Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar
Mengajar Matematika yang diampu oleh Dr. Tina Sri Sumartini, M.Pd

Kelompok 8
Kelas 2A
Disusun Oleh :
1. Pitriyani (19511009)
2. Siti Robiah (19512009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TERAPAN DAN SAINS
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode
Pembelajaran Matematika” dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Matematika
yang diampu oleh Dr. Tina Sri Sumartini, M.Pd.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca pada makalah ini. Mohon maaf
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami


umumnya bagi semua pembaca. Terimakasih

Garut, 30 April 2021


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Metode Pembelajaran..................................................................3
B. Faktor – Faktor Penentu Metode Pembelajaran............................................4
C. Jenis – Jenis Metode Pembelajaran...............................................................7
1. Metode Ceramah.......................................................................................7
2. Metode Tanya jawab.................................................................................9
3. Metode Diskusi........................................................................................11
4. Metode Demonstrasi ...............................................................................15
5. Metode Pemberian Tugas........................................................................16
D. Simulasi.......................................................................................................18
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar atau pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan
dan diberikan kepada anak-anak. Karena merupakan kunci sukses untuk
menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan
wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi dan pada akhirnya diharapkan berguna
bagi bangsa, negara, dan agama. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu
pendidikan seakan tidak akan pernah usang. Banyak agenda reformasi yang
telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta
memeriahakan reformasi pendidikan.
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur
manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah
bagaimana memahami, kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang
ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dan analisis
yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat
motivasi extrinsic, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Melihat peran pendidikan yang begitu penting, maka menerapkan
metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan
proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.
Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk bisa
dipersiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Setiap metode
pembelajaran akan memiliki satu rana pembelajaran yang paling menonjol
meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Oleh karena itu
metode pembelajaran sangat diperlukan dalam proses kegiatan belajar
mengajar guna mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dijelaskan dalam makalah ini diantaranya sebagai
berikut :

1
1. Pengertian metode pembelajaran
2. Faktor – faktor penentu metode pembelajaran
3. Jenis – jenis metode pembelajaran
4. Simulasi

C. Tujuan
Berdasarkan uraian pada rumusan masalah tujuan makalah ini diantaranya
sebagai berikut :
1. Memahami pengertian metode pembelajaran
2. Mengetahui faktor-faktor penentu metode pembelajaran
3. Mengetahui jenis – jenis metode pembelajaran
4. Memahami simulasi dari metode pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran


Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu: “ Meta dan Hodos”. Meta berarti
melalui dan Hodos berarti jalan atau cara, jadi metode mengandung pengertian
suatu jalan atau cara yang dilalui untuk suatu tujuan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Sedangkan Hamiyah dan Jauhar, mengartikan metode sebagai cara
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode
pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi
saja, melainkan mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara tepat. Metode
pembelajaran merupakan langkah oprasional dari strategi pembelajaran yang
dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi metode pembelajaran adalah
suatu cara atau tekhnik tertentu yang tepat dan sesuai untuk menyampaikan
bahan pelajaran kepada peserta didik untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Adapun
pengertian metode pembelajaran menurut para ahli
1. Wina Sanjaya

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk


mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.

2. Abdurrahman Ginting

Menurut Ginting metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang
khas dalam memanfaatkan berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya
agar terjadi proses pembelajaran pada diri peserta didik.

3. Ridwan Abdullah Sani

3
Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi
pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Faktor – Faktor Penentu Metode Pembelajaran


Sebagai suatu cara, metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling
serasi untuk situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jika memahami sifat-
sifat masing-masing metode tersebut. Menurut Winarno Surakhmad dalam
Djamarah (2002:89) pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh
beberapa faktor, sebagai berikut:

1. Anak didik

Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di


sekolah, gurulah yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan individual anak
didik pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode pembelajaran mana yang sebaiknya guru
ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif demi tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Dalam faktor anak didik ada
beberapa yang perlu diperhatikan diantaranya :

a. Perbedaan jenjang pendidikan

Pemilihan suatu metode pembelajaran, harus menyesuaikan tingkatan jenjang


pendidikan siswa. Pertimbangan yang menekankan pada perbedaan jenjang
pendidikan ini adalah pada kemampuan peserta didik, apakah sudah mampu
berpikir abstrak atau belum. Penerapan suatu metode yang sederhana dan
kompleks tentu sangat berbeda dan keduanya berkaitan dengan tingkatan
kemampuan berpikir dan berperilaku peserta didik pada setiap jenjangnya.

b. Latar belakang peserta didik

Individual culture terbentuk dari pola asuh dan pola didik seseorang dalam
lingkungan keluarganya yang dipengaruhi oleh berbagai factor perkembangan
individu. Meskipun tidak signifikan atau pengaruhnya kecil sebagai

4
perkembangan pemilihan metode pembelajaran namun untuk kondisi-kondisi
khusus, latar belakang peserta didik perlu mendapat perhatian ynag besar.

c. Tingkat Intelektualitas

Tingkat intelektualitas mencakup gaya belajar dan daya serap peserta didik
dalam mengolah informasi dan menyerap substansi pembelajaran yang
dilakukan. Gaya belajar yakni melalui apa siswa mampu menangkap dan
memahami pembelajaran.

2. Tujuan

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar.


Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan
instruksional, tujuan kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan
nasional. Metode yang dipilih guru harus sejalan dengan taraf kemampuan
anak didik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Setiap pelaksanaan pembelajaran tentu memiliki tujuan pembelajaran yang


hendak dicapai. Penyelenggaraan pembelajaran bertujuan agar peserta didik
sebagai warga belajar akan memperoleh pengalaman belajar dan
emnunjukkan perubahan perilaku , dimana perubahan tersebut bersifat positif
dan bertahan lama. Kalimat tersebut dapat dimaknai bahwa pembelajaran
yang ebrhasil adalah pembelajaran yang tidak hanya akan menambah
pengetahuan peserta didik tetapi juga berpengaruh terhadap sikap dan cara
pandang peserta didik terhadap realitas kehidupan.

Pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan mampu menjadikan


peserta didik meraih tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

3. Situasi

Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya


sama dari hari ke hari.Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan situasi yang diciptakan itu.

5
Pemilihan metode yang tepat juga harus memperhitungkan ketersediaan
waktu. Rancangan belajar yang baik adalah salah satunya pengguanaan
alokasi waktu yang dihitung secara terperinci agar pembelajaran berjalan
dnegan dinamis, tidak ada waktu yang terbuang tanpa arti.

Dalam menjalankan tugasnya, tidak jarang guru mendapatkan reaksi


oenolakan dari peserta didik. Reaksi penolakan tersebut biasanya ditunjukkan
dengan sikap tidak senang terhadap mata pelajaran atau tidak senang pada
gurunya ynag diperlihatkan pada saat pembelajaran berlangsung. Sikap
penolakan ini dapat berlangsung sementara atau bahkan akan terus
berlangsung, bilamana guru tidak berupaya melakukan tindakan-tindakan
untuk mengatasinya. Menelusuri karakter kelas, juga dapat dilakukan dengan
mengamati performa dan tingkat partisipasi peserta didik baik secara individu
maupun berkelompok dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Penilaian metode pe,belajaran untuk kelas aktif tidak akan menyulitkan


guru dalam menentukan netode mana yang digunakan. Berbeda dengan kelas
yang pasif, guru harus memilih metode mana yang cocok agar dengan metode
tersebut mampu mendorong tingkat partisipasi peserta didik dan
memunculkan performa mereka.

4. Fasilitas

Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan


metode pembelajaran. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar
anak didik di sekolah. Bagi sekolah yang telah mempunyai fasilitas
pembelajaran yang lengkap, ketersediaan fasilitas belajar bukan lagi suatu
kendala. Namun demikian tidak semua sekolah memiliki fasilitas
pembelajaran dengan standar yang diharapkam. Keadaan tersebut hendaknya
tidak menjadi suatu hambatan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang
tetap mampu menjangkau tujuan pembelajaran. Dalam kondisi tertentu, guru-
guru yang memiliki semangat dan komitmen yang kuat tetap mampu
menyelenggarakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mampu
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

6
5. Guru

Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru


diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai
jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.

Guru memang dituntut untuk menunjukkan performa yang selalu prima


dalam sikap pembelajaran yang diampunya. Namun demikian, guru tetaplah
manusia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
Memilih suatu metode pembelajaran pun harus menimbang kesanggupan
guru. Tuntutan untuk senantiasa meningkatkan kapasitas dan kualitas harus
selalu diupayakan oleh setiap pendidik.

C. Jenis – Jenis Metode Pembelajaran


Perkembangan mental siswa di sekolah, antara lain, meliputi kemampuan
untuk bekerja secara abstraksi menuju konseptual. Implikasinya pada
pembelajaran, harus memberikan pengalaman yang bervariasi dengan metode
yang efektif dan bervariasi. Pembelajaran harus memperhatikan minat dan
kemampuan siswa. Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan
efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Pembelajaran matematika perlu
dilakukan dengan sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada
guru, serta lebih menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode
yang bervariasi akan sangat membantu siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran matematika. Pengalaman belajar di sekolah harus fleksibel dan
tingkah laku, serta perlu menekankan pada kreativitas, rasa ingin tahu,
bimbingan dan pengarahan kearah kedewasaan. Sesuai dengan pendekatan
seperti telah dibahas pada bahasan sebelumnya, pembelajaran harus dipilih dan
dikembangkan untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa. Tiap
metode tidak berdiri sendiri tanpa terlibatnya metode lain. Berikut
dikemukakan beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru,
yaitu:

1. Metode Ceramah

7
Ceramah adalah metodologi pembelajaran yang penyampaian
informasi pembelajaran kepada murid dilakukan dengan cara lisan. Metode ini
sangat cocok diterapkan di tempat dengan jumlah pendengar dengan yang
cukup besar. Metode ceramah bisa aplikasikan di dalam kelas atau di dalam
gedung dengan jumlah murid yang cukup banyak. Dengan menggunakan
metode ini, seorang pengajar akan lebih mudah menjelaskan materi-materinya.
Bahkan proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif. Adapun Langkah-
langkah metode ceramah diantarnya:

a. Tahap Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2) Menentukan pokok-pokok materi yang akandiceramahkan.
3) Mempersiapkan alat bantu.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan
2) Langkah penyajian
3) Langkah mengakhiri atau menutup ceramah

Keunggulan Metode Ceramah

1) Dapat menampung kelas besar, setiap siswa mempunyai kesempatan yang


sama untuk mendengarkan, dan biayanya menjadi relatif murah.
2) Konsep yang disajikan secara hirarkis akan memberikan fasilitas belajar
pada siswa.
3) Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting, hingga waktu
energi dapat digunakan sebaik mungkin.
4) Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus
menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
5) Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran
tidak menghambat pelaksanaan pelajaran dengan ceramah

Kekurangan Metode Ceramah

Selain terdapat keunggulan yang baik, metode ceramah ini juga memiliki
beberapa kelemahan.

8
1) Pelajaran berjalan membosankan, siswa pasif, hanya aktif membuat
catatan.
2) Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak
mampu menguasai bahan.
3) Pengetahuan lebih cepat terlupakan.
4) Belajar menjadi menghafal (rote learning) yang tidak mengakibatkan
timbulnya pengertian.

2. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah metode yang dalam menyampaikan suatu
informasi dilakukan melalui interaksi antara guru dan murid. Metode yang satu
ini adalah suatu cara untuk menyampaikan pelajaran sekolah dengan cara
seorang guru memberikan pertanyaan kepada muridnya. Selain itu, metode ini
dilakukan untuk melihat sejauh mana pemahaman murid terhadap materi-
materi yang disampaikan oleh guru. Dalam metode Tanya jawab ini berisi
interaksi antara guru dan murid. kedua belah pihak harus sama-sama aktif
dalam proses jalannya pembelajaran. Setiap murid juga dituntut aktif tanpa
menunggu dari guru memberikan pertanyaan. Seperti yang kita sudah kita
ketahui bahwasanya bertanya merupakan salah satu cara untuk mengetahui
sejauh mana para murid dapat menerima informasi yang disampaikan guru.
Oleh karena itu, bertanya adalah metode pembelajaran yang dianggap penting
dan bagus dalam membimbing setiap murid. Metode bertanya juga memiliki
manfaat dalam produktifitas murid  dan keefektifan belajar. Ada banyak fungsi
bertanya dalam proses pembelajaran. Di antaranya adalah  untuk menggali
informasi, mengetahui pemahaman dan juga keinginan murid. Dengan adanya
pertanyaan yang di berikan pada murid, mereka akan kembali memusatkan
perhatiannya kepada materi yang sedang disampaikan. Adapun langkah-
langkah metode tanya jawab diantaranya :

a. Persiapan
1) Menentukan topic
2) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)

9
3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK
tertentu
4) Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa
b. Pelaksanaan
1) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK)
2) Mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak han
ya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang
lain)
3) Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
4) Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
5) Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan 
jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis.
6) Tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan
dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan  yang tak sehat 
di antara para siswa.
7) Pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh  kelas, 
guru perlu  menggugah  siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan
siswa yang pandai dan berani  menjawab  perlu  dikendalikan untuk
memberi kesempatan pada yang lain.
8) Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah
saja.
9) Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan
mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan
yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya
mengungkapkan fakta- fakta saja.

Kelebihan Metode Tanya Jawab

1) Lebih mengaktifkan siswa dibandingkan dengan metode ceramah.


2) Siswa akan lebih cepat mengerti , karena memberi kesempatan siswa
untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti
sehingga guru dapat menjelaskan kembali.

10
3) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat.
4) Mengetahui perbedaan pendapat antar siswa dan guru, dan akan
membawa kearah suatu diskusi.
5) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa

Keterbatasan metode tanya jawab

1) Menyita waktu lama dan jumlah siswa harus sedikit.


2) Mempersyaratkan siswa memiliki latar belakang yang cukup tentang
topik atau masalah yang didiskusikan.
3) Dapat menimbulkan beberapa masalah baru.
4) Mudah menyimpang dari pokok persoalan.
5) Metode ini tidak tepat digunakan pada tahap awal proses belajar bila
siswa baru diperkenalkan kepada bahan pembelajaran yang baru.
6) Apatis bagi siswa yang tidak terbiasa dalam forum

3. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan sebuah metode pembelajaran yang berkaitan
dengan pemecahan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang. Metode
yang satu ini sangat cocok diterapkan pada kelompok yang berjumlah tidak
terlalu banyak. Dalam praktiknya metode diskusi ini lebih mengutamakan
interaksi yang terjadi antar individu.  Serta untuk merangsang daya pikir pada
setiap peserta diskusi. Metode diskusi juga memiliki beberapa jenis diskusi.
Setiap jenis diskusi tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Setiap guru
harus lebih tau mengetahui jenis-jenis diskusi tersebut supaya dapat
dipraktekkan kepada anak didiknya dengan baik. Berikut ini macam-macam
diskusi menurut jenis penyampaiannya:

1) Diskusi Formal

Diskusi formal dapat ditemukan di berbagai lembaga.  Misalnya saja di


pemerintah dan semi pemerintah. Dalam diskusi yang satu ini dibutuhkan
adanya ketua sebagai pengatur jalannya diskusi. Serta seorang penulis atau

11
notulen untuk mencatat setiap apa yang terjadi di dalam proses diskusi. Pada
umumnya acara yang dilakukan tersebut berbentuk formal seperti yang
dilakukan oleh para wakil rakyat di acara sidang DPR. Jika pada praktiknya di
lingkup sekolahan maka harus dapat mengumpulkan siswa dalam jumlah yang
cukup banyak. Karena metode ini dilakukan secara formal maka setiap
tindakan dalam diskusi ini harus mendapatkan izin dari moderator. Hal tersebut
perlu dilakukan agar keadaan tetap kondusif dan proses diskusi bisa  berjalan
dengan baik.

2) Diskusi non-Formal

Dalam diskusi non-formal aturan tidak seketat seperti yang ada pada jenis
diskusi formal. Karena, diskusi ini tidak bersifat formal atau resmi. Contoh
yang paling sederhana dalam diskusi non formal ini adalah diskusi yang
berlangsung di dalam keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai hak untuk
berbicara sesuai kapasitasnya. Perlu diingat bahwa dalam diskusi non formal
tidak harus ada moderator ataupun notulen acara. Seandainya di dalam dunia
pendidikan, dapat berupa kegiatan kelompok belajar. Pada setiap anggota
kelompok belajar akan saling berbagi informasi atau pertanyaan untuk
dipecahkan dan di cari solusinya secara bersama-sama.

3) Diskusi Panel

Metode diskusi panel terdapat dua jenis anggota diskusi, yaitu anggota aktif
dan tidak aktif. Bagi anggota aktif mereka akan ikut terlibat di dalam forum
diskusi. Sebaliknya anggota yang tidak aktif, mereka tidak akan melibatkan diri
di dalam diskusi lebih sederhananya hanya sekadar menjadi pendengar. Para
anggota tidak aktif adalah bagian dari beberapa kelompok yang saat itu
menjadi anggota aktif atas nama kelompok mereka.

4) Diskusi Symposium

Metode diskusi symposium hampir mirip dengan diskusi formal, hanya saja
diskusi ini dalam penyampaian pendapat dilakukan oleh beberapa orang
pemrasaran. Setiap anggota yang menjadi penasaran akan menyampaikan ke

12
depan banyak orang secara bergantian. Nah, disitulah mereka akan
menyampaikan pendapat-pendapatnya sendiri. Ciri yang melekat pada diskusi
ini adalah tidak mencari kebenaran untuk suatu masalah, Namun hanya sebagai
sarana menyampaikan pendapat saja.

5) Lecture Discussion

Metode diskusi ini tidak jauh beda dengan diskusi ceramah. Dalam
praktiknya diskusi ini bertujuan untuk mendiskusikan suatu permasalahan.
Misalnya saja seorang guru memberikan masalah kepada beberapa kelompok
muridnya untuk didiskusikan. Kemudian guru memberikan sedikit pengarahan
untuk memecahkannya. Setiap kelompok akan mendiskusikannya dengan
anggota kelompoknya dan hasil diskusi dilaporkan kepada guru.

Ada jenis metode diskusi di sekolahan yang dilihat dari orang yang berperan
di dalam diskusi, sebagai berikut:

1) Guru berperan sebagai pusat diskusi, yaitu guru memiliki peran yang lebih
dominan di dalam diskusi dibanding dengan muridnya. Biasanya peran
murid dalam metode ini akan cenderung lebih sedikit.
2) Murid sebagai pusat diskusi, yaitu murid memiliki peran yang cukup besar
di dalam jalannya diskusi. Para murid dituntut lebih aktif pada jenis
diskusi jenis ini.

Langkah-langkah metode diskusi

a. Langkah Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum
maupun tujuan khusus.
2) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
3) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pe-
laksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya,

13
petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis, dan tim perumus,
manakala diperlukan.
b. PelaksanaanDiskusi
1) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi
kelancaran diskusi.
2) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya
menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai
dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.
3) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim
belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling
menyudutkan, dan lain sebagainya.
4) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk
mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.
5) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah
pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.
c. Menutup Diskusi

Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah


dilakuan hal-hal sebagai berikut:

1) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan


hasil diskusi.
2) Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta
sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

Kelebihan Metode Diskusi

1) Merangsang Siswa Kreatif Memberikan Gagasan atau Ide


2) Berani Mengungkapkan Pendapat
3) Dapat Bertukar Pikiran
4) Bekerjasama dengan Baik
5) Belajar Menjadi Pemimpin

14
Kelemahan Metode Diskusi

1) Hanya Beberapa Siswa yang Aktif


2) Pembahasannya Meluas dan Keluar dari Materi Pembelajaran
3) Membutuhkan Waktu yang Cukup Panjang
4) Menimbulkan Emosional yang Tidak Terkontrol

4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode dengan menggunakan benda, alat,
ataupun bahan-bahan informasi yang dapat memberikan gambaran yang nyata.
Selain itu, untuk memperjelas informasi juga bisa dengan bentuk praktikum
mengenai materi yang disampaikan. Penggunaan benda atau alat bisa
memudahkan setiap murid memahami materi yang telah disampaikan oleh
guru. Langkah- langkah metode demonstrasi adalah :

a. Tahap Perencanaan
1) Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau kegiatan
yang diharapkan dapat ditempuh setelah metode demonstrasi berakhir.
2) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilaksanakan.
3) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.  
2) Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik.
3) Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan
agar demonstrasi mencapai sasaran.
4) Memperhatikan keadaan peserta didik, apakah semuanya
mengikuti demonstrasi dengan baik.
5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif memikirkan
lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya dalam bentuk
mengajukan pertanyaan.
6) Menghindari ketegangan, oleh karena itu guru hendaknya selalu
menciptakan suasana yang harmonis.

15
c. Penilaian atau Evaluasi
Kegiatan Penilaian atau Evaluasi dalam  pembelajaran yang
menggunakan metode demonstrasi berupa pemberian tugas, seperti membuat
laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu,
guru dan peserta didik mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang
dilakukan, apakah sudah berjalan efektif sesuai dengan yang diharapkan
Kelebihan metode demonstrasi

Dengan menggunakan metode demonstrasi ini, setiap murid dapat dengan


mudah memahami materi dengan cara menghafal apa yang telah disampaikan
oleh guru. Serta dapat memperjelas materi yang rumit menjadi lebih mudah
untuk  dipahami. Sebagai bukti mengenai teori atau materi yang disampaikan
melalui lisan dengan jelas.

Kekurangan metode demonstrasi

Selain memiliki keunggulan, metode demonstrasi ini memiliki kekurangan.


Dan bisa menjadikan masalah apabila benda yang dijadikan demonstrasi
berukuran kecil. Karena hal tersebut akan mempersulit murid untuk mengamati
benda tersebut. Bahkan metode ini berjalan tidak kondusif apabila dilakukan
dengan jumlah murid yang terlalu banyak. Pastinya setiap murid akan berebut
tempat untuk melihat benda yang dijadikan demonstrasi. Menggunakan metode
ini namun seorang guru tidak menguasai materinya dengan baik bisa
menyebabkan masalah. Karena guru tidak mampu menjelaskan  materinya
dengan baik. Bahkan bisa jadi murid tidak akan menjadi paham mengenai
materi yang disampaikan guru.

5. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah suatu penyajian bahan pembelajaran dimana


guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan
memberikan laporan sebagai hasil dari tugas yang dikerjakannya. Metode ini
mengacu pada penerapan learning by doing. Dalam menggunakan metode
pemberian tugas ini ada tiga langkah yang harus di lalui oleh guru terhadap
siswa :
16
a. fase pemberian tugas (persiapan)
1) Merumuskan masalah (scope and sequenes) dengan jelas
2) Mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas
3) Menentukan jenis tugas (kelompok/ individu)
4) Memberikan penjelasan atau sebelum pengrahan tugas
5) Memberikan petunjuk / sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa
6) Menentukan limit  waktu penentuan pelaksanaan
b. fase pelaksanaan tugas
1) Mengadakan bimbingan/ pengawasan dalam pelaksanaan tugas
2) Memberikan motivasai / dorongan sehingga anak mau berkerja
3) Memberikan pelayanan kebutuhan
4) Diusahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain
5) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik
dan sistematis
c. fase pertanggungjawaban tugas
1) Pelaporan secara lisan/tulisan, tindakan/demonstrasI
2) Melaksanakan penilaian hasil pelaksanaan tugas
3) Melaksanaan penilaian proses dan hasil pelaksanaan
4) Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh
siswa selama pelaksanaan tugas

Kelebihan Metode Pemberian Tugas

1) Merangsang siswa belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru maupun
pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun d luar sekolah
2) Mengembangkan sifat kemandirian pada diri siswa
3) Lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih
memperdalam, memperkaya atau memperluas pandangan tentang apa yang
dipelajari.
4) Membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi
dan komunikasi
5) Pengetahuan yang siswa peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama

17
6) Merangsang kegairahan belajar siswa karena dapat dilakukan dengan
bevariasi
7) Membina tanggung jawab dan disiplin siswa
8) Mengembangkan kreatifitas siswa

Kekurangan Metode Pemberian Tugas

1) Memerlukan pengawasan yang ketat baik oleh guru maupun orang tua.
2) Sukar menetapkan apakah tugas dikerjakan oleh siswa sendiri atau atas
bantuan orang lain
3) Banyak kecendrungan untuk saling mencontoh dengan teman-teman.
4) Agak sulit diselesaikan oleh siswa yang tinggal bersama keluarga yang
kurang teratur
5) Dapat menimbulkan frustasi bila gagal menyelesaikan tugas.
6) Tugas yang banyak dan sering dapat membuat beban dan keluhan siswa

D. Simulasi

Simulasi berdasarkan metode pembelajaran matematika.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik tertentu yang tepat dan
sesuai untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk
memudahkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Faktor – Faktor Penentu Metode Pembelajaran
1. Anaka didik
2. Tujuan
3. Situasi
4. Fasilitas
5. Guru
Jenis- Jenis Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi
4. Metode Demontrasi
5. Metode Pemberian Tugas

B. Saran
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar seorang guru harus
maksimal dalam merencanakan dan menetapkan metode pembelajaran yang
dipilih. Karena hal ini dapat berpengaruh pada saat proses pembelajaran dan
hasil belajar siswa. Metode pembelajaran merupakan langkah oprasional dari
strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi
seorang guru harus benar dalam menetapkan metode pembelajaran sesuai
dengan kondisi siswa maupun pertimbangan lainnya.

19
DAFTAR PUSTAKA
no-29-widya-wati-04-metode-pembelajaran1.pdf (wordpress.com)

Bab_II.pdf (radenintan.ac.id)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE PEMBELAJARAN -


WAWASANPENDIDIKAN

PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN dan FAKTOR-FAKTOR yang


MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN | Ayunda Silvia
- Academia.edu

https://www.bing.com/newtabredir?url=https%3A%2F%2Fwww.academia.edu
%2F15681064%2FPEMILIHANc_METODE_PEMBELAJARAN_dan_FAKTO
R_FAKTOR_yang_MEMPENGARUHI_PEMILIHAN_METODE_PEMBELAJ
ARAN

Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab | Kang_Tofa (wordpress.com)

Metode Diskusi: Pengertian dan Langkah-langkahnya (tripven.com)

Metode Pemberian Tugas, Proyek dan Pengajaran Beregu Dalam Pembelajaran


Matematika | Krisnanda's E-Learning (wordpress.com)

Metode Pembelajaran Matematika – Matematika Itu Menyenangkan


(wordpress.com)

Kelebihan dan Kekurangan Metode Belajar Diskusi (kejarcita.id)

Metode Pembelajaran Tanya Jawab - Kelasqu.id

20

Anda mungkin juga menyukai