PEMBELAJARAN
MATAKULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN SENI
RUPA
Disusun oleh :
Irfan Fadhilah K320034
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS
MARET
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi
antara guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran
dikatakan berhasil dan berkualitas apabila sebagian besar peserta
didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam
proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut diatas, upaya guru
dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa sangatlah penting,
sebab keaktifan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan
pembelajaran yang dilaksanakan. Seorang guru dalam kegiatan belajar
mengajar tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
pengalaman teoretis tapi juga harus memiliki kemampuan praktis.
Kedua hal ini sangat penting karena seorang guru dalam pembelajaran
bukanlah sekedar menyampaikan materi semata tetapi juga harus
berupaya agar mata pelajaran yang sedang disampaikan menjadi
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami bagi
siswa. Apabila guru tidak dapat menyampaikan materi dengan tepat
dan menarik, dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa,
sehingga mengalami ketidaktuntasan dalam belajarnya. Kualitas dan
keberhasilan pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan
dan ketetapan guru dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Teacher Centered
Pendekatan ini berfokus pada pengajarnya dimana seorang guru ataupun dosen
sebagai pengontrol penuh dalam proses pembelajaran itu sendiri mulai dari
manajemen waktu, manajemen materi dan aspek lainnya.
Dengan pendekatan ini, model pembelajaran ini guru ataupun dosen lebih pro aktif
dan pelajar lebih mendengarkan saja. Pengajar akan memberikan semua ilmunya
kepada pelajar sehingga pelajar yang mendengarkan dapat memahami apa yang
disampaikan.
2. Student Centered
1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan ini menerapkan pada pengalaman. Seorang pengajar harus bisa
mengajak dan menganalogikan sebuah permasalahan atau materi dengan
kehidupan sehari-hari yang dekat dengan kehidupan sehingga pelajar bisa
mudah memahaminya.
Dengan memberikan pengalaman, biasanya pelajar akan mudah sekali
memahami dan ingatan juga akan lebih jangka panjang yang membuat siswa
lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
2. Pendekatan Konstruktivisme
Secara umum, pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang
menekankan pada pengembangan pelajar untuk berpikir kritis. Sebelumnya,
sudah dibahas mengenai teori ini sangat panjang sampai contoh juga. Untuk
itu, Kamu bisa baca pada artikel: Teori Konstruktivisme
3. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif merupakan pendekatan pembelajar dengan
mengenalkannya mulai dari hal-hal atau materi yang generalis (umum)
menuju ke materi yang spesifik. Biasanya, pengajar akan menjelaskan mulai
dari dasar ilmu dan konsepnya dahulu baru disambung dengan contoh-
contoh.
4. Pendekatan Induktif
Kebalikan dari deduktif, pendekatan ini dibalik yaitu pelajar dikenalkan dahulu
dari masalah kecil atau materi kecil yang dekat dengan kita. Kemudian, materi
tersebut dikombinasikan sehingga bisa mencapai materi yang generalis.
6. Pendekatan Problem-Solving
Pengajar sering mengadakan studi kasus untuk mengajak siswanya
memahami dan mau berpikir kritis atas studi kasus yang diberikan. Nantinya,
pola pemikiran dan pemahaman konsep bisa terbentuk sendiri dari hasil studi
kasus dan diskusi. Seorang pengajar disini sangat penting sebagai
fasilitatornya.
7. Pendekatan Saintifik
Pendekatan pembelajaran saintifik ini diterapkan di kurikulum 2013, yaitu
siswa diharapkan dapat melakukan kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengomunikasikan dalam kelas.
Nah, itu penjelasan mengenai pendekatan pembelajaran beserta dengan
jenis-jenis yang sangat banyak. Semoga dengan memahami pendekatan
diatas, proses pembelajaran semakin membaik dan pendidikan Indonesia
semakin baik juga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan