Anda di halaman 1dari 9

MUHAMMADIYAH SEBGAI GERAKAN

TAJDID DAN TAJRID

Kelompok 7
1. MUH.YUSUF NUR (2020D1B094)
2. KHATIBUL UMAM (2020D1B078)
3. MUHAMMAD ALI FIKRI
(2020D1B097)
A. Pengertian Tajdid dan Tajrid

1.tajdid
Istilah tajdid berasal dari bahasa Arab yaitu jaddala, yudaddidu, tajdidan yang berarti
memperbarui atau menjadikan baru. Bisa juga ia memiliki makna sebagai membangkitkan,
menjadikan (muda, tangkas, kuat).
Dalam kamus Bahasa Indonesia, tajdid berarti pembaruan, modernisasi atau restorasi
(Depdiknas, 2005: 1123)

2.Tajrid
Istilah tajrid berasal dari bahasa Arab yang berarti pengosongan,
pengungsian, pengupasan, pelepasan atau pengambil alihan (Ali,
1999: 410). Tajrid dalam bahasa Indonesia berarti pemurnian .
B.Watak Muhammadiyah sebagai tajdid dan tajrid

Muhammadiyah sebagai gerakan berwatak tadjid dan tajrid mengandung


pengertian purifikasi dan reformasi yaitu pembaruan dalam pemahaman
dan pengalaman ajaran islam ke arah keaslian dan kemurniannya sesuai
dengan Al-Qur’an dan As-sunnah. Dalam pengertian pertama ini
diterapkan pada bidang aqidah dan ibadah mahdah.
Kedua mengandung pengertian modernisasi atau dinamisasi, berkemauan
dalam pemahaman dan pengamalan ajaran Islam sejalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat.
C. Model Tajdid dan Tajrid Muhammadiyah

1. Model-model tajdid
•Tajdid al-Islam yang menyangkut tandhifal-aqidah yaitu purifikasi
terhadap ajaran Islam.
•Pembaharuan yang menyangkut masalah teologi.
•Karena Islam menyangkut persoalan dunia dan akherat, ideologi dan
pengetahuan serta dimensi yang menyangkut kehidupan manusia, maka
tajdid diorientasikan pada pengembangan serta peningkatan kualitas
kemampuan sumber daya manusia (Islam).
•Pembaharuan Islam menyangkut organisasi. Gerakan umat Islam harus
rapi, terorgansir dan memiliki manajemen yang professional, sehingga
mampu bersaing dengan yang lainnya.
•Pembaharuan dalam bidang etos kerja
2. Model-model tajrid
•Dalam bidang kepercayaan dan ibadah, muatannya menjadi khurafat dan bid’ah.
Khurafat adalah kepercayaan tanpa pedoman yang sah dari al-Qur’an dan al-
Sunnah.
•Realitas sosio-agama yang dipraktikkan masyarakat inilah yang mendorong
Ahmad Dahlan melakukan pemurnian melalui organisasi Muhammadiyah.
D. Model Gerakkan Keagamaan muhammadiyah

1. Kembali kepada al-Qur’an dan al-Hadits melalui gerakan pemurnian dalam bidang aqidah
dan ibadah mahdhah.
2. Melakukan gerakan dakwah dan tajdid yang bersfat pencerahan (tanwir)
3. Membentuk dan memberdayakan organisasi otonom Muhammadiyah sebagai salah satu
asset sumber daya manusia dalam rangka bahu-membahu demi tercapainya tujuan
Muhammadiyah.
4. Mengkaji kembali model dan semangat yang dilakukan oleh generasi awal Muhammadiyah.
E. Makna Gerakkan Keagamaan muhammadiyah

1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, hal ini didasari pada Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah. Didalam MAMD terdapat beberapa unsur yang mendasari setiap kegiatan
organisasi Muhammadiyah, dan sebagai gerakan Islam hal ini didasar oleh Surat Ali-Imran
ayat 104.
2. Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam, masih didasarkan pada Surat Ali-Imran
ayat 104 maka Muhammadiyah meletakan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu
dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan atau kancah
perjuangannya
3. Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid, seperti yang dibahas diatas bahwa Tajdid
merupakan watak dari organisasi Muhammadiyah.
F. Gerakan Tajdid Pada 100 Tahun Pertama dan Kedua

Muhammadiyah pada abad kedua sarat dengan perkembangan dan perubahan yang spektakuler di berbagai
bidang, yang berada di pusaran dinamika globalisasi yang membawa idiologi kapitalisme dan neo-liberalism
global yang masuk keseluruh relung kehidupan bangsa-bangsa. Muhammadiyah dengan cita-cita ingin
wujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dan menghadirkan Islam sebagai rahmatan lil-alamin
memerlukan transformasi dalam aktualisasi gerakannya diberbagai bidang kehidupan, Muhammadiyah
mempunyai potensi dan modal dasar yang kuat untuk memasuki abad kedua dengan gerakan pencerahan.
Muhammadiyah diharapkan terus berkiprah untuk pencerahan dan kemajuan bangsa, serta mampu menjadi
gerakan Islam kosmopolitan yang membawa Islam sebagai rahmat bagi semesta kehidupan. Maka, gerakan
tajdid Muhammadiyah untuk 100 tahun kedua memiliki beberapa agenda yang perlu diejawantahkan. Artinya
Muhammadiyah pada abad kedua berkomitmen kuat untuk melakukan gerakan pencerahan
G. KESIMPULAN

Tajdid adalah mengembalikan ajaran agama Islam kembali kepada Al-Qur’an dan As-
Sunnah, karena sekarang ini ajaran Islam mengalami penyimpangan dan pencampuran
dengan pemahaman yang bukan berasal dari Islam, sedangkan tajrid berarti pengosongan,
pengungsian, pengupasan, pelepasan atau pengambil alihan.
Sebagai umat Islam, kita harus terus melaksanakan pembaharuan, agar konteks Islam
sesuai dengan tuntunan jaman dengan tanpa menghilangkan konteks agama Islam itu
sendiri sehingga Islampun mampu menjawab tantangan jaman.

Anda mungkin juga menyukai