Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Metode Pembelajaran
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Tugas Makalah
Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Ida Nur Faizah, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 4
ENI RAHAYU (1215210003)
RAIHAN FERDIANTO (1215210012)
REGITA CAHYANI (1215210132)
YULIA SINTA (121521)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NATUNA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah membantu hamba-Nya


menyelesaikan tugas makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan serta bantuan-Nya penulis tidak dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat tugas makalah Strategi
Pembelajaran PAI, khususnya tentang poin yang kami bahas yaituMetode
Pembelajaran. Makalah yang disusun oleh kelompok 4 ini memang masih
jauh dari kata sempurna, baik dari penyusunannya maupun materinya.
Kritik dari pembaca yang membangun, sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata, kami ucapkan mohon maaf dan terima kasih.

Ranai, 14 Februari 2023

Kelompok 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan ter-
jadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-kom- ponen
yang saling mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi
yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam
hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana
belajar-mengajar yang tersedia.
Setiap sistem lingkungan atau setiap peristiwa belajar-mengajar mem- punyai
"profil" yang unik, yang mengakibatkan tercapainya tujuan- tujuan belajar yang
berbeda. Atau, kalau dikatakan secara terbalik, un- tuk mencapai tujuan belajar
tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu pula.
Tujuan-tujuan belajar yang pencapaiannya diusahakan secara eksplisit dengan
tindakan instruksional tertentu dinamakan instructional effect, yang biasanya
berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan-tujuan yang
merupakan hasil pengiring, yang tercapainya karena siswa "menghidupi" suatu
sistem lingkungan belajar tertentu, seperti kemampuan berpikir kritis dan kreatif
atau sikap terbuka menerima pen- dapat orang lain, dinamakan nurturant effect.
Untuk mencapai tujuan- tujuan itu guru biasanya memilih satu atau lebih strategi
belajar-mengajar.1

1
DRS.J.J. HASIBUAN, Dip. Ed. & DRS. MOEDJIONO, proses belajar mengajar, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya: 2006), hal.3.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latarbelakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian metode pembelajaran?
2. Apa saja faktor-faktor penentu metode pembelajaran?
3. Apa sajakah jenis-jenis metode pembelajaran?
4. Bagaimanakah langkah-langkah metode pembelajaran?

C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat diambil tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa pengertian metode pembelajaran
2. Untuk mengetahui Apa saja faktor-faktor penentu metode pembelajaran
3. Untuk mengetahui Apa sajakah jenis-jenis metode pembelajaran
4. Untuk mengetahui Bagaimana langkah-langkah metode pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN


Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun
secara sistematis (urutannya logis). “Pembelajaran merupakan proses interaksi
yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik di dalam maupun di luar kelas dengan
menggunakan berbagai sumber belajar sebagai bahan kajian”. (Poedjiadi, 2005)
Metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat
dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar- mengajar. Dan karena strategi
belajar-mengajar merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan
belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan
belajar.2
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, di antaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi;
(5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
simposium, dan sebagainya.
Menurut Sudjana (2005), “metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan
guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran”. Sedangkan Sutikno (2009) menyatakan “metode pembelajaran
adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Arif, 2011).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
merupakan suatu cara yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar
pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Berdasarkan definisi/pengertian metode
pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. 3

2
Ibid., hal.3
B. FAKTOR-FAKTOR PENENTU METODE PEMBELAJARAN
Dalam memilih metode terdapat hal-hal yang harus dipertimbangkan dan
diperhatikan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
2. Kemampuan dan latar belakang siswa.
3. Kemampuan dan latar belakang guru.
4. Keadaan proses belajar yang berlangsung.
5. Alat-alat atau sarana yang tersedia
6. Alokasi waktu4

C. JENIS-JENIS METODE PEMBELAJARAN


Berikut ini beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
1. Metode Ceramah
Tidak disangka lagi bahwa metode pembelajaran yang paling populer di
Indonesia bahkan juga di negara-negara maju, adalah metode ceramah, atau
yang sering disebut dengan lecture atau lecturing.5 Metode ceramah
merupakan cara menyampaikan materi ilmu pengetahuan dan agama kepada
anak didik dilakukan secara lisan. Yang perlu diperhatikan, hendaknya ceramah
mudah diterima, isinya mudah dipahami serta mampu menstimulasi pendengar
(anak didik) untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar dari isi ceramah
yang disampaikan.6

3
Dedi Yusuf Aditya, “pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran ResitasiTerhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa”, Jurnal SAP Vol. 1 No. 2 Desember 2016, 167

Maria Ulfa dan Saifuddin, “Terampil Memilih Dan Menggunakan Metode Pembelajaran”,
4

SUHUF, Vol. 30, No. 1, Mei 2018 : 40-41

5
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif. (DIY:
Pustaka Insan Madani: 2008), hal 88

6
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standart Kompetensi Guru,
(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya: ) hal.137
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik.
Metode ini dimaksudkan untuk merangsang untuk berpikir dan
membimbingnya dalam mencapai kebenaran. Memberikan pengertian kepada
seseorang dan memancingnya dengan umpan pertanyaan, agar manusia lebih
menuju kepada arah berpikir yang logis.

3. Metode Tulisan
Metode tulisan adalah metode mendidik dengan huruf atau simbol apa pun,
ini merupakan suatu hal yang sangat penting dan merupakan jembatan untuk
mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.

4. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-
masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Untuk
mendapatkan hal yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan
perasaan subjektivitas dan emosionalitas yang akan mengurangi bobot pikir dan
pertimbangan akal yang semestinya.

5. Metode Pemecahan Masalah ( problem solving )


Metode pemecahan masalah (problem solving) merupakan cara memberikan
pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah
dan berpikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah
tersebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode problem solving
adalah sebagai berikut.
a) Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh
dari siswa sesuai dengan taraf kemam- puannya.
b) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untukmemecahkan
masalah tersebut. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti,
bertanya, berdiskusi, dan lain-lain.
c) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini
tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh.
d) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa
harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa
jawaban tersebut itu betul- betul cocok.
e) Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan
terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.

6. Metode Kisah
Al-Quran dan al-hadis banyak meredaksikan kisah untuk Nabi, umat
terkemuka pada zaman dahulu dan sebagainya, menyampaikan pesan-
pesannya. Seperti kisah malaikat, para dalam kisah itu tersimpan nilai-nilai
pedagogis-religius yang memungkinkan anak didik mampu meresapinya.
Pendidikan dengan metode ini dapat membuka kesan mendalam pada jiwa
seseorang (anak didik), sehingga dapat meng. ubah hati nuraninya dan
berupaya melakukan hal-hal yang baik dan menjauhkan dari perbuatan yang
buruk sebagai dampak dari kisah-kisah itu, apalagi penyampaian kisah-kisah
tersebut dilakukan dengan cara yang menyentuh hati dan perasaan.
Menurut al-Nahwali dalam A. Tafsir (2004:140) metode kisah ini amat
penting, karena:
a) Kisah selalu memikat karena mengundang pembaca atau pendengar untuk
mengikuti peristiwanya, merenungkan maknanya. Selanjutnya makna-
makna itu akan menimbul- kan kesan dalam hati pembaca atau
pendengarnya.
b) Kisah qurani dan Nabawi dapat menyentuh hati manusia, karena kisah itu
menampilkan tokoh dalam konteknya yang menyeluruh. Karena tokoh cerita
ditampilkan dalam konteks yang menyeluruh, pembaca atau pendengarnya
dapat atau merasakan kisah-kisah itu, seolah-olah ia sendiri yang menjadi
tokohnya.
c) Kisah Qurani dan Nabawi mendidik rasa keimanan dengan cara:
Membangkitkan berbagai perasaan seperti kauf, rida dan cinta.
Mengarahkan seluruh perasaan sehingga bertumpuk pada suatu puncak,
yaitu kesimpulan kisah. Melibatkan pembaca atau pendengar ke dalam kisah
itu sehingga ia terlibat secara emosional.

7. Metode Perumpamaan
Metode perumpamaan (al-amtsal) adalah suatu metode yang digunakan
untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu.
Perumpamaan dapat dilakukan dengan men- tasybih-kan sesuatu
(menggambarkan sesuatu dengan sesuatu.
Dalam membuat perumpamaan disyaratkan ucapan-ucapan itu sebagai
penjelas, atau tidak semata-mata ucapan yang tidak ada manfaatnya. Menurut
Najib (2002: 125) dalam al-Quran ditemukan tujuan perumpamaan yang dapat
diringkas menjadi enam tujuan, yaitu:
Pertama, perupamaan dapat mendekatkan gambaran yang diumpamakan
dalam pikiran pendengar. Kedua, merasa puas dengan satu gagasan tertentu,
sehingga kepuasan itu menjadi satu argumen yang kokoh lewat gambaran yang
mirip. Ketiga, Memberikan motif dengan cara memperindah atau menakut-
nakuti. Keempat, memiliki hasrat atau keinginan, sehingga setelah hasrat atau
keinginan lahir, maka orang akan memiliki ketetapan hati untuk menerima apa
yang disarankan. Kelima, untuk memuji atau mencela juga untuk
mengagungkan atau menghinakan. Keenam, Mengasah otak dan menggerakkan
potensi pemikiran atau timbul kesadaran untuk merenung dan tafakur.

8. Metode Pemahaman Dan Penalaran


Metode ini dilakukan dengan membangkitkan akal dan kemampuan berpikir
anak didik secara logis. Metode ini adalah metode mendidik dengan
membimbing anak didik untuk dapat memahami problema yang dihadapi
dengan menemukan jalan keluar yang benar dari berbagai macam kesulitan
dengan melatih anak didik menggunakan pikirannya dalam mendata dan
menginventarisasi masalah, dengan cara memilah-milah, membuang mana
yang salah, meluruskan yang bengkok, dan mengambil yang benar.

9. Metode Kerja Sama


Yang dimaksudkan dengan metode kerja sama ialah upaya saling membantu
antara dua orang atau lebih, antara individu dengan kelompok dan antara
kelompok dengan kelompok lain- nya dalam melaksanakan tugas atau
menyelesaikan problema yang dihadapi dan atau menggarap berbagai program
yang bersifat prospektif guna mewujudkan kemaslahatan dan kese- jahteraan
bersama.

10.Metode Praktik
Metode praktik dimaksudkan supaya mendidik dengan memberikan materi
pendidikan baik menggunakan alat atau benda, seraya dipragakan, dengan
harapan anak didik menjadi jelas dan gamblang sekaligus dapat mempraktikkan
materi yang dimaksud.
D. LANGKAH-LANGKAH METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Ceramah
Langkah – langkah menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut (
Suciati, 2005 : 77 ) :
a) Tahap persiapan : yang artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi
sebelum memulai mengajar.Tahap penyajian : yang artinya saat guru
menyampaikan bahan ceramah.
b) Tahap asosiasi : yang artinya memberikan kesempatan pada siswa untuk
menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang telah
diterimanya. Untuk itu pada tahap ini diberikan kesempatan untuk tanya
jawab dan diskusi.
c) Tahap generalisasi dan kesimpulan : yang artinya menyimpulkan hasil
ceramah, umumnya siswa mencatat dari yang telah diceramahkan.
d) Tahap aplikasi atau evaluasi : yang artinya penilaian terhadap hasil siswa
mengenai bahan yang telah diberikan guru, evalusi biasanya dalam bentuk
lisan, tertulis, dan lain – lain.7

2. Metode Tanya Jawab


Langkah – langkah menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a) Guru menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran
b) Guru mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak
hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang
lainnya)
c) Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi
d) Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa
e) Guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk memikirkan
jawabannya
f) Guru membimbing siswa agar tanya jawab berlangsung dalam suasana
tenang dan bukan dalam suasana tegang dan penuh persaingan yang tak
sehat diantara siswa
g) Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa atau kepada seorang
siswa
h) Guru perlu mengendalikan siswa yang berani menjawab
i) Guru menggugah siswa yang pemalu atau siswa yang pendiam
j) Guru meneliti setiap pertanyaan yang diberikan kepada siswa
k) Guru memilih jawaban-jawaban yang dikemukakan siswa
7
https://core.ac.uk/download/pdf/12350025.pdf, diakses Hari Minggu 19 Februari 2023.
l) Guru meneliti setiap jawaban yang dikemukakan oleh siswa
m) Guru membandingkan argumentasi antara siswa
n) Guru menyimpulkan materi yang sedang dipelajari berdasarkan sumber
yang relevan8

3. Metode Diskusi
a) Langkah Persiapan
Pada langkah ini, hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah:
 Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, baik yang bersifat
umum maupun khusus.
 Menentukan jenis diskusi yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
 Mengidentifikasi masalah yang akan didiskusikan oleh siswa.
 Menyiapkan segala sarana penunjang, seperti hal-hal yang berhubungan
dengan teknis pelaksanaan diskusi, meliputi ruang kelas dan petugas
diskusi.

b) Pelaksanaan Diskusi
Pada langkah ini, hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah:
 Memastikan seluruh persiapan diskusi sudah tersedia dengan baik.
 Memberikan arahan kepada siswa terkait tujuan pembelajaran serta
aturan yang terdapat dalam diskusi.
 Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaan diskusi penting untuk memperhatikan suasana atau iklim
belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling
menyudutkan, dan lain sebagainya.
 Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap siswa untuk
mengeluarkan pendapatnya.
 Mengendalikan pembicaraan terbatas pada topik atau persoalan yang
sedang dibahas. Hal ini penting agar pembahasan tidak melebar dan
peserta diskusi menjadi tidak fokus.

c) Menutup Diskusi
Langkah terakhir ini berisi hal-hal berikut:
 Membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah disepakati.
 Mengevaluasi jalannya diskusi dengan meminta pendapat seluruh siswa
sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.

4. Metode Pemecahan Masalah ( problem solving )


Langkah-langkah metode Problem Solving menurut Hamiyah dan Jauhar
(2014:129) sebagai berikut:

8
http://repository.uin-suska.ac.id/5985/3/BAB%20II.pdf, diakses Hari Minggu 19 Februari
2023
a) Menyiapkan isu/masalah yang jelas untuk dipecahkan
b) Menyajikan masalah
c) Mengumpulkan data atau keterangan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah tersebut
d) Merumuskan hipotesis
e) Menguji hipotesis
f) Menyimpulkan9

5. Metode Kisah
Adapun langkah-langkah pada metode cerita atau kisah
yaitu sebagai berikut:
a) Menetapkan tujuan dan tema cerita atau kisah
b) Menetapkan bentuk bercerita atau berkisah yang dipilih, misalnya bercerita
atau berkisah dengan membaca langsung dari buku cerita atau kisah,
menggunakan papan flannel, dan seterusnya.
c) Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita atau
berkisah sesuai dengan bentuk cerita atau kisah yang dipilih.
d) Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita atau berkisah,
yang terdiri dari:
 Menyampaikan tujuan dan tema cerita;
 Mengatur tempat duduk;
 Melaksanakan kegiatan pembukaan;
 Mengembangkan cerita
 Menetapkan teknik bertutur;
 Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
e) Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita

6. Metode Kerja Sama


a) Kegiatan Persiapan Metode Kerja Kelompok
 Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut
ke dalam tugas tugas kelompok.

9
https://eprints.uny.ac.id/62643/2/BAB%20II.pdf, diakses Hari Minggu 19 Februari 2023
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran ?
kegiatan kerja kelompok.
 Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat ?
memulai dan mengakhiri, dan tata tertib lainnya.

b) Kegiatan Membuka Pelajaran


 Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pelajaran
sebelumnya.
 Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada
kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan
 Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan ?yang
akan dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran itu.

c) Kegiatan Inti Pelajaran


 Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari
 Membentuk kelompok
 Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua ?kelompok
atau langsung kepada semua siswa
 Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan
mengakhiri kegiatan kerja kelompok.
 Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama
siswa melakukan kerja kelompok.
 Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja
kelompok, pemberian balikan dari kelompok lain atau dari guru.

d) Kegiatan Mengakhiri Pelajaran


 Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui
kerja kelompok.
 Melakukan evaluasi hasil dan proses
 Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang materi
yang belum dikuasai siswa maupun memberi tugas pengayaan
bagi siswa yang telah menguasai materi metode kerja kelompok 10

7. Metode Praktik
a) Langkah Persiapan
 Memeriksa kembali peralatan dan perangkat pendukung yang
telah disiapkan
 Menjelaskan kepada siswa/ peserta didik tentang gambaran umum
simulasi dalamkaitannya dengan topik yang akan dipelajari dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Membagikan lembar kerja kepada siswa/ peserta didik
 Memberikan kesempatan kepada siswa/ peserta didik untuk
bertanya gunamemperjelas pemahamannya terhadap kegiatan
praktek yang akan dilaksanakan.

b) Langkah Pelaksanaan

10
https://idtesis.com/metode-pembelajaran-kerja-kelompok/, diakses Hari Minggu 19 Februari
2023
 Menginstruksikan kepada siswa/ peserta didik untuk
melaksanakan langkah-langkah kegiatan praktek sesuai dengan
lembar kerja
 Melakukan koreksi terhadap siswa/ peserta didik yang melakukan
kesalahan
 Membuat catatan tentang hal-hal yang perlu didiskusikan setelah
kegiatan praktek.

c) Langkah Evaluasi dan Penutup


 Mengajukan sejumlah pertanyaan terkait dengan kegiatan praktek
yang telahdilaksanakan sesuai dengan catatan yang telah dibuat
selama kegiatan praktek belangsung
 Memberikan kesempatan kepada siswa/ peserta didik untuk
menyampaikankomentar terkait dengan kegiatan praktek yang
telah dilaksanakan.
 Membuat rangkuman sesuai dengan tujuan pembelajaran. 11

11
https://www.academia.edu/5159402/METODE_PEMBELAJARAN_PRAKTEK, diakses Hari
Minggu 19 Februari 2023
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang
tersusun secara sistematis (urutannya logis). “Pembelajaran merupakan proses
interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik di dalam maupun di luar
kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar sebagai bahan kajian”.
(Poedjiadi, 2005)
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, di antaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi;
(4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8)
debat, (9) simposium, dan sebagainya.

B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan dan
kurangnya ketersediaan buku-buku untuk dijadikan sumber referensi , oleh
karena itu maka penulis mengutip referensi berdasarkan beberapa buku, jurnal
dan artikel.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan tulisan yang bermanfaat bagi banyak pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai