(Tugas Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Strategi Pembelajran
Sejarah)
Oleh :
Kelompok 9
KATA PEGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Kedudukan Pemilihan dan Penentuan Metode dalam Mengajar”
sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah Strategi Pembelajaran
Sejarah. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Orang tua, saudara, dan seluruh keluarga yang telah menncurahkan doa dan
semangat kepada saya
2. Bapak Muhammad Basri, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Nur Indah Lestari, S.Pd.,
M.Pd. yang telah memberi arahan kepada kami dalam menyelesaikan makalah
ini.
3. Teman teman yang telah banyak membantu dan memberi dukungan khususnya
teman teman dari Program Studi Pendidikan Sejarah 2017.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari semua pihak.
Dan apabila kesalahan kata atau penulisan, penulis mohon maaf yang sebesar
besarnya.
Penyusun
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................
DAFTAR NAMA KELOMPOK.........................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA......................................................22
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pengalaman belajar yang maksimal akan dicapai ketika cara atau metode yang
dipilih sesuai atau tepat, metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk
mencapai tujuan tertentu. Sudjana (2005: 76) berpendapat bahwa metode
merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi
pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan
semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu.
Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi
anak didik. Dengan seperangkat teori dan pegalaman yang dimiliki, akan guru
gunakan untuk mempersiapkan program pengajaran yang baik dan sistematis
(Syaiful Bahri dan Anwar Zain 2002 : 72). Mempersiapkan metode agar
lingkungan belajar tercipta lingkungan belajar yang bergirah adalah salah satu kiat
menjadi sosok guru idola. Maka dari itu pemilihan dan penentuan metode
pembelajaran menjadi pengetahuan yang wajib dimiliki oleh seorang guru.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan berikut.
1. Bagaimana Kedudukan metode dalam belajar mengajar ?
2. Bagaimana pemilihan dan penentuan metode ?
3. Apa saja macam-macam metode pengajaran ?
4. Bagaimana praktik penggunaan metode mengajar ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagi berikut.
1. Untuk mengetahui kedudukan metode dalam belajar mengajar
2. Untuk mengetahui pemilihan dan penentuan metode
3. Unuk mengetahui macam-macam metode pengajaran
4. Untuk mengetahui praktik penggunaan metode mengajar
3
BAB II
PEMBAHASAN
mudahlah bagi guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna
menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan
Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena mereka
menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan kelemahannhya. Penggunaan
satu metode lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang
membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaranpunn tampak kaku. Anak didik
terlihat kurang bergairah belajar. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan
belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi guru dan
anak didik. Guru mendapatkan kegagalan dalam menyampaikan pesanpesan
keilmuan dan anak didik dirugikan. Ini berarti metode tidak dapat difungsikan
oleh guru sebagai alat motifasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa menggunakan metode yang tepat dan bervariasi
akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar
mengajar disekolah.
Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, menurut (Roestiyah 1989 : 1) guru
harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efesien,
mengena npada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki
strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasa disebut
metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran
sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama
komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponem
metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapaitujuan. Dengan
memanfaatkan metode sacara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan
pengajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Ketika tujuan
dirumuskan agar anak didik memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang
digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Antara metode dan tujuan jangan
bertolak belakang. Artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan
pengajaran. Bila tidak, maka akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut. Apalah
artinya kegiatan belajar mengajar yang dilakukak tanpa mengindahkan tujuan.
Karena itu, dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai
strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai strategisnya adalah metode dapat
mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar.
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi
kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Cukup banyak bahan
pelajaran yang terbuang dengan percuma hanya karena penggunaan metode
menurut kehendak guru dannjengabaikan kebutuhan siswa, fasilitas, serta situasi
kelas. Guru yang selalu menggunakan mertode ceramah sementara tujuan
pengajarannya adalah agar anak didik dapat memperagakan shalat, adalah
kegiatan belajar mengajar yang kurangbkondusif. Seharusnya penggunaan
nmetode dapat menunjang pencapaian tujuan pengajaran, bukannya tujuan yang
harus menyesuaikan diri dengan metode.
Karena itu efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara
metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam
satuan pelajaran, sebagai persiapan tertulis.
8
Kegagalan guru mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan
penentuan metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari
masingmasing metode pengajaran. Karena itu, yang terbaik guru lakukan adalah
mengetahui kelebihan dan kelemahan dari beberapa metode pengajaran yang akan
dibahas dalam uraian selanjutnya mengetahui kelebihan dan kelemahan dari
beberapa metode pengajaran yang akan dibahas dalam uraian selanjutnya.
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam waktu yang relative
lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara
operasional. Dengan demikian jelas, kematangan anak didik yang bervariasi
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
b) Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan pembelajaran. Tujuan
dalam pendidikan dan pengajaran berbagai-bagai jenis dan fungsinya. Secara
hierarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang tinggi, yaitu tujuan
intruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler atau tujuan kurikulum,
tujuan institusional, dan tujuan pendidikan dan nasional.
Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi
kedalam diri setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus mengikuti tujuan.
Karena itu, kemempuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka
metode harus mendukung sepenuhnya.
c) Situasi
Situasi kegiatan pembelajaran yang guru ciptakan tidak selamanya. Sama dari ke
hari. Misalnya suatu saat guru ingin menciptakan situasi pembelajaran di alam
terbuka, yaitu diluar ruang sekolah. Maka guru dalam hal in tentu memilih metode
mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan. Di lain waktu apabila guru
sesuai dengan sifat dan bahan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan, maka
guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok. Situasi yang
diciptakan guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
d) Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar. Anak didik
disekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan
metode mengajar.
10
e) Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru yang bertitel
sarjana pendidikan dan keguruan, berbeda dengan guru yang sarjana bukan
pendidikan dan keguruan. Guru yang sarjana pendidikan dan keguruan barangkali
lebih banyak menguasai metode-metode mengajar, karena memang dia dicetak
sebagai tenaga ahli dibidang keguruan dan wajar saja dia menjiwai dunia guru.
1. Metode Proyek
Metode Proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu
masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga
pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
a) Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertical ataupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b) Pemilihan topic unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup
fasilitas, dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan
pekerjaan yang mudah
c) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit
yang dibahas.
2. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Kelebihan Metode Eksperimen
a) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya
b) Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan
penemuan dari hasil percobaan dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
c) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran
umat manusia
mengatasinya.Tugas resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi lebih luas
dari itu. Tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah maupuan di sekolah. Tugas
resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun
kelompok.
b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan
menyelesaikan adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak
berpartisipasi dengan baik,
c) Sering memberikan tugas yang monoton dapat membuat siswa bosan
4. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan pada
suatu masalah yang bias berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Kelebihan Metode Diskusi
a) Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide atau gagasan dan
terobosan yang baru dalam pemecahan suatu masalah
b) Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
c) Memperluas wawasan
d) Membina untuk terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dalam memecahkan
suatu masalah
5. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam
pemakainnya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya
mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama antara lain
adalah:
a) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
b) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
c) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara
spontan
d) Merangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.
14
Beberapa petunjuk yang harus diperhatikan dalam penerapan metode ini yaitu:
a) Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian siswa untuk
dibahas
b) Ceritakan kepada kelas (siswa) mengenai isi dari masalah-masalah dalam
konteks cerita tersebut.
c) Tetapkan siswa yang dapat atau yang bersedia untuk memainkan peranannya
di depan kelas.
d) Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu sosiodrama
sedang berlangsung.
e) Beri kesempatan kepada para pelaku untuk berunding beberapa menit sebelum
mereka memainkan peranannya.
f) Akhiri sosiodrama pada waktu situasi pembicaraan mencapai ketegangan.
g) Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan
masalah persoalan yang ada pada sosiodrama tersebut.
h) Jangan lupa menilai hasil sosiodrama tersebut sebagai bahan pertimbangan
lebih lanjut.
Selain itu terdapat pula keunggulan lain yang diperoleh dari metode ini antara
lain:
a) Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk berperan aktif
mendramatisasikan sesuatu masalah sosial yang sekaligus melatih keberanian
serta kemampuannya melakukan suatu agenda di muka orang banyak.
b) Suasana kelas sangat hidup karena perhatian para murid semakin tertarik
melihat adegan seperti keadaan yang sesungguhnya.
c) Para murid dapat menghayati seseuatu peristiwa, sehingga mudah memahami,
membanding-banding, menganalisa serta mengambil kesimpulan berdasarkan
penghayatannya sendiri.
d) Anak-anak menjadi terlatih berpikir kritis dan sistematis.
6. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan atau
mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
16
sedang dipelajari, serta disertai dengan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses
penerimaan siswa dalam pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam,
sehingga membentuk penertian dengan baik dan sempurna.siswa juga dapat
mengamati dan memerhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran
berlangsung.
Kelebihan Metode Demonstrasi
a) Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan lebih kongkret
b) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c) Proses poengajaran lebih menarik
d) Siswa dirangsan untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
8. Metode Karyawisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih
dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan
bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang
kemudian dibukukan.
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a) Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran.
b) Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan
utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak
didik di lapangan.
e) Biayanya cukup mahal.
f) Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata
dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahsan diatas dpat disimpulkan beberapa hal diantranya
1. Kedudukan metode dalam belajar mengajar terdiri atas metode sebagai alat
motivasi ekstrinsik, metode sebagai strategi pengajaran, dan metode sebagai
alat untuk mencapai tujuan.
2. Pemilihan dan penentuan metode dalam kegiatan belajar mengajar, harus
bertolak dari nilai strategis metode, efektivitas penggunaan metode,
pentingnya pemilihan dan penentuan metode, hingga faktor-faktor yang
memengaruhi pemilihan metode pengajaran.
3. Macam-macam metode dalam mengajr diantranya adalah metode proyek,
metode eksperimen, metode tugas dan resitasi, metode diskusi, metode
sosiodrama, metode demonstrasi, metode problem solving, metode
karyawisata, metode tanya jawab, metode latihan, dan metode ceramah.
4. Praktik penggunaan metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi
merupakan kombinasi dari beberapa metode mengajar, diantaranya adalah
kombinasi ceramah, diskusi, dan tugas, kombinasi ceramah, tanya jawab dan
tugas, kombinasi ceramah, demonstrasi dan eksperimen, kombinasi ceramah,
sosiodrama dan diskusi, kombinasi ceramah, problem solving, dan tugas, serta
kombinasi ceramah demonstasi dan latihan.
21
DAFTAR PUSTAKA