Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah: Dosen Pengampu:

Srategi Pembelajaran SBDP MI/SD Dra. Ellya Roza, M.Hum

Ermansyah, M.Pd

METODE PEMBELAJARAN

TIM PENULIS:
Kelas: V B
Kelompok: 4
1. Citra Rahmawati
2. Deliza Andriani
3. Eva Delvia
4. Uswatun Khasanah

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul metode
pembelajaran pada mata kuliah Srategi Pembelajaran SBDP MI/SD. Kami berharap
dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi kita semua tentang
Metode Pembelajaran. Kami juga berterimakasih kepada Ibu Dra. Ellya Roza,
M.Hum dan Pak Ermansyah, M.Pd selaku dosen pembimbing kami dalam mata
kuliah Sratetgi Pembelajaran SBDP MI/SD yang telah memberi tugas makalah ini
kepada kami.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami minta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini dan kami sangat mengharapakan masukan,
kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami sendiri dan pihak lain yang membacanya.

Pekanbaru, 3 November 2020

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran...................................................3
B. Tujuan Metode Pembelajaran.........................................................4
C. Metode Pembelajaran SBDP Di MI/SD.........................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................13
B. Saran.............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan.Dengan
demikian tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya
penggunaan suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi,
fasilitas dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu
metode. Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-
golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki
efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang
guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan
metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik
pelaksanaannya.
Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode
yang satu tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri
umum itu, menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode
yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks.Mengingat
kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak
mungkin menunjukan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar
mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang
lainnya dalam usaha mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi,
dan untuk selamanya. Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode
yang dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan seperti
metode ceramah, metode diskusi, metode kelompok dan metode campuran.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah
pembuatan makalah ini adalah:
1. Apa pengertian metode pembelajaran?
2. Apa tujuan metode pembelajaran?
3. Apa saja metode pembelajaran SBDP di MI/SD?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan batasan masalah
tersebut maka tujuan penulisan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian metode pembelajaran
2. Untuk mendeskripsikan tujuan metode pembelajaran
3. Untuk mendeskripsikan metode pembelajaran SBDP di MI/SD

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan
pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui
berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai
metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang
paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat
bergantung pada tujuan pembelajaran.
Metode merupakan kegiatan menata dan mengelola
pelaksanaanpengajaran yang efektif yang melibatkan segala bentuk interaksi
antara siswa, guru dan sumber belajar. Metode pengajaran membicarakan
bagaimana membelajarkan siswa sesuai dengan harapan-harapan dan
mewujudkan perubahan positif. Proses pembelajaran melalui informasi,
latihan dan keterampilan di harapkan terjadi perubahan peserta didik dalam
segala aspek potensi yang di milikinya. Untuk itu perlu teknik dan strategi
pembelajaran yang tepat guna agar tercapai tujuan yang di harapkan.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam
penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau
gairah belajar siswa.
2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar
lebih lanjut.
3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mewujudkan hasil karya.

3
4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribadian siswa.
5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar
sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan
nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.1

B. Tujuan Metode Pembelajaran


Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur
manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah
bagaimana memahami, kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang
ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.Dan analisis
yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat
motivasi extrinsic, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
Tujuan metode pengajaran adalah untuk merencanakan dan
melaksanakan cara-cara yang efektif untuk mencapai tujuan. Dasar metode
yang tepat adalah relevansinya dengan tujuan/sasaran yang di rumuskan.
Yang mana indikatornya adalah kualitas hasil pembelajaran dalam proses
pembelajarannya.2 Adapun beberapa tujuan metode belajar adalah sebagai
berikut:
1. Untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan individualnya
sehingga dapat mengatasi permasalahannya dengan terobosan solusi
alternatif.

1
Lufri, Ardi, Relas Yogica, dkk, Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model,
Metode Pembelajaran, (Malang: CV IRDH, 2020), hlm. 48.
2
Darmadi, Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2017), hlm. 178.

4
2. Untuk membantu proses belajar mengajar sehingga pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara terbaik.
3. Untuk membantu menemukan, menguji, dan menyusun data yang
dibutuhkan dalam upaya pengembangan disiplin suatu ilmu.
4. Untuk memudahkan proses pembelajaran dengan hasil yang baik sehingga
tujuan pengajaran dapat tercapai.
5. Untuk menghantarkan sebuah pembelajaran ke arah yang ideal dengan
tepat, cepat, dan sesuai dengan yang diharapkan.
6. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dalam suasana menyenangkan
dan penuh motivasi sehingga materi pembelajaran lebih mudah dimengerti
oleh siswa.3

C. Metode Pembelajaran SBDP di MI/SD


Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar
mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut
sangat tergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar. Ditinjau dari
segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat digunakan untuk siswa
dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada
juga yang tepat digunakan dalam kelas atau diluar kelas. Dibawah ini akan
diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar, yaitu:
1. Metode Ceramah
Sudah sejak lama ceramah digunakan oleh para guru dengan
alasan keterbatasan waktu dan buku teks.Hal ini menunjukkan adanya
kecenderungan menganggap metode ceramah sebagai metode belajar-
mengajar yang mudah digunakan.Kecenderungan ini bertentangan dengan
kenyataan bahwa tidak setiap guru dapat menggunakan metode ceramah
dengan benar. Metode ceramah bergantung kepada kualitas personalities
guru, yakni suara, gaya bahasa, sikap, prosedur, kelancaran, kemudahan
3
Darmadi, Optimalisasi Strategi Pembelajaran, (Depok: Guepedia, 2019), hlm. 155.

5
bahasa, dan keteraturan guru dalam memberi penjelasan: yang tidak dapat
dimiliki secara mudah oleh setiap guru.
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi
melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa
efektif dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode
ceramah, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan berpikir
untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan,
memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematis.
Dari definisi metode ceramah diatas, dapat kita mendefinisikan
metode ceramah sebagai sebuah bentuk interaksi belajar-mengajar yang
dilakukan melalui penjelasan dan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap sekelompok peserta didik.
Berdasarkan definisi metode ceramah, dapat dimengerti jika guru
akan menjadi pusat atau titik tumpuan keberhasilan metode ceramah. Lalu
lintas pembicaraan atau komunikasi hanya searah yakni dari guru ke para
siswa.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk
memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian
bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk
merampungkan keputusan bersama. Dalam diskusi tiap orang diharapkan
memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan
pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau kesimpulan.
Metode diskusi sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar yang
membincangkan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih (dapat guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang yang
berbincang memiliki perhatian yang sama terhadap topik atau masalah

6
yang menjadi pokok pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai
alternatif jawaban terhadap topik yang didiskusikan.4
3. Metode Ekspresi Bebas
Metode ekspresi bebas pada dasarnya adalah suatu cara untuk
membelajarkan siswa agar dapat mencurahkan isi hatinya dalam bentuk
karya seni rupa. Agar metode ini tercapai secara maksimal, maka perlu
dilakukan:
a. Tawarkan dan tetapkan beberapa pilihan tema sebagai perangsang
daya cipta.
b. Tetapkan beberapa pilihan media yang cocok
c. Jelaskan jenis kertas serta alas an pemilihan kertas tersebut
d. Jelaskan bentuk kegiatan menggambar tersebut
Metode ekspresi bebas identik dengan metode ekspresi-kreatif atau
metode kerja cipta. Metode ini merupakan pengembangan dari pendapat
Victor Lowenfield yang menganjurkan agar setiap guru yang bermaksud
mengembangkan kreasi siswanya untuk bebas berekspresi (free
expression) atas dasar tersebut metode ini sering disebut metode ekspresi-
kreatif. Dalam pelaksanaan metode ini, kehadiran guru memiliki peran
sangat kecil bahkan hampir tidak diperlukan. Metode hasil kerja cipta
dapat di terapkan dalam kegiatan menggambar dekorasi, mendesain
benda-benda kerajinan, menggambar reklame dan sebagainya. Langkah-
langkah kegiatan metode kerja cipta sebagai berikut:
a. Guru memberikan pengarahan yang berfokus pada kedudukan konsep
dalam proses kelahiran suatu karya.
b. Siswa mencoba menuangkan suatu konsep pada desain gambar
dekorasi, reklame atau barang-barang kerajinan yang akan dibuat.

4
Kristin Susiani, dkk, Metode Pembelajaran dalam Pendidikan, (Sebamban: Tinta Merah
Indonesia, 2020), hlm. 77.

7
c. Selama proses pengerjaan, guru menganjurkan sumbang saran antar
siswa terjadi.
d. Guru memberikan saran, petunjuk dan pengarahan mengenai konsep
yang dikemukakannya serta memberi petunjuk kepada siswa yang
mengalami hambatan.
e. Selama proses kerja berlangsung, keterampilan-keterampilan dasar dan
menengah sudah harus betul-betul dikuasai.5
4. Metode Demonstrasi-Eksperimen
Metode demonstrasi adalah suatu penyajian pembelajaran yang
dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan sebuah tindakan
disertai dengan ilustrasi dan pernyataan lisan maupun peragaan. Metode
demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih
jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu,
proses membuat sesuatu, proses bekerja sesuatu, membandingkan suatu
cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran
sesuatu. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap
pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam. Langkah-langkah
merencanakan atau mempersiapkan metode demonstrasi adalah sebagai
berikut:
a. Rumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang
diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi dilakukan.
b. Pertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar
dipergunakan, dan apakah itu merupakan metode yang paling efektif
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
c. Apakah jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi
dengan jelas?
d. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan digunakan.
e. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
5
Enday Tarjo, Strategi Belajar Mengajar Seni Rupa, (Bandung:UPI, 2004), hlm. 61-62.

8
f. Selama demonstrasi berlangsung, pastikan keterangan-keterangan
dapat didengar jelas oleh siswa.
g. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.6
5. Metode Mencontoh
Metode mencontoh merupakan metode tertua dalam seni
kerajinan. Metode ini banyak dilakukan di pusat-pusat pembelajaran seni
zaman dahulu. Untuk belajar keterampilan motorik, cara ini dapat
dilakukan.
Pada dasarnya metode mencontoh memiliki manfaat yang tinggi
dalam meningkatkan kemampuan motorik, sedangkan untuk keterampilan
mental dan kreasi tidak memiliki apa-apa. Beberapa hal yang perlu di
perhatikan dalam penggunaan mencontoh, diantaranya:
a. Metode mencontoh baik digunakan apabila ditujukan untuk melatih
dasar keterampilan fisik, memperoleh bentuk yang sama walaupun
ukurannya diperbesar atau diperkecil, memproduksi benda
teradisional, dan memahami proporsi dan anatomi yang tepat dari
benda yang akan di tiru.
b. Kegiatan mencontoh harus memiliki makna bagi proses belajar siswa
c. Mencontoh tidak di jadikan kebiasaan
d. Sebaiknya model yang akan ditiru dipilih oleh siswa itu sendiri
e. Sebaiknya secara berangsur-angsur apa yang dilakukan oleh siswa
berubah dan membuat aplikasi tepat menjadi modifikasi model yang
dicontoh.
Tujuan dari metode ini adalah :
a. Melatih siswa bekerja teliti dalam mengamati model yang akan
digambar.
b. Melatih siswa dalam mencari posisi/ sudut pandang yang baik dari
model yang akan di gambar.
6
Ibid., hlm. 63.

9
c. Siswa dihadapkan pada kenyataan yang rasional sehingga tidak
terjadi penyimpangan dari gambar yang ditiru.
d. Melatih kepekaan rasa agar lebih sensitif terhadap keindahan.
6. Metode Global
Metode ini biasa digunakan pada awal belajar menggambar
bentuk. Tujuan penggunaan metode ini adalah agar anak dapat
menangkap bentuk keseluruhan dari bentuk model yang disediakan.
Secara teknis penggunaan metode ini dibagi dua, yaitu:
a. Dengan teknik silhulet
Teknik ini dipandang lebih mudah, karena anak diminta untuk
menangkap benda secara keseluruhan dengan mengabaikan bagian-
bagian detailnya. Metode ini cocok untuk siswa yang sedang belajar
pada tahap-tahap awal.
b. Dengan teknik kontur
Teknik ini lebih cocok bagi siswa, mahasiswa atau ahli gambar
teknik yang sudah memiliki kemampuan motorik. Secara teknik,
penggambar dituntut untuk menangkap benda secara global dan
menyederhanakannya dalam bentuk gambar-gambar dasar
(geometris) yang dibuat dengan goresan garis. Kemudian gambar
tersebut dikembangkan untuk disempurnakan menjadi bentuk benda
yang kompleks (detail).
Tujuan utama penggunaan metode ini ialah agar para siswa
dapat menangkap bentuk keseluruhan dari bentuk model yang
disediakan. Secara psikologis bentuk global mendahului penampakan
bagian-bagian dari suatu benda yang diamati seseorang. Begitu juga
ditinjau dari segi perkembangan siswa, pada saat siswa dapat melihat

10
sesuatu, maka bentuk umum yang lebih dahulu dapat ditangkap oleh
para siswa.7
7. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok merupakan salah satu metode pengajaran
seni rupa yang masih sering digunakan dalam pembelajaran seni rupa di
sekolah dasar. Metode ini melatih siswa untuk berinteraksi dengan
anggota kelompoknya guna mengakomodasi ide-ide yang muncul dari
setiap anggota kelompok. Ide-ide yang muncul dari setiap anggota
kelompok akan dituangkan dalam sebuah karya yang mewakili ide
mereka. Kerja kelompok ini dimaksudkan untuk membuat karya seni rupa
yang mempunyai ukuran besar dan menciptakan hubungan emosi antar
siswa. Metode kerja kelompok terbagi dalam dua macam, yaitu kerja
paduan dan kerja kolektif.
a. Kerja Paduan
Kerja paduan adalah salah satu macam dalam metode kerja
kelompok yang dilakukan dalam rangka untuk menyempurnakan
sketsa atau rancangan kasar yang telah dibuat oleh salah seorang
siswa atau beberapa siswa sebelumnya. Kerja paduan biasanya
dilakukan dalam kegiatan menggambar. Penyempurnaan sketsa dapat
dilakukan dengan menggunakan bahan pewarna yang berbentuk cair.
b. Kerja Kolektif
Kerja kolektif adalah salah satu macam metode kerja kelompok
dalam seni rupa melukis atau menggambar yang dilakukan secara
bersama-sama oleh sekelompok siswa. Kerja kolektif dilakukan
dengan membuat sketa gambar pada ukuran kertas yang besar dan
kemudian dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah
anggota kelompok. Anggota kelompok akan mendapatkan bagian

7
Sumanto, Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD, (Jakarta: Depdiknas, 2006), hlm.
44-47.

11
kecil dari sketsa untuk diwarnai. Setelah selesai, bagian-bagian
gambar akan disatukan kembali guna membentuk satu gambar utuh.
Kerja kolektif menuntut kerjasama yang baik diantara anggota
kelompok guna memadukan komposisiwarna pada karya yang akan
dihasilkan. Kerja kolektif dapat dilakukan juga pada seni rupa yang
lain, seperti memahat atau membuat patung. Pembedanya, proses
penyelesaian dilakukan secara bergilir setelah setiap kelompok
menyelesaikan bagiannya masing-masing.8

8
Ibid., hlm. 48.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan
pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui
berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai
metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang
paling sesuai dengan situasi dan kondisi.
Tujuan metode pengajaran adalah untuk merencanakan dan
melaksanakan cara-cara yang efektif untuk mencapai tujuan. Dasar metode
yang tepat adalah relevansinya dengan tujuan/sasaran yang di rumuskan.
Yang mana indikatornya adalah kualitas hasil pembelajaran dalam proses
pembelajarannya.
Metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran seni
rupa untuk siswa sekolah dasar antara lain metode ceramah, metode diskusi,
metode ekpresi bebas, metode demonstrasi, metode mencontoh, metode
global, metode kerja kelompok. Masing-masing metode dapat diterapkan
dalam pembelajaran seni rupa di sekolah dasar sesuai dengan materi yang
akan disampaikan. Dalam penerapannya, guru sebaiknya mempertimbangkan
keefektifan, efektivitas, dan jumlah siswa sebelum memilih dari salah satu
metode pembelajaran seni rupa yang ada guna mendapatkan proses
pembelajaran yang bermakna bagi siswa.

B. Saran
Demikianlah makalah yang telah kelompok kami susun. Kami
berharap makalah ini berguna sebagaimana mestinya dan dapat diterima

13
dengan baik. Tapi, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan,
kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga kami
sebagai pemakalah dapat memperbaiki kekurangan dan mempertahankan
kelebihan yang ada pada makalah kami. Terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. 2017. Pengembangan Model Metode Pembelajaran dalam Dinamika


Belajar Siswa. Yogyakarta: Budi Utama
Darmadi. 2019. Optimalisasi Strategi Pembelajaran. Depok: Guepedia
Enday Tarjo. 2004. Strategi Belajar Mengajar Seni Rupa. Bandung: UPI
Kristin Susiani, dkk. 2020. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan. Sebamban:
Tinta Merah Indonesia
Lufri, Ardi, Relas Yogica, dkk. 2020. Metodologi Pembelajaran: Srategi
Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran. Malang: CV IRDH
Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Depdiknas

15

Anda mungkin juga menyukai