Metode Pembelajaran
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Tugas Makalah
Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Dra. Hj. Ida Nur Faizah, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 4
ENI RAHAYU (1215210003)
RAIHAN FERDIANTO (1215210012)
REGITA CAHYANI (1215210132)
YULIA SINTA (121521)
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan ter-
jadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-kom- ponen
yang saling mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi
yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam
hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana
belajar-mengajar yang tersedia.
Setiap sistem lingkungan atau setiap peristiwa belajar-mengajar mem- punyai
"profil" yang unik, yang mengakibatkan tercapainya tujuan- tujuan belajar yang
berbeda. Atau, kalau dikatakan secara terbalik, un- tuk mencapai tujuan belajar
tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu pula.
Tujuan-tujuan belajar yang pencapaiannya diusahakan secara eksplisit dengan
tindakan instruksional tertentu dinamakan instructional effect, yang biasanya
berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan-tujuan yang
merupakan hasil pengiring, yang tercapainya karena siswa "menghidupi" suatu
sistem lingkungan belajar tertentu, seperti kemampuan berpikir kritis dan kreatif
atau sikap terbuka menerima pen- dapat orang lain, dinamakan nurturant effect.
Untuk mencapai tujuan- tujuan itu guru biasanya memilih satu atau lebih strategi
belajar-mengajar.1
1
DRS.J.J. HASIBUAN, Dip. Ed. & DRS. MOEDJIONO, proses belajar mengajar, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya: 2006), hal.3.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latarbelakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian metode pembelajaran?
2. Apa saja faktor-faktor penentu metode pembelajaran?
3. Apa sajakah jenis-jenis metode pembelajaran?
4. Bagaimanakah langkah-langkah metode pembelajaran?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas, maka dapat diambil tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa pengertian metode pembelajaran
2. Untuk mengetahui Apa saja faktor-faktor penentu metode pembelajaran
3. Untuk mengetahui Apa sajakah jenis-jenis metode pembelajaran
4. Untuk mengetahui Bagaimana langkah-langkah metode pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ibid., hal.3
B. FAKTOR-FAKTOR PENENTU METODE PEMBELAJARAN
Dalam memilih metode terdapat hal-hal yang harus dipertimbangkan dan
diperhatikan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
2. Kemampuan dan latar belakang siswa.
3. Kemampuan dan latar belakang guru.
4. Keadaan proses belajar yang berlangsung.
5. Alat-alat atau sarana yang tersedia
6. Alokasi waktu4
3
Dedi Yusuf Aditya, “pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran ResitasiTerhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa”, Jurnal SAP Vol. 1 No. 2 Desember 2016, 167
Maria Ulfa dan Saifuddin, “Terampil Memilih Dan Menggunakan Metode Pembelajaran”,
4
5
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif. (DIY:
Pustaka Insan Madani: 2008), hal 88
6
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standart Kompetensi Guru,
(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya: ) hal.137
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik.
Metode ini dimaksudkan untuk merangsang untuk berpikir dan
membimbingnya dalam mencapai kebenaran. Memberikan pengertian kepada
seseorang dan memancingnya dengan umpan pertanyaan, agar manusia lebih
menuju kepada arah berpikir yang logis.
3. Metode Tulisan
Metode tulisan adalah metode mendidik dengan huruf atau simbol apa pun,
ini merupakan suatu hal yang sangat penting dan merupakan jembatan untuk
mengetahui segala sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui.
4. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-
masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Untuk
mendapatkan hal yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan
perasaan subjektivitas dan emosionalitas yang akan mengurangi bobot pikir dan
pertimbangan akal yang semestinya.
6. Metode Kisah
Al-Quran dan al-hadis banyak meredaksikan kisah untuk Nabi, umat
terkemuka pada zaman dahulu dan sebagainya, menyampaikan pesan-
pesannya. Seperti kisah malaikat, para dalam kisah itu tersimpan nilai-nilai
pedagogis-religius yang memungkinkan anak didik mampu meresapinya.
Pendidikan dengan metode ini dapat membuka kesan mendalam pada jiwa
seseorang (anak didik), sehingga dapat meng. ubah hati nuraninya dan
berupaya melakukan hal-hal yang baik dan menjauhkan dari perbuatan yang
buruk sebagai dampak dari kisah-kisah itu, apalagi penyampaian kisah-kisah
tersebut dilakukan dengan cara yang menyentuh hati dan perasaan.
Menurut al-Nahwali dalam A. Tafsir (2004:140) metode kisah ini amat
penting, karena:
a) Kisah selalu memikat karena mengundang pembaca atau pendengar untuk
mengikuti peristiwanya, merenungkan maknanya. Selanjutnya makna-
makna itu akan menimbul- kan kesan dalam hati pembaca atau
pendengarnya.
b) Kisah qurani dan Nabawi dapat menyentuh hati manusia, karena kisah itu
menampilkan tokoh dalam konteknya yang menyeluruh. Karena tokoh cerita
ditampilkan dalam konteks yang menyeluruh, pembaca atau pendengarnya
dapat atau merasakan kisah-kisah itu, seolah-olah ia sendiri yang menjadi
tokohnya.
c) Kisah Qurani dan Nabawi mendidik rasa keimanan dengan cara:
Membangkitkan berbagai perasaan seperti kauf, rida dan cinta.
Mengarahkan seluruh perasaan sehingga bertumpuk pada suatu puncak,
yaitu kesimpulan kisah. Melibatkan pembaca atau pendengar ke dalam kisah
itu sehingga ia terlibat secara emosional.
7. Metode Perumpamaan
Metode perumpamaan (al-amtsal) adalah suatu metode yang digunakan
untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu.
Perumpamaan dapat dilakukan dengan men- tasybih-kan sesuatu
(menggambarkan sesuatu dengan sesuatu.
Dalam membuat perumpamaan disyaratkan ucapan-ucapan itu sebagai
penjelas, atau tidak semata-mata ucapan yang tidak ada manfaatnya. Menurut
Najib (2002: 125) dalam al-Quran ditemukan tujuan perumpamaan yang dapat
diringkas menjadi enam tujuan, yaitu:
Pertama, perupamaan dapat mendekatkan gambaran yang diumpamakan
dalam pikiran pendengar. Kedua, merasa puas dengan satu gagasan tertentu,
sehingga kepuasan itu menjadi satu argumen yang kokoh lewat gambaran yang
mirip. Ketiga, Memberikan motif dengan cara memperindah atau menakut-
nakuti. Keempat, memiliki hasrat atau keinginan, sehingga setelah hasrat atau
keinginan lahir, maka orang akan memiliki ketetapan hati untuk menerima apa
yang disarankan. Kelima, untuk memuji atau mencela juga untuk
mengagungkan atau menghinakan. Keenam, Mengasah otak dan menggerakkan
potensi pemikiran atau timbul kesadaran untuk merenung dan tafakur.
10.Metode Praktik
Metode praktik dimaksudkan supaya mendidik dengan memberikan materi
pendidikan baik menggunakan alat atau benda, seraya dipragakan, dengan
harapan anak didik menjadi jelas dan gamblang sekaligus dapat mempraktikkan
materi yang dimaksud.
D. LANGKAH-LANGKAH METODE PEMBELAJARAN
1. Metode Ceramah
Langkah – langkah menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut (
Suciati, 2005 : 77 ) :
a) Tahap persiapan : yang artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi
sebelum memulai mengajar.Tahap penyajian : yang artinya saat guru
menyampaikan bahan ceramah.
b) Tahap asosiasi : yang artinya memberikan kesempatan pada siswa untuk
menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang telah
diterimanya. Untuk itu pada tahap ini diberikan kesempatan untuk tanya
jawab dan diskusi.
c) Tahap generalisasi dan kesimpulan : yang artinya menyimpulkan hasil
ceramah, umumnya siswa mencatat dari yang telah diceramahkan.
d) Tahap aplikasi atau evaluasi : yang artinya penilaian terhadap hasil siswa
mengenai bahan yang telah diberikan guru, evalusi biasanya dalam bentuk
lisan, tertulis, dan lain – lain.7
3. Metode Diskusi
a) Langkah Persiapan
Pada langkah ini, hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah:
Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, baik yang bersifat
umum maupun khusus.
Menentukan jenis diskusi yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Mengidentifikasi masalah yang akan didiskusikan oleh siswa.
Menyiapkan segala sarana penunjang, seperti hal-hal yang berhubungan
dengan teknis pelaksanaan diskusi, meliputi ruang kelas dan petugas
diskusi.
b) Pelaksanaan Diskusi
Pada langkah ini, hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah:
Memastikan seluruh persiapan diskusi sudah tersedia dengan baik.
Memberikan arahan kepada siswa terkait tujuan pembelajaran serta
aturan yang terdapat dalam diskusi.
Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaan diskusi penting untuk memperhatikan suasana atau iklim
belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling
menyudutkan, dan lain sebagainya.
Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap siswa untuk
mengeluarkan pendapatnya.
Mengendalikan pembicaraan terbatas pada topik atau persoalan yang
sedang dibahas. Hal ini penting agar pembahasan tidak melebar dan
peserta diskusi menjadi tidak fokus.
c) Menutup Diskusi
Langkah terakhir ini berisi hal-hal berikut:
Membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi yang telah disepakati.
Mengevaluasi jalannya diskusi dengan meminta pendapat seluruh siswa
sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
8
http://repository.uin-suska.ac.id/5985/3/BAB%20II.pdf, diakses Hari Minggu 19 Februari
2023
a) Menyiapkan isu/masalah yang jelas untuk dipecahkan
b) Menyajikan masalah
c) Mengumpulkan data atau keterangan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah tersebut
d) Merumuskan hipotesis
e) Menguji hipotesis
f) Menyimpulkan9
5. Metode Kisah
Adapun langkah-langkah pada metode cerita atau kisah
yaitu sebagai berikut:
a) Menetapkan tujuan dan tema cerita atau kisah
b) Menetapkan bentuk bercerita atau berkisah yang dipilih, misalnya bercerita
atau berkisah dengan membaca langsung dari buku cerita atau kisah,
menggunakan papan flannel, dan seterusnya.
c) Menetapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita atau
berkisah sesuai dengan bentuk cerita atau kisah yang dipilih.
d) Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita atau berkisah,
yang terdiri dari:
Menyampaikan tujuan dan tema cerita;
Mengatur tempat duduk;
Melaksanakan kegiatan pembukaan;
Mengembangkan cerita
Menetapkan teknik bertutur;
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
e) Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita
9
https://eprints.uny.ac.id/62643/2/BAB%20II.pdf, diakses Hari Minggu 19 Februari 2023
Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran ?
kegiatan kerja kelompok.
Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat ?
memulai dan mengakhiri, dan tata tertib lainnya.
7. Metode Praktik
a) Langkah Persiapan
Memeriksa kembali peralatan dan perangkat pendukung yang
telah disiapkan
Menjelaskan kepada siswa/ peserta didik tentang gambaran umum
simulasi dalamkaitannya dengan topik yang akan dipelajari dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Membagikan lembar kerja kepada siswa/ peserta didik
Memberikan kesempatan kepada siswa/ peserta didik untuk
bertanya gunamemperjelas pemahamannya terhadap kegiatan
praktek yang akan dilaksanakan.
b) Langkah Pelaksanaan
10
https://idtesis.com/metode-pembelajaran-kerja-kelompok/, diakses Hari Minggu 19 Februari
2023
Menginstruksikan kepada siswa/ peserta didik untuk
melaksanakan langkah-langkah kegiatan praktek sesuai dengan
lembar kerja
Melakukan koreksi terhadap siswa/ peserta didik yang melakukan
kesalahan
Membuat catatan tentang hal-hal yang perlu didiskusikan setelah
kegiatan praktek.
11
https://www.academia.edu/5159402/METODE_PEMBELAJARAN_PRAKTEK, diakses Hari
Minggu 19 Februari 2023
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang
tersusun secara sistematis (urutannya logis). “Pembelajaran merupakan proses
interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, baik di dalam maupun di luar
kelas dengan menggunakan berbagai sumber belajar sebagai bahan kajian”.
(Poedjiadi, 2005)
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, di antaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi;
(4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8)
debat, (9) simposium, dan sebagainya.
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan dan
kurangnya ketersediaan buku-buku untuk dijadikan sumber referensi , oleh
karena itu maka penulis mengutip referensi berdasarkan beberapa buku, jurnal
dan artikel.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan tulisan yang bermanfaat bagi banyak pembaca.
DAFTAR PUSTAKA