Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Metode Pembelajaran

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Strategi Pembelajaran Ekonomi

Dosen Pengampu Mata Kuliah Amjad Salong, S.Pd., M.PD

Di Susun Oleh :

Nama : Rosalina Lefteuw

Nim : 202033046

Kelas : B Minat Ekonomi A

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Metode Pembelajaran" dengan tepat
waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Ekonomi.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Amjad Salong, S.Pd., M.PD


selaku dosen Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Ekonomi. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Ambon, 20 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran ........................................................................... 3


2.2 Faktor-faktor Metode Pembelajaran ....................................................................... 3
2.3 Fungsi Metode Pembelajaran ................................................................................. 4
2.4 Tujuan Metode Pembelajaran ................................................................................. 5
2.5 Jenis-jenis Metode Pembelajaran ........................................................................... 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................11


3.2 Saran ......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi, pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola
dengan baik. Hal tersebut bisa tercapai apabila peserta didik dapat menyelesaikan
pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang
ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar
peserta didik adalah guru profesional yang mampu mengelola pembelajaran dengan metode
yang tepat serta memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk mempelajari materi
pelajaran sehingga hasil belajar menjadi lebih baik.
Dalam dunia pendidikan, metode pembelajaran adalah sesuatu yang wajib diterapkan
oleh guru dalam proses pembelajaran. Terdapat bermacam-macam metode pembelajaran
yang telah dikembangkan oleh ahli guna membantu guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di dalam kelas. Semua metode pembelajaran sangat baik untuk dilaksanakan
namun tetap harus menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang di ajar. Setiap
metode memiliki kekurangan dan kelebihan sehingga seorang pendidik harus pintar-pintar
dalam memilih metode yang akan di terapkan.
Metode pembelajaran perlu dipahami dulu agar dapat melaksanakan pembelajaran
secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Dalam penerapannya, model dan
metode pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik karena
masing-masing model pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang
berbeda-beda. Keefektifan penggunaan metode pembelajaran dapat terjadi apabila terdapat
kesesuaian antara metode dengan semua komponen pembelajaran yang telah diprogamkan
dalam satuan pelajaran. Semakin tepat model dan metode yang digunakan oleh guru,
diharapkan semakin efektif pula tujuan pembelajaran.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa itu metode pembelajaran?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran?
3. Jelaskan fungsi metode pembelajaran!
4. Apa tujuan dari metode pembelajaran?
5. Jelaskan jenis-jenis metode pembelajaran!
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui:
1. Untuk dapat mengetahui apa itu metode pembelajaran.
2. Untuk dapat mengetahui apa saja fakto faktor-faktor yang mempengaruhi
metode pembelajaran.
3. Untuk dapat menjelaskan fungsi metode pembelajaran.
4. Untuk dapat mengetahui apa tujuan dari metode pembelajaran.
5. Untuk dapat menjelaskan jenis-jenis metode pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran adalah suatu metode yang merujuk pada cara yang akan
digunakan oleh pendidik untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar, agar sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Merujuk pada pengertian metode pembelajaran ini, maka
jelas bahwa metode pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai
tujuan dari proses belajar mengajar.
Oleh sebab itu, setiap pendidik wajib menguasai segala pengetahuan tentang metode
pembelajaran dan menemukan apa saja jenis metode pembelajaran yang cocok untuk
diterapkan serta mencapai tujuan pelajaran yang mereka ampu. Memang tidak mudah untuk
mewujudkannya, karena sebelum menemukan metode pembelajaran yang terbaik untuk
peserta didiknya, pendidik perlu memperhatikan beberapa hal, termasuk karakteristik peserta
didik.
Metode pembelajaran juga dapat dikatakan cara yang digunakan guru untuk
menyampaikan suatu pembelajaran agar dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Standar
proses mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
2.2 Faktor-faktor Metode Pembelajaran
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran sebagai berikut:
1. Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di
sekolah, gurulah yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan individual anak
didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan.
2. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Tujuan
dalam pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan instruksional,
tujuan kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional. Metode

3
yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari
hari ke hari. Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan
situasi yang diciptakan itu.
4. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
pembelajaran. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik
di sekolah.
5. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru diakui
mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis
metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.
2.3 Fungsi Metode Pembelajaran
Berikut beberapa fungsi dari metode pembelajaran antara lain:
1. Sebagai alat motivasi ekstrinsik
Motivasi adalah suatu dorongan di dalam diri seseorang untuk melakukan
sesuatu, baik secara sadar maupun tidak sadar. Motivasi sangat dibutuhkan
dalam kegiatan belajar mengajar. Suatu metode belajar dapat berperan sebagai
alat motivasi dari luar (ekstrinsik) kepada siswa. Dengan begitu, maka siswa
dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
2. Sebagai strategi pembelajaran
Setiap siswa dalam kelas memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda,
meskipun kelas tersebut diisi oleh siswa terbaik. Kemampuan intelegensi para
siswa tersebut akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam menyerap
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan menerapkan metode belajar
tertentu, setiap siswa dalam satu kelas dapat menangkap ilmu yang disampaikan
oleh pengajar dengan baik. Dengan begitu, setiap guru harus mengetahui metode
pembelajaran terbaik yang dapat diterapkan pada setiap kelas.
3. Sebagai alat untuk mencapai tujuan
Metode belajar berperan sebagai fasilitas pendidikan yang berfungsi untuk
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Dengan kata lain,
metode pembelajaran adalah suatu alat agar siswa dapat mencapai tujuan

4
belajar. Penyampaian materi pelajaran tanpa memperhatikan metode belajar
dapat mengurangi nilai dari kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Selain siswa
menjadi kurang termotivasi, tanpa adanya metode pembelajaran akan membuat
pengajar kesulitan dalam menyampaikan materi pendidikan sehingga tujuan
pengajaran tidak tercapai.
2.4 Tujuan Metode Pembelajaran
Pada dasarnya tujuan utama metode pembelajaran adalah untuk membantu
mengembangkan kemampuan siswa secara individu sehingga mampu menyelesaikan
masalahnya. Adapun beberapa tujuan metode belajar adalah sebagai berikut:
1. Untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan individualnya sehingga
dapat mengatasi permasalahannya dengan terobosan solusi alternatif.
2. Untuk membantu proses belajar mengajar sehingga pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara terbaik.
3. Untuk membantu menemukan, menguji, dan menyusun data yang dibutuhkan
dalam upaya pengembangan disiplin suatu ilmu.
4. Untuk memudahkan proses pembelajaran dengan hasil yang baik sehingga
tujuan pengajaran dapat tercapai.
5. Untuk menghantarkan sebuah pembelajaran ke arah yang ideal dengan tepat,
cepat, dan sesuai dengan yang diharapkan.
6. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dalam suasana menyenangkan dan
penuh motivasi sehingga materi pembelajaran lebih mudah dimengerti oleh
siswa.
2.5 Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Tenaga pengajar harus mengetahui metode pengajaran mana yang paling efektif dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Adapun jenis-jenis metode
pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah ini merupakan salah satu metode yang paling
sering digunakan dan paling lama dikenal oleh setiap tenaga pengajar. Dalam
metode ini, seorang pengajar dituntut untuk menyampaikan informasi lebih
banyak daripada mempertimbangkan feedback dari siswa. Sistem pembelajaran
metode ini hanya berpusat pada guru dalam menjelaskan materi, serta bentuk
komunikasi lisan dari guru kepada siswanya. Kelemahan metode ini adalah
hanya berfokus pada sang pengajar dan siswa cenderung pasif atau

5
mendengarkan materi yang telah disiapkan dan dituturkan oleh sang pengajar.
Di sisi lain, kelebihan metode ini justru memberikan materi yang sangat jelas
dari guru.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu metode pengajaran yang mengedepankan aktivitas
diskusi siswa dalam belajar memecahkan masalah. Biasanya, guru membagi
anggota kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian menyuguhkan suatu
persoalan atau permasalahan dimana siswa atau kelompok tersebut harus
menemukan jawabannya. Melalui metode diskusi, secara tidak langsung siswa
akan memahami materi yang disampaikan. Metode pembelajaran diskusi ini
juga memiliki manfaat didalamnya, yaitu melatih siswa untuk saling
menghormati setiap opini yang diberikan oleh temannya.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi adalah menjelaskan suatu peristiwa atau
materi tentang prosedur dengan cara mencontohkannya. Tentu, metode
demonstrasi ini memiliki kelemahan didalamnya yaitu terlalu memakan waktu
dalam penyampaiannya. Selain itu, tidak semua materi bisa diterapkan dengan
metode ini. Meskipun demikian, sisi positifnya adalah siswa akan lebih tertarik
dan fokus dalam memahami materi yang disampaikan.
4. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode yang dilakukan dengan memberikan
pertanyaan dari guru kepada siswa atau siswa yang memberikan pertanyaan ke
guru. Metode ini menyampaikan materi melalui pertanyaan dan jawaban yang
diberikan, dan memiliki jangkauan persoalan yang lebih luas. Manfaat dari
metode ini adalah bisa mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
memahami materi, dan memberikan stimulus siswa untuk merespon setiap
aktivitas, serta guru juga bisa mengevaluasi apa hal – hal atau materi yang
sekiranya sudah dan belum dipahami oleh murid.
5. Metode Resitasi
Metode resitasi biasa juga disebut dengan metode pembelajaran penugasan
merupakan model pengajaran dengan memberikan tugas diluar jam kelas kepada
siswa. Guru memberikan tugas atau resume untuk memahami materi lebih lanjut
di rumah masing-masing, kemudian ketika sesampainya di kelas siswa
diharapkan bisa menjelaskannya di depan teman-temannya. Kelemahan dari

6
model ini terjadi apabila peserta didik memiliki sifat malas, maka terdapat
kemungkinan kalau dia akan mengerjakan tugas dengan menyalin bahkan tidak
melakukannya. Di sisi lain, kelebihan dari metode resitasi yaitu akan
membiasakan siswa bertanggungjawab terhadap tugasnya sendiri, serta memiliki
inisiatif untuk mempelajari materinya sendiri tanpa menunggu proses
pembelajaran di kelas bersama tenaga pendidik.
6. Metode Eksperimen
Metode eksperimen juga biasa disebut dengan metode percobaan. Metode
eksperimen dilakukan dengan kegiatan praktikum atau percobaan lab. Metode
ini menuntun sang pendidik untuk melakukan percobaan dan memberikan
pegalaman kepada murid. Contohnya, melakukan percobaan pencampuran
warna. Guru bisa mencoba melakukan pencampuran dua warna berbeda dan
menghasilkan warna baru. Terkait materi warna tersebut, siswa akan mendapat
pengalaman atas percobaan yang telah mereka lakukan. Kelemahan dari metode
pembelajaran ini adalah terdapat kemungkinan untuk siswa atau murid untuk
takut melakukan percobaan tersebut. Bisa saja mereka takut kotor dan lain
sebagainya.
7. Metode Study Tour
Metode pembelajaran study tour merupakan variasi dari berbagai jenis model
pembelajaran yang ada. Metode ini membawa para siswanya untuk berwisata
keluar dan mengenalkan hal-hal baru kepada mereka. Contoh pelajaran yang
bisa dilakukan dengan metode ini adalah pelajaran sejarah, guru bisa membawa
muridnya untuk melakukan wisata atau perjalanan menuju museum. Selain
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan tidak membosankan, siswa
juga akan merasa lebih paham terhadap materi karena bisa melihat secara
langsung bukti sejarah yang ditampilkan.
8. Metode Latihan
Metode latihan atau training adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan
cara melatih keterampilan (soft skill) para siswa dengan cara merancang,
membuat, atau memanfaatkan sesuatu. Metode jenis ini dilakuakn oleh guru
dengan memberikan berbagai macam latihan kepada siswanya. Seperti
namanya, latihan berarti pengulangan atau diulang-ulang secara terus menerus.
Kelebihan dari metode ini adalah memberikan kesiapan atas keterampilan siswa,
serta memberikan pengetahuan yang luas kepada mereka. Sedangkan

7
kekurangan dari metode ini adalah siswa akan mudah merasa bosan, dan tidak
meningkatkan tingkat kreativitas mereka.
9. Metode Problem Solving (pemecahan masalah)
Metode pembelajaran problem solving merupakan suatu strategi mengajarkan
materi dengan memberikan permasalahan berupa pertanyaan atau pernyataan
terkait oleh tenaga pendidik. Secara tidak langsung, siswa dihadapkan situasi
permasalahan dan harus memecahkannya. Kelebihan dari metode ini mendorong
siswa untuk berpikir secara kritis dalam menemukan solusi atas permasalahan
tersebut. Namun, kelemahannya adalah proses pembelajaran yang memakan
waktu untuk menunggu siswa dalam menemukan jawaban, serta tidak selalu
materi atau pelajaran bisa memunculkan suatu permasalahan untuk diselesaikan.
10. Metode Jigsaw
Metode pembelajaran jigsaw dilakukan dengan membagi kelas menjadi
beberapa kelompok dan memberikannya sub bahasan atau topik yang akan
mereka dalami. Masing-masing kelompok ini terdapat 4 hingga 6 orang, dan
mereka kemudian mendiskusikan sesuai materinya masing-masing. Setelah itu,
dari kelompok tersebut mereka harus menentukan satu orang ahli yang akan
digabungkan dengan para ahli dari kelompok yang lain. Melalui kelompok para
ahli tersebut, mereka berdiskusi saling menjelaskan materinya masing-masing
dan kembali lagi ke kelompoknya untuk disampaikan lagi. Baru kemudian
mereka menjelaskan di depan kelas.
11. Metode Contextual Teaching And Learning Context (CTL)
Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses
pembelajaran dengan penerapan atau pengaplikasian materi pembelajaran ke
dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat
kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotor siswa sehingga mereka berlatih
untuk lebih kritis dalam menangkap setiap materi. Manfaat dari metode ini
adalah siswa akan lebih ingat dan materi yang diajarkan juga akan lebih diserap.
Mengapa demikian? Karena materi tersebut sangat berkaitan bahkan mereka
terapkan di kehidupan mereka. Dalam hal ini, guru dituntut agar bisa
memberikan relasi atau hubungan atas materi yang di sampaikan dengan
kehidupan fakta dan memberikan penjalasan terkait keterlibatan siswa. Oleh
karena itu, melalui metode ini siswa tidak hanya mengingat materi secara jangka

8
pendek tetapi juga mengimplementasikannya ke area yang lebih luas lagi,
seperti kehidupan nyata.
12. Metode Iquiry (Penemuan)
Metode inquiry adalah metode yang melibatkan peserta didik dalam proses 
pengumpulan  data  dan  pengujian  hipotesis.  Guru  membimbing peserta didik
untuk menemukan pengertian baru, praktek keterampilan, dan memperoleh
pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri. Dalam metode
inquiry, peserta didik belajar secara aktif dan kreatif untuk mencari
pengetahuan. Dalam metode ini di mana guru memberikan petunjuk praktikum
kemudian menugaskan siswa untuk melaksanakan penemuan, memantau
pelaksaan penemuan, dan menyimpulkan hasil penemuan bersama-sama.
13. Metode Discovery Learning
Metode discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk
memecahkan masalah secara intensif di bawah pengawasan guru. Pada
discovery, guru membimbing peserta didik untuk menjawab atau memecahkan
suatu masalah. Discovery learning merupakan metode pembelajaran kognitif
yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat
peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri. Kegiatan  belajar 
mengajar dengan  menggunakan  metode  discovery mirip dengan inquiry.
Perbedaan terletak pada peran guru. Dalam metode discovery guru dan peserta
didik sama-sama aktif. Discovery sering diterapkan percobaan sain di
laborartorium yang masih membutuhkan bantuan guru. proses dalam metode
pembelajaran ini dimana guru menjelaskan tujuan pembelajaran, membagi
petunjuk praktikum/eksperimen, siswa melaksanakan eksperimen di bawah
pengawasan guru dan menunjukkan gejala yang diamati, serta siswa
menyimpulkan hasil eksperimen.
14. Metode Role Playing (berbagi peran)
Metode role playing atau bermain peran dilakukan dengan cara mengarahkan
peserta didik untuk menirukan aktivitas di luar atau mendramatisasikan situasi,
ide, karakter khusus. Guru menyusun dan menfasilitasi permainan peran
kemudian ditindaklanjuti dengan diskusi. Selama permainan peran berlangsung,
peserta didik lain yang tidak turut bermain diberi tugas mengamati, merangkum
pesan tersembunyi dan mengevaluasi permainan peran. Permainan peran
digunakan untuk membantu peserta didik memahami perspektif dan perasaan

9
orang lain menurut variasi kepribadian dan isu sosial. Role playing
digunakan untuk menjelaskan sikap dan konsep, rencana dan menguji
penyelesaian masalah, membantu peserta didik menyiapkan situasi nyata dan
memahami situasi sosial secara lebih mendalam. Bermain peran tidak dapat
dilakukan secara spontan di kelas dengan persiapan yang terbatas. Bermain
peran sangat potensial untuk mengekpresikan perasaan, mengembangkan
pemahaman terhadap perasaan dan perspektif orang lain, dan mendemontrasikan
kreativitas dan imajinasi dengan memerankan sebagai tokoh hidup. Kelebihan
dari metode ini adalah siswa dapat mempraktikkan materi pelajaran secara
langsung dan melatih rasa percaya diri siswa dengan melakukan peran tertentu
di depan kelas. Sedangkan kekurangannya siswa yang introvert umumnya sulit
mengikuti metode role playing.
15. Metode Numbered Heads Together
Numbered Heads Together merupakan metode pembelajaran diskusi kelompok
yang dilakukan dengan cara memberi nomor kepada semua peserta didik
dan kuis/tugas untuk didiskusikan jawaban atau pemecahan yang benar di dalam
kelompoknya. Kelompok memastikan setiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya. Guru memanggil nomor secara acak untuk melaporkan
hasil diskusinya di depan kelas. Peserta didik dari kelompok lain memberi
tanggapan kepada peserta didik yang sedang melaporkan. Setelah satu
peserta didik selesai melapor kemudian dilanjutkan dengan nomor peserta
didik dari kelompok yang lain.
16. Metode Learning Together
Learning together merupakan metode pembelajaran kooperatif yang dilakukan
dengan cara mengelompokkan peserta didik yang berbeda tingkat kemampuan
dalam satu organisasi. Masing- masing tim diberi tugas atau projek untuk
diselesaikan bersama. Masing- masing anggota tim mengambil bagian bagian
projek yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Tujuan yang diharapkan
dari pembelajaran ini adalah peserta didik diberi kesempatan maksimal untuk
menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam sebuah projek. Masing-masing tim
bertanggung jawab untuk mengumpulkan materi dan informasi yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas atau proyeknya. Penilaian akhir berdasarkan atas
kualitas kinerja tim. Masing-masing peserta didik dalam tim memperoleh nilai

10
yang sama. Tim harus berusaha supaya anggota tim memiliki konstribusi pada
kesuksesan timnya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah suatu metode yang merujuk pada cara yang akan
digunakan oleh pendidik untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar, agar sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Oleh sebab itu, setiap pendidik wajib menguasai segala
pengetahuan tentang metode pembelajaran dan menemukan apa saja jenis metode
pembelajaran yang cocok untuk diterapkan serta dapat mencapai tujuan pelajaran yang
mereka ampu.
3.2 Saran
Saran kepada pendidik (guru), bahwa dalam melakukan proses belajar mengajar
diharapkan agar dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/60020453/MAKALAH-MODEL-DAN-METODE-
PEMBELAJARANdoc/
https://www.ahlipengertian.com/metode-pembelajaran/#:~:text=Pengertian
%20Metode%20Pembelajaran%20%E2%80%93%20Jenis%2C%20Contoh%2C
%20Fungsi%201,Metode%20Pembelajaran%20...%204%20Fungsi%20Metode
%20Pembelajaran%20
https://www.wawasanpendidikan.com/2019/03/makalah-metode-pembelajaran.html
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/metode-pembelajaran.html
https://www.selasar.com/metode-pembelajaran/

12

Anda mungkin juga menyukai