Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TES PILIHAN GANDA (PG) DAN TES URAIAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asesmen
Yang diampu oleh : Agung Wibowo, M.Pd.

Disusun oleh :
1. Wirdatul Laili (18840251004)
2. Jamilatul Qomariyah (18840251007)
3. Khalimatus Syakdeya (18840251015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA PASURUAN
Jl. Raya Warung Dowo Area Perkantoran PCNU Kabupaten Pasuruan
April 2020

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tetang “TES PILIHAN
GANDA (PG) DAN TES URAIAN” sebagai tugas mata kuliah Asesmen di Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Ilm Pendidikan Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama
Pasuruan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam dalam
pembuatan makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kami
mohon masukan dan saran dari para pembaca untuk perbaikan kami dalam pembuatan makalah-
makalah selanjutnya.
Atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.

Pasuruan, 20 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes Pilihan Ganda (PG) ...........................................................................3
B. Kriteria Tes Pilihan Ganda (PG) ...............................................................................3
C. Macam-Macam Tes Pilihan Ganda (PG) ...................................................................4
D. Cara Menyusun Tes Pilihan Ganda (PG) ..................................................................4
E. Pengertian Dari Tes Uraian .......................................................................................6
F. Kriteria Tes Uraian ....................................................................................................7
G. Macam-Macam Tes Uraian .......................................................................................7
H. Cara Menyususn Tes Uraian ......................................................................................8

BAB III PENUTUP


I. Kesimpulan.................................................................................................................9
J. Saran...........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto,
2004: 53). Tes berasal dari bahasa Prancis yaitu testum, berarti piring yang digunakan
untuk memilih logam mulia dari benda-benda lain seperti pasir, batu, tanah, dan
sebagainya (Arifin, 2011: 117). Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan
pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan
sebagainya. Bentuk tes yang digunakan di lembaga pendidikan dilihat dari segi sistem
penskorannya dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu tes objektif dan tes sukjektif.
Sebagai alat pengukur hasi belajar siswa tes diharapkan mampu memberikan
informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Artinya, alat tes dapat
memberikan informasi tentang siswa sesuai keadaan yang mendekati sesungguhnya. Hal
itu penting karena informasi tersebut akan dipergunakan untuk mempertimbangkan dan
kemudian memutuskan berbagai kebijakan baik yang berkenaan dengan siswa maupun
kegiatan pengajaran secara umum. Sebuah alat tes yang baik harus memenuhi beberapa
kriteria tertentu, antara lain alat tes haruslah tidak terlalu mudah atau terlalu sulit. Alat tes
yang baik harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi kelayakan, kesahihan,
keterpercayaan, dan kepraktisan (Nurgiyantoro, 2001:98).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari tes pilihan ganda (PG)?
2. Apa saja kriteria tes pilihan ganda (PG)?
3. Apa saja macam-macam tes pilihan ganda (PG)?
4. Bagaimana cara menyusun tes pilihan ganda (PG)?
5. Apa pengertian dari tes uraian?
6. Apa saja kriteria tes uraian?
7. Apa saja macam-macam tes uraian?
8. Bagaimana cara menyususn tes uraian?
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian tes pilihan ganda (PG)


2. Untuk mengetahui kriteria tes pilihan ganda (PG)
3. Untuk mengetahui macam-macam tes pilihan ganda (PG)
4. Untuk memahami cara menyusun tes pilihan ganda (PG)
5. Untuk mengetahui pengertian tes uraian
6. Untuk mengetahui kriteria tes uraian
7. Untuk mengetahui macam-macam tes uraian
8. Untuk memahami cara menyusun tes uraian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes Pilihan Ganda
Witherington (dalam Arifin, 2009: 135) mengatakan, “there are many varieties of
there new test, but four kinds are in most common use, true-false, multiple choice,
completion, matching”. Ini berarti bahwa tes objektif meliputi beberapa jenis, diantanya
adalah yang paling sering digunakan, yaitu tes benar-salah, pilihan ganda, uraian singkat,
dan menjodohkan.
Tes berupa soal pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang dapat mengukur
pengetahuan yang luas dengan tingkat domain yang bervariasi. Soal pilihan ganda memilki
persyaratan sebagai tes yang baik, yakni dilihat dari objektifitas, realibilitas dan daya
pembeda antara siswa yang berhasil dengan siswa yang gagal (Sukardi, 2011: 125).

Soal pilihan ganda merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari
beberapa kemungkinan jawaban yang telah disedikan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal
dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban
harus merupakan jawaban benar atau paling benar sedangkan pengecoh merupakan
jawaban tidak benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan
memilihnya jika tidak menguasai materinya.
Pengembangan soal-soal pilihan ganda dalam penelitian ini berupa soal pilihan
ganda terdiri dari dua bagian: soal, plus satu set jawaban yang harus dipilih yang benar.
Jawaban yang salah disebut distractor (pengecoh), siswa memilih salah satu jawaban yang
tepat.

B. Kriteria / Kaidan Tes Pilihan Ganda

Menurut Sudaryono (2012: 123 -124) dalam membuat soal-soal pilihan ganda,
penulis butir soal harus memperhatikan kaidah-kaidah berikut:
a. Materi
Soal yang dibuat harus sesuai dengan rumusan indikator pembelajaran dan
pilihan jawaban harus berfungsi serta setiap soal harus mempunyai hanya satu
jawaban benar.
b. Konstruksi
Pokok soal yang benar harus dirumuskan secara jelas dan tegas, merupakan
pertanyaan yang diperlukan saja, jangan memberi petunjuk ke arah yang benar,
jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda, dan tampilan berupa
gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas
berfungsi.
c. Kaidah Bahasa
Setiap soal harus menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD), menggunakan bahasa yang komunikatif, dan sesuai
dengan jenjang pendidikan peserta didik, dan tidak menggunakan bahasa yang
berlaku setempat/tabu.

C. Macam-macam Tes Pilihan Ganda (PG)


Tes bentuk pilihan ganda (PG) ini merupaka bentuk tes objektif yang paling banyak
digunakan karena banyak sekali materi yang dapat dicakup. Bentuk soal yang digunakan
biasa dalam bentuk beberapa variasi, diantaranya yaitu:
1. Pilihan ganda biasa
2. Hubungan antar hal (pernyataan-sebab-pernyataan)
3. Kasus (dapat muncul dalam berbagai bentuk)
4. Diagram, gambar, tabel, dan sebagainya.
5. Asosiasi.

D. Cara Menyusun Tes Pilihan Ganda


Pada dasarnya Pada dasarnya, soal bentuk pilihan ganda ini adalah bentuk soal
bentuk benar-salah juga, tetapi dalam bentuk jamak. Tercoba (testee) diminta
membenarkan atau menyalahkan setiap stem dengan tiap pilihan jawaban. Kebanyakan
jawaban itu biasanya sebanyak tiga atau empat buah, tapi adakalanya dapat juga lebih
banyak (untuk tes yan diolah dengan komputer banyaknya option diusahakan 4 buah).
Cara menyusun tes pilihan ganda diantaranya :
1. Instruksi pengerjaan harus jelas, dan bila dipandang perlu baik disertai contoh
mengerjakannya.
2. Dalam multiple choice test hanya ada satu jawaban yang benar. Jadi tidak mengenal
tingkatan-tingkatan benar, misalnya benar nomor satu, benar nomor dua dan
sebagainya.
3. Kalimat pokoknya hendaknya mencakup dan sesuai dengan rangakain mana pun
yang dapat dipilih.
4. Kalimat pada butir soal hendaknya sesingkat mungkin.
5. Usahakan menghindarkan penggunaan bentuk negatif dalam kalimat pokoknya.
6. Kalimat pokok dalam setiap butir soal, hendaknya tidak tergantung pada butir-butir
lain.
7. Gunakan kata-kata: ”manakah jawaban paling baik”, ”pilihlah satu yang pasti lebih
baik dari yang lain”, bilamana terdapat lebih dari satu jawaban yang benar.
8. Jangan membuang bagian pertama dari suatu kalimat.
9. Dilihat dari segi bahasanya, butir-butir soal jangan terlalu sukar.
10. Tiap butir soal hendaknya hanya mengandung satu ide, meskipun ide tersebut
kompleks.
11. Bila dapat disusun urutan logis antar pilihan-pilihan, urutkanlah (misalnya: urutan
tahun, urutan alfabet, dan sebagainya).
12. Susunlah agar jawaban manapun mempunyai kesesuaian tata bahasa dengan kalimat
pokoknya.
13. Alternatif yang disajikan hendaknya agak seragam dalam panjangnya, sifat uraiannya
maupun taraf teknis.
14. Alternatif-alternatif yang disajikan hendaknya agak bersifat homogen mengenai isi
dan bentuknya.
15. Buatlah jumlah alternatif pilihan ganda sebanyak empat. Bilamana terdapat
kesukaran, buatlah pilihan-pilihan tambahanuntuk mencapai jumlah empat tersebut
pilihan-pilihan tambahan hendaknyajangan terlalu gampang diterka karena bentuk
atau isi.
16. Hindarkan pengulangan kata pada kalimat pokok di alternatif-alternatifnya, karena
anak cenderung akan memilih alternatif yang mengandung pengulangan tersebut. Hal
ini disebabkan karena dapat diduga itulah jawaban yang benar.
17. Hindarkan menggunakan susunan kalimat dalam buku pelajaran. Karena yang
terungkap mungkin bukan pengertiannya melainkan hafalannya.
18. Alternatif-alternatif hendaknya jangan tumpang-tindih, jangan inklusif, dan jangan
sinonim.
19. Jangan gunakan kata-kata indikator seperti selalu, kadang-kadang, dan pada
umumnya.

E. Pengertian Tes Uraian

Tes uraian pada umumnya berbentuk essay examination (uraian), yang merupakan
alat penilaian hasil belajar yang paling tua. secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan
yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan,
mendiskusikan, membandingkan, menghubungkan pengertian-pengertian, memberikan
alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. dengan singkat dapat dikatakan bahwa tes ini
dituntut kemampuan siswa dalam hal mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan
dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi. dalam hal inilah kekuatan atau
kelebihan tes essay dari alat penilain lainnya.
Adapun ciri-ciri pertanyaan dari tes uarain adalah didahului dengan kata-kata seperti:
uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan dan sebagainya. dan soal
dalam bentuk tes ini biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 5-10 buah soal dalam
waktu kira-kira 90 s/d 120 menit. Sejak tahun 1960-an bentuk tes ini banyak ditinggalkan
orang karena munculnya bentuk tes obyektif. dan ada semacam kecenderungan dikalangan
para pendidik dan guru untuk kembali menggunakan tes uraian sebagai alat penilain hasil
belajar, terutama di perguruan tinggi.

Tes uraian dalam banyak hal ini mempunyai kelebihan daripada tes objektif,
terutama dalam hal meningkatkan kemampuan menalar di kalangan mahasiswa dan siswa.
Karena melalui tes ini para mahasiswa dapat mengungkapkan aspek kognitif tingkat tinggi
seperti analisi – sintesis – evaluasi, baik secara lisan maupun secara tulisan. Siswa juga
dibiasakan dengan kemampuan memecahkan masalah (problem solving), mencoba
merumuskan hipotesis, menyusun dan mengekspresikan gagasannya, dan menarik
kesimpulan dari pemecahan masalah.
F. Kriteria / Kaidah Tes Uraian
Dalam penulisan tes uraian agar diperoleh soal-soal bentuk uraian yang dikatakan
memadai sebagai alat penilaian hasil belajar, hendaknya diperhatikan hal-hal berikut :

1. Dari segi isi yang diukur


Segi yang hendak diukur hendaknya ditentukan secara jelas abilitasnya,
misalnya pemahaman konsep, aplikasi suatu konsep, analisis suatu permasalahan, dan
aspek kognitif lainnya.
2. Dari segi bahasa
Gunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah diketahui makna yang
terkandung dalam rumusan pertanyaan. Bahasanya sederhana, singkat, tetapi jelas apa
yang ditanyakan. Hindari bahasa yang berbelit-belit membingungkan atau mengecoh
siswa.
3. Dari segi teknis penyajian soal
Hendaknya jangan mengulang-ulang pertanyaan terhadap materi yang sama
sekalipun untuk abilitas yang berbeda sehingga soal atau pertanyaan yang diajukan
lebih komprehensif daripada segi lingkup materinya
4. Dari segi jawaban
Setiap pertanyaan yang hendak diajukan sebaiknya telah ditentukan jawaban
yang diharapkan, minimal pokok-pokoknya. Tentukan pula besarnya skor maksimal
untuk setiap soal yang dijawab benar dan skor minimal bila menjawab dianggap salah
atau kurang memadai.

G. Macam-macam Tes Uraian


1. Tes uraian tak terbatas
Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan
siswa itu sendiri. hal ini disebabkan oleh isi pertanyaan uraan bebas sifatnya umum.
Contoh pertanyaan bebtuk uraian bebas adalah sebagai berikut:
a. Coba saudara jelaskan sebab-sebab terjadinya pertumbuhan yang cepat?
b. Mengapa pertumbuhan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar?
2. Uraian terbatas
Dalam bentuk tes ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau
ada pembatasan tertentu. Pembatasan ini bisa dari segi ruang lingkupnya, sudut
pandang menjawabnya dan indicator-indikatornya. Adapun contoh pertanyaan uraian
terbatas ini adalah:
a. Coba saudara jelaskan tiga faktor yang mempengaruhi pertumbuhan!
b. Bagaimana hubungan pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup?

H. Cara Menyusun Tes Uraian


Dalam penyusunan tes subjektif , maka harus diperhatikan beberapa hal berikut:
1. Hendaknya soal- soal tes dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang di teskan, dan
kalau mungkin disusun soal yang sifatnya komprehensif.
2. Hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin langsung dari buku
atau catatan.
3. Pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta
pedoman penilaiannya.
4. Hendaknya diusahakan agar pertanyaannya bervariasi antara ”jelaskan”, ”bagaimana”,
”mengapa”, ”seberapa jauh”, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa
terhadap bahan.
5. Hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh
tercoba.
6. Hendaknya ditegaskan model jawaban apa yang dikehendaki oleh penyusun tes. Untuk
ini pertanyaan tidak boleh terlal umum, tapi harus spesifik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam pembelajaran objek ini bisa
berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya.
 Tes pilihan ganda merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disedikan.
 Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk
menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, menghubungkan
pengertian-pengertian, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan
tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.
 Adapun ciri-ciri pertanyaan dari tes uarain adalah didahului dengan kata-kata seperti:
uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan dan sebagainya.

B. Saran
Semoga makalah ini menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua
mahasiswa khususnya mahasiswa biologi. Jika ada kekurangan dan kesalahan, baik
penyajian ataupun penulisan diharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun
demi kesempurnaan pada makalah-makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


Daryanto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Furchan, Arif. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasiona

Kusnaidi, Edi. 2012. “Penerapan Tes Esei Pemetaan Konsep dan Gaya Kognitif dalam
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.” Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 12 ( 2): 9

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.


Bandung: Alfabet

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung
:Sinar Baru Algensindo

Sujarwadi, H.S. 2009. “Perbedaan Karakteristik Soal dan reliabilitas Tes Pilihan Ganda
Kompleks Mata Pelajaran Kimia.” Tesis. Yogyakarta: PPs UGM.

Ulfa, Maria. 2008. “Perbandingan Validitas dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Antara Bentuk
Tes Pilihan Ganda Biasa, Pilihan Ganda Asosiasi dan Benar salah pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam.” Tesis. Jakarta: PPs UNJ

Umar, Yahya. 2010. Berbagai Permasalahan Bentuk Soal Uraian dan Pilihan Ganda dalam
Ujian. Buletin Pengujian dan Penilaian. Jakarta: Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai