Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KELOMPOK

CARA MEWUJUDKAN KONDISI IDEAL PEMBELAJARAN


ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan konseling

KELOMPOK X

DISUSUN OLEH:
1. DIARA DWIANA MENDROFA / 186410854
2. NURUL FADILLAH / 186411016
3. THANIA RESKY FEBRIYANI / 186410769

KELAS 6 A

DOSEN PENGAMPU:

ENDANG ISTIKOMAH, S.Pd, M.Ed


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Allah SWT. Yang atas rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Cara Mewujudkan Kondisi Ideal
Pembelajaran”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah bimbingan dan konseling di Universitas Islam Riau.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknik penulisan maupun materi, menginggat kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangan kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami ucapan terimah kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Pekanbaru, Februari, 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. ..............................................................................................
Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. ..............................................................................................
Rumusan Masalah..................................................................... 1
1.3. ..............................................................................................
Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Memilih Metode dan Strategi Pembelajaran yang Baik....... 3

2.2. Cara Meningkatkan Belajar ................................................. 6

2.3. Ciri-ciri Siswa yang Aktif.................................................... 7

2.4. Ciri-ciri Metode Pengajaran yang Aktif ............................. 7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan........................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Metode pembelajaran adalah cara kerja yang sistematis untuk
memudahkan suatu proses belajar mengajar yang dilakukan seorang guru dalam
mentransfer ilmunya kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan. Strategi belajar-mengajar merupakan rencangan dasar bagi
seorang guru tentang cara guru menyampaikan pengajaran di kelas secra
bertanggung jawab. Jadi strategi pengajaran tidak sama dengan metode
pengajaran. Karena strategi pengajaran merupakan rencana kegiatan untuk
mencapai tujuan, sedangkan metode pengajaran adalah alat atau cara untuk
mewujudkan apa yang direncanakan dalam strategi. Untuk melaksanakan
strategi diperlukan berbagai metode pengajaran tertentu. Dalam hal ini, metode
pengajaran merupakan salah satu strategi, sumber pembelajaran dan media
pembelajaran.
Pada hakikatnya untuk mewujudkan kondisi ideal pembelajaran guru
harus memiliki metode dan strategi yang tepat dalam melakukan proses belajar
dan mengajar. Metode yang digunakan haruslah metode yang mudah dimengerti
oleh siswa. Serta ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik untuk mewujudkan kondisi ideal
pembelajaran.
Untuk meningkatkan kualitas belajar, siswa harus meperhatikan beberapa
hal yaitu, kesiapan fisik dan mental, tingkatkan konsentrasi, tingkatkan minat
dan motivasi, gunakan strategi pembelajaran, belajar sesuai gaya belajar, belajar
secara menyeluruh, berbagi pengetahuan serta uji hasil belajar. Agar itu semua
berjalan dengan baik guru harus membantu siswa untuk mewujudkan kondisi
ideal pembelajaran.

1.2.   Rumusan Masalah 
Rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa saja hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode ?

1
2. Apa saja titik berat analisis pada langkah pemilihan strategi
pembelajaran ?
3. Apa saja cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas belajar siswa ?
4. Apa saja ciri-ciri siswa yang belajar aktif ?
5. Bagaimana cara yang dapat diterapkan untuk mengaktifkan kegiatan
belajar siswa ?

1.3.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
metode.
2. Untuk mengetahui titik berat analisis pada langkah pemilihan strategi
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas belajar siswa.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang belajar aktif.
5. Untuk mengetahui cara yang dapat diterapkan untuk mengaktifkan
kegiatan belajar siswa.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Memilih Metode dan Strategi Yang Baik


Menurut Sanjaya (dalam Suprihatiningrum 2012 : 153) metode adalah
cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
kekuatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Menurut
Degeng dalam buku yang sama metode adalah cara-cara yang berbeda untuk
mencapai hasil pengajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Sejalan
dengan itu menurut musclish dalam buku yang sama pengertian metode
pembelajaran yaitu cara untuk melakukan aktivitas yang sistematis dari sebuah
lingkungan yang terdiri atas pendidikan dan siswa untuk saling berinteraksi
dalam melakukan suatu kegiatan sehingga peroses belajar mengajar berjalan
dengan baik dalam arti tujuan pembelajaran tercapai.
Jadi, dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah cara kerja yang sistematis untuk memudahkan suatu proses
belajar mengajar yang dilakukan seorang guru dalam mentransfer ilmunya
kepada untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang tidak lepas dari berbagai
komponen belajar yang saling mendukung. Komponen-komponen tersebut
antara lain berkaitan dengan pemilikan strategi, metode dan teknik pembelajaran
dengan tujuan untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang efektif dan
bermakna bagi peserta didik. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang
baik, guru dituntut harus mampu menguasai berbagai metode dan teknik dalam
pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka pembelajaran harus
direncanakan, karena tanpa rencana pembelajaran tidak akan mempunyai arah
yang jelas. Perencanaan pembelajaran dapat dimulai dari strategi, metode dan
teknik pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode pembelajaran
yaitu :
1. Karakter materi pembelajaran

3
Setiap materi pembelajaran memiliki karakter berbeda-beda. Oleh
karena itu guru harus memilih metode yang tepat yang akan digunakan untuk
menyampaikan materi yang akan disampaikan, agar tercapai tujuan dari materi
tersebut serta tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Kesediaan sarana belajar
Alat, sarana dan media sangat berpengaruhi penggunaan metode
pembelajaran. Jika itu semua tidak disediakan oleh sekolah maka guru harus
lebih kreatif untuk menciptakannya sendiri dengan menggunakan alat-alat
disekitar yang tersedia.
3. Kemampuan dasar siswa
Setiap siswa memiliki kemampuan dasar yang berbeda-beda. Maka dari
itu guru harus lebih cermat dalam menggunakan metode pembelajaran yang
tepat agar dapat diterima dan diserap oleh siswa dengan baik.
4. Alokasi waktu pembelajaran
Alokasi waktu yang sudah tercantum di kurikulum perlu
dipertimbangkan dengan baik oleh guru. Jika waktu yang disediakan sangatlah
terbatas maka guru harus menggunakan metode yang sederhana namun mudah
dipahami. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik serta
tercapai tujuan pembelajaran yang baik.

Menurut Gulo (dalam Suprihatiningrum 2012 : 148), menyatakan bahwa


strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara membawakan
pengajaran agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan
pengajaran dapat dicapai secara efektif. Cara-cara membawakan pengajaran itu
merupakan pola dan urutan umum perbuatan guru-murid dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar. Menurut Syafaruddin (2005 : 159) strategi belajar-
mengajar merupakan rencangan dasar bagi seorang guru tentang cara guru
menyampaikan pengajaran di kelas secra bertanggung jawab. Menurut Oemar
(2001 : 201) definisi strategi pengajaran adalah keseluruhan metode dan
prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam proses belajar
mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.

4
Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi pengajaran tidak sama dengan
metode pengajaran. Karena strategi pengajaran merupakan rencana kegiatan
untuk mencapai tujuan, sedangkan metode pengajaran adalah alat atau cara
untuk mewujudkan apa yang direncanakan dalam strategi. Untuk melaksanakan
strategi diperlukan berbagai metode pengajaran tertentu. Dalam hal ini, metode
pengajaran merupakan salah satu strategi, sumber pembelajaran dan media
pembelajaran.
Menurut Syafaruddin (2005 : 95) titik berat analisis pada langkah
pemilihan strategi adalah penentuan strategi dan metode yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan kemampuan yang diharapkan. Perlu dirancang kegiatan-
kegiatan pengajaran dan dalam bentuk kegiatan tatap muka, kegiatan berstruktur
dan kegiatan mandiri serta kegiatan pengalaman lapangn yang relevan dengan
bidang bersangkutan. Strategi pengajaran terpadu dapat menunjang keberhasilan
program pengajaran ini disamping strategi pengajar remedial.
Kriteria pemilihan strategi pembelajaran hendaknya dilandasi prinsip
efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran dan tingkat
keterlibatan peserta didik. Oleh karena itu guru harus memilih strategi
pembelajaran yang efektif dan efesien agar peserta didik dapat belajar secara
optimal, serta membantu untuk mencapai tujuan secara efektif dan produktif.
Menurut Hamzah (2009 : 9) secara umum strategi pembelajaran terdiri
atas 5 (lima) komponen yang saling berinteraksi dengan karakter fungsi dalam
mencapai tujuan pembelajaran, yaitu:
1. Kegiatan pembelajaran pendahuluan,
2. Penyampaian informasi.
3. Partisipasi peserta didik.
4. Tes.
5. Kegiatan lanjutan.
Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan
kreteria berikut :
1. Orientasi strategi pada tugas pembelajaran.
2. Relevan dengan isi/materi pembelajaran.

5
3. Metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin
dicapai.
4. Media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta didik
secara simulta.

2.2 Cara Meningkatkan Belajar


Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas belajar siswa, yaitu:
a. Kesiapan Fisik dan Mental. Bila siswa tidak siap belajar, maka pembelajaran
akan berlangsung sia-sia atau tidak efektif. Dengan siap fisik dan mental,
maka siswa akan dapat belajar secara aktif.
b. Tingkatkan Konsentrasi. Saat belajar berlangsung, konsentrasi menjadi
faktor penentu yang amat penting bagi keberhasilannya.
c. Tingkatkan Minat dan Motivasi. Tidak akan ada keberhasilan belajar diraih
apabila siswa tidak memiliki minat dan motivasi
d. Gunakan Strategi Belajar. Menggunakan berbagai strategi belajar yang
cocok sangat penting agar perolehan hasil belajar menjadi maksimal.
e. Belajar Sesuai Gaya Belajar. Setiap individu demikian pula siswa memiliki
gaya belajar dan jenis kecerdasan dominan yang berbeda-beda. Guru harus
mampu memberikan situasi dan suasana belajar yang memungkinkan agar
semua gaya belajar siswa terakomodasi dengan baik. Pemilihan strategi,
metode, teknik dan model pembelajaran yang sesuai akan sangat
berpengaruh.
f. Belajar Secara Holistik (menyeluruh), mempelajari sesuatu tidak bisa
sepotong-sepotong. Informasi yang dipelajari harus utuh dan menyeluruh.
Perlu untuk menekankan hal ini kepada siswa, agar mereka belajar secara
holistik tentang materi yang sedang mereka pelajari. Pengetahuan akan
informasi secara holistik dan utuh akan membuat belajar lebih bermakna.
g. Berbagi. Berbagi pengetahuan yang baru atau sudah dimiliki akan
menjadikan informasi atau pengetahuan itu terelaborasi dengan mantap.

6
h. Uji Hasil Belajar. Ujian atau tes hasil belajar penting karena ia dapat menjadi
umpan balik kepada siswa yang bersangkutan sampai sejauh mana
penguasaan mereka terhadap suatu materi belajar. Siswa menjadi
mempunyai peta kekuatan dan kelemahan hasil belajar mereka sehingga
mereka dapat memperbaiki atau memperkayanya.

2.3 Ciri-ciri Siswa yang Aktif Belajar


Semua siswa yang sedang belajar secara aktif mempunyai ciri-ciri yang
dapat dengan mudah diamati. Ciri-ciri tersebut yaitu:
a. Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa, dimana siswa
yang aktif belajar selalu menemukan pengetahuan, informasi, atau
keterampilan dengan mengalami langsung.
b. Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun
pemahaman).
c. Siswa berpikir reflektif. Siswa-siswa yang belajar secara aktif tampak pula
mengomentari (tidak hanya meminta untuk dikomentari),menyimpulkan
proses pembelajaran, mencoba memperbaiki kesalahan atau kekurangan
dalam proses pembelajarannya, dan menyimpulkan materi pembelajaran
dengan kata-katanya sendiri.

2.4 Ciri-Ciri Metode Pembelajaran Yang Aktif


Cara-cara berikut dapat diterapkan untuk mengaktifkan kegiatan belajar
siswa:
1. Learning Starts with a Question
 Bagikan bahan belajar dan mintalah mereka belajar berpasangan.
 Siswa diminta buat pertanyaan hal-hal yang belum dimengerti.
 Kumpulkan semua pertanyaan dan kelompokkan jenisnya atau yang
paling banyak dibutuhkan siswa.
 Mulailah pelajaran dengan menjawab dan menjelaskan hal-hal yang
mereka tanyakan.

7
 Dengan cara ini, akan terjadi pembelajaran tanya jawab yang aktif.

Strategi ini cocok untuk memulai pembelajaran topik baru di aman


karakteristik materi pembelajaran tertentu kadang sudah dibahas pada kelas
sebelumnya. Untuk menghindari pengulangan pembahasan topik, perlu
ditanyakan sesuai tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa.

2. Everyone is a Teacher Here


 Bagikan kertas pada siswa dan mintalah mereka untuk menuliskan
pertanyaan tentang materi atau hasil belajar yang harus didiskusikan atau
dipelajari.
 Kumpulkan kertas-kertas tersebut, kocok, dan bagikan kembali kepada
siswa secara acak.
 Undang seseorang siswa untuk ke depan dan membacakan pertanyaan,
serta memberikan jawaban/tanggapan atas pertanyaan tersebut.
 Kembangkan diskusi berangkat dari pertanyaan tersebut.
 Klarifikasi materi dari setiap pertanyaan yang didislusikan agar seluruh
siswa memperoleh pemahaman tentang materi.

Pada dasarnya, setiap orang, bahan ajar cetak atau elektronik, atau
sumber belajar adalah guru. Strategi ini diterapkan dengan memandang bahwa
siswa sudah memiliki pengetahuan tentang sebuah topik yang akan dipelajari
sekalipun kadarnya berbeda-beda.

3. The Power of Two


 Ajukan satu atau dua pertanyaan (terkait materi) yang membutuhkan
perenungan dan pemikiran.
 Kelompokan siswa menjawab tertulis secara per-orangan.
 Mintalah mereka saling menjelaskan dan mendiskusikan jawaban baru.
 Siswa membandingkan jawaban hasil diskusi kecil antara kelompok.
 Klarifikasi dan simpulkan agar seluruh siswa memperoleh kejelasan.

8
Penerapan strategi ini didasari pandangan bahwa siswa sudah memiliki
pengetahuan atau pemahaman tentang topik atau masalah yang terkait dengan
pembelajaran yang akan di pelajari. Untuk mengajak siswa untuk berpikir lebih
serius tentang topik/masalah yang akan didiskusikan, guru dapat mengajukan
pertanyaan dengan menggali untuk memperoleh jawaban yang lebih dalam.
Kemudian sebelum mendiskusikan, guru dapat meminta siswa membentuk
kelompok kecil untuk berbagi jawaban tentang pertanyaan atau permasalahan
yang akan didiskusikan secara lebih luas.

4. Information Search
 Bagikan bacaan, materi, buku teks, dokumen dan seterusnya.
 Susunlah sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat dicari.
 Untuk menumbuhkan persaingan sehat, bagilah siswa dalam kelompok
kecil.
 Klarifikasi dan bahaslah jawaban yang benar secara bersama.
 Kembangkan jawaban tersebut untuk memperluas cakupan belajar.

Strategi ini dapat diterapkan manakala guru hendak menyampaikan


informasi terkait dengan topik pembelajaran yang sudah disiapkan dalam teks
yang dilengkapi pertanyaan yang jawabannya dapat digali dari teks. Untuk lebih
mengaktifkan, bentuklah kelompok belajar dan presentasikan hasil belajar di
depan kelas.

5. Snowballing
 Ajukanlah pertanyaan atau permasalahan terkait topik pembelajaran.
 Kelompokkan siswa beranggotakan dua atau tiga orang siswa.
 Setelah itu, kelompok kecil siswa menjawab atau memecahkan
permasalahan dalam beberapa menit.

9
 Gabungkanlah dua kelompok menjadi satu kelompok baru yang
beranggotakan empat atau enam orang.
 Pada grup yang baru ini, mintalah mereka untuk melakukan sharing
untuk merumuskan jawaban baru yang disepakati bersama.
 Klarifikasi jawaban atau pemecahan masalah yang benar agar seluruh
siswa/keompok memperoleh pemahaman terhadap jawaban atau
pemecahan masalah.

Berdayakanlah seluruh siswa dengan membagi pertanyaan yang berbeda-


beda kepada kelompok kecil. Setiap anggota kelompok berkewajiban
merumuskan jawaban atau pemecah masalah sebagai bekal tatkala bergabung
pada pembentukan kelompok baru. Karena itu, setiap anggota kelompok yang
baru berkewajiban berbagai jawaban atau pemecahan masalah dari hasil
kelompok sebelumnya

6. Jigsaw Learning
 Bagikan semua bahan ajar yang dapat menunjang pencapaian
kompetensi/hasil belajar secara utuh.
 Bentuk kelompok belajar (1) (sesuai hasil belajar yang dipelajari).
 Diskusikan secara berkelompok, tetapi tiap individu membuat resume
hasil belajar.
 Bentuklah kelompok (2) secara acak, tiap anggota kelompok yang baru
bertugas menjelaskan hasil resume nya pada kelompok sebelumnya,
kemudian setiap anggota kelompok merumuskan hasil belajar secara
utuh.
 Presentasikan hasil belajar.
 Klarifikasi dan simpulkan agar seluruh siswa memperoleh pemahaman
yang utuh.

10
Strategi ini dapat diterapkan pada pembelajaran untuk mencapai
kompetensi yang sudah diterapkan dan diketahui siswa dengan membagikan
bahan ajar yang lengkap. Untuk mencapai kompetensi yang sudah diterapkan
atau dibagi secara berkelompok, siswa dapat mendiskusikan dalam kelompok
kecil. Setiap anggota kelompok kecil berusaha membuat resume untuk mencapai
kompetensi yang telah ditetapkan. Bentuklah kelompok baru secara acak dan
setiap anggota kelompok saling menjelaskan resume kepada sesama anggota,
sehingga diperoleh pemahaman yang utuh. Hasil resume kelompok itupun dapat
dipresentasikan.

7. Debat yang Efektif


 Kembangkan suatu kasus yang kontroversial dalam suatu topik
pembelajaran.
 Bagi kelas menjadi dua kelompok “pro” dan “kontra”.
 Minta setiap kelompok untuk menunjuk wakil mereka (dua atau tiga
orang).
 Awali debat ini dengan meminta juru bicara untuk mengemukakan
pendapatnya secara bergantian.
 Setelah menyampaikan pendapatnya, juru bicara kembali ke
kelompoknya dan mengatur strategi untuk membuat bantahan dari
kelompok lainnya.
 Bila dirasa cukup, hentikan debat tersebut dengan tetap menyisakan
follow up dari kasus yang diperdebatkan.
 Klarifikasi dan simpulkan agar seluruh siswa memperoleh pemahaman
yang utuh.

Strategi ini dapat diterapkan kalau guru hendak menyajikan topik atau
persoalan yang menimbulkan pro-kontra. Debat akan berjalan seru manakala
dibentuk kelompok pro dan kontra untuk saling mengungkapkan
argumentasinya. Banyak kecakapan hidup yang dapat dilatihkan dalam strategi

11
ini, antara lain kemampuan berkomunikasi dan mengomunikasikan gagsannya
pada orang lain.

8. Card Sort
 Bagikan kertas yang berisi informasi atau contoh atau langkah-langkah yang
telah disusun secara sistematis dalam satu kategori tertentu atau lebih secara
acak .
 Biarkan siswa berbaur mencari kawan yang memiliki kertas dengan kategori
yang sama.
 Setelah siswa menemukan kawan-kawan dalam satu kategori, mintalah
mereka berdiri sejajar sesuai urutan kategori dan menjelaskan kategori
tersebut ke seluruh kelas.
 Setelah semua kategori dijelaskan, berilah penjelasan tentang hal-hal yang
masih dianggap perlu agar semua siswa memperoleh pemahaman yang utuh.

Strategi ini dapat diterapkan apabila guru hendak menyajikan materi atau
topik pembelajaran yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang luas.
Caranya, guru menuliskan materi dan bagian-bagiannya kedalam kertas karton
secara terpisah. Kertas diacak dan setiap siswa dipersilahkan mengambil satu
kertas kemudian mencari pasangan siswa lain dalam kelompok berdasarkan
kategori yang ditulis. Jika seluruh siswa sudah dapat menemukan pasangannya
berdasarkan kategori yang tepat, mintalah mereka berjajar secara urut kemudian
salah satu menjelaskan kategori kelompoknya.

9. Synergetic Teaching
 Bagi kelas menjadi empat kelompok.
 Bagikan tugas belajar masing-masing kelompo untuk menyelesaikan
suatu permasalahan.
 Kelompok I: mencari informasi tentang pentingnya permasalahan.
 Kelompok II: menjelaskan kebijakan/pemecahan saat ini dan alternatif
yang diusulkan.

12
 Kelompok III: membuat satu usulan kebijakan/pemecahan untuk
mengatasi masalah (bisa dukung kelompok 2, modifikasi, baru).
 Kelompok IV: membuat suatu rencana tindakan pemecahan yang dapat
diterima dan dilakukan semua pihak.
 Pertemukan/gabung masing-masing kelompok dengan anggota kelompok
lain, kemudian tayangkan hasil kerja kelompok secara utuh.
 Buatlah show case (tayangan kasus) potofolio untuk diketahui oleh
semua pihak.

Strategi ini dapat diterapkan pada pembelajaran yang mengkaji suatu


permasalahansecara utuh dari berbagai sudut pandang. Setelah kelas dibagi
menjadi empat kelompok, kemudian beri tugas masing-masing kelompok untuk
meninjau dari berbagai sudut pandang. Hasil jerja keseluruhan kelompok
ditayangkan dalam kertas plano sehingga kajian permasalahan secara utuh dapat
diketahui seluruh siswa.
10. Tim pendengar (Listening Team)
 Bagi kelas menjadi empat kelompok dan berikan tugas:

ke Peran Tugas
l
A Penanya Setelah guru menjelaskan materi
atau topik pembelajaran,
kelompok mengajukan berapa
pertanyaan
B Pendukung Mengemukakan poin-poin yang
disetujui dan memberikan
alasannya
C Penentang Mengemukakan poin-poin yang
tidak disetujui dan memberi
alasannya
D Pemberi Memberikan contoh spesifik
contoh dan aplikasinya yang lebih

13
kongkret dalam kehidupan

 Sampaikan materi anda dengan teknik merujuk pada buku acuan/sumber,


setelah itu beri siswa waktu untuk menyelesaikan tugas.
 Mintalah masing-masing kelompok untuk bertanya, menyetujui, menolak,
atau memberi contoh sesuai dengan tugas awalnya.

Strategi ini akan menjadi ajang diskusi yang seru, karena masing-masing
peran dapat memberikan argumentasi dan sanggahan. Karena ini, strategi ini
sangat cocok untuk materi atau topik pebelajaran yang membutuhkan kajian atau
pemecahan mendalam.

11. Point Counterpoint


 Pilihlah satu topik yang memiliki dua pandangan atau lebih.
 Bagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan banyaknya
pandangan yang ada.
 Pastikan bahwa masing-masing kelompok duduk terpisah.
 Beri kesempatan salah satu kelompok untuk memulai debat. Setelah itu,
undang anggota kelompok lain untuk menyampaikan pandangan yang
berbeda.
 Berilah kesimpulan dengan membandingkan isu-isu yang terlihat secara
utuh.

Strategi ini dapat diterapkan jika gur hendak menyajikan topik atau
permasalahan ynag menimbulkan berbagai pandangan yang berbeda. Karena itu,
sampaikan topik kepada siswa dan mintalah pendapat atau pandangannya.
Setelah mengetahui beberapa pandangan dari siswa, kelompokkan siswa
berdasarkan pandangannya. Pastikan duduk mereka terpisah untuk
menumbuhkan suasana diskusi atau debat yang sehat.

12. Tim Kuis

14
 Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam tiga segmen.
 Bagi siswa menjadi tiga kelompok.
 Jelaskan format seni yang akan disampaikan dan mulailah penyampaian
materi. Batasi hingga 10 menit.
 Mintalah tim A untuk membuat kuis jawaban ringks.
 Tim A memberi pertanyaan pada tim B. Apabila tidak bisa, pertanyaan
pindah ke tim C.
 Tim A mengajukan pertanyaan pada tim C, apabila tidak bisa, pertanyaan
pindah ke tim B.
 Lanjutkan penyampaian materi segmen kedua dan tunjuk tim B sebagai
pemandu kuis.
 Setelah tim B selesai, lanjutkan penyampaian materi dan tunjuk tim C
sebagai pemandu kuis.

Strategi ini diterapkan untuk memberdayakan seluruh siswa dengan


mempelajari suatu topik pembelajaran dan membagi kelompok pembelajaran
dimana setiap kelompok akan membuat kuis untuk ditanyakan kepada kelompok
lain yang aturan mainnya telah ditetapkan oleh guru sebelumnya.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode pembelajaran yaitu :
a) Karakter materi pembelajaran.
b) Kesediaan sarana belajar.
c) Kemampuan dasar siswa.
d) Alokasi waktu pembelajaran.
2. titik berat analisis pada langkah pemilihan strategi adalah penentuan strategi
dan metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan kemampuan yang
diharapkan. Perlu dirancang kegiatan-kegiatan pengajaran dan dalam bentuk
kegiatan tatap muka, kegiatan berstruktur dan kegiatan mandiri serta
kegiatan pengalaman lapangn yang relevan dengan bidang bersangkutan.
Strategi pengajaran terpadu dapat menunjang keberhasilan program
pengajaran ini disamping strategi pengajar remedial.
3. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas belajar siswa, yaitu:
a) Kesiapan Fisik dan Mental.
b) Tingkatkan Konsentrasi.
c) Tingkatkan Minat dan Motivasi.
d) Gunakan Strategi Belajar.
e) Belajar Sesuai Gaya Belajar.
f) Belajar Secara Holistik (menyeluruh), mempelajari sesuatu tidak bisa
sepotong-sepotong.
g) Berbagi.
h) Uji Hasil Belajar.
4. Ciri-ciri siswa yang belajar aktif yaitu :
a) Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa, dimana
siswa yang aktif belajar selalu menemukan pengetahuan, informasi, atau
keterampilan dengan mengalami langsung.

16
b) Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran
(membangun pemahaman).
c) Siswa berpikir reflektif. Siswa-siswa yang belajar secara aktif tampak
pula mengomentari (tidak hanya meminta untuk
dikomentari),menyimpulkan proses pembelajaran, mencoba
memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses pembelajarannya,
dan menyimpulkan materi pembelajaran dengan kata-katanya sendiri.
5. Cara yang dapat diterapkan untuk mengaktifkan kegiatan belajar siswa yaitu:
a) Learning Starts with a Question.
b) Everyone is a Teacher Here.
c) The Power of Two.
d) Information Search.
e) Snowballing.
f) Jigsaw Learning.
g) Debat yang Efektif.
h) Card Sort.
i) Synergetic Teaching.
j) Tim pendengar (Listening Team).
k) Point Counterpoint.
l) Tim Kuis.

17
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Suprihatiningrum, Jamil. 2012. Strategi Pembelajaran : Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA.
Syafaruddin. Irwan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Medan : PT.
Ciputat Press.
Uno, Hamzah B. 2009. Model pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

18
Pertanyaan dan Jawaban

1. Coba kelpmpok penyaji praktekkan cara mewujudkan kondisi ideal


pembelajaran dalam mata pelajaran matematika dikelas ( Dhiya
Fathiyyah Firdaus , Kelompok 1)
Jawaban:
 Pembelajaran yang ideal merupakan pembelajaran yang mampu
mendorong kreativitas anak secara keseluruhan, membuat siswa
aktif mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
berlangsung dalam kondisi menyenangkan.
Pembelajaran yang ideal: misalkan pada materi bangun ruang kita
harus menentukan metode pembelajaran. Metode yang cocok
adalah metode diskusi cara prakteknya yaitu :
2. Kita ketahui bersama bahwasanya salah satu prinsip dari perencanaan
pembelajaran yang ideal itu adalah adanya perhatian dan juga motivasi.
Mengenai hal tersebut, menurut kelompok penyaji bentuk perhatian dan
motivasi yang seperti apa yang dalam hal ini benar- benar memeiliki
pengaruh besar dalam keberhasilan belajar siswa? (Salsabilla,
Kelompok 3 )
Jawaban:
 Bentuk perhatian dan motivasi yang memiliki pengaruh besar
dalam keberhasilan belajar siswa dimana guru harus
memperhatikan
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Keberhasilan mencapai keinginan dapat menumbuhkan kemauan
belajar yang akan menimbulkan cita – cita dalam kehidupan.Cita
– cita akan memperkuat motivasi instrinsik dan ekstrinsik pada
siswa
b. Kemauan siswa
Kemauan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan
tugas – tugas perkembangan.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi jasmani dan rohani
d. Kondisi liingkungan siswa
Siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan karena itu lingkungan
sekolah yang baik perlu diperhatikan agar semangat siswa mudah
diperkuat ( Thania Resky Febriyani)
 Terdapat 2 aspek yaitu perhatian dan motivasi yang dapat
mempengaruhi keberhasilan siswa.Dalam memberikan
perhatian,dapat diberikan dari 2 arah yaitu dari sisi guru dan juga
dari orang tua. Dimana orang tua merupakan pendidik pertama
bagi anaknya. Semakin besar perhatian yang diberikan oleh orang

19
tua maka semakin besar pula motivasi yang ada dalam diri anak
tersebut.Sehingga secara tidak langsung tingkat keberhasilan
siswa akan semakin besar. ( Nurfajar Wahyuliana )
 Dengan mengetahui hasil,siswa akan tau hasil dari proses
pembelajarannya,Kalau siswa mendapat nilai yang bagus dari
yang sebelumnya,siswa akan lebih termotivasi untuk belajar lebih
giat dengan harapan akan mendapatkan hasil yang terus
meninggkat.kemudian dengan adanya saingan atau kompetisi
siswa akan termotiwasi untuk belajar terlebih dahulu agar bisa
menjawab pertanyaan dari guru saat belajar. ( Anggi
Rahmadhani)
3. Pada makalah halaman 6 dijelaskan bahwa cara meningkatkan belajar
siswa yaitu dengan tingkatkan minat dan motivasi.Menurut Kelompok
penyaji apa sajakah yang perlu diperhatikan untuk membangkitkan minat
dan motivasi belajar? ( Mellyinda Anggraini Kelompok 5 )
Jawaban:
 Hal yang perlu diperhatikan dalam minat dan motivasi adalah:
Minat: cara mengajar guru, alat atau media pembelajaran,
metode,model,strategi,teknik,dan teknik yang digunakan dalam
pembelajaran
Motivasi: dilihat dari situasi dan kondisi , missal dalam satu kelas
hanya ada 1 siswa yang tidak termotivasi untuk belajar,nah guru
hanya perlu membuat kelompok belajar agar dia termotivasi lagi
untuk belajar, tidak dengan memberikan motivasi keseluruh
siswa, nanti akan berakibat siswa lain jenuh. (Mesga Yuanda)
 Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu minat
dan motivasi belajar
- Minat ketertaikan pada suatu pembelajaran yang mendorong
siswa untuk mempelajari dan menekuni pembelajaran tersebut
dan motivasi adalah dorongan dari dalam diri sendiri maupun
luar untuk melakukan aktivitas belajar sehingga menimbulkan
perubahan pada dirinya dan apa yang ia tuju akan tercapai.
- Hal yang perlu diperhatikan untuk membangkitkan minat dan
motivasi yaitu:
 Cara mengajar guru
 Karakter guru
 Suasana kelas yang nyaman dan tenang
 Keterlibatan siswa
 Fasilitas belajar
 Penghargaan
 Hukuman ( Nurul Fadillah)

20
4. Bagaimana Perencanaan pembelajaran yang ideal menurut tuntutan
kurikulum yang berlaku saat ini? ( Indah Putri Wulandari Kelompok
7)
Jawaban:
 Menurut kelompok kami tuntutan kurikulum yang berlaku,
perencanaan pembelajaran yang ideal adalah menetapkan peserta
didik sebagai pihak yang paling aktif dalam kegiatan proses
pembelajaran dan tenaga pendidik sebagai pendamping dalam
pembelajaran. Tujuannya disini ialah supaya siswa lebih aktif dan
lebih bersifat bertanggung jawab pada pembelajaran tersebut. (
Diara Dwiana Mendrofa)
 Perencanaan yang ideal menurut tuntutan kurikulum tentunya
telah memenuhi kriteria yang harus dilakukan di dalam
pembelajaran. Sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku saat
ini yaitu K13, perencanaan setidaknya meliputi tiga pokok yaitu
pendahuluan ,kegiatan inti dan penutup.Dalam suatu perencanaan
pembelajaran telah tergambarkan model pembelajaran dengan
jelas.Kemudian didalam strategi hingga taktik mengajar juga
telah disebutkan pada rencana pembelajarannya.dalam
perencanaan pembelajaran hal yang perlu ditampilkan pertama
kali adalah standar kompetensi, selanjutnya dijabarkan dalam
kompetensi dasar sebuah topic, dari topic yang akan dibahas
kemudian ditentukan pula indicator yang akan dicapai.
Berikutnya menyebutkan tujuan pembelajaran yang seterusnya
diberikan gambaran singkat materi yang akan
disampaikan.Kemudian menyebutkan pendekatan dan metode
yang akan dipakai,sedangkan dalam kegiatan inti hingga kegiatan
akhir menyebutkan taktik yang akan dilakukan meliputi
membuka dengan doa, menyampaikan pertemuan selanjutnya,
serta doa penutup. Di bagian akhir disebut pula sumber ajar, alat ,
media, teknik penilaian, bentuk penilaian, instrument dan kriteria
penilaian. Ini sama seperti pembuatan RPP yang sudah kita
lakukan kemarin.
( Irma Juliandiska)
5. Pada makalah halaman 6 dijelaskan cara meningkatkan belajar siswa
yaitu dengan kesiapan fisik dan mental, nah bagaimana menurut
kelompok penyaji jika salah satu siswa yang ada dikelas tidak siap
belajar tetapi siswa yanglainnya siap belajar? ( Hespika Fitriana
Kelompok 9)
Jawabam:
 Yang pertama kita harus menjelaskan terlebih dahulu diawal
pertemuan bahwasanya seluruh siswa harus mempersiapkan

21
dirinya baik secara fisik ataupun mental.Persiapan fisik seperti
apa? Yaitu kesehatan .JAdi setiap siswa harus terus menjaga
kesehatan agar selalu siap dalam mengikuti pembelajaran
Selanjutnya kesiapan mental.Persiapan mental yang seperti apa?
Yaitu mempersiapkan dirinya dalam menguasai
pembelajaran.Seperti sebelum pelajaran yang akan dibahas maka
siswa harus membahas materinya terlebih dahulu dirumah agar
saat guru menjelaskan atau bertanya ia lebih mudah
memahaminya dan dapta menjawab pertanyaan dari gurunya.
Jadi, jika hanya salah satu siswa saja yang tidak siap maka
pelajaran atau proses belajar mengajar tetap harus dilakukan.Jika
salah satu siswa yang tadi tidak siap dan diakhir pembelajaran ia
tidak memahami kita sebagai guru harus terbuka dan mau
mengajarinya kembali sampai siswa itu mengerti.( Nurul
Fadillah)
 Bisa dengan cara membentuk kelompok belajar.Guru dapat
membentuk sebuah kelompok didalam kelas untuk
menyelesaikan suatu tugas. Usahakan setiap kelompok harus di
isi dengan siswa yang tergolong cerdas dan siswa yang kurang
mampu menyerap pembelajaran dengan baik.Hal ini bisa
bertujuan mempengaruhi siswa yang kurang mampu menyerap
pembelajaran dan mendorong siswa untuk aktif semua. ( Sy
Seprbrina widya Putri )
 1. Karakter materi pembelajaran
Setiap materi pembelajaran memiliki karakter berbeda-beda.
Oleh karena itu guru harus memilih metode yang tepat yang
akan digunakan untuk menyampaikan materi yang akan
disampaikan, agar tercapai tujuan dari materi tersebut serta
tercapainya tujuan pembelajaran.(misalnya memilih metode
pembelajaran yg sesuai dengan materi tersebut)
2.Kesediaan sarana belajar
Alat, sarana dan media sangat berpengaruhi penggunaan
metode pembelajaran. Jika itu semua tidak disediakan oleh
sekolah maka guru harus lebih kreatif untuk menciptakannya
sendiri dengan menggunakan alat-alat disekitar yang tersedia.
(sebagai guru kita menyiapkan media pembelajaran atau alat
supaya memudahkan untuk menyampaikan materi tersebut)
3.Kemampuan dasar siswa
Setiap siswa memiliki kemampuan dasar yang berbeda-beda.
Maka dari itu guru harus lebih cermat dalam menggunakan
metode pembelajaran yang tepat agar dapat diterima dan
diserap oleh siswa dengan baik. (Misalnya memberikan kuis

22
yang berbasis dasar pembelajaran, disitu kita dapat mengetahui
kemampuan siswa).

4.Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang sudah tercantum di kurikulum perlu


dipertimbangkan dengan baik oleh guru. Jika waktu yang
disediakan sangatlah terbatas maka guru harus menggunakan
metode yang sederhana namun mudah dipahami. Agar proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik serta tercapai
tujuan pembelajaran yang baik.(misalnya jika pembelajaran
disiang hari kita menggunakan metode pembelajaran diskusi
supaya siswa lebih aktif dan di sela"waktu tersebut kita
memberi permainan).( Yuli Dwi Sarah)

6. Bagaimana menurut kelompok penyaji, jika metode dan strategi


pengajaran yang diajarkan sama terhadap beberapa kelas yang berbeda,
apakah hal tersebut juga memberikan efek yang sama terhadap
keberhasilan belajar siswa? ( Salsabila Ramadhani Kelompok 11)
Jawaban:
 Ada dua kemungkinan dalam hal ini:
1) Kemungkinan pertama, jika keadaan kelas tersebut sama (
dalam arti kemampuan rata – rata siswa) sama dalam
kedua kelas tersebut maka efek terhadap keberhasilan
siswa 90%
2) Kemungkinan kedua jika keadaan kelas tersebut berbeda (
kemampuan rata – rata siswan) berbeda maka ada salah
satu kelas efek terhadap keberhasilan siswa menurun (
Diara Dwina Mendrofa)
 Jika pertanyaannya metode dan strategi sama digunakan pada
kelas yang berbeda, maka setiap kelas juga belum tentu memberi
efek yang sama terhadap keberhasilan siswa.Jangankan untuk
perbedaan kondisi setiap kelas , untuk kondisi keadaan setiap
siswa saja sudah berbeda. Terkadang dalam sebuah kelas
sebagian besar siswanya menyukai guru yang mengajar dengan
berkelompok sehingga mereka menvari terlebih dahulu beberpa
informasi mengenai materi yang sedang berlangsung.ada juga
yang menyukai dabat aktif Antara siswa ,dll.Maka untuk
menghasilkan strategi dan model pembelajaran sesuai dengan
kondisi kelas.( Ely Zahara )
7. Bagaimana kita calon guru atau guru memilih metode dan strategi yang
tepat sehingga bisa meningkatkan kualitas belajar yang lebih baik, serta

23
tidak melenceng pada rencana pembelajaran yang telah disusun? (Tia
Rahayu Sarjana)
Jawaban:
 Sebagai seorang guru harus memiliki strategi dan metode yang
tepat agar kualitas belajar tidak melenceng dari rencana
pembelajaran jadi cara memilih strategi dan metode yang tepat
adalah menetapkan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini
merupakan sasaran yang hendak dicapai diakhir pembelajaran.
Kemudian aktivitas dan pengetahuan awal siswa belajar
merupakan berbuat,memperoleh pengalaman tertentu sesuai
dengan tujuan yang diharapkan karena itu startegi yang
digunakan harus dapat mendorong aktivitas siswa.Dalam memilih
strategi juga dilihat integritas bidang studi ,alokasi waktu,saran
penunjang dan jumlah siswanya.(Thania Resky Febriyani )
 Strategi pengajaran merupakan rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan,sedangkan metode pengajaran adalah alat atau cara untuk
mewujudkan apa yang direncanakan dalam strategi.Untuk
melaksanakan strategi diperlukan berbagai metode tertentu.
Dalam hal ini, metode pengajaran merupakan salah satu strategi,
sumber pembelajaran dan media pembelajaran.Nah kemudian
seperti yang dikatakan pada makalah pemilihan strategi
pembelajaran itu dapat ditentukan berdasarkan kriteria:
1. Orientasi startegi pada tugas pembelajaran.
2. Relevan dengan isi pembelajaran maksudnya pembelajaran
itu harus sesuai sama materi yang dipelajari siswa agar siswa
tidak merasa bingung dalam belajar.
3. Metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan
yang ingin dicapai.Misalnya seperti kita calonguru akan
memberi materi tentang aljabar maka metode apakah yang
dirasa akan pas pada siswa lalubagaimana teknik yang sesuai
dengan karakter siswa dikelas.
4. Media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra
peserta didik secara simulta kemudian sebagai calon guru kita
harus bisa membuat media pembelajaran sekreatif mungkin
agar siswa dapat memahami materi pembelajaran. ( Mela
Nurul Huda)

24

Anda mungkin juga menyukai