Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 7

Mata Kuliah
Kemuhammadiyahan
"Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam
yang Berwatak Tajrid dan Tajdid"
Nama anggota kelompok

Annisa Shinta N Adinda Putri Seviana Muhammad Rafly


( 2107010207 ) ( 2107010235 ) ( 2107010257 )
POINT YANG AKAN DI BAHAS =

• Pengertian tajrid dan tajdid


• Model tajrid dan tajdid Muhammadiyah
• Model gerakan keagamaan Muhamadiyah
• Makna gerakan keagamaan Muhammadiyah
• Gerakan tajdid pada 100 tahun kedua
A .Pengertian tajrid dan tajdid
A. TAJRID
Secara bahasa berasal dari kata “Jarrada-Yujarridu-Tajridan” yang bermakna asli,
murni.
Dalam bahasa Indonesia, Tajrid artinya pemurnian.
Tajrid secara istilah artinya adalah seorang mutakallim mencabut ucapannya dari
perkara yang memiliki satu sifat atau lebih dengan perkara yang lain yang
memiliki satu sifat atau beberapa sifat berdasarkan cara yang

mubalaghah (yang jelas, dan benar)

KESIMPULAN :
Tajrid adalah mengembalikan segala sesuatu yang berkaitan dengan akidah
dan ibadah kepada ajaran Al-Quran dan Al-Sunnah Al-Maqbulah
B. TAJDID

Berasal dari bahasa Arab yaitu Jaddada-


Yujaddidu-Tajdidan yang bermakna
memperbaharui sesuatu sehingga menjadi
baru.
Tajdid artinya pembaharuan terhadap segala
upaya yang telah dilakukan di masa lampau
untuk mendapatkan kebaikan sesuai dengan
tujuan yang dicita-citakan.
B .Model tajrid dan tajdid Muhammadiyah
1. Konkrit dan Produktif (melalui amal usaha yang didirikan).
2. Bersifat terbuka (Muhammadiyah mampu mengantisipasi perubahan dan kemajuan
di sekitarnya dengan amal usaha yang dapat dimasukkan dan dimanfaatkan oleh
siapapun).
3. Tajdid sangat fungsional dan selaras dengan cita-cita Muhammadiyah.

Tajdid dalam bidang Muamalah berbasis pada upaya dinamisasi, elaborasi,


berbasis pada perubahan menuju capaian prestasi yang berkualitas.
Tajdid dalam bidang Akidah dan Ibadah madhah berwajah tajrid, yaitu
purifikasi/pemurnian agama islam.
C. Model gerakan keagamaan Muhamadiyah

KH. Ahmad Dahlan mewujudkan tindakan atau model gerakan keagamaan


dengan beberapa elemen sebagai berikut :

1. Kembali kepada al-Qur’an 2. Membentuk dan 3. Mengkaji kembali


dan Sunnah melalui gerakan memberdayakan model dan
pemurnian dalam bidang organisasi otonom semangat yang
akidah dan ibadah mahdhah. Muhammadiyah sebagai
dilakukan oleh
Dalam bidang muamalah salah satu aset sumber
duniawi, Muhammadiyah daya manusia dalam generasi awal
melakukan reinterpretasi akan rangka bahu membahu Muhammadiyah.
al-Quran dan sunnah untuk demi tercapainya tujuan
menyelaraskan kemajuan ilmu Muhammadiyah. .
pengetahuan serta teknologi.
4. Melakukan gerakan dakwah dan tajdid yang bersifat pencerahan
Pencerahan (tanwir) diwujudkan dalam gerakan pembaharuan pemahaman
keagamaan, reformasi dengan sistem pendidikan Islam. Pengembangan
pranata pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat berbasis penolong
kesengsaraan umum, memajukan peranan perempuan muslim (Aisyiyah) di
ranah publik, pengorganisasian zakat dan haji, merintis taman pustaka dan
publikasi, tabligh (penyampaian) yang mencerdaskan, dan mengembangkan
amaliah islami yang memajukan kehidupan
D. Makna gerakan keagamaan Muhammadiyah

Gerakan Memiliki terorganisir, terencana,


Keagamaan karakter kuat dan berkelanjutan

Jadi Muhammadiyah merupakan bentuk dari revitalisasi Islam Indonesia yang memiliki
tujuan untuk perubahan yang bercorak pembaharuan.

Hal itu, disebut “revitalisme, “moderenisme” dan “reformisme”. Semangat dasarnya


adalah pergerakan untuk perubahan.

Muhammadiyah merupakan gerakan yang bukan asal bergerak, tetapi memiliki landasan
yang diarahkan dengan Islam. Islam bukan sebagai asas formal (teks), tetapi menjiwai,
melandasi, mendasari, mengkerangkai, memengaruhi, menggerakan dan menjadi pusat
orientasi dan tujuan
dimaknainya dengan kaidah Artinya organisasi itu menjadi wajib,
fiqhiyah “ma layatim al-wajib Illa karena keniscayaan dakwah
Para Pendahulu
bihi da huma wajib” memerlukan alat organisasi tersebut.

Sisi lain, tujuan Muhammadiyah adalah untuk mencetak ummat terbaik atau
ummat yang unggul. Sebagaimana pokok pikiran keenam Anggaran
Dasar Muhammadiyah disebutkan, bahwa “organisasi adalah satu-satunya
alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya”. Ciri-cirinya adalah: a)
Muhammadiyah adalah subjek atau pemimpin, dan masyarakat semuanya
adalah objek atau yang dipimpinnya; b) Lincah (dinamis), maju (progresif),
selalu dimuka dan militant; c) Revolusioner; d) mempunyai pemimpin yang
kuat, cakap, tegas dan berwibawa; dan e) Mempunyai organisasi yang
susunannya lengkap dan selalu tepat atau up to date
(PP Muhammadiyah, Manhaj Gerakan Muhammadiyah, 200; 19-30).
E. Gerakan tajdid pada 100 tahun kedua

Gerakan tajdid, atau gerakan Gerakan-gerakan tajdid ini


pembaharuan dalam Islam, merupakan memiliki perbedaan dalam
gerakan yang berusaha untuk pendekatan dan fokusnya, namun
menghidupkan kembali semangat semuanya bertujuan untuk
keislaman dalam masyarakat dan menghidupkan kembali semangat
mengembalikan ajaran Islam kepada keislaman dalam masyarakat dan
sumbernya yang asli yaitu Al-Quran dan mempromosikan kehidupan Islami
Hadis. Gerakan tajdid ini telah terjadi yang sesuai dengan sumbernya
sepanjang sejarah Islam, termasuk pada yang asli.
100 tahun kedua
Pada 100 tahun kedua, terdapat beberapa gerakan tajdid yang
terkenal, antara lain:
1. Gerakan Wahabiyyah: Gerakan ini 2. Gerakan Sanusiyyah: Gerakan ini dimulai
dimulai oleh Muhammad bin Abdul oleh Muhammad al-Sanusi pada abad ke-19
Wahab pada abad ke-18 di di Libya. Gerakan ini mengajarkan kembali
Semenanjung Arab. Gerakan ini
kepercayaan kepada Tauhid dan
mengajarkan kembali kepercayaan
kepada Tauhid, menolak praktik- mempromosikan kehidupan Islami yang
praktik bid'ah dan mempromosikan sederhana, serta menolak pengaruh-
kembali kehidupan Islami yang pengaruh asing yang dianggap merusak
sederhana dan murni ajaran Islam.

3. Gerakan Ahmadiyyah: Gerakan ini 4. Gerakan Muslim Modernis: Gerakan ini dimulai
dimulai oleh Mirza Ghulam Ahmad pada pada awal abad ke-20 oleh sejumlah ulama Islam
akhir abad ke-19 di India. Gerakan ini seperti Muhammad Abduh dan Rashid Rida.
mengajarkan kembali kepercayaan Gerakan ini mengajarkan bahwa Islam dapat
kepada Tauhid dan menolak ajaran-
berdampingan dengan keilmuan modern, dan
ajaran yang dianggap menyimpang dari
menekankan pada pentingnya interpretasi
ajaran Islam. Gerakan ini juga
kontekstual dan tidak memaksa dalam
mempromosikan perdamaian dan
pemahaman ajaran Islam.
toleransi antar umat beragama
Thanks for attention
Semoga bermanfaat

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai