Anda di halaman 1dari 10

YAYASAN PERGURUAN TINGGI ISLAM SURAKARTA

INSTITUT ISLAM MAMBA'UL 'ULUM ( IIM ) SURAKARTA


Kampus 1 : Jl. Sadewa No. 14 Serengan Surakarta 57155
Kampus 2 : Jl. Ring Road Utara KM 0.3 Tawangsari, Mojosongo, Jebres Surakarta
Telp. (0271) 633253 Website : iimsurakarta.ac.id Email : iimsurakarta@yahoo.com

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2023/2024

Mata Kuliah : METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI


Dosen : BUDI RAHARJO, S.Pd, M.Pd
SKS / Semester : 5 / GASAL
Hari / Tanggal : ……………………
Waktu : 90 Menit
Prodi : PAI

1. Uraikan prinsip-prinsip penggunaan metode pembelajaran?


a. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang berpusat pada pendidik. Dalam
metode ini, para peserta didik duduk tenang dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh
pendidik, Pendidik menjelaskan materi secara lisan dan langsung kepada peserta didiknya,
serta memberikan tugas yang harus dikerjakan, Dengan kata lain, peserta didik secara pasif
menyerap informasi, sedangkan pendidik secara aktif menyampaikan materi.
b. Metode diskusi
Metode diskusi merupakan salah satu dari jenis-jenis metode pembelajaran. Dalam
metode ini, para peserta didik akan bertukar pikiran melalui diskusi untuk memecahkan suatu
masalah, Namun mereka harus mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dibahas.
c. Metode eksperimen
Metode pembelajaran eksperimen menyenangkan untuk anak dalam metode
pembelajaran eksperimen, para peserta didik dapat belajar sambil praktik. Mereka
menjalankan proses ilmiah untuk menghasilkan kesimpulan atas suatu permasalahan,
Pendidik akan mengarahkan bagaimana eksperimen dilakukan hingga kesimpulan tersebut
diperoleh.
d. Metode kerja kelompok
Macam-macam metode pembelajaran selanjutnya adalah kerja kelompok. Metode
belajar ini sering digunakan di sekolah, Belajar kelompok memungkinkan para peserta didik
untuk mempelajari suatu materi dan mengerjakan tugas bersama anggota kelompoknya.
e. Metode berbasis proyek
Metode berbasis proyek merupakan metode pembelajaran yang mengharuskan peserta
didiknya menyelesaikan proyek yang ditugaskan oleh pendidik, Dalam metode ini, peserta
didik memperoleh pengetahuan, berpikir kritis, mengevaluasi, menganalisis, berkolaborasi,
hingga membuat keputusan.
f. Metode resitasi
Metode resitasi juga termasuk ke dalam macam-macam metode belajar. Dalam metode
ini, pendidik mengharuskan peserta didiknya membuat ringkasan materi yang telah
disampaikan melalui metode ceramah, visual, atau audio.
g. Metode model
Dalam metode model, pendidik harus menunjukkan kepada peserta didik bagaimana
melakukan suatu hal dengan tepat, Terlepas seberapa jelas materi yang telah disampaikan,
contoh yang diberikan oleh pendidik akan membantu peserta didik lebih memahami
materinya.
h. Metode tanya jawab
Jenis-jenis metode pembelajaran selanjutnya adalah tanya jawab. Dalam metode ini,
pendidik akan memberikan pertanyaan kepada para peserta didik kemudian para murid harus
ikut berpartisipasi dalam menjawabnya.

2. Bagaimana pandangan anda terkait hubungan antar metode pembelajaran dengan straegi
model dan tehnik pembelajaran?

Metode, strategi, dan teknik pembelajaran merupakan konsep-konsep yang erat kaitannya dalam
konteks pendidikan, namun mereka memiliki perbedaan dalam hal fokus dan tingkat abstraksi.
Berikut adalah hubungan antara ketiganya:

a. Metode Pembelajaran:
1) Definisi: Metode pembelajaran mencakup pendekatan atau cara umum yang digunakan
dalam proses pembelajaran. Ini dapat mencakup filosofi atau kerangka dasar yang
mendukung pendekatan pengajaran tertentu.
2) Contoh: Pembelajaran kooperatif, pembelajaran proyek, pembelajaran berbasis masalah.

Hubungan dengan Strategi dan Teknik: Metode lebih bersifat umum dan mencakup konsep-
konsep lebih luas dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

b. Strategi Pembelajaran:
1) Definisi: Strategi pembelajaran lebih spesifik daripada metode. Ini adalah rencana umum
atau pendekatan yang diterapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2) Contoh: Penggunaan media pembelajaran tertentu, diferensiasi pembelajaran,
pembelajaran berbasis proyek.

Hubungan dengan Metode dan Teknik: Strategi pembelajaran dapat dilihat sebagai
implementasi dari metode. Strategi menyediakan kerangka kerja untuk menyusun kegiatan
pembelajaran yang lebih konkret dan spesifik.

c. Teknik Pembelajaran:
1) Definisi: Teknik pembelajaran lebih terfokus pada cara spesifik atau taktik yang
digunakan untuk memberdayakan pembelajaran. Ini adalah langkah-langkah praktis
yang diambil oleh guru atau peserta didik.

2
2) Contoh: Diskusi kelompok, penugasan proyek, pemodelan oleh guru.

Hubungan dengan Metode dan Strategi: Teknik pembelajaran merupakan implementasi


nyata dari strategi dan metode. Mereka mencakup aktivitas konkrit dan metode pembelajaran
yang dijalankan dalam kelas.

Dengan kata lain, metode memberikan landasan atau kerangka kerja umum, strategi
adalah rencana yang lebih spesifik untuk mencapai tujuan, dan teknik adalah langkah-
langkah praktis dalam implementasi strategi. Semua ini bekerja bersama-sama untuk
menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan bervariasi. Pemilihan metode,
strategi, dan teknik yang tepat dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa, materi
pembelajaran, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

3. Jelaskan urgensi penggunaan metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar?

Metode pembelajaran memiliki urgensi yang besar dalam kegiatan belajar mengajar karena
mereka membentuk dasar atau kerangka kerja untuk menyampaikan informasi, merancang
pengalaman pembelajaran, dan mencapai tujuan pendidikan. Berikut adalah beberapa urgensi
metode pembelajaran dalam konteks kegiatan belajar mengajar:

a. Mengakomodasi Kebutuhan Pembelajar:


Metode pembelajaran membantu guru untuk merancang pengalaman pembelajaran yang
sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan individu siswa, Dengan memilih metode yang
beragam, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran inklusif yang
mempertimbangkan perbedaan dalam kemampuan, minat, dan gaya belajar siswa.
b. Meningkatkan Keterlibatan Siswa:
Metode pembelajaran yang interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan siswa
dalam proses belajar mengajar, Penggunaan teknik pembelajaran yang menantang dan
memotivasi dapat membantu membangkitkan minat siswa dan mengaktifkan partisipasi
mereka dalam kelas.
c. Memfasilitasi Pemahaman yang Mendalam:
Metode pembelajaran yang dipilih dapat membantu siswa untuk memahami konsep-konsep
dengan lebih mendalam, Pemilihan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dapat
membantu siswa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya,
memperkuat retensi, dan membangun pemahaman yang kokoh.
d. Mendorong Pembelajaran Kolaboratif:
Beberapa metode pembelajaran, seperti pembelajaran kooperatif atau proyek kelompok,
dapat merangsang kerja sama dan komunikasi antar siswa.
Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa tetapi juga mengembangkan
keterampilan sosial dan tim mereka.
e. Menyesuaikan dengan Tantangan dan Perubahan:

3
Metode pembelajaran yang fleksibel memungkinkan guru untuk menyesuaikan pendekatan
mereka sesuai dengan tantangan atau perubahan yang mungkin terjadi selama kegiatan
belajar mengajar, Guru dapat merespons secara dinamis terhadap kebutuhan siswa dan
mengubah metode pembelajaran jika diperlukan.

f. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran:


Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
proses pembelajaran.
Guru dapat menggunakan metode yang telah terbukti berhasil untuk mencapai tujuan
pembelajaran, memberikan umpan balik yang berguna, dan mengukur hasil pembelajaran.

Dengan demikian, metode pembelajaran bukan hanya tentang menyampaikan informasi


tetapi juga tentang menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan memotivasi siswa
untuk mencapai pemahaman yang mendalam.

4. Menurut anda seberapa penting sebuah metode digunakan dalam pembelajaran PAI baik
pada tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas?

Pentingnya penggunaan metode dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada
tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas sangat signifikan. Berikut adalah beberapa
alasan mengapa metode pembelajaran memiliki peran penting dalam konteks pembelajaran PAI:

a. Konteks Pembelajaran Agama:


Pembelajaran PAI tidak hanya tentang transfer informasi, tetapi juga membentuk
karakter dan sikap spiritual siswa. Metode pembelajaran dapat membantu menyampaikan
nilai-nilai agama secara lebih menyeluruh dan mendalam.
b. Pemahaman Konsep Agama:
Metode yang tepat dapat membantu siswa memahami konsep-konsep agama Islam
dengan lebih baik. Misalnya, metode diskusi atau eksplorasi dapat merangsang pemikiran
kritis dan pemahaman mendalam.
c. Keterlibatan dan Keaktifan Siswa:
Pembelajaran PAI yang efektif memerlukan keterlibatan aktif siswa. Metode yang
interaktif dan menarik dapat meningkatkan partisipasi siswa, sehingga mereka dapat lebih
terlibat dalam proses pembelajaran.
d. Pengalaman Religius yang Mendalam:
Metode pembelajaran dapat memberikan pengalaman religius yang lebih mendalam.
Misalnya, pembelajaran berbasis pengalaman atau eksperimen dapat membantu siswa
merasakan dan memahami ajaran agama secara nyata.
e. Pembentukan Sikap dan Etika:

4
PAI tidak hanya mengajarkan pengetahuan tetapi juga membentuk sikap dan etika siswa.
Metode pembelajaran yang mendukung refleksi, diskusi nilai, dan penerapan praktik-praktik
kehidupan sehari-hari dapat membantu dalam pembentukan karakter siswa.
f. Pembelajaran Aktif Berbasis Kehidupan Sehari-hari:
Metode pembelajaran yang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa dapat membuat
pembelajaran PAI lebih relevan dan mudah dipahami. Contohnya, menggunakan studi kasus
yang relevan dengan kehidupan mereka.
g. Penanaman Nilai-nilai Moral dan Etika:
Metode pembelajaran dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai moral dan
etika agama Islam. Guru dapat menggunakan berbagai teknik untuk memastikan bahwa nilai-
nilai tersebut tidak hanya diucapkan tetapi juga diamalkan oleh siswa.
Dengan memilih metode pembelajaran yang sesuai, guru dapat menciptakan lingkungan
pembelajaran yang memadukan unsur-unsur akademis dan moral. Dengan demikian, penting bagi
pendidik PAI untuk memilih metode pembelajaran yang relevan, interaktif, dan mendukung
tujuan pembelajaran agama Islam.

5. Apa perbedaan metode klasik dan kontemporer?


A. Metode Klasik:

1. Pendekatan Otoritatif:

a. Metode klasik seringkali cenderung memiliki pendekatan otoritatif, di mana peran


guru sangat dominan.

b. Guru dianggap sebagai sumber pengetahuan utama, dan siswa lebih banyak
menerima informasi dari guru.

2. Pembelajaran Terpusat pada Guru:

a. Fokus pembelajaran pada metode klasik cenderung terpusat pada guru sebagai
pemegang informasi dan pengetahuan.

b. Guru memberikan materi pelajaran, dan siswa mendengarkan, mengikuti petunjuk,


dan menghafalkan informasi.

3. Pembelajaran Serius dan Formal:

a. Pembelajaran dalam metode klasik seringkali bersifat serius dan formal.

b. Proses pembelajaran lebih terstruktur, dengan penekanan pada disiplin dan


penerapan aturan.

4. Pemisahan Disiplin:

a. Materi pelajaran biasanya dipisahkan menjadi mata pelajaran terpisah.

5
b. Penekanan diberikan pada spesialisasi dan pembelajaran mendalam dalam bidang
tertentu.

B. Metode Kontemporer:

1. Pendekatan Kolaboratif:

a. Metode kontemporer cenderung mendorong pendekatan kolaboratif antara guru dan


siswa.

b. Guru berperan sebagai fasilitator, menggalang partisipasi aktif siswa dalam proses
pembelajaran.

2. Pembelajaran Terpusat pada Siswa:

a. Fokus pembelajaran pada metode kontemporer cenderung lebih terpusat pada siswa.

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali pengetahuan mereka


sendiri, memecahkan masalah, dan berpartisipasi aktif.

3. Pembelajaran Aktif dan Berbasis Masalah:

a. Pembelajaran kontemporer seringkali lebih aktif dan berbasis masalah.

b. Siswa diajak untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan menghubungkan


konsep-konsep dengan kehidupan sehari-hari.

4. Pemaduan Disiplin:

a. Materi pelajaran lebih cenderung untuk diintegrasikan dan dikaitkan satu sama lain.

b. Pemahaman lintas disiplin dan keterkaitan konsep-konsep ditekankan.

5. Penggunaan Teknologi:

a. Metode kontemporer cenderung memanfaatkan teknologi sebagai alat pembelajaran


yang efektif.

b. Pemanfaatan media digital, internet, dan aplikasi pendidikan menjadi lebih umum.

Penting untuk dicatat bahwa baik metode klasik maupun kontemporer memiliki kelebihan
dan kelemahan masing-masing. Pendidik sering memilih atau menggabungkan elemen dari kedua
pendekatan ini untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang holistik dan efektif.

6. Menurut anda apakah metode ceramah untuk pembelajaran PAI masih relevan digunakan
saat ini?

Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) masih
relevan saat ini, tetapi perlu diterapkan dengan bijak dan dikombinasikan dengan pendekatan

6
pembelajaran yang lebih interaktif. Berikut adalah beberapa pertimbangan terkait relevansi
metode ceramah dalam pembelajaran PAI:

A. Kelebihan Metode Ceramah:


1. Pemindahan Informasi:
a. Metode ceramah efektif untuk menyampaikan informasi dasar, konsep, atau teks-
teks agama.
b. Guru dapat memberikan penjelasan yang mendalam tentang ajaran-ajaran agama
Islam dengan jelas dan sistematis.
2. Pengajaran Nilai-nilai dan Etika:
a. Ceramah dapat digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan etika Islam.
b. Guru dapat memberikan contoh atau kisah-kisah yang mendukung pemahaman
siswa tentang prinsip-prinsip agama.
3. Memotivasi dan Mendidik:
Metode ceramah dapat memotivasi siswa dengan menyampaikan cerita inspiratif,
nasihat, dan motivasi untuk menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama.
4. Efisiensi Waktu:
Metode ceramah dapat efisien dalam hal waktu, memungkinkan guru untuk
menyampaikan informasi kepada sejumlah besar siswa sekaligus.
B. Pertimbangan dan Pengembangan:
1. Variasi dan Interaktivitas:
a. Meskipun ceramah dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan informasi,
penting untuk memasukkan variasi dan elemen interaktif dalam pembelajaran PAI.
b. Guru dapat menggabungkan diskusi, pertanyaan, atau kegiatan praktis untuk
melibatkan siswa secara aktif.
2. Teknologi sebagai Pendukung:
Mengintegrasikan teknologi, seperti presentasi multimedia atau platform daring,
dapat meningkatkan efektivitas metode ceramah dan membuatnya lebih menarik bagi
siswa.
3. Pertimbangkan Gaya Pembelajaran Siswa:
Penting untuk mempertimbangkan beragam gaya pembelajaran siswa. Beberapa
siswa mungkin lebih responsif terhadap ceramah, sementara yang lain mungkin
membutuhkan pendekatan yang lebih praktis atau interaktif.
4. Penerapan Pendekatan Aktif:
Guru dapat menggabungkan metode ceramah dengan pendekatan aktif, seperti
diskusi kelompok, studi kasus, atau simulasi, untuk memperkuat pemahaman siswa.
Dengan menggabungkan metode ceramah dengan pendekatan yang lebih interaktif dan
relevan, pembelajaran PAI dapat menjadi lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan dan minat
siswa saat ini. Seiring perkembangan pendekatan pembelajaran, penting bagi pendidik PAI untuk

7
terus mengembangkan dan menyesuaikan metode mereka agar sesuai dengan konteks
pembelajaran yang beragam.

7. Selama anda menjadi peserta didik, metode apa yang digunakan guru pai anda yang sering
anda temui, sebutkan minimal 3 dan seberapa efektif menurut anda?
Sebagai model bahasa buatan, saya tidak memiliki pengalaman pribadi sebagai peserta didik
dan tidak memiliki guru PAI atau pengalaman langsung di sekolah. Namun, saya dapat
memberikan contoh umum metode pembelajaran yang sering digunakan dalam pengajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) berdasarkan pengetahuan saya sampai dengan batas pemahaman
saya hingga Januari 2022.
1. Metode Ceramah:
a. Deskripsi: Guru memberikan penjelasan dan informasi tentang ajaran-ajaran agama
Islam melalui penyampaian lisan.
b. Efektivitas: Metode ceramah dapat efektif untuk menyampaikan informasi dasar dan
konsep-konsep agama. Namun, untuk meningkatkan efektivitas, interaksi dengan siswa,
pertanyaan, dan diskusi bisa diintegrasikan.
2. Diskusi Kelompok:
a. Deskripsi: Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan topik-
topik tertentu terkait dengan ajaran agama Islam.
b. Efektivitas: Metode diskusi kelompok dapat efektif untuk meningkatkan pemahaman
siswa, merangsang pemikiran kritis, dan memfasilitasi pertukaran ide antar siswa.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek:
a. Deskripsi: Siswa diberikan proyek atau tugas kreatif yang melibatkan penelitian dan
penerapan konsep-konsep agama dalam konteks kehidupan sehari-hari.
b. Efektivitas: Metode ini dapat efektif karena melibatkan siswa secara aktif, mengaitkan
ajaran agama dengan pengalaman mereka sendiri, dan memungkinkan mereka untuk
mengembangkan keterampilan praktis.
Penting untuk dicatat bahwa efektivitas sebuah metode pembelajaran dapat bervariasi tergantung
pada kebutuhan dan karakteristik siswa, keterampilan guru, serta konteks pembelajaran.
Kombinasi metode yang beragam seringkali dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang
lebih seimbang dan relevan.

8. Jelaskan salah satu metode pembelajaran yang anda ketahui (definisi, kelebihan dan
kekurangan, serta tehnik penggunaannya)?
A. Kelebihan:
1. Relevansi dan Aplikasi Praktis:
Proyek menciptakan situasi yang relevan dengan kehidupan nyata, memungkinkan siswa
mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari dalam konteks praktis.
2. Pengembangan Keterampilan:

8
Mendorong pengembangan keterampilan kritis seperti pemecahan masalah,
komunikasi, kerjasama tim, dan pemikiran kreatif.
3. Motivasi Siswa:
Siswa sering merasa lebih termotivasi karena mereka memiliki tanggung jawab atas
proyek mereka dan melihat hasil nyata dari usaha mereka.
4. Pembelajaran Kolaboratif:
Proyek dapat dilakukan secara kolaboratif, memungkinkan siswa bekerja sama,
bertukar ide, dan belajar satu sama lain.
B. Kekurangan:
1. Waktu yang Dibutuhkan:
Pembelajaran berbasis proyek seringkali memerlukan waktu yang lebih lama daripada
metode pembelajaran lainnya, terutama jika proyeknya kompleks.
2. Penilaian Subjektif:
Penilaian hasil proyek dapat menjadi subjektif karena sifat kreatif dan kontekstualnya,
sehingga perlu perhatian ekstra dalam mengembangkan kriteria penilaian yang jelas.
3. Manajemen Kelas yang Intensif:
Memerlukan manajemen kelas yang cermat untuk memastikan bahwa semua siswa
terlibat, mendapatkan bimbingan yang dibutuhkan, dan tugas kelompok berjalan lancar.
C. Teknik Penggunaan:
1. Perencanaan Proyek:
Mulailah dengan perencanaan proyek yang jelas, termasuk definisi tujuan, penugasan
peran, dan batas waktu.
2. Pemilihan Tema yang Menarik:
Pilih tema atau topik proyek yang menarik dan relevan bagi siswa agar mereka lebih
termotivasi untuk terlibat.
3. Bimbingan Guru:
Siswa perlu mendapatkan bimbingan dan dukungan dari guru selama pelaksanaan
proyek, termasuk sesi-sesi diskusi dan evaluasi berkala.
4. Presentasi Hasil:
Akhiri proyek dengan presentasi atau pameran hasil untuk memungkinkan siswa
berbagi pengetahuan mereka dan memperoleh umpan balik dari teman-teman dan guru

9. Sebutkan 3 ranah perilaku sebagai hasil belajar?

Ranah perilaku, juga dikenal sebagai domain perilaku, merujuk pada tiga kategori utama perilaku
atau hasil belajar. Ketiga ranah ini dikembangkan oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan
dalam taksonomi Bloom. Berikut adalah tiga ranah perilaku atau domain hasil belajar:

1. Ranah Kognitif:

9
Ranah kognitif berkaitan dengan pemahaman konsep, pengetahuan fakta, dan kemampuan
berpikir kritis. Contoh tingkat kognitif dalam taksonomi Bloom meliputi pengetahuan
(mengingat informasi), pemahaman (memahami informasi), aplikasi (menggunakan
informasi dalam situasi baru), analisis (menganalisis informasi), sintesis (membuat sesuatu
yang baru dari informasi), dan evaluasi (menilai informasi atau situasi).

2. Ranah Afektif:

Ranah afektif berfokus pada aspek emosional dan sikap siswa. Ini mencakup perasaan, nilai-
nilai, sikap, dan motivasi. Contoh tingkat afektif dalam taksonomi Bloom mencakup
menerima (menerima keyakinan atau nilai), merespon (menunjukkan perasaan terhadap
stimulus), merestui (memiliki sikap yang stabil terhadap sesuatu), dan berkomitmen
(melibatkan diri secara penuh dalam suatu ide atau tindakan).

3. Ranah Psikomotor:

Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik dan keterampilan motorik. Ini
melibatkan tindakan fisik, koordinasi motorik, dan keterampilan yang dapat diamati secara
langsung. Contoh tingkat psikomotor dalam taksonomi Bloom melibatkan pergerakan seperti
mencuci tangan, menggambar, atau bermain alat musik.

Setiap ranah memiliki karakteristik dan indikator perilaku yang berbeda, dan ketiganya penting
untuk menciptakan pendidikan yang seimbang dan komprehensif. Ketika merancang pengalaman
pembelajaran, guru sering kali berupaya untuk mengukur dan mengembangkan hasil belajar di
ketiga ranah ini untuk memastikan pengembangan siswa secara menyeluruh.

10. Apa pengertian model pembelajaran menurut Muhammad afandi?


Model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai pedoman
untuk mencapai tujuan pembelajaran didalamnya terdapat strategi, teknik, metode, bahan, media
dan alat penilaian pembelajaran. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara atau tahapan yang
digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme metode pembelajaran.

10

Anda mungkin juga menyukai