Anda di halaman 1dari 10

MASALAH DAN FOKUS PENELITIAN

Amalia Nur Rahmayanti, Siti Mir’atul Mughniyyah

[Dr. Sirajul Arifin,S.Ag.,S.S.,M.E.I.]

Prodi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

08010320006@student.uinsby.ac.id , 08010320022@student.uinsby.ac.id ,

[sirajul.arifin@gmail.com]

ABSTRAK

Setiap seseorang yang akan melakukan penelitian maka tak lain titik tolak utamanya adalah
bersumber pada masalah, baik itu merupakan jenis penelitian apapun, karena tanpa masalah
penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. Pada saat seseorang atau sekelompok orang akan
melakukan penelitian sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana dan tuntas.
Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainnya akan berpangkal pada perumusan
masalah tersebut.
Perumusan masalah kadang-kadang dianggap sepele atau dipandang enteng oleh calon peneliti,
yang akan melakukan penelitian, hal itu dapat dilihat pada usulan penelitian yang perumusan
masalahnya tidak mantap sama sekali. Tekadang mengambang dan bahkan terlalu meluas
sehingga pada saat penelitian itu sama sekali tidak menghasilkan hasi penelitian yang
maksimal.Mengfokuskan penelitian itu merupakan hal yang sangat diperlukan karena banyak
calon peneliti melupakan hal ini, atau bahkan mereka merumuskan maslah yang tidak terfokus
sehingga membuat hasil penelitiannya tidak akurat dan dan hanya menghasilkan penelitian yang
apa adanya.

Kata kunci : masalah,fokus penelitian.


PENDAHULUAN

Penelitian merupakan kegiatan yang kerap dilakukan oleh kalangan awam,akademisi atau
ilmuan, untuk mencapai hasil-hasil yang memuaskan dibutuhkan metedeologi penelitian yang
meliputi langkah-langkah, proses yang sistematis serta didukung oleh data yang akurat dan
terfokus pada permasalahan yang ingin dicapai.
Contoh konkritnya fokus penelitian mempunyai makna batasan penelitian, karena dalam
lapangan penelitian banyak gejala yang meyangkut tempat, pelaku, dan aktifitas, namun tidak
semua tempat, pelaku dan aktifitas kita teliti semua. untuk menentukan pilihan penelitian maka
harus membuat batasan yang dinamakan fokus penelitian.
Masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara. Tentative dan akan berkembang
atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Perumusan masalah dilakukan dengan jalan
mengumpulkan sejumlah pengetahuan yang memadai dan yang mengarah pada upaya untuk
memahami atau menjelaskan factor–factor yang berkaitan yang ada dalam masalah tersebut.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masalah
Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor
atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda tanya dan dengan
sendirinya memerlukan upaya untuk mencari sesuatu jawaban (Guba, 1978 : 44;
Linclon dan Guba, 1985 : 218 ; dan GubaLinclon, 1981 : 88). Atau masalah adalah
penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Tujuan suatu penelitian
ialah upaya untuk memecahkan masalah. Bisa juga diartikan masalah merupakan
bagian dari proses penelitian yang dapat dipahami sebagai suatu upaya untuk
mendefinisikan masalah yang ada dan membuat permasalahan tersebut dapat diukur
dan diuji. Mudahnya, identifikasi masalah adalah proses untuk menentukan apa saja
yang menjadi bagian inti dari sebuah penelitian.
B. Menemukan bahwa terdapat Masalah
Proses paling penting dan yang pertama harus dilakukan dalam identifikasi masalah
adalah untuk menentukan apakah terdapat masalah di suatu lokasi/fenomena. Jika
ternyata terdapat suatu permasalahan, langkah selanjutnya adalah menemukan semua
masalah yang ada.
Umumnya, suatu hal dikatakan menjadi masalah jika tidak sesuai dengan standar
atau acuan yang berlaku. Dalam proses perencanaan, umumnya masalah ditemukan
ketika kondisi lapangan dibandingkan dengan dokumen perencanaan yang sudah ada
seperti RTRW ataupun RPJM.
Selain pendekatan teknokratik seperti yang sudah dijelaskan diatas, terdapat pula
pendekatan akar rumput (grassroots) dimana kita melakukan observasi dan wawancara
kepada orang-orang yang terdampak. Respons merekalah yang menentukan apa saja
masalah yang terjadi di suatu wilayah.
Jika daerah tersebut sulit untuk diakses, kalian juga dapat melakukan identifikasi
masalah dengan menggunakan data-data sekunder lainnya seperti jurnal ilmiah, media
sosial ataupun media populer seperti koran dan portal berita online.
Umumnya, ketika ada masalah, pemerintah ataupun pemangku kepentingan lokal
akan bersuara di media sosial atau media populer lokal yang meliput wilayah tersebut.
Hal ini mempermudah kalian, para peneliti untuk mendapatkan gambaran mengenai
permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi di suatu lokasi.
Umumnya, ketika ada masalah, pemerintah ataupun pemangku kepentingan lokal
akan bersuara di media sosial atau media populer lokal yang meliput wilayah tersebut.
Hal ini mempermudah kalian, para peneliti untuk mendapatkan gambaran mengenai
permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi di suatu lokasi.
C. Mengidentifikasi Sumber Permasalahan
Setelah mengetahui apa saja yang menjadi masalah di suatu lokasi, kita perlu untuk
mengidentifikasi sumber permasalahannya. Tahapan ini berguna untuk menentukan
apa saja yang menjadi akar masalah dari masalah yang sudah kita temukan.
Terkadang, suatu permasalahan bukanlah permasalahan akarnya. Contohnya adalah
masalah kemiskinan di suatu lokasi, ternyata, kemiskinan tersebut tidak berdiri sendiri,
tetapi didukung oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang bisa saja mempengaruhi kemiskinan antara lain adalah aksesibilitas
transportasi, ketersediaan lapangan kerja, dan tingkat pendidikan masyarakat setempat.
Bisa jadi, kemiskinan tersebut disebabkan oleh rendahnya akses transportasi dari
lokasi tersebut ke tempat kerja. Oleh karena itu, produktivitas masyarakat rendah
sehingga sulit bertahan hidup. Disini, pemerintah harus menjawab permasalahan
dengan cara membangun jalan atau menyediakan transportasi publik.
Bisa juga, kemiskinan tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat, sehingga tidak layak dipekerjakan oleh para pemilik usaha. Disini,
pembangunan jalan dan penyediaan transportasi publik tidak akan terlalu membantu,
pemerintah harus meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di daerah tersebut.
Oleh karena itu, analisis mengenai akar permasalahan sangatlah penting untuk
mendapatkan identifikasi masalah yang akurat.
D. Secara umum, identifikasi masalah terdiri dari 3 langkah yaitu
1. Menemukan masalah yang ada (Problem)
2. Mengidentifikasi sumber permasalahan (Root cause)
3. Menciptakan kalimat isu/kalimat permasalahan (Problem Statement) yang
menjelaskan permasalahan yang sudah diidentifikasi
Pertama, kalian harus menemukan masalah yang ada pada suatu fenomena atau suatu
wilayah. Setelah itu, kalian perlu mengidentifikasi sumber permasalahannya, bisa jadi,
permasalahan tersebut disebabkan oleh masalah lain.
Setelah kalian menemukan kedua hal tersebut, kalian perlu merangkumnya dalam
sebuah kalimat permasalahan atau kalimat isu yang komprehensif untuk menjelaskan
permasalahan yang ada.

Masalah dikatakan fasible apabila terdapat berbagai sumber daya untuk

memecahkan masalah tersebut. Untuk menilai masalah tersebut penting, urgen, dan

feasible, maka perlu dilakukan melalui analisa masalah.

Dalam mempertajam penelitian,  peneliti kualitatif menentapkan

focus. Spradley menyatakan bahwa “A focused refer to single cultural domain or

afew related dominains” maksudnya adalah bahwa, focus itu merupakan domain

yang terkait dari situasi social. Dalam pemelitian kualitatif, penentuan focus dalam

proposal lebih di dasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan di peroleh dari

situasi social (lapangan).

Kebaruan informasi itu biasanya berupa upaya untuk memahami secara lebih luas dan

mendalam tentang situasi social, tetapi juga ada keinginan untuk menghasilkan

hipotesis atau ilmu baru dari situasi social yang di teliti. Fokus yang sebenarnya dalam

penelitian kualitatif di peroleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan

grand tour question atau yang disebut dengan penjelajahan umun. Dari penjelajahan

umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada

tahap permukaan tentang situasi social.

Untuk dapat memehami secarah lebih luas dan mendalam, Maka diperlukan pemilihan

fokus penelitian. Spladley dalam sanapiah faisal (1988) mengemukakan empat

alternative untuk menetapkan fokus yaitu :


1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informal

2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain

3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek

4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang


telah ada.

E. Menentukan Fokus Penelitian

Dari pembahasan tentang ciri-ciri fokus penelitian kualitatif pada modul 2 kegiatan
belajar 2 (Modul Metodologi Penelitian Administrasi), seseorang sebenarnya dapat
menarik pelajaran tentang hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan dan
penentuan fokus. Tetapi hal-hal berikut ini mungkin akan lebih membantu Anda dalam
menentukan fokus.

Paling tidak, ada empat hal yang perlu dipertimbangkan dengan baik untuk
menentukan fokus (lihat Bogdan & Biklen, 1982):

Pertama, pilihlah topik yang paling penting bagi Anda pribadi dan mampu
membangkitkan motivasi Anda untuk meneliti. Topik yang Anda teliti hendaknya
sesuatu yang mampu mengusik perasaan dan pikiran Anda. Harus ada "greget" yang
kuat terhadap topik itu. Jangan pilih topik yang tidak lahir dari dalam diri Anda
sendiri, tetapi dipaksa oleh pihak luar (termasuk tugas wajib untuk penulisan skripsi,
tesis, dan lain-lain).

Ingat, keterlibatan peneliti adalah amat penting dalam penelitian kualitatif.


Keterlibatan ini tidak hanya dalam arti fisik, tetapi juga keterlibatan emosional. Jika
pada langkah awal ini saja Anda sudah merasa tertekan, jengkel, enggan, maka proses
berikutnya pasti akan tersendat dan menjurus menuju kegagalan.

Kedua, pilihlah topik dengan ukuran dan kompleksitas yang mampu Anda teliti dalam
jangkauan waktu dan sarana yang Anda miliki. Penentuan topik atau fokus adalah
proses yang subjektif. Seorang peneliti boleh menentukan topik apa pun yang ingin
ditelitinya. Peneliti itu sendiri yang mengetahui apa yang dia miliki dan seberapa jauh
ia mampu menangani sebuah proyek penelitian.

Perlu diingat lagi, penelitian kualitatif menuntut Anda untuk selalu berada di lokasi
penelitian. Proses pengumpulan data berlangsung secara terus menerus. Observasi
harus Anda kerjakan sendiri. Wawancara harus dikerjakan sendiri. Semua ini harus
Anda perhitungkan dalam penentuan fokus penelitian.

Ketiga, pilihlah topik yang Anda tidak terlibat langsung di dalamnya. Keterlibatan
peneliti secara langsung ke dalam topik kajian akan menimbulkan berbagai masalah.
Misalnya, jika Anda bertanya kepada informan yang Anda kenal baik (dan mereka
mengenal Anda dengan baik pula) tentang sesuatu hal yang sensitif, mungkin akan
membuat informan merasa kikuk (kaku) dan justru lebih tertutup. Jika Anda "terlalu
tahu" tentang objek penelitian, maka justru malah tidak sensitif dan kehilangan
perspektif yang objektif dalam pengumpulan data.

Ingat, meskipun keterlibatan peneliti sangat penting dalam penelitian kualitatif, tetapi
peneliti harus ingat bahwa ia adalah seorang peneliti, yang harus menjaga objektifitas
pengamatannya dan netralitas dia sebagai ilmuwan. Keterlibatan tidak berarti "larut"
dan kehilangan jati diri sebagai peneliti.

Jika ada peneliti yang sampai menikah dengan penduduk setempat yang ditelitinya,
ada pula yang memilih hidup menetap di lokasi penelitiannya, dan cerita-cerita seperti
itu lainnya, ini memang masalah lain. Tetapi keterlibatan peneliti yang "terlalu dalam"
di dalam konteks penelitiannya memang bukan suatu kemustahilan.

Empat, pilihlah topik yang Anda perkirakan memiliki data yang relatif mudah diakses
(dikumnpulkan). Jangan mempersulit apa yang sudah sulit. Pengumpulan data adalah
proses yang cukup kompleks dan sulit. Bila hal ini Anda tambah dengan sulitnya
mendapatkan data, maka Anda mungkin akan mendapat hambatan besar. Data sulit
didapat mungkin karena termasuk data rahasia, data disimpan di benak informan yang
sulit dicari dan berbahaya (preman, narapidana), data hanya dimiliki segelintir orang
yang sangat sulit dihubungi, data harus' "dibeli" dengan harga mahal, dan sebagainya.

Data adalah bahan baku utama penelitian. Peneliti harus menyadari hal ini. Bahkan
peneliti harus merubah total atau menghentikan penelitiannya jika informan kunci
mendadak tidak ada (pergi jauh, meninggal, dan sebagainya). Karena topik penelitian
kualitatif sering bersifat unik dan kasuistis, maka peneliti cenderung sangat tergantung
pada beberapa informan kunci yang tidak mudah dicari gantinya.

Dalam penelitian kualitatif fokus masalah itu masih bersifat tentative dalam arti
sewaktu-waktu peneliti ketika berada dilapangan bisa jadi fokusnya berubah sesuai
dnegan realitas yang ada. Fokus masalah memang bukan masalah itu sendiri. Fokus
masalah adalah arahan pembimbing atau acuan untuk menentukan masalah yang
sebenar-benarnya. Masalah sendiri baru dapat dirumuskan apabila peneliti sudah turun
ke lapangan penelitian.
PENUTUP

Kesimpulan

Suatu penelitian tidak dimulai dari sesuatu yang vakum atau kosong. Implikasinya,
peneliti seyogyanya membatasi masalah studinya dengan fokus. Fokus pada dasarnya adalah
masalahn yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya
melalui kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya. Implikasinya, apabila peneliti
merasakan adanya masalah, seyogyanya ia mendalami kepustakaan yang relevan sebelum terjun
ke lapangan.
Tujuan penelitian pada dasarnya adalah memecahkan masalah ayng telah dirumuskan
implkasinya, masalah perlu dirumuskan terlebih dahulu, barulah tujuan penelitian ditetapkan,
bukan sebaliknya.
Fokus atau masalah yang ditetapkan bersifat tentatif, dapat diubah sesuai dengan situasi
latar penelitian, implikasinya peneliti tidak perlu kecewa jika masalah atau fokusnya berubah,
dengan kata lain biasakan diri peneliti untuk menghadapi perubahan dalam masalah penelitian. 
Daftar Pustaka

http://ahmadarisuhud.blogspot.com/2016/04/menetapkan-fokus-penelitian.html

http://web-suplemen.ut.ac.id/mapu5103/sub1_3.htm

https://insanpelajar.com/identifikasi-masalah/

Anda mungkin juga menyukai