Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

PENGUKURAN NILAI TENGAH

A. MEAN
Mean merupakan angka rata-rata. Istilah mean akan tetap dipakai disini oleh karena
sudah lazim digunakan dalam statistik. Dari segi aritmetik mean adalah “jumlah nilai-nilai
dibagi dengan jumlah individu”. Penegasan ini dapat kita pahami dari contoh sebagai berikut.
➢ Rata-rata Hitung dari Data Tunggal
Rata-rata hitung dari data tunggal dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan
seluruh nilai dan membaginya dengan banyaknya data. Rata-rata hitung dari data
tunggal dirumuskan dengan:
X1+X2+X3+..…+Xn
X=
n

atau

∑1
X=
n

Keterangan :

X = rata-rata (baca x bar)

N = banyaknya data

Contoh:

Hitunglah rataan dari 6, 5, 9, 7, 8, 8, 7, 6!

Jawab:

5+6+6+7+7+8+8+9
X=
8

56
X= =7
8

1
➢ Rata-rata Hitung dari Data yang Telah Dikelompokkan
Contoh:
Tabel
Nilai Matematika 50 Siswa

Nilai Frekuensi
52 – 58 2
59 – 65 6
66 – 72 7
73 – 79 20
80 – 86 8
87 – 93 4
94 – 100 3
Jumlah 50

Berdasarkan table di atas, tentukan rata-ratanya!

Jawab:

Untuk mencari rata-rata hitung, kita pergunakan nilai tengah (Xi)

Nilai Xi fi FiXi
52 - 58 55 2 110
59 - 65 62 6 372
66 - 72 69 7 483
73 - 79 76 20 1520
80 - 86 83 8 664
87 - 93 90 4 360
94 - 100 97 3 291
Jumlah 50 380

3800
X= = = 76
50
Selain menggunakan nilai tengah, rata-rata hitung data yang sudah
dikelompokkan dapat dicari dengan menggunakan rata-rata sementara, yaitu dengan

2
mengambil Xidengan frekuensi terbanyak dan memberi tanda Q, yang dinyatakan
dengan rumus:

P
X = Xo + ∑ fi ci
n

Keterangan:

Xo = rata-rata sementara

P = panjang kelas

n = banyaknya kelas

➢ Rata-rata Geometris dari Data Tunggal


Rata-rata geometris G dari sekumpulan angka x1, x2, x3, …..xn, adalah akar
pangkat n dari perkalian angka-angka tersebut, dinyatakan dengan rumus:
G = √x1. x2. x3. xn

Contoh:
Tentukan rata-rata geometris dari 4, 9, 6!

Jawab:
3
G = √4.9.6
3
G = √216
G=6

B. MEDIAN

Median (Me) adalah nilai tengah dari suatu gugusan data yang telah disusun dari data
terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil.

➢ Median Data Tunggal


Rumus:
1
Me = (1+ n)
2

Dimana n = jumlah data.


Contoh:

3
Data ganjil: 50, 40, 70, 75, 80, 65, 30, 75.
Langkah-angkah menjawab:
a. Urutkan data dari tekecil smpai terbesar:
30, 40, 50, 65, 70, 75, 75, 75, 80
1
b. Cari posisi median dengan rumus: Me = (n + 1)
2
1
Median (Me) = (9+1) = 5 (posisi Me pada data ke-5)
2

Sehingga nilai, Me = 70

➢ Median Data Kelompok


Rumus:
1
.𝑛−𝐽𝑓
2
Me = Bb + p( )
𝑓

Di mana:
Me = median
Bb = batas bawah kelas yang mengandung nilai median
P = panjang kelas
n = jumlah data
f = banyak frekuensi media
Jf = jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum kelas median.

Langkah-langkah mencari nilai median data kelompok adalah sebagai berikut


a. Cari nilai interval kelas yang mengandung unsur median dengan rumus: ½ (n)
b. Menentkan batas bawah kelas median (Bb)
c. Menentukan panjang kelas median (P)
d. Menentukan banyak frekuensi kelas median
e. Menentukan nilai dari smua frekuensi sebelum kelas median (Jf)
f. Menghitung nilai median

Contoh:
Diketahui nilai ujian statistik kelas Selasa pagi ruangan R. 506 di Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas “Z” yang diikuti oleh 65 orang mahasiswa. Berapa median
dari nilai statistik.

4
Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Statistik

No Kelas Interval Kelas Frekuensi


1 25 – 34 6
2 35 – 44 8
3 45 – 54 11
4 55 – 64 14
5 65 – 74 12
6 75 – 84 8
7 85 – 94 6
65

Pertanyaan :

Hitunglah nilai median dari nilai statistik?

Langkah-langkah menjawab:

a. Cari nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus:


½ (n) = ½ (65) = 32,5.
Langkah selanjutnya adalah menentukan kelas median dengan cara menjmlahkan
nilai frekuensi dari kelas awal sampai dengan kelas yang menunjukkan hasil
penjumlahan mencapai nilai 32,5 atau lebih (6+8+11+14 = 39). Jadi median terletak
di kelas ke-4.
b. Menentukan batas bawah kelas median (Bb)
Bb = 55 – 0,5 = 54,5.
c. Menentukan panjang kelas median
P = 55 sampai 64 = 9
d. Menentukan jumlah frekuensi di kelas median (f) = 14
e. Carilah jumlah smua frekuensi kumulatif di bawah kelas median.

Jf = 6+8+11= 25

f. Menghitung nilai median dengan rumus:


1
.𝑛−𝐽𝑓
Me = Bb + P (2 ) = 54,5 = 59, 4.
𝑓

5
C. MODUS

Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya
paling besar.

Data yang belum dikelompokkan bisa memiliki satu modus, dua modus, atau mungkin
tidak mempunyai modus. Data yang memiliki satu modus disebut monomodus, sedangkan
data yang memiliki dua modus disebut bimodus.

➢ Modus dari Data Tunggal


Contoh:
Tentukan modus dari data berikut ini!
5, 7, 7, 6, 8, 6, 6, 5, 8, 6
Jawab:
Setelah data diurutkan diperoleh: 5, 5, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8
Modus (Mo) = 6
➢ Modus dari Data yang Telah Dikelompokkan
Untuk menghitung modus dari data yang telah dikelompokan dipergunakan
rumus sebagai berikut:
b1
Mo = b + P b1+b2

Keterangan:

Mo = modus

b = batas bawah kelas modus

p = panjang kelas

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi berikutnya

Contoh:

Tentukan modus dari data sebagai berikut

6
Nilai Frekuensi
52-58 2
59-65 6
66-72 7
73-79 20
80-86 8
87-93 4
94-100 3
Jumlah 50

Jawab:

Frekuensi terbanyak pada kelas 73-79, berarti modusnya terletak pada kelas 73-79.

72+73
b= = 72,5
2

p =7; b1 =20-7 = 13 dan b2 = 20-8 = 12

b1
Mo = b + P
b1+b2

13 13
Mo = 72,5+7 =72,5+7 = 72,5+3,64
13+12 25

Mo = 76,14

Jadi, modusnya adalah 76,14.

Anda mungkin juga menyukai