Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

MODUL 5

PEMILIHAN METODE MENGAJAR

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Kelompok 2
Chintia Anggraini (855769615)
Hera Sepriana (855768068)
Irsyah Septiana (855770018)
Septi Diana Sari (855765206)
Siti Isdahlia (855764988)
Wahyuniarti (855768272)
Tin Oktalena (855765507)

UPBJJ KAYUAGUNG PROGRAM STUDI PGSD BI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKKAN UNIVERSITAS TERBUKA (UT)
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pemilihan
Metode Mengajar” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Hakikat dan Faktor-Faktor dalam
Pemilihan Metode Mengajar, Jenis-Jenis Metode Mengajar serta Hubungan
Pengalaman Belajar dengan Metode mengajar”. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah yang
kami buat dimasa yang akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita amin.

Kayuagung, Mei 2021

Penyusun
Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................3

A. Hakikat Metode Mengajar Dalam Pembelajaran............................3

B. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan

Metode Mengajar............................................................................4

C. Pentingnya Metode Mengajar Dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran Maupun Membentuk Kemampuan Siswa................7

D. Jenis-Jenis Metode Mengajar..........................................................8


E. Hubungan Pengalaman Belajar Dengan
Metode Mengajar..........................................................................21

BAB III. PENUTUP......................................................................................23

A. Kesimpulan.....................................................................................23

B. Saran...............................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengajar bukan hanya menyampaikan pelajaran kepada siswa, tetapi

merupakan suatu proses upaya dalam membimbing dan memfasilitasi siswa

supaya dapat belajar secara efektif dan efesien. Keberhasilan pembelajaran

sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru.

Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih,

mengembangkan dan menerapkan berbagai metode mengajar dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Pembentukan kemampuan siswa sebagaimana telah

dirumuskan dalam tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik apabila cara

dan teknik yang digunakan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan

karakteristik kopetensi atau tujuan yang akan dicapainya.

Guru dalam menentukan atau memilih suatu metode mengajar yang

digunakan dalam proses pembelajaran harus mempertimbangkan faktor-faktor

yang dianggap berpengaruh terhadap evektivitas pembelajaran. Lebih jauh

guru harus memiliki kemampuan dalam menerapkan metode tersebut dalam

pembelajaran. Apabila kemampuan tersebut telah dimiliki maka akan lebih

mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam membentuk

kemampuan siswa yang diinginkan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa hakikat metode mengajar ?


2. Apa saja faktor-faktor pemilihan metode mengajar ?
3. Bagaimana hubungan metode mengajar dengan tujuan pembelajaran ?
4. Apa saja jenis metode mengajar ?
5. Bagaimana hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat metode mengajar.
2. Mengetahui faktor-faktor pemilihan metode mengajar.
3. Mengetahui hubungan metode mengajar dengan tujuan pembelajaran.
4. Untuk mengetahui jenis metode mengajar.
5. Mengetahui hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar.

2
BAB II
PEMBAHASA
N

A. HAKIKAT METODE MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN


Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan
dalam kegiatan pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran
maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan adanya suatu
metode atau cara mengajar yang efektif. Penggunaan metode mengajar harus
dapat menciptakan terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa maupun antara
siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara
maksimal. Oleh karena itu dalam memilih dan menetafkan metode guru harus
mengutamakan untuk melakukan tindakan bagaimana caranya membelajarkan
siswa supaya efektif dan maksimal dalam melakukan proses pembelajaran
maupun memperoleh hasil belajar.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
mengajar, diantaranya :
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin
tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran.
2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk
berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.
3. Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan
masalah.
4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji
kebenaran sesuatu.
5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan
terhadap suatu topic permasalahan
6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak
7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara
mandiri.
8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk bekerja secara kerja
sama

3
9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi
dalam belajarnya.
Penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi
prosesnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membuat
kompetensi siswa
2. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan
pembelajaran

B. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


PEMILIHAN METODE MENGAJAR
a. Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa
Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa merupakan pernyataan yang
akan dicapai siswa merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan metode mengajar. Ada beberapa tingkata dalam tujuan pembelajaran,
tujuan paling tinggi adalah Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), kemudian
dijabarkan pada Tujuan Satuan Pendidikan (Institusional) Tujuan Bidang Studi/
mata pelajaran, dan Tujan Pembelajaran (Intruksional).
Tujuan pembelajaran atau kopetensi siswa diharapkan dapat diketahui,
disikapi, dan/atau dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Tujuan
institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan,
misalnya SD, SMP, SMA, SMK, dan seterusnya. Tujuan bidang studi adalah
tujuan yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi,
sedangkan tujuan pembelajaran adalah tujuan yang harus dicapai dalam suatu
pokok bahasan tertentu.
Untuk mempermudah dalam memahami tujuan pembelajaran dan
kompetensi siswa, mari kita kaji kembali tujuan pembelajaran berdasarkan ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan Yang bersifat khusus atau kepetensi

4
dasar sering mencakup tiga rana tersebut. Untuk membantu bahasa tersebut, coba
anda lihat uraian tentang Taxonomy Bloom di bawah ini.
a. Kognitif
1. Pengetahuan, lebih menitik beratkan pada kemampuan mengetahui, atau
mengingat sesuatu
2. Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan menerjemakan,
memahami sesuatu dan seterusnya
3. Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat, mengerjakan
atau membuat teori atau rumus.
4. Analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji, menguraikan,
membedahkan, mengidentifikasi dan seterusnya.
5. Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggavungkan,
mengelompokkan, menyusun, membuat rencana program dan seterusnya.
Evaluasi lebih menekankan pada kemampuan menilai berdasarkan norma
atau kemampuan menilai pekerjaan sesuatu.

b. Afektif
1. Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka atau kemampuan
menerima
2. Partisipasi, lebih menekankan pada turut serta sesuatu kegiatan dan
kerelaan hati.
3. Penilain dan penentuan sikap, lebih menekankan pada menentukan sikap.
Organisasi, kemampuan membentuk sistem nilai sebagai pedoman hidup.

c. Psikomotor
1. Persepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat terhadap
sesuatu.
2. Kesiapan kemampuan berdiri secara fisik
3. Gerakan terbimbing, kemampuan dalam meniru pekerjaan yang lain/
meniru contoh.
4. Gerakan terbiasa keterampilan berpegan pada pola.
5. Gerakan yang kompleks, keterampilan yang lincah, cepat dan lancar.

5
1. Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran
Salah satu yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar
adalah karakteristik bahan pelajaran. Berikut ini ada beberapa aspek yang terdapat
dalam materi pelajaran terdiri dari :
a. Aspek Konsep (concept) Meriuakan substansi isi pelajaran yang
berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide dan
gagasan tertentu.
b. Aspek Fakta (fact) Merupakan substansi isi pelajaran yang berhubungan
dengan peristiwa-peristiwa yang lalu, dat-data yang dimiliki esensi objek
dan waktu
c. Aspek Prinsip (principle) Merupakan substansi isi pelajaran yang
berhubungan dengan aturan, dalil, hokum, ketentuan, dan prosedur yang
harus ditempuh.
d. Aspek Nilai (value) Merupakan substansi materi pelajaran yang
berhubungan dengan aspek perilaku yang baik dan buruk
e. Aspek Keterampilan Intelektual (intellectual skills) Merupakan substansi
materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan
menyelesaikan persoalan atau permasalahan.
f. Aspek Keterampilan Psikomotor (psychomotor skills). Merupakan
substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan
kemampuan fisik.

2. Waktu yang Digunakan


Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang
tersedia dalam pelajaran. Ada beberapa metode mengajar yang dianggap relatif
seperti metode pemecahan masalah dan inkuiri. Penggunaan metode ini kurang
tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang alokasi waktunya relatif singkat
sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian pula pembentukan
kemampuan siswa.

6
3. Faktor Siswa
Faktor siswa merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan
dalam pemilihan metode mengajar. Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa
terutama pada aspek kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan), jumlah
siswa dan kemampuan siswa. Guru harus bias mengelola pembelajaran
berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur tempat duduk supaya sesuai dengan
kondisi siswa dalam belajar.

4. Fasilitas, Media dan Sumber Belajar


Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa
pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistematik. Prinsip prinsip
belajar yang dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya ketersediaan
fasilitas, media, sumber belajar. Guru tidak akan memilih metode mengajar yang
memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika di
sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alat belajar yang lengkap.

C. PENTINGNYA METODE MENGAJAR DALAM MENCAPAI TUJUAN


PEMBELAJARAN MAUPUN MEMBENTUK KEMAMPUAN SISWA
Seperti telah dikemukakan terdahulu bahwa metode mengajar memiliki
keterkaitan yang kuat dengan tujuan pembelajaran. Keterkaitan tersebut dapat
dilihat dari gambaran perilaku maupun kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
selama dan setelah jam pelajaran dengan cara yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan tersebut.
Dalam kurikulum 2004, metode pengajaran tidak disajikan secara khusus,
artinya guru dapat memilih sendiri metode mengajar mana yang dianggap sesuai
dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun pembentukan
kemampuan siswa. Untuk memudahkan pemilihan metode mengajar, guru harus
memahami tujuan pembelajaran maupun kemampuan kopetensi yang akan
ditempuh siswa. Di samping itu, guru juga harus memahami karakteristik metode
mengajar yang akan dipilih sekaligus memahami dampak kemampuan dari
metode tersebut.

7
D. JENIS-JENIS METODE MENGAJAR

1. Metode Ceramah (Lecture)


Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian
bahan pelajaran secara lisan dari guru. Dalam bentuk penyampaiannya, metode
ceramah sangat sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi,
dan menyimpulkan. Ceramah yang baik adalah ceramah bervariasi artinya
ceramah yang dilengkapi dengan penggunaan alat dan media serta adanya
tambahan dialog interaktif atau diskusi sehingga proses pembelajaran tidak
menjenuhkan.

a. Karakteristik Metode Ceramah


Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang
dilakukan lebih bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-
konsep sederhana. Proses pembelajarannya dilakukan secara klasikal
dengan jumlah siswa yang relatif banyak. Biasanya penggunaan metode
ceramah lebih bersifat monoton, guru lebih banyak berbicara.

b. Prosedur Metode Ceramah


Untuk memahami prosedur metode ceramah, coba anda lihat
kembali Modul Prosedur Pembelajaran dalam pembelajaran klasikal.

c. Prasyarat Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah


Ada beberapa kemampuan yang harus diperhatikan oleh guru untuk
mendukung kebersihan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu:
a. Menguasai teknik-teknik ceramah yang memungkinkan dapat
membangkitkan minat dan motivasi siswa.
b. Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan bahan pelajaran
c. Menguasai materi pelajaran.
d. Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik.
e. Menguasai aktivitas seluruh siswa dalam kelas

8
Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode
ceramah berkaitan dengan kondisi siswa adalah:
a. Siswa mampu mendengarkan dan mencatat bahan pelajaran yang
dijelaskan guru.
b. Kemampuan awal yang dimiliki siswa berhubungan dengan materi
yang akan dipelajari.
c. Memiliki suasana emosional yang mendukung untuk memperhatikan
dan memiliki motivasi mengikuti pelajaran.

d. Keunggulan
Penggunaan metode ceramah dapat menjadi baik dalam
pembelajaran, diantaranya:
a. Metode ini dianggap ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan
materi pelajaran dapat diatur oleh guru secara langsung, materi dan
waktu pelajaran sangat ditentukan oleh sistem nilai yang dimiliki guru
yang bersangkutan.
b. Target jumlah siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan alat
sound system.
c. Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan sehingga memudahkan
untuk mengklarifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran.
d. Apabila pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan
meras mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada
siswa

e. Kelemahan
Beberapa kelemahan yang mungkin terjadi dalam metode ceramah
adalah :
a. Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat
yang baik
b. Kemungkinan menimbulkan verbalisme.
c. Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk
berpartisipasi secara total (hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol)

9
d. Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran.
e. Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan.
f. Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru

2. Metode Diskusi
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja
kelompok yang di dalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk
menyelesaikan pekerjaan atau tugas atau permasalahan. Sering pula metode ini
disebut sebagai salah satu metode yang menggunakan pendekatan CBSA atau
keterampilan proses. Metode mengajar diskusi merupakan cara mengajar yang
dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema tau
pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara
bersama.

a. Karakteristik
Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak berperan sebagai
pembimbing, fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam
diskusi menjadi efektif. Aktivitas siswa dalam diskusi harus dibimbing dan dapat
diterapkan cara berfikir yang sistematik dengan menggunakan logika berfikir
yang ilmiah. Secara langsung maupun tidak langsung siswa akan ditempatkan
sebagai objek sekaligus subjek dalam pembelajaran.

b. Prosedur
Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan
pembelajaran diskusi yaitu:
a. Mampu merumuskan permasalahan sesuai kurikulum yang berlaku.
b. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi
permasalahan serta menarik kesimpulan.
c. Mampu mengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan
dan pengembangan kemampuan siswa.
d. Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi.
e. Menguasai permasalahan yang didiskusikan

10
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
pelaksanaan diskusi, diantaranya:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat dalam berdiskusi.
b. Mampu melaksanakan diskusi.
c. Mampu menerapkan belajar secara bersama.
d. Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide
e. Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain
f. Keunggulan
Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi, diantaranya metode ini
dapat memfasilitasi siswa agar dapat, yaitu:
a. Bertukar pikiran
b. Menghayati permasalahan
c. Merangsang siswa untuk berpendapat
d. Mengembangkan rasa tanggung jawab
e. Membina kemampuan berbicara
f. Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain
g. Memberikan kesempatan belajar

c. Kelemahan
Dalam metode diskusi pun masih ada kelemahan dan kendala-kendala yang
kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru, diantaranya:
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka tidak
akan efektif
c. Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas
d. Yang aktif hanya siswa tertentu saja

3. Metode Simulasi (Simulation)


Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat
digunakan dalam pembelajaran kelompok. Ada beberapa jenis metode simulasi,
diantaranya. 1) Bermain peran (role playing Merupakan bagian dari metode
simulasi, dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola

11
permaianan dalam bentuk dramatisasi. 2) Sosiodrama Merupakan bagian dari
simulasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan
aktivitas belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah
individu sebagai makhluk sosial. 3) Permainan simulasi (simulation games)
Merupakan bagian dari simulasi yang dalam pembelajarannya siswa bermain
peran sesuai dengan yang ditugaskan sebagai belajar membuat suatu keputusan.

a. Karakteristik Metode Simulasi


Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi dan interaksi merupakan
bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi.
Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktifitas siswa sehingga metode
simulasi sebagai metode berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan
proses.

b. Prosedur
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembelajaran adalah:
a. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru
b. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
c. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan
peran yang dimainkan
d. Proses pengamatan terhadap proses, peran, teknik dan prosedur dapat
dilakukan dengan diskusi
e. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.

c. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi


Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode
simulasi, diantaranya: a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik,
prosedur dan peran yang akan dilakukan dalam situasi b. Mampu memberikan
ilustrasi c. Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut d.
Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan
metode simulasi adalah: a. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam

12
bersimulasi b. Pemahaman terhadap pesa yang akan menstimulasikan c.
Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

d. Keunggulan
Beberapa keunggulan metode simulasi, diantaranya:
a. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya.
b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung
dalam pembelajaran.
c. Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial.
d. Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal
yang positif.
e. Dapat membangkitkan imajinasi.
f. Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.

e. Kelemahan
Beberapa kelemahan dan kendala-kendala yang memungkinkan perlu
diantisipasi oleh para guru jika akan menerapkan metode ini, diantaranya:
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa
c. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar
d. Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi menjadi
tidak efektif

4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan
pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan
sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses.
Demonstrasi digunakan semata-mata hanya untuk: 1. Mengonkretkan suatu
konsep atau prosedur yang abstrak 2. Mengajarkan bagaimana berbuat atau
menggunakan prosedur secara tepat 3. Meyakinkan bahwa alat dan prosedur
tersebut bisa digunakan 4. Membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur

13
a. Karakteristik
Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi, selain guru yang akan
menjadi model juga dapat mendatangkan narasumber yang akan
mendemonstrasikan objek materi pelajatan, dengan syarat harus menguasai bahan
materi yang didemonstrasikan, serta mengutamakan aktivitas siswa untuk
melakukan demonstrasi tersebut. Dalam demontrasi cendrung bahan dan situasi
yang digunakan adalah objek yang sebenarnya.

b. Prosedur
Prosedur metode demostrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran
adalah:
a. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.
b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan.
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari
siswa
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan/atau latihan) terhadap hasil
demonstrasi.
e. Kesimpulan

c. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Demonstrasi


Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan
demonstrasi, diantaranya: a. Mampu secara proses dalam melaksanakan
demonstrasi materi atau topik yang dipraktikkan. b. Mampu mengelola kelas dan
menguasai siswa secara menyeluruh. c. Mampu menggunakan alat bantu yang
digunakan. d. Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang
demonstrasi, diantaranya: a. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat
terhadap topik yang akan didemonstrasikan b. Memahami tentang tujuan/maksud
yang akan didemonstrasikan c. Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan.
d. Mampu mengidentifikasikan kondisi dan alat yang digunakan dalam
demonstrasi

14
d. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai
apabila kondisi pembelajaran diciptakan secara efektif, diantaranya: a. Siswa-
siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya b.
Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa. c. Dapat melakukan pekerjaan
berdasarkan proses yang sistematis d. Dapat mengetahui hubungan yang struktural
atau urutan objek e. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.

e. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh
para guru jika akan menerapkan metode demonstrasi, diantaranya: a. Hanya dapat
menimbulkan cara berpikir yang konkret saja b. Jika jumlah siswa banyak dan
posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif c. Bergantung pada alat
bantu yang sebenarnya d. Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba
melakukan praktik yang didemonstrasikan

5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian
atau pembahasan materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta
mengamati secara proses. Eksperimen sulit dipisahkan dengan demontrasi karena
keduanya kemungkinan dapat digunakan secara bersamaan. Eksperimen dapat
dilakukan secara kelompok maupun individu di dalam laboratorium atau di kelas
atau di luar kelas.

a. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat
bantu yang sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu
objek. Oleh karena itu, dalam prosesnya selalu mengutamakan aktivitas siswa
sehingga peran guru cendrung lebih banyak sebagai pembimbing dan fasilitator.
Untuk mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen segala sesuatunya perlu
dipersiapkan dan dikondisikan secara maksimal.

15
b. Prosedur
Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan alat bantu
b. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembarab kerja/pedoman
eksperimen yang disusun secara sistematis
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi,
tanya jawab, dan/atau tugas.
e. Kesimpulan

c. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen


Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil
dengan baik, diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimen
b. Menguasai konsep yang dieksperimenkan
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif
e. Mampu memberikan penilaian secara proses

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang


eksperimen dalah dapat:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar
b. Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen
c. Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik

d. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar eksperimen, diantaranya dapat:
a. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
b. Membangkitkan sikap ilmiah siswa
c. Membuat pembelajaran bersifat aktual

16
d. Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu

e. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi
oleh guru, diantaranya:
a. Memerlukan alat dan biaya
b. Memerlukan waktu relatif lama
c. Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
d. Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen

6. Metode Karya Wisata


Pembelajaran outdoor hampir identik dengan pembelajaran karyawisata
(field trip) artinya aktivitas belajar siswa dibawa ke luar kelas. Pembelajaran
outdoor selain untuk peningkatan kemampuan juga lebih bersifat untuk
peningkatan aspek-aspek psikologis siswa, seperti rasa senang dan rasa
kebersamaan yang selanjutnya berdampak terhadap peningkatan perhatian dan
motivasi belajar.

a. Karakteristik
Menentukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan
masyarakat, dilaksanakan di luar kelas/sekolah, memiliki perencanaan, aktivitas
siswa lebih muncul dari pada guru, aspek pembelajaran merupakan salah satu
implementasi dari pembelajaran berbasis konstekstual.

b. Prosedur
Prosedur metode karya wisata dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai siswa
b. Mempelajari topik karya wisata
c. Merumuskan kegiatan yang akan ditempuh
d. Melaksanakan kegiatan
e. Menilai kegiatan
f. Melaporkan hasil kegiatan

17
c. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Metode Karya Wisata
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar karya wisata berhasil
dengan baik, diantaranya:
a. Mampu mengidentifikasi objek karya wisata yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
b. Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa dalam melaksanakan
karya wisata.
c. Mampu mempersiapkan bahan dan alat yang akan digunakan dalam karya
wisata.
d. Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing aktivitas siswa
selama melaksanakan kegiatan.
e. Mampu menilai kegiatan karya wisata.

Kondisi dan kemampuan siswa harus diperhatikan untuk menunjang karya


wisata adalah:
a. Mampu memahami petunjuk pelaksanaan karya wisata
b. Mampu menyusun laporan karya wisata
c. Mampu belajar secara mandiri maupun kelompok
d. Mampu menggunakan bahan atau alat yang diperlukan dalam kegiatan
karya wisata

d. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar karya wisata dapat dicapai
apabila kondisi pembelajaran diciptakan secara efektif, diantara keunggulan
tersebut sebagai berikut :
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman
nyata, praktis dan konkret.
b. Dapat menumbuhkan rasa senang, minat dan motivasi terhadap objek
tertentu.
c. Memberikan masukan terhadap program sekolah
d. Mendekatkan siswa dengan lingkungan

18
e. Kelemahan
a. Memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak
b. Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas
siswa
c. Akan banyak menggunakan biaya
d. Jika tidak dikontrol maka siswa selalu terlena dengan bermainnya dari pada
belajarnya

8. Metode Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah merupakan salah satu cara yang harus banyak
digunakan dalam pembelajaran karena metode pemecahan masalah merupakan
metode mengajar yang banyak mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Metode pemecahan masalah sering juga digunakan dalam implementasi
pembelajaran terpadu maupun konstekstual karena pembelajaran ini
dikembangkan secara integritas antara kemampuan siswa dengan topik bahasan
maupun lingkungan. Topik masalah yanga akan diselesaikan siswa harus sesuai
dengan perkembangan iptek yang berkembang.

a. Karakteristik
Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode ilmiah yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Metode ini sesuai jika digunakan pada
siswa SD di kelas tinggi. Cendrung pendekatan induktif yang digunakan dalam
proses pembelajaran pemecahan masalah, siswa belajar mulai dari hal hal yang
khusus sampai pada konsep umum.

b. Prosedur
a. Merumuskan dan membatasi masalah
b. Merumuskan dugaan dan pertanyaan
c. Mengumpulkan data atau mengelola data
d. Membuktikan atau menjawab pertanyaan
e. Merumuskan kesimpulan

19
c. Prasyarat Untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar pemecahan masalah
berhasil dengan baik, diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada
pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan pemecahan masalah
b. Menguasai konsep yang di-problem solving-kan
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran pemecahan masalah secara
efektif
e. Mampu memberikan penilaian secara proses

Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk


menunjang pemecahan masalah adalah:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui pemecahan
masalah
b. Memiliki kemampuan melaksanakan pemecahan masalah
c. Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak

d. Keunggulan
a. Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
c. Mempelajari bahan pelajaran yang katual dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat
d. Jika dilaksanakan secara kelompok dapat mengembangkan kemampuan
sosial siswa
e. Mengoptimalkan kemampuan siswa

e. Kelemahan
a. Waktu yang digunakan relatif lama
b. Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis
c. Memerlukan bimbingan guru

20
E. HUBUNGAN PENGALAMAN BELAJAR DENGAN METODE
MENGAJAR

Pada hakikatnya anda perlu memahami apa dan bagaimana hubungan antara
pengalaman belajar (learning experinces) dengan metode mengajar. Dalam
mengidentifikasi hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar kita
perlu mengingat beberapa hakikat belajar itu sendiri yaitu:
1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas
2. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa
(behavioral changes), baik aspek pengetahuan, sikap maupun
keterampialnnya.
3. Pengalaman dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan
lingkungannya.

Apabila kita perhatikan banyak sekali prinsip-prinsip yang bisa kita gunakan,
agar proses belajar benar benar diantaranya:
1. Belajar memerlukan perhatian, pemusatan pikiran dan perasaan terhadap
suatu objek
2. Belajar memerlukan motivasi
3. Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
4. Belajar memerlukan feedback (tanggapan)
5. Belajar terjadi secara bertahap
6. Belajar pada dasarnya terjadi secara individual

Demikian pula dalam memperoleh pengalaman belajar perlu pertimbangan


kondisi-kondisi belajar, baik kondisi internal maupun eksternal. Kemampuan
siswa yang diharapkan dari lulusan khusunya Sekolah Dasar yaitu:
1. Mengenali kewajiban dan berperilaku berdasarkan agama
2. Mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri
3. Berpikir secara logis, kritis, dan kreatif
4. Menyenangi keindahan

21
5. Membiasakan hidup sehat
6. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air

Pembelajaran adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan


berdasarkan atas pengalaman. Pengalaman siswa dalam pembelajaran dapat
berupa pengalaman intelektual, emosional, sosial dan fisik-motorik. Sehingga
hubungan pengalaman dengan metode mengajar dapat dilihat dari gambaran
karakteristik metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar itu sendiri yaitu :
Metode ceramah, metode diskusi, metode simulasi, metode demonstrasi, metode
eksperimen dan metode karyawisata.

22
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar
siswa dapat belajar seluas luasnya dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran
secara efektif. Ada beberapa macam metode pengajaran yang dapat digunakan
yaitu: metode ceramah, metode diskusi, metode simulasi, metode demonstrasi,
metode aksperimen, metode karya wisata, dan metode pemecahan masalah.
Pengalaman belajar yang dibentuk dalam pembelajaran memiliki keterkaitan yang
kuat dengan metode mengajar. Pembelajaran merupakan proses yang
berkelanjutan berdasarkan atas pengalaman. Pengalaman yang diperoleh siswa
dalam pembelajaran dapat berupa pengalaman intelektual, emosional, sosial, fisik-
motorik.

B. SARAN
Dalam mengajar banyak metode yang dapat digunakan secara bervariasi
agar tidak menimbulkan kejenuhan dan kebosanan pada siswa pada saat belajar.
Untuk itu, sebaiknya kita perlu memilih dan menentukan metode apa yang cocok
untuk kita gunakan sesuai dengan kondisi guru, situasi, tujuan, serta peserta didik
itu sendiri.

23
DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. (2002). Cooperative Learning. Mempraktikan pada Ruang Kelas.


Jakarta : Grasindo.

Burden PR.& Byrd, DM. (1999). Methods for Effective Teaching. Boston:Allyn
and Bacon.

Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan pembelajaran. Dirjen Dikti


Depdikbud.

Djadja Djadjuri, dkk. (1998). Strategi Belajar Mengajar dan Desain Intruksional.
Bandung: FKIP IKIP Bandung.

Houston, W. R. Clift, R.T. Freiberg, HJ, Warner A.R. (1988). Touch The future
Teach. St Paul: West Publishing Co.

Merrill Harmin. (1994). Inspiring Active Learning ASCD.

Moedjiono dan Dimyati. (1993). Strategi Belajar Mengajar. Dirjen Dikti.

Nasution, S. (1992). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.


Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. (1990). Pendekatan Baru Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA.


Bandung: Sinar Baru.

Sri Anitah W, dkk. (2020) Strategi Pembelajaran di SD. Tanggerang Selatan:


Universitas Terbuka.

T. Raka Joni. (1982). Strategi Belajar Mengajar. Dirjen Dikti.

Winarno Surachmad. (1980). Metodologi Pengajaran Nasional. Jemmars.

24

Anda mungkin juga menyukai