Oleh
Raisa Rafdian Risly, NIM: 202120280211053
Magister Manajemen, Universitas Muhammadiyah Malang
Dua faktor yang melandasi atau yang menjadi latar belakang berdirinya Muhammadiyah
yaitu faktor internal dan eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang
berkaitan dengan kondisi keagamaan kaum muslimin di Indonesia sendiri yang karena berbagai
sebab telah menyimpang dari ajaran Islam yang benar. Faktor eksternal adalah faktor yang
berkaitan dengan: (a) politik Islam Belanda terhadap kaum muslimin di Indonesia; dan (b)
pengaruh ide dan gerakan pembaharuan Islam dari Timur Tengah
Kedua langkah gerak Muhammadiyah yaitu dakwah amar makruf nahi munkar dan
tajdid merupakan jalan perubahan untuk mewujudkan Islam sebagai agama yang membawa
kemajuan hidup umat manusia. Dalam perspektif Muhammadiyah Islam adalah agama yang
berkemajuan yaitu bahwa Islam kehadirannya membawa rahmat bagi kemajuan peradaban.
Dalam mengimplementasikan dakwah dan tajdid dalam mewujudkan Islam Berkemajuan,
Muhammadiyah memiliki beberapa pilar, yaitu:
Dengan pandangan Islam yang berkemajuan atau yang dikenal dengan ideologi
reformisme dan modernisme, maka Muhammadiyah tidak hanya berhasil melakukan peneguhan
dan pengayaan makna tentang ajaran akidah, ibadah, dan akhlak kaum muslimin, tetapi
sekaligus melakukan pembaruan dalam mu’amalat dunyawiyah yang membawa perkembangan
hidup sepanjang kemauan ajaran Islam. Paham Islam yang berkemajuan semakin meneguhkan
perspektif tentang tajdid yang mengandung makna pemurnian (purifikasi) dan pengembangan
(dinamisasi) dalam gerakan Muhammadiyah, yang seluruhnya berpangkal dari gerakan kembali
kepada Al-Quran dan As-Sunnah (ar-ruju’ ila al-Quran wa as-Sunnah) untuk menghadapi
perkembangan zaman.
Sebagai langkah perbaikan diusahakan untuk memahami kembali Islam, dan selanjutnya
berbuat sesuai dengan apa yang mereka anggap sebagai standard Islam yang benar. Misi utama
yang dibawa oleh Muhammadiyah adalah pembaharuan (tajdid) pemahaman agama. Adapun
yang dimaksudkan dengan pembaharuan oleh Muhammadiyah ialah yang seperti yang
dikemukakan M. Djindar Tamimy: Maksud dari kata-kata “tajdid” (bahasa Arab) yang artinya
“pembaharuan” adalah mengenai dua segi, ialah dipandang dari pada/menurut sasarannya :
Kedua : berarti pembaharuan dalam arti modernisasi, ialah bila tajdid itu
sasarannya mengenai masalah seperti: metode, sistem, teknik, strategi, taktik perjuangan,
dan lain-lain yang sifatnya berubah-ubah, disesuaikan dengan situasi dan kondisi / ruang
dan waktu.
Sebagai tugas UTS AIK, tulisan ini telah dimuat pada media online:
https://medium.com/@re3rema/muhammadiyah-sebagai-gerakan-dakwah-da n-tajdid-b9d55e9e770d