Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODE DRILL
Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah pembelajaran ilmu pengetahuan sosial
anak berkebutuhan khusus yang diampu oleh:

Bapak Toni Yudha Pratama, M.Pd

Disusun oleh:

Cindy aditya lestari (2287150043)

Dina maydinatunajwa (2287150042)

Latifa afni shafa (2287150044)

M. Harkat hardi miharja (2287150040)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MAKALAH
METODE DRILL”
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas.
Dalam penyusunan laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak terutama orangtua sebagai motivator dan pemberi semangat kepada
kami dalam penyusunan makalah ini, baik berupa dukungan moril maupun materil.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada :
Bapak Toni Yudha Pratama, M.Pd sebagai Dosen Mata Kuliah Strategi Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan sehingga kami membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna menyempurnakan penulisan laporan ini, Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Serang,04 Oktober 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI


A. Metode Drill menurut para ahli
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Drill
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen umum dan suatu
bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan dalam
pembelajaran untuk menghasilkan hasil belajar tertentu (Suparman, 2008).
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai berikut suatu garis
haluan dalam bertindak untuk mencapai suatu sasaran yang akan ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar, mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola
umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Dalam kaitannya dengan belajar mengajar, pemakaian istilah strategi
dimasukan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar. Dapat pula
dikemukakan bahwa strategi berarti pilihan pola kegiatan belajar mengajar
yang diambil untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi pelajaran,
menyampaikan pelajaran dan mengelola kegiatan belajar dengan
menggunakan berbagai sumber belajar yang dilakukan dengan guruuntuk
mendukung terciptanya evektifilitas dan efesiensi proses pembelajaran.
Pengorganisasian, penyampaian dan pengelolaan pembelajaran. Komponen-
komponen pembelajaran tersebut, menurut AECT (1977). Adalah pesan,
orang, material, peralatan, teknik, dan setting. Oleh karena itu, strategi
pembelajaran merupakan bagian terpenting dalam komponen teknik dan
metode dalam suatu sistem pembelajaran.
Menurut Depdiknas (2003) yang merumusakan strategi pembelajaran
sebagai cara pandang dan pola pikir guru dalam mengajar agar pembelajaran
menjadi efektif. Artinya, rumusan yang dibuat Depdiknas diperkuat dengan
pernyataan selanjutnya bahwa dalam mengembangkan strategi pembelajaran,
guru perlu mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan terciptanya
pembelajaran efektif dan berhasil baik.
Menurut Munib Chotib (2012) strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dikelompokan kedalam dua bagian, yaitu:
1. Exposition-Discovery Learning

Exposition Learning adalah strategi pembelajaran yang cenderung


menggunakan cara menjelaskan secara terperinci materi yang akan diperlajari.
Sedangkan Discovery Learning adalah strategi pembelajaran yang cenderung
meminta siswa untuk melakukan observasi, eksperimen, atau tindakan ilmiah
hingga mendapatkan kesimpulan dari hasil tindakan ilmiah tersebut.

2. Group-Individual Learning
Group Learning adalah strategi pembelajaran melibatkan lebih dari
satu siswa yang dibagi dalam kelompok. Sedangkan Individual Learning
adalah strategi pembelajaran individual.
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan guru untuk menghasilkan
pembelajaran yang efektif. Reigeluth (1983). Membagi strategi pembelajaran
menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu:
 Strategi pengorganisasisan merujuk pada bagaimana
pembelajaran itu diberikan dan bahan ajar disajikan
 Strategi penyampaian berhubungan dengan media
pengajaran dan bagaimana siswa dapat mengerti dengan
media yang digunakan
 Strategi pengelolaan meliputi penjadwalan pengalokasian
pengajaran yang diorganisasikan
Strategi pembelajaran adalah cara pandang, pola berfikir, dan arah
berbuah diambil guru dalam memilih metode pembelajaran yang
memungkinkan efektifnya pembelajaran. Dengan demikian strategi
pembelajaran adalah strategi pengorganisasian, penyampaian, dan
pengelolaan berbagai sumber belajar yang dapat mendukung terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan berhasil secara efektif.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini penulis mempunyai beberapa rumusan masalah yaitu sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Metode Drill ?
2. Apa saja Tujuan Penggunaan Metode Drill ?
3. Apa saja Macam-macam Metode Drill?
4. Apa Syarat-syarat Metode Drill ?
5. Bagaimana Langkah-langkah Penggunaan Metode Drill ?
6. Apa saja Kelebihan dari Metode Drill
7. Apa saja Kekurangan dari Metode Drill ?.

1.4. Tujuan
Beberapa tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui apa pengertian Metode Drill.
2. Mengetahui apa saja Tujuan Penggunaan Metode Drill.
3. Mengetahui Macam-macam Metode Drill.
4. Mengetahui Syarat-syarat Metode Drill
5. Mengetahui Langkah-langkah Penggunaan Metode Drill.
6. Mengetahui Kelebihan dari Metode Drill.
7. Mengetahui Kekurangan dari Metode Drill

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Metode Drill Menurut Para Ahli

Roestiyah N.K, Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar
siswa melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan
lebih tinggi dari apa yang dipelajari.

Zuhairini, Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan


melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.

Shalahuddin, Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara


berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu
keterampilan supaya menjadi permanen.

Nana Sudjana, Satu kegiatan dalam pengajaran dengan melatih peserta didik
melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan
untuk menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi permanen.

Dalam bukunya Winarno Surakhmad, metode drill disebut juga latihan yang
dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan dan keterampilan latihan terhadap apa
yang dipelajari, karena hanya dengan melakukannya secara praktis suatu pengetahuan
dapat disempurnakan dan disiap siagakan.

Dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah latihan dengan praktek yang
dilakukan berulang kali secara berlanjut untuk mendapatkan keterampilan dan
ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Dari segi pelaksanaannya
siswa terlebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan secara teori. Kemudian
dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa diminta mempraktikkannya sehingga
menjadi mahir dan terampil
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Metode Drill

Proses pembelajaran metode mempunyai kedudukan yang sangat penting


dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode merupakan suatu cara atau jalan yang
ditempuh yang sesuai, dan serasi untuk menyajikan suatu hal, sehingga akan tercapai
suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid
menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk
memberitahukan atau membangkitkan. Dengan metode pembelajaran yang tepat
diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa, dengan kata lain terciptalah
interaksi pembelajaran yang baik antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru
berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai
penerima atau yang dibimbing.

Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif
dibandingkan dengan gurunya. Oleh karena itu metode mengajar yang baik adalah
metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan materi
pembelajaran. Dari uraian definisi metode mengajar, dapat disimpulkan bahwa
metode mengajar adalah suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatankegiatan
latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang

Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus (Student With Special Needs)


membutuhkan suatu strategi tersendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Dalam penyusunan program pembelajaran untuk setiap bidang studi hendaknya guru
kelas sudah memiliki data pribadi setiap peserta didiknya. Data pribadi yakni
berkaitan dengan karakteristik spesifik, kemampuan dan kelemahannya, kompetensi
yang dimiliki, dan tingkat perkembangannya.
Metode drill merupakan metode mengajar dengan memberikan latihan-latihan
kepada siswa untuk memperoleh suatu keterampilan. Latihan (drill) merupakan
kegiatan yang selalu di ulang-ulang, seperti melatih keterampilan motorik melalui
penggunaan alat-alat musik, olahraga, kesenian, dan melatih kecakapan mental,
melalui kegiatan mernghafal, menggali, dan menjumlah.

Metode ini cocok di gunakan dalampelajaran matematika, misalnya siswa bisa


melakukan perhitungan soal matematika. Dalam pelajaran olahraga, misalnya untuk
dapat menendang bola dengan baik maka harus melakukan beberapa kali tendangan.
Dalam latihan motorik sangat diperlukan karna dapat menstimulasi daya ingat
dikarnakan metode drill adalah salah satu metode yang cocok dalam pengajaran anak
berkebutuhan khusus. Merode drill bermaksud agar pengetahuan dan kecakapan
tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya.

3.2 Tujuan Penggunaan Metode Drill

Adapun tujuan penggunaan metode drill adalah diharapkan agar siswa


(Armai, 2002:175)

1. Memiliki ketrampilan moroeis/gerak, misalnya menghafal katakata,


menulis, mempergunakan alat, membuat suatu bentuk, atau
melaksanakan gerak dalam olah raga.
2. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagikan,
menjumlah, tanda baca, dll.
3. Memiliki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan, misalnya
hubungan sebab akibat banyak hujan maka akan terjadi banjir, antara
huruf dan bunyi, dll.
4. Dapat menggunakan daya pikirnya yang makin lama makin bertambah
baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan
menjadi lebih baik teratur dan lebih teliti dalam mendorong
ingatannya.
5. Pengetahuan anak didik akan bertambah dari berbagai segi dan anak
didik tersebut akan memperoleh pemahaman yang lebih baik dan lebih
mendalam.

3.3 Syarat-Syarat Metode Drill

Agar penggunaan metode drill dapat efektif, maka harus memenuhi


persyaratan sebagai berikut:

1. Sebelum melakukan metode drill alahkan baiknya kita memahami


karakteristik peserta didik
2. Sebelum pelajaran dimulai hendaknya diawali terlebih dahulu dengan
pemberian pengertian dasar.
3. Metode ini dipakai hanya untuk bahan pelajaran kecekatan-kecekatan yang
bersifat rutin dan otomatis. 
4. Diusahakan hendaknya masa latihan dilakukan secara singkat, hal ini
dimungkinkan agar tidak membosankan siswa. 
5. Maksud diadakannya latihan ulang harus memiliki tujuan yang lebih luas. 
6. Latihan diatur sedemikian rupa sehingga bersifat menarik dan dapat
menimbulkan motivasi belajar anak.

3.4 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Drill

Metode drill dapat lebih maksimal jika dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Kegiatan guru 

 Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah beserta


jawabannya. 
 Mengajukan pertanyaan secara lisan, tertulis, atau memberikan perintah untuk
melakukan sesuatu. 
 Mendengarkan jawaban lisan atau memeriksa jawaban tertulis atau melihat
gerakan yang dilakukan. 
 Mengajukan kembali berulang-ulang pertanyaan atau perintah yang telah
diajukan dan didengar jawabannya.
2. Kegiatan murid 

 Mendengarkan baik-baik pertanyaan atau perintah yang diajukan guru


kepadanya. 
 Menjawab secara lisan atau tertulis atau melakukan gerakan seperti yang
diperintahkan. 
 Mengulang kembali jawaban atau gerakan sebanyak permintaan guru. 
 Mendengarkan pertanyaan atau perintah berikutnya.
 Melakukan aktivitas yang disukai peserta didik.

3.5 Metode drill memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:

a. Kelebihan metode drill 

 Dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh penguasaan dan


ketrampilan yang diharapkan. 
 Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan
disiplin. 

b. Kekurangan metode drill 

 Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid. 


 Kurang memperhatikan relevansinya dengan lingkungan. 
 Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.

3.6 Macam-macam Metode Drill

Bentuk-bentuk Metode drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu
sebagai berikut:

a. Teknik kerja kelompok Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok
siswa untuk bekerja sama dalam memecahakan masalah dengan cara mengerjakan
tugas yang diberikan.

b. Teknik Micro Teaching Digunakan untuk mempersiapkan diri siswa sebagai calon
guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai
pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
c. Teknik Modul Belajar Digunakan dengan cara mengajar siswa melalui paket
belajar.

d. Teknik Belajar Mandiri Dilakukan dengan cara meminta siswa agar belajar sendiri
dan tetap dalam bimbingan guru, baik dalam kelas maupun di luar kelas.1

4 Ternyata metode drill terdapat beberapa teknik yang bisa dipakai untuk
menggunakannya. Karena semua metode bagus untuk pembelajaran tetapi semua itu
tidak lepas dari pemilihan materi yang cocok dengan teknik

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah metode ini sangat efektif untuk anak
berkebutuhan khusus
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
 Tjutju, Astati & Sri widati (2010) Pembelajaran kreatif dalam
pendidikan anak berkebutuhan khusus, Bandung : CV. CATUR
KARYA MANDIRI
 Nani M, Euis (2010) Pendidikan anak berkebutuhan khusus,Bandung :
CV. CATUR KARYA MANDIRI
 Prof. suyanto Ph.D. ,Drs.Asep jihad, M.pd Menjadi guru professional
strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas guru diera global,
Bogor : Erlangga
 Saifuddin, M.Ag Pengelolaan pembelajaran teoretis dan praktis

Anda mungkin juga menyukai