang kelas / lebar kelas interval
Contoh :
Tentukan modus dari data berikut :
Nilai Frekuensi
40 – 49 4
50 – 59 6
60 – 69 10
70 – 79 4
80 – 89 4
90 – 99 2

Jawab :
Kelas Modus adalah : 60 – 69 (frekuensi terbesar )
L = 59,5 ; d1 =10-6 = 4 ; d2 =10-4 = 6 ; C = 10
Jadi nilai Modus :
d1
Mo  L  .C
d1  d2
4
 59,5  .10
46 Hubungan antara mean , median
 59,5  4 dan modus adalah :
= 63,5 Mean–Modus = 3 (Mean–Median)
1.4. RATA-RATA HARMONIK ( HARMONIC MEAN )
Rata-rata harmonik hanya dapat memberikan jawaban yang tepat
untuk jenis data tertentu , seperti menghitung rata-rata kecepatan
apabila jarak yang ditempuh sama atau menghitung kuantitas
pembelian dan penjualan barang jika pengeluaran diketahui.
Rata-rata harmonik dari sekumpulan data x1, x2, x3, … , xn adalah
kebalikan rata-rata hitung dari kebalikan nilai datanya.

a. Rata-rata harmonik data tunggal.


Rata-rata harmonik data tunggal dirumuskan sebagai berikut :

n n
H atau H
1 1 1 1 1
   ...  
X1 X2 X3 Xn X
n Contoh :
1
 Seorang Ibu setiap bulan dijatah Rp.150.000,00 untuk membeli beras.
x
Selama 3 bulan berturut-turut ia membeli dengan dengan harga per
kilogram adalah Rp.2.000,00 ; Rp. 2.500,00 dan Rp.3.000,00.
Hitung harga rata-rata beras tersebut per kilogramnya !

Jawab :
n
H
1

X
3
H
1 1 1
 
2000 2500 3000
3
H
75 60 50
 
150.000 150.000 150.000

3 150.000
H 3x  2.432,43
185 185
150.000

Jadi rata-rata harga beras per kg adalah Rp. 2.432,43.


b. Rata-rata harmonik data berbobot/kelompok.
Untuk menghitung rata-rata harmonik data berbobot digunakan
rumus : f
H 
f

X
Sedangkan untuk data berkelompok digunakan juga rumus
seperti pada data berbobot hanya X pada data kelompok adalah
nilai tengah kelas interval.
Dimana :
f = frekuensi nilai data / kelas interval
x = nilai data (data berbobot) / nilai tengah (data kelompok)
1.5. RATA-RATA GEOMETRI ( GEOMETRI MEAN )
Seperti pada rata-rata harmonik , rata-rata geometri hanya dapat
memberikan jawaban yang tepat untuk jenis data tertentu. Data yang
ditentukan dengan rata-rata geometri adalah data yang besarnya
mengalami perubahan pada setiap periode (waktu), seperti rata-rata
pertumbuhan bunga dari sejumlah Uang yang disimpan di bank,
pertumbuhan penduduk dari suatu daerah dan sebagainya.
Rata-rata geometri dari sekumpulan data sebanyak n adalah akar
pangkat n dari perkalian nilai datanya sebanyak n.
a. Rata-rata Geometri data tunggal.
Jika x1, x2, x3, … , xn adalah nilai data sebanyak n, maka rata-rata
geometrinya adalah : G  n X1.X2.X3...Xn
atau jika datanya besar dapat digunakan rumus :
 LogX
Log G 
n

( G diperoleh dengan Antilog )


Contoh :
Hitunglah rata-rata geometri dari pertumbuhan bunga selama 3
tahun berikut ini : 2, 4, 8.
Jawab :
G n
X1.X2.X3...Xn  3
2.4.8  3
64  4

b. Rata-rata Geometri data berbobot / kelompok.


Jika x1, x2, x3, … ,xn adalah nilai data dengan frekuensi masing -
masing f1, f2, f3, … ,fn , maka rata-rata ukurnya adalah :
1
G  n f1x1.f2x2.f3x3...fnxn atau Log G   f. Log X
n
Untuk data kelompok nilai (X) datanya sama dengan nilai tengah ,
yaitu :
 (f.Log X)
Log G  ( G didapat dengan Antilog )
f
Contoh :
Tentukan rata-rata ukur pada tabel di bawah ini :
Nilai 5 6 7 8
F 3 4 6 2
Jawab :
Nilai ( X ) F Log X F. LogX
5 3 0,6989 2,0967
6 4 0,7782 3,1128
7 6 0,8451 5,0706
8 2 0,9031 1,8062
15 12,0863
1
Log G   f. Log X
n
1
Log G  .(12,0863)
15
Log G = 0,8058
G = 6, 3941 ( Antilog 0,8058 )
C. Rangkuman Uraian Kegiatan Belajar 1
D. Lembar Kerja Siswa
SEKIAN
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai