Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

DOSEN PENGAMPU

INDRIATURRAHMI, S.Kom.,M.Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURUL HIKMAH RAHMAWATI

NIM : 21241067

KELAS : B (PTI)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS SAINS,TEKNIK DAN TERAPAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
MATARAM
2022/2023
Alternatif Metode Pembelajaran
1. Pengertian
2. Macam-macam Metode Pembelajaran
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dikembangkan 0leh para ahli. Beberapa
diantaranya adalah:
a. Metode ceramah
Metode ceramaha adalah metode pembelajaran yang paling sering digunakan,
dimana guru memberikan materi kepada peserta didik secara lisan. Karena tidak
menggunakan media, metode pembelajaran bersifat praktis dan ekonomis.
Meskipun begitu, guru perlu memikirkan agar penyampaian materi bisa diterima
dengan baik oleh siswa, karena penggunaan metode ceramah secara terus-menerus
dapat menimbulkan kebosanan dan dikhawatirkan siswa tidak bisa menerima
pembelajaran dengan maksimal.
b. Metode diskusi
Metode diskusi adalah kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk aktif
menyampaikan pendapat atau gagasan yang ada unruk bisa memecahkan sebuah
permasalahan. Penerapannya biasanya membagi sisiwa ke beberapa kelompok
unruk memecahkan persoalan secara bersama-sama. Tujuannya, selain mampu
memecahkan permasalahan, siswa juga dapat meningkatkan pengetahuan terkait
masalah yang dibahas, berani mengeluarkan pendapat, serta mengambil
keputusan.
c. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan kegiatan
peragaan atau demonstrasi untuk memperjelas suatu teori, kejadian, cara kerja
suatu alat. Jika pada kegiatan praktikum siswa dapat berpartisipasi dan secara
langsung mencoba, pada metode demonstrasi hanya di peragakan guru di hadapan
peserta didik.
d. Metode eksperimen
Metode ekesperimen adalah kegiatan pembelajaran dengan melibatkan peserta
didik untuk mencoba atau mempraktikkan materi pembelajaran yangs edang
disampaikan. Kegiatan praktikum ini umumnya dilakukan di laboratorium,
sehingga setiap ekperimen yang dilakukan dapat berjalan dengan aman. Biasanya
diterapkan pada mata pelajaran yang berhubungan dengan sains (ilmu alam).
e. Metode debat
Metode debat adalah metode pembelajaran yang sering digunakan di mata
pelajaran social atau humaniora (sastra). Debat atau adu argumentasi dilakukan
anatara dua kelompok atau lebih, bisa secara perorangan atau kelompok, untuk
mengemukakan pendapat atas sikap yang diambil oleh keompok tersebut.
Biasanya, kelompok dibagi menjadi pro dan kontra terhadap sebuah
permasalahan. Tujuannya, peserta didik diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan bicara (public speaking) dan mengemukakan pendapat.
f. Metode peta konsep
Metode peta konsep merupakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan cara
berpikir secara runtut. Guru secara runtut menjelaskan sesuatu mulai dari akar
permasalahan, proses terjadinya hingga cara penyelesaiannya. Pembuatan peta
konsep berpikir ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami setiap
metode pembelajaran secara konseptual, dan meningkatkan daya analisis serta
berpikir kritis.
g. Metode pembelajaran daring
Metode pembelajaran daring atau belajar secara online dengan menggunakan
computer menjadi solusi saat kegiatan belajar tidak bisa berjalan normal seperti di
situasi pandemic saat ini. Untuk bisa berjalan dengan baik, akses internet sebagi
media pembelajaran harus dalam keadaan optimal. Pembelajaran biasanya
dilengkapi dengan pemberian modul pembelajaran, rekaman video serta rekaman
audio.
h. Metode blended learning
Blended learning adalah metode yang menggabungkan dua model pembelajaran,
yaitu pembelajaran konversional secara tatap muka dengan pembelajaran daring
berbasis teknologi computer dan internet. Dengan menggunakan metode ini, guru
dapat berintaksi langsung dengan siswa melalui video conference, meski terdapat
jarak antara mereka.

Tips memilih metode pembelajaran yang tepat agar efektif dan menyenangkan untuk bisa
menerapkan metode pembelajaran yang tepat, seseorang guru perlu memahami materi yang
akan diberikan, serta karakteristik peserta didik. Artinya, guru disarankan untuk
menggunakan metode pembelajaran yang variatif, sehingga tidak terpaku pada satu jenis saja.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih metode pembelajaran.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih metode pembelajaran.

1. Pahami materi yang ingin dijelaskan


Dengan mengetahui materi yang disampaikan secara mendalam, guru dapat
mengetahui jenis metode pembelajaran yang dirasa paling sesuai untuk
menjelaskan materi tersebut. Untuk meningkatkan kreativitas, pelajari juga
metode pembelajaran yang digunakan oleh orang lain untuk materi serupa.

2. Tentukan tujuan pembelajaran


Mengetahui tujuan pembelajaran adalah hal utama untuk dapat mengetahui
metode pembelajaran yang tepat. Apakah tujuan pembelajaran hanya sebatas
agar siswa dapat menguasai materi tertentu? Atau terdapat tujuan lain seperti
penguasaan soft skill tertentu yang diharapkan turut muncul melalui kegiatan
belajar mengajar.
3. Pahami karakteristik siswa
Mengetahui karakteristik siswa adalah salah satu tanggung jawab setiap
pendidik. Mengenal kelebihan dan kekurangan mereka dapat membantu
menentukan pendekatan yang harus diambil saat mengajar. Beberapa
informasi yang juga dibutuhkan seperti mengetahui minat dan bakat siswa,
kecerdasan dominan, gaya belajar yang sesuai, atau bagaimana motivasi
belajar siswa.
4. Pilih alternatif metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
karakteristik dominan
Tentu setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Jika mengetahui
karakteristik dominan yang ada, setidaknya guru dapat menerapkan metode
pembelajaran yang diharapkan dapat diterima oleh lebih banyak siswa.
Meskipun begitu, guru tetap tidak boleh abai pada siswa lainnya, sehingga
tetap perlu memikirkan alternatif metode pembelajaran lain untuk bisa
mengakomodir kebutuhan seluruh siswa.

5. Dalam satu kali pertemuan, terapkan beberapa metode pembelajaran


Mengacu pada poin sebelumnya, bisa jadi dalam satu kali kegiatan belajar
mengajar, guru dapat langsung mengkombinasikan beberapa metode
pembelajaran sekaligus. Misalnya, setelah memberikan gambaran umum
tentang suatu materi (metode ceramah), selanjutnya memberikan peragaan
(metode demonstrasi), dan siswa diminta untuk melakukan percobaan secara
mandiri di rumah (metode eksperimen).

6. Perhatikan respons siswa


Ketika memberikan pengajaran, guru dituntut untuk peka terhadap respons
siswa. Perhatikan, apakah siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
atau malah sebaliknya. Sikap abai siswa terhadap penjelasan guru, merupakan
cerminan awal bahwa penyampaian materi tersebut tidak mampu menarik
perhatian mereka. Oleh karena itu, coba terapkan jenis metode pembelajaran
yang berbeda dengan sebelumnya.

7. Lakukan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau tidak, guru
perlu memberikan evaluasi atau penilaian. Dari sini akan diketahui apakah
kegiatan belajar mengajar sudah berjalan efektif atau belum.

Demikian gambaran mengenai pengertian, macam-macam, dan tips memilih


metode pembelajaran yang tepat. Apabila guru telah memahami hal-hal
tersebut dan menerapkannya dengan baik, maka suasana yang terbangun di
kelas akan menyenangkan serta materi dapat disampaikan secara efektif.

Metode Pembelajaran Aktif, Meningkatkan Kinerja Kognitif Siswa

Beragam metode pembelajaran aktif, namun ada beberapa metode pembelajaran


aktif yang dapat meningkatkan kinerja kognitif siswa. Karena metode pembelajaran
ini memang mendorong agar siswa makin kritis, analitik dan kreatif. Beberapa metode
pembelajaran aktif, meningkatkan kinerja kognitif siswa.
1. Investigasi (Investigation)

Metode investigasi dapat dilaksanakan secara kelompok atau individu. Metode ini
dilakukan dengan cara melibatkan peserta didik dalam kegiatan investigasi
(penelitian/penyelidikan).

2. Penemuan (Inquiry)

Metode inquiry adalah metode yang melibatkan peserta didik dalam proses
pengumpulan data dan pengujian hipotesis. Guru membimbing peserta didik untuk
menemukan pengertian baru, mengamati perubahan pada praktik uji coba, dan
memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka sendiri. Dalam
metode inquiry, peserta didik belajar secara aktif dan kreatif untuk mencari
pengetahuan.

3. Discovery learning

Discovery learning merupakan strategi yang digunakan untuk memecahkan


masalah secara intensif di bawah pengawasan guru. Pada discovery, guru
membimbing peserta didik untuk menjawab atau memecahkan suatu masalah.
Discovery learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut guru
lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif
menemukan pengetahuan sendiri.

Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode discovery mirip dengan


inquiry. Perbedaan terletak pada peran guru. Dalam metode discovery guru dan peserta
didik sama-sama aktif membimbing penemuan pada eksperimen yang dilakukan siswa.
Discovery sering diterapkan percobaan sains di laboratorium yang masih membutuhkan
bantuan guru.

4. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Instruction)

Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang


penyampaian materinya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan membuka dialog.
Metode ini tepat digunakan pada kelas yang kreatif, peserta didik yang berpotensi
akademik tinggi namun kurang cocok diterapkan pada peserta didik yang perlu
bimbingan tutorial. Metode ini sangat potensial untuk mengembangkan kemandirian
peserta didik melalui pemecahan masalah.
5. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode problem solving sangat potensial untuk melatih peserta didik berpikir
kreatif dalam menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi maupun masalah
kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Di dalam problem
solving, peserta didik belajar sendiri untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan
alternatif untuk memecahkan masalahnya. Tugas guru dalam metode problem solving
adalah memberikan kasus atau masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan.

6. Problem Posing

Problem posing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri atas kata problem dan
pose. Problem posing dalam terjemahan bebasnya berarti pengajuan masalah (soal).
Problem posing menjadi metode pembelajaran kognitif, khususnya pada mata
pelajaran matematika. Setelah guru yakin siswa telah mampu mengerjakan soal-soal
latihan yang diberikan, guru kemudian menugaskan siswa untuk membuat soal-soal
latihan baru yang sesuai dengan soal-soal latihan yang diberikan guru. Metode ini
sangat baik untuk meningkatkan pemahaman siswa pada problem yang sedang
dipelajari karena semakin banyak pengalaman siswa mengerjakan soal maka retensi
ilmu pengetahuan diasumsikan dapat bertahan lebih lama.

7. Mind mapping

Mind mapping merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang digunakan melatih
kemampuan menyajikan isi (content) materi pelajaran dengan pemetaan pikiran (mind
mapping). Mind map dikembangkan oleh Tony Buzan (2002) sejak akhir tahun 1960-
an sebagai cara untuk mendorong peserta didik mencatat hanya dengan menggunakan
kata kunci dan gambar. Kegiatan ini sebagai upaya yang dapat mengoptimalkan
fungsi otak kiri dan kanan, yang kemudian dalam aplikasinya sangat membantu
untuk memahami masalah dengan cepat karena telah terpetakan. Hasil mind mapping
berupa mind map. Mind map adalah suatu diagram yang digunakan untuk
merepresentasikan kata-kata, ide-ide, tugas-tugas, ataupun suatu yang lainnya yang
dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide utama.

Prinsip Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif pada prinsipnya sama dengan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) atau
ALIS (Active Learning In School). Adapun prinsip-prinsip dalam pembelajaran aktif yaitu:

1. Prinsip melakukan, yang dalam CBSA disebut belajar sambil bekerja, pada dasarnya
pembelajaran itu harus membuat peserta didik berbuat sesuatu, bukan tinggal diam,
berpangku tangan.
2. Prinsip menggunakan semua alat indra (panca indra), bahwa dalam pembelajaran
hendaknya mengaktifkan semua alat indra untuk memperoleh informasi atau
pengetahuan. Dengan mengerahkan semua indra (sejauh mungkin) peserta didik akan
memperoleh pengetahuan atau informasi yang lebih mengesankan, bukan sekedar
hafalan, dan tidak mudah untuk dilupakan.
3. Prinsip eksplorasi lingkungan, bahwa pembelajaran aktif memanfaatkan lingkungan
sebagai sarana media atau sumber belajar. Lingkungan itu dapat berupa objek (benda-
benda), tempat (situasi dan kondisi), kejadian atau peristiwa dan ide atau gagasan.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Aktif

Setiap metode pembelajaran biasanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,


begitu juga dengan strategi pembelajaran aktif. Menurut Suyadi (2013), kelebihan dan
kekurangan pembelajaran aktif antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Kelebihan

Kelebihan atau keunggulan strategi pembelajaran aktif adalah:

1. Siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan, sehingga materi sesulit apapun
siswa tidak akan merasa sulit.
2. Aktivitas yang ditimbulkan dalam active learning dapat meningkatkan daya ingat
peserta didik, karena gerakan dapat mengikat daya ingat pada memori jangka panjang.
3. Active learning dapat memotivasi siswa lebih maksimal sehingga dapat
menghindarkan siswa dari sikap malas, mengantuk, melamun.

b. Kekurangan

Kekurangan atau kelemahan strategi pembelajaran aktif adalah:

1. Suasana gaduh di kelas akibat dari aktivitas yang ditimbulkan oleh active learning
justru sering kali dapat mengacaukan suasana pembelajaran.
2. Konsep pembelajaran aktif (active learning) menyenangkan juga dapat membuat
siswa lebih cenderung hanya untuk bermain dan melupakan tugas utamanya untuk
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Admin,(2014), Pengertian Alternatif Metode Pembelajaran, (Online),
https://www.matrapendidikan.com/2014/07/alternatif-metode-pembelajaran.html, diakses
pada 12 Desember 2022.

Mawardi Janitra,(2022), Macam-Macam Metode Pembelajaran, (Online),


https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-jenis-metode-pembelajaran-
efektif-menyenangkan/, diakses pada 12 Desember 2022.
Muchlisin Riadi, (2021), Prinsip-Prinsip Pembelajaran Aktif,(Online),
https://www.kajianpustaka.com/2021/12/pembelajaran-aktif-active-learning.html, diakses
pada 12 Desember 2022.
1.

Anda mungkin juga menyukai