Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengukuran Gejala Pusat (Central Tendency)


a. Pengertian

Ukuran gejala pusat adalah suatu ukuran yang digunakan untuk


mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam
tabel atau diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi. Ada beberapa
macam ukuran tendensi sentral, yaitu rata-rata (mean), median, modus, kuartil,
desil dan persentil. Gejala pusat sebagai nilai rata-rata yang mempunyai
kecenderungan memusat, sehingga sering disebut ukuran kecenderungan memusat
(measures of central tendency). Beberapa jenis rata-rata yang sering digunakan
adalah rata-rata hitung (arithmetic mean atau sering disingkat mean saja), lalu
rata-rata ukur (geometric mean), kemudian rata-rata harmonis (harmonic mean).
Dan umumnya terdapat istilah mean ,median, dan modus.
Gejala pusat pada hakekatnya menganggap rata-rata (average) dapat
merupakan nilai yang cukup representatif bagi penggambaran nilai-nilai yang
terdapat dalam data yang bersangkutan. Rata-rata sedemikian itu dapat dianggap
sebagai nilai sentral dan dapat digunakan sebagai pengukuran lokasi sebuah
distribusi frekuensi. Statistik mengenal bermacam-macam rata-rata dengan nama-
nama yang khas, yaitu rata-rata hitung (mean), median, modus, rata-rata ukur dan
rata-rata harmonis itu semua merupakan jenis rata-rata yang lazim digunakan
sebagai pengukuran lokasi atau pengukuran tendensi sentral (central tendency)
dari sebuah distribusi.
Ukuran gejala pusat dapat disebut juga dengan nilai sentral atau nilai
tendensi pusat. Nilai sentral adalah nilai dalam suatu rangkaian data yang dapat
mewakili rangkaian data tersebut.
Ada beberapa syarat agar suatu nilai dapat dikatakan sebagai nilai sentral, yaitu:

a) Nilai sentral harus dapat mewakili rangkaian data

b) Perhitungannya harus didasarkan pada seluruh data

c) Perhitungannya harus mudah

d) Dalam suatu rangkaian data hanya ada 1 nilai sentral


Sebelum membahas hal ini, perlu diperjelas tentang apa yang dimaksud
dengan data yang dikelompokkan dan data yang tidak dikelompokkan. Data yang
dikelompokkan adalah data yang sudah disusun ke dalam sebuah distribusi
frekuensi sehingga data tersebut mempunyai interval kelas yang jelas, mempunyai
titik tengah kelas sedangkan data yang tidak dikelompokkan adalah data yang
tidak disusun ke dalam distribusi frekuensi sehingga tidak mempunyai interval
kelas dan titik tengah kelas.

b. Macam-macam Ukuran Gejala Pusat (Central Tendency)


1. Rata-Rata Hitung (mean)
Istilah mean dikenal dengan sebutan rata-rata. Nilai rata-rata hitung
(mean) adalah total dari semua data yang diperoleh dari jumlah seluruh
nilai data dibagi dengan jumlah frekuensi yang ada. Rata-rata disimbolkan
dengan x.
Perhitungan rata-rata (mean) berbeda antara rata-rata untuk jenis
data berkelompok dan data tak berkelompok. Yang dimaksud dengan data
berkelompok atau bergolong adalah data yang telah digolongkan dalam
distribusi frekuensi. Sedangkan data tak berkelompok adalah data tunggal
atau data yang tidak dikelompokan dalam distribusi frekuensi. Perhitungan
Frekuensi data tak berkelompok, biasanya setiap data mewakili data
tersebut secara tunggal.

- Mean untuk Data Bergolong


Untuk mencari rata-rata hitung berupa data kelompok, maka terlebih
dahulu harus ditentukan titik tengah dari masing-masing kelas.
Rumus :
f i x i f 1 x1 + f 2 x 2 +... f k x k
x=
fi
= ( f 1 + f 2+... f k )
atau
f i di
x=x s +
fi

Keterangan :
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuensi data ke -i
xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)

- Mean untuk Data Tunggal


Mean data tunggal dapat dituliskan dalam bentuk sederhana sebagai
berikut :
xi
x=
n

Keterangan :
x = mean
xi = nilai data ke-i
n = banyaknya data

2. Median
Median merupakan sebuah nilai data yang berada di tengah-tengah
dari rangkaian data yang telah tersusun secara teratur. Dengan demikian,
median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai
tengah) disimbolkan dengan Me. Perhitungan median juga menggunakan
teknik yang berbeda antara data tak berkelompok dengan data
berkelompok atau bergolong.
- Median untuk Data Bergolong
Rumus :
n
Me=L+
2
f
fm ( )
.i

Keterangan :

Me = Median data kelompok


L = Tepi bawah kelas median
n = Jumlah frekuensi
f = Frekuensi kumulatif di atas kelas median

fm = Frekuensi kelas median

i = Interval kelas median

- Median untuk Data Tunggal


Rumus :
Jika banyaknya data n ganjil maka:
Me=x n+1
2

Jika banyaknya data n genap maka:


xn
+ x n
2 2
+1

2
Me=

3. Modus
Modus merupakan nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau
nilai data yang paling sering muncul. Modus dilambangkan dengan Mo.
- Modus untuk Data Bergolong
Rumus :
d1
Mo=Lmo +
d 1 +d 2
.i( )
Keterangan :

Mo = Modus data kelompok


Lmo = Tepi bawah kelas modus

d1 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelum


modus
d2 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudah
modus
i = Interval kelas modus

- Modus untuk Data Tunggal


Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
c. Contoh Kasus
1. Mean
- Mean untuk Data Tunggal

Nilai ulangan matematika 15 siswa kelas XIIPAadalah 7,8,6,4,10,


5,9,7, 3,8, 6, 5, 8, 9, dan 7. Tentukan nilai rata-ratanya.

Jawab:

xi 7+8+ 6+4 +10+5+9+ 7+3+8+ 6+5+8+ 9+7 102


x= = = =6,8
n 15 15

Jadi, nilai rata-ratanya adalah 6,8.

- Mean untuk Data Bergolong


Hitunglah mean dari data berikut : Berat Badan 50 siswa SMP
Anugerah

Berat Badan Frekuensi


47 49 10
50 52 12
53 55 15
56 58 8
59 61 5
Jumlah 50
Jawab :
Cara I

Berat Badan Xi Fi FiXi


47 49 48 10 480
50 52 51 12 612
53 55 54 15 810
56 58 57 8 456
59 61 60 5 300
Jumlah 50 2.658

f i x i 2658
x= = =53,16
fi 50

Cara II
Jika dihitung dengan menggunakan rata-rata sementara dengan
mengambil nilai rata-rata sementara X0 = 54 adalah sebagai berikut :

Berat Badan Fi xs di Fi di
47 49 10 48 -6 -60
50 52 12 51 -3 -36
53 55 15 54 0 0
56 58 8 57 3 24
59 61 5 60 6 30
Jumlah 50 -42

f i di (42)
x=x s + =54+ =54+ (0,84 )=53,16
fi 50

2. Median
- Median untuk Data Tunggal
Tentukan median dari :
a) 8, 5, 6, 3, 6, 1, 6, 2, 4, 7, 5
b) 8, 5, 7, 9, 2, 1
Jawab :
Sebelum menentukan median data harus diurutkan menjadi :
a) 1, 2, 3, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 8
mediannya adalah 5
b) 1, 2, 5, 7, 8, 9
5+7
Me= =6
2

- Median untuk Data Bergolong

Data F F
11-20 5 5
21-30 3 8
31-40 8 16
41-50 7 23
51-60 4 27
61-70 9 36
Jumlah 36
Jawab:
1 1
n= 36=18
Letak kelas median = 2 2

Karena banyaknya data adalah 36, maka median terletak diantara


data ke-18 dan data ke-19 sehingga diperoleh kelas yang
mengandung median adalah 4-40. Dengan demikian , L= 41-0,5 =
40,5; i=10; f =7; F= 16.

n
Me=L+i
2
fm( )
f

36
40,5+10
2
( )
16
7

40,5+2,86=43,36

- Modus untuk Data Tunggal

Tentukan modus dari :

a) 8, 5, 6, 3, 6, 1, 6, 2, 4, 7, 5

b) 8, 6, 5, 3, 6, 5, 6, 2, 5

c) 8, 6, 5, 6, 5, 8, 6, 8, 5

d) 2, 4, 3, 5, 7, 6

Jawab :

a) Modus = 6

b) Modus = 6 dan 5

c) tidak ada modus


d) tidak ada modus

- Modus untuk Data Bergolong

Berat F
47 49 10
50 52 12
53 55 15
56 58 8
59 62 5
Jumlah 50
Kelas modus adalah kelas ke-3 :

L = 52,5

d1 = 15 12 = 3

d2 = 15 8 = 7

3
3 7 .3
Nilai Modus = 52,5 +

= 52,5 + 0,9

= 53,4

Anda mungkin juga menyukai