Kelompok 8
Kelas 2A
Disusun Oleh :
1. Pitriyani (19511009)
2. Siti Robiah (19512009)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode
Pembelajaran Matematika” dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika
yang diampu oleh Dr. Tina Sri Sumartini, M.Pd.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca pada makalah ini. Mohon maaf
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Metode Pembelajaran..................................................................3
B. Faktor – Faktor Penentu Metode Pembelajaran............................................4
C. Jenis – Jenis Metode Pembelajaran...............................................................7
1. Metode Ceramah.......................................................................................7
2. Metode Tanya jawab.................................................................................9
3. Metode Diskusi........................................................................................11
4. Metode Demonstrasi ...............................................................................15
5. Metode Pemberian Tugas........................................................................16
D. Simulasi.......................................................................................................18
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar atau pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan
dan diberikan kepada anak-anak. Karena merupakan kunci sukses untuk
menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan
wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi dan pada akhirnya diharapkan berguna
bagi bangsa, negara, dan agama. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu
pendidikan seakan tidak akan pernah usang. Banyak agenda reformasi yang
telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta
memeriahakan reformasi pendidikan.
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur
manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah
bagaimana memahami, kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang
ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dan analisis
yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat
motivasi extrinsic, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Melihat peran pendidikan yang begitu penting, maka menerapkan
metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan
proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.
Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk bisa
dipersiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Setiap metode
pembelajaran akan memiliki satu rana pembelajaran yang paling menonjol
meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Oleh karena itu
metode pembelajaran sangat diperlukan dalam proses kegiatan belajar
mengajar guna mencapai tujuan yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dijelaskan dalam makalah ini diantaranya sebagai
berikut :
1
1. Pengertian metode pembelajaran
2. Faktor – faktor penentu metode pembelajaran
3. Jenis – jenis metode pembelajaran
4. Simulasi
C. Tujuan
Berdasarkan uraian pada rumusan masalah tujuan makalah ini diantaranya
sebagai berikut :
1. Memahami pengertian metode pembelajaran
2. Mengetahui faktor-faktor penentu metode pembelajaran
3. Mengetahui jenis – jenis metode pembelajaran
4. Memahami simulasi dari metode pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Abdurrahman Ginting
Menurut Ginting metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang
khas dalam memanfaatkan berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya
agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik.
3
Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi
pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1. Anak didik
Individual culture terbentuk dari pola asuh dan pola didik seseorang dalam
lingkungan keluarganya yang dipengaruhi oleh berbagai factor perkembangan
individu. Meskipun tidak signifikan atau pengaruhnya kecil sebagai
4
perkembangan pemilihan metode pembelajaran namun untuk kondisi-kondisi
khusus, latar belakang peserta didik perlu mendapat perhatian ynag besar.
c. Tingkat Intelektualitas
Tingkat intelektualitas mencakup gaya belajar dan daya serap peserta didik
dalam mengolah informasi dan menyerap substansi pembelajaran yang
dilakukan. Gaya belajar yakni melalui apa siswa mampu menangkap dan
memahami pembelajaran.
2. Tujuan
3. Situasi
5
Pemilihan metode yang tepat juga harus memperhitungkan ketersediaan
waktu. Rancangan belajar yang baik adalah salah satunya pengguanaan
alokasi waktu yang dihitung secara terperinci agar pembelajaran berjalan
dnegan dinamis, tidak ada waktu yang terbuang tanpa arti.
4. Fasilitas
6
5. Guru
1. Metode Ceramah
7
Ceramah adalah metodologi pembelajaran yang penyampaian
informasi pembelajaran kepada murid dilakukan dengan cara lisan. Metode ini
sangat cocok diterapkan di tempat dengan jumlah pendengar dengan yang
cukup besar. Metode ceramah bisa aplikasikan di dalam kelas atau di dalam
gedung dengan jumlah murid yang cukup banyak. Dengan menggunakan
metode ini, seorang pengajar akan lebih mudah menjelaskan materi-materinya.
Bahkan proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif. Adapun Langkah-
langkah metode ceramah diantarnya:
a. Tahap Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2) Menentukan pokok-pokok materi yang akandiceramahkan.
3) Mempersiapkan alat bantu.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan
2) Langkah penyajian
3) Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
Selain terdapat keunggulan yang baik, metode ceramah ini juga memiliki
beberapa kelemahan.
8
1) Pelajaran berjalan membosankan, siswa pasif, hanya aktif membuat
catatan.
2) Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak
mampu menguasai bahan.
3) Pengetahuan lebih cepat terlupakan.
4) Belajar menjadi menghafal (rote learning) yang tidak mengakibatkan
timbulnya pengertian.
a. Persiapan
1) Menentukan topic
2) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
9
3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK
tertentu
4) Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa
b. Pelaksanaan
1) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK)
2) Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak han
ya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang
lain)
3) Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
4) Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
5) Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan
jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis.
6) Tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan
dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat
di antara para siswa.
7) Pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas,
guru perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan
siswa yang pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk
memberi kesempatan pada yang lain.
8) Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah
saja.
9) Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan
mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan
yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya
mengungkapkan fakta- fakta saja.
10
3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat.
4) Mengetahui perbedaan pendapat antar siswa dan guru, dan akan
membawa kearah suatu diskusi.
5) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa
3. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan sebuah metode pembelajaran yang berkaitan
dengan pemecahan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang. Metode
yang satu ini sangat cocok diterapkan pada kelompok yang berjumlah tidak
terlalu banyak. Dalam praktiknya metode diskusi ini lebih mengutamakan
interaksi yang terjadi antar individu. Serta untuk merangsang daya pikir pada
setiap peserta diskusi. Metode diskusi juga memiliki beberapa jenis diskusi.
Setiap jenis diskusi tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Setiap guru
harus lebih tau mengetahui jenis-jenis diskusi tersebut supaya dapat
dipraktekkan kepada anak didiknya dengan baik. Berikut ini macam-macam
diskusi menurut jenis penyampaiannya:
1) Diskusi Formal
11
notulen untuk mencatat setiap apa yang terjadi di dalam proses diskusi. Pada
umumnya acara yang dilakukan tersebut berbentuk formal seperti yang
dilakukan oleh para wakil rakyat di acara sidang DPR. Jika pada praktiknya di
lingkup sekolahan maka harus dapat mengumpulkan siswa dalam jumlah yang
cukup banyak. Karena metode ini dilakukan secara formal maka setiap
tindakan dalam diskusi ini harus mendapatkan izin dari moderator. Hal tersebut
perlu dilakukan agar keadaan tetap kondusif dan proses diskusi bisa berjalan
dengan baik.
2) Diskusi non-Formal
Dalam diskusi non-formal aturan tidak seketat seperti yang ada pada jenis
diskusi formal. Karena, diskusi ini tidak bersifat formal atau resmi. Contoh
yang paling sederhana dalam diskusi non formal ini adalah diskusi yang
berlangsung di dalam keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai hak untuk
berbicara sesuai kapasitasnya. Perlu diingat bahwa dalam diskusi non formal
tidak harus ada moderator ataupun notulen acara. Seandainya di dalam dunia
pendidikan, dapat berupa kegiatan kelompok belajar. Pada setiap anggota
kelompok belajar akan saling berbagi informasi atau pertanyaan untuk
dipecahkan dan di cari solusinya secara bersama-sama.
3) Diskusi Panel
Metode diskusi panel terdapat dua jenis anggota diskusi, yaitu anggota aktif
dan tidak aktif. Bagi anggota aktif mereka akan ikut terlibat di dalam forum
diskusi. Sebaliknya anggota yang tidak aktif, mereka tidak akan melibatkan diri
di dalam diskusi lebih sederhananya hanya sekadar menjadi pendengar. Para
anggota tidak aktif adalah bagian dari beberapa kelompok yang saat itu
menjadi anggota aktif atas nama kelompok mereka.
4) Diskusi Symposium
Metode diskusi symposium hampir mirip dengan diskusi formal, hanya saja
diskusi ini dalam penyampaian pendapat dilakukan oleh beberapa orang
pemrasaran. Setiap anggota yang menjadi penasaran akan menyampaikan ke
12
depan banyak orang secara bergantian. Nah, disitulah mereka akan
menyampaikan pendapat-pendapatnya sendiri. Ciri yang melekat pada diskusi
ini adalah tidak mencari kebenaran untuk suatu masalah, Namun hanya sebagai
sarana menyampaikan pendapat saja.
5) Lecture Discussion
Metode diskusi ini tidak jauh beda dengan diskusi ceramah. Dalam
praktiknya diskusi ini bertujuan untuk mendiskusikan suatu permasalahan.
Misalnya saja seorang guru memberikan masalah kepada beberapa kelompok
muridnya untuk didiskusikan. Kemudian guru memberikan sedikit pengarahan
untuk memecahkannya. Setiap kelompok akan mendiskusikannya dengan
anggota kelompoknya dan hasil diskusi dilaporkan kepada guru.
Ada jenis metode diskusi di sekolahan yang dilihat dari orang yang berperan
di dalam diskusi, sebagai berikut:
1) Guru berperan sebagai pusat diskusi, yaitu guru memiliki peran yang lebih
dominan di dalam diskusi dibanding dengan muridnya. Biasanya peran
murid dalam metode ini akan cenderung lebih sedikit.
2) Murid sebagai pusat diskusi, yaitu murid memiliki peran yang cukup besar
di dalam jalannya diskusi. Para murid dituntut lebih aktif pada jenis
diskusi jenis ini.
a. Langkah Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum
maupun tujuan khusus.
2) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
3) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pe-
laksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya,
13
petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus,
manakala diperlukan.
b. PelaksanaanDiskusi
1) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi
kelancaran diskusi.
2) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya
menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai
dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
3) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim
belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling
menyudutkan, dan lain sebagainya.
4) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
5) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah
pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
c. Menutup Diskusi
14
Kelemahan Metode Diskusi
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode dengan menggunakan benda, alat,
ataupun bahan-bahan informasi yang dapat memberikan gambaran yang nyata.
Selain itu, untuk memperjelas informasi juga bisa dengan bentuk praktikum
mengenai materi yang disampaikan. Penggunaan benda atau alat bisa
memudahkan setiap murid memahami materi yang telah disampaikan oleh
guru. Langkah- langkah metode demonstrasi adalah :
a. Tahap Perencanaan
1) Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan
yang diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.
2) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilaksanakan.
3) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.
2) Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik.
3) Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan
agar demonstrasi mencapai sasaran.
4) Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya
mengikuti demonstrasi dengan baik.
5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan
lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk
mengajukan pertanyaan.
6) Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu
menciptakan suasana yang harmonis.
15
c. Penilaian atau Evaluasi
Kegiatan Penilaian atau Evaluasi dalam pembelajaran yang
menggunakan metode demonstrasi berupa pemberian tugas, seperti membuat
laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu,
guru dan peserta didik mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang
dilakukan, apakah sudah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan
Kelebihan metode demonstrasi
1) Merangsang siswa belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru maupun
pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun d luar sekolah
2) Mengembangkan sifat kemandirian pada diri siswa
3) Lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih
memperdalam, memperkaya atau memperluas pandangan tentang apa yang
dipelajari.
4) Membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi
dan komunikasi
5) Pengetahuan yang siswa peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama
17
6) Merangsang kegairahan belajar siswa karena dapat dilakukan dengan
bevariasi
7) Membina tanggung jawab dan disiplin siswa
8) Mengembangkan kreatifitas siswa
1) Memerlukan pengawasan yang ketat baik oleh guru maupun orang tua.
2) Sukar menetapkan apakah tugas dikerjakan oleh siswa sendiri atau atas
bantuan orang lain
3) Banyak kecendrungan untuk saling mencontoh dengan teman-teman.
4) Agak sulit diselesaikan oleh siswa yang tinggal bersama keluarga yang
kurang teratur
5) Dapat menimbulkan frustasi bila gagal menyelesaikan tugas.
6) Tugas yang banyak dan sering dapat membuat beban dan keluhan siswa
D. Simulasi
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik tertentu yang tepat dan
sesuai untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk
memudahkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Faktor – Faktor Penentu Metode Pembelajaran
1. Anaka didik
2. Tujuan
3. Situasi
4. Fasilitas
5. Guru
Jenis- Jenis Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi
4. Metode Demontrasi
5. Metode Pemberian Tugas
B. Saran
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar seorang guru harus
maksimal dalam merencanakan dan menetapkan metode pembelajaran yang
dipilih. Karena hal ini dapat berpengaruh pada saat proses pembelajaran dan
hasil belajar siswa. Metode pembelajaran merupakan langkah oprasional dari
strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi
seorang guru harus benar dalam menetapkan metode pembelajaran sesuai
dengan kondisi siswa maupun pertimbangan lainnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
no-29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1.pdf (wordpress.com)
Bab_II.pdf (radenintan.ac.id)
https://www.bing.com/newtabredir?url=https%3A%2F%2Fwww.academia.edu
%2F15681064%2FPEMILIHANc_METODE_PEMBELAJARAN_dan_FAKTO
R_FAKTOR_yang_MEMPENGARUHI_PEMILIHAN_METODE_PEMBELAJ
ARAN
20