Anda di halaman 1dari 13

Muhammadiyah Sebagai Gerakan

Islam Yang Berwatak Tajdid


Kelompok 2 :
Moh Rifqi Hawari (201910160311356)
Bobby Ardianto I (201910160311357)
Melliya Yuliana (201910160311358)
Via Yuanita (201910160311359)
Ghoniyul Hilmi (201910160311360)
Sejarah Muhammadiyah
Kiai Ahmad Dahlan mendirikan muhammadiyah dengan bentuk
organisasi bukan partai politik. Bentuk organisasi diadopsi dengan cara
modern yang di perkenalkan oleh penjajah belanda. Muhammadiyah
menampilkan gerakan islam yang murni dan berkemajuan itu dilahirkan
bukan lewat jalur perorangan, tetapi melalui sebuah sistem organisasi.
Organisasi merupakan fenomena modern abad ke-20, yang secara cerdas
adaftif telah diambil oleh Kiai Dahlan sebagi instrumen untuk mewujudkan
cita – cita muhammadiyah.
Ada dua prinsip dasar yang menjadi acuan yang di kembangkan
oleh Kiai Ahmad Dahlan :

Pembebasan yang
01 Penghargaan pada harkat dan
bagaimana membebaskan
02
martabat kemanusiaan
manusia dari belenggu
kebodohan
Tajdid Menurut Faham Muhammadiyah

Tajdid berarti pembaharuan, peningkatan, dan pegembangan.


Dalam arti Pemurnian, tajdid dimaksudkan sebagai pemelihara
matan ajaran Islam yang berazas pada al-quran dan as Sunnah
makbullah. Dalam arti peningkatan pengembangan dan
modernisasi. Tajdid dimaksudkan sebagai /penafsiran pengamalan.
Tajdid dalam pandangan Muhammadiyah yang bersifat
purifikasi yaitu purifikasi terhadap aqidah Islamiyah. Sitat tajdid
yang dikenalkan muhammadiyah sebenarnya tidak hanya sebatas
upaya memurnikan ajaran Islam, melainkan juga termasuk dalam
upaya melakukan berbagai pembaharuan dalam tata cara pelaksanaan
ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat.
Model-model Tajdid dalam Muhammadiyah

Model tajdid atau pembaharuan Muhammadiyah dapat dibagi


menjadi tiga bidang, yaitu

Bidang
Bidang Keagamaan Bidang Pendidikan Kemasyarakatan
Bidang Keagamaan

Pembaharuan dalam bidang keagamaan adalah memurnikan


Kembali dan mengembalikan kepada keasliannya. Maka dari itu
dalam pelaksanaan agama baik yang menyangkut aqidah ataupun
ibadah harus sesuai dengan aslinya, yaitu Al-Qur’an dan As-
sunnah.
Bidang Keagamaan
Usaha pemurniannya yaitu:
1. Penentuan arah kiblat dalam sholat.
2. Penggunaan perhitungan astronomi dalam menentukan
permulaan dan akhir bulan puasa.
3. Penyampaian khutbah dalam Bahasa Indonesia/daerah.
4. Penyederhanaan makam (kuburan) yang semula dihiasi secara
berlebihan.
5. Menghilangkan kebiasaan berziarah ke makam-makam orang
suci (wali), dll.
Bidang Pendidikan
Pembaharuan pendidikan meliputi dua segi yaitu : segi cita-
cita dan segi tekhnik pengajaran. Dalam segi cita-cita
Muhammadiyah ingin membentuk manusia muslim yang baik
budi, agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan,
dll. Sedangkan untuk tekhnik pengajaran Muhammadiyah
berhasil membangun sistem pendidikan sendiri.
Bidang Pendidikan
Selain pembaharuan dalam lembaga pendidikan formal,
muhammadiyah juga memperbaharui pendidikan tradisional non-
formal yaitu pengajian. Oleh Muhammadiyah pengajian
diperluas dan disistematiskan dengan cara memasukkan isi atau
tema pengajian yang diarahkan pada masalah kehidupan sehari-
hari umat Islam.
Bidang Kemasyarakatan
Muhammadiyah merintis Bidang social kemasyarakatan dengan
mendirikan rumah sakit, poliklinik, panti asuhan, panti jompo, Pusat
kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dll. Usaha pembaharuan dalam
bidang social kemasyarakatan ditandai dengan didirikannya
Pertolongan Kesengsaraan Oemoem (PKO) pada tahun 1923.
Bidang Kemasyarakatan
Pembaharuan social kemasyarakatan yang dilakukan oleh
Muhammadiyah merupakan salah satu wujud dari ketaatan beragama
dalam dimensi sosialnya untuk tujuan menegakkan dan menjunjung
tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai